Anda di halaman 1dari 31

KEGIATAN MAGANG MAHASISWA

PT SARIHUSADA GENERASI MAHARDHIKA


PRAMBANAN FACTORY, KLATEN

Aziz Ilham M H0914009


Muh. Azmi I H0914062
Muhammad Rizki H H0914063
Latar Belakang

PT. Sarihusada
Perguruan Tinggi Magang Mahasiswa
Generasi Mahardhika

Alasan Memilih PT
 Perusahaan Berbasis Berskala Nasional
 Komoditas Susu Paling Diminati
 Mengetahui proses pembuatan Susu SGM
Tujuan Magang
Meningkatkan Pemahaman antara Teori dengan Penerapan

Memperoleh Keterampilan dan Pengalaman Kerja

Meningkatkan Hubungan antara Perguruan Tinggi, Perusahaan dll

Manfaat Magang
 Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu di bidang
teknologi pangan.
 Menambah dan meningkatkan keterampilan serta
keahlian di bidang praktek dalam dunia kerja.
PT SARIHUSADA GENERASI MAHARDHIKA

 Lokasi di Desa Kemudo,


Kecamatan Prambanan,
Kabupaten Klaten,
Provinsi Jawa Tengah.
 Memiliki luas tanah
sekitar 14 hektar
 luas bangunan sekitar
47.000 m2.
 Kapasitas produksi
sebanyak 331 ton/hari.
SEJARAH SINGKAT

Perusahan
PT Kimia PT
Nv Saridele Negara Sari
Farma Sarihusada
(1954) Husada
(1968) (1972)
(1962)
VISI
Meningkatkan nutrisi bangsa dengan menghasilkan produk berkualitas
terbaik untuk 1000 hari pertama kehidupan

MISI
a) Menyediakan produk nutrisi berkualitas, enak dan terjangkau yang
merupakan hasil riset dan pengembangan yang sesuai dengan
kebutuhan asupan nutrisi ibu dan anak di 1000 awal kehidupan
sebagai penentu kualitas kesehatan di masa depan
b) Berkontribusi aktif melalui kerjasama dengan berbagai pihak dalam
melaksanakan program sosial berkelanjutan yang berfokus untuk
meningkatkan status gizi ibu dan anak
STRUKTUR
ORGANISASI
TENAGA KERJA

 PT Sarihusada Plant Prambanan menerapkam 5 hari Kerja


 Karyawan Bekerja selama satu hari selama 8 jam.
 Bagi karyawan produksi, QA, QC, satpam dan penjaga mesin
pembangkit tenaga, jam kerjanya diatur dengan sistem shift, yang
dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Shift pagi : pukul 07.00-15.30 WIB
2. Shift siang : pukul 14.30-23.30 WIB
3. Shift malam : pukul 22.30-07.30 WIB
PROSES PRODUKSI WET PHASE
PROSES PRODUKSI DRY PHASE
PROSES PRODUKSI DRY PHASE
JENIS PRODUK SGM

SUSU SUSU SUSU


PRESINUTRI VITALAC LACTAMIL
KAJIAN INDIVIDU
Muhammad Rizki H
Penerapan Safety dan Quality Food Safety
Penerapan Safety dan Quality Food Safety

 Safety merupakan program yang dibuat dengan


tujuan melindungi keamanan pekerja selama bekerja,
 Quality Food Safety merupakan program yang
bertujuan untuk melindungi keamanan produk yang
diproduksi sehingga aman dikonsumsi konsumen.
Sistem Manajemen PT. SGM Plant Prambanan

Safety WISE ; OHSAS 18001 ; SMK3


Quality ISO 9001 ; FSSC 22001 ; GMP ; Halal ;
FOQUAL ; ISO 22000
Cost CUTE
Delivery RFS
Motivation Damaway ; Danoneway ; Danone
Learning Factory
Environment Nature ; ISO 14001 ; PROPER
5PRPs (GMP)
5 BAHAYA PANGAN
HACCP (CCP dan OPRP)
KAJIAN INDIVIDU
Aziz Ilham Muftiansyah
Improvement Departemen Dry Phase
Hand Washing Method

 Pada kegiatan observasi di daerah


sebelum area produksi (transit MCA-
HCA), terdapat beberapa temuan
sebagai berikut:
1. Metode cuci tangan yang kurang
tepat
2. Terburu-buru dalam mencuci tangan
3. Sabun tidak merata ke seluruh
permukaan tangan
4. Tangan dalam kondisi basah setelah
cuci tangan.
Identitas Loker

 Pada proses observasi loker di Plant


Prambanan, didapatkan beberapa
temuan sebagai berikut yaitu:
1. Beberapa Identitas Nama sudah
mulai pudar warnanya dan tidak
terlihat dengan jelas.
2. Terdapat loker-loker yang belum
memiliki identitas, sedangkan loker
tersebut sudah ada yang memakai.
3. Identitas Nama kurang kelihatan
menarik.
Slippers Placement

 Pada waktu kegiatan pengamatan


di lapangan (area transit
Gatutkaca), ditemukan beberapa
temuan yaitu:
1. Sandal tidak tertata rapi dan
terkesan tidak enak untuk dilihat.
2. Karyawan kurang sadar untuk
meletakkan sandal pada
tempatnya.
Slippers Placement

 Telah ditemukan beberapa hal


sebagai berikut:
1. Foto karyawan yang belum
tertata dengan rapi dari segi
posisi di dalam berkas
penyimpanan.
2. Belum terdapat pemilihan foto,
masih terdapat foto dengan
kualitas buruk dan baik
bercampur dalam satu berkas.
3. Tidak terdapat nama dalam file
foto.
KAJIAN INDIVIDU
Muhammad Azmi Ibrahim
ABNORMALITY MESIN PADA PROSES WET PHASE
ABNORMALITY MESIN PADA PROSES WET PHASE

 Pengertian abnormality
Abnormality mesin sendiri maksudnya adalah keadaan dimana
mesin tidak bekerja seperti semestinya atau adanya sesuatu
yang menyebabkan mesin tidak bekerja seperti seharusnya
ABNORMALITY MESIN PADA PROSES WET PHASE

 Fresh Milk Reception


Apabila pasteurisasi susu segar di bawah suhu
116°C, Maka pertama pisahkan produk yang terkena
dampak, kemudian hancurkan produk yang diblokir
(apabila produk sudah outspec), lalu catat setiap
abnormality pada buku harian produksi dan kondisi
operasi
ABNORMALITY MESIN PADA PROSES WET PHASE

Dumping Mixer
Apabila listrik off lebih dari 10 menit dan produk masih tertahan di jalur
UHT, maka laporkan abnormality pada supervisor dinas kemudian
hubungi pihak WWTP, Lakukan pembuangan produk di jalur WWTP,
kemudian Lakukan sterilisasi dengan flushing air di jalur UHT, lalu
Cooling water di matikan agar suhu flash vessel tinggi saat sterilisasi,
Saat Sterilisasi after listrik trip suhu DSI 1 : 80°C dan DSI 2 : 110°C
(semua produk yang tertinggal di drain) dengan waktu sterilisasi 10-15
menit, kemudian Produk yang masih tersisa dalam coumponding tank
bisa transfer ke MST yang berbeda dari produk sebelumnya, dan lakukan
pengeecekan PH, micro, sedimen, dan TS, dan catat setiap abnormality
pada buku harian produksi dan kondisi operasi.
ABNORMALITY MESIN PADA PROSES WET PHASE

 Mesin dryer
Apabila Evaporator shutdown saat running on project, maka
Sisa liquid di Balance tank dapat ditransfer manual ke
Concentrate tank untuk dispray sebagai liquid normal. Bila
Evaporator terhenti < 3 jam, kirim liquid Balance Tank ke MST
melalui cooler, lakukan CIP type 1 ( running on water )
secukupnya sebelum digunakan. Bila Evaporator terhenti > 3
jam, lakukan seperti langkah sebelumnya namun dengan CIP
type 3 sebelum digunakan
ABNORMALITY MESIN PADA PROSES WET PHASE

• Mesin CIP
 Apabila Parameter Timer CIP tidak tercapai, maka Eskalasi
SPV dinas dan MTC. Kemudian Matikan sementara proses
CIP dari HMI. Bersama MTC cek program CIP di PC control
room dan pastikan CIP Program sudah sesuai dengan
sequence. Start CIP kembali dan monitor kembali setelah
semua parameter CIP tercapai
KESIMPULAN

1. Proses pengolahan susu di PT SGM adalah Penerimaan Bahan Baku,


Pasteurisasi, Pencampuran, Sterilisasi, Homogenisasi, Penyimpanan
di Mixed Storage Tank (MST), Evaporasi, Pendinginan, Pengeringan /
Spray Drying, Stripping, Dumping, Blending, Rotary Sifter, Rotary
Magnet, Filling and Sealing, Check Weigher, Folding Box Packing,
Barcode Reader Checking, X-Ray Scanning, Casepacking, dan
Palletizer-Warehouse
2. Dalam kegiatan madang di dapatkan pengetahuan mengenai GMP
(5PRPS), HACCP, CCP, OPRP, Safety Basic Rules dan Cardinal
Rules.
3. Kajian Individu dalam magang yaitu membuat Improvement,
Abnormality, Food and Quality Food Safety,
Version 01 _March 2015

Anda mungkin juga menyukai