Oleh :
BAGUS ANANDA
( 131710101038 )
(131710101105 )
SRI SURYA
( 131710101096 )
BAB 1. METODOLOGI
1.1.
Waktu Pelaksanaan
Kunjungan lapang kali ini dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2014.
Seluruh mahasiswa FTP-UJ jurusan THP angkatan 2013 beserta asisten,
beberapa mahasiswa S2 Agroindustri FTP UJ, dan dosen pendamping
berkumpul di depan Double Way UJ pukul 03.00 untuk berangkat menuju
tempat kunjungan industri bersama-sama
.
1.2.
Tempat Pelaksanaan
Kunjungan industri (factory visit) ini dilaksanakan di PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk cabang Beji, Pasuruan. Perusahaan ini berlokasi di Jl.
Raya Beji Km. 32 Desa Cangkring Malang Bangil, Pasuruan, Jawa Timur,
Indonesia.
1.3.
1)
2)
3)
4)
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Profil Perusahaan PT. INDOFOOD CBP
2.1.1 sejarah Perusahaan
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma
berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan
Akta No.249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan
Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto,
SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri
kehakiman Republik Indonesia
berdasarkan
Surat
Keputusan No.C22915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan
diumumkan dalam. Berita Negara Republik Indonesia No.12 tanggal 11 Februari
1992, Tambahan No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula PT
Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan
keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan
dakam Akta Risalah Rapat No.51tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny
Kristianto, SH., Notaris di Jakarta. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka
di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh
Salim Group.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan pada bulan
Mei 1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan salah satu
cabang dari PT Sanmaru Food Manufcturing Company Ltd. yang berpusat di
Jakarta dan mulai beroperasi pada bulan Oktober 1992. Pada saat itu jumlah
karyawan yang ada sebanyak 200 orang
Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di
lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan.
Divisi mie instan merupakan divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di
15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung,
Pontianak,Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar, Cibitung,
Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan
Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup didistribusikan ke
wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh
konsumen dalam keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui
pemerataan tenaga kerja lokal.
Kondisi di Lapangan
Kondisi Seharusnya
Kondisi lantai
dalam
pembuangan
limbah
Kondisi jendela
berbeda
lampu
(penerangan
Menggunakan jaring-
ruangan)
jaring
sebagai
atau
memiliki
sudut tumpul
pengaman lampu
Kondisi
lampu
seharusnya
dan
tertutup
menggunakan
Makmur Tbk
SSOP
Kebersihan
permukaan
Kondisi di Lapangan
yang
Kondisi Seharusnya
Semua peralatan dan
perlengkapan
yang
Peralatan
Menjaga
fasilitas
pencucuian
tangan,
dan
perlengkapan harus
dibersihkan
dengan
metode yang efektif
tangan
mudah
harus
dijangkau
pekerja
Penyediaan mesin alat
pengering tangan
Penyediaan toilet harus
cukup untuk pekerja,
50-100
minimal
toilet, dan
harus
dijaga
kebersihannya
2.2.3 Standart yang dimiliki PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk cabang Beji,
Pasuruan
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk cabang Beji, Pasuruan memiliki
bebrapa standart seperti : Sertifikat Jaminan Halal, ISO 22000, ISO 14001,
Proper, SNI dan sertifikat dari SMK 3 (Occupational Health and Safety
Management). Berdasarkan beberapa sertifikat tersebut maka dapat
diketahui
bahwa
bahan
yang
digunakan,
proses
pengolahan
dan
penyimpanan produknya halal. Selain itu, produk ini telah memiliki sistem
jaminan keamanan pangan yaitu dengan adanya ISO 22000
Pengayakan @1115menit
11
Larutan
alkali
Mixing
@11-15menit
Roll
sheeting
&
slitting
Steaming
@90-100C, tekanan
0,25 kg/m2, 70-73 detik
Bumbu
-bumbu
Packing
Frying
(100-130C, 70-77 dtk)
Cooling
(<32C, 318-322 detik)
Packing
Distribusi
mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam proses streaming
ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang
menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur
lembut, lunak, elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang
terlalu banyak pada proses penggorengan atau frying.
5. Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan
Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong
lajur mie pada ukuran tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama
panjang, kemudian mendistribusikannya ke mangkok penggorengan.
Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar.
6. Frying atau Penggorengan
Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie
didalam mangkok pengorengan, kemudian merendamnya di dalam
media penghantar panas. Dalam hal ini minyak olein atau minyak
goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari proses
penggorengan adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan
pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah
4% sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet.
7. Cooling atau Pendinginan
Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri
dari sejumlah kipas untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie
yang dilewatkan dalam ruangan tersebut. Tujuan proses pendinginan
adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses
penggorengan hingga diperoleh suhu 30C sebelum dikemas dengan
etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas
maka mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama
beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang kemudian
menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang dapat
menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah
kurang lebih dua menit.
b. Pengemasan
Proses yang terakhir dalam produksi mie adalah pengemasan atau
packing. Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan
mie, bumbu, minyak bumbu dan solid ingredient lainya dengan
menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan
dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinankemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami
penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah dikemas,
selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie
dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan dan
kemudian menuju gudang untuk disalurkan.
e.
Pemasaran
Strategi
pemasaran
merupakan
rencana
yang
menjabarkan
meliputi
tindakan-tindakan
pemasaran
yang
dapat
bersamaan,
sebab
setiap
jenis
program(periklanan,promosi
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk cabang Beji, Pasuruan telah
memenuhi standart mutu yang ditetapkan di I ndonesia yaitu SNI.
2. Dalam sistem SSOP dan HACCP ditujukan untuk menjamin keamanan
pangan dari produk pangan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Dan
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk cabang Beji, Pasuruan telah
mempunyai sertifikat SSOP dan HACCP.
3. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk cabang Beji, Pasuruan mempunyai
jenis produk yang diproduksi yaitu indomie, sari mie, pop mie, mie telor,
sakura, mie buhan dan mie cap 3 ayam.
3.2 SARAN
Sebaiknya waktu kunjngan lapang pada saat ke indutri tidak hanya
melihat tetapi juga melakukan. Dengan begitu maka mahasiswa atau
praktikan dapat lebih mengerti dan faham.
DAFTAR PUSTAKA
DC.Potter, P.A, Perry, A. G. 2005. Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4. Volume
2. Alih Bahasa : Renata Komalasari, dkk. Jakarta: EGC.
Fardiaz S. 1996. Pengenalan HACCP Pada Industri Pangan. Didalam Pelatihan
Singkat Penerapan Cara Berproduksi Yang Baik dan HACCP, di
Palembang, tanggal 10-11 Oktober 1996. Jakarta : Direktorat Jenderal
Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan, Departemen Perindustrian dan
Perdagangan.
Katsuyama, A. M. and M. Jantschke. 1999. Sanitation standard operating
procedures. K. E. Stevenson and D. T. Bernard. HACCP A Systematic
Approach to Food Safety (3rd Edition). The Food Processor Institute,
Washington
Winarno, F.G., dan Surono. 2004. GMP Cara Pengolahan Pangan Yang Baik.
Bogor : M-Brio Press.