PROPOSAL
Oleh :
Dibiayai DIPA
TAHUN 2017
ii
MAHASISWA
Khusnul Khotimah
NIP : NIM : P1337431214017
Menyetujui,
Ka Jurusan Gizi
ii
iii
ABSTRAK
Latar belakang : Salah satu masalah gizi di Indonesia adalah kekurangan zat gizi
baik makro maupun mikro. Kekurangan zat gizi yang terjadi pada masa remaja,
akan membawa dampak jangka panjang yang lebih besar saat dewasa.
tersebut. Cangkang telur merupakan limbah dapur yang memiliki kadar kalsium
substitusi pembuatan snack bar. Tingkat konsumsi snack bar menurun setiap
kalsium dan daya terima pada snack bar substitusi tepung cangkang kulit telur
ayam negeri. Rancangan yang digunakan adalah acak lengkap yaitu pengaruh
substitusi tepung cangkang telur ayam negeri dalam snack bar terhadap kadar
kalsium dan daya terima snack bar. Variabel pengaruh pada penelitian ini adalah
substitusi tepung cangkang telur ayam negeri pada snack bar, sedangkan variabel
terpengaruhnya adalah kandungan kalsium, mutu fisik dan daya terima snack bar.
Konsentrasi substitusi tepung cangkang telur ayam negeri adalah 10%, 20%, dan
iii
iv
cangkang telur ayam negeri terhadap kadar kalsium ANOVA, sedangkan untuk
DAFTAR ISI
D. Manfaat ........................................................................................................ 5
A. Remaja.......................................................................................................... 6
D. Kalsium ...................................................................................................... 15
F. Kerangka Teori........................................................................................... 15
H. Hipotesis..................................................................................................... 21
iv
v
D. Bahan Penelitian......................................................................................... 25
F. Prosedur Penelitian..................................................................................... 26
H. Uji Fisik...................................................................................................... 29
K. Definisi Operasional................................................................................... 33
v
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. Syarat mutu Snack bar ............................ Error! Bookmark not defined.
Tabel 3 Berat Bahan dalam Pembuatan Snack bar Tepung Cangkang Telur Ayam
Negeri ........................................................................................................ 27
vi
vii
DAFTAR GAMBAR
vii
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ............................................................................................................ 45
Lampiran 2 ............................................................................................................ 46
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
gizi secara umum dan terutama pada remaja. Selama pertumbuhan dan
perkembangan, tubuh membutuhkan zat gizi makro dan mikro lebih besar pada
fase dewasa. Proses ini tidak terkejar pada fase berikutnya, oleh karena itu sangat
penting untuk memperhatikan konsumsi pangan pada fase ini. Menurut Riskesdas
(2010), masalah gizi di Indonesia yang terbanyak meliputi gizi kurang atau gizi
tidak seimbang. Selain itu, masalah gizi yang lain adalah prevalensi kekurangan
zat gizi mikro seperti kalsium, yaitu 200 dari 100.000 remaja mengalami
perempuan usia 13-15 tahun adalah 1200 mg. Namun yang terjadi adalah rata-rata
olahannya, serealia, kacang-kacangan dan hasil olahannya, ikan dan sayuran hijau
(Almetsier, 2009). Selain itu sumber kalsium dapat diperoleh dari cangkang telur.
Cangkang telur ayam yang membungkus telur memiliki berat 9-12% dari berat
telur total dan mengandung 94% kalsium karbonat, 1% kalium phospat, dan 1%
magnesium karbonat (Hadi, 2005). Bioavabilitas kalsium dari cangkang telur ini
2
cukup tinggi, yaitu sebesar 93.80% (Bao, 1997). Kalsium dari cangkang telur
merupakan suplemen yang sempurna untuk bahan pangan. Kalsium dari cangkang
produksi telur juga meningkat. Beberapa tahun ke depan, kemungkinan juga akan
meningkat karena tahun 2015 diperkirakan produksi telur ayam ras petelur
sebanyak 1289716 ton (Mentan, 2015). Produksi telur ayam ras petelur yang
yang dihasilkan. Limbah cangkang telur ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
bahan baku untuk industri makanan yang ramah lingkungan seperti tepung
Selain limbah cangkang telur yag kaya akan kalsium, bahan makanan
22% protein dan berbagai vitamin dan mineral seperti kalsium, fosfor, besi,
Tepung merupakan salah satu bahan makanan setengah jadi yang dapat
diolah menjadi berbagai jenis makanan. Salah satunya adalah sebagai bahan
konsumsi snack atau cemilan yang tinggi. Salah satu jenis snack yang sering
dikonsumsi adalah snack yang dibuat dengan cara digoreng yang sering disebut
gorengan. Pada dasarnya pola makan yang demikian ini merupakan kebiasaan
2
3
yang tidak baik, karena merupakan salah satu factor yang dapat mempengaruhi
(Depkes, 2014).
Camilan sehat yang sering dijumpai saat ini adalah snack bar. Snack bar
dibuat dari campuran bahan pangan yang diperkaya dengan nutrisi, kemudian
dibentuk menjadi bentuk padat dan kompak (Widjanarko, 2008). Snack bar adalah
makanan tinggi kandungan nutrisi dan serat, memiliki bentuk seperti balok,
mudah digenggam dan dikonsumsi saat sedang berpergian. Snack bar beredar di
penggunaan tepung terigu diminimalisir. Hal ini dikarenakan tepung terigu harus
negeri dengan kandungan kalsium tinggi yang diolah menjadi tepung untuk
sebagai salah satu sumber mineral kalsium dan fosfor, maka peneliti berinisiatif
untuk membuat produk snack bar dengan substitusi tepung cangkang telur dan
kacang hijau sebagai sumber pangan tinggi kalsium guna mencukupi kebutuhan
3
4
B. Perumusan masalah
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
pengaruh substitusi tepung cangkang telur ayam negeri dan kacang tanah
2. Tujuan khusus
ayam negeri dan kacang hijau dalam pembuatan produk snack bar
4
5
D. Manfaat
5
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Remaja
Masa remaja adalah masa peralihan dimana perubahan secara fisik dan
psikologis dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut
dimana ia berada di antara fase anak dan dewasa yang ditandai dengan perubahan
fisik, perilaku, kognitif, biologis dan emosi. Perubahan psikologis yang terjadi
kepadatan tulang karena pada masa ini terjadi lebih banyak pembentukan massa
tulang daripada resorpsi yaitu sekitar 45% atau lebih (Nicklas, 2003).
Penyimpanan kalsium juga empat kali lebih banyak pada masa remaja daripada
masa anak-anak dan masa dewasa (Brown, 2005). Finn (1998) menyatakan
bahwa, sekitar 91% volume tulang orang dewasa dibentuk pada usia 17 tahun .
Pada masa remaja penyerapan kalsium dari makanan mencapai 75%. Lalu
menurun hingga 20-40% begitu menginjak dewasa (Novotny et al., 1998). Oleh
karena itu sangat penting untuk mengoptimalkan konsumsi kalsium pada masa
kalsium harian.
6
7
dan mineral lainnya yang merupakan sumber alami terbaik dari kalsium. Bubuk
kulit telur telah dilaporkan dapat meningkatkan densitas mineral tulang pada
kalsium dan sejumlah mikro elemen lainnya. Kalsium pada kulit telur merupakan
sumber kalsium alami terbaik dan sekitar 90% dapat diserap. (A.M. King’ori,
2011).
69,2 % Protein
2,7 % Fat
1,5 % Moisture
27,2 % Ash
Kulit telur terdiri dari 95% kalsium karbonat, mineral yang sangat penting
bagi industri, gizi dan pertanian. Cangkang telur mengandung kalsium karbonat
yang dapat berfungsi baik bagi kesehatan untuk mengurangi keasaman di perut
7
8
dan mengurangi penyerapan zat besi pada usus. Selain itu juga dapat membantu
mencegah osteoporosis.
cangkang telur adalah dengan mengolah kulit telur tersebut menjadi serbuk
hidroksida yang merupakan bahan utama dalam pembentukan tulang dan enamel
gigi, sehingga disebut juga sebagai biomaterial (Mohd, 2008). Dalam bidang gizi,
serbuk dari cangkang telur disebut sebagai tepung yang dapat dimanfaatkan untuk
baik secara fisik, kimia maupun mikrobiologis yang diolah menjadi serbuk
(Jamila, 2014). Dari penelitian disimpulkan bahwa “Untuk membuat tepung kulit
telur, rebus kulit telur ke dalam air panas selama 5-10 menit untuk membunuh
phatogens, kemudian keringkan. Hancurkan dan saring kulit telur hingga menjadi
tepung yang halus. Satu butir telur utuh dapat membuat sekitar 250-800 miligram
kue dasar, muffin, yeast roll, popovers dan mayonnaise guna meningkatkan
8
9
kerabang telur merupakan suplemen yang sempurna untuk bahan pangan dan
C. KACANG HIJAU
Kacang hijau merupakan sumber protein nabati, vitamin (A,B1, C, dan E),
serta beberapa zat lain yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia, seperti
amilum, besi, belerang, kalsium, minyak lemak, mangan, magnesium dan niasin.
Kacang hijau bermanfaat untuk melancarkan buang air besar dan menambah
mg/100 g yang terdapat di dalam kacang hijau (Rukmana, 1997) diyakini dapat
Nilai Kandungan Gizi Kacang Hijau per 100 g, kacang hijau, biji matang,
Hijau
9
10
Vitamin C ( mg) 6
Air (g) 10
D. Snack bar
Snack bar merupakan produk baru bagi masyarakat Indonesia. Snack bar
adalah peganan padat yang berbentuk batang dan merupakan campuran dari
digabungkan menjadi satu dengan bantuan binder. Binder dalam bars dapat
berupa sirup, nougat, karamel, coklat, dan lain-lain. Snack bar disukai oleh
masyarakat negara lain karena bentuknya yang praktis sehingga dapat dimakan
peningkatan penyakit yang disebabkan gaya hidup. Formulasi produk bar seperti
10
11
bertindak sebagai media peningkatan gizi terutama kalsium baik bagi kelompok
umum dan kelompok khusus karena formula bahan dapat disesuaikan dengan
makanan yang praktis dan mudah dikonsumsi, akan dikembangkan produk snack
bar berbasis tepung cangkang telur ayam negeri dan kacang hijau. Setelah
ditemukan produk yang memiliki tingkat penerimaan terbaik, maka produk snack
bar tersebut akan dianalisis untuk mengetahui kadar kalsium dan mutu fisik
Standar mutu dari snack bar belum ditentukan secara resmi oleh Badan
Standar Nasional Indonesia, oleh karena itu untuk syarat mutu produk snack bar
Kriteria Persyaratan
Max 5%
Air
Min 9%
Protein
Min 9,5%
Lemak
Min 70%
Karbohidrat
11
12
Max 1,5%
Abu
-
Logam berbahaya
Max 0,5%
Serat kasar
400 kal/g
Kalori
Terigu
Jenis tepung
Normal
Warna
tepung terigu, air, garam, gula, madu, minyak, susu dan telur. Tepung
terigu merupakan bahan baku utama roti. Tepung yang biasa digunakan
pembuatan. Jaringan sel-sel ini juga cukup kuat untuk menahan gas yang
dibuat oleh ragi sehingga adonan tidak mengempis kembali (Sufi, 1999).
12
13
konsistensi adonan yang tepat, dan memiliki elastisitas yang baik untuk
menghasilkan roti dengan remah yang halus, tekstur lembut dan volume
yang besar. Tepung yang demikian disebut tepung keras (hard wheat).
roti.
mengatur aktivitas ragi roti didalam adonan yang sedang terfermentasi dan
Ragi untuk roti dibuat dari sel khamir Saccharomyces cereviceae. Ragi
memperlunak gluten dengan asam yang dihasilkan dan juga memberikan rasa dan
aroma pada roti. Gula digunakan sebagai bahan pemanis dalam pembuatan roti.
Jenis gula yang paling banyak digunakan adalah sukrosa. Selain sebagai pemanis
sukrosa juga berperan dalam penyempurnaan mutu panggang dan warna kerak,
13
14
dan memungkinkan proses pematangan yang lebih cepat, sehingga air lebih
banyak dipertahankan dalam roti. Menurut U.S. Wheat Associates (1983), gula
pada roti terutama berfungsi sebagai makanan ragi selama fermentasi sehingga
memperbaiki struktur fisik seperti volume, tekstur, kelembutan, dan flavor. Selain
itu penambahan lemak menyebabkan nilai gizi dan rasa lezat roti bertambah.
Disamping itu, lemak berfungsi mempermudah pemotongan roti dan membuat roti
flavor, mengikat air, sebagai bahan pengisi, membentuk struktur yang kuat dan
porous karena adanya protein berupa kasein, membentuk warna karena terjadi
meningkatkan nilai gizi. Susu mengandung protein (kasein), gula laktosa dan
mineral kalsium. Susu juga memberikan efek terhadap warna kulit roti dan
14
15
E. Kalsium
didalam tubuh. Kira kira 2% dari seluruh bobot manusia dewasa terdiri dari
kalsium. Lebih dari 99% kalsium ada di dalam tulang dan gigi. Sebagian
kecil sisanya membentuk ikatan dengan senyawa lain dan sebagian kecil
lainnya berada dalam darah. Kadar kalsium dalam darah sekitar 10 mg/100
15
16
ml dengan rentangan 9-11 mg/ 100 ml. Nilai kadar ini harus dipertahankan
F. Daya Terima
Uji daya terima adalah suatu cara atau metode yang digunakan
nilai mutu suatu bahan pangan. Pengujian daya terima menggunakan uji
panelis terhadap sifat mutu organoleptik yang umum seperti warna, aroma,
tingkat kesukaan ini disebut orang sebagai skala hedonic, misalnya sangat
suka, suka, agak suka, tidak suka, sangat tidak suka. Persiapan yang harus
1. Panelis
atau alat. Panel terdiri dari orang atau kelompok yang bertugas menilai
2. Seleksi Panelis
16
17
3. Laboratorium Pengujian
yang terdiri dari bagian persiapan, ruang pencicip dan ruang tunggu
atau ruang diskusi. Bagain dapur harus selalu bersih dan memiliki
4. Persiapan Contoh
a. Panel perseorangan
17
18
b. Panel terbatas
c. Panel Terlatih
18
19
pembedaan.
f. Panel Konsumen
g. Panel Anak-anak
1981)
19
20
G. Kerangka Teori
Mutu Kimia :
Bahan Substitusi :
Protein
Tepung
cangkang telur Karbohidrat
A Lemak
Tepung Air
cangkang telur Vitamin dan
B mineral (Ca)
Tepung
cangkang telur
C
Tepung
cangkang telur
D
Mutu Mikrobiologi
E. Colli
Jamur
Kapang &
Bahan pembuat Khamir
snack bar:
Tepung terigu
Garam Mutu Fisik :
Gula pasir Kekerasan
Mutu Produk
Shortening Snack bar
Yeast Rendemen
Adonan & roti
Air
Umur Simpan
Mutu
Pengolahan : Organoleptik :
Daya Terima
Penepungan
Warna
Pencampuran
Aroma
Pemanasan
Rasa
(oven)
Tekstur
20
21
H. Kerangka Konsep
Kadar Kalsium
I. Hipotesis
21
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Lingkup Ilmu
Jenis penlitian ini dalam lingkup ilmu gizi dalam bidang produksi
makanan.
a. Pembuatan snack bar dan perlakuan uji daya terima pada panelis
Gajadi di unimus?.
c. Uji daya terima snack bar substitusi tepung cangkang telur ayam
negeri dan kacang hijau pada panelis ?????? (ini nama panelisnya
3. Lingkup waktu
22
23
kelompok yang dikenai perlakuan yaitu snack bar substitusi cangkang telur
ayam negeri dan kacang hijau dengan substitusi 0%, 10%, 20%, dan 30%
dari jumlah tepung terigu yang digunakan. Pada kelompok kontrol dan
snack bar tepung hard flour di beri kode K yang digunakan sebagai
substitusi tepung cangkang telur ayam negeri dan kacang hijau terhadap
kadar kalsium dan daya terima snack bar. Variabel pengaruhnya adalah
substitusi tepung cangkang telur ayam negeri dan kacang hijau, sedangkan
variabel terpengaruhnya adalah kadar kalsium dan daya terima snack bar.
hijau???
23
24
C. Sampel Penelitian
Sampel penelitian
(r n – 1) – (n – 1) ≥ V2 Keterangan :
4r – 1 ≥ 9
4r ≥ 9+1
4r ≥ 10
r ≥ 10/4
r ≥ 2,5
24
25
r≈3
sampel.
D. Bahan Penelitian
substitusi tepung cangkang telur ayam negeri dan kacang hijau meliputi
tepung terigu, garam dapur, gula, ragi roti, shortening, susu dibeli di
toko roti.
1. Jenis Data
a. Data Primer
3) Data daya terima snack bar diperoleh dari pengujian snack bar
cara yakni objektif dan subjektif. Cara penilaian objektif meliputi penilaian
25
26
F. Prosedur Penelitian
Negeri
26
27
Tabel 2 Berat Bahan dalam Pembuatan Snack bar Tepung Cangkang Telur
Ayam Negeri
5 Shortening 8g 8g 8g 8g
8. Susu 8g 8g 8g 8g
27
28
Persiapan Bahan
Fermentasi
Pembakaran (baking)
28
29
G. Uji Kalsium
MR, larutan abu, dan larutan KMnO4. Alat yang digunakan adalah pipet
oksalat. Endapan dilarutkan dalam H2SO4 encer panas dan dititrasi dengan
dipijarkan.
H. Uji Fisik
pengembangan dan volume dari produk snack bar yang dihasilkan serta
a. Alat : Alat tulis, formulir uji organolaptik, gelas, tisu, piring, garpu
29
30
terlebih dahulu tentang uji yang akan mereka lakukan. Pengujian daya
terima dilakukan oleh 25 orang panelis tidak terlatih. Panelis diambil dari
antara lain:
2 =tidak suka
3 = agak suka
4 = suka
5 = sangat suka
30
31
d. Sempel dengan perbandingan 1:0, 1:11, 1:25 dan 1:42, disajikan secara
acak bersamaan
terhadap kadar kalsium, karbohidrat dan air pada snack bar digunakan uji
Anova, sedangkan untuk mengukur daya terima snack bar tepung cangkang
31
32
Jika pada uji Anova bermakna maka dilnjutkan dengan uji LSD .
bar dianalisis dengan menggunakan uji anova repeated measures untuk data
berdistribusi normal atau uji Friedman jika data tidak berdistribusi normal.
32
33
K. Definisi Operasional
komposisi substitusi
metode titrasi
permanganometri.
33
34
Suka
34
35
BAB IV
A. Anggaran Biaya
1. Dana Inventaris
a. Kesekretariatan
Total Biaya
No Uraian Vol Satuan Harga/Sat Jumlah
(Rp)
Cetak bh
3 10 Rp 10.000 Rp 100.000
Label
Double bh
6 1 Rp 10.000 Rp 10.000
Tip
Sticky bh
7 2 Rp 10.000 Rp 20.000
Note
35
36
b. Perlengkapan
Total Biaya
No Uraian Vol Satuan Harga/Sat Jumlah
(Rp)
36
37
5. DANA OPERASIONAL
Total Biaya
No Uraian Vol Satuan Harga/Sat Jumlah
(Rp)
Tepung
2 1 Kg Rp30.000 Rp 30.000
cangkang telur
Tepung terigu
3 Rp10.000 Rp 10.000
protein sedang
37
38
Total
No Uraian Vol Satuan Harga/Sat Jumlah
Biaya (Rp)
Ayakan
1 1 Bh Rp15.000 Rp 15.000
tepung
Handspoon
13 5 bh Rp 2.000 Rp 10.000
plastik
38
39
Total Biaya
No Uraian Vol Satuan Harga/Set Jumlah
(Rp)
Sewa
1 500 Bh Rp. 15 Rp. 7500
listrik
Biaya
2 500 Bh Rp. 1000 Rp. 500.000
produksi
Biaya
3 10 Liter Rp. 8500 Rp. 85.000
transportasi
Analisis
5 Rp. 2.000.000
kalsium
39
40
B. Jadwal Kegiatan
40
41
DAFTAR PUSTAKA
of Different Organic
41
42
10 Oktober 2014.
912
Persada
42
43
Bogor tahun 2003. Media Gizi dan Keluarga 2004, edisi September.
Pangan. 2014.
43
44
Mahasiswa.2013.
44
45
Lampiran 1
(INFORMED CONCERNT)
Nama : ...........................................
Umur : ............................................
Pekerjaan :............................................
Alamat :.............................................
penelitian dan memahami informasi yang diberikan oleh peneliti serta mengetahui
tujuan dan manfaat penelitian, maka dengan ini saya secara sukarela bersedia
menjadi responden dalam penelitian ini. Saya menyadari bahwa penelitian ini
Semarang, ………………20
Peneliti Responden
( ) ( )
45
46
Lampiran 2
Nama Panelis :
Tanggal Uji :
Instruksi : Nyatakan panilaian anda dan berikan tanda tick (√) pada
Penilaian Warna
Suka (3)
Penilaian Rasa
Suka (3)
46
47
Penilaian Aroma
Suka (3)
Penilaian Tekstur
Suka (3)
47
48
48