Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PERBEDAAN LAMA PENYIMPANAN

PADA SUHU RUANG TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA, DAN FUNGSIONAL


PROTEIN TELUR AYAM RAS

The Effect of Differences in Storage Time at Room Temperature on The Physical, Chemi-
cal, and Functional Protein Characteristics of Chicken Egg

Ulfa Farah Fadilah1 Sudjatinah2 dan Adi Sampurno3


1
Mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Semarang, email:
ulfafarah15@gmail.com
2,3
Staff Pengajar Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Semarang

ABSTRAK
Telur ayam ras merupakan salah satu produk hewani sebagai bahan pangan sumber protein
yang bermutu tinggi. Telur ayam ras memiliki sifat fisik, kimia dan sifat fungsional protein yang
akan berpengaruh terhadap kualitas telur. Kualitas telur dapat dipengaruhi oleh lamanya waktu
penyimpanan telur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan lama
penyimpanan pada suhu ruang terhadap sifat fisik, kimia dan sifat fungsional protein telur ayam ras
serta mengetahui lama waktu penyimpanan pada suhu ruang yang terbaik.
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen di laboratorium yang menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu telur umur 0 hari (P1), penyimpanan 1
minggu (P2), penyimpanan 2 minggu (P3), penyimpanan 3 minggu (P4), dan penyimpanan 4
minggu (P5). Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Variabel yang diamati yaitu penurunan
berat telur, haugh unit, indeks putih telur, indeks kuning telur, pH, daya buih, dan stabilitas buih.
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Varian (Anova). Jika terdapat beda nyata,
maka dilanjutkan dengan uji BNJ dengan taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan lama penyimpanan pada suhu ruang
berpengaruh nyata terhadap penurunan berat telur dengan nilai 2,35% (P2), 4,48% (P3), 5,73%
(P4), 6,57% (P5). Berpengaruh nyata terhadap haugh unit dengan nilai 90,20 (P1), 73,53 (P2),
65,72 (P3), 57,39 (P4), 45,47 (P5). Berpengaruh nyata terhadap indeks putih telur dengan nilai
0,109 (P1), 0,063 (P2), 0,045 (P3), 0,028 (P4), 0,019 (P5). Berpengaruh nyata terhadap indeks
kuning telur dengan nilai 0,458 (P1), 0,345 (P2), 0,257 (P3), 0,188 (P4), 0,116 (P5). Berpengaruh
nyata terhadap pH dengan nilai 7,35 (P1), 7,60 (P2), 7,73 (P3), 7,78 (P4), 7,93 (P5). Tetapi tidak
berpengaruh nyata terhadap daya buih dengan nilai 139,82% (P1), 151,35% (P2), 167,27% (P3),
171,62% (P4), 183,95 (P5) dan stabilitas buih dengan nilai 170 ml (P1), 167,50 ml (P2), 165 ml
(P3), 157,50 ml (P4), 152,50 ml (P5).
Dari hasil penelitian kualitas telur ayam ras yang masih dalam kondisi baik adalah pada
perlakuan P1 yaitu telur umur 0 hari dan perlakuan P2 yaitu penyimpanan 1 minggu pada suhu
ruang.

Kata Kunci: Telur ayam ras, lama penyimpanan, haugh unit, indeks putih telur, indeks kuning
telur

1
ABSTRACT

Chicken eggs are one of the animal products as a high-quality protein source. Chicken eggs
have physical, chemical and functional properties of proteins that will affect egg quality. The
quality of eggs can be influenced by the length of time the eggs are stored.
This study aims to determine the effect of differences in storage time at room temperature on
the physical, chemical and functional properties of chicken egg protein and to know the best storage
time at room temperature
The study was conducted with an experimental method at the laboratory by using Completely
Randomized Design (CRD) with 5 treatments, namely 0 day old eggs (P1), one week storage (P2),
two weeks storage (P3), three weeks storage (P4), and four weeks storage (P5). Each treatment was
replicated four times. The variables observed were decreased egg weight, haugh unit, albumin
index, yolk index, pH, foam power, and foam stability. The data obtained were analyzed using
Varian Anaysis (ANOVA). If there are significant differences, then proceed with the BNJ test with
a level of 5%.
The results showed that differences in storage time at room temperature significantly affected
the decrease in egg weight with a value of 2.35% (P2), 4.48% (P3), 5.73% (P4), 6.57% (P5). It has
a significant effect on haugh unit with values of 90.20 (P1), 73.53 (P2), 65.72 (P3), 57.39 (P4),
45.47 (P5). It has a significant effect on the albumin index with a value of 0.109 (P1), 0.063 (P2),
0.045 (P3), 0.028 (P4), 0.019 (P5). It has a significant effect on the yolk index with values of 0.458
(P1), 0.345 (P2), 0.257 (P3), 0.188 (P4), 0.116 (P5). Significant effect on pH with values of 7.35
(P1), 7.60 (P2), 7.73 (P3), 7.78 (P4), 7.93 (P3). But it did not significantly affect the froth power
with value of 139,82% (P1), 151,35% (P2), 167,27% (P3), 171,62% (P4), 183,95 (P5) and foam
stability with value of 170 ml (P1), 167.50 ml (P2), 165 ml (P3), 157.50 ml (P4), 152.50 ml (P5).
From the results of research on the quality of chicken eggs that are still in good condition is in
the treatment of P1 which is 0 day old eggs and P2 treatment is one week storage at room
temperature.

Keywords: Chicken egg, storage time,haugh unit, albumin index, yolk index

2
PENDAHULUAN
Telur ayam ras merupakan salah satu Alat dan Bahan
produk hewani yang berasal dari ternak unggas Alat yang digunakan dalam penelitian ini
sebagai bahan pangan sumber protein yang meliputi egg tray, timbangan digital, meja kaca,
bermutu tinggi sehingga sangat diminati oleh mixer, jangka sorong, beaker glass 600 ml,
masyarakat. stopwatch, termometer suhu ruang, pH meter,
Masyarakat pada umumnya tidak terlalu solet, serbet, tissue.
memperhatikan berapa lama waktu Bahan yang digunakan dalam peneltian ini
penyimpanan yang baik untuk tetap menjaga adalah 80 telur ayam ras yang berasal dari
kualitas telur. Sehingga masyarakat tidak sadar peternakan di Demak, Jawa Tengah.
akan kualitas telur yang disimpan pada suhu
ruang dalam jangka waktu tertentu. Prosedur Penelitian
Menurut Sarwono, (1997) telur segar Dalam penelitian ini digunakan 80 telur
memiliki daya simpan yang relatif pendek. Jika ayam ras berumur 0 hari yang akan disimpan
dibiarkan dalam udara terbuka (suhu diatas dalam suhu ruang selama 0 hari, 1 minggu, 2
20˚C) hanya dapat bertahan kurang lebih 2 minggu, 3 minggu dan 4 minggu dengan suhu
minggu atau sekitar 10 sampai 14 hari. kisaran 29,65±1,15˚C dan kelembaban
Apabila lewat waktu tersebut akan 62,5±8,5%. Prosedur kerjanya sebagai berikut:
mengakibatkan terjadinya penguapan cairan dan 1. Telur ayam ras dibersihkan dari kotoran-
gas dalam telur semakin banyak. Telur akan kotoran yang menempel dengan
mengalami perubahan-perubahan kearah menggunakan serbet hingga bersih.
kerusakan fisik dan kimia seperti menipisnya 2. Telur ditimbang untuk mendapatkan bobot
kerabang telur, membesarnya kantung udara, awalnya sebelum dilakukan penyimpanan
terganggunya sistem buffer sehingga pH pada suhuruang.
menjadi naik. Naiknya pH menyebabkan putih 3. Kemudian telur ayam ras diletakkan dalam
telur dan kuning telur mengalami pengenceran egg tray disusun dengan rapi agar telur
sehingga ukuran telur semakin melebar. berat tidak pecah. Setelah itu telur disimpan
telur menjadi turun sehingga kesegaran telur dalam suhu ruang.
akan berkurang (Kusmajadi, 2000). Sifat fisik 4. Telur yang telah melalui tahap
dan kimia sangat berperan dalam menentukan penyimpanan kemudian diambil untuk diuji
sifat fungsional protein telur. Terjadinya kualitasnya. Setiap 1 minggu selama 4 kali
perubahan terhadap sifat fisik dan kimia telur dengan ditimbang bobotnya terlebih dahulu.
berpengaruh terhadap sifat fungsional protein 5. Kemudian telur dipecah diletakkan pada
telur seperti daya buih telur dan stabilitas buih alas kaca datar untuk mengukur diameter
telur. Sifat-sifat tersebut berperan dalam serta tinggi putih dan kuning telur dengan
menghasilkan kualitas produk yang optimal menggunakan alat jangka sorong untuk
(Siregar dkk., 2012). mendapatkan indeks putih telur, indeks
Berdasarkan penjelasan diatas, maka perlu kuning telur serta haugh unit.
dilakukan penelitian bagaimana pengaruh 6. Lalu, telur dimasukkan kedalam beaker
perbedaan lama penyimpanan pada suhu ruang glass yang bervolume 600 ml untuk
terhadap sifat fisik, kimia dan fungsional protein dilakukan pengocokan selama 6 menit.
telur ayam ras sehingga diharapkan akan Pengocokan dilakukan untuk mengetahui
diketahui lama simpan telur yang masih layak daya buih dan stabilitas buih telur. Untuk
untuk digunakan. stabilitas buih setelah pengocokan
dibiarkan selama 1 jam.
Waktu dan Tempat Penelitian 7. Tahap terakhir mengukur pH telur dengan
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan menggunakan pH meter.
Mei–Juni 2018 di Laboratorium Rekayasa
Pangan dan Kimia Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Semarang.

3
Penurunan Berat Telur
Penurunan berat telur diukur dengan cara ( )
IPT = ( )
menimbang telur menggunakan timbangan
digital dan dinyatakan dalam bentuk persentase.
Penurunan Berat Telur = Indeks Kuning Telur (Badan Standar
Nasional Indonesia, 2008)
× 100 % Cara kerja untuk melakukan perhitungan
Keterangan: IPT antara lain:
Berat awal = bobot telur sebelum diberi a. Diambil telur yang akan diuji kemudian
perlakuan dipecahkan diatas kaca bidang datar dan
Berat akhir = bobot telur setelah disimpan licin.
b. Diukur dengan menggunakan alat jangka
Haugh Unit (Yuwanta, 2004) sorong tinggi kuning telur dan diameter
Nilai Haugh Unit merupakan nilai yang kuning telur.
mencerminkan keadaan albumen telur yang c. Hasil pengamatan lalu dicatat dan dihitung
berguna untuk menentukan kualitas telur. Nilai menggunakan rumus perhitungan sebagai
Haugh Unit ditentukan berdasarkan keadaan berikut:
putih telur, yaitu korelasi antara bobot telur dan
tinggi putih telur. Langkah kerja untuk IKT =
( )
melakukan pengujian Haugh Unit adalah ( )
sebagai berikut:
a. Telur ditimbang kemudian dipecah dan pH (Widyantara, 2017)
diletakkan ditempat kaca datar yang sudah Kadar pH pada telur ayam ras ini diukur
dibersihkan. dengan menggunakan pH meter, nilai pH
b. Kemudian mengukur tinggi putih telur diukur setelahkuning telur dan putih telur
dilakukan dengan menggunakan alat jangka dicampur jadi satu kemudian dikocok. Langkah-
sorong, bagian putih telur dipilih diantara langkah kerjanya sebagai berikut:
pinggir kuning telur dan pinggir putih telur. a. Ambil sampel yang akan di ukur kadar
c. Apabila telah mendapatkan hasilnya, pHnya (letakkan dalam wadah).
laluHaugh Unit dihitung dengan b. Nyalakan pH meter dengan menekan
menggunakan rumus perhitungan menurut tombol on.
Yuwanta (2004), yaitu sebagai berikut: c. Masukkan pH meter ke dalam wadah yang
HU = 100 log (H + 7,57 – 1,7.W0,37) berisi sampel.
Keterangan: d. Pada saat di celupkan ke dalam air, skala
HU = Haugh Unit angka akan bergerak acak.
H = Tinggi putih telur (mm) e. Tunggu hingga angka tersebut berhenti dan
W = Bobot telur (gram) tidak berubah-ubah.
f. Hasil akan terlihat pada display digital.
Indeks Putih Telur (Badan Standarisasi
Indonesia, 2008) Daya Buih (Siregar, Hintono dan Mulyani,
Cara kerja untuk melakukan perhitungan 2012)
IPT antara lain: Pengujian daya buih telur ayam ras diukur
a. Diambil telur yang akan diuji kemudian dengan cara sebagai berikut:
dipecahkan diatas kaca bidang datar dan a. Siapkan beaker glass dan juga mixer,
licin. masukkan kuning telur dan putih telur
b. Diukur dengan menggunakan alat jangka kedalam beaker glass, catat volume
sorong tinggi putih telur dan diameter putih awalnya (V1)
telur. b. Nyalakan mixer, kocok telur dengan
c. Hasil pengamatan lalu dicatat dan dihitung kecepatan sedang selama 6 menit.
menggunakan rumus perhitungan sebagai c. Kemudian mixer diangkat dan dilihat
berikut: volume akhirnya (V2) pada beaker
4
glass.Daya buih dapat diukur dengan Tabel 1. Rata-rata Persentase Penurunan Berat
rumus:
Telur Ayam Ras
Perlakuan PBT (%)
Daya buih = × 100 %
P1 0 ± 0,00a
Keterangan:
V1 = Volume awal P2 2,35 ± 0,19b
V2= Volume buih yang terbentuk setelah P3 4,48 ± 0,61c
dikocok P4 5,73 ± 0,40d
P5 6,57 ± 0,58d
Stabilitas Buih (Siregar, Hintono dan Keterangan: Superskrip huruf kecil yang
Mulyani, 2012) berbeda pada kolom yang sama menunjukkan
Pengujian stabilitas buih telur ayam ras ada perbedaan nyata (p<0,05).
diukur dengan cara sebagai berikut:
Persentase penurunan berat telur ayam ras
a. Sebanyak 200 ml telur dimasukkan ke
mengalami peningkatan setiap minggunya.
dalam beaker glass.
Semakin lama waktu penyimpanan semakin
b. Kocok telur menggunakan mixer dengan
bertambah besar penurunan berat
kecepatan tinggi selama 6 menit dan
telur.Penurunan berat telur yang terjadi
ditunggu selama 60 menit dalam suhu
disebabkan oleh penguapan air dan pelepasan
ruang.
gas CO2 dari dalam isi telur melalui pori-pori
c. Setelah 60 menit, dilihat angka volume
kerabang. Penguapan dan pelepasan gas ini
cairan yang tercantum pada beaker glass
terjadi secara terus-menerus selama
yang terpisah dengan buih.
penyimpanan sehingga semakin lama telur
disimpan berat telur akan semakin
Rancangan Percobaan
berkurang.Kehilangan berat telur yang semakin
Penelitian ini menggunakan Rancangan
besar disebabkan karena terjadinya penguapan
Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan
air, terutama pada bagian putih telur dan
masing-masing perlakuan terdiri dari 4 kali
sebagian kecil oleh penguapan gas-gas seperti
ulangan. Perlakuan ini mengacu pada hasil pe-
CO2, NH3, N2 dan akibat degradasi komponen
nelitian Widyantara, dkk (2017) yang telah di-
organik telur (Saraswati, 2015).
modifikasi. Perlakuan yang digunakan sebagai
Penurunan berat telur dapat dipengaruhi
berikut:P1: telur umur 0 hari, P2 : penyimpanan
oleh suhu dan kelembaban. Suhu ruangan yang
suhu ruang 1 minggu, P3: penyimpanan suhu
digunakan untuk menyimpan telur ayam ras saat
ruang 2 minggu, P4: penyimpanan suhu ruang 3
penelitian yang berlangsung selama4 minggu
minggu, P5: penyimpanan suhu ruang 4 ming-
rata-ratanya yaitu 29,65±1,15˚C dengan
gu. Data yang diperoleh dianalisis ragam
kelembabannya rata-rataadalah 62,5±8,5%.
(ANOVA), untuk mengetahui ada tidaknya
Menurut Sihombing dkk. 2014 telur yang
pengaruh terhadap parameter yang di uji. Jika F
disimpan pada suhu ruang dengan kelembaban
hitung lebih besar atau sama dengan F tabel
udara yang rendah akan mengalami penurunan
maka dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ (Beda
berat telur lebih cepat dibandingkan dengan
Nyata Jujur) pada taraf 5% (p<0,05)(Mattjik dan
telur yang disimpan pada suhu ruang dengan
Sumerta Jaya, 2002).
kelembaban udara yang tinggi. Hal ini
disebabkan pengaruh kelembaban yang rendah
HASIL DAN PEMBAHASAN
selama penyimpanan akan mempercepat
Penurunan Berat Telur
penguapan karbondioksida dan air dari dalam
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
telur, sehingga penyusutan berat telur akan lebih
perbedaan lama penyimpanan pada suhu ruang
cepat.
memberikan pengaruh nyata terhadap
penurunan berat telur ayam ras. Persentase
penurunan berat telur ayam ras masing-masing
sebesar 0%, 2,35%, 4,48%, 5,73% dan 6,57%.
5
Haugh Unit Telur yang berbentuk serabut atau jala-jala yang dapat
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa mengikat cairan telur untuk dibentuk menjadi
perbedaan lama penyimpanan pada suhu ruang struktur gel pada putih telur. Berdasarkan nilai
memberikan pengaruh nyata terhadap haugh haugh unit menurut United States Department
unit telur ayam ras. of Agriculture (USDA) (2010) yaitu kualitas
AA jika nilai HU 72-100, kualitas A jika nilai
Tabel 2.Rata-rata Haugh Unit Telur Ayam Ras
HU 60-72, kualitas B jika nilai HU 31-60 dan
Perlakuan Haugh Unit kualitas C jika nilai HU kurang dari 31. Pada
P1 90,20 ± 2,16a Tabel 3 terlihat bahwa perlakuan P1 dan P2
P2 73,53 ± 2,38b termasuk kualitas AA. Sedangkan perlakuan P3
P3 65,72 ± 2,41c termasuk kualitas A dan perlakuan P4 dan P5
P4 57,39 ± 4,36d termasuk kualitas B.
P5 45,47 ± 2,47e
Keterangan: Superskrip huruf kecil yang Indeks Putih Telur (IPT)
berbeda pada kolom yangsama menunjukkan Berdasarkan analisis ragam menunjukkan
ada perbedaan nyata (p<0,05). bahwa perbedaan lama penyimpanan pada suhu
Haugh unit telur ayam ras masing-masing ruang memberikan pengaruh nyata terhadap
sebesar 90,20, 73,53, 65,72, 57,39, 45,47. Nilai indeks putih telur ayam ras.
haugh unit mengalami penurunan setiap Indeks putih telur ayam ras masing-masing
minggunya. Nilai haugh unit pada perlakuan P1 sebesar 0,109, 0,063, 0,045, 0,028, dan 0,019.
lebih tinggi dari pada perlakuan P2, P3, P4 dan Semakin lama telur ayam ras disimpan pada
P5. Hal ini terjadi karena telur masih dalam suhu ruang, maka semakin cepat penurunan
keadaan segar dan belum banyak terjadi pengu- kualitas putih telurnya yang mengakibatkan
apan CO2 dan H2O dari dalam telur. Telur yang ukuran putih telur semakin melebar.Melebarnya
masih baru pori- porinya masih dilapisi oleh la- putih telur mengakibatkan indeks putih telur
pisan tipis kutikula yang terdiri dari 90% protein semakin menurun karena nilai tinggi dan
dan sedikit lemak. diameter putih telur yang rendah.Menurunnya
Semakin lama penyimpanan, maka nilai kualitas putih telur tersebutdisebabkan pengaruh
haugh unit semakin menurun. Semakin lama suhu dan kelembaban, Suhu dan kelembaban
masa penyimpanan telur, maka semakin banyak mengakibatkan penguapan CO2 dan H2O
penguapan karbondioksida dan air. Hilangnya selama penyimpanan.
air menyebabkan berat telur berkurang dan hi-
Tabel 3. Rata-rata Indeks Putih Telur Ayam
langnya karbondioksida menyebabkan tinggi
putih telur berkurang. Lestari dkk. (2013) Ras
menyatakan penurunan nilai haugh unit terjadi Perlakuan Indeks Putih Telur
karena perubahan suhu serta kelembaban yang P1 0,109 ± 0,010a
menyebabkan hilangnya karbondioksida dan P2 0,063 ± 0,004b
air. Faikoh (2014) menyatakan bahwa nilai P3 0,045 ± 0,005c
haugh unit ditentukan berdasarkan keadaan P4 0,028 ± 0,005d
putih telur, yaitu korelasi antara berat telur dan P5 0,019 ± 0,002d
tinggi putih telur. Tinggi telur dipengaruhi oleh Keterangan: Superskrip huruf kecil yang
kandungan ovomucin yang terdapat pada putih berbeda pada kolom yangsama menunjukkan
telur. Putih telur yang mengandung ovomucin ada perbedaan nyata (p<0,05).
lebih sedikit maka akan lebih cepat mencair. Semakin lama waktu penyimpanan,
Putih telur yang semakin tinggi, maka nilai semakin tinggi penguapan CO2 dan H2O
haugh unit yang diperoleh semakin tinggi. Nu- sehingga putih telur semakin menurun
groho dan Manyun (2008) menyatakan bahwa kekentalannya. Putih telur mengandung lebih
pengenceran bagian putih telur disebabkan oleh banyak air, sehingga lebih mudah rusak dan
adanya kerusakan fisikokimia dari serabut mengalami pengenceran. Pengenceran putih
ovomucin. Ovomucin merupakan glikoprotein telur terjadi karena perubahan struktur gel,

6
akibat kerusakan serabut ovomucin yang kuning telur, sehingga menyebabkan diameter
menyebabkan keluarnya air dari jala-jala yang kuning telur semakin melebar dan melemahnya
telah dibentuk (Sihombing dkk., 2014).Faktor elastisitas kuning telur akibat berkurangnya
yang mempengaruhi nilai indeks putih telur, permeabilitas membran vitelin. Tekanan
antara lain lama penyimpanan, suhu tempat osmotik kuning telurlebih besar dari putih telur
penyimpanan, dan nutrisi pakan (Argo dkk., sehingga air dariputih telur berpindah menuju
2013). Menurut Badan Standarisasi Nasional kuning telur.Perpindahan air secara terus-
(2008) telur berkualitas baik memiliki indeks menerus akanmenyebabkan viskositas kuning
putih telur berkisar antara 0,050-0,174. Nilai telur menurunsehingga kuning telur menjadi
indeks putih telur penelitian yang memenuhi pipih kemudian akan pecah. Menurut Kurtini
kategori berdasarkan SNI adalah perlakuan P1 dkk.(2011) setelah telur disimpan selama
dan P2 dengan nilai 0,109 dan 0,063. beberapa minggu, membran vitelin akan mudah
pecah mengakibatkan indeks kuning telur
Indeks Kuning Telur (IKT) menurun.Menurut Badan Standarisasi Nasional
Hasil analisis ragam menunjukkan (2008) telur berkualitas baik memiliki indeks
bahwa perbedaan lama penyimpanan pada suhu kuning telur berkisar antara 0,33-0,52. Nilai
ruang memberikan pengaruh nyata indeks kuning telur penelitian ini yang
terhadap indeks kuning telur ayam ras. memasuki kategori berdasarkan SNI mulai dari
Tabel 4. Rata-rata Indeks Kuning Telur Ayam perlakuan P1 dan P2 dengan nilai 0,458 dan
0,345.
Ras
Perlakuan Indeks Kuning Telur pH.
P1 0,458 ± 0,01a Berdasarkan analisis ragam menunjukkan
P2 0,345 ± 0,02b bahwa perbedaan lama penyimpanan pada suhu
P3 0,257 ± 0,03c ruang memberikan pengaruh nyata terhadappH
P4 0,188 ± 0,03d telur ayam ras. pH telur ayam ras masing-
P5 0,116 ± 0,01e maasing sebesar 7,35, 7,60, 7,73, 7,78, dan 7,93.
Keterangan: Superskrip huruf kecil yang Tabel 5. Rata-rata pH Telur Ayam Ras
berbeda pada kolom yang sama menunjukkan
Perlakuan Kadar pH
ada perbedaan nyata (p<0,05).
P1 7,35 ± 0,13a
Indeks kuning telur ayam ras masing-
P2 7,60 ± 0,08b
masing sebesar 0,458, 0,345, 0,257, 0,188, dan
P3 7,73 ± 0,10bc
0,116. Besarnya indeks kuning telur ayam ras
mengalami penurunan seiring dengan P4 7,78 ± 0,10bc
bertambahnya masa simpan telur. Pada awal P5 7,93 ± 0,05c
penyimpanan telur, indeks kuning telur akan Keterangan: Superskrip huruf kecil yang
cepat mengalami penurunan karena terjadinya berbeda pada kolom yangsama menunjukkan
penguapan air dan gas CO2 berlangsung lebih ada perbedaan nyata (p<0,05).
cepat karena jumlah cairan lebih banyak. Nilai pH perlakuan P1 jauh lebih rendah
Terjadinya penguapan tersebut akibat dari suhu dibandingkan perlakuan P2 sampai P5 karena
dan kelembaban di dalam ruangan tempat pada telur berumur 0 hari belum terjadi banyak
menyimpan telur. Nilai indeks kuning telur di- penguapan dibandingkan dengan lama
pengaruhi oleh lama penyimpanan, suhu penyimpanan telur selama 1, 2, 3, 4 minggu
(Wibawanti dkk., 2017). sehingga pH belum banyak terjadi perubahan.
Semakin meningkatnya umur penyimpanan Semakin lama waktu penyimpanan telur, maka
menyebabkan persediaan cairan dan gas akan akan semakin meningkat nilai pHnya, karena
semakin berkurang (Purwaningsih dkk., 2016). ovomucin yang berbentuk jala akan rusak dan
Penurunan nilai indeks kuning telur initerjadi pecah sehingga cairan dari putih telur menjadi
disebabkan kandungan air pada putih teluryang lebih lebar. Kuning telur juga mengalami
berada di sekeliling kuning telur terserapoleh pengenceran dan akan bercampur dengan putih

7
telur yang mengakibatkan nilai pH meningkat. Semakin lama masa simpan telur maka
Hal tersebut didukung dengan suhu dan putih telur dan kuning telur semakin encer.
kelembaban di ruang penyimpanan yang tinggi Putih telur dan kuning mengalami pengenceran
yang mengakibatkan penguapan CO2. Kurtini disebabkan oleh terbentuknya ikatan ovomucin-
dkk. (2011) menyatakan bahwa konsentrasi ion lysozim, hilangnya sebagian protein ovomucin
bikarbonat dan karbonat dipengaruhi CO2. yang berfungsi pembentuk sturktur putih telur,
Banyaknya CO2 yang hilang melalui pori-pori dan rusaknya membran vitelin (Siregar dkk.,
kerabang telur mengakibatkan konsentrasi ion 2012). Putih telur dan kuning telur yang encer
bikarbonat dalam albumin menurun dan lebih mudah menangkap udara dari pada putih
merusak sistem buffer. Hal tersebut menjadikan telur dan kuning telur yang kental, hal ini
putih telur dan kuning telur bersifat basa mengakibatkan volume buih telur ayam ras
sehingga mengakibatkan peningkatan pH telur. mengalami peningkatan setiap minggunya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pH Berdasarkan penelitian Triawati (2013) bahwa
telur ayam ras selama penyimpanan tidak terlalu semakin lama telur disimpan, maka volume
besar peningkatannya, hal ini sependapat daya buih putih telur cenderung meningkat jika
dengan penelitian Sihombing dkk. (2014). Nilai dibandingkan dengan sampel tanpa
pH pada penelitian ini yang masih baik yaitu penyimpanan. Menurut Triawati (2013) cairan
perlakuan P1 dan P2 sesuai dengan pendapat telur yang encer akan lebih mudah menyebar
Sihombing dkk. (2014), bahwa pH telur yang daripada cairan telur yang kental bila dikocok
baik berkisar 6,00-7,62. dan selanjutnya akan lebih cepat dalam
mengikat udara, selain itu ikatan protein dari
Daya Buih putih telur sudah terbuka dan memudahkan
Hasil analisis ragam menunjukan bahwa dibentuk buih.
perbedaan lama penyimpanan pada suhu ruang
tidak berpengaruh terhadap persentase daya Stabilitas Buih
buih telur ayam ras. Berdasarkan hasil analisis ragam
Tabel 6. Rata-rata Daya Buih Telur Ayam menunjukan bahwa perbedaan lama
Ras penyimpanan pada suhu ruang tidak
berpengaruh terhadap stabilitas buih telur ayam
Perlakuan Daya Buih (%) ras.
P1 139,82 ±37,40a
P2 151,35 ± 8,42a Tabel 7. Rata-rata Stabilitas Buih Telur
P3 167,27 ± 8,26a
Ayam Ras
P4 171,62 ± 5,05a
P5 183,95 ±22,70a Perlakuan Stabilitas Buih
(ml)
Keterangan: Superskrip huruf kecil yang
P1 170 ± 18,26a
berbeda pada kolom yangsama menunjukkan
tidak ada perbedaan nyata (p>0,05). P2 167,50 ± 15a
P3 165 ± 30,28a
Persentase daya buih telur ayam ras
P4 157,50 ± 7,32a
masing-masing sebesar 139,82%, 151,35%,
P5 152,50 ±17,08a
167,27%, 171,62%, dan 183,95%. Selama
Keterangan: Superskrip huruf kecil yang
penyimpanan hasil perlakuan P1 hingga P5
sama pada kolom yang sama menunjukkan
mengalami kenaikan persentase daya buih.
tidak ada perbedaan nyata (p>0,05).
Pengocokan putih telur pada suhu ruang (28-
30˚C) lebih mudah menghasilkan busa daripada Stabilitas buih telur ayam ras masing-
yang dilakukan pada suhu rendah, karena pada masing sebesar 170 ml, 167,50 ml, 165 ml,
kisaran suhu tersebut putih telur dan kuning 157,50 ml, dan 152,50 ml. stabilitas buih telur
telur akan cepat mengalami pengenceran ayam ras mengalami penurunan setiap
(Siregar dkk., 2012). minggunya. Stabilitas buih telur merupakan
kebalikan dari daya buih telur. Semakin lama

8
umur telur maka stabilitas buih telur semakin Hairunnisa, Suci. 2014. Ilmu dan Teknologi
rendah, disebabkan cairan putih dan kuning Pengolahan Telur dan Kulit. Laporan
telur mengalami pengenceran. Pengenceran Praktikum. Fakultas Peternakan.
tersebut terjadi karena ovomucin yang berperan Universitas Jambi. Jambi.
pada telur segar sebagai protein pengikat air Kurtini, dkk. 2011. Produksi Ternak Unggas.
sudah lemah sehingga mengakibatkan Universitas Lampung, Bandar Lampung.
kestabilan buih telur rendah. Hal ini sesuai Kusmajadi S. 2000. Perubahan Kualitas Telur
dengan hasil penelitian Saadah (2007) bahwa Ayam Ras dan Itik Selama Penyimpanan
kestabilan buih tinggi pada penyimpanan Pada Temperatur Kamar. Jurnal Ilmu
minggu ke-0. Hal ini terjadi karena ovomucin Ternak. Universitas Padjajaran.
sebagai protein pengikat air masih kuat Bandung.
sehingga kestabilan buihnya tinggi. Lestari, Sri., M. Ratmawati., dan G. Syamsudin.
Struktur buih yang stabil umumnya 2013. Pengawetan Telur Dengan
dihasilkan dari putih telur dan kuning telur yang Perendaman Ekstrak Daun Melinjo
mempunyai elastisitas tinggi, sebaliknya volume (Gnetum gnemon Linn.). J. Sains &
buih yang tinggi diperoleh dari putih telur dan Teknologi 13 No. 2 184 – 189.
kuning telur dengan elastisitas rendah Mattjik, A. A & Sumertajaya, I. M. 2000.
(Hairunnisa, 2014). Perancangan Percobaan dengan Aplikasi
SAS dan Minitab Jilid I. Bogor: IPB
Kesimpulan Press.
Berdasarkan hasil dan pembahasan Nugroho dan Manyun, I.G.T. 2008. Beternak
penelitan yang telah dilakukan dapat ditarik Burung Puyuh. Eka Offset. Semarang.
kesimpulan sebagai berikut: Purwaningsih, D, M.A Djaelani, dan T.R
1. Perbedaan lama penyimpanan telur ayam Saraswati. 2016. Kualitas Telur Ayam
ras pada suhu ruang berpengaruh nyata Ras Setelah Pemberian Olesan Lidah
terhadap penurunan berat telur, haugh unit, Buaya (Aloe vera) dan Lama
indeks putih telur, indeks kuning telur, dan Penyimpanan Waktu yang Berbeda.
pH tetapi tidak berbeda nyata terhadap daya Skripsi. Fakultas Sains dan Matematika.
buih dan stabilitas buih. Universitas Diponegoro. Semarang.
2. Semakin lama masa simpan telur, Saadah, U. 2007. Daya dan Kestabilan Buih
semakin meningkat penurunan berat Putih Telur Ayam Ras pada umur
telur, pH dan daya buih, tetapi semakin Simpan dan Level Penambahan Asam
menurun nilai haugh unit, indeks putih Sitrat yang Berbeda. Skripsi. Program
telur, indeks kuning telur dan stabilitas Studi Teknologi Hasil Ternak, Fakultas
buih. Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
3. Kualitas telur ayam ras yang masih dalam Bogor.
kondisi baik berdasarkan dari hasil Saraswati, T. R. 2015. Telur: Optimalisasi
penelitian hanya perlakuan P1 (umur 0 hari) Fungsi Reproduksi Puyuh dan
dan perlakuan P2 (penyimpanan 1 minggu Biosintesis Kimiawi Bahan Pembentuk
pada suhu ruang). Telur. Penerbit Leskonfi: Depok.
Sarwono. 1997. Pengawetan dan Pemanfaatan
DAFTAR PUSTAKA Telur. Cetakan ke 4. Penebar Swadaya,
Argo, L. B, Tristiarti, dan I. Mangisah. 2013. Bandung.
Kualitas Telur Ayam Arab Petelur Fase I Sihombing, R, Kurtini, K, Nova K. 2014. Pen-
dengan Berbagai Level Azolla garuh Lama Penyimpanan Terhadap
Microphylla. Animal Kualitas Internal Telur Ayam Ras pada
AgroculturalJournal, 2(1): 445-457. Fase Kedua. Skripsi. Fakultas Pertanian.
Badan Standar Nasional (BSN). 2008. SNI Universitas Lampung. Bandar Lampung.
3926:2008. Telur Ayam Konsumsi. Siregar, R. F., Hintono, A., dan Mulyani, S.
BSN. Jakarta. (2012). Perubahan Sifat Fungsional

9
Telur Ayam Ras Pasca Pasteurisasi.
Animal Agriculture Journal. Fakultas
Peternakan dan Pertanian. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Triawati, 2013. Evaluasi Sifat Putih Telur Ayam
Pasteurisasi Ditinjau dari Daya Buih,
Stabilitas Buih, Daya Koagulasi dan
Daya Kembang Sponge Cake. Skripsi.
Fakultas Peternakan. Universitas
Brawijaya. Malang.
Wibawanti, J. M.W., Ma, M., Qiu, N., Hintono,
& Pramono, Y.B. 2017. The Influence of
Liquid Smoke on The Chemical
Characteristics of Salted Egg. Jurnal
Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, 12
(2),76-82.DOI:
/10.21776/ub.jitek.2017.012.02.3.
Widyantara, dkk. 2017. Pengaruh Lama
Penyimpanan Terhadap Kualitas Telur
Konsumsi Ayam Kampung dan Ayam
Lohman Brown. Skripsi. Fakultas
Peternakan. Universitas Udayana.
Denpasar Bali.
Zakiyurrahman, Ahmad. 2006. Sifat Fisik dan
Fungsional Telur Ayam Ras yang
disimpan di dalam Refrigerator dengan
Lama Penyimpanan dan Waktu
Preheating yang Berbeda. Skripsi.
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian
Bogor.

10

Anda mungkin juga menyukai