Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA PANGAN

ANALISA KUANTITATIF KARBOHIDRAT


(ANTHRONE)
Guna memenuhi tugas mata kuliah Kimia Pangan yang diampu oleh
Arintina Rahayuni, STP, MPd.

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Devi Fitri Anggraini (P1337431216049)


Rr. Nurmalita Sasi (P1337431216063)
Farizy Bintang Chaerumam (P1337431216071)

PRODI DIV GIZI REGULER B SEMESTER DUA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
Jl. Wolter Monginsidi 115 Pedurungan Tengah, Pedurungan, Semarang
Telp/Fax : 024-6710378
Website : www.poltekkes-smg.ac.id E-mail : gizi@poltekkes-smg.ac.id
2016/2017
I. Dasar Teori
Karbohidrat adalah senyawa yang mengandung unsur-unsur: C, H dan O, terutama
terdapat didalam tumbuh-tumbuha n yaitu kira-kira 75%. Dinamakan karbohidrat karena
senyawa-senyawa ini sebagai hidrat dari karbon; dalam senyawa tersebut perbandingan
antara H dan O sering 2 berbanding 1 seperti air. Jadi C6H12O6 dapat ditulis C6(H2O)6,
C12H22O11 sebagai C12 (H2O)11dan seterusnya, dan perumusan empiris ditulis sebagai
CnH2nOn atau Cn (H2O)n (Sastrohamidjojo, H., 2005).
Penggunaan Metode Anthrone untuk analisis total karbohidrat mulai berkembang
sejak penggunaan pertama kali oleh Dreywood pada tahun 1946 untuk uji kualitatif. Dasar
dari reaksi ini adalah kemampuan karbohidrat untuk membentuk turunan furfural dengan
keberadaan asam dan panas, yang kemudian diikuti dengan reaksi dengan anthrone yang
menghasilkan warna biru kehijauan (Sattler dan Zerban 1948) dalam Brooks et al (1986).
Metode anthrone sulfat adalah metode yng paling umum digunakan dalam analisis
karbohidrat dengan menggunakan instrumen spektrofotometer UV-Visible. Metode
anthrone ini memiliki banyak keunggulan antara lain kesederhanaan ujinya, spektrumnya
yang luas dan sensitifitasnya yang cukup baik (Koehler, 1952). Kekurangan dari Metode
Anthrone adalah ketidakstabilan dari reagen (anthrone yang dilarutkan dalam asam sulfat),
sehingga perlu dilakukan persiapan reagen yang baru setiap hari.
Mekanisme pembentukan warna anthrone dengan gula telah diteliti. Hird dan
Isenhour (1932) dan Wolform et al (1948) mempostulasikan bahwa karbohidrat dan
turunannya mengalami pembentukan cincin dalam keberadaan asam kuat dari mineral,
seprti yang ditunjukkan untuk glukosa. Karbohidrat dalam asam sulfat akan dihidrolisis
menjadi monosakarida dan selanjutnya monosakarida mengalami dehidrasi oleh asam
sulfat menjadi furfural atau hidroksil metil furfural.
Analisa kuantitatif merupakan analisa yang bertujuan menentukan jumlah suatu zat
atau komponen zat yang berurusan dengan penetapan banyaknya suatu zat tertentu yang
ada dalam sampel. Zat yang ditetapkan tersebut yang seringkali dinyatakan sebagai
konstituen atau analit, menyusun entah sebagian kecil atau sebagian sampel, maka analit
ini dianggap sebagai konstituen utama. Ilmu Kimia Analitik berhubungan dengan teori dan
praktek dari metode-metode yang dipakai dalam menetapkan komposisi bahan. Analisa
bertujuan untuk menentukan susunan bahan, baik secara kualitatif, secara kuantitatif,
maupun struktur. Susunan kualitatif merupakan komponen-komponen bahan; susunan
kuantitatif adalah berapa banyaknya atau setiap komponen tersebut, dan struktur adalah
bagaimana rumus molekul zat itu dan juga bagaimana rumus bangunnya.
Pada praktikum kali ini, analisa yang digunakan dengan metode anthrone. Metode ini
dapat digunakan untuk semua jenis bahan makanan.
II. TUJUAN
Menganalisa karbohidrat menggunakan metode anthrone (kuantitatif).
III. PRINSIP
Anthrone (9,10-dihydro-9-oxsanthracene) merupakan hasil reduksi anthraquinone.
Anthrone bereaksi secara spesifik dengan karbohidrat dalam asam sulfat pekat
menghasilkan warna biru kehijauan yang khas.
IV. REAKSI

V. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
- Pipet volume 1ml - Vortex
- Pipet volume 5ml - Mortar dan alu
- Tabung reaksi - Neraca elektrik
- Kelereng - Labu ukur
- Beakker glass - Pipet tetes
- Rak tabung reaksi - Gelas ukur
- Waterbath - Buret
- Kuvet - Pengaduk
- Spectofotometer

b. Bahan
- Aquadest - Larutan standar glukosa
- Anthrone - Sample (Semangka)
- H2SO4
VI. LANGKAH KERJA
a. Persiapan Sample
 Menghaluskan semangka menggunakan mortar dan alu.
 Menimbang 1 gr semangka halus kemudian melarutkannya dengan aquadest
hingga 100 ml.
b. Cara kerja
1. Siapkan 6 tabung reaksi yang akan diisi dengan komposisi sebagai berikut:
Larutan Total
Tabung H2O (ml) Sample Anthrone
Standar Volume (ml)
Blanko 0,4 - - 5 ml 5,4

Standar 1 0.3 0.1 - 5 ml 5,4

Standar 2 0.2 0.2 - 5 ml 5,4

Standar 3 0.1 0.3 - 5 ml 5,4

Standar 4 0.2 0.4 - 5 ml 5,4

Sampel 0,3 - 0,1 5 ml 5,4

2. Proses penambahan pereaksi anthrone dilakukan di lemari asam.


3. Menutup tabung reaksi menggunakan kelereng, campur larutan hingga homogen.
Proses pencampuran dapat menggunakan alat vortex.
4. Memasukkan air secukupnya pada beakker glass, kemudian mendidihkannya
menggunakan waterbath. Setelah mendidih, masukkan tabung reaksi ke dalam air
mendidih tersebut selama 12 menit.
5. Mendinginkan tabung reaksi dengan cepat menggunakan air yang mengalir.
6. Memindahkan larutan ke dalam kuvet, lalu memasukkannya ke dalam
spectofotometer, kemudian membaca nilai absorbansnya pada 630 nm.
7. Membuat kurva hubungan antara absorbans dengan mg glukosa.
VII.HASIL PENGAMATAN
 Blangko = 0
 Standar
Standar Absorbansi Kadar (x)
Standar 1 0,076 0,01
Standar 2 0,149 0,02
Standar 3 0,236 0,03
Standar 4 0,913 0,04

 Sampel
Sampel Absorbansi Rata Rata
Pepaya 1 0,0644 0,605
Pepaya 2 0,566
Semangka 1 0,488 0,4985
Semangka 2 0,509
Pisang 1 0,054 0,555
Pisang 2 0,057

 Hasil
Standar x y X2 xy
Standar 1 0,01 0,076 0,0001 0,00076
Standar 2 0,02 0,149 0,0004 0,00298
Standar 3 0,03 0,236 0,0009 0,00708
Standar 4 0,04 0,913 0,0016 0,03652
∑ 0,1 1,374 0,003 0,04734
 Perhitungan kadar karbohidrat sampel semangka
Y= 0,4985

(∑ 𝒀)(∑ 𝑿𝟐 )−(∑ 𝑿)(∑ 𝑿𝒀)


1. 𝒂=
𝒏×∑ 𝒙𝟐 −(∑𝒙𝟐 )
(1,374)(0,003) − (0,1)(0,04734)
=
4 (0,003) − (0,003)
(0,004122) − (0,004734)
=
0,012 − 0,003
− 0,000612
=
0,009
= − 0,068

(𝒏 × ∑ 𝑿𝒀) − (∑ 𝑿)(∑ 𝒀)
2. 𝒃 =
(𝒏 × ∑ 𝒙) − (∑𝒙𝟐 )

4(0,04734) − (0,1)(1.374)
=
4(0,1) − (0,003)
0,18936 − 0,1374
=
0,4 − 0,003
0,05196
=
0,397
= 0,1308

𝔂−𝒂
𝒙 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 (𝒌𝒂𝒅𝒂𝒓) =
𝒃

0,4985 − (−0,068)
=
0,1308
0,4985 + 0,068
=
0,1308
0,5665
=
0,1308
= 4,3310 𝑔𝑟%
VIII. PEMBAHASAN
Sampel yang digunakan pada praktikum penentuan kadar karbohidrat kuantitatif metode
anthrone adalah pepaya, semangka, dan pisang. Pertama yang dilakukan adalah persipan
sampel dengan cara menimbang sampel sekitar 1 gram kemudian dilarutkan dengan beberapa
ml aquadest, kemudian pindahkan ke dalam labu ukur 100 ml yang sudah dipasang kertas
saring, penuhi labu ukur menggunakan aquadest sampai tanda batas 100 ml. Larutan sampel
siap digunakan.
Persiapkan 6 tabung reaksi yang terdiri 1 tabung untuk blanko, 4 standar, dan 1 untuk
sampel. Isi masing-masing tabung reaksi sesuai dengan prosedur yang telah ada. Setelah
semua tabung sudah terisi larutan yang telah ditentukan maka tabung reaksi divortex, bagian
mulut tabung ditutup dengan kelereng.
Tutup semua mulut tabung reaksi (blanko, standar, dan sampel) menggunakan kapas,
kemudian panaskan tabung reaksi pada air mendidih selama 12 menit. Setelah itu dinginkan
tabung reaksi. Baca absorbansi pada 630 nm. Catat hasil absorbansi kemudian hitung kadar
karbohidrat pada sampel menggunakan rumus perhitungan yang sudah ditentukan. Dari hasil
perhitungan didapatkan hasil kadar karbohidrat pada sampel semangka adalah sebesar
4,3310 𝑔𝑟%.

IX. SIMPULAN dan SARAN


SIMPULAN
Kadar karbohidrat pada sampel semangka adalah 4,3310 𝑔𝑟%.

SARAN
Saat menuangkan larutan anthrone dilakukan dalam lemari asam, masukkan ke dalam
tabung reaksi melalui dinding tabung reaksi secara perlahan.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
http://nuruszahro.blogspot.com/2013/10/laporan-analisa-karbohidrat.html
http://maharajay.lecture.ub.ac.id/files/2014/02/analisis-karbohidrat.pdf
http://goody-goody-ds.blogspot.com/2013/12/referensi-laporan-kimia-analisa.html
http://andrianjati.blogspot.com/2011/03/analisa-gula-metode-anthrone.html
http://www.scribd.com/doc

Anda mungkin juga menyukai