NIM : 201869050004 Matkul : Kimia Pangan Sebagai salah satu senyawa antigizi, antitripsin merupakan kelompok penghambat enzim, yang secara luas dapat didefinisikan sebagai substansi yang dapat mengurangi aktivitas enzim. Dapat mengurangi efisiensi kerja pencerna protein yang dilakukan enzim tripsin. Antitripsin adalah senyawa protein yang bersifat sebagai antinutrisi,yaitu mempunyai kemampuan untuk menghambat aktivitas enzim tripsindi dalam saluran pencernaan. Antitripsin terdapat pada berbagai macam kacang- kacangan, tetapi yang paling banyak dipelajari hingga saat ini adalah antitripsin yang terdapat pada kacang kedelai. Mekanisme penghambatan aktivitas enzim tripsin oleh antitripsin terjadi karena terbentuknya ikatan kompleks antara kedua zat tersebut (interaksi protein- protein). Anti tripsin yang terdapat pada kedelai mentah dapat menekan pertumbuhan, mengurangi daya cerna protein, menyebabkan pembengakakan pankreas, mendorong hyper dan hypo sekresi enzim-enzim pankreas, menaikkan kebutuhan asam amino yang mengandung sulfur dan menekan penyerapan lemak. Antitripsin merupakan senyawa anti gizi yang umum terdapat pada kacang-kacangan. Senyawa ini dapat mempengaruhi penggunaan protein dan metabolisme tubuh. Pada ayam, anti tripsin dapat menghambat proteolisis dalam usus karena terbentuknya tripsin – anti tripsin komplek yang tidak aktif, sehingga mengurangi level tripsin yang aktif. Sedang pada tikus anti tripsin dapat menaikkan kebutuhan akan asam amino yang mengandung sulfur. Anti tripsin dalam kedelai dapat dihilangkan dengan cara perendaman yang diikuti pemanasan. Pemanasan dapat dilakukan dengan perebusan,pengukusan atau dengan menggunakan otoklaf. Inaktivasi dengan penggunaan panas lembab - 121°C 30menit mengurangi 80% aktivitas anti-tripsin kacang tanah - 108°C 15menit menonaktifkan tripsin - 110°C mencegah efek anti-tripsin Inaktivasi dengan menaikkan pH - Kenaikan pH mempersingkat waktu yang diperlukan untuk destruksi anti-tripsin - Penambah NaOH menurunkan suhu yang diperlukan untuk destruksi anti-tripsin - Pada 60°C 30menit pH<6, anti-tripsin mudah terekstrasi dan dibebaskan dalam bentuk terikat tidak aktif - Protein nabati sukar larut pada pH 3-6 (pH isoelektrik), sedangkan anti-tripsin mudah larut pada pH 3-6, sehingga dapat menghilangkan anti-tripsin tanpa pengaruh besar pada kandungan protein. - Dengan pengolahan yang tepat menggunakan panas dan pengaturan pH, antitripsin dapat diinaktivasikan. Hal ini dapat berpengaruh baik terhadap kesehatan, sebagaimana diketahui, adanya antitripsin dapat membengkakkan pankreas dan menghambat pertumbuhan. Sumber : https://www.academia.edu/5525696/Biokimia_paper_antinutrisi_antitripsin?auto=do wnload http://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/Teknologi-Pengolahan- Kedelai-Teori-dan-Praktek.pdf