Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH TERNAK BABI

KUNJUNGAN KE DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN


CIROYOM - BANDUNG

Oleh
Kelas A

IKLIMA BUNGA O.S 200110170066

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan

Laporan praktikum mata kuliah ternak babi kunjungan ke dinas ketahanan pangan

dan pertanian Ciroyom – Bandung

Laporan Praktikum ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Produksi

Ternak Babi. Laporan ini disusun sesuai dengan hasil praktikum dan pembahasan

laporan praktikum dengan membandingkan antara teori dengan hasil pengamatan

praktikum. Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada dosen pengampu

dan asisten dosen mata kuliah Produksi Ternak Babi yang telah memberikan

kesempatan pada kami untuk mengikuti praktikum sehingga kami mendapatkan

ilmu yang lebih luas.

Kami menyadari adanya kekurangan dalam laporan yang kami susun. Oleh

karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang baik sehingga kami dapat

menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Sumedang, Mei 2019

Penulis
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Babi merupakan salah satu jenis ternak / hewan yang ada di dunia, termasuk

juga di Indonesia. Ternak babi merupakan salah satu komoditas peternakan

yangcukup potensial untuk dikembangkan. Ternak babi dan atau produk

olahannya cukuppotensial sebagai komoditas ekspor nasional.

Kendala dalam usaha peternakan babi adalah target pasar ataupun konsumen

nya sendiri. Kebanyakan peternakan babi di Indonesia mengekspor daging babi ke

luar Indonesia, contohnya ke Negara Asia yang mayoritas mengkonsumsi daging

babi.

Di Indonesia sendiri konsumen daging babi hanya terdapat dari beberapa

daerah saja, karena terbentur dengan aturan Agama yang menyatakan bahwa

mengkonsumsi daging babi itu haram hukumnya. Di lihat dalam penggunaan babi

itu sendiri, di Indonesia kegunaan babi bisa menjadi multi fungsi. Dari berbagai

daerah yang berada di Indonesia babi bisa diartikan atau bisa digunakan sebagai

mas kawin, investasi, adat istiadat, daging konsumsi, peliharaan, dan masih

banyak lagi kegunaan babi.

1.2 Maksud dan Tujuan

(1) Mengetahui cara pemotongan ternak babi.

(2) Mengetahui pemasaran daging babi di Jawa Barat.

(3) Mengetahui cara memelihara ternak babi.


1.3 Waktu dan Tempat
Hari :Sabtu, 25 Mei 2019

Waktu :08.00-10.00 WIB

Tempat : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Jl.Arjuna No.23 Husen

Sastranegara Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat


II
HASIL DAN PENGAMATAN

2.1 Hasil Pengamatan


Praktikum ini dilaksanakan di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian,

Lokasi ini merupakan salah satu tempat pemotongan babi yang nantinya akan

di pasarkan ke pasar tradisional ataupun supermarket yang membutuhkan dan

sampai kepada konsumen. Dinas ini juga menjadi salah satu pengekspor daging

babi ke seluruh Asia untuk memenuhi kebutuhan daging babi.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian berdiri pada tahun 1935. Dinas ini

memulai kegiatan sejak dini hari untuk memotong babi yang sudah memenuhi

syarat sebagai babi potong. Dinas ini bisa memotong babi mencapai 40

hinggan 50 ekor babi/hari yang akan dipasarkan di daerah Bandung. Babi yang

ada di Dinas ini didatangkan dari daerah Magelang, Jogja, Solo dan Kuningan.

Ketika akan diantarkan, babi biasanya dipisahkan sesuai umur dan bobot badan

guna untuk penyimpanan babi didalam truk nya ketika akan diantarkan.

Biasanya dalam satu truk ada sekitar 75 - 80 ekor babi dalam sekali

pengantaran dengan cara babi ditumpuk didalam bak truk.

a. Penimbangan
Dalam penimbangan ini babi dimasukan kedalam kerangkeng besi kemudian

kerangkeng tersebut di kail dan kail tersebut di kaitkan kedalam penimbang

gantung. Penimbangan awal ini guna untuk melihat bobot awal babi dan nantinya

dibandingkan dengan bobot karkas sesudah pemotongan. Saat praktikum berjalan

bobot babi yang sedang ditimbang didapatkan berat badan 67 Kg.


b. Stunning (Pemingsanan)

Cara penyembelihan dilakukkan dengan cara stunning dengan cara memakai

martil yang dibenturkan kedahi babi sampai babi tidak sadar / pingsan.

c. Bleeding (Pengeluaran darah)

Pada proses bleeding ini jagal yang mengeksekusi babi menggunakan pisau

yang tajam kemudian di tusukan ke leher babi. Posisi penusukan harus sesuai

guna membuat pengeluaran darah babi maksimal. Pengeluaran darah ini dilakukan

kurang lebih selama 3 menit.

d. Penghilangan rambut dari kulit

Penghilangan rambut babi dapat dihilangkan dengan cara perendaman

(scalding) dalam air panas dan pengikisan (scraping), atau rambut dan kulit dapat

dihilangkan dengan cara pengulitan (skinning).

e. Penimbangan kembali

Penimbangan ini guna untuk melihat persentasi bobot potong babi dan di

bandingkan dengan bobot awal pada saat masih hidup. Saat praktikum berjalan,

bobot badan babi yang sudah disembelih didapatkan 50 Kg.

f. Pemisahan Karkas

Setelah ditimbang babi kemudian di belah bagian perutnya untuk

mengeluarkan jeroan babi, karena jeroan babi tidak termasuk kedalam karkas.

Kemudian pemisahan kepala dengan badan dengan cara dipotong.

g. Pembagian atau Pemotongan Karkas

Setelah kepala dan badan dipisahkan, badan babi yang sudah bersih dibagi

menjadi dua bagian dengan cara membelah dari pangkal ekor melalui tulang

punggung sampai terbagi menjadi dua bagian.


III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Praktikum ini dilaksanakan di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Lokasi

ini merupakan salah satu tempat pemotongan babi yang nantinya akan di pasarkan

ke pasar tradisional ataupun supermarket yang membutuhkan dan sampai kepada

konsumen. Dinas ini juga menjadi salah satu pengekspor daging babi ke seluruh

Asia untuk memenuhi kebutuhan daging babi. Dan tahap tahap dalam

penyembelihan adalah penimbangan, stunning, Bleeding, penghilangan rambut


dan kulit, penimbangan kembali, pemisahan karkas, pembagian dan pemotongan

karkas

3.2 Saran
Semoga dengan dilakukan praktikum ini memberikan pembelajaran untuk

penyembelihan atau pemotongan babi ini secara baik dan benar.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai