Anda di halaman 1dari 7

Pencernaan Metabolisme Lipid Pada Ternak

Polygastrik

Disusun oleh :

Mega Wulandari Harsono Putri ( 061711535001 )

Burhanudin ( 061711535002 )

Cynthia Retno Wulandari ( 061711535003 )

Diana Santi ( 061711535004 )

Supriyanto ( 061711535005 )

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT,yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Pencernaan Metabolisme Lipid pada Hewan Polygastrik”. Penyusunan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dlam mata kuliah biokimia di
Universitas Airlangga PSDKU Banyuwangi.

Dalam penulisan makalah ini, penyusun merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penyusun
miliki. Oleh karena itu, krikit dan saran dari semua pihak sangat penyusun harapkan
demi penyempurnaan pembuaatan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyampikan banyak terimakasih


kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini khususnya
kepada dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada penyusun sehingga
dapat menyelesaikan tugas ini.

Banyuwangi, Septemmber 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ............................................................................

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................

1.3 Tujuan ........................................................................................

BAB II Pembahasan

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lipid adalah senyawa organik bersifat hidrofobik (relative tak larut
dalam air) yang terdapat pada jaringan tanaman dan hewan serta mempunyai
sifat larut dalam pelarut organik seperti benzena, eter atau klorofrom yang
sebagian kecil larut dalam air. Lipid sendiri terbagi menjadi dua kelompok yaitu
yang membentuk sabun (saponifiable) dan yang tidak membentuk sabun (non
saponifiable). Trigliserda merupakan lipid yang membentuk sabun dalam bentuk
sederhana, ketika dihidrolisis dengan alkali menghasilkan gliserol dan sabun.
Fungsi lipid di dalam tubuh manusia dan hewan yaitu sebagai sumber
energi melalui oksidasi beta asam lemak, cadangan penghasil energi yang
disimpan di jaringan adiposa dalam bentuk TG, sebagai prazat hormon
( hormone steroid) untuk ciri kelamin sekunder, pelarut beberapa vitamin
(A,D,E, dan K), isolator panas dimana jaringan lemak dibawah kulit mengurangi
dissipasi panas tubuh udara sekitar, pelindung organ penting, bahan penyusun
membrane sel atau organel dan lipoprotein. Sedangkan proses dari hasil sintesis
lipid dalam tubuh manusia maupun hewan disebut dengan lipogenesis.
Pencernaan lipid pada hewan dibedakan berdasarkan jenis lambung yang
dimiliki hewan, yaitu pencernaan lipid paada hewan monogastrik dan
pencernaan lipid pada hewan poligastrik (ruminansia).
Beberapa zat yang dicerna oleh hewan ruminansia salah satunya adalah
lipid. Ternak ruminansia adalah ternak yang berlambung ganda dan merupakan
ternak yang memamah biak. Adapun alat pencernaan ternak ruminansia terdiri
dari rumen, retikulum, omasum, dan abamasum. Pencernaan lipid pada hewan
poligastrik (ruminansia) akan dilakukan di dalam rumen melalui peencernaaan
mikrobiaal membentuk asam lemak terbang (volatie fatty acid), jika ada lipid
dari pakan tidak sempat dicerna dalam rumen maka pencernaannya dilakukan di
dalam usus halus. Tetapi, pada umumnya hewan ruminansia mendapatkan intake
lipid dari pakan >5%, akan dapat menghambat proses fermentasi di dalam
rumen dan hal ini tidak dianjurkan. Oleh karena itu sumber lipid dari pakan
hewan ruminansia sangat dibatasi.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang melatarbelakangi pembuatan makalah
ini, sebagai berikut :
1. Bagaimana metabolisme pencernaan lipid pada hewan ruminansia?

1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah biokimia yang diberikan oleh dosen
pembimbing
2. Untuk mengetahui proses metabolisme lipid pada ternak ruminansia
3. Mengetahui pencernaan lipid di dalam ternak ruminansia
4. Memahami proses dari metabolisme lipid pada ternak ruminansia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lipid/Lemak

Lemak merupakan sumber energi penting dalam ransum ternak


ruminansia. Beberapa tahun terakhir ada kecenderungan menggunakan
suplementasi lemak untuk meningkatkan kandungan energi ransum. Lemak
merupakan zat makanan yang biasanya terdapat dalam jumlah kecil dalam
makanan ternak (50gram/kg BK). Pada pakan ternak ruminansia, lemak terdapat
dalam hijauan maupun konsentrat atau pakan tambahan. Kandungan lemak
dalam hijauan pakan berkisar 3-10 % yang terdiri dari glukolipid. Pakan hijauan
dan biji-bijian umumnya berbentuk lemak tidak jenuh.

Lemak pada daun didominasi oleh asam linolenat, linoleat dan oleat.
Lemak dalam konsentrat (biji-bijian) kaya akan kandungan asam linoleat. Untuk
memenuhi kebutuhan ternak akan energy sering peternak menambahkan minyak
dalam ransum. Lemak mengandung energy yang tinggi dan merupakan sumber
energy yang murah dibandingkan zat makanan yang lain seperti karbohidrat.
Sering dipertanyakan apakah kualitas ransum atau kualitas produk yang
dihasilkan (susu dan daging) dipengaruhi oleh suplementasi lemak. Jawabannya
sangat tergantung pada jenis ternak dan tipe produksi. Hubungan lemak ransum
dengan lemak yang terdapat pada produk, berbeda antara ternak ruminansia dan
non-ruminansia juga antara ternak muda dan ternak dewasa.

B. Transpor Lipid Dalam Sirkulasi Darah

Di dalam tubuh lipid selalu ditranspor dari jaringan yang satu ke jaringan yang
lain melalui sirkulasi darah.

1. TG dari pakan haarus diangkut dari usus ke jaringan- jaringan periver


(ekstraepatik) untuk dioksidasi menjadi energy atau ke jaringan lemak untuk
ditimbun.
2. Kolestrol dari usus ditranspor ke hati
3. TG yang terdapat dihati diangkut ke jaringan-jaringan ekstrahepatik untuk
dioksidasi atau ke jaringan adipose untuk ditimbun
4. Kolestrol dari hati diangkut ke jaringan perifer untuk digunakan
5. Asam lemak hasil hidrolisis TG dijaringan adipose (lemak) diangkut ke
jaringan ekstrahepatik untuk digunakan sebagai sumber energy atau dibawa
ke hati untuk diesterifikasi, dioksidasi, dan dibentuk menjadi badan keton.
C. Metabolisme Lemak Pada Ruminansia
Lemak (trigliserida, glikolipida, fosfolipida) yang dikonsumsi oleh ternak
ruminansia, ketika masuk ke dalam rumen, akan terjadi dua proses besar yaitu
proses hidrolisis ikatan ester dalam lemak yang berasal dari pakan dan proses
biohidrogenasi asam lemak tak jenuh yang terjadi setelah lemak dihidrolisi
menjadi asam lemak bebas (Bauman dan lock 2006).

Gambar metabolisme lemak di dalam rumen (Davis, 1990)

Gambar di atas memperlihatkan proses metabolisme lemak pada ternak


ruminansia di dalam rumen dan pasca rumen. Lemak yang masuk ke dalam
rumen akan mengalami proses hidrolisis oleh bakteri rumen seperti anaerovibrio
lipolytica dan butyrivibrio fibrisolvens yang akan mengeluarkan enzim lipase,
galactosidase, dan phospholipase. Lock et al. (2006) menyatakan bahwa bakteri
memegang peran penting dalam proses hidrolisis

Anda mungkin juga menyukai