Anda di halaman 1dari 13

Makalah Ilmu Pakan dan Nutrisi Hewan

Fermentasi Bungkil Kelapa dan Ampas Tahu

Oleh:
Aditya Rachmad Wisudawan

(14820078)

Agustina Setyaningsih Soli

(14820087)

Armawan Wijaya

(14820094)

Klaudius Yansen Sola

(14820084)

Carolus Philipus Rato Kolo

(14820073)

Habib Maulana Ilham A.

(14820081)

Ilham Pahadi

(14820091)

RR Nurul Ramadhanti

(14820071)

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
SURABAYA
2015

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................3
1.1

Latar Belakang.............................................................................................................3

1.2

Rumusan Masalah........................................................................................................4

1.3

Tujuan...........................................................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................5


2.1

Ampas Tahu..................................................................................................................5

a.

Pengertian Ampas Tahu................................................................................................5

b.

Cara Pembuatan Ampas Tahu.......................................................................................5

c.

Kandungan Gizi Ampas Tahu.......................................................................................6

d.

Manfaat Ampas Tahu....................................................................................................7

2.2

Bungkil Kelapa.............................................................................................................9

a.

Pengertian bungkil kelapa............................................................................................9

b.

Manfaat bungkil kelapa..............................................................................................10

c.

Kandungan..................................................................................................................11

BAB III PENUTUPAN.............................................................................................................12


3.1

Kesimpulan.................................................................................................................12

3.2

Saran...........................................................................................................................12

Daftar Pustaka...........................................................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Secara garis besar, limbah dapat dibedakan menjadi tiga jenis, pertama limbah
organik, terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam
atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan, peternakan, rumah tangga, industri dll.,
yang secara alami mudah terurai (oleh aktivitas mikroorganisme). Kedua, limbah
anorganik, berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi,
atau hasil samping proses industri. Limbah anorganik tidak mudah hancur/lapuk. Sebagian
zat anorganik secara keseluruhan bahkan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian
lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Ketiga, limbah bahan
berbahaya dan beracun (B3), merupakan sisa suatu usaha yang mengandung bahan
berbahaya/beracun, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau
mencemarkan dan membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia, serta makhluk hidup lainnya. (http://www.sinarharapan.co.id) Pengelolaan
limbah dapat dilakukan dengan cara pengurangan sumber (source reduction), penggunaan
kembali, pemanfaatan (recycling), pengolahan (treatment) dan pembuangan. Banyak jenis
limbah dapat dimanfaatkan kembali melalui daur ulang atau dikonversikan ke produk lain
yang berguna. Limbah yang dapat dikonversikan ke produk lain, misalnya limbah dari
industri pangan. Limbah tersebut biasanya masih mengandung:serat, karbohidrat, protein,
lemak, asam organik, dan mineral, sehingga dapat mengalami perubahan secara biologis
dan dapat dikonversikan ke produk lain seperti: energi, pangan, pakan, dan lain-lain.
(http://www.menlh.go.id).
Limbah industri menjadi salah satu bagian lingkungan yang paling dekat dengan
kehidupan kita sehari-hari, apalagi limbah industri rumah tangga yang secara umum
belum dikelola dengan baik. Jika penanganan limbah yang dihasilkan industri seperti
industri rumah tangga tidak tepat, maka limbah dapat menurunkan kualitas dari
lingkungan sekitarnya dan akhirnya dapat merugikan ekosistem. Oleh karena itulah maka
pengelolaan limbah industri rumah tangga menjadi suatu kewajiban yang harus dilakukan
dan tidak bisa dihindari oleh para pemilik dan pengelola industri. Pada dasarnya, limbah
adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil aktivitas manusia maupun proses alam
3

yang belum memiliki nilai ekonomis Tingginya produksi limbah industri terjadi akibat
perkembangan industrialisasi. Perkembangan industri di Indonesia saat ini menunjukkan
terjadinya kemajuan pesat dibidang ekonomi. Perkembangan ini tidak hanya terjadi di
skala industri besar tetapi juga terus merambah sampai di tingkat industri kecil seperti
industri rumah tangga (home industry). Dampak yang ditimbulkan pun beragam mulai
dari dampak positif seperti peningkatan pendapatan keluarga dan penyerapan tenaga kerja,
serta dampak negatif berupa meningkatnya jumlah limbah. Salah satu limbah industri
rumah tangga bidang pangan yang banyak ditemukan adalah limbah pengolahan tahu.
limbah tahu berkorelasi dengan kebiasaan makan masyarakat Indonesia yang
mengandalkan sumber protein nabati dari kacang-kacangan terutama kedele dan hasil
olahnya seperti tahu dan tempe yang sama-sama menghasilkan limbah pangan.

1.2 Rumusan Masalah

Apa saja kegunaan Ampas tahu dan bungkil kelapa sebagai bahan pakan?
Bagaimana cara mengolah ampas tahu dan bungkil kelapa agar dapat menjadi olahan
pakan ternak?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui manfaat ampas tahu dan bungkil kelapa sebagai bahan pakan ternak
Untuk mengetahui cara mengolah Ampas tahu dan bungkil kelapa menjadi pakan
ternak yang memenuhi nutrisi

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ampas Tahu

a. Pengertian Ampas Tahu

Ampas Tahu merupakan limbah padat yang diperoleh dari proses pembuatan
tahu dari kedelai. Sedangkan yang dibuat tahu adalah cairan atau susu kedelai yang
lolos dari kain saring. Ditinjau dari komposisi kimianya ampas tahu dapat digunakan
sebagai sumber protein, kandungan protein dan lemak pada ampas tahu yang cukup
tinggi. Namun, kandungan tersebut berbeda tiap tempat dan cara pemprosesannya.
Terdapat laporan bahwa kandungan ampas tahu yaitu protein 8,66%; lemak 3,79%; air
51,63% dan abu 1,21%, maka sangat memungkinkan ampas tahu dapat diolah menjadi
bahan makanan ternak (Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, 2011). Ampas tahu
yang merupakan limbah industri tahu memiliki kelebihan, yaitu kandungan protein
yang cukup tinggi. Ampas tahu memiliki kelemahan sebagai bahan pakan yaitu
kandungan serat kasar dan air yang tinggi. Kandungan serat kasar yang tinggi
menyulitkan bahan pakan tersebut untuk dicerna itik dan kandungan air yang tinggi
dapat menyebabkan daya simpannya menjadi lebih pendek ((Mastur et al.1992 dan
Mahfudz et al. 2000). Ampas Tahu adalah sisa barang yang telah diambil sarinya atau
patinya atau limbah industri pangan yang telah diambil sarinya melalui proses
pengolahan secara basah seperti ampas kecap,ampas tahu, ampas bir, dan ampas ubi
kayu. Masyarakat kita umumnya menggunakan ampas tahu tersebut sebagai pakan
ternak dan sebagian dipakai sebagai bahan dasar pembuataan tempe gembus.

b. Cara Pembuatan Ampas Tahu

Proses pembuatan tahu melalui beberapa tahap pengolahan yaitu perendaman,


penggilingan,ekstraksi, protein, penggumpalan dan pencetakan. Banyaknya air yang
digunakan untuk ekstraksi protein menentukan banyaknya yang terekstrak, ditandai
dengan banyaknya rendaman yang dihasilkan. Ekstraksi dilakukan dengan
menggunakan sejumlah air tertentu dan pada suhu pendidihan bubur kedelai
selanjutnya dilakukan penyaringan dan penggumaplan serta pencetakan. Sehingga
pembuatan tahu ini didapatkan dua macam limbah yaitu limbah cairan dan limbah
padat (ampas tahu).

c. Kandungan Gizi Ampas Tahu

Ditinjau dari komposisi kimianya ampas tahu dapat digunakan sebagai sumber
protein. Ampas tahu lebih tinggi kualitasnya dibandingkan dengan kacang kedelai.
Prabowo dkk., bahwa protein ampas tahu mempunyai nilai biologis lebih tinggi dari
pada protein biji kedelai dalam keadaan mentah, karena bahan ini berasal dari kedelai
yang telah dimasak.Ampas tahu juga mengandung unsur-unsur mineral mikro maupun
makro yaitu untuk mikro; Fe 200-500 ppm, Mn 30-100 ppm,Cu 5-15 ppm, Co kurang
dari 1 ppm, Zn lebih dari 50 ppm.Ampas tahu dalam keadaan segar berkadar air
sekitar 84,5 % dari bobotnya. Kadar air yang tinggi dapat menyebabkan umur
simpannya pendek. Ampas tahu basah tidak tahan disimpan dan akan cepat menjadi
asam dan busuk selama 2-3 hari, sehingga ternak tidak menyukai lagi. Ampas tahu
kering mengandung air sekitar 10,0 -15,5 % sehingga umur simpannya lebih lama
dibandingkan dengan ampas tahu segar (Widjatmoko, 1996-133).
Dibawah ini adalah beberapa macam nutrisi yang terdapat dalam ampas tahu:

Jenis Nutrisi/ 100 gram


Energi
Protein
Karbohidrat
Lemak
Kalsium
Zat besi
Fosfor
Vitamin B1

Jumlah
400 kkal
26 gram
18,9 gram
12 Liter
16 mg
3 mg
28 mg
0,5 mg

d. Manfaat Ampas Tahu

1) Diolah Menjadi Tempe Gembus

Salah satu jenis olahan dari ampas tahu yang banyak ditemukan di daerah
Jawa Tengah adalah tempe gembus. Tempe ini diolah dari ampas tahu yang
diproses dengan ragi seperti jenis ragi untuk membuat tempe kedelai. Proses
untuk membuat ampas tahu sangat mudah, bahan yang tidak banyak dan hasil
yang lebih banyak. Tempe gembus bisa dimasak menjadi berbagai olahan
sesuai dengan selera. Di daerah Jawa Tengah tempe gembus biasanya dijual
dengan harga yang lebih murah. Makanan ini tidak hanya sehat tapi juga penuh
dengan nutrisi.
2) Makanan Sapi

Ampas tahu juga sering dimanfaatkan oleh peternak sapi sebagai sumber
makanan untuk sapi. Ampas tahu mengandung jumlah kalori yang sangat
tinggi sehingga bisa menjadi sumber tenaga untuk sapi. Selain itu kandungan
nutrisi lain pada ampas tahu juga bisa memenuhi gizi yang baik untuk sapi.
Sapi yang diberi makanan dari ampas tahu biasanya lebih cepat gemuk
dibandingkan sapi yang tidak diberi ampas tahu. Biasanya para peternak
mencampur ampas tahu dengan sari rebusan kedelai sehingga sangat disukai
oleh sapi.
3) Sumber Pakan Ikan

Ampas tahu juga bisa diolah menjadi sumber pakan ikan. Kandungan
protein yang tinggi bisa membuat pertumbuhan dan perkembangan ikan
menjadi lebih cepat. Cara pengolahan ampas tahu untuk pakan ikan adalah
dengan menyimpan ampas tahu dalam sebuah tempat yang terbuka.
Kemudian untuk mengembangkan mikroorganisme maka ampas tahu
diberi beberapa bahan tambahan seperti putih telur maupun sisa masakan ikan.
Setelah beberapa hari dan banyak ditemukan mikroorganisme maka ampas
tahu bisa diberikan kepada ikan. Ikan ternak seperti lele menjadi ikan yang
sangat suka dengan jenis pakan ini.

4) Produksi Nata de Soya

Manfaat ampas tahu lainnya juga bisa diolah menjadi jenis makanan lain
dan memiliki nilai gizi yang tinggi. Olahan nata de soya adalah jenis makanan
yang dihasilkan dari fermentasi ampas tahu. Nata de soya merupakan salah
satu hasil pengolahan ampas tahu sehingga menjadi bahan makanan putih,
kenyal, dan lezat. Pengolahan nata de soya menggunakan jenis bakteri bacillus
amyloliquefaciens. Pengolahan ampas tahu menjadi nata de soya bisa
meningkatkan nilai gizi dan meningkatkan nilai konsumsi masyarakat.
5) Ampas Tahu sebagai Pupuk Organik

Manfaat ampas tahu tidak hanya berguna untuk makanan saja, namun juga
dapat di jadikan pupuk. Kesadaran masyarakat untuk mengembangkan
tanaman organik semakin tinggi. Hal ini diikuti dengan perkembangan sistem
pertanian dan pupuk organik. Ampas tahu sebagai bahan limbah dari proses
pengolahan tahu ternyata bisa dimanfaatkan sebagai sumber bahan pupuk
organik. Ampas tahu mengandung beberapa mineral seperti nitrogen, fosfat
dan kalium. Tiga jenis senyawa ini sangat penting untuk menyuburkan
tanaman. Ampas tahu bisa dibentuk menjadi pupuk organik cair maupun padat.
Senyawa organik yang ditemukan dalam ampas tahu juga lebih banyak
sehingga sangat aman untuk dikonsumsi manusia.
6) Tepung Ampas Tahu

Manfaat ampas tahu juga bisa di gunakan dalam bentuk tepung. Ampas
tahu mengandung kalori dan protein dalam jumlah yang cukup tinggi. Ampas
tahu akan diolah menjadi tepung seperti jenis tepung beras maupun tepung
gandum. Produksi dari tepung ampas tahu bisa dimanfaat untuk membuat kue
dan jenis masakan lain. Dalam sebuah penelitian yang dikembangkan terbukti
bahwa tepung ampas tahu sangat baik untuk mendukung pertumbuhan anakanak.
7) Ampas Tahu untuk Pakan Unggas

Ampas tahu sudah sejak lama diolah menjadi berbagai jenis makanan
untuk manusia. Sekarang ampas tahu banyak digunakan sebagai bahan
makanan khusus untuk hewan ternak. Ayam dan bebek menjadi hewan yang
sangat suka dengan ampas tahu. Campuran ampas tahu dengan sisa
penggilingan kelapa terbukti bisa meningkatkan pertumbuhan unggas.

8)

Ampas Tahu Menjadi Olahan Kerupuk

Kerupuk biasanya diolah dari beberapa campuran jenis tepung dan ikan.
Namun bagi orang yang alergi ikan tertentu dan tepung maka tidak bisa makan
kerupuk. Sekarang kerupuk bisa diolah dari ampas tahu yang telah diproses
dengan beberapa tahap. Ampas tahu akan diseleksi dan disaring untuk
mengeluarkan kotoran. Setelah itu ampas tahu yang sudah benar-benar bersih
akan dicampur dengan tepung dan ikan atau jenis perasa lain. Ampas tahu
memberikan sumbangan antioksidan yang cukup tinggi dalam pengolahan
kerupuk.
Manfaat ampas tahu memang bisa digunakan menjadi beberapa sumber
makanan pengganti untuk manusia maupun ternak. Namun mengingat ampas
tahu merupakan termasuk jenis limbah, maka cara pengolahan dan konsumsi
harus dilakukan dengan hati-hati. Ampas tahu bisa mengandung beberapa jenis
bakteri apabila diolah dengan cara yang kurang higienis. Untuk itu konsumsi
ampas tahu sebagai sumber pangan harus didapatkan dari pengolahan tahu
yang bersih dan sehat.

2.2 Bungkil Kelapa

a. Pengertian bungkil kelapa

Bungkil kelapa adalah: sisa-sisa ampas kelapa yang sudah diparut dan
dihilangkan kadar airnya melalui proses pemanasan (digongseng). Bahan pakan ini
merupakan hasil sisa pengolahan minyak kelapa. Daging kelapa yang dikeringkan
sampai kandungan airnya dibawah 6% disebut kopra. Setelah kopra diambil
minyaknya, maka bahan yang tersisa disebut bungkil kelapa. Tergantung dari cara
pengambilan minyak, ada dua jenis bungkil kelapa. Yang pertama dihasilkan dari
proses pengambilan minyak secara ekstraksi dengan zat pelarut, hasilnya disebut
extracted coconut oil. Yang kedua dihasilkan dari proses pengambilan minyak secara
ekstraksi dengan dipres, hasilnya disebut expeller coconut oil. Penyimpanan bungkil
kelapa dalam suhu tinggi akan mempercepat proses ketengikan.

Untuk meningkatkan nilai manfaat BIS dalam ransum unggas perlu pengolahan
dengan fermentasi. Fermentasi adalah perubahan bahan kimia dalam bahan pangan
yang disebabkan oleh enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau telah ada
pada bahan tersebut (Buckle,dkk. 1987). Mirnawati dkk, (2010) menyatakan
bahwa komposisi substrat 80% BIS + 20% dedak dan dosis inokulum 10% dengan
Aspergillus niger memberikan aktifitas enzim yang tinggi, protease (18,10 U/ml),
sellulase 22,30 U/ml, serta kandungan protein kasar 26,20%, serat kasar 10,64%,
retensi nitrogen 65,74%.
b. Manfaat bungkil kelapa

Dengan komposisi gizi serta produksinya yang relatif banyak, BIS


berpotensi sebagai bahan pakan, baik untuk ternak ruminansia maupun
nonruminansia. Meskipun BIS dapat digunakan sebagai pakan ternak, ternyata
terdapat masalah yang ditemukan pada BIS, yakni kualitas yang BIS bervariasi
tergantung pada kandungan minyak BIS dan kontaminasi tempurung kelapa
sawit, serta kandungan asam aminonya tidak seimbang. Selain itu, nilai
kecernaan

BIS

juga

cukup

rendah,

baik

kecernaan

bahan

kering

maupun protein dan asam amino. Oleh karena itu, ketika menggunakan BIS
dalam jumlah tinggi maka penyusunan pakan harus diatur sedemikian rupa
sehingga berbasis nutrisi tercerna

10

c. Kandungan
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Bungkil Kelapa:

Jenis Nutrisi/100gr
Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium
Fosfor
Zat Besi
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin C

Jumlah
368 kkal
23 gram
15 gram
40 gram
137 gram
433 mg
42 mg
0 IU
0 mg
0 mg

11

BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Ampas Tahu adalah sisa barang yang telah diambil sarinya atau patinya atau limbah
industri pangan yang telah diambil sarinya melalui proses pengolahan secara basah seperti
ampas kecap,ampas tahu, ampas bir, dan ampas ubi kayu. Ampas Tahu merupakan limbah
padat yang diperoleh dari proses pembuatan tahu dari kedelai.
Ditinjau dari komposisi kimianya ampas tahu dapat digunakan sebagai sumber protein,
kandungan protein dan lemak pada ampas tahu yang cukup tinggi. Ampas tahu juga sering
dimanfaatkan oleh peternak sapi sebagai sumber makanan untuk ternak pakan sapi., unggas
pakan ikan. Selain itu ampas tahu juga sering di manfaatkan sebagai pupuk organic yang
memiliki kandungan yang baik untuk tanaman karena mengandung mineral seperti nitrogen,
fospat dan kallium yang penting untuk menyuburkan tanaman.
Ampas tahu juga dapat di jadikan olahan makanan yang mengandung gizi yang tinggi
seperti Olahan tepung ampas tahu yang baik untuk pertumbuhan anak, kerupuk ampas tahu
yang memiliki anti oksidan yang tinggi dan nata de soya adalah jenis makanan yang
dihasilkan dari fermentasi ampas tahu yang bias meningkatkan nilai konsumsi masyarakat.
Selain itu limbah yang memiliki manfaat yang baik adalah bungkil kelapa, Bungkil kelapa
adalah: sisa-sisa ampas kelapa yang sudah diparut dan dihilangkan kadar airnya melalui
proses pemanasan (digongseng). Bungkil kelapa memiliki kandungan nutrisi yang baik seperti
protein, zat besi dan bermacam nutrisi lainnya yang memiliki manfaat bagi peternak untuk
meningkatkan hasil produksinya.

3.2 Saran
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai dengan harapan maka di sarankan
untuk peternak agar mengetahui kandungan nutrisi serta mineral pada bahan pakan yang akan
di gunakan karena tidak semua limbah dapat di olah menjadi bahan pakan yang baik untuk
hewan ternak selain itu disarankan juga untuk mengetahui cara mengolah bahan pakan yang
baik dan benar sehingga tidak menimbulkan efek yang tidak di inginkan.

12

Daftar Pustaka

Haetami, Kiki. Dkk.


https://lordbroken.wordpress.com/2011/12/29/pemanfaatan-limbah-ampas-tahuuntuk-produk-pangan/. 24 Oktober 2015
Tarmidi, Ana. 2009. Penggunaan Ampas Tahu Pada Pakan Rumimnansia.
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/03/8_penggunaan_ampas_tahu_pada_pakan_ruminansia.pd
f. 24 Oktober 2015
Mathius, J.W dan A.P Sinurat. Pemanfaatan Bahan Pakan Konvesional
Untuk Ternak. http://eprints.uny.ac.id/9370/3/bab%202%20-09512131010.pdf. 24
Oktober 2015
Auliana, Rizqie. 2012. Pengolahan Limbah Tahu Menjadi berbagai Produk
Makanan. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/rizqie-auliana-dramkes/pengolahan-limbah-tahu-menjadi-berbagai-produk-makanan.pdf. 25
Oktober 2015

13

Anda mungkin juga menyukai