Anda di halaman 1dari 18

ANTINUTRISI

1. PENGERTIAAN ANTINUTRISI
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata antinutrisi terdiri dari
dua kata dasar yaitu anti dan nutrisi. Anti berarti tidak setuju; tidak
suka; tidak senang. Nutrisi memiliki 3 pengertian yaitu
(1) proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh
(2) makanan bergizi
(3) ilmu tentang gizi.
Oleh karena itu, antinutrisi dapat diartikan sebagai senyawa
bersifat racun yang dapat menghambat proses pemasukan dan
pengolahan zat makanan yang ada di dalam tubuh.
Anti Nutrisi

Metabolisme Sekunder Tanaman


Dari pengertian di atas dapat dinyatakan bahwa antinutrisi :
• Bersifat racun tetapi bukan racun sehingga dapat melindungi tanaman dari
predator / sebagai pencegah dari serangan predator.
• Dapat menyebabkan kematian / allelochemical.
• Jika terkonsumsi dapat mengganggu proses metabolisme, pencernaan,
penyerapan dan pemanfaatn zat makanan.
• Dapat mempengaruhi komponen pakan sebelum dikonsumsi.
• Dampak akibat mengkonsumsi antinutrisi adalah malnutrisi atau status
nutrisi berada dibatas bawah kebutuhan.
BERIKUT ADALAH CONTOH ANTINUTRISI
YANG BIASA TERDAPAT DALAM PAKAN
1. Phytat / Phytic acid / Asam Pitat
Asam pitat mencegah kompleksasi antara zat besi dan gastroferrium, zat besi
yang terikat protein disekresikan dalam lambung. Hasil penelitian pada ternak
dan manusia menunjukkan adanya interfensi asam pitat dalam penyerapan
magnesium, zinc, tembaga dan mangan.
Efek Asam Phytat
• Dalam ransum babi/ayam dapat menurunkan penyerapan Ca
dan P, sehingga perlu penambahan P an-organik.
• Pada ruminansia tidak menimbulkan masalah. Phytat dirusak
oleh bakteri rumen.
• Pada ayam petelur tidak boleh lebih dari 2 gram/kg ransum,
karena dapat mengurangi produksi ayam. Bila lebih, perlu
penambahan Ca 1,3 gram.
Cara memecahkan masalah adanya phytat dalam
ransum yaitu :
• Penambahan phytase: kelemahan dari penambahan
phytase ke dalam ransum akan menambah biaya
ransum dan phytase mudah rusak selama proses
pelleting.
• Penambahan sumber pospor lainnya kedalam
ransum seperti calcium pospat.
Sebagiann besar cereal dan suplemen protein
nabati relatif rendah kandungan phytase kecuali
dedak gandum, sedangkan biji yang mengandung
minyak kandungan phytat lebih tinggi
2. Tannin Sorgum
Diantara bahan pakan unggas yang paling
tinggi kandungan tannin terlihat pada biji
sorgum (Sorghum bicolor).
Sorgum bertannin tinggi bila digunakan
pada ternak akan memperlihatkan penurunan
kecepatan pertumbuhan dan menurunkan
efisiensi ransum pada broiler, menurunkan
produksi telur pada layer. Cara mengatasi
pengaruh dari tannin dalam ransum yaitu
perendaman, perebusan, fermentasi, dan
penyosohan kulit luar biji.
3. Gossypol
Gossypol adalah zat yang ditemukan pada tanaman kapas (Gossypium sp.)
dan sering dijadikan sebagai obat karena mengandung antioksidan. 
Selain itu, gosipol juga terdapat pada bagian tanaman, seperti batang, daun,
benang sari, dan kulit akar. Racun gosipol dapat dihilangkan dengan jalan
ekstraksi (isopropanol).
Ransum layer yang mengandung gossypol mencegah terjadinya green
discoloration pada kuning telur khususnya setelah penyimpanan serta dapat
menurunkan daya tetas dari telur fertile. Penambahan garam besi (ferric sulphat)
pada ransum yang biji kapuk dapat merusak gossypol yaitu dengan mengikat
grup reaktif gossipol dengan (Fe), dan kandungan protein ransum yang tinggi juga
dapat mencegah pengaruh merugikan dari gossypol.
Efek Nutrisi Gossypol

1. Pada Ayam mengakibatkan pertumbuhan terhambat (9,06 % gossypol


bebas), produksi telur menurun, dan kuning telur kehijauan.

2. Pada babi akan menurunkan PBB (0,01%), dan lebih dari 0,015 % dapat
menyebabkan kematian.

3. Ruminansia (sapi) Sampai 4,8 – 6,4 gr/hr selama 5-6 bulan hanya
menunjukkan gejala penurunan Hb. Sebab dengan adanya
pembentukan ikatan yang stabil dalam ransum antara gossypol dengan
protein yang mudah larut. Ikatan ini tidak dapat diserap. Efek negatif
dapat dikurangi dengan pemberian zat besi atau dengan proses
pemanasan.
4. Saponin
Saponin adalah jenis senyawa kimia yang berlimpah dalam berbagai spesies
tumbuhan. Senyawa ini merupakan glikosida amfipatik yang dapat mengeluarkan
busa jika dikocok dengan kencang di dalam larutan. Busanya bersifat stabil dan
tidak mudah hilang.
Sebagian besar saponin ditemukan pada biji-bijian dan tanaman makanan
ternak seperti alfalfa, bunga matahari, kedelai, kacang tanah . Saponin umumnya
mempunyai karakteristik yaitu rasa pahit, sifat iritasi mucosal, sifat penyabunan,
dan sifat hemolitik dan sifat membentuk komplek dengan asam empedu dan
kolesterol.
EFEK NUTRISI SAPONIN

AYAM Ruminansia

1.Pemberian 0,4-0,5% saponin akan menurunkan


konsumsi pakan (akibat rasa pahit) Menyebabkan bloat atau kembung
2.Produksi telut, BB, lemak hati menurun
5. Mimosin
Mimosin terutama terdapat pada daun dan biji
lamtoro. Pemberian lamtoro yang banyak dan terus-
menerus dalam waktu yang lama dapat menimbulkan
keracunan dan gangguan kesehatan pada sapi
Penggunaan lamtoro bisa menekan pertumbuhan
broiler dan produksi telur pada layer. Nilai nutrisi yang
rendah dari lamtoro karena adanya mimosin. Efek
yang merugikan dari mimosin, yaitu menurunkan
pertumbuhan dan menurunkan produksi telur. Ayam
muda lebih sensitif dari pada ayam dewasa.
6. Protease Inhibitor
Protease inhibitor adalah senyawa yang bisa menghambat trypsin dan
chymotripsin dan umumnya pada tanaman mengandung konsentrasi yang
rendah kecuali kedelai.Pengaruh utama dari tripsin inhibitor bukan menggangu
pencernaaan protein tetapi sekresi berlebihan dari pankreas.
Protease inhibitor mudah dinetralkan dengan pemanasan. Kerusakan ini
tergantung dari suhu, waktu pemanasan, ukuran partikel dan kandungan air.
Pengolahan untuk menetralkan trypsin inhibitor harus dipertimbangkan jangan
sampai merusak nilai nutrisi dari kedelai.
EFEK NUTRISI PROTEASE INHIBITOR

•Pada ayam menyebabkan pembesaran (hipermetropi) pankreas akibat AA


endogenous banyak hilang.
•Pada sapi dan babi tidak terjadi Hypertropi pankreas.
•Pada ayam petelur tidak tahan sampai dengan 15% pemberian, dengan kondisi :
berat telur rendah, pankreas tinggi, penurunan produksi telur.
•Pada babi muda kedelai yang dipanaskan dapat meningkatkan BB.
•Pada ruminansia kedelai olahan meningkatkan PBB dan produksi susu.
7. Cyanogenic glycoside (Cyanogen)
Cyanogen adalah senyawa yang apabila diperlakukan asam dan diikuti dengan
hidrolisis oleh enzim tertentu akan melepaskan hydrogen cyanida (HCN). Singkong
(cassava) adalah hasil panen utama yang mengandung cyanogen dalam jumlah
tinggi.
SINGKONG
Beberapa cara mengurangi cyanogenic glycoside yaitu :
• Proses pembuatan pati menghilangkan cyanogen.
• Pencacahan, dikeringkan atau sebelumnya disimpan lebih dulu dalam keadaan
basah bisa mengurangi 2/3 cyanogen dari segar.
8. Non- starch Polysaccharide
Non-starch polysaccharide (NSP) adalah karbohidrat komplek yang terlihat di
endosperm dinding sel dari biji cereal. Karbohidrat ini sukar dicerna sehingga
lolos dari saluran pencernaan dan mengikat air sehingga viscositas cairan di
saluran pencernaan tinggi. Viscositas di saluran pencernaan meningkat
menyebabkan transport nutrient menurun dan absorpsi menurun.
Pengaruh negatif dari NSP yaitu :
• Excreta lengket dan kadar air tinggi sehingga menimbulkan masalah litter.
• Menurunkan energi tersedia pada burung.
• Mempengaruhi mikroflora di saluran pencernaan.

Anda mungkin juga menyukai