Anda di halaman 1dari 14

Lumpuh Pada Itik, Gejala Atau Penyakit?

Posted by Unknown » Penyakit Itik » Thursday, July 21, 2016

Lumpuh Pada Itik, Gejala Atau Penyakit?

Oleh : Gandi Margono

Itik mengalami lumpuh merupakan permasalahan yang sering ditemui oleh peternak itik dan
sayangnya belum ada ataupun masih sedikit sekali bahasan menyeluruh mengenai penanganannya
yang dapat kita temui, sehingga tentu saja hal ini merugikan para peternak karena kesalahan
maupun keterlambatan pertolongan terhadap masalah kelumpuhan ini dapat berakibat fatal.
Walaupun hanya seorang peternak kecil saya mencoba mengupas permasalahan ini dengan harapan
dapat berguna bagi sesama peternak dan sekaligus sebagai pancingan agar dilengkapi
pembahasannya oleh rekan yang lain.

Lumpuh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah lemah dan tidak bertenaga lagi ( tentang
anggota badan, terutama kaki). Permasalahannya adalah ternyata banyak sekali sebab yang dapat
menyebabkan itik lumpuh dan sayangnya banyak sekali peternak yang mengeluh karena itiknya
lumpuh tanpa menyertakan data lainnya sehingga membingungkan rekan lainnya yang coba
membantu memberikan solusinya. Mas itik saya kena penyakit lumpuh apa ya obatnya yang manjur
agar besok sehat lagi? Hadeeh...

Saya pribadi lebih suka menyebut lumpuh sebagai gejala atas suatu penyakit dan bukan penyakit itu
sendiri, Mengapa? karena sebab itik lumpuh itu banyak sekali dan lumpuh juga diikuti oleh
gejal/indikasi lainnya yang mencerminkan itik mengalami penyakit tertentu. Setiap perbedaan sebab
lumpuh tentu memerlukan penanganan yang berbeda sehingga kemampuan untuk melihat gejala
lain yang menyertai gejala lumpuh tentu akan sangat membantu kita. Untuk lebih jelasnya mari kita
bahas faktor-faktor apa saja yang dapat membuat itik lumpuh.

1. Mekanis

Sebab mekanis disini maksudnya adalah itik mengalami benturan, tertindih itik lain, terjepit, terkilir
dan sebab lainnya sehingga tidak dapat berjalan. Gejala lain yang mengikutinya biasanya ditemukan
memar atau lebam kebiru-biruan pada badan atau kaki itik ataupun terdapat kaki yang picang atau
bahkan patah. Perhatikan juga apakah terdapat luka luar pada tubuh atau kaki itik, jika ada luka luar
maka obati dahulu lukanya dengan antibiotik semisal sulfanilamid untuk mengeringkan lukanya. Jika
hanya terkilir ( tidak ada benjolan pada kaki itik) anda dapat mengoleskan minyak tawon/sereh , jika
kaki itik patah anda harus membebatnya dengan kain plester sehingga tulang tidak bergerak dan
memberikan asupan kalsium dan fosfor yang lebih dalam pakannya ( semisal susu atau telur).

2. Kekurangan Mineral
Kekurangan mineral terutama kalsium( Ca) dan mangan (Mn) dapat menyebabkan itik lumpuh. Ciri
khas dari lumpuh akibat kekurangan mineral adalah pertumbuhan tulang yang abnormal ataupun
sebelah kaki menjulur kebelakang. Pemberian Mineral feed suplemen ataupun obat yang
mengandung mineral semisal ostelin dapat menyembuhkan jika belum terlalu parah.

3. Kekurangan Vitamin

Kekurangan vitamin terutama vitamin A,D,E dan K serta B complek juga dapat menyebakan itik
lumpuh karena vitamin tersebut merupakan vitamin yang diperlukan untuk tumbuh kembang itik.
Selain gejala kaki lemah/lumpuh kekurangan vitamin juga diikuti dengan gejala penurunan nafsu
makan, penurunan berat badan dan adanya bulu yang berdiri. Anda dapat memberikan asupan
vitamin ataupun feed suplement komplit semacam Top Mix atau Premik dll.

4. Keracunan

Keracunan atau Botulisme diakibatkan itik memakan bangkai ataupun pakan yang membusuk. Gejala
khasnya lainnya adalah leher seperti tak bertulang dan pupil mata melebar. Masuknya bakteri
C.Botulinum kedalam saluran pencernaan itik untuk kemudian memproduksi racun/toksin. Toksin
masuk kedalam aliran darah dan ditransportasikan menuju sel neuronal lalu menyeberangi
membran vesikel endocytic dan memasuki sitoplasma. Di dalam sitoplasma, toksin memecah
beberapa protein yang membentuk synaptic fusion complex. Pecahnya kompleks synaptic fussion
mencegah vesikel mengalami fusi dengan membran, yang akan men

Obat Buat Itik yang Sakit, Peternak Perlu Tahu

BEBEK·JULY 19, 2017

Urbanina.com – Itik merupakan salah satu ternak unggas yang mempunyai potensi yang menajubkan
untuk mencukupi keperluan sumber protein hewani kita. Beternak Itik pun bisa mendatangkan telur
dan daging. Salah satu hambatan untuk kaum peternak itik ialah adanya hantaman penyakit pada itik
yang bisa mengakibatkan kematian. Tetapi sebetulnya, jika itik dipelihara dengan tepat dan
maksimal serta pada itik yang bermasalah diberi obat buat itik yang sakit risiko ancaman penyakit
tak akan terjadi.

Penyakit yang umumnya menyerang pada itik karena adanya parasit (kutu, protozoa, cacing), virus,
bakteri, dan kekurangan unsur gizi. Untuk mengatasinya maka mesti dilakukan pencegahan supaya
tidak mengakibatkan kerugian yang besar (kematian).
Selain pemberian obat buat itik yang sakit, terdapat tiga masalah yang penting dilakukan guna
mencegah terjadinya serangan penyakit pada Itik, diantaranya :

Pilih bibit yang sesuai dengan pemeliharaannya, khususnya pada telurnya. Sebaiknya pilih bibit yang
dikenal dengan produksi telur dan daya tahannya.

Lakukanlah penatalaksanaan dengan tepat, seperti keadaan kandang yang sesuai dengan keadaan
itik, penyemrpotan desinfektan terkait kebersihan kandang beserta peralatannya secara teratur.

Berikanlah vitamin ternak sebab akan amat mempengaruhi daya tahan itik pada penyakit dan
produksinya, baik daging ataupun telur. Banyaknya dosis yang dianjurkan yaitu satu tutup botol
vitamin dengan 10 liter air minum setiap tiga hari sekali (itik petelur) atau setiap hari diberikan ( itik
pedaging).

Penyakit itik terdiri atas dua golongan yakni penyakit yang dikarenakan mikroorganisme (virus,
bakteri dan protozoa) dan defisiensi zat makanan dan penatalaksanaan kandang yang tidak tepat.
Berikut ini ada berbagai penyakit yang kerap mengenai Itik dan obat buat itik yang sakit :

Duck Cholera, penyakit ini dikarenakan bakteri Pasteurela avicida dengan gejala berupa
mengeluarkan tinja kuning kehijauan, lumpuh, dan mencret. Penanganannya dilakukan dengan
memberi suntikan penisilin pada urat daging di bagian dada itik dengan dosis menurut yang tertera
di label obat.

Thypus, penyakit ini dikarenakan bakteri typhimurium dengan gejala berupa mencret dan sesak
napas. Penanganannya dilakukan dengan pemberian obat furazolidone lewat makanan yang
dikonsumsinya pada konsentrasi 0,04% dan obat sulfadimidin dicampur air minum, dosisnya sesuai
aturan di label.

Salmonellosis, penyakit ini dikarenakan bakteri Salmonella pullorum ditandai dengan adanya
kotoran warna putih lengket di dubur seperti pasta, terjadi kelumpuhan, sayap menggantung, bulu
kusam, cepat terengah-engah, lesu, mengantuk, kedinginan dan tubuh lemah. Penanganannya
pemberian obat jenis antibiotik dan sulfa.

Botulismus, penyakit ini dikarenakan racun yang berasal dari kuman Clostridium botulinum dengan
gejala bulu mudah rontok, berjalan sempoyongan, tidak bisa berdiri tegak, terlihat mengantuk, itik
lesu dan lemah. Penanganannya dengan pemberian garam atau obat laxanitia pencahar.

Cacing, penyakit ini dikarenakan jenis cacing yang mengenai pada itik yang dilepas dengan gejala
produksi telur menurun, tubuh kurus, bulu kusam, mencret, dan tidak nafsu makan. Penanganannya
dengan pemberian obat cacing sedikitnya tiga bulan sekali.

White Eye (Mata Memutih), penyakit ini diduga karena virus dengan gejala berupa keluar cairan
putih bening dari paruh dan mata, kotoran berubah warna jadi kekuning-kuningan, lumpuh, lesu,
kejang-kejang dan itik kesulitan bernapas. Penanganan yang dilakukan adalah dengan pemberian
antibiotika (Oxytetracycline/terramycin atau Chlortetracycline/aureomycin) dicampur ke dalam air
minum/makanan dengan proporsi 10 gram/100 kg pakan atau 10 gram dalam 40 galon air minum.
6 Penyakit Bebek Dan Pengobatan Yang Tepat

BEBEK, PETERNAKAN·DECEMBER 14, 2016

Urbanina.com – Bebek dikenal memiliki daya tahan yang lebih kebal dibandingkan dengan ayam.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa bebek akan mengalami sakit. Karena sakut
yang diderita hewan ternak dapat muncul karena beberapa faktor yang mungkin saja tidak terduga
oleh peternak itu sendiri. Sehingga, tak sedikit peternak yang mensucihamakan/disinfektan kandang
bebek satu minggu sebelum bebek dipelihara di kandang tersebut. Hal ini merupakan salah satu
langkah pencegahan agar kandang tetap bersih dan bebek terhindar dari penyakit. Namun, jika
karena faktor tententu bebek menjadi sakit maka harus dilakukan tindakan pengobatan. Berikut 6
penyakit bebek yang disertai cara pengobatannya.

Penyakit Bebek Botulism

Penyakit botulism merupakan penyakit yang dapat diderita bebek yang berasal dari keracunan
makanan atau bisa saja memakan bangkai. Akibatnya, bebek bisa saja meninggal jika racun yang
masuk ke tubuh sudah banyak. Namun, bila racun tersebut masih sedikit, setidaknya terdapat
beberapa ciri-ciri bebek yang menderita botulism. Yaitu, bebek terlihat lemah dan lesu, bulunya juga
mudah rontok. Selain itu, leher bebek akan lumpuh sehingga kepala bebeek tidak lagi tegak dan
seperti leher bebek tidak bertulang.

Pengobatannya adalah dengan memberi obat-obatan pencahar agar dapat meneluarkan racun dari
tubuh bebek melalui kotoran bebek. Salah satu obat tradisionalnya adalah dengan memberi satu
sendok minyak kelapa lalu diberi air bersih sebanyak-banyaknya. Minyak kelapa akan membuat
bebek haus sehingga bebek ingin minum sebanyak-banyaknya. Banyaknya air akan membuat racun
didalam darah menjadi encer sehingga kerjanya kurang, sehingga bebek dapat tetap bertahan hidup.

Penyakit Bebek Cholera

Penyakit Cholera atau kolera itik dapat menyerang bebek dengan gejalanya adalah sesak napas,
pembengkakan pada sayap dan pilal, mencret disertai warna kotoran kuning kehijauan.

Pengobatannya adalah dengan memakai Meoxy, Coliguin atau Kanamin. Kemudian suntikkan obat
tersebut pada urat daging dada bebek yang disesuaikan dengan dosis yang terdpat pada label obat
tersebut.

Penyakit Bebek Coccidiosis


Penyakit ini juga bisa disebut dengan berak dadrah. Adapun gejala yang ditimbulkan penyakit ini
adalah dengan ditemukannya bercak darah pada kotoran bebek. Selain itu, bebek menjadi kurang
nafsu makan dan berat badan menurun drastis yang pada akhurnya akan lumpuh.

Pengobatannya dapat dilakukan dengan cara memberinya obat antioksi yang dicampur pada pakan
maupun air minum yang diberikan kepada bebek yang sakit.

Penyakit Pilek

Tak hanya pada manusia, ternyata pilek juga dapat menyerang bebek. Penyakit pilek pada bebek ini
juga bisa disebut dengan sebutan coryza atau snot. Dan penyakit coryza ini merupakan penyakit
pilek menular, sehingga dapat menular ke bebek lain yang sehat. Adapun gejala yang timbul akibat
penyakit ini adalah keluarnya kotoran cair kental dari mata.

Pengobatannya adalah dengan menyuntikkan Streptomycin Sulphat dengan dosis 0,4 gram rendah
dengan patokan berat badannya. Penyuntikan dilakukan secara individual kepada bebek yang sakit.

Penyakit Bebek Salmonellosis

Penyakit salmonellosis dibagi menjadi tiga jenis yaitu avian paratyphoid, pullorum/berak kapur, dan
fowl typhoid. Gejala avian paratyhpoid adalah nafsu makan menurun, lesu dan diare. Gejala
pullorum adalah nafsu makan turun, bebek cendrung merunduk, mudah terkejut dan kotorannya
berwarna putih seperti kapur. Sedangnkan gejala fowl typhoid adalah hampr sama dengan gejala
pullorum, namun warna kotoran bebeknya adalah berwarna hijau kecoklatan.

Pengobatannya adalah dengan memberinya obat Sulfamix, Trimezyn, Tetrachlor dan koleridin yang
disesuaikan dengan dosis yang terdapat pada label.

Penyakit Bebek Aflatokskosis

Penyakit ini menimbulkan gejala diantaranya nafsu makan menurun, lemah lesu, mata dan hidung
berlendir, terjadi pendarahan dibawah kulit dan jari, dan jalannya terhuyung-huyung atau lumpuh.

Pengobatannya adalah dengan memberinya antibiotika yang dicampur pada pakan atau air minum.

Penyakit Pada Itik dan Cara Penanggulangannya

Itik merupakan salah satu ternak unggas yang memiliki potensi yang luar biasa untuk memenuhi
kebutuhan sumber protein pada makanan manusia. Produk yang dihasilkan dari beternak itik adalah
daging dan telur. Pada saat ini, banyak makanan olahan yang berasal dari itik. Permintaan pasar
terhadap daging dan telur itik sangat tinggi dari tahun ke tahun. Bahkan pada tanggal 26 Februari
2007 lalu, pemerintah melalui Departemen Pertanian mengizinkan importasi 450 ton daging bebek
beku asal Malaysia. Terlepas dari pro dan kontra terhadap rencana pemerintah tersebut, yang perlu
kita ambil hikmahnya adalah beternak itik merupakan peluang bisnis yang sangat menguntung dan
prospektif, karena belum terpenuhinya kebutuhan produk itik di pasaran oleh para peternak.

Salah satu tantangan atau kendala bagi para peternak Itik adalah mengatasi serangan penyakit pada
itik. Dalam beternak, bila terjadi penyakit yang menimbulkan kematian sampai melebihi dari yang
seharusnya, ini menandakan ada kesalahan dalam tata laksana atau ada keteledoran peternak,
karena penyakit yang menimbulkan kematian yang tinggi itu, tidak akan muncul bila peternakan
dikelola dengan baik dan memeuhi syarat. Penyakit yang biasanya menyerang pada itik, biasanya
disebabkan oleh beberapa penyebab, yaitu :

1) Virus;

2) Bakteri;

3) Kekurangan unsur gizi; dan

4) penyakit karena parasit, cacing, protozoa dan kutu.

Peternak yang baik adalah berupaya melakukan pencegahan dini terhadap serangan penyakit
sehingga tidak menimbulkan kematian pada itik dan kerugian besar biaya produksi dapat dihindari.

Ada 3 hal yang berperan dalam pencegahan penyakit dan dalam kesuksesan seorang peternak itik,
yaitu :

1. Bibit yang dibeli dan dipelihara. Pilihlah bibit yang sesuai untuk maksud pemeliharaan. Bila hendak
memelihara itik bertelur, berarti sasarannya adalah mengu8mpulkan telur. Pilih bibit yang terkenal
daya tahan dan produksi telurnya.

2. Tata laksana. Hal ini nampaknya rutin dan remeh, tetapi paling berpengaruh terhadap datang atau
tidaknya penyakit. Tata laksana, meliputi pembersihan kandang dan peralatannya secara rutin,
penyemprotan disinfektan pada kandang, pembuatan kandang yang sesuai dengan kondisi itik, dan
lain sebagainya.

3. Makanan dan pemberian makanan. Makanan atau pakan sangat mempengaruhi daya tahan itik
terhadap penyakit dan juga produksinya, baik telur maupun daging. PT. Natural Nusantara (NASA)
telah mengembangkan suatu teknologi peternakan, yaitu Viterna (Vitamin Ternak Natural)
merupakan pakan pelengkap dari bahan-bahan alami yang mengandung protein, vitamin dan
mineral. Peran dari Viterna adalah meningkatkan kekebalan tubuh itik dan meningkatkan
produksinya, daging dan telur Dosis yang digunakan adalah 1 tutup botol Viterna dicampurkan pada
10 liter air minum atau pakan basah itik. Waktu pemberian Viterna untuk itik petelur adalah 3 hari
sekali, sedangkan itik pedaging diberikan setiap hari.

Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu:

penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa
penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang
tepat

Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah:

Penyakit Duck Cholera

Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.

Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.

Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan
dosis sesuai label obat.

Penyakit Salmonellosis

Penyebab: bakteri typhimurium.

Gejala: pernafasan sesak, mencret.

Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan
konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan
label obat.

Salmonellosis (Pullorum + Berak kapur)

Penyebabnya bakteri Salmonella pullorum, bila menyerang itik umur 3-15 hari berakibat kematian
tinggi. Tanda penyakit yang nampak adalah adanya kotoran warna putih lengket seperti pasta dan
menempel pada dubur, tubuh lemah, lesu dan mengantuk kedinginan, cepat terengahengah, bulu
kusam, sayap menggantung kadang terjadi kelumpuhan.

Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang serta makanan dan minum,
isolasi itik yang sakit. Pengobatan dengan obat jenis sulfa dan antibiotik.

Penyakit Botulismus Penyebabnya adalah racun yang dihasilkan oleh kuman Clostridium botulinum,
yang sering ditemukan pada bangkai hewan dan tanaman busuk. Itik yang digembalakan sering
memakannya Tanda penyakit adalah itik lesu, lemah, lumpuh, pada leher kaki dan sayap, nampak
mengantuk, kadang-kadang tidak dapat berdiri tegak dan kalau berjalan sempoyongan, bulu mudah
rontik. Pencegahan dengan menjaga kebersihan makanan dan hindari makanan basi/sudah
membusuk dan tercemar, makanan harus bersih dan baru atau kalau hijauan yang masih segar.
Pengobatan dapat dicoba dengan obat laxanitia.pencahar (garam)

Penyakit Cacing Penyebabnya terbagi jenis cacing menyerang pada itik yang dilepas. Tanda penyakit
adalah nafsu makan berkurang, mencret, bulu kusam, kurus dan produksi turun. Pencegahan harus
dijaga kebersihan kandang jaga kelembabannya, sanitasi kandang dan makan, minum. Pengobatan
dengan memberikan obat cacing minimal 3 bulan sekali.

[LENGKAP] Jenis jenis Penyakit Pada Itik, Penyebab dan Cara Pengobatannya

HOME, PETERNAKANDECEMBER 22, 2016 17:00

Pentingnya Antisipasi Penyakit Bebek

penyakit pada bebek


Itik atau bebek merupakan salah satu unggas yang rentan terhadap serangan penyakit. Untuk itu
peternak harus selalu waspada terhadap segala kemungkinan gangguan yang mungkin saja
menyerang itik secara tiba-tiba. Gangguan terhadap itik bisa berupa stress, serangan virus, jamur, dll
yang tentu saja kesemuanya itu dapat merugikan peternak. Oleh karena itu perlu kiranya peternak
membekali diri dengan pengetahuan dan ketrampilan dalam mendiagnosa atau menentukan jenis
penyakit pada ternak bebek yang dimiliki.

Adapun kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki peternak antara lain seperti:

Mampu membedakan penampilan bebek yang sehat dan bebek yang sakit.

Dapat mengenali bagian-bagian tubuh itik yang mengalami kelainan.

Dapat menentukan langkah-langkah pertolongan pertama yang perlu segera diambil.

Bisa membedakan penampilan tinja (kotoran bebek) yang normal dan tinja itik yang sedang sakit.

Mengetahui tempat untuk berkonsultasi bila terjadi gangguan penyakit pada ternak bebek
peliharaannya.

Dapat menyiapkan informasi sebagai bahan rujukan/konsultasi sehingga memudahkan dalam


mengarahkan dugaan jenis penyakit sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Macam macam Penyakit Bebek dan Cara Penanganannya

Pada dasarnya terdapat dua kelompok penyakit yang menyerang pada ternak itik.

Penyakit Tidak Menular

Penyakit ini biasanya disebabkan oleh kelalaian atau buruknya tata laksana pemeliharaan seperti
keracunan, pemeliharaan kesehatan dan kebersihan yang buruk, kekurangan vitamin dan mineral
dll.

Stress (cekaman)

Penyakit Stress atau cekaman pada itik bisa disebabkan oleh berbagai faktor pengganggu yang
secara langsung mempengaruhi fisiologi tubuh itik, misalnya suara bising, sering berpindah-pindah
tempat, pertukaran pakan dan lain sebagainya.

Saat ini obat untuk mengatasi penyakit stress pada itik belum ada. Kita hanya dapat menghindari
segala gangguan yang dapat menimbulkan stress yaitu dengan cara memelihara lingkungan dan
menjaga kebersihan lingkungan peternakan.

Kekurangan Vitamin A
Kekurangan Vitamin A pada itik ditandai dengan itik tampak selalu mengantuk, kondisi kaki lemah,
mata tertimbun lendir berwarna putih dan mudah terserang penyakit. Pada itik umur 4 minggu yang
kekurangan vitamin A, akan terlihat selaput matanya menebal dan kering, air mata keluar
berlebihan, dan bagian bawah mata tertimbun cairan lendir. Pada itik dewasa kekurangan vitamin A
akan mengakibatkan penurunan produksi telur, tubuh mengurus dan lemah.

Kekurangan vitamin A biasanya disebabkan pakan itik yang kurang mengandung vitamin A.

Penyakit kekurangan (defisiensi) vitamin A juga karena peternak mengganti jagung kuning dengan
jagung putih yang miskin vitamin A. Untuk mengobatinya peternak bisa memberikan vitamin A yang
banyak dijual di pasaran, kemudian memberi makan berupa Jagung kuning, karena jagung kuning
merupakan sumber vitamin A yang sangat diperlukan dalam komposisi pakan itik.

Brooder Pneumonia

Penyakit Brooder Pneumonia adalah penyakit yang umumnya menyerang anak itik yang masih
memiliki bulu-bulu halus. Penyakit ini disebabkan oleh kotak atau pelingkar tripleks/seng terlalu
padat, lampu kurang panas sehingga anak itik kedinginan dan terasa pengap. Gejala yang dapat
dilihat apabila anak itik terserang penyakit ini adalah pembengkakan di kepala, pernapasan terlihat
sulit dan mata selalu mengeluarkan air.

Cara Pencegahan terhadap penyakit ini bisa dilakukan dengan cara mengontrol kapasitas kotak atau
pelingkar dan mengontrol panas induk buatan. Untuk Pengobatannya dapat dilakukan dengan
memberikan satu sendok teh baking soda dalam satu quart (1,136 liter) air minum selama 12 jam
untuk mengurangi penyebaran penyakit.

Rickets Duck (Kekurangan Vitamin D)

Kekurangan vitamin D atau Rickets Duck yang disertai kekurangan Calsium dan Fosfor pada itik dapat
menimbulkan penyakpenyakit tulang yang menyebabkan kelumpuhan. Itik yang terserang penyakit
Rickets Duck akan mengalami kelainan pada persendian kakinya.

Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan cara memberikan pakan yang cukup
mengandung mineral, calsium, fosfor dan vitamin D. Untuk mencegah kekurangan vitamin D
peternak bisa menambahkan 2% tepung tulang ke dalam ransum itik. Selain itu itik juga harus
mendapat sinar matahari langsung.

Antibiotika Dermatitis
Penyakit ini terjadi akibat penggunaan obat-obatan yang mengandung antibiotika secara berlebihan.
Sehingga menyebabkan kulit itik menjadi kering , bulu rontok dan mudah patah, itik selalu gelisah
karena gatal-gatal pada kulitnya.

Untuk mencegahnya sebaiknya gunakan antibiotika seperlunya. Menghentikan pemberian


antibiotika serta memberikan laxative (obat pencahar) ringan seperti molasses dapat memulihkan
kondisi itik dalam waktu 4 – 6 hari.

Mycosis

Penyakit Mycosis terjadi karena itik secara tidak sengaja mengkonsumsi pakan yang sudah basi atau
jamur yang tumbuh di lantai (litter) kandang. Itik yang keracunan jamur ditandai dengan kondisi lesu,
nafsu makan berkurang dan dalam beberapa hari berat badan merosot tajam. Bila dibiarkan, dalam
waktu kurang lebih satu minggu itik akan mati.

Pencegahan dapat dilakukan dengan pemeliharaan kesehatan dan kebersihan kandang yang baik.
Lantai kandang secara berkala dijemur dan dijaga agar jangan sampai lembab dan diberi kapur
terutama pada musim hujan.

Pengobatan penyakit Mycosis karena jamur bisa dilakukan dengan memberikan antibiotika yang
dicampurkan ke dalam air minum atau pakan itik.

Keracunan Garam

Penyakit keracunan garam umumnya terjadi bila air untuk itik atau kolam mengandung kadar garam
yang tinggi, juga bila bahan baku pakan tertentu mengandung kadar garam yang tinggi.

Keracunan garam pada itik biasanya terjadi di lokasi peternakan yang dekat dengan pantai/tambak
yang airnya tercemar garam.

Itik tidak tahan terhadap garam yang berlebihan, konsentrasi garam 2% saja di dalam ransum atau
konsentrasi 4.000 ppm dalam air minum dapat menimbulkan kematian terhadap itik.

Penyakit Menular pada Bebek

Penyakit menular pada itik adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri atau kuman yang
dapat ditularkan melalui kontak langsung atau melalui udara.

Fowl Cholera (Kolera Itik)


Penyakit kolera pada itik disebabkan oleh bakteri Pasteurella Avicia. Kondisi Kandang yang basah dan
lembab dapat mempercepat penularan. Penyakit Fowl Cholera jika menyerang anak itik umur 4
minggu dapat menimbulkan kematian hingga 50%, sedangkan jika menyerang itik dewasa kematian
yang ditimbulkan kurang dari 50%.

Tanda- tanda itik terserang penyakit ini adalah sesak nafas, kepala bengkak dan panas, dan jalan
sempoyongan. Itik yang terserang penyakit kolera yang akut akan meratap dan mengeluarkan suara
yang nyaring dan keluar dari kelompoknya.

Penyakit cholera itik termasuk penyakit yang ganas karena dapat menyebabkan infeksi darah dan itik
akan mengalami kematian secara mendadak.

Pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi Fowl Cholera. Pengobatan bagi itik yang terserang
pada tingkat awal dapat menggunakan obat Choramphenicol, Tetracycline atau Preparat-preparat
Sulfat.

Botulism

Penyakit Botulism atau Limberneck pada itik adalah penyakit yang terjadi karena itik memakan
bangkai atau daging yang sudah layu. Misalnya pemberian makanan daging bekicot yang sudah layu.
Bangkai yang sudah berulat mengandung kuman Clastridium Botulinium, kuman ini sangat
berbahaya karena memproduksi racun.

Itik yang terserang penyakit ini dapat dilihat dari tanda-tandanya, leher itik seperti tidak bertulang,
itik tidak dapat berdiri tegap atau tubuhnya lunglai setelah memakan bangkai 1 – 3 hari. Beberapa
jam kemudian itik dapat mengalami kematian.

Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan memelihara kesehatan lingkungan dan tidak memberi
pakan yang sudah basi/bangkai. Bila masih memungkinkan, itik yang sakit dapat diberikan obat-
obatan pencahar agar itik mencret dan kuman beserta racunnya dapat ikut keluar dari saluran
pencernaan. Pisahkan segera itik yang terkena penyakit dari itik yang sehat agar tidak menular.
Selain itu jangan membuang bangkai di sekitaran kandang itik karena dapat menyebarkan penyakit
lewat udara.

Pengobatan secara tradisional dapat dilakukan dengan memberikan minyak kelapa satu sendok
makan dan air minum yang bersih. Minyak kelapa akan membuat itik merasa haus dan ingin minum
air sebanyak-banyaknya. Jika itik banyak minum air, racun dalam darah akan encer dan daya
kerjanya berkurang, sehingga angka kematian dapat dihindari.
Fowl Pox (Cacar)

Penyakit cacar pada itik yang disebabkan oleh virus ini dapat menyerang itik pada segala umur.
Tanda-tanda penyakit ini adalah munculnya benjolan-benjolan pada bagian badan itik yang tidak
tertutup bulu seperti kaki dan kepala. Penyakit cacar basah menyerang rongga mulut dan
membentuk diptherie, kematian dapat terjadi karena itik kesulitan makan dan minum.

Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan cara vaksinasi yang disuntikan dibalik
sayap itik. Pengobatan bagi cacar kering berupa benjolan-benjolan dapat dilakukan dengan cara
mengelupasi benjolan-benjolan sampai berdarah, kemudian diolesi dengan yodium tingture (6-10%).

White Eye (Mata Memutih)

Penyakit mata memutih pada itik juga diduga disebabkan oleh virus. Penyakit ini bisa menyerang itik
pada segala umur dan yang paling rawan adalah itik umur kurang dari 2 bulan. Penyakit white eye
sangat mudah menyerang pada itik yang kekurangan vitamin A. Kondisi kandang yang lembab dan
lantai yang basah juga memudahkan itik terserang penyakit white eye.

Itik yang terserang penyakit ini dapat dilihat dari tanda-tandanya berupa cairan bening keluar dari
mata dan paruhnya, cairan bening tersebut dalam beberapa jam kemudian berubah menjadi
kekuning-kuningan, itik sulit bernafas, lemah dan akhirnya lumpuh. Apabila itik sampai mengalami
kejang-kejang, kematian tak dapat dihindari.

Pencegahan dan pengobatan bisa dilakukan daengan memberikan antibiotik Oxytetracycline


(terramycin) atau Chlortetracycline (aureomycins) ke dalam makanan atau minumnya dengan dosis
10 gram per 100 kg pakan atau 10 gram dalam 40 gallon air minum.

Coccidiosis

Penyakit lain yang juga menyerang itik adalah Coccidiosis. Coccidiosis disebut juga penyakit berak
darah. Gejala itik yang terserang penyakit ini adalah nafsu makan berkurang, berat badan menurun
drastis dan akhirnya lumpuh. Penularan Coccidiosis dapat melalui kotoran itik yang membawa
coccida dan terjadi relatif cepat pada itik segala umur, tetapi yang banyak terserang adalah anak itik.

Coryza

Penyakit Coryza pada itik disebut juga penyakit pilek menular. Penyakit ini disebabkan salah satu
mikroorganisme. Penyakit Coryza sering menyerang itik di awal pergantian musim. Penularan
penyakit Coryza sangat cepat melalui kontak langsung antara itik yang sakit dengan itik yang sehat.

Penyakit Coryza mirip dengan penyakit White Eye, hal ini dapat dilihat dari keluarnya kotoran cair
kental dari mata sebagai tanda itik terserang penyakit Coryza. Anak itik umur 1 minggu sampai umur
2 bulan, merupakan itik yang sering terserang penyakit ini. Penyakit coryza dapat menyerang itik
pada segala umur. Akan tetapi anak itik umur 1 minggu sapai umur 2 bulan adalah ititk paling sering
terkena penyakit ini.

Untuk pengobatan dapat dilakukan dengan menyuntikan Streptomycin Sulphat secara individual
dengan dosis 0,4 gram rendah dengan patokan berat badannya. Penyuntikan Streptomycin Sulphat
dapat dilakukan satu kali sehari selama beberapa hari dengan dosis streptomycin setengah dari dosis
di atas.

Salmonellosis

Penyakit salmonellosis dapat menyerang itik pada segala umur dan menyebabkan angka kematian
hingga 50%. Penyebabnya utamanya adalah kuman Salmonella Anatis, dan menyerang itik melalui
perantaraan lalat atau makanan atau minuman yang tercemar kuman salmonella anatis.

Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara menjaga kesehatan dan kebersihan kandang.
Pembersihan kandang harus dilakukan secara berkala agar kandang terbebas dari kuman salmonella.
Pengobatannya dapat dilakukan dengan cara memberikan Furazolidone.

Sinusitis

Penyakit sinusitis biasanya menyerang itik dewasa. Penyakit sinusitis bisa terjadi akibat tata laksana
pemeliharaan yang buruk, kekurangan mineral dalam pakan dan tidak tersedianya kolam untuk
bermain. sehingga itik menjadi rentan mendapat infeksi sekunder.

Tanda-tanda itik yang terserang penyakit sinusitis adalah terjadi pembengkakan pada sinus, keluar
cairan jernih dari lubang hidung, sekresi mata menjadi berbusa, sinus yang bengkak dapat
menimbulkan benjolan di bawah dan didepan mata.

Pencegahan penyakit sinusitis dapat dilakukan dengan tata laksana pemeliharaan yang baik.
Pengobatan bagi itik yang sakit dapat dilakukan dengan menyuntikan antibiotika (streptomycin) ke
dalam sinus yang sakit. Dosis pemberian antibiotika pada itik dewasa adalah sebanyak 1/2 gram
streptomycin yang dilarutkan ke dalam 20 cc air atau aquadest. Larutan ini kemudian disuntikan ke
dalam sinus. Pengobatan seperti ini dilakukan sekali dalam 48 jam.

Aflatoksikosis

Penyakit Aflatoksikosis pada umumnya disebabkan oleh “Aflatoksin” yang dihasilkan oleh
“Asperqillus Flavus”. Penyakit Aflatoksin menyerang hati, sehingga itik yang terserang penyakit ini
hatinya akan membesar.
Gejala itik yang terserang penyakit aflatoksis adalah kondisi itik sangat lemah, terjadi pendarahan di
bawah kulit dan jari, itik terhuyung-huyung, dan akhirnya itik mati dalam posisi terlentang. Anak itik
biasanya lebih mudah terserang penyakit ini dibanding dengan itik dewasa.

Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan kandang, penaburan
kapur di lantai kandang, dean membersihkan kandang agar terbebas dari serangga. Pengobatan
hanya dapat dilakukan dengan memberikan antibiotika yang dicampurkan dalam air minum atau
pakan.

Anda mungkin juga menyukai