Pembahasan
A dan B : Folikel
C : Korpus Luteum
Ganbar 2. Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi vital. Organ ini yang
memproduksi ovum (gamet betina) dan hormon reproduksi betina
(estrogen dan progesteron). Ovarium yang matang pada sapi betina
akan dilepas ke dalamsistem saluran untuk memungkinkan terjadi
pembuahan. Sapi termasuk hewan monotocous sehingga akan
terbentuk ovarium yang muda pada setiap gestation period, yaitu satu
ovum akan diproduksi setiap siklus estrus (berahi).
Ovarium merupakan organ reproduksi primer pada hewan
betina. Disebut organ primer karena ovarium menghasilkan sel garnet
betina (yaitu ovum) dan hormon kelamin betina. Hormon kelamin
yang dihasilkan oleh ovarium dibedakan dalam dua kelompok yaitu
hormon steroid dan hormon peptida. Hormon steroid terdiri dan
progesteron dan estrogen, sedangkan hormon peptida terdiri dari
inhibin, activin, relaxin, dan oxytocin.
Struktur ovanium pada hewan, bentuknya berbeda-beda. Bentuk
ovarium pada sapi dan domba menyerupai buah almond, pada babi
menyerupai onggokkan buah anggur, pada kuda seperti ginjal.
Ovarium tersusun oleh bagianbagian medula yang terletak di dalam
dan korteks yang terletak diluamya. Komposisi bagian medula yaitu
jaringan ikat fibroelastik, jaringan syaraf dan pembuluh darah yang
berhubungan dengan ligamentum mesovarium melalui hilus. Bagian
korteks berisi folikel-folikel, corpus luteum, stroma, pembuluh darah,
pembuluh limfe, dan serabut otot polos. Di bagian paling luar, ovarium
dikelilingi oleh epitel germinal dan terbungkus oleh tunica albuginea.
Folikel yang terkandung di dalam ovanum merupakan bentukan
yang berisi sel telur (oosit). Oosit dikelilingi oleh sel-sel folikular yang
serupa dengan sel granulosa, dimana sel-sel ini nantinya akan
membentuk corona radiata dan cumulus oophorus. Sel-sel folikular
dibedakan dalam beberapa tipe yaitu sel granulosa, sel theca interna
dan sel theca externa. Folikel akan mengalami perkembangan yang
prosesnya disebut folikulogenesis, dimana dan folikel awal yang
disebut folikel primer akan berkembang menjadi folikel sekunder,
kemudian folikel tertier, dan akhimya menjadi folikel graaf yang siap
ovulasi. Perkembangan folikel tersebut diatur oleh hormon yang
dilepaskan oleh kelenjar pituitaria anterior yaitu follicle stimulating
hormone (FSH).
Ketika folikel telah mengalami ovulasi, maka akan terjadi
perubahan pada sel-selnya dibawah pengaruh luteinizing hormone
(LH). Pada awalnya folikel akan berubah menjadi corpus
hemorrhagicum yang ditandai oleh adanya perdarahan di tempat bekas
ovulasi terjadi, selanjutnya berkembang menjadi corpus luteum yang
berwarna kuning dan aktif menjalankan fungsinya, dan akhirnya
mengalami degenerasi disebut corpus albican sesuai dengan warnanya
yang putih.
2. Oviduk
Gambar 3. Oviducts
4. Cerviks
A. Uterin Body
B. Internal Servical Os
C. Cincin Servik ( Servical folds or rings)
D. External Servical Os
E. Cranial Vagina
F. Fornix Vagina
Gambar 5. Cervix
5. Vagina
Gambar 6. Vagina
3. transport spermatozoa
Gambar 7. Vulva
Keterangan
A. Corpus Uteri
B. Ovarium
C. Bifucartio
D. Servik
E. Vagina
F. Cornua Uteri
Daftar Pustaka
https://www.pertanianku.com/sistem-reproduksi-sapi-betina/
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=2ahUKE
wi5uqS_8dHkAhUgSo8KHWnxBs4QFjAAegQIABAC&url=http%3A%2F%2Felisa.ugm.ac.id
%2Fuser%2Farchive%2Fdownload%2F40851%2F6f0f9fbbdb8f8fa6128&usg=AOvVaw0W
r6shi4T5fyUIEcVaiTIt
http://fredikurniawan.com/sistem-organ-reproduksi-ayam-betina/