Anda di halaman 1dari 7

0

BAHAN KULIAH

STATISTIKA
II

Oleh :
DR. Ir. Azhar, MS.

Fakultas Peternakan
Universitas Andalas Padang
Padang
2020

Dilarang memperbanyak / copy tanpa izin penulis


1

PENGUJIAN HIPOTESIS
1. Pendahuluan
Dalam suatu penelitian, kita sering melakukan uji statistik untuk dapat mengambil
suatu kesimpulan atau keputusan yang tepat.
Sebagai contoh :
- Seorang peneliti masalah kesehatan ternak diminta untuk menyimpulkan /
memutuskan, apakah suatu vaksin yang baru diproduksi oleh suatu pabrik lebih
baik dari pada vaksin yang beredar sebelumnya di pasaran.
- Seorang peneliti dibidang nutrisi ternak meneliti apakah penambahan suatu zat
probiotik dapat mempercepat pertumbuhan ternak atau tidak.
Untuk dapat menyimpulkan / memutuskan pernyataan tersebut diatas, maka kita
perlu melakukan suatu langkah/prosedur yang dalam statistika inferensia disebut dengan
pengujian hipotesis.
Pengujian hipotesis dilakukan apabila seorang peneliti yang melakukan suatu
penelitian telah menetapkan hipotesis berdasarkan teori-teori yang dipelajarinya. Oleh sebab
itu perumusan hipotesis merupakan langkah yang penting dalam suatu penelitian, karena
seluruh pelaksanaan penelitian selanjutnya diarahkan kepada pengujian hipotesis. Jika
masalah dalam suatu penelitian merupakan pertanyaan yang menghendaki suatu jawaban,
maka hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan/masalah penelitian. Jawaban
defenitif baru dapat diberikan setelah diperoleh fakta-fakta empiris yang mendukung
kebenaran hipotesis tersebut. Sebagai sarana pemecahan masalah penelitian, maka hipotesis
perlu dirumuskan dengan sebaik mungkin.
Jadi hipotesis adalah perumusan sementara mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk
menjelaskan hal tersebut dan untuk menuntun atau mengarahkan penelitian. Pada dasarnya
hipotesis yang baik mengandung ciri-ciri sebagai berikut :
a) Tumbuh dari teori atau bidang ilmu yang sedang diteliti.
b) Dirumuskan secara sistematik dengan menggunakan penalaran secara induktif.
c) Sederhana dan terbatas. Sederhana berarti akan dapat mengurangi kesalahpahaman
yang dapat timbul karena interpretasi yang berbeda, maka untuk itu harus digunakan
kata-kata yang sederhana namun ekspresif (mampu memberikan gambaran yang
benar). Sedang terbatas berarti menetapkan/menentukan luas dan dalamnya masalah
yang akan dipecahkan.
d) Dapat diuji, yang mana hipotesis yang baik selalu menunjukan variabel-variabel yang
dapat diukur dan dibandingkan, sehingga dapat diuji secara empiris.
2. Hipotesis.
1. Hipotesis Null/Awal (H0) :
Hipotesis yang dirumuskan dengan harapan akan ditolak
2. Hipotesis Alternatif/Tandingan/Kerja (H1) :
Hipotesis yang dirumuskan dengan harapan akan diterima
H0 : 1 = 2
H1 : 1  2 Uji dua arah / pihak

H0 : 1 ≤ 2 H0 : 1 ≥ 2
atau Uji satu arah / pihak
H1 : 1 > 2 H1 : 1 < 2
2

3. Menguji Rata-rata
3.1. Satu Rata-rata (  )
¦x¦
zhit = Simpangan Baku Populasi Diketahui ( )
/ n
Kriteria Tes :
Tes dua pihak : zhitung > ztabel ( z½(1  ) ), maka H0 ditolak dan H1 diterima
Tes Satu pihak: zhitung > ztabel = ( z0,5  ), maka H0 ditolak dan H1 diterima

¦x¦
thit = Simpangan Baku Populasi Tidak Diketahui ( )
s/ n
Kriteria Tes :
Tes dua pihak : thitung > ttabel ( t1½ ( dk ) ), maka H0 ditolak dan H1 diterima
Tes Satu pihak : thitung > ttabel ( t1 ( dk ) ), maka H0 ditolak dan H 1 diterima

Contoh Soal :
Sebuah perusahaan pakan ayam menyatakan bahwa kandungan protein pakan yang
diproduksinya 20 % dengan simpangan baku (σ) 1,82 %. Untuk menguji / menyelidiki hal
tersebut, maka dilakukan pengujian terhadap 50 karung pakan ayam yang diambil secara
acak dari bebarapa daerah di Sumatera Barat dan ternyata rata-rata kandungan
proteinnya ( x ) 21,14 %.
Pertanyaan :
1. Rumuskanlah hipotesis dari percobaan tersebut, dalam simbol matematik?
2. Selidikilah apakah pernyataan perusahaan pabrik pakan ayam tersebut benar pada
taraf nyata uji 0,05 ?
Jawab :
Rumusan Hipotesis :
H0 :  = 20 % dan H1 :  ≠ 20 % {Pengujian Dua Pihak}
Uji Satu Rata-rata :

¦x¦ ¦ 21,14  20,00 ¦


zhit = = = 4,43*
/ n 1,82 / 50
ztabel = z½(1  ) = z½(1 0,05) = z0,475 = 1,96

Karena z hitung > ztabel (4,43 > 1,96), maka H0 ditolak dan H1 diterima.
(Jadi kandungan protein pakan ayam tersebut lebih dari 20 %)
Contoh Soal :
Jika dari suatu perusahaan peternakan menyatakan bahwa rata-rata berat badan seekor
anak ayam broiler (DOC) yang di produksinya 37,5 gram. Akan tetapi saat ini disinyalir
rata-rata berat anak ayam yang diproduksi oleh perusahaan tersebut kurang dari 37,5
gram. Untuk itu seorang peneliti ingin menguji pernyataan dari perusahaan tersebut,
diambil sampel yang berukuran 241 ekor anak ayam dari beberapa daerah. Ternyata
didapatkan rata-rata berat anak ayam 36,8 dengan simpangan baku 4,65 gram.
Pertanyaan :
1. Rumuskanlah hipotesis dari penelitian tersebut, dalam simbol matematik?
2. Apa kesimpulan yang dapat diambil oleh sipeneliti jika taraf nyata uji 0,05 ?
3

Jawab :
Rumusan Hipotesis :
H0 :  ≥ 37,5 dan H1 :  < 37,5 {Pengujian Satu Arah}

¦x¦ ¦ 36,8  37,5 ¦


thit = = = 2,337*
s/ n 4,65 / 241
ttabel = t1 (dk) = t0,95(240) = 1,645

Karena thitung > ttabel (2,337 > 1,645), maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Jadi berat rata-rata anak ayam < 37,5 gram
Latihan 1.
Suatu perusahaan peternakan breeding ayam petelur menyatakan bahwa anak ayam yang
diproduksinya mempunyai berat rata-rata minimal 225 gram/ekor. Salah seorang
mahasiswa Fakultas Peternakan ingin menguji pernyataan perusahaan peternak tersebut
dalam bentuk penelitian , untuk itu tentukan :
1. Hipotesis awal yang sesuai sehubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan
mahasiswa ini ?
2. Hipotesis alternatif yang sesuai sehubungan dengan penelitian yang akan
dilaksanakan mahasiswa ini ?
3. Apakah uji yang sesuai untuk penelitian tersebut diatas ?

Latihan 2.
Jika suatu perusahaan peternakan itik petelur menyatakan bahwa rata-rata berat telur
produksinya berkisar sekitar 75 gram/butir, dengan simpangan baku 7,5 gram/butir. Salah
seorang mahasiswa Fakultas Peternakan ingin menguji pernyataan dari perusahan tersebut
dalam bentuk penelitian , untuk itu tentukan :
1. Hipotesis awal yang sesuai sehubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan
mahasiswa ini ?
2. Hipotesis alternatif yang sesuai sehubungan dengan penelitian yang akan
dilaksanakan mahasiswa ini ?
3. Apakah uji yang sesuai untuk penelitian tersebut diatas ?

Latihan 3.
Jika dari suatu penelitian diketahui H0 : µ = 250 dan H1 : µ ≠ 250; Zhitung = 2,45; n = 25; α =
0,01, maka : Berakah nilai Ztabel ?
4

3.2. Beda Dua Rata-rata ( 2 – 1)


3.2.1. Untuk Dua Populasi Bebas :
¦ x1  x2 ¦
thitung =
S x1  x2
Kriteria Tes :
Tes dua pihak : thitung > ttabel ( t1½ ( dk ) ), maka H0 ditolak dan H1 diterima
Tes Satu pihak : thitung > ttabel ( t1 ( dk ) ), maka H0 ditolak dan H 1 diterima

1). Untuk n1  n2 :
2 2
a). Untuk Ragam Sama ( S1 = S 2 ) :

2 (n1  1) S12  (n2  1) S 22


S gab = (Variansi Gabungan)
n1  n2  2
2
S gab = S gab (Simpangan Baku Gabungan)

2  1 1
S x1  x2 = S gab    atau S x1  x2 = S gab 1  1
 n1 n2  n1 n2
v = dk = n1 + n2 – 2

b). Untuk Ragam Tidak Sama ( S1  S 2 ) :


2 2

S x1  x2 = S12 S 22

n1 n2

( S12 / n1  S 22 / n2 ) 2
v = dk =
 ( S12 / n1 ) 2   ( S 22 / n2 ) 2 
  
 1 ( n  1 )   (n2  1) 
2). Untuk n1 = n2 :
2 2
a). Untuk Ragam Sama ( S1 = S 2 ) :

( S12  S 22 )
S x1  x2 = v = dk = 2 (n – 1)
n
b). Untuk Ragam Tidak Sama ( S1  S 2 ) :
2 2

S12  S 22
S x1  x2 =
n
( S12  S 22 ) 2
v = dk = n2
( S12 ) 2  ( S 22 ) 2
n 2 (n  1)
5

Uji Homoginitas Dua Ragam :

H 0 : S12  S22 2
Sbesar
H 1 : S12  S 22 Fhitung  2
S kecil
Kriteria Tes :
Fhitung > Ftabel ( F½ ( m; n) ), maka H0 ditolak dan H1 diterima
m = dk ragam terbesar (pembilang)
n = dk ragam terkecil (penyebut)

Contoh Soal :
Seorang mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Andalas ingin meneliti tentang
pengaruh pemberian vitamin B1 terhadap pertambahan bobot badan sapi potong.
Untuk itu dipeliharanya 14 ekor sapi potong, dimana 7 ekor diberi makanan yang
ditambahkan vitamin B1 dan yang 7 ekor lagi tidak diberi vitamin B1 dalam makanan
atau ransumnya. Setelah sapi tersebut dipelihara selama sebulan ditimbang beratnya,
maka data pertambahan bobot badan sapi tersebut adalah sebagai berikut :
Pertambahan Bobot Badan Sapi (kg)
Sampel
Kontrol (A) Vitamin B1 (B)
1 57,8 64,2
2 56,2 58,7
3 61,9 63,1
4 54,4 62,5
5 53,6 59,8
6 56,4 59,2
7 53,2 (mati)
Jumlah 393,5 367,5
Rata-rata 56,21 61,25
Simpangan Baku 3,0025 2,3020
Variansi 9,0148 5,2990

Pertanyaan :
1. Rumuskanlah hipotesis dari percobaan tersebut, dalam simbol matematik dan
kalimat pernyataan ?
2. Ujilah homoginitas variansi kedua perlakuan tersebut (α = 0,1) ?
3. Sesuai dengan hasil uji homoginitas kedua variansi diatas, ujilah rata-rata
pertambahan bobot badan sapi ke dua perlakuan tersebut ? Apa kesim-pulannya (α
= 0,05 dan 0,01) ?
Jawab :
Rumusan Hipotesis :
H0 : B ≤ A (Rata-rata pertambahan bobot badan sapi yang diberi vitamin B1 dalam
ransum lebih kecil atau sama (≤) dari pada rata-rata pertambahan
bobot badan sapi tanpa diberi vitamin B1 dalam ransum)
H1 : B > A (Rata-rata pertambahan bobot badan sapi yang diberi vitamin B1 dalam
ransum lebih besar (>) dari pada rata-rata pertambahan bobot badan
sapi tanpa diberi vitamin B1 dalam ransum)
6

Uji Homoginitas Variansi :


2
Sbesar 9,0148
Fhitung = 2
= = 1,70 ns
S kecil 5,2990
Ftabel = F½ ( m; n ) = F0,05(6;5) = 4,95
2 2
Karena Fhit (1,70) < Ftabel (4,95), maka variansi S A = S B (Homogin)
Uji Dua Rata-rata Perlakuan :

2 (n A  1) S A2  (n B  1) S B2 (7  1)  9,0148  (6  1)  5,2990
S gab = = = 7,3258
n A  nB  2 762

S x A  xB = 2
S gab (1  1 )= 7,3258  ( 1  1 ) = 1,5058
nA nB 7 6

¦ x A  xB ¦ ¦ 56,21  61,25 ¦
thitung = = = 3,35**
S x A  xB 1,5058
db = nA + nB – 2 = 7 + 6 – 2 = 11
ttabel = t1 ( dk ) = t0,95(11) =1,80 ttabel = t1 ( dk ) = t0,99(11) = 2,72

Karena t hitung > ttabel (3,35 > 2,72), maka H0 ditolak dan H1 diterima (α = 0,01), Jadi
Penambahan Vitamin B1 ke dalam ransum berpengaruh sangat nyata terhadap
pertambahan bobot badan sapi potong.

Latihan.
Secara teoritis, pada umur yang sama ayam jantan lebih berat dari pada ayam betina.
Untuk itu seorang Mahasiswa Fakultas Peternakan, ingin membuktikan teoritis tersebut
dengan melakukan suatu penelitian. Dalam penelitian itu dilakukannya penimbangan
berat (kg) terhadap sekelompok ayam yang mempunyai umur yang sama dan
populasinya berdistribusi normal. Dari hasil penelitian mahasiswa tersebut diperoleh
data sebagai berikut : dari 12 ekor ayam jantan rata-rata berat tubuhnya adalah 1,445
kg dengan simpangan baku 0,1792 kg, sedangkan dari 12 ekor ayam betina rata-rata
berat tubuhnya adalah 1,125 kg dengan simpangan baku 0,1049 kg.
Pertanyaan :
1. Rumuskanlah hipotesis dari percobaan tersebut ?
2. Ujilah homoginitas variansi kedua perlakuan tersebut (α = 0,1) ?
3. Sesuai dengan hasil uji homoginitas kedua variansi diatas, ujilah rata-rata
pertambahan bobot badan sapi dari ke dua perlakuan tersebut ?

Anda mungkin juga menyukai