………………..(1)
Dalam hal ini, x́ = nilai rerata dari sampel
μO = rerata populasi
s=¿standar deviasi dari sampel
n = ukuran/jumlah sampel.
Ternyata bahwa statistik t ini berdistribusi student dengan dk= n-1. Dan untuk menguji
hipotesis tersebut digunakan uji-t dua pihak (dua ekor)
Kriteria : Terima Ho, jika harga thitung adalah sebagai berikut:
Contoh Lain:
Akhir-akhir ini banyak konsumen yang mengeluhkan bahwa isi bersih susu bubuk merk “D”
dalam kaleng adalah kurang dari yang tertulis pada etiketnya, yakni 400 gram. Untuk
meneliti benar-tidaknya keluhan konsumen tersebut, peneliti dari YLKI meneliti sebanyak
100 kaleng susu merk tersebut yang diambil secara acak dari beberapa toko. Dari hasil
penelitian tersebut diperoleh bahwa berat isi bersih rata-rata hanya 386 gram, sedangkan
simpangan bakunya 24 gram. Dengan α = 0,05 dapatkah disimpulkan bahwa keluhan
masyarakat konsumen tersebut adalah benar.
Makana 3,1 3,0 3,3 2,9 2,6 3,0 3,6 2,7 3,8 4,0 3,4
nA
Makana 2,7 2,9 3,4 3,2 3,3 2,9 3,0 3,0 2,6 3,7
nB
Dengan = 0.05, ujilah apakah kedua macam makanan tersebut sama baiknya
terhadap penambahan berat ayam atau tidak.
Berdasarkan permisalan di atas, karena belum dapat diduga jenis makanan mana
yang lebih baik, maka rumusan Ha dan Ho nya secara matematis diirumuskan sebagai
berikut:
Ha : 1 ≠ 2 Ha : 1 - 2 ≠ 0 non directional (dua ekor)
Ho : 1 = 2 Ho : 1 - 2 = 0
Dalam hal ini, ada dua populasi (yang saling independent). Dari populasi I diambil
secara acak sampel berukuran n1, sedangkan dari populasi II diambil sampel berukuran n 2.
Dari kedua sampel tersebut diperoleh harga-harga x́ 1, s1 , x́ 2 dan s2. Untuk menguji Ho
digunakan statistik t dengan rumus sebagai berikut:
………………..(2)
Kriteria : terima Ho, jika –t1-/2 < thit < t1-/2 dengan dk=(n1 + n2 – 2). Dalam hal lainnya,
Ho ditolak.
Berdasarkan contoh di atas, diperoleh harga x́ A=3.22 ons ; x́ B =3.07 ons ; S2A =0,1996 ;
S2B=0,1112 ; nA = 11 dan nB = 10. Simpangan baku gabungan dapat dihitung dengan rumus
(3) sebagai berikut:
2 ( nA−1 ) ∙ s2 A + ( nB−1 ) ∙ s2 B
s=
nA+ nB−2
(11−1 ) ( 0.1996 ) + ( 10−1 ) (0.1112)
¿
11+10−2
2,9968
s2= =0,1577 → s=√ 0.1577=0.397
19
Selanjutnya, dengan rumus (2) dapat dihitung harga t sebagai berikut:
x́ A −x́ B 3.22−3.07
t= = =0.862
1 1 1 1
s
√ +
n A nB √
0.397 +
11 10
Sementara itu harga ttabel = t1-; (n1+n2 – 2) uji –t satu ekor t0.95 ; 33 = 1,70. Ternyata
bahwa thit > ttabel Ho ditolak.
Kesimpulan : dugaan bahwa tinggi badan rata-rata pemuda yang suka berenang adalah lebih
tinggi daripada tinggi badan rata-rata pemuda yang tidak suka berenang adalah terbukti
(dapat diterima).
Contoh Lain:
Penelitian mengenai kemampuan siswa dalam pengetahuan umum dilakukan dengan
mengambil sampel sebanyak 14 siswa dari SD yang berlokasi di kota, dan 11 siswa dari SD
yang berlokasi di desa. Dalam penelitian tersebut, akan diuji hipotesis penelitian yang
menyatakan bahwa “kemampuan pengetahuan umum siswa SD di kota adalah lebih baik
dibanding siswa SD di desa.” Data tentang kemampuan Pengetahuan Umum siswa yang
diperoleh disajikan pada tabel berikut.
Contoh :
Latihan penyelesaian soal-soal diberikan kepada sekelompok siswa yang berjumlah 10
orang dengan maksud untuk meningkatkan prestasinya. Untuk itu, sebelum diberikan
latihan kepada masing-masing siswa diberikan tes awal (pre test) untuk mengetahui
kemampuan awalnya. Dan setelah diberikan latihan selama 2 bulan kemudian diadakan tes
akhir (post test). Hasil dari dua kali tes tersebut disajikan pada tabel berikut.
Siswa Nilai pretest Nilai post test Berdasarkan data tersebut dan = 0.05 ujilah
X1 X2
hipotesis yang menyatakan bahwa pemberian
1 4 5
2 7 7 latihan telah dapat meningkatkan prestasi.
3 6 7
Penyelesaian :
4 3 5
5 5 6 Dari masing-masing pasangan data observasi
6 6 7
tersebut dicari perbedaannya yaitu d = X1 – X2
7 2 5
8 7 7 Untuk sampel yang berpasangan, hipotesis null-
9 7 8
nya menyatakan bahwa tidak ada perbedaan
10 5 6
mean (rerata) dalam populasi.
Tabel perhitungan
No. X1 X2 X1 – X2 d
2 Ha : d < 0
d
1 4 5 -1 1 Ho : d ≥ 0
2 7 7 0 0 ∑ d = −11 =−1,10
3 6 7 -1 1 d́=
N 10
4 3 5 -2 4
2
5 5 6 -1 1 2 2 (∑ d ) dibagi dk = n - 1
6 6 7 -1 1 s d =∑ d −
n
7 2 5 -3 9
8 7 7 0 0 (−11 )2 dibagi 10 – 1
9 7 8 -1 1 s d 2=19−
10
10 5 6 -1 1
6,9
52 63 - 11 19 s d 2= =0,767
9
sd=√ 0,767=0,87
Untuk menguji Ho : d < 0 digunakan uji –t dengan rumus sebagai berikut:
……………………… (4)
Dari perhitungan di atas diperoleh harga t:
d́ −1,10
t= = =−3,99
sd / √ n 0,87 / √ 10
Sementara harga ttabel = t1-; (n – 1) = t0.95 ; 9 = 2,26.