Anda di halaman 1dari 7

Uji – t

1. t-test dengan satu sampel


Uji-t satu sampel digunakan untuk menguji janji, klaim, peluang, proporsi, atau keluhan
masyarakat mengenai ketidak-sesuaian antara janji dengan kenyataan. Dalam hal ini, peneliti
hanya menggunakan satu sampel yang diambil secara random, untuk membuktikan apakah
“pernyataan, janji, atau keluhan” tersebut benar ataukah tidak.
Dalam uji-t satu sampel juga dapat diklasifikasikan ke dalam 3 jenis pengujian sesuai
dengan rumusan “pernyataan, janji, atau keluhan” yang diajukan, yaitu: (1) uji dua arah atau
dua ekor, (2) uji satu pihak/ekor kanan, dan (3) uji satu pihak/ekor kiri.
Contoh : Pengusaha lampu pijar merk A menyatakan bahwa lampunya bisa tahan pakai
rata-rata sekitar 800 jam. Namun akhir-akhir ini telah timbul dugaan bahwa masa pakai
lampu tersebut telah berubah. Untuk menyelidiki dugaan ini maka dilakukan pengujian
terhadap 50 buah lampu yang diambil secara acak dari perdagangan. Setelah diselidiki
ternyata rata-rata masa pakai lampu merk A hanya 792 jam. Dari pengujian tersebut
diperoleh nilai simpangan baku dari masa pakai lampu adalah 60 jam. Dengan  = 0.05,
ujilah dugaan bahwa kualitas lampu merk A telah berubah.
Berdasarkan contoh di atas maka hipotesisnya dapat dituliskan sebagai berikut:
Ha :  ≠ o  Ha :  ≠ 800 jam
Ho :  = o  Ho :  = 800 jam
Untuk menguji Ho di atas digunakan statistik uji-t dengan rumus :

………………..(1)
Dalam hal ini, x́ = nilai rerata dari sampel
μO = rerata populasi
s=¿standar deviasi dari sampel
n = ukuran/jumlah sampel.
Ternyata bahwa statistik t ini berdistribusi student dengan dk= n-1. Dan untuk menguji
hipotesis tersebut digunakan uji-t dua pihak (dua ekor)
Kriteria : Terima Ho, jika harga thitung adalah sebagai berikut:

-t1-/2 < thit < t1-/2


Dalam hal lainnya, Ho ditolak
Untuk contoh di atas, diperoleh x́=¿792 jam; μO =¿ 800 jam; n = 50 dan standar
deviasi : s = 60 jam; maka
x́−μo 792−800
t= = =−0,942
s/√n 60/ √ 50

Dengan  = 0.05, maka t1-/2 ; n – 1 = t0.975 ; 49 = 2,01

Dalam hal ini, |thit| < t0.975 ; 49  Ho : diterima (gagal ditolak)


Kesimpulan : bahwa masa pakai lampu merk A rata-rata memang masih sekitar 800 jam
atau kualitas lampu merk A belum berubah secara signifikan.

Contoh Lain:
Akhir-akhir ini banyak konsumen yang mengeluhkan bahwa isi bersih susu bubuk merk “D”
dalam kaleng adalah kurang dari yang tertulis pada etiketnya, yakni 400 gram. Untuk
meneliti benar-tidaknya keluhan konsumen tersebut, peneliti dari YLKI meneliti sebanyak
100 kaleng susu merk tersebut yang diambil secara acak dari beberapa toko. Dari hasil
penelitian tersebut diperoleh bahwa berat isi bersih rata-rata hanya 386 gram, sedangkan
simpangan bakunya 24 gram. Dengan α = 0,05 dapatkah disimpulkan bahwa keluhan
masyarakat konsumen tersebut adalah benar.

2. t-test antar kelompok (independent sampel)


Banyak penelitian yang berusaha untuk membandingkan antara dua keadaan atau dua
populasi. Misalkan, membandingkan efektivitas dua buah metode mengajar, dua cara
produksi, daya sembuh dua macam obat, dan sebagainya. Uji-t antar kelompok ini umumnya
digunakan untuk menganalisis data hasil eksperimen, yaitu untuk membandingkan hasil
perlakuan (dampak) antara kelompok (kelas) eksperimen dan kelompok/kelas kontrol.
Dalam uji-t antar kelompook (dua sampel independen) juga dapat diklasifikasikan ke dalam
3 jenis pengujian sesuai dengan “rumusan hipotesis” yang diajukan, yaitu: (1) uji dua arah
atau dua ekor, (2) uji satu pihak/ekor kanan, dan (3) uji satu pihak/ekor kiri.
Uji – t DUA EKOR
Misal : Dua macam makanan A dan B diberikan kepada dua kelompok ayam untuk jangka
waktu tertentu. Ingin diketahui jenis makanan mana yang lebih baik bagi ayam (dalam hal
ini ditandai berdasarkan pertambahan berat badan ayam) tersebut. Untuk itu, diambil sampel
sebanyak 11 ekor ayam yang diberi makanan jenis A dan 10 ekor ayam yang diberi makanan
jenis B. setelah jangka waktu tertentu, ditimbang pertambahan berat badan ayam (dalam
ons) yang hasilnya adalah sebagai berikut:

Makana 3,1 3,0 3,3 2,9 2,6 3,0 3,6 2,7 3,8 4,0 3,4
nA
Makana 2,7 2,9 3,4 3,2 3,3 2,9 3,0 3,0 2,6 3,7
nB

Dengan  = 0.05, ujilah apakah kedua macam makanan tersebut sama baiknya
terhadap penambahan berat ayam atau tidak.
Berdasarkan permisalan di atas, karena belum dapat diduga jenis makanan mana
yang lebih baik, maka rumusan Ha dan Ho nya secara matematis diirumuskan sebagai
berikut:
Ha : 1 ≠ 2  Ha : 1 - 2 ≠ 0 non directional (dua ekor)
Ho : 1 = 2  Ho : 1 - 2 = 0

Dalam hal ini, ada dua populasi (yang saling independent). Dari populasi I diambil
secara acak sampel berukuran n1, sedangkan dari populasi II diambil sampel berukuran n 2.
Dari kedua sampel tersebut diperoleh harga-harga x́ 1, s1 , x́ 2 dan s2. Untuk menguji Ho
digunakan statistik t dengan rumus sebagai berikut:

………………..(2)

Dimana : x́ 1 = nilai rerata sampel pertama


x́ 2 = nilai rerata sampel kedua
s = standar deviasi gabungan dari kedua kelompok yang dapat dihitung dengan
rumus :
………………..(2)
Statistik t di atas berdistribusi student dengan dk = (n1 + n2 – 2)

Kriteria : terima Ho, jika –t1-/2 < thit < t1-/2 dengan dk=(n1 + n2 – 2). Dalam hal lainnya,
Ho ditolak.
Berdasarkan contoh di atas, diperoleh harga x́ A=3.22 ons ; x́ B =3.07 ons ; S2A =0,1996 ;

S2B=0,1112 ; nA = 11 dan nB = 10. Simpangan baku gabungan dapat dihitung dengan rumus
(3) sebagai berikut:
2 ( nA−1 ) ∙ s2 A + ( nB−1 ) ∙ s2 B
s=
nA+ nB−2
(11−1 ) ( 0.1996 ) + ( 10−1 ) (0.1112)
¿
11+10−2
2,9968
s2= =0,1577 → s=√ 0.1577=0.397
19
Selanjutnya, dengan rumus (2) dapat dihitung harga t sebagai berikut:
x́ A −x́ B 3.22−3.07
t= = =0.862
1 1 1 1
s
√ +
n A nB √
0.397 +
11 10

Harga t tabel = t1-/2 ; (n1+n2 – 2) = t0.975 ; 19 = 2,09


Ternyata bahwa |thit| < ttabel  Ho diterima (gagal ditolak).
Kesimpulan : bahwa kedua macam makanan ayam tersebut tidak memiliki pengaruh yang
berbeda (sama baiknya) dalam meningkatkan berat badan ayam.

3. Uji – t SATU EKOR (DIRECTIONAL)


Contoh : Diduga bahwa pemuda yang gemar berenang rata-rata akan memiliki tinggi badan
yang lebih tinggi daripada pemuda sebaya yang tidak suka berenang. Untuk menyelidiki hal
ini telah diambil sampel sebanyak 15 orang pemuda yang suka berenang dan 20 pemuda
yang tidak suka berenang. Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa tinggi badan rata-rata
pemuda yang suka berenang adalah 167.2 cm; sedangkan rata-rata tinggi badan pemuda
yang tidak suka berenang adalah 160.3 cm. Simpangan baku untuk kelompok pemuda yang
suka berenang adalah 6,7 cm dan untuk kelompok pemuda yang tidak suka berenang 7,1 cm.
dengan  = 0.05. Ujilah apakah kita mendukung anggapan tersebut!
Berdasarkan contoh di atas, maka dapat dirumuskan Ho dan Ha untuk Uji-t satu pihak (satu
ekor) sebagai berikut:
Ha : 1 > 2  atau Ha : 1 - 2 > 0
Ho : 1 ≤ 2  atau Ho : 1 - 2 ≤ 0
Dari contoh di atas diperoleh harga-harga sebagai berikut:
x́ 1= 167,2 cm s1= 6,7 cm n1= 15
x́ 2= 160,3 cm s2= 7,1 cm n2 = 20
Berdasarkan rumus (3) maka dapat dihitung varians dan SD gabungan dari dua kelompok
tersebut yaitu:

2 ( n1 −1 ) ∙ s21 +(n2−1)∙ s 22 ( 15−1 ) (6,7 )2+ ( 20−1 ) ( 7,1 )2


s= =
n1+ n2−2 15+ 20−2
2
s =48,07 ⇒ s= √ 48,07=6,933
Selanjutnya dengan menggunakan rumus (2) dapat dihitung harga t sebagai berikut:
x́ 1− x́ 2 167,2−160,3
t= = =2,913
1 1 1 1
S
√ +
n1 n 2
6,933

+
15 20

Sementara itu harga ttabel = t1-; (n1+n2 – 2)  uji –t satu ekor t0.95 ; 33 = 1,70. Ternyata
bahwa thit > ttabel  Ho ditolak.
Kesimpulan : dugaan bahwa tinggi badan rata-rata pemuda yang suka berenang adalah lebih
tinggi daripada tinggi badan rata-rata pemuda yang tidak suka berenang adalah terbukti
(dapat diterima).

Contoh Lain:
Penelitian mengenai kemampuan siswa dalam pengetahuan umum dilakukan dengan
mengambil sampel sebanyak 14 siswa dari SD yang berlokasi di kota, dan 11 siswa dari SD
yang berlokasi di desa. Dalam penelitian tersebut, akan diuji hipotesis penelitian yang
menyatakan bahwa “kemampuan pengetahuan umum siswa SD di kota adalah lebih baik
dibanding siswa SD di desa.” Data tentang kemampuan Pengetahuan Umum siswa yang
diperoleh disajikan pada tabel berikut.

SD berlokasi di Kota SD berlokasi di Desa


90 84 94 72
Dengan α 56 82 62 54 = 0,05
dapatkah 88 78 70 65
86 67 66 84
60 64 58
63 67 60
64 62 64
disimpulkan bahwa dugaan tersebut adalah benar.

3. Uji-t untuk sampel yang berpasangan (correlated atau paired sample)


Uji – t untuk sampel yang berpasangan (paired sample t-test) disebut pula dengan uji-t
antar amatan ulangan atau uji-t perkembangan, karena fungsinya adalah untuk mengetahui
perkembangan dari suatu ubahan tertentu yang diamati secara berulang. Pertumbuhan/
perkembangan yang dimaksud dapat terjadi karena adanya perlakuan tertentu.

Contoh :
Latihan penyelesaian soal-soal diberikan kepada sekelompok siswa yang berjumlah 10
orang dengan maksud untuk meningkatkan prestasinya. Untuk itu, sebelum diberikan
latihan kepada masing-masing siswa diberikan tes awal (pre test) untuk mengetahui
kemampuan awalnya. Dan setelah diberikan latihan selama 2 bulan kemudian diadakan tes
akhir (post test). Hasil dari dua kali tes tersebut disajikan pada tabel berikut.

Siswa Nilai pretest Nilai post test Berdasarkan data tersebut dan  = 0.05 ujilah
X1 X2
hipotesis yang menyatakan bahwa pemberian
1 4 5
2 7 7 latihan telah dapat meningkatkan prestasi.
3 6 7
Penyelesaian :
4 3 5
5 5 6 Dari masing-masing pasangan data observasi
6 6 7
tersebut dicari perbedaannya yaitu d = X1 – X2
7 2 5
8 7 7 Untuk sampel yang berpasangan, hipotesis null-
9 7 8
nya menyatakan bahwa tidak ada perbedaan
10 5 6
mean (rerata) dalam populasi.
Tabel perhitungan
No. X1 X2 X1 – X2 d
2 Ha : d < 0
d
1 4 5 -1 1 Ho : d ≥ 0
2 7 7 0 0 ∑ d = −11 =−1,10
3 6 7 -1 1 d́=
N 10
4 3 5 -2 4
2
5 5 6 -1 1 2 2 (∑ d ) dibagi dk = n - 1
6 6 7 -1 1 s d =∑ d −
n
7 2 5 -3 9
8 7 7 0 0 (−11 )2 dibagi 10 – 1
9 7 8 -1 1 s d 2=19−
10
10 5 6 -1 1
6,9
 52 63 - 11 19 s d 2= =0,767
9
sd=√ 0,767=0,87
Untuk menguji Ho : d < 0 digunakan uji –t dengan rumus sebagai berikut:

……………………… (4)
Dari perhitungan di atas diperoleh harga t:
d́ −1,10
t= = =−3,99
sd / √ n 0,87 / √ 10
Sementara harga ttabel = t1-; (n – 1) = t0.95 ; 9 = 2,26.

Dalam hal ini thit < -ttabel  Ho ditolak.


Kesimpulan : bahwa pemberian latihan penyelesaian soal-soal dapat meningkatkan prestasi siswa
secara signifikan.

Anda mungkin juga menyukai