Jadi, hipótesis dapat diartikan sebagai suatu pernyataan yang masih lemah
kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih
sementara.
Formulasi atau perumusan hipótesis statistik dapat dibedakan atas dua jenis,
yaitu sebagai berikut :
http://muhammadwinafgani.wordpress.com
b. Hipótesis alternatif atau hipótesis tandingan
H0 : θ = θ0
H1 : θ > θ0
Pengujian ini disebut pengujian sisi kanan
H0 : θ = θ0
H1 : θ < θ0
Pengujian ini disebut pengujian sisi kiri
H0 : θ = θ0
H1 : θ ≠ θ0
Pengujian ini disebut pengujian dua sisi
Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil
hipotesis terhadap nilai parameter populasinya.
Semakin tinggi taraf nyata yang digunakan, semakin tinggi pula penolakan
hipotesis nol atau hipotesis yang diuji, padahal hipotesis nol benar.
http://muhammadwinafgani.wordpress.com
3. Menentukan Kriteria Pengujian
a. Penerimaan H0 terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih
besar daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji
statistik berada di luar nilai kritis.
b. Penolakan H0 terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih
kecil daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji
statistik berada di dalam nilai kritis.
daerah daerah
penolakan daerah penolakan H0
H0 penerimaan H0
d1 d2
Gambar 1. Daerah kritis uji dua pihak
daerah daerah
penerimaan H0 penolakan H0
d
Gambar 2. Daerah kritis uji satu pihak kanan
daerah daerah
penolakan H0 penerimaan H0
d
Gambar 3. Daerah kritis uji satu pihak kiri
http://muhammadwinafgani.wordpress.com
4. Menentukan Nilai Uji Statistik
5. Membuat Kesimpulan
http://muhammadwinafgani.wordpress.com
D. Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis
a. Kesalahan Jenis I
b. Kesalahan Jenis II
http://muhammadwinafgani.wordpress.com
b. Kesalahan jenis II disebut kesalahan β yang dalam bentuk penggunaannya
disebut sebagai fungsi ciri operasi (operating characteristic function). 1 - β
disebut sebagai kuasa pengujian karena memperlihatkan kuasa terhadap
pengujian yang dilakukan untuk menolak hipotesis yang seharusnya ditolak.
2. Hubungan α, β, dan n
Antara kedua jenis kesalahan, yaitu kesalahan α dan β saling berkaitan. Jika
kesalahan α kecil, maka kesalahan β, demikian pula sebaliknya.
Untuk membuat suatu kesimpulan yang baik, maka kedua kesalahan tersebut
harus dibuat seminimal mungkin. Hal ini biasanya dilakukan melalui cara-
cara seperti berikut :
1. Memperbesar ukuran sampel (n) yang akan menjadikan rata-rata
ukuran sampel, mendekati ukuran populasinya. Dengan makin
besarnya sampel (α tetap), akan memperkecil β dan memperbesar 1 -
β, sehingga akan makin besar probabilitas untuk menolak hipotesis
(H0) yang salah.
2. Menentukan terlebih dahulu taraf nyata (α).
Contoh Soal :
Penyelesaian :
http://muhammadwinafgani.wordpress.com
Z0,5-0,05 = Z0,45(≈ 0,4495) = 1,64
http://muhammadwinafgani.wordpress.com
Tugas :
1. Sebuah sampel random 150 catatan kematian negara X selama tahun lalu
menunjukkan umur rata-rata 61,8 tahun, dengan simpangan baku 7,9 tahun.
Apakah itu menunjukkan bahwa harapan umur sekarang lebih dari 60 tahun.
Carilah nilai β dan 1 - β apabila nilai µ = 63 tahun ?. Gunakan taraf nyata
5% !
Sumber :
Hasan, Iqbal. 2005. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif).
Jakarta : Bumi Aksara.
http://muhammadwinafgani.wordpress.com