KRITIK JURNAL
Critical Review
1. Masalah Penelitian
Penulisan Penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja Perusahaan Laporan Keuangan
di PT. Sumber Alfaria, TBK, dan PT. Indofood Sukses Makmur, TBK. Dalam
pelaksanaan perhitungan Laporan Keuangan PT. Sumber Alfaria, TBK, dan PT.
Indofood Sukses Makmur, TBK menggunakan metode rasio Keuangan dan Economic
Value Added (EVA) yang di Indonesia dikenal sebagai Nilai Tambah Ekonomi
(NITAMI).
3. Landasan Teori
1. Laporan Keuangan
Laporan Keuangan menggambarkan Kondisi Keuangan dan hasil usaha suatu
perusahaan pada saat tertentu atau Jangka Panjang tertentu. Laporan Keuangan
merupakan hasil akhir dari suatu Pencatatan akuntansi dan juga merupakan ringkasan
ringkasan dari transaksi transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode
Akuntansi. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keungan (PSAK) No. 1 (Revisi 1
januari 2015.) Paragraf Kesembilan Laporan Keuangan adalah suatu penyajian
terstruktur dari Posisi keuangan dan Kinerja Keuangan suatu Entitas.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan Laporan Keuangan adalah untuk memberikan Informasi mengenai posisi
Keuangan, Kinerja Keuangan, dan arus kas entitas, yang bermanfaat bagi sebagian
besar Pengguna Laporan Keuangan dalam pembuatan keputusan Ekonomik.
3
4. Kinerja Keuangan
Kinerja dapat dinyatakan sebagai Prestasi yang dicapai oleh perusahaan suatu periode
tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan dari Perusahaan tersebut . Kinerja
Perusahaan Umumnya diukur berdasarkan Penghasilan Bersih (Laba) atau sebagai
dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan Investasi (Return on Investment ) atau
Penghasilan per saham (earnings per share) (Harmono : 2011 : 23)
4. HIPOTESIS
Dalam Penelitian ini Penulis mencoba untuk menganalisis hasil perbandingan Penilaian
dengan menggunakan metode Resiko Keuangan dan Economic Value Added (EVA)
Pada PT.Sumber Alfaria Trijaya, Tbk, dan Indofood Sukses makmur tbk yang terdapat di
BEI Periode Tahun 2015.2016.
Apakah terdapat perbedaan dari hasil Analisis Penilaian dengan menggunakan Metode
Rasio Keuangan dan Metode Economic Value Added (EVA) pada PT. Sumber Alfaria
Trijaya,Tbk dan Indofood Sukses Makmur ,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Periode Tahun 2015-2016 .
Bahwa hasil analisis dengan menggunakan Rasio Keuangan dan Economic Value Added
(EVA) pada kedua perusahaan ini sama-sama menunjukan nilai positif yang berarati
bahwa Tingkat Rasio Likuiditas dan Profitabilitas dan Hasil Analisis perhitungan metode
Economic Value Added (EVA) untuk perusahaan PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk dan
Indofood Sukses Makmur ,Tbk telah menunjukan nilai tambah ekonomis. Sehingga
metode Economic Value Added (EVA) dapat digunakan untuk mendukung metode
analisis rasio keuangan karena sama-sama telah menunjukan nilai positif
5. METODE PENELITIAN
6. HASIL PENELITIAN
Hasil Metode Rasio Keuangan terhadap data laporan Keuangan PT. Sumber Alfaria
Trijaya,Tbk dan Indofood Sukses Makmur ,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Periode Tahun 2015-2016 diketahui untuk Rasio Likuiditas telah menunjukan angka positif
setiap hutang jangka pendek 1 rupiah dijamin dengan Current Ratio untuk PT. Sumber
Alfaria Trijaya,Tbk Tahun 2015 sebesar 110% dan Tahun 2016 sebesar 89,60% dan
Indofood Sukses Makmur ,Tbk Tahun 2015 sebesar 170,53% dan Tahun 2016 sebesar
184,38% Hal ini berarti bahwa kedua Perusahaan tersebut terlihat stabil dalam
menjalankan usahanya karena mampu menjamin hutang jangka pendeknya. Sedangkan pada
tingkat Rasio Profitabilitas pada PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk Tahun 2015 memperoleh
Return On Invesment (ROI) sebesar 3,13% dan Tahun 2016 sebesar 2,73% dan Indofood
Sukses Makmur ,Tbk Tahun 2015 sebesar 1,30% dan Tahun 2016 sebesar 1,47% hal ini
terdapat selisih Perbandingan positif antara Laba bersih Setelah Pajak dengan Total Aktiva
yang dimiliki kedua perusahaan tersebut, sehingga perusahan tersebut layak untuk
mengembangkan usahanya sehubungan dengan adanya penambahan laba yang dihasilkan
oleh kedua perusahaan tersebut walaupun nilainya berbeda pada setiap periodenya.
Hasil perhitungan dengan menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) telah
menunjukan terjadinya nilai tambah ekonomis bagi kedua perusahaan yakni PT. Sumber
Alfaria Trijaya,Tbk dan Indofood Sukses Makmur ,Tbk hal ini terlihat dari nilai angka yang
di peroleh EVA > 0, yaitu untuk PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk Tahun 2015 memperoleh
nilai Economic Value Added (EVA) sebesar 42.311 dan Tahun 2016 sebesar 47.999 dan
Indofood Sukses Makmur ,Tbk Tahun 2015 sebesar 103.963 dan Tahun 2016 sebesar
106.036 dan didukung dengan NOPAT ( Net Operating Profit After Tax ) PT. Sumber Alfaria
Trijaya,Tbk Tahun 2015 sebesar 355.829 dan Tahun 2016 sebesar 355.666 dan Indofood
Sukses Makmur ,Tbk Tahun 2015 sebesar 872.626 dan Tahun 2016 sebesar 892.589 hal ini
berrarti bahwa terdapat selisih yang positif antara EBIT dan Beban Pajak yang diperoleh oleh
kedua Perusahaan tersebut.
Hasil analisis dengan menggunakan Rasio Keuangan dan Economic Value Added
(EVA) pada kedua perusahaan ini sama-sama menunjukan nilai positif yang berarati bahwa
Tingkat Rasio Likuiditas dan Profitabilitas dan Hasil Analisis perhitungan metode Economic
Value Added (EVA) untuk perusahaan PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk dan Indofood Sukses
Makmur ,Tbk telah menunjukan nilai tambah ekonomis. Sehingga metode Economic Value
Added (EVA) dapat digunakan untuk mendukung metode analisis rasio keuangan karena
sama-sama telah menunjukan nilai positif.
5
6. KELEMAHAN JURNAL.
Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik dan mudah di mengerti hanya saja masih terdapat
kekurangan. Sebaiknya data yang di gunakan lebih dari 2 periode untuk memprediksi dimana
kalau menggunakan series data yang cukup panjang akan menghasilkan prediksi yang lebih
baik.
Riset lanjutan:
a. Perlunya peningkatan kinerja Keuangan untuk PT. Sumber Alfaria Trijaya,Tbk
khususnya untuk Rasio Likuiditas yaitu berkaitan dengan Current Ratio dan Quik
Ratio
b. Untuk Perusahaan Indofood Sukses Makmur ,Tbk Laba yang dihasilkan telah
menunjukan peningkatan jika melihat data perbandingan tahun 2015 dengan tahun
2016, namun demikian perusahaan dipandang perlu untuk terus meningkatkan Laba
yang dihasilkannya karena dilihat dari rasio hanya mengalami peningkatan sebesar
0,59%.
c. Bahwa Model atau metode penilaian kinerja keuangan tidak hanya selalu
menggunakan Rasio Keuangan saja namun model lain seperti Economic Value Added
(EVA) , Market Value Added (MEVA) juga dapat digunakan sebagai alat untuk
menilai kinerja keuangan perusahaan.
LATAR BELAKANG
Masih terdapat banyak kesenjangan penting dalam pemahaman kita tentang tipologi
Porter yang menghambat upaya manajer untuk menerapkan strategi generik ini.
Salah satunya adalah bahwa penelitian sebelumnya belum mengidentifikasi taktik yang
terkait dengan setiap strategi generik.
Penelitian sebelumnya belum menentukan taktik yang berhubungan dengan tingkat yang
lebih tinggi dari kinerja organisasi.
6
HASIL
Dari 25 taktik umum yang digunakan perusahaan, terdapat 10 taktik yang diidentifikasi
sebagai prediktor signifikan kinerja organisasi.
Menambah
pelatihan
personil front-
line
7
CRITICAL REVIEW
8
LATAR BELAKANG
Occupational Self Efficacy mengacu pada “Keyakinan pada kemempuan seseorang dan
Kompetensi dalam melakuka suatu pekerjaan (Pethe, dkk, 1999)
Self Efficacy adalah keyakinan seseorang dalam melakukan tugas dengan hasil yang
optimal. Ini akan memiliki aplikasi manajerial yang jelas untuk meningkatkan work
engagement antara karyawan dengan merancang intervency berdasarkan self efficacy dan
dengan membuat iklim perkembangan lebih postif bagi karyawan.
Organisasi menjadi lebih tertarik pada workengagement setelah beberapa hasil penelitian
menunjukkan bahwa karyawan yang engagedme nunjukkan performansi kerja yang lebih
baik(DemeroutidanCropanzano2010;Christian,GarzadanSlaughter2011).
Dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif dan cepat berubah ini selain merekrut
orang dengan bakat terbaik, memahami hati dan pikiran karyawan secara kritis
merupakan tantangan yang sangat penting yang dihadapi organisasi untuk dapat
mencapai tingkat kinerja tertinggi. Menambahkan lebihjauh tantangan lain yakni
penurunan tingkat work engagement pada tenaga kerja global. Secara khusus, nilai rata-
rata keterikatan karyawan untuk Asia Pasifik turun menjadi 56 persen di 2010 dari 60
persen ditahun sebelumnya yang merupakan penurunan terbesar dalam 15 tahun terakhir
(AonHewitt,2011),
HIPOTESIS
Dari model penelitian diatas, berikut adalah hipotesis konsetual untuk penelitian ini.
H1:Occupational Self Efficacy berpengaruh signifikan terhadap Human Resource
Develoment Climate diPTOlympic Bangun Persada.
H2:Human Resource Develoment Climate berpengaruh signifikan terhadap
WorkEngagement di PT Olympic Bangun Persada.
9
KETERBATASAN PENELITIAN
1. Untuk meningkatkan self efficacy karyawan, PT Olympic Bangun Persada harus
melakukan pelatihan dan pengembangan karyawan penting untuk mengantisipasi
terhadap perubahan lingkungan yang cepat berubah.
CRITICAL REVIEW
1. Judul
Jurnal penelitian yang dianalisis untuk direview ini berjudul “Pengaruh
Faktor Keuangan Terhadap Manajemen Laba Dengan Corporate Governance
Sebagai Variabel Moderating”. Berdasarkan pada paparan penulis dalam jurnal
penelitian tersebut, jika dilihat dari segi judul yang digunakan dalam jurnal ini sudah
baik karena sudah sesuai dan relevan dengan tema dan bagian-bagian dari jurnal ini
2. Peneliti
Peneliti dari jurnal yang diriview yaitu Rice, program studi Akuntansi STIE
Mikroskil.
3. Abstrak
Pada bagian abstrak sudah baik, karena penulis mampu menggambarkan
secara jelas mengenai masalah yang akan diteliti, metode yang digunakan dalam
penelitian, Hasil yang diperoleh pada penelitian, dan juga di dalamnya terdapat kata
kunci yang memudahkan penemuan judul judul penelitian. Namun pada bagian
abstrak ini tidak terdapat rumusan masalah penelitian dan tujuan penelitian.
4. Pendahuluan
11
5. RumusanMasalah
Di dalam jurnal ini tidak terdapat rumusan masalah ,rumusan masalah
penting dibuat agar penulis dengan mudah menyusun penelitian yang ada. Didalam
jurnal ini seharusnya dituliskan rumusan masalah sesuai tujuan penelitian yang
dilakukan.
Rumusan masalah yang disarankan ada dalam jurnal ini adalah:
1. Apakah earning power berpengaruh terhadap manajemen laba?
2. Apakah leverage berpengaruh terhadap manajemen laba?
3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemenlaba?
4. Apakah kepemilikan institusional memperkuat atau memperlemah earning
power, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba?
Karena jika kita membaca bagian isi dari jurnal ini sudah dijelaskan jawaban dari
setiap perumusan yang ada.
6. Tujuan Penelitian
Didalam jurnal ini juga tidak terdapat tujuan penelitian, jika kita membaca isi
dari jurnal ini kita akan dapat menentukan tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui pengaruh antara earning power terhadap manajemenlaba
2. Untuk mengetahui pengaruh antara leverage dan manajemen laba
3. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap manajemen laba,
4. Untukmengetahuiapakahkepemilikaninstitusionalmemperkuatataumemperlemah
earning power, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba.
7. Tinjauan Pustaka
12
8. MetodePenelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan, melalui website
resmiwww.idx.co.id. Penelitian ini menggunakan perusahaan yang masuk dalam
indeks Kompas100 periode 2008-2012 sebagai populasi. Dengan teknik purposive
sampling, diperoleh jumlah sampel terakhir sebanyak 27 perusahaan. Beberapa
kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel yaitu perusahaan yang berturut-
turut masuk di Bursa Efek Indonesia selamat tahun 2008-2012 dan tergolong dalam
indeks Kompas 100, perusahaan non perbankan dan non finance, perusahaan yang
mempublikasikan laporan keuangan dalam mata uang rupiah serta berakhir 31
Desember.
Alasan peneliti tidak menggunakan perusahaan yang tergolong perbankan
dan finance karena isi dari laporan keuangan kedua jenis perusahaan berbeda dengan
perusahaan sector lainnya, sehingga tidak dapat dijadikan bahan perbandingan.
Penelitian ini sudah tepat menggunakan indeks Kompas100 sebagai subjek
penelitian karena perusahaan yang terdaftar di dalam nya memiliki saham-saham
yang terpilih untuk dimasukkan dalam indeks Kompas100 ini selain memiliki
likuiditas yang tinggi, serta nilai kapitalisasi pasar yang besar, juga merupakan
saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik. Saham-saham yang
termasuk dalam Kompas 100 diperkirakan mewakili sekitar 70-80% dari total Rp
1.582 triliun nilai kapitalisasi pasar seluruh saham yang tercatat di BEI Dengan latar
belakang demikian dapat disimpulkan bahwa subjek penelitian ini memiliki
13
keterkaitan terhadap tema yang diangkat oleh penelitian ini. Karena likuiditas
keuangan perusahaan bisa dipengaruhi oleh manajemen laba.
Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis statistik.
Sedangkan untuk melihat pengaruh dari variabel-variabel yang diteliti, peneliti
menggunakan metode analisis regresi linier berganda yang terlebih dahulu dilakukan
pengujian asumsi klasik dan untuk menguji variabel moderating digunakan metode
uji residual.
9. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
1. Earning power, leverage,dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh
terhadap tindakan manajemen laba.
2. Secara parsial, hanya leverage dan ukuran perusahaan yang berpengaruh
signifikan negative terhadap tindakan manajemen laba. Sedangkan earning
power tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
3. Kepemilikan institusional dapat memoderasi hubungan antara varia beli
independent terhadap variable dependen dan dapat memperkuat pengaruh antara
earning power, leverage dan ukuran perusahaan terhadap tindakan manajemen
laba.
Pada bagian hasil, pembahasan untuk sistematika penulisan sudah baik dan
isi yang terdapat di dalamnya sudah lengkap sebab dilengkapi dengan teori-teori
terkait, adanya penelitian terdahulu baik yang mendukung atau pun bertentangan,
kemudian sudah dilengkapi juga dengan tabel-tabel hasil dari setiap uji yang
dilakukan.
11. DaftarPustaka
Bagian terakhir yaitu daftar pustaka atau referensi pada penelitian ini peneliti
cukup banyak menggunakan literature dan cukup up to date masih digolongkan
literature terbaru dari tahun penelitian ini dilakukan, jika secara keseluruhan dari
sistematika penulisan sudah tergolong baik dan rapi.
15
I. Latar Belakang:
Saat ini jumlah pengguna internet di Indonesia telah melebihi 50% dari total populasi,
dengan pengeluaran rata-rata lebih dari 5 (lima) juta rupiah per tahun dialokasikan untuk
belanja online. Perkembangan gaya hidup digital dan industri berbasis digital technology
telah menjadi suatu kebutuhan sekaligus ancaman serius untuk bisnis tradisional sebagai
akibat dari perubahan dalam karakteristik belanja konsumen, yaitu cepat, praktis, dan murah.
Generasi milenial sangat akrab dengan digital teknologi dan menjadi target potensial untuk
meningkatkan pangsa pasar.
II. Teori:
Teori yang digunakan adalah menurut J.M. Keynes (1936), yang membedakan
permintaan uang tunai menjadi tiga motif: motif transaksi, motif kehati-hatian, dan motif
spekulatif. Keynes menyadari bahwa orang menginginkan jumlah uang tunai melebihi
kebutuhan untuk transaksi karena ada asumsi uang tunai adalah bentuk kekayaan terbaik.
Permintaan uang telah tumbuh sejalan dengan hadirnya ide-ide William J. Baumol (1952)
dan James Tobin (1956), tempat bunga dan biaya perantara sangat berpengaruh pada
permintaan uang tunai untuk keperluan transaksi. Perkembangan teknologi akan
menyebabkan penurunan kas rata - rata yang dimiliki oleh individu.
Menurut Bank Indonesia (BI), teknologi keuangan adalah penggunaan teknologi
dalam sistem keuangan yang menghasilkan produk, layanan, teknologi, dan / atau model
bisnis baru yang dapat dipegang oleh masing-masing pihak di bawah kategori: (1)
pembayaran sistem; (2) pendukung pasar; (3) manajemen investasi dan manajemen risiko; (4)
pinjaman, pembiayaan, dan penyediaan modal; dan (5) layanan keuangan lainnya. Kriteria
untuk teknologi keuangan inovatif, bermanfaat bagi masyarakat, banyak digunakan, dan
masuk sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Perbankan digital
adalah layanan keuangan oleh perbankan melalui teknologi digital berbasis internet sehingga
pelanggan menjadi lebih loyal,
16
dapat mengumpulkan dana pelanggan, dan memperluas jasa keuangan dari komunitas yang
tidak memiliki rekening bank tanpa menjadi dibatasi oleh ruang dan waktu.
III. Pembahasan:
A. Realisasi Pelaksanaan
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan paradigm positivism, karena
menyelidiki dan memahami fenomena ekonomi digital dari pengguna internet, pesatnya
perkembangan teknologi keuangan, termasuk mengapa dan bagaimana hal ini terjadi dengan
tujuan untuk membuat fakta mudah dipahami dan, jika memungkinkan, hasilkan hipotesis
baru. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder dengan fokus pada Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan perilaku konsumen sebagai pengguna internet.
Penelitian ini menggunakan data primer dengan 100 responden dan data sekunder
berasal dari berbagai sumber yang validitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu,
penelitian ini juga menggunakan interaksionisme simbolik dan model fenomenologi
eksistensial untuk dapat memahami makna yang muncul dan esensi dari pengaruh digital
ekonomi, terutama untuk mengembangkan UMKM agar dapat bersaing di pasar. Peneliti juga
berusaha untuk menjadi teliti dan teliti untuk menjaga validitas dan reliabilitas agar benar -
benar relevan dengan fenomena digital yang berkembang pesat di Indonesia.
IV. Kelebihan
Jurnal telah memaparkan bagaimana penelitian yang telah dilakukan dapat
menyimpulkan efek perkembangan ekonomi di Indonesia, didukung serta dengan kelengkapan
data lapangan yang didapat, kejelasan bahasa yang digunakan sehingga memudahkan dalam
memahami isi jurnal.
V. Kekurangan
Kurangnya landasan-landasan teori untuk memperkuat hasil penelitian.
VI. Kesimpulan
Dalam jurnal ini disampaikan bahwa: “Digital technology is proven to play a strategic
role in providing goods and services in a convenient, practical, cheaper, faster, timesaving and
labor-intensive way.” Teknologi digital terbukti memainkan peran strategis dalam
menyediakan barang dan jasa secara nyaman, praktis, lebih murah, lebih cepat, hemat waktu
dan cara padat karya. Ketersediaan perbankan dan layanan perbankan yang menggunakan
teknologi digital sangat dihargai oleh masyarakat, baik individu maupun bisnis, termasuk
UMKM. Ekonomi berbasis digital akan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi
dan pendapatan per kapita Indonesia.