Anda di halaman 1dari 8

IRR:

Tingkat pengembalian dari modal proyek yang dianalisis.

Berupa tingkat bunga pada saat NPV=0

Satuannya %/tahun

Tingkat bunga (i) pada saat itu disebut IRR

Pada saat itu terjadi juga :

Cara menghitung IRR:

a. Cara coba-coba

Masukkan nilai i berulang-ulang hingga didapatkan NPV=0

b. Interpolasi

1. Masukkan satu nilai i yang cukup rendah sehingga NPV positif

� i1  NPV1
2. Masukkan suatu nilai i yang cukup tinggi sehingga NPV negatif

i2  NPV2
3. Lakukan interpolasi linier
Cara Menghitung Kemiringan Lereng dalam Satuan Derajat (0) dan Persen (%) – Peta
lereng yang sering kita buat memiliki satuan derajat dan persen tetapi tak sedikit orang
memahami apa maksud satuan tersebut. Sebelumnya jika ingin membuat peta lereng klik disini
…..

053_00

Oleh karena itu, dalam artikel ini akan membahas pebedaan antara satuan derajat danpersen
dalam peta lereng.

053_01

Pertanyaan : Berapa nilai kelerengan antara titik A ke B ?


Jawab :

Jarak (Jarak Horizontal) : 1612 m

Beda tinggi (Jarak Vertikal) : 1000 m

053_02

 Untuk Derajat

Tan (a) = Depan/Samping

= 1000 m / 1612 m

= 0.62

= 31.8 derajat

 Untuk Persen

% = Depan/Samping *100

= 1000 m / 1612 m *100

= 0.62 *100

= 62%

Sehingga 31.8 derajat sama dengan 62%


Sumber : http://www.gispedia.com/2016/05/cara-menghitung-kemiringan-lereng-dalam-satuan-
derajat-dan-persen.html#ixzz5B1nSHoMN

Contoh Perhitungan Penyusutan Metode Garis Lurus

Posted on August 6, 2014 by dendyfreddy

Alhamdulillah tulisan tentang Perhitungan Penyusutan Metode Garis Lurus saat ini berada
diposisi atas search engine google dengan kata kunci “penyusutan garis lurus”. Saya
mengucapkan banyak terima kasih atas kunjungan pembaca sekalian

Dalam tulisan ini, saya ingin mencoba memberikan penjelasan lebih lanjut tentang perhitungan
penyusutan metode garis lurus. Silahkan dibaca, dikomentari, sama-sama berdiskusi dan di share
pengetahuan berikut ke yang lain melalui media social ya (:

Seperti yang telah kita ketahui bersama, rumus perhitungan penyusutan metode garis lurus
adalah :

Perhitungan dengan menggunakan nilai residu :


= (Harga Perolehan – Nilai Sisa/Residu) : umur ekonomis (hitungan per bulan, karena beban
penyusutan dihitung per bulan)

Perhitungan dengan tidak menggunakan nilai residu :

= Harga Perolehan : umur ekonomis (hitungan per bulan, karena beban penyusutan dihitung per
bulan)

Karena beban penyusutan harus dicatat setiap bulannya, maka kita harus mencari nilai
penyusutan masing-masing aktiva dalam satu bulannya.

Berikut contoh perhitungan metode penyusutan garis lurus.

Kasus : Dibeli sebuah bangunan pada tanggal 6 Agustus 2000 dengan harga beli (nilai perolehan)
sebesar 1.2M dengan masa manfaat selama 20 tahun.

Soal : Hitunglah besar penyusutan per bulan dan akumulasi penyusutan sampai dengan bulan
Desember 2004

Jawaban :

Perhitungan dengan menggunakan metode perhitungan manual

Pertama, kita hitung dahulu penyusutan per bulannya brp dengan rumus
= Harga Perolehan : Umur Ekonomis (hitungan per bulan, karena beban penyusutan dihitung per
bulan)
= 1.200.000.000 : (20×12) (angka 20 = 20 tahun, 1 tahun ada 12 bulan. Jadi 20 x 12 = 240 bulan)
= 1.2000.000.000 : 240 bulan
= 5.000.000 <<== Ini adalah nilai penyusutan per bulannya

Kedua. kita hitung Akumulasi Penyusutannya dari Agustus 2000 sampai Desember 2004
= Nilai penyusutan per bulan x (jumlah bulan dari Agustus 2000 sampai Desember 2004)
= 5.000.000 x 53 bulan
= 265.000.000

Cara Hitung Penyusutan Kendaraan

Posted on November 23, 2016 by dendyfreddy

Postingan ini akan membahas Cara Hitung Penyusutan Kendaraan menggunakan metode garis
lurus.

Copas dari salah satu pertanyaan pengunjung :

Sy membeli motor 3 tahun lalu seharga Rp.4.700.000…masa pakai motor diperkirakan 4 tahun.
harga jual motor tsb skrg ini adlh 2.500.000…berapakah besaran per bulan penyusutan motor itu
saat ini ? tolong mas sy lg butuh jawabanx

Untuk menyelesaikan kasus diatas, pertama-tama kita harus mengetahui terlebih dahulu kapan
motor tersebut dibeli. Informasi tanggal pembelian penting untuk menentukan waktu
dimulainya perhitungan penyusutan.

Dari contoh pertanyaan pengunjung blog diatas, kita berasumsi sebagai berikut :

Pada tanggal 1 Januari 2013 dibeli perahu dengan harga beli Rp. 4.700.000,-. Masa pakai perahu
diperkirakan 4 tahun. Pertanyaannya, berapa nilai penyusutan per bulan dan berapa akumulasi
penyusutan sampai dengan sekarang (1 Januari 2016)

Jawab :

Pertama, menentukan nilai penyusutan per bulan :

= Harga Perolehan dibagi Umur Ekonomis (4 tahun x 12 bulan)

= Rp. 4.700.000,- : (4 x 12)

= Rp. 4.700.000,- : 48 bulan

= Rp. 97.916,6666666667
Kedua, menentukan akumulasi penyusutan sampai dengan tanggal 1 Januari 2016

= Nilai Penyusutan Per Bulan dikali Jumlah Bulan (dari 1 Januari 2013 s/d 1 Januari 2016)

= Rp. 97.916,6666666667 x 36 bulan

= Rp. 3.525.000,-

Jika ingin mengetahui nilai buku atas motor tersebut, caranya seperti ini :

= Harga Perolehan dikurangi dengan Akumulasi Penyusutan

= Rp. 4.700.000,- dikurangi Rp. 3.525.000,-

= Rp. 1.175.000,-

Anda mungkin juga menyukai