Anda di halaman 1dari 15

29

Yang dimaksud dengan model ekonomi dua sektor adalah bahwa pelaku
ekonomi diasumsikan hanya ada dua yaitu rumah tangga konsumen dan rumah
tangga produsen. Jadi belum ada campur tangan pemerintah dalam bentuk
pemungutan pajak, pembayaran transfer pemerintah dan belanja pemerintah,
maupun sektor luar negeri dalam bentuk transaksi ekspor dan impor.
A. Pendapatan Nasional Model Ekonomi Dua Sektor
Dalam ekonomi model dua sektor, pendapatan nasional dapat dilihat
dari dua sisi. Pertama, pendapatan nasional dilihat dari sisi pengeluaran.
Dari sisi pengeluaran, pendapatan nasional dibentuk oleh variabel
pengeluaran konsumsi masyarakat pada tiap tahunnya (C) dan pengeluaran
investasi dunia usaha (I). Sehingga dari sisi pengeluaran pendapatan
nasional dapat dituliskan sebagai :
Y = C + I ……………………………………………...........……….…………. 3.1

Kedua, di samping dari sisi pengeluaran, pendapatan nasional juga dapat


dilihat dari sisi suntikan dan kebocoran atau ada juga yang menyebutnya dari
sisi penerimaan.
Dari sisi suntikan dan kebocoran(penerimaan), pendapatan nasional
dibentuk oleh variabel konsumsi masyarakat (C) dan tabungan masyarakat
atau saving (S) dan dapat dituliskan sebagai :
Y = C + S ………………………………………….…………………...……… 3.2

1. Fungsi Konsumsi
Pengeluaran konsumsi masyarakat dalam literatur makroekonomi
umumnya disimbolkan dengan C sebagai singkatan dari kata consumption
expenditure.

Yusman, SE., MM. PENGANTAR


MAKROEKONOMI
30

Secara teori, konsumsi dapat diartikan sebagai semua kegiatan yang


bersifat mengurangi atau menghabiskan nilaiguna (utilitas) barang atau
jasa.
Dalam makroekonomi, konsumsi dapat diartikan sebagai kegiatan yang
dilakukan masyarakat dengan jalan membelanjakan sebagian atau
keseluruhan pendapatannya untuk membeli barang dan jasa yang
menjadi kebutuhannya.

Sebenarnya banyak sekali faktor-faktor yang turut mempengaruhi


besarnya konsumsi. Namun dalam model yang kita pakai ini, kita
menggunakan asumsi bahwa besar kecilnya konsumsi semata-mata
tergantung atau dipengaruhi oleh besar kecilnya tingkat pendapatan.
Sehingga dapat dituliskan bahwa :
C = f (Y) …………………..…………………..…………..……….…….... 3.3
Dibaca sebagai besar kecilnya konsumsi dipengaruhi oleh tinggi
rendahnya pendapatan.

Dari bentuk fungsi konsumsi di atas, kita dapat menurunkan persamaan


fungsi konsumsi sebagai berikut :
C = a + b Y …………………………………..…………..…………...…… 3.4
Dimana :
C = Besarnya konsumsi pada berbagai tingkat pendapatan
a = Konsumsi autonomos (intersep konsusmsi) yaitu besarnya konsumsi
pada saat pendapatan (Y) = 0
b = MPC = Δ C/ Δ Y = Marginal Propensity to Consume atau hasrat
pertambahan konsumsi ( Δ C) sebagai akibat adanya pertambahan
pendapatan ( Δ Y). MPC ini juga memperlihatkan nilai kemiringan
kurva konsumsi, dimana 0 ¿ MPC ¿ 1.
Y = Tingkat pendapatan nasional.

2. Fungsi Tabungan
Secara makroekonomi, tabungan diartikan sebagai bagian
pendapatan nasional yang tidak dibelanjakan. Tabungan dianggap sebagai
bentuk kebocoran dalam ekonomi karena dengan adanya bagian
pendapatan nasional yang tidak dibelanjakan, hal ini akan mengurangi

Yusman,SE.MM. PENGANTAR
MAKROEKONOMI
31

pendapatan nasional. Bila pendapatan nasional dilihat dari sisi suntikan


dan kebocoran dapat dituliskan seperti pada persamaan 3.2 :
Y = C + S dan karena C = a + b Y maka
Y=a+bY+S
S = -a + Y – b Y
S = - a + (1 – b) Y ……………………………………………................. 3.5
Dimana :
S = Besarnya tabungan (saving) pada berbagai tingkat pendapatan.
- a = Tabungan autonomos (intersep tabungan) yaitu memperlihatkan
besarnya tabungan pada saat pendapatan (Y) = 0
(1-b) = MPS = Δ S/ Δ Y = Marginal Propensity to Saving atau hasrat
pertambahan tabungan ( Δ S) sebagai akibat adanya
pertambahan pendapatan ( Δ Y), dimana nilai 0 ¿ MPS ¿ 1.
Y = Tingkat pendapatan nasional

Hubungan MPC dengan MPS dan APC dengan APS :

MPC + MPS = 1 APC + APS = 1


MPC = 1 – MPS dan APC = 1 – APS dan
MPS = 1 – MPC APS = 1 – APC
Dengan syarat : Dengan syarat :
0 ≤ MPC ≤ 1 dan 0 ≤ MPS ≤ 1 0 ≤ APC ≤ 1 dan 0 ≤ APS ≤ 1
Pembuktian : Dengan cara yang hampir sama kita
Y = C + S bila kedua ruas dapat membuktikan bahwa APC +
dikali dengan Δ maka APS = 1
Δ Y = Δ C + Δ S bila kedua ruas Y = C + S bila kedua ruas dibagi
dibagi dengan ΔY maka dengan Y maka
ΔY/ΔY = ΔC/ΔY + ΔS/ΔY Y/Y = C/Y + S/Y
↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓
1 = MPC + MPS terbukti 1 = APC + APS terbukti

3. Fungsi Investasi
Investasi dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh
pengusaha atau investor dalam menanamkan dana atau modal ke dalam

Yusman,SE.MM. PENGANTAR
MAKROEKONOMI
32

suatu kegiatan bisnis atau pengeluaran yang dilakukan oleh para


pengusaha untuk membeli barang-barang modal dan pendirian industri.
Dalam statistik penghitungan pendapatan nasional, investasi agregat
meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Seluruh nilai pembelian para pengusaha atas barang-barang modal
dan pengeluaran untuk pendirian industri.
b. Pengeluaran masyarakat untuk mendirikan rumah tempat tinggal.
c. Penambahan stok barang-barang modal seperti bahan mentah, barang
dalam proses dan barang jadi.
Investasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu investasi riil dan
investasi finansial. Yang dimaksud dengan investasi riil adalah investasi
terhadap barang-barang yang tahan lama terutama barang-barang modal
yang akan digunakan dalam proses produksi. Investasi riil ini dapat dipilah
lagi menjadi : investasi tetap perusahaan (Business Fixed Investment),
investasi untuk perumahan (Residential Construction) dan investasi
perubahan bersih persediaan perusahaan (Net Change in Business
Inventory).
Sedangkan investasi finansial adalah merupakan investasi terhadap surat-
surat berharga, misalnya pembelian saham, obligasi, valas dan lain
sebagainya.
Dalam analisis pendapatan nasional, investasi dapat dibedakan menjadi
investasi autonomos (autonomous investment) yang merupakan variabel
eksogen dan investasi terpengaruh (induced investment) yang merupakan
variabel endogen.
Investasi autonomos adalah investasi yang besarnya ditetapkan
sedemikan rupa dan tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel lain, sering
disimbolkan dengan :

I atau Io .………………………………………………..………………….
3.6
Sementara investasi terpengaruh atau induced investment besarnya
investasi dipengaruhi oleh variabel-variabel seperti tingkat bunga (r) atau
tingkat pendapatan nasional (Y) dan dapat dituliskan sebagai :
I = f (r, Y) ….………………………………………………………..……… 3.7
Yusman,SE.MM. PENGANTAR
MAKROEKONOMI
33

Bila investasi dipengaruhi oleh suku bunga (r)


I = f (r) = Io – i r .…………………………………………...……...……. 3.7.a
Bila investasi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional :
I = f (Y) = Io + i Y .…………………….………………………............... 3.7.b

Bentuk kurva investasinya sebagai berikut :

Y r

I = f (Y)
Y2 r2

Y1
r1
I = f (r)
0 I 0 I
I1 I2 I1 I2

Gambar 3.1 Kurva Investasi

B. Cara Menurunkan Persamaan Fungsi Konsumsi dan Tabungan


1. Cara Menurunkan Persamaan Fungsi Konsumsi
Persamaan fungsi konsumsi dapat diturunkan melalui dua cara :
a. Cara Eliminasi :
Contoh :
Tahun Y C S ∆Y ∆C ∆S MPC MPS
2003 2.000 1750 250 - - - - -
2004 2.500 2.150 350 500 400 100 0,80 0,20

a. Cara Eliminasi :
C=a+bY
1.750 = a + b (2.000)
2.150 = a + b (2.500) _
- 400 = - 500 b
−400
=
b = −500 0,80
subsitusikan nilai b ini ke salah satu persamaan di atas,
Yusman,SE.MM. PENGANTAR
MAKROEKONOMI
34

1.750 = a + (0,80) (2.000) = a + 1.600 ⇒ a = 150


Jadi persamaan fungsi konsumsinya berbentuk C = 150 + 0,80 Y

b. Cara Bikoordinat :
C - C1 Y -Y1 C - 1. 750 Y -2. 000
= =
C 2 −C1 Y 2 −Y 1 ⇒ 2 . 150−1 .750 2 .500−2. 000
C - 1. 750 Y -2. 000
=
400 500 dengan perkalian silang kita peroleh :
500 C – 875.000 = 400 Y - 800.000
500 C = 75.000 + 400 Y
C = 150 + 0,80 Y

2. Cara menurunkan persamaan fungsi tabungan


Untuk menurunkan persamaan fungsi tabungan dapat dilakukan cara di
atas dengan menggunakan data pendapatan dan tabungan. Tetapi ada
cara lain yang lebih mudah, yaitu dengan mengikuti cara membentuk
persamaan fungsi tabungan itu sendiri (lihat persamaan 3.2)
Y = C + S karena C = 150 + 0,80 Y maka
Y = 150 + 0,80 Y + S
S = - 150 + Y – 0,80Y = -150 + (1 – 0,80) Y
S = -150 + 0,20 Y

C. Pendapatan Nasional Keseimbangan


Pendapatan nasional keseimbangan model dua sektor dapat
diturunkan dengan cara menyamakan persamaan pendapatan nasional dari
sisi pengeluaran dengan persamaan pendapatan nasional dari sisi suntikan
dan kebocoran (penerimaan).
Y = C + I ⇒ pendapatan nasional dari sisi pengeluaran
Y = C + S ⇒ pendapatan nasional dari sisi suntikan dan kebocoran
Yusman,SE.MM. PENGANTAR
MAKROEKONOMI
35

Dalam kondisi keseimbangan :


C+I=Y=C+S
C+I=C+S
I = S …………………………………………………………………………...… 3.8

Persamaan 3.8 merupakan syarat keseimbangan model dua sektor. Karena S


= -a + (1 – b) Y maka persamaan di atas dapat kita tulis sebagai berikut :
I = - a + (1 – b) Y
(1 – b) Y = a + I
maka persamaan pendapatan nasional keseimbangannya dapat ditulis
sebagai :
a+I
YEQ = (1 - b) ………………………………………………………………….…
3.9
dan konsumsi keseimbangan dan tabungan keseimbangannya dapat ditulis
sebagai :
CEQ = a + b (YEQ) ……………………………………………………….…… 3.9.a
SEQ = -a + (1 – b) (YEQ) ………………………………………………….….. 3.9.b

Cara lain untuk menurunkan pendapatan nasional keseimbangan dapat


dilakukan dengan menurunkannya dari persamaan pendapatan nasional dari
sisi pengeluaran :
Y = C + I karena C = a + b Y maka
Y=a+bY+I
Y–bY=a+I
Y (1 – b) = a + I
a+I
YEQ = (1 - b)

Contoh 1:
Diketahui C = 150 + 0,80 Y, bila investasi autonomos I = 350 tentukan
pendapatan nasional keseimbangan berikut konsumsi dan tabungan
keseimbangannya
Jawab :
Dengan menggunakan persamaan pendapatan nasional dari sisi
pengeluaran :
Y=C+I
Yusman,SE.MM. PENGANTAR
MAKROEKONOMI
36

Y = 150 + 0,80 Y + 350


Y – 0,80 Y = 500
0,20 Y = 500
500
=
YE = 0,20 2.500
CEQ = 150 + 0,80 (2.500) = 2.150 dan
SEQ = - 150 + 0,20 (2.500) = 350

Bila menggunakan syarat keseimbangan model dua sektor (pers. 3.8)


S = I , karena S = - 150 + 0,20 Y , dan I = 350 maka
- 150 + 0,20 Y = 350
0,20 Y = 500
500
=
YEQ = 0,20 2.500

D. Cara Menggambarkan Kurva


Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam menggambar kurva
pendapatan nasional keseimbangan model dua sektor ini (langkah-langkah ini
pada umumnya juga berlaku untuk model ekonomi tiga atau empat sektor
yang akan dibahas kemudian). Langkah-langkah tersebut adalah :
1. Buatlah sumbu vertikal yang mewakili variabel C, S, I dan sumbu horizontal
yang mewakili variabel Y.
2. Buatlah garis dengan sudut 45 o yang mencerminkan garis Y = E di mana
( E = expenditure).
3. Gambarkan fungsi konsumsinya dengan cara membuat titik potong pada
sumbu C dan sumbu Y. Kurva konsumsi ini akan memotong garis Y = E
pada suatu titik, pada titik perpotongan antara garis C dengan garis Y = E
ini mencerminkan besarnya Y = C dan titik potong tersebut dinamakan titik
Break even level of income atau sering disebut juga dengan YBEP.
4. Proyeksikan titik Break even level of income tersebut ke sumbu Y yang
mencerminkan besarnya YBEP. Pada titik ini besarnya S = 0.

Yusman,SE.MM. PENGANTAR
MAKROEKONOMI
37

5. Gambarkan fungsi tabungannya dengan cara membuat titik potong pada


sumbu S (intersep tabungan). Tarik garis dari titik intersep tabungan
tersebut melalui titik YBEP maka diperoleh kurva tabungannya.
6. Gambarkan kurva investasinya melalui sumbu I. Karena investasi
berbentuk autonomos (konstanta) maka kurva investasinya membentuk
garis horizontal sejajar sumbu Y. Kurva investasi tersebut akan memotong
kurva S pada suatu titik. Inilah titik dimana S = I dan bila titik potong S = I
diproyeksikan ke sumbu Y akan diperoleh pendapatan nasional
keseimbangan (YEQ).
7. Gambarkan garis Y = C + I yang sejajar kurva C dengan intersep pada
sumbu tegak sebesar (a + I).
YBEP ⇒ Y = C karena C = a + b Y
Y=a+bY
Y–bY=a
Y (1 – b) = a
a a
= =
YBEP (1 - b) MPS …………………………………………..………………
3.10
150 150
= =750
Dari contoh di atas maka nilai YBEP = (1 - 0,80) 0,20

Y=E

Y=E
C, I S, I

Y=C+I C = 150 + 0,80Y

500 S = - 150 + 0,20 Y

350 I 350 I
150
45o 45o
0 Y 0 Y
YEQ YEQ
-150

Yusman,SE.MM. PENGANTAR
MAKROEKONOMI
38

Gambar 3.2 Pendapatan Nasional Keseimbangan


atau bila secara keseluruhan kurva tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut :

C, S, I
Y=E

Y=C+I

C = 150 + 0,80 Y

Y>C

S = - 150 + 0,20 Y
Y=C
500
350 I
S=I
150 Y < C S=0
S>0
0 S<0 Y
YBEP = 750 YEQ = 2.500
- 150

Gambar 3.3 Pendapatan Nasional Keseimbangan

Yusman,SE.MM. PENGANTAR
MAKROEKONOMI
39

Soal Latihan :
A. Pilihan Ganda :

1. Pendapatan nasional dilihat dari sisi pengeluaran dapat ditulis dalam bentuk
identiti sebagai berikut :
a. Y = C + S b. Y = C + I
c. I = S d. Semua jawaban benar

2. Sedangkan bila dilihat dari sisi suntikan dan kebocoran pendapatan nasional
ditulis dalam bentuk identiti sebagai berikut :
a. Y = C + S b. Y = C + I
c. I = S d. Semua jawaban benar

3. Persamaan fungsi konsumsi ditulis sebagai :


a. C = f (Y) b. S = f (Y)
c. C = a + b Y d. S = -a + (1 – b) Y

4. Sementara persamaan fungsi tabungan ditulis sebagai :


a. C = f (Y) b. S = f (Y)
c. C = a + b Y d. S = -a + (1 – b) Y

5. Induced investment adalah investasi yang dipengaruhi oleh variable lain,


persamaannya dapat ditulis sebagai :
a. I = Io b. I = f (Y, r)
c. I = Io + i Y d. I = Io – i Y

6. Persamaan pendapatan nasional keseimbangan dapat ditulis sebagai :


a. Y = (a + I)/(1 - b) b. Y = (a + I)/(1 + b)
c. Y = (a - I)/(1 + b) d. Y = (a - I)/(1 - b)

Yusman,SE.MM. PENGANTAR
MAKROEKONOMI
40

7. Pada saat Y = 0 besarnya konsumsi 250. Setiap terjadi tambahan


pendapatan, sebesar 75%-nya akan diterjemahkan sebagai tambahan
konsumsi. Maka bentuk persamaan fungís konsumsinya adalah :
a. C = 75 + 0,75 Y b. C = 250 + 0,75 Y
c. C = 250 + 75 Y d. C = 75 + 75 Y

8. Sedang persamaan fungís tabungannya berbentuk :


a. S = -75 + 0,75 Y b. S = -250 + 0,25 Y
c. S = -250 + 0,75 Y d. S = 75 + 0,75 Y

9. Berdasarkan soal no. 7, maka besarnya YBEP adalah :


a. 500 b. 750
c. 1.250 d. 1.000

10. Berdasarkan soal no 7, bila investasi autonomous = 350, maka pendapatan


nasional keseimbangannya (YEQ) adalah:
a. 2.500 b. 2.000
c. 1.600 d. 2.400

B. Esai :

1. Jelaskan yang dimaksud dengan konsumsi dalam makroekonomi, apa yang


dimaksud dengan fungsi konsumsi?

2. Apa yang dimaksud dengan saving ? Berapa besarnya tabungan (saving)


pada saat YBEP

3. Apa artinya autonomos saving bertanda negatif ?

4. Untuk masyarakat berpenghasilan rendah, mana yang lebih besar antara


MPC dan MPS ?

5. Buktikan bahwa MPC + PMS = 1 dan APC + APS = 1. Apa saja syarat-
syaratnya.

6. Bila investasi diartikan sebagai tindakan pengusaha dalam menanamkan


sejumlah dana pada suatu kegiatan bisnis tertentu untuk mendapatkan
keuntungan.
a. Jelaskan yang dimaksud dengan investasi riil dan investasi finansial.
b. Apa yang dimaksud dengan investasi autonomos dan investasi yang
terpengaruh (induced), perlihatkan persamaan fungsi investasinya masing-
masing, serta gambarkan kurvanya.

7. Apakah yang terjadi pada saat S = I.


Yusman,SE.MM. PENGANTAR
MAKROEKONOMI
41

8. Apa nama titik perpotongan antara kurva C dengan garis 45 o

9. Pada saat Y = 0 besarnya konsumsi 250. Setiap terjadi tambahan


pendapatan, sebesar 75% -nya akan diterjemahkan sebagai tambahan
konsumsi. Tentukan :
a. Besarnya MPC dan MPS
b. Fungís C dan S
c. YBEP
d. Nilai-nilai keseimbangan (YEQ, CEQ, dan SEQ) bila I = 350
e. Gambarkan kurvanya.

10. Pada saat S = 0 besarnya Y = 250 dan pada saat Y = 0 besarnya konsumsi =
50. Tentukan :
a. Besarnya MPC dan MPS
b. Fungís C dan S
c. Nilai-nilai keseimbangan (YEQ, CEQ, dan SEQ) bila I = 450
d. Gambarkan kurvanya.

11. Perhatikan gambar dibawah ini :

C, S, I
Y=E
C=a+bY

200
45o
0 Y
1.000

Tentukan :
a. Besarnya MPC dan MPS
b. Fungís C dan S
c. Nilai investasi autonomosnya bila YEQ = 2.500
d. Besarnya CEQ, dan SEQ
e. Lengkapi gambar kurvanya.

12. Data hipotetis perekonomian model 2 (dua) sektor suatu negara sebagai
berikut : Autonomous consumption =100; Pendapatan break even = 500 dan
pendapatan ekuilibrium = 1.750
Tentukan :
Yusman,SE.MM. PENGANTAR
MAKROEKONOMI
42

a. MPC dan MPS


b. Fungsi C dan fungsi S
c. Nilai investasi autonomosnya.
d. Gambarkan grafiknya.

13. Diketahui fungsi konsumsi berbentuk C = 75 + 0,8 Y. Bila data pendapatan


nasional tertera seperti pada tabel di bawah ini. Lengkapi tabel berikut :
Y 1.000 1.200 1.300 1.450 1.500 1.750 1.900 2.000
C 875 1.035 1.115 1.235 1.275 1.475 1.595 1.675
S 125 165 185 215 225 275 305 325
I 250 250 250 250 250 250 250 250
AE 1.125 1.285 1.365 1.485 1.525 1.725 1.845 1.925
Catatan AE = C + I
Tentukan juga kondisi perekonomian pada berbagai tingkat pendapatan.

14. Diketahui fungsi tabungan berbentuk S = -100 + 0,25 Y. Bila data pendapatan
nasional tertera seperti pada tabel di bawah ini. Lengkapi tabel berikut :
Y 2.000 2.400 2.600 2.900 3.000 3.500 3.800 4.000
C
S
I 350 350 350 350 350 350 350 350
AE

15. Diketahui fungsi tabungan berbentuk S = -150 + 0,25 Y. Lengkapi tabel berikut

Y C S Δ Δ C Δ S APC = C/Y APS = S/Y


Y
1.20 1.050 150 - - - 0,875 0,125
0
1.50 1.275 225 300 225 75 0,850 0,150
0
2.00 1.650 350 500 375 125 0,825 0,175
0
2.10 1.725 375 100 75 25 0,821 0,179
0
2.30 1.875 425 200 150 50 0,815 0,185
0
2.20 1.800 400 -100 -75 -25 0,818 0,182
0
2.40 1.950 450 200 150 50 0,812 0,188
0
2.55 2.062, 487, 150 112,5 37,5 0,809 0,191
0 5 5
Yusman,SE.MM. PENGANTAR
MAKROEKONOMI
43

Yusman,SE.MM. PENGANTAR
MAKROEKONOMI

Anda mungkin juga menyukai