Anda di halaman 1dari 38

Pertemuan II dan III

Yang dimaksud dengan model ekonomi dua sektor adalah bahwa pelaku
ekonomi diasumsikan hanya ada dua yaitu rumah tangga konsumen dan rumah
tangga produsen. Jadi belum ada campur tangan pemerintah dalam bentuk
pemungutan pajak, pembayaran transfer pemerintah dan belanja pemerintah,
maupun sektor luar negeri dalam bentuk transaksi ekspor dan impor.

A. Pendapatan Nasional Model Ekonomi Dua Sektor


Dalam ekonomi model dua sektor, pendapatan nasional dapat dilihat dari
dua sisi. Pertama, pendapatan nasional dilihat dari sisi pengeluaran. Dari sisi
pengeluaran, pendapatan nasional dibentuk oleh variabel pengeluaran konsumsi
masyarakat pada tiap tahunnya (C) dan pengeluaran investasi dunia usaha (I).
Sehingga dari sisi pengeluaran pendapatan nasional dapat dituliskan sebagai :
Y = C + I ………………………………………………………….………...........…. 3.1
Di samping dari sisi pengeluaran, pendapatan nasional juga dapat dilihat dari sisi
suntikan dan kebocoran. Dari sisi suntikan dan kebocoran, pendapatan nasional
dibentuk oleh variabel konsumsi masyarakat (C) dan tabungan masyarakat atau
saving (S) dan dapat dituliskan sebagai :
Y = C + S …………………………………………………………………….……… 3.2

1. Fungsi Konsumsi
Pengeluaran konsumsi masyarakat dalam literatur makroekonomi
umumnya disimbolkan dengan C sebagai singkatan dari kata consumption
expenditure.
Secara teori, konsumsi dapat diartikan sebagai semua kegiatan yang bersifat
mengurangi atau menghabiskan nilaiguna (utilitas) barang atau jasa. Dalam

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 29


makroekonomi, konsumsi dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan
masyarakat dengan jalan membelanjakan sebagian atau keselurhan
pendapatannya untuk membeli barang dan jasa yang menjadi kebutuhannya.
Sebenarnya banyak sekali faktor-faktor yang turut mempengaruhi besarnya
konsumsi, namun dalam model yang kita pakai ini, kita menggunakan asumsi
bahwa besar kecilnya konsumsi semata-mata tergantung atau dipengaruhi
oleh besar kecilnya tingkat pendapatan. Sehingga dapat dituliskan bahwa :
C = f (Y) ……………………………………………………………….…….... 3.3
Dibaca sebagai besar kecilnya konsumsi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya
pendapatan. Dari bentuk fungsi konsumsi di atas, kita dapat menurunkan
persamaan fungsi konsumsi sebagai berikut :
C = a + b Y ……………………….…………………...…………………...…… 3.4
Dimana :
C= Besarnya konsumsi pada berbagai tingkat pendapatan
a= Konsumsi autonomos (intersep konsusmsi) yaitu besarnya konsumsi
pada saat pendapatan (Y) = 0
b= MPC = ∆C/ ∆Y = Marginal Propensity to Consume atau hasrat
pertambahan konsumsi ( ∆C) sebagai akibat adanya pertambahan
pendapatan ( ∆Y). MPC ini juga memperlihatkan nilai kemiringan kurva
konsumsi, dimana 0 ≤ MPC ≤ 1.
Y= Tingkat pendapatan nasional.

2. Fungsi Tabungan
Secara makroekonomi, tabungan diartikan sebagai bagian
pendapatan nasional yang tidak dibelanjakan. Tabungan dianggap sebagai
bentuk kebocoran dalam ekonomi karena dengan adanya bagian pendapatan
nasional yang tidak dibelanjakan, hal ini akan mengurangi pendapatan
nasional. Bila pendapatan nasional dilihat dari sisi suntikan dan kebocoran
dapat dituliskan seperti pada persamaan 3.2 :
Y=C+S
dan karena :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 30


C=a+bY maka
Y=a+bY+S
S = -a + Y – b Y
S = -a + (1 – b) Y …………………………..………………………………… 3.5
Dimana :
S= Besarnya tabungan (saving) pada berbagai tingkat pendapatan.
-a= Tabungan autonomos (intersep tabungan) yaitu memperlihatkan
besarnya tabungan pada saat pendapatan (Y) = 0
(1-b) = MPS = ∆S/ ∆Y = Marginal Propensity to Saving atau hasrat
pertambahan tabungan ( ∆S) sebagai akibat adanya pertambahan
pendapatan ( ∆Y), dimana nilai 0 ≤ MPS ≤ 1.
Y= Tingkat pendapatan nasional.

Hubungan MPC dengan MPS dan APC dengan APS :

MPC + MPS = 1 APC + APS = 1


MPC = 1 – MPS dan APC = 1 – APS dan
MPS = 1 – MPC APS = 1 – APC
Dengan syarat : Dengan syarat :
0 ≤ MPC ≤ 1 dan 0 ≤ MPS ≤ 1 0 ≤ APC ≤ 1 dan 0 ≤ APS ≤ 1
MPC = ∆C/ ∆Y dan MPS = ∆S/ ∆ APC = C/Y dan APS = S/Y
Y

Pembuktian :

Y = C + S bila kedua ruas Dengan cara yang hampir sama


dikali dengan Δ maka kita dapat membuktikan bahwa
Δ Y = Δ C + Δ S bila kedua ruas APC + APS = 1
dibagi dengan ΔY maka Y = C + S bila kedua ruas dibagi
ΔY/ΔY = ΔC/ΔY + ΔS/ΔY dengan Y maka
↓ ↓ ↓ Y/Y = C/Y + S/Y
1 = MPC + MPS terbukti ↓ ↓ ↓
1 = APC + APS terbukti

3. Fungsi Investasi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 31


Investasi dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh
pengusaha atau investor dalam menanamkan dana atau modal ke dalam
suatu kegiatan bisnis atau pengeluaran yang dilakukan oleh para pengusaha
untuk membeli barang-barang modal dan pendirian industri. Dalam statistik
penghitungan pendapatan nasional, investasi agregat meliputi hal-hal
sebagai berikut :
a. Seluruh nilai pembelian para pengusaha atas barang-barang modal dan
pengeluaran untuk pendirian industri.
b. Pengeluaran masyarakat untuk mendirikan rumah tempat tinggal.
c. Penambahan stok barang-barang modal seperti bahan mentah, barang
dalam proses dan barang jadi.
Investasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu investasi riil dan
investasi finansial. Yang dimaksud dengan investasi riil adalah investasi
terhadap barang-barang yang tahan lama terutama barang-barang modal
yang akan digunakan dalam proses produksi. Investasi riil ini dapat dipilah
lagi menjadi : investasi tetap perusahaan (Business Fixed Investment),
investasi untuk perumahan (Residential Construction) dan investasi
perubahan bersih persediaan perusahaan (Net Change in Business
Inventory).
Sedangkan investasi finansial adalah merupakan investasi terhadap surat-
surat berharga, misalnya pembelian saham, obligasi, valas dan lain
sebagainya.
Dalam analisis pendapatan nasional, investasi dapat dibedakan
menjadi investasi autonomos (autonomous investment) yang merupakan
variabel eksogen dan investasi terpengaruh (induced investment) yang
merupakan variabel endogen. Investasi autonomos adalah investasi yang
besarnya ditetapkan sedemikan rupa dan tidak dipengaruhi oleh variabel-
variabel lain, sering disimbolkan dengan :

I atau Io .…………………………………………….………………………….

3.6

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 32


Sementara investasi terpengaruh atau induced investment besarnya
dipengaruhi oleh variabel-variabel seperti tingkat bunga (r) atau tingkat
pendapatan nasional (Y) dan dapat dituliskan sebagai :
I = f (r, Y) ….…………………………………………...……………………… 3.7
Bila investasi dipengaruhi oleh suku bunga (r)
I = f (r) = Io – i r .…………………………………………...………...………. 3.7.a
Bila investasi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional :
I = f (Y) = Io + i Y .……………………………………….............………...... 3.7.b
Bentuk kurva investasinya sebagai berikut :

Y r
I = f (Y)
r2
Y2
Y1 r1
I = f (r)

0 I 0 I
I1 I2 I1 I2

B. Cara Menurunkan Persamaan Fungsi Konsumsi dan Tabungan

1. Cara Menurunkan Persamaan Fungsi Konsumsi


Persamaan fungsi konsumsi dapat diturunkan melalui dua cara :
a. Cara Eliminasi :
Contoh :
Tahun Y C S ∆Y ∆C ∆S MPC MPS
2003 1.000 900 100 - - - - -
2004 1.500 1.275 225 500 375 125 0,75 0,25

C=a+bY

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 33


900 = a + b (1.000)
1.275 = a + b (1.500) _
- 375 = - 500 b
− 375
b = = 0,75
− 500
subsitusikan nilai b ini ke salah satu persamaan di atas,
900 = a + (0,75) (1.000) = a + 750 ⇒ a = 150
Jadi persamaan fungsi konsumsinya berbentuk C = 150 + 0,75 Y

b. Cara Bikoordinat :
C - C1 Y - Y1 C - 900 Y - 1.000
= ⇒ =
C 2 − C1 Y2 − Y1 1.275 − 900 1.500 −1.000
C - 900 Y - 1.000
= dengan perkalian silang kita peroleh :
375 500
500 C – 450.000 = 375 Y - 375.000
500 C = 75.000 + 375 Y
C = 150 + 0,75 Y

2. Cara menurunkan persamaan fungsi tabungan


Untuk menurunkan persamaan fungsi tabungan dapat dilakukan cara di atas
dengan menggunakan data pendapatan dan tabungan. Tetapi ada cara lain
yang lebih mudah, yaitu dengan mengikuti cara membentuk persamaan
fungsi tabungan itu sendiri (lihat persamaan 3.2)
Y = C + S karena C = 150 + 0,75 Y maka
Y = 150 + 0,75 Y + S
S = - 150 + Y – 0,75 Y = -150 + (1 – 0,75 ) Y
S = -150 + 0,25 Y

C. Pendapatan Nasional Keseimbangan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 34


Pendapatan nasional keseimbangan model dua sektor dapat diturunkan
dengan cara menyamakan persamaan pendapatan nasional dari sisi pengeluaran
dengan persamaan pendapatan nasional dari sisi suntikan dan kebocoran.
Y = C + I ⇒ pendapatan nasional dari sisi pengeluaran
Y=C+S ⇒ pendapatan nasional dari sisi suntikan dan kebocoran
Dalam kondisi keseimbangan :
C+I=Y=C+S
C+I=C+S
I = S ………………………………………………………………………………...… 3.8
Persamaan 3.8 merupakan syarat keseimbangan model dua sektor. Karena
S = -a + (1 – b) Y maka persamaan di atas dapat kita tulis sebagai
I = - a + (1 – b) Y
(1 – b) Y = a + I
maka persamaan pendapatan nasional keseimbangannya dapat ditulis sebagai :
a +I
YEQ = ………………………………………………………………...…….…
(1 - b)

3.9
dan konsumsi keseimbangan dan tabungan keseimbangannya dapat ditulis
sebagai :
CEQ = a + b (YEQ) …………………………………………………………….…… 3.9.a
S = -a + (1 – b) (YEQ) ……………………………………………………….……. 3.9.b
Cara lain untuk menurunkan pendapatan nasional keseimbangan dapat dilakukan
dengan menurunkannya dari persamaan pendapatan nasional dari sisi
pengeluaran :
Y = C + I karena C = a + b Y maka
Y=a+bY+I
Y–bY=a+I
Y (1 – b) = a + I
a +I
YEQ =
(1 - b)

Contoh 1:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 35


Diketahui C = 150 + 0,75 Y, bila investasi autonomos I = 250 tentukan
pendapatan nasional keseimbangan berikut konsumsi dan tabungan
keseimbangannya
Jawab :
Dengan menggunakan persamaan pendapatan nasional dari sisi pengeluaran :
Y=C+I
Y = 150 + 0,75 Y + 250
Y – 0,75 Y = 400
0,25 Y = 400
400
YEQ = = 1.600
0,25
CEQ = 150 + 0,75 (1.600) = 1.350 dan SEQ = - 150 + 0,25 (1.600) = 250
Bila menggunakan syarat keseimbangan model dua sektor (pers. 3.8)
S = I , karena S = - 150 + 0,25 Y , dan I = 250 maka
- 150 + 0,25 Y = 250
400
0,25 Y = 400 ⇒ YEQ = = 1.600
0,25

D. Cara Menggambarkan Kurva


Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam menggambar kurva
pendapatan nasional keseimbangan model dua sektor ini (langkah-langkah ini
pada umumnya juga berlaku untuk model ekonomi tiga atau empat sektor yang
akan dibahas kemudian). Langkah-langkah tersebut adalah :
1. Buatlah sumbu vertikal yang mewakili variabel C, S, I dan sumbu horizontal
yang mewakili variabel Y.
2. Buatlah garis dengan sudut 45o yang mencerminkan garis Y = E di mana
E = expenditure.
3. Gambarkan fungsi konsumsinya dengan cara membuat titik potong pada
sumbu C dan sumbu Y. Kurva konsumsi ini akan memotong garis Y = E pada
suatu titik, pada titik perpotongan antara garis C dengan garis Y = E ini

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 36


mencerminkan besarnya Y = C dan titik potong tersebut dinamakan titik
Break even level of income atau sering disebut juga dengan YBEP.
4. Proyeksikan titik Break even level of income tersebut ke sumbu Y yang
mencerminkan besarnya YBEP. Pada titik ini besarnya S = 0.
5. Gambarkan fungsi tabungannya dengan cara membuat titik potong pada
sumbu S (intersep tabungan). Tarik garis dari titik intersep tabungan tersebut
melalui titik YBEP maka diperoleh kurva tabungannya.
6. Gambarkan kurva investasinya melalui sumbu I. Karena investasi berbentuk
autonomos (konstanta) maka kurva investasinya membentuk garis horizontal
sejajar sumbu Y. Kurva investasi tersebut akan memotong kurva S pada
suatu titik. Inilah titik dimana S = I dan bila titik potong S = I diproyeksikan ke
sumbu Y akan diperoleh pendapatan nasional keseimbangan (YEQ).
7. Gambarkan garis Y = C + I yang sejajar kurva C dengan intersep pada sumbu
tegak sebesar (a + I).

Y=E

Y=E
C, I S, I

Y=C+I C = 150 + 0,75Y

400 S = - 150 + 0,25Y

250 I 250 I
150
45o 45o
0 Y 0 Y
YEQ YEQ
-150

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 37


Atau bila secara keseluruhan kurva tersebut dapat digambarkan sebagai

berikut:

C, S, I
Y=E

Y=C+I

C = 150 + 0,75Y

Y>C

S = - 150 + 0,25Y
Y=C
400
250 S=I I
150 Y < C o S=0
S>0
45
0 S<0 Y
YBEP = 600 YEQ = 1.600
- 150

YBEP ⇒ Y = C karena C = a + b Y
Y=a+bY
Y–bY=a
Y (1 – b) = a
a a
= =
YBEP (1 - b) MPS ……………………………………………………
3.10
150 150
Dari contoh di atas maka nilai YBEP = = = 600
(1 - 0,75) 0,25

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 38


Soal Latihan :

A. Esai :
1. Jelaskan yang dimaksud dengan konsumsi dalam makroekonomi, apa yang
dimaksud dengan fungsi konsumsi?
2. Apa yang dimaksud dengan saving ? Berapa besarnya tabungan (saving)
pada saat YBEP.
3. Apa artinya autonomos saving bertanda negatif ?
4. Untuk masyarakat berpenghasilan rendah, mana yang lebih besar antara
MPC dan MPS ?
5. Buktikan bahwa MPC + PMS = 1 dan APC + APS = 1. Apa saja syarat-
syaratnya.
6. Apakah yang terjadi pada saat S = I.
7. Apa nama titik perpotongan antara kurva C dengan garis 45o
8. Pada saat Y = 0 besarnya konsumsi 150. Setiap terjadi tambahan
pendapatan, sebesar 80% -nya akan diterjemahkan sebagai tambahan
konsumsi. Tentukan :
a. Besarnya MPC dan MPS
b. Fungís C dan S
c. YBEP
d. Nilai-nilai keseimbangan (YEQ, CEQ, dan SEQ) bila I = 250
e. Gambarkan kurvanya.
9. Pada saat S = 0 besarnya Y = 300 dan pada saat Y = 0 besarnya konsumsi =
75. Tentukan :
a. Besarnya MPC dan MPS
b. Fungís C dan S
c. Nilai-nilai keseimbangan (YEQ, CEQ, dan SEQ) bila I = 250
d. Gambarkan kurvanya.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 39


10. Perhatikan gambar dibawah ini :

C, S, I
Y=E
C=a+bY

100
45o
0 Y
400

Tentukan :
a. Besarnya MPC dan MPS
b. Fungís C dan S
c. Nilai investasi autonomosnya bila YEQ = 1.200
d. Besarnya CEQ, dan SEQ
e. Lengkapi gambar kurvanya.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 40


Dalam model ekonomi tiga sektor telah terdapat campur tangan pemerintah,
sehingga pelaku ekonomi terdiri dari rumah tangga konsumen, rumah tangga
produsen dan rumah tangga pemerintah. Keterlibatan pemerintah dalam
perekonomian model tiga sektor dapat dilihat dari kegiatannya memungut pajak
kepada masyarakat, melakukan belanja pemerintah atau juga memberikan subsidi
atau pembayaran transfer kepada masyarakat.

A. Sistem dan Peranan Anggaran Pemerintah


1. Sistem Anggaran.
Anggaran belanja pemerintah (Government expenditure = G)
merupakan pengeluaran yang dilakukan pemerintah untuk membiayai
kegiatannya (anggaran rutin) dan untuk membiayai pelaksanaan roda
pembangunan (anggaran pembangunan).
Secara teori dikenal ada tiga bentuk sistem anggaran yang lazim diterapkan
oleh pemerintahan suatu negara :
a. Sistem anggaran defisit (deficit spending) yaitu sistem anggaran dimana
pengeluaran pemerintah lebih besar dari penerimaannya, terutama
penerimaan dari sektor pajak (G>Tx). Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan pemerintah dalam menutupi defisit anggaran yang
dilaksanakannya. (i) dapat dilakukan dengan mencetak uang baru
(printing money). Bila kebijakan ini yang ditempuh, maka jumlah uang
beredar akan meningkat dan pada gilirannya akan mendorong tekanan
inflasi. (ii) untuk menutupi defisit anggaran yang terjadi pemerintah dapat
menciptakan hutang publik, yaitu dengan menerbitkan obligasi
pemerintah. Bila cara ini yang ditempuh, maka biasanya tingkat bunga

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 41


cenderung naik, karena pemerintah melakukan kontraksi moneter dan
pemerintah harus menanggung pembayaran bunga obligasi yang
nantinya akan dibebankan ke dalam anggaran belanja negara (APBN).
(iii) melalui penciptaan hutang luar negeri. Penciptaan hutang luar negeri
guna menutupi defisit anggaran belanja pemerintah merupakan metoda
yang paling banyak diterapkan oleh pemerintahan negara berkembang.
Cara ini dianggap yang paling mudah untuk mengatasi masalah defisit
anggaran tersebut. Namun demikian, cara ini bukan berarti tidak ada
risiko. Bila hutang luar negeri yang diciptakan tidak dikelola dengan
seksama, dan terutama bila hutang luar negeri tersebut tidak diarahkan
untuk menghasilkan output yang dapat mendatangkan devisa. Maka
risiko yang akan muncul adalah semakin beratnya beban yang
ditanggung oleh neraca pembayaran luar negeri (Balance Of Payment)
yang pada gilrannya dapat menyebabkan depresiasi mata uang negara
tersebut terhadap mata uang asing lainnya serta keterpurukan ekonomi
negara tersebut.
b. Sistem anggaran berimbang (Blance Budget) yaitu sistem anggaran
dimana pengeluaran pemerintah sama dengan penerimaannya (G =
Tx). Sistem anggaran inilah yang diterapkan oleh pemerintahan Orde
baru selama masa kekuasaannya meski sebenarnya pengertian
berimbang di sini tidak seperti yang dimaksudkan.
c. Sistem anggaran surplus (Surplus Budget) yaitu sistem anggaran dimana
pengeluaran pemerintah lebih rendah dari sumber penerimaan negara
(G<Tx).
2. Peranan Pemerintah.
Sebagaimana telah disebutkan pada bagian terdahulu, fungsi dari pemerintah
dalam perekonomian suatu negara adalah sebagai administrator, regulator
dan fasilitator. Berdasarkan hal tersebut, maka peranan anggaran pemerintah
dapat dipilah sebagai berikut :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 42


a. Peran Alokatif : yakni peranan pemerintah dalam mengalokasikan
sumber daya ekonomi yang ada agar pemanfaatannya bisa optimal dan
mendukung efisiensi produksi.
b. Peran Distributif : yakni peranan pemerintah dalam mendistribusikan
sumber daya, kesempatan dan hasil-hasil ekonomi secara adil dan wajar.
c. Peran Stabilitatif : yakni peranan pemerintah dalam memelihara
stabilitas perekonomian dan memulihkannya jika berada dalam keadaan
disekuilibrium.
d. Peran Dinamisatif : yakni peranan pemerintah dalam menggerakkan
proses pembangunan ekonomi agar lebih cepat tumbuh, berkembang dan
maju.

B. Pajak
Pajak adalah bentuk pungutan yang dilakukan pemerintah kepada
masyarakat tanpa disertai kontra prestasi dan diatur menurut undang-undang.
Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang paling utama. Kadangkala
pajak juga dapat dijadikan indikator keberhasilan pemerintah dalam pengelolaan
keuangan negara. Pajak dapat dilihat dari berbagai perspektif.
1. Fungsi Pajak :
a. Fungsi mengatur (regulerend), pajak dapat dijadikan instrumen dalam
pengendalian kegiatan ekonomi suatu negara.
b. Fungsi Anggaran (Budgeter), pajak sebagai salah satu sumber utama
penerimaan pemerintah atau negara yang digunakan untuk membiayai
kegiatan operasional pemerintah.
c. Fungsi Demokrasi, penetapan pajak diatur menurut undang-undang yang
merupakan produk legislasi dari DPR.
d. Fungsi Keadilan, artinya bagi mereka yang berpenghasilan tinggi dikenai
pajak yang tinggi pula (pajak progressif), sementara bagi mereka yang
tidak mampu diberikan subsidi.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 43


e. Fungsi Stabilisasi, pajak dapat dijadikan alat untuk menstabilkan ekonomi
terutama bila dalam keadaan inflasi yang tinggi.

2. Bentuk-bentuk Pajak :
a. Pajak Spesifik (Lump sum Tax) , yaitu pajak yang dipungut berdasar per
unit barang dengan nominal tertentu.
b. Pajak Proporsional (Ad valorem Tax), yaitu pajak yang persentase
beban pajaknya tetap untuk berbagai tingkat pendapatan sampai batas
tertentu.
c. Pajak Progressif (Progressive Tax), yaitu pajak yang persentase beban
pajak bertambah besar apabila pendapatan masyarakat mulai dari batas
tertentu semakin meningkat.
d. Pajak Regressif atau Degressif (Regressive Tax or Degressive Tax),
yaitu pajak yang persentase beban pajaknya semakin
menurun/meningkat apabila pendapatan masyarakat mulai dari batas
tertentu semakin meningkat/ menurun.

3. Jenis-jenis Pajak
a. Pajak Langsung, yaitu pajak yang pemungutan atau cara
pembayarannya dilakukan langsung oleh wajib pajak kepada pemerintah.
Contoh PBB, PPh, Bea Materai.
b. Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang pemungutannya atau cara
pembayarannya dilakukan secara tidak langsung, atau pajak yang beban
pajaknya dapat dipindahtangankan, contoh : PPN.

C. Transfer Pemerintah :
Transfer pemerintah diartikan sebagai pengeluaran pemerintah dimana
pemerintah tidak mendapatkan balas jasa langsung. Beberapa contoh bentuk
dari pada transfer pemerintah seperti : sumbangan pemerintah yang diberikan
kepada masyarakat sebagai akibat adanya bencana alam, santunan kepada para

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 44


penganggur, orang cacat dan jompo, uang pensiun yang diterima para pensiunan
PNS atau TNI dan POLRI, subsidi yang diberikan pemerintah kepada
perusahaan-perusahaan, pemberian beasiswa dan lain-lain.

D. Pendapatan Keseimbangan Model Ekonomi Tiga Sektor Dengan


Autonomous Investment dan Autonomous Tax.
Dalam model ekonomi tiga sektor, pendapatan nasional dapat dituliskan
sebagai :
Y = C + I + G …………………….................................................................... 4.1
Dimana :
C = f (Yd) = a + b Yd
Yd = Y + Tr - Tx
I= I G =G Tr = Tr TX = TX
Sehingga persamaan 4.1 dapat ditulis sebagai :
Y = a + b (Y + Tr – Tx) + I + G
Y = a + bY + bTr – bTx + I + G
Y – bY = a + bTr – bTx + I + G
Y (1 – b) = a + bTr – bTx + I + G
a + bTr − bTx + I + G
YEQ = …………………………………….………………… 4.2
1-b
CEQ = a + b (YEQ +Tr – Tx) ……………………………………….………………. 4.2.a
SEQ = - a + (1 – b) (YEQ +Tr – Tx) ……………………………….……………….. 4.2.b

Catatan : Untuk model ekonomi tiga sektor dengan autonomous investment dan
autonomous tax berlaku ketentuan :
Bila Tr > Tx ⇒ Yd > Y ⇒ YEQ < CEQ + SEQ
Bila Tr = Tx ⇒ Yd = Y ⇒ YEQ = CEQ + SEQ
Bila Tr < Tx ⇒ Yd < Y ⇒ YEQ > CEQ + SEQ

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 45


Contoh :
Diketahui : C = 100 + 0,75 Yd dengan Tr = 50 ; Tx = 30 ; I = 210 ; G = 300
Tentukan YEQ ; CEQ dan SEQ
Jawab :
Y=C+I+G
Y = 100 + 0,75 (Y +50 -30) + 210 + 300
Y = 100 + 0,75 Y + 37,5 – 22,5 + 210 + 300
Y – 0,75 Y = 100 + 15 + 210 + 300
0,25 Y = 625
625
YEQ = = 2.500
0,25
CEQ = 100 + 075 (2.500 + 50 – 30) = 1990
SEQ = - 100 + 0,25 (2.500 + 50 – 30) = 530

E. Deflationary Gap dan Inflationary gap


Kondisi yang ideal adalah apabila dalam suatu perekonomian berlaku
pendapatan nasional aktual (YEQ) sama dengan pendapatan nasional potensial
atau pendapatan nasional pada penggunaan tenaga kerja penuh (full
employment national income = Yf). Namun kondisi seperti ini tidak selalu dapat
terwujud di dalam realitasnya, yang sering terjadi adalah Y EQ < Yf atau YEQ > Yf.
Kondisi ketidakseimbangan antara pendapatan nasional aktual dengan
pendapatan nasional potensial dapat dijelaskan dengan konsep celah deflasi
(deflationary gap) dan celah inflasi (inflationary gap).
1. Celah Deflasi (deflationary gap) : yaitu suatu kondisi perekonomian dimana
pendapatan nasional aktual yang terjadi lebih rendah dibanding pendapatan
nasional potensialnya (YEQ < Yf). Kondisi ini ditandai dengan : tingkat output
bersifat under employment, permintaan agregat masyarakat lebih rendah
daripada penawaran agregatnya (AD < AS) dan banyaknya sumber daya
yang menganggur.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 46


2. Celah Inflasi (inflationary gap) : yaitu suatu kondisi perekonomian dimana
pendapatan nasioal aktual yang terjadi lebih tinggi daripada pendapatan
nasional potensialnya (YEQ > Yf). Kondisi ini ditandai dengan : tingkat output
yang dihasilkan bersifat over employment, permintaan agregat masyarakat
leih besar darpada penawaran agregatnya (AD > AS) dan tingginya tekanan
inflasi.

Yf
Yf = E

DG YEQ
}

{
IG

0 YEQ

Untuk mengatasi kondisi di atas dapat digunakan konsep angka pengganda.

F. Konsep Angka Pengganda (Multiplier Effect).


Konsep angka pengganda (multiplier effect) pada dasarnya mencoba
menjelaskan perubahan pendapatan nasional sebesar (∆Y) sebagai akibat
perubahan variabel-variabel yang membentuk pendapatan nasional itu sendiri
baik secara parsial maupun secara simultan.
Secara teori dikenal ada beberapa angka pengganda :
1. Angka pengganda Konsumsi : yaitu menjelaskan perubahan pendapatan
nasional sebesar ∆Y sebagai akibat perubahan konsumsi autonomos sebesar
∆a, yang dirumuskan sebagai :
∆Y 1
kC = =
∆a 1- b

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 47


Cara Penurunan rumus :
Dalam kondisi keseimbangan model tiga sektor diperoleh :
a + bTr − bTx + I + G
YEQ =
1-b
Bila konsumsi autonomos berubah sebesar ∆a maka pendapatan nasional
akan berubah sebesar ∆Y. Maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi :
a + bTr − bTx + I + G ∆a
Y + ∆Y = +
1-b 1- b
Bila kedua ruas dikurangi dengan Y maka,
∆a ∆Y 1
∆Y = atau = = kC
1- b ∆a 1- b
2. Angka Pengganda Investasi : yaitu menjelaskan perubahan pendapatan
nasional sebesar ∆Y sebagai akibat perubahan investasi autonomos sebesar
∆I.
∆Y 1
kI = =
∆I 1- b
3. Angka Pengganda Pengeluaran Pemerintah : yaitu menjelaskan
perubahan pendapatan nasional sebesar ∆Y sebagai akibat perubahan
pengeluaran pemerintah sebesar ∆G.
∆Y 1
kG = =
∆G 1 - b
4. Angka Pengganda Tabungan : yaitu menjelaskan perubahan pendapatan
nasional sebesar ∆Y sebagai akibat perubahan tabungan autonomos
sebesar ∆ - a.
∆Y -1
kS = =
∆- a 1 - b
5. Angka Pengganda Transfer : yaitu menjelaskan perubahan pendapatan
nasional sebesar ∆Y sebagai akibat perubahan transfer sebesar ∆Tr.
∆Y b
kTr = =
∆ Tr 1 - b

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 48


6. Angka Pengganda Pajak : yaitu menjelaskan perubahan pendapatan
nasional sebesar ∆Y sebagai akibat perubahan pajak sebesar ∆Tx.
∆Y -b
kTx = =
∆ Tx 1 - b
Cara Penurunan rumus :
Dalam kondisi keseimbangan model tiga sektor diperoleh :
a + bTr − bTx + I + G
YEQ =
1-b
Bila pajak autonomos berubah sebesar ∆Tx maka pendapatan nasional akan
berubah sebesar ∆Y. Maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi :
a + bTr − bTx + I + G b∆Tx
Y + ∆Y = -
1-b 1- b
Bila kedua ruas dikurangi dengan Y maka,
- b∆Tx ∆Y -b
∆Y = atau = = k Tx
1- b ∆Tx 1 -b
7. Angka Pengganda Anggaran Belanja Yang Seimbang : yaitu menjelaskan
perubahan pendapatan nasional sebesar ∆Y sebagai akibat perubahan
pengeluaran pemerintah sebesar ∆G dan perubahan pajak sebesar ∆Tx.
∆Y
kB = =1
∆G = ∆ Tx

Penggunaan angka pengganda :


Dengan menggunakan contoh data di atas, misalkan pemerintah
menghendaki pendapatan nasional naik mencapai tingkat pendapatan nasional
full employment Yf = 2.550, berapa pengeluaran pemerintah harus diubah ?
Jawab :
∆Y = Yf – YEQ = 2.550 – 2.500 = 50
∆Y 1 1 1
kG = = = = =4
∆G 1 - b 1 - 0,75 0,25

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 49


∆Y ∆Y 50
= 4 ⇒ ∆G = = = 12,5
∆G 4 4

Jadi untuk meningkatkan pendapatan nasional sebesar 50 diperlukan tambahan


pengeluaran pemerintah (∆G ) sebesar 12,5 sehingga pengeluaran pemerintah
yang baru adalah 312,5
Pembuktian :
Dengan memasukkan nilai G = 312,5 ke dalam persamaan di atas diperoleh :
Y=C+I+G
Y = 100 + 0,75 (Y +50 -30) + 210 + 312,5
Y = 100 + 0,75 Y + 37,5 – 22,5 + 210 + 312,5
Y – 0,75 Y = 100 + 15 + 210 + 312,5
0,25 Y = 637,5
637,5
YEQ = = 2.550
0,25
Dengan cara yang sama kita dapat menggunakan angka pengganda lainnya,
misalnya angka pengganda pajak, angka pengganda transfer atau yang lain.
Bila perubahan variabel-variabel yang membentuk pendapatan nasional berubah
secara simultan (serempak), maka perubahan pendapatan nasional yang terjadi
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
∆Y = kC . ∆a + kI . ∆I + kG . ∆G + kTr . ∆Tr + kTx . ∆TX
Contoh, berdasarkan data soal di atas, bila ∆a = 20, ∆I = -10, ∆G = 15, ∆T r = 5
dan ∆TX = 15. Tentukan perubahan pendapatan nasional yang terjadi.
Berdasarkan data soal di atas, maka
1 1
kC = kI = kG = = =4
1- b 1 - 0,75
b 0,75 -b − 0,75
kTr = = = 3 dan kTx = = = −3
1 - b 1 − 0,75 1 - b 1 − 0,75
Maka ∆Y = kC . ∆a + kI . ∆I + kG . ∆G + kTr . ∆Tr + kTx . ∆TX
∆Y = 4 (20) + 4 (-10) + 4 (15) + 3 (5) + (-3) (15) = 70
Jadi nilai pendapatan nasional yang baru berdasarkan perubahan variabel-
variabel tersebut di atas adalah Y = Y + ∆Y = 2.500 + 70 = 2.570

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 50


G. Model Ekonomi Tiga Sektor dengan Induced Investment dan Aoutonomous
Tax
Dalam analisis ini, investasi diperlakukan sebagai variabel endogen, yaitu
variabel yang besarnya dipengaruhi oleh variabel lainnya sementara pajak
bersifat autonomos. Dengan demikian pendapatan nasional model tiga sektor
dapat dirumuskan sebagai :
Y = C + I + G ………………………………......................................................... 4.1
Dimana :
C = f (Yd) = a + b Yd
Yd = Y + Tr - Tx
I = f (Y) = Io + i Y
G=G Tr = Tr TX = TX
Sehingga persamaan 4.1 dapat dituliskan menjadi :
Y = a + b (Y + Tr – Tx) + Io + i Y + G
Y = a + bY + bTr – bTx + Io + i Y + G
Y – bY – iY = a + bTr – bTx + Io + G
Y (1 – b – i) = a + bTr – bTx + Io + G
a + bTr − bTx + I o + G
YEQ = ……………………..……………………………… 4.3
1-b -i
CEQ = a + b (YEQ + Tr – Tx) …………………………….……………………….. 4.3.a
SEQ = - a + (1 – b) (YEQ + Tr – Tx) …………………….………………………... 4.3.b
IEQ = Io + i (YEQ) ……………………………………….…………………………. 4.3.c

Contoh 1:
Diketahui : C = 80 + 0,6 Yd , Tr = 50, Tx = 25, I = 255 + 0,2 Y dan G = 300

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 51


Tentukan : YEQ , CEQ , SEQ dan IEQ
Jawab :
Y=C+I+G
Y = 80 + 0,6 (Y + 50 – 25) + 255 + 0,2 Y + 300
Y = 80 + 0,6 Y + 30 – 15 + 255 + 0,2Y + 300
Y – 0,6 Y – 0,2 Y = 650
0,2 Y = 650
650
YEQ = = 3.250
0,2
CEQ = 80 + 0,6 (3.250 + 50 – 25) = 2.045
SEQ = -80 + 0,4 (3250 + 50 – 25) =1.230
IEQ = 255 + 0,2 (3.250) = 905

Angka Pengganda Model Tiga Sektor dengan Induced Investment dan


Autonomous Tax :
∆Y 1
1. Angka Pengganda Konsumsi ⇒ kC = =
∆a 1- b - i
∆Y 1
2. Angka Pengganda Investasi ⇒ kI = =
∆ Io 1- b - i
∆Y 1
3. Angka Pengganda Pengeluaran Pemerintah ⇒ kG = =
∆G 1- b - i
∆Y -b
4. Angka Pengganda Pajak ⇒ kTx = =
∆ Tx 1- b - i
∆Y b
5. Angka Pengganda Transfer ⇒ kTr = =
∆ Tr 1- b - i
∆Y -1
6. Angka Pengganda Tabungan ⇒ kS = =
∆- a 1- b - i

Contoh,
Berdasar data di atas (contoh 1) bila Yf = 3.210 berapa pajak harus diubah guna
menghilangkan gap tersebut.
Jawab :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 52


∆Y = Yf – YEQ = 3.210 – 3.250 = - 40
∆Y -b - 0,6 - 0,6
kTx = = = = = −3
∆ Tx 1 - b - i 1 - 0,6 - 0,2 0,2
∆Y ∆Y - 40
= −3 ⇒ ∆Tx = = = 13,333
∆ Tx -3 -3
Jadi untuk menghilangkan gap tersebut pajak harus dinaikkan sebesar 13,333
sehingga besarnya pajak yang baru adalah 38,333

Pembuktian :
Dengan memasukkan nilai Tx = 38,33 ke dalam persamaan di atas diperoleh :
Y=C+I+G
Y = 80 + 0,6 (Y + 50 –38,33) + 255 + 0,2 Y + 300
Y = 80 + 0,6 Y + 30 – 23 + 255 + 0,2Y + 300
Y – 0,6 Y – 0,2 Y = 642
0,2 Y = 642
642
YEQ = = 3.210
0,2

H. Model Ekonomi Tiga Sektor dengan Aoutonomous Investment dan


Proportional Tax:
Dalam analisis ini, pajak diperlakukan sebagai variabel endogen, yaitu
variabel yang besarnya dipengaruhi oleh variabel lainnya sementara investasi
bersifat variabel eksogen atau autonomos. Dengan demikian pendapatan
nasional model tiga sektor dapat dirumuskan sebagai :
Y = C + I + G ……………………………............................................................. 4.1
Dimana :
C = f (Yd) = a + b Yd
Yd = Y + Tr - Tx
Tx = f (Y) = To + t Y ⇒ TO = autonomous tax denganTo < 0, t = rate of tax
I=I G=G Tr = Tr

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 53


Sehingga persamaan 4.1 dapat dituliskan menjadi :
[ ]
Y = a + b Y + Tr − ( To + t Y ) + I + G

Y = a + b(Y + Tr – To – t Y ) + I + G
Y = a + b Y + bTr – bTo – btY + I + G
Y – bY + btY = a + b Tr – b To + I + G
Y (1 – b + bt) = a + bTr – bTo + I + G
a + bTr − bTo + I + G
YEQ = ……………………………………………………. 4.4
1 - b + bt
CEQ = a + b (YEQ + Tr – To - tYEQ) …………………………………………….. 4.4.a
SEQ = - a + (1 – b) (YEQ + Tr – To - tYEQ) ……………….…………………….. 4.4.b
TxEQ = To + t (YEQ) ……………………………………….……………………….. 4.4.c

Contoh 2. Diketahui :
C = 80 + 0,8 Yd , Tr = 50, Tx = -25 + 0,25 Y, I = 200 dan G = 300
Tentukan : YEQ , CEQ , SEQ dan TxEQ
Jawab :
Y=C+I+G
Y = 80 + 0,8 (Y + 50+ 25 – 0,25 Y) + 200 + 300
Y = 80 + 0,8 Y + 40 + 20 – 0,2 Y + 200 + 300
Y – 0,8 Y + 0,2 Y = 640
0,4 Y = 640
640
YEQ = = 1.600
0,4
CEQ = 80 + 0,8 (1.600 + 50 + 25 – 0,25 (1.600)) =1.100
SEQ = -80 + 0,2 (1.600 + 50 + 25 – 0,25 (1.600)) = 175
TxEQ = -25 + 0,25 (1.600) = 375

Angka Pengganda Model Tiga Sektor dengan Autonomous Investment dan


Proportional Tax :
∆Y 1
1. Angka Pengganda Konsumsi ⇒ kC = =
∆ a 1 - b + bt

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 54


∆Y 1
2. Angka Pengganda Investasi ⇒ kI = =
∆I 1 - b + bt
∆Y 1
3. Angka Pengganda Pengeluaran Pemerintah ⇒ kG = =
∆ G 1 - b + bt
∆Y -b
4. Angka Pengganda Pajak ⇒ kTx = =
∆ To 1 - b + bt
∆Y b
5. Angka Pengganda Transfer ⇒ kTr = =
∆ Tr 1 - b + bt
∆Y -1
6. Angka Pengganda Tabungan ⇒ kS = =
∆ - a 1 - b + bt
Contoh,
Berdasar data di atas (contoh 2) bila Y f = 1.650 berapa Transfer harus diubah
guna menghilangkan gap tersebut.
Jawab :
∆Y = Yf – YEQ = 1.650 – 1.600 = 50
∆Y b 0,8 0,8
kTr = = = = =2
∆ Tr 1 - b + bt 1 - 0,8 + 0,2 0,4
∆Y ∆Y 50
= 2 ⇒ ∆Tr = = = 25
∆ Tr 2 2
Jadi untuk menghilangkan gap tersebut transfer harus dinaikkan sebesar 25
sehingga besarnya transfer yang baru adalah 75

Pembuktian :
Dengan memasukkan nilai Tr = 75 ke dalam persamaan di atas diperoleh :
Y=C+I+G
Y = 80 + 0,8 (Y + 75 + 25 – 0,25 Y) + 200 + 300
Y = 80 + 0,8 Y + 60 + 20 -0,2 Y + 200 + 300
Y – 0,8 Y + 0,2 Y = 660
0,4 Y = 660

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 55


660
YEQ = = 1.650
0,4

I. Model Ekonomi Tiga Sektor dengan Induced Investment dan Proportional


Tax
Dalam analisis ini, pajak dan investasi diperlakukan sebagai variabel
endogen, yaitu variabel yang besarnya dipengaruhi oleh variabel lainnya. Dengan
demikian pendapatan nasional model tiga sektor dapat dirumuskan sebagai :
Y = C + I + G …………………........................................................................... 4.1
Dimana :
C = f (Yd) = a + b Yd
Yd = Y + Tr - Tx
Tx = f (Y) = To + t Y dengan To < 0
I = f (Y) = Io + iY
G=G Tr = Tr
Sehingga persamaan 4.1 dapat dituliskan menjadi :
[ ]
Y = a + b Y + Tr − ( To + t Y ) + Io + iY + G

Y = a + b(Y + Tr – To – t Y ) + Io + iY + G
Y = a + b Y + bTr – bTo – btY + Io + iY + G
Y – bY + btY - iY = a + b Tr – b To + Io + G
Y (1 – b + bt - i) = a + bTr – bTo + Io + G
a + bTr − bTo + I o + G
YEQ = …………………………………………………… 4.5
1 - b + bt − i
CEQ = a + b (YEQ + Tr – To - tYEQ) ………………………………………..…….. 4.5.a
SEQ = - a + (1 – b) (YEQ + Tr – To - tYEQ) ………………………………..……. 4.5.b
TxEQ = To + t (YEQ) ………………………………………………………..………. 4.5.c
IEQ = Io + i (YEQ) …………………………………………………………..……….. 4.5.d

Contoh 3. Diketahui : C = 150 + 0,75 Yd , Tr = 50, Tx = - 30 + 0,2 Y, I


= 250 +0,2 Y, dan G = 300

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 56


Tentukan : YEQ , CEQ , SEQ, TxEQ dan IEQ
Jawab :
Y=C+I+G
Y = 150 + 0,75 (Y + 50 +30 – 0,2 Y) + 250 + 0,2 Y + 300
Y = 150 + 0,75 Y + 37,5 + 22,5 – 0,15 Y + 250 + 0,2 Y + 300
Y – 0,75 Y + 0,15 Y – 0,2 Y = 760
0,2 Y = 760
760
YEQ = = 3.800
0,2
CEQ = 150 + 0,75 (3.800 + 50 + 30 – 0,2 (3.800)) =2.490
SEQ = -150 + 0,25 (3.800 + 50 + 30 – 0,2 (3.800)) = 630
TxEQ = -30 + 0,2 (3.800) = 730 dan IEQ = 250 + 0,2 (3.800) = 1.010

Angka Pengganda Model Tiga Sektor dengan Induced Investment dan


Proportional Tax :
∆Y 1
1. Angka Pengganda Konsumsi ⇒ kC = =
∆ a 1 - b + bt - i

∆Y 1
2. Angka Pengganda Investasi ⇒ kI =
=
∆ Io 1 - b + bt - i

∆Y 1
3. Angka Pengganda Pengeluaran Pemerintah ⇒ kG = =
∆ G 1 - b + bt - i
∆Y -b
4. Angka Pengganda Pajak ⇒ kTx = =
∆ To 1 - b + bt - i
∆Y b
5. Angka Pengganda Transfer ⇒ kTr = =
∆ Tr 1 - b + bt - i
∆Y -1
6. Angka Pengganda Tabungan ⇒ kS = =
∆ - a 1 - b + bt - i

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 57


Penggunaan angka pengganda : Berdasarkan data di atas (contoh 3), bila
pendapatan nasional full employment (Yf) = 4.000, berapakah transfer harus
diubah.
Jawab :
∆Y = Yf – YEQ = 4.000 – 3.800 = 200
∆Y b 0,75
kTr = = = = 3,75
∆ Tr 1 - b + bt - i 0,2
∆Y ∆Y 200
= 3,75 ⇒ ∆Tr = = = 53,333
∆Tr 3,75 3,75

Jadi nilai Tr yang baru adalah 103,333. Dengan memasukkan nilai Tr =


103,333 ke dalam persamaan Y = C + I + G, akan diperoleh nilai pendapatan
nasional sebesar 4.000.

J. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah salah satu kebijakan makroekonomi yang dilakukan
pemerintah untuk mempengaruhi perekonomian (pendapatan nasional) dengan
cara mempengaruhi pasar barang atau sektor riil.
Ada dua bentuk kebijakan fiskal, yaitu :
1. Kebijakan Fiskal Ekspansif : yaitu kebijakan fiskal yang dimaksudkan untuk
meningkatkan perekonomian/ pendapatan nasional dengan cara
meningkatkan pengeluaran pemerintah (G ↑), meningkatkan pembayaran
transfer (Tr ↑), mengurangi pungutan pajak (Tx ↓).
Kebijakan ini dilakukan apabila perekonomian berada dalam kondisi
deflationary gap, yang ditandai dengan perekonomian berada dalam kondisi
under employment, tingkat pengangguran yang tinggi, pendapatan nasional
aktual (Yeq) < pendapatan nasional potensial (Yf)
Bila kebijakan ini yang dilakukan, maka akan mengakibatkan kurva IS
bergeser ke kanan bawah.
2. Kebijakan Fiskal Kontraktif : yaitu kebijakan fiskal yang dimaksudkan untuk
menurunkan gangguan perekonomian yang ada dengan cara menurunkan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 58


pengeluaran pemerintah (G ↓), mengurangi pembayaran transfer (Tr ↓),
meningkatkan pungutan pajak (Tx ↑).
Kebijakan ini dilakukan apabila perekonomian berada dalam kondisi
inflationary gap, yang ditandai dengan perekonomian berada dalam kondisi
over employment, permintaan agregat melebihi penawaran agragatnya (AD >
AS), tingkat inflasi yang tinggi
Bila kebijakan ini yang dilakukan, maka akan mengakibatkan kurva IS
bergeser ke kiri bawah.

Ekspansif →
← Kontraktif
IS”

IS’ IS
0 Y

Latihan Soal :
A. Esai :
1. Jelaskan peran pemerintah dalam perekonomian.
2. Jelaskan fungsi-fungsi pajak, jenis dan bentuk-bentuk pajak.
3. Jelaskan sistem anggaran pemerintah yang dikenal secara teori.
4. Apa dampak sistem anggaran defisit yang dilakukan pemerintah ORLA dan
dampak sistem anggaran pemerintah ORBA.
5. Apa yang dimaksud dengan perekonomian dalam kondisi deflationary gap
dan inflationary gap ? Perlihatkan secara grafis.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 59


6. Apa yang dimaksud dengan kebijakan fiskal yang ekspansif dan kontraktif ,
bilakah kebijakan itu dilakukan dan apa dampaknya ?
7. Apa yang dimaksud dengan angka pengganda (multiplier efek).
8. Data perekonomian hipotetis suatu Negara sebagai berikut :
C = 80 + 0,6 YD, Tr = 50, Tx = 20, I = 220, G = 150. Tentukan :
a. YEQ, CEQ, dan SEQ
b. Berapa Tr harus diubah bila Yf 10% lebih tinggi dari YEQ
9. Sehubungan dengan soal di atas, berapa G harus diubah apabila Yf =
1.100.
10. Berdasarkan data soal no. 8, berapa perubahan pendapatan nasional yang
terjadi bila : a ↓ 25%, Tr ↑ 20%, Tx tetap, I turun 20, G naik 10%.

Dalam model ekonomi empat sektor ini, kegiatan ekonomi suatu negara
sudah bersifat terbuka. Artinya sudah ada hubungan ekonomi dengan negara luar
dan pelaku ekonomi terdiri dari empat. Dengan demikian maka pendapatan nasional
dapat dirumuskan sebagai :
A. Model Ekonomi Empat Sektor dengan Autonomous Investment dan
Autonomous Tax :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 60


Y = C + I + G + X – M ……………………………………………………………… 5.1
Dimana :
C = f (Yd) = a + b Yd dengan Yd = Y + Tr - Tx sehingga
C = a + b ( Y + Tr – TX)
Tr = Tr , dan TX = TX ; I = I ; G = G ; X = X
M = f (Y) = Mo + m Y
Y = a + b (Y + Tr – TX) + I + G + X – Mo – mY
Y = a + bY + b Tr – b TX + I + G + X – Mo – m Y
Y – b Y + m Y = a + b Tr – b T X + I + G + X - M o
Y (1 – b + m) = a + b Tr – b TX + I + G + X - Mo

a + b Tr − b TX + I + G + X - M o
YEQ = …………………………………………….
1- b + m
5.2
CEQ = a + b (YEQ + Tr – TX) ………………………………………..…………….. 5.2.a
SEQ = - a + (1-b) (YEQ + Tr – TX) …………………………………………….….. 5.2.b
MEQ = Mo + m (YEQ) ………………………………………………………….…… 5.2.c

Contoh :
Diketahui C = 200 + 0,8 Yd, Tr = 50, Tx = 25 , I = 250 , G = 200, X =150 dan
M = 100 + 0,05 Y
Tentukan : Yeq, Ceq, Seq, dan Meq
Jawab :
Y=C+I+G+X–M
Y = 200 + 0,8 (Y+50 -25) +250 + 200 + 150 – 100 – 0,05Y
Y = 200 + 08 Y + 40 -20 + 250 + 200 + 150 – 100 – 0,05Y
Y – 0,8 Y + 0,05 Y = 200 +20 + 250 + 200 + 150 – 100
0,25 Y = 720
YEQ = 2.880
CEQ = 200 + 0,8 (2.880 + 50 – 25) = 2.524

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 61


SEQ = - 200 + 0,2 (2.880 + 50 – 25) = 381
MEQ = 100 + 0,05 (2.880) = 244

Angka Pengganda Model Empat Sektor dengan Autonomous Investment


dan Autonomous Tax
∆Y 1
1. Angka Pengganda Konsumsi ⇒ kC = =
∆a 1- b +m
∆Y 1
2. Angka Pengganda Investasi ⇒ kI = =
∆I 1- b + m
∆Y 1
3. Angka Pengganda Pengeluaran Pemerintah ⇒ kG = =
∆G 1- b +m
∆Y -b
4. Angka Pengganda Pajak ⇒ kTx = =
∆ TX 1- b +m
∆Y b
5. Angka Pengganda Transfer ⇒ kTr = =
∆ Tr 1 - b +m
∆Y -1
6. Angka Pengganda Tabungan ⇒ kS = =
∆- a 1- b + m
∆Y 1
7. Angka Pengganda Ekspor ⇒ kX = =
∆X 1- b +m
∆Y -1
8. Angka Pengganda Impor ⇒ kM = =
∆M o 1- b +m

Penggunaan angka pengganda : misalkan berdasarkan data di atas


pendapatan nasional full employment Yf = 2.900. Tentukan berapa ekspor harus
diubah ?
Jawab :
∆Y = Yf − YEQ = 2.900 − 2.880 = 20

∆Y 1 1
kX = = = =4
∆X 1 - b + m 0,25
∆Y ∆Y 20
= 4 ⇒ ∆X = = =5
∆X 4 4
Sehingga nilai ekspor yang baru X = 150 + 5 = 155

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 62


Dengan memasukkan nilai X = 155 ke dalam persamaan pendapatan nasional
keseimbangan Y = C + I G + X – M akan diperoleh nilai YEQ = 2.900.
Pembuktian :
Y=C+I+G+X–M
Y = 200 + 0,8 (Y+50 -25) +250 + 200 + 155 – 100 – 0,05Y
Y = 200 + 08 Y + 40 -20 + 250 + 200 + 155 – 100 – 0,05Y
Y – 0,8 Y + 0,05 Y = 200 +20 + 250 + 200 + 155 – 100
0,25 Y = 725
YEQ = 2.900

B. Model Ekonomi Empat Sektor Dengan Induced Investment dan Proportional


Tax.
Y = C + I + G + X – M ……………………………………………………………… 5.1
Dimana :
C = f (Yd) = a + b Yd dengan Yd = Y + Tr - Tx sehingga
C = a + b ( Y + Tr – TX)
Tx = f (Y) = To + t Y
I = f (Y) = Io + iY
Tr = Tr ; G = G ; X = X
M = f (Y) = Mo + m Y
Y = a + b (Y + Tr – To - tY) + Io + iY + G + X – Mo – mY
Y = a + bY + bTr – bTx – b t Y + Io + iY + G + X – Mo - m Y
Y – bY + b t Y – iY + m Y = a + bTr – bTo + Io + G + X - Mo
Y (1 – b + bt – i + m) = a + bTr – bTo + Io + G + X - Mo

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 63


a + bTr − bTo + I o + G + X − M o
YEQ = …..………………………...………….. 5.3
1 - b + bt - i + m
CEQ = a + b [Yeq + Tr – To – t (Yeq)] ………………………………….……… 5.3.a
SEQ = -a + (1 – b) [Yeq +Tr – To – t (Yeq)] …………………………………… 5.3.b
IEQ = Io + i (Yeq) .……………………………………………………………..…. 5.3.c
TxEQ = To + t (Yeq) ……………………………………………........................ 5.3.d
MEQ = Mo + m (Yeq) ……………………………………………………………. 5.3.e

Contoh :
Diketahui C = 200 + 0,6 Yd, Tr = 50, Tx = -25 + 0,25 Y, I = 250 + 0,35 Y,G = 200,
X =150 dan M = 100 + 0,05 Y
Tentukan : Yeq, Ceq, Seq, Ieq, Txeq dan Meq

Jawab :
Y=C+I+G+X–M
Y =200 + 0,6[Y+50-(-25+0,25 Y)] +250 + 0,35 Y + 200 + 150 – 100 – 0,05Y
Y = 200 + 06 (Y +50+25 -0,25Y) +250 +0,35Y + 200 + 150 – 100 – 0,05Y
Y = 200 + 0,6Y+30 +15 – 0,15Y + 250 + 0,35Y + 200 + 150 – 100 – 0,05Y
Y – 0,6Y + 0,15Y – 0,35Y + 0,05Y = 745
0,25 Y = 745
YEQ = 2.980
CEQ = 200 + 0,6 [2.980 + 50 + 25 – 0,25 (2.980)] = 1.586
SEQ = -200 + 0,4 [2.980 + 50 + 25 – 0,25 (2.980)] = 724
IEQ = 250 + 0,35 (2.980) = 1.293
TxEQ = - 25 + 0,25 (2.980) = 720
MEQ = 100 + 0,05 (2.980) = 249

Angka Pengganda Model Empat Sektor Dengan Induced Investment dan


Proportional Tax :
∆Y 1
1. Angka Pengganda Konsumsi ⇒ kC = =
∆ a 1 - b + bt - i + m

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 64


∆Y 1
2. Angka Pengganda Investasi ⇒ kI = =
∆ I o 1 - b + bt - i + m
∆Y 1
3. Angka Pengganda Pengeluaran Pemerintah ⇒ kG = =
∆ G 1 - b + bt - i + m
∆Y -b
4. Angka Pengganda Pajak ⇒ kTx = =
∆ To 1 - b + bt - i + m
∆Y b
5. Angka Pengganda Transfer ⇒ kTr = =
∆ Tr 1 - b + bt - i + m
∆Y -1
6. Angka Pengganda Tabungan ⇒ kS = =
∆ - a 1 - b + bt - i + m
∆Y 1
7. Angka Pengganda Ekspor ⇒ kX = =
∆ X 1 - b + bt - i + m
∆Y -1
8. Angka Pengganda Impor ⇒ kM = =
∆M o 1 - b + bt - i + m

Contoh :
Sesuai dengan data di atas, bila pendapatan nasional potensial Yf = 3.000,
berapa impor harus diubah?
Jawab :
∆Y -1 -1
∆Y = Yf – YEQ = 3.000 – 2.980 = 20 ⇒ kM = = = = −4
∆M o 1 - b + bt - i + m 0,25
∆Y ∆Y 20
= −4 ⇒ ∆M o = = = −5
∆M o -4 -4
Jadi untuk menghilangkan gap tersebut, autonomos impor dikurangi sebesar 5,
sehingga bentuk fungsi impor yang baru adalah M = 95 + 0,05 Y
Pembuktian :
Bila nilai impor sebesar M = 95 + 0,05 Y dimasukkan ke dalam persamaan di atas
diperoleh :
Y=C+I+G+X–M
Y =100 + 0,6[Y+50-(-25+0,25 Y)] +250 + 0,35 Y + 200 + 150 – 95 – 0,05Y
Y = 100 + 06 (Y +50+25 -0,25Y) +250 +0,35Y + 200 + 150 – 95 – 0,05Y
Y = 100 + 0,6Y +30 +15 – 0,15Y + 250 + 0,35Y + 200 + 150 – 95 – 0,05Y

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 65


Y – 0,6Y + 0,15Y – 0,35Y + 0,05Y = 75
0,25 Y = 750
YEQ = 3.000

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE, MM. TEORI EKONOMI 66

Anda mungkin juga menyukai