Anda di halaman 1dari 19

PENG. EK.

MAKRO
RANGKUMAN

NAMA :FARIDA
NIM : B1A120241
KELAS : E
Secara garis besar ekonomi ada 2 yaitu :
1. Ekonomi makro
2. Ekonomi mikro
Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang membuat:
- Konsumsi - kebutuhan
- Produksi - dll.
- Distribusi
- Solusi
- Pasar

Ekonomi makro
Ilmu ekonomi
Ekonomi mikro

Ekonomi makro
Ilmu yang mempelajari fenomena ekonomi secara aggregate :
inflation, unemplay ment, and grouth economic.
Ekonomi mikro
Contoh: bagaimana RT dan tirms membuat keputusan dan berinteraksi dalam
pasar.

Perbedaan fokus kajian


Makro ekonomi
1) Bagaimana D dan S menentukan
2) Masalah utama yang dihadapi perekonomian
3) Peranan kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mengatasi
ekonomi secara aggregate
Mikro ekonomi
1) Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumberdaya
2) Mencapai kepuasan maksimum.
Persoalan kemiskinan tidak bisa memberi barang dan jasa. Kebijakan upah
dibayar pemerintah daerah yang di SK kan gubernur tidak ada campur tangan
penguasa.
Permasalahan ekonomi makro
Masalah jangka pendek (stabilisasi) = bagaimana mengendalikan perekonomian
nasional agar terhindar dari = INFLANSI PENGANGGURAN KETIMPANGAN NP.
Dalam jangka pendek agar tetap berjalan:
A. pengeluaran investasi (penambahan stok barang jadi, setengah jadi, dan
bahan mentah). Dalam gudang pengusaha untuk pembelian barang modal,
(investasi, kontruksi, gudang , dll).
B. jumlah penduduk dan angkatan kerja = tetap (constant)
C. lembaga sosial, politik dan ekonomi yang ada.
Masalah jangka panjang (growh economic) = bagaimana mengendalikan
perekonomian nasional agar keserasian grouth population marginal product
capacity dan tersedia dana berinvestasi.

Pendapatan nasional (GNP)


Jumlah seluruk pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara
selama satu tahun.

Tujuan:
1. untuk mengetahui struktur perekonomian suatu negara
2. untuk mengetahui perkembagan perekonomian suatu negara
3. untuk mengetahui tingkat kemakmuran negara
4. untuk membandingan perekonomian antar negara didunia
5. untuk pengambilan kebijakan ekonomi.
Manfaat:
1. mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara.
2. mengefaluasi kinerja perekonomian dalam skala tertentu
3. mengukur perubahan perekonomian dari waktu ke waktu
4. membandigkan kinerja ekonomi antar sector
5. sebagai indicator kualitas hidup suatu negara
6. Sebagai indikator perbandingan kinerja ekonomi antar negara
7. sebagai indikator perbandingan kualitas standar hidup suatu negara lain
8. ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu.
9. ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dan kekayaan antar negara

Komponen pendapatan nasional


 1. Sisi produksi,  dapat dirumuskan :  PN = P x Q
2. Sisi pengeluaran, dapat dirumuskan : GNP =                                                    
C + 1+ 6+ (X-M)
3. Sisi pendapatan, dapat dirumuskan : PN = r+w+i+p

faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional :


1.  pihak pembeli atau konsumen : Y = c+s
2. pihak penjual atau produsen : Y = C+I

            Konsep pendapatan nasional 


Produk domestik bruto (GDP)
Jumlah penduduk,  barang maupun jasa yang dihasilkan Oleh unit-unit produksi
di dalam batas wilayah suatu negara atau domestik selama 1 tahun.  formulasi : 
GDP = pendapatan masyarakat DN ( dalam negeri) +  pendapatan asing DN
Produk nasional bruto (PNB)
  Nilai produk,  baik barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu
negara (nasional) selama 1 tahun,  termasuk yang dihasilkan oleh penduduk
tersebut di luar negeri.  cara menghitung :  GNP =  pendapatan WNI DN + 
pendapatan WNI LN ( Luar negeri) -  pendapatan asing DN

produk nasional netto (NNP)


NNP  = GPN - Depresiasi ( penyusutan barang modal)
 penyusutan adalah penggantian barang modal dengan peralatan produksi si
yang dipakai dalam proses produksi. biasanya bersifat taksiran,  yang dapat
menyebabkan terjadinya kekeliruan meskipun relatif kecil.

 pendapatan nasional netto (NNI)


 pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh
masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. formula: 
NNI = NNP - pajak tidak langsung

 Pendapatan perseorangan (PI)


 Jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat termasuk
pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. misalnya gaji, 
maupun pendapatan wiraswasta yang didapatkan secara berantai.
PI = NNI -Pajak perusahaan- iuran- laba ditahan+ transfer payment
 transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas
jasa produksi dari pendapatan nasional tanggal. seperti pembayaran dana
pensiunan,  tunjangan pengangguran dsb.

 pendapatan yang siap dibelanjakan


 disposible income : pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan untuk membeli
barang dan jasa konsumsi oleh selebihnya menjadi tabungan investasi.
DI = PI -  pajak langsung
      metode perhitungan pendapatan nasional 
metode pendapatan
 Metode pendekatan pendapatan dengan cara menjumlahkan pendapatan dari
berbagai faktor produksi yang memberikan sumbangan terhadap proses
produksi. dengan kata lain,  ini mendapatkan hasil dari penjumlahan seluruh
penerimaan yang diterima oleh pemilik faktor produksi dalam suatu negara
selama satu periode tertentu atau 1 tahun yaitu:
1.  tenaga kerja dapat memperoleh gaji atau upah
2.  pemilik modal akan mendapat bunga
3.  pemilik tanah dapat memperoleh sewa
4.  keahlian atau skill dapat memperoleh laba.
 formulasi pendekatan pendapatan
y = r +w+ i+p

Metode pendekatan produksi


 menciptakan nilai tambah (adead value) :  mencakup perhitungan nilai Tambah
pada setiap sektor atau lahan. cara menjumlahkan nilai tambah seluruh sektor.
 formulasi pendekatan produksi
Y = (P1 X Q1) + (P2 X Q2) + … (Pn X Qn)

 formulasi pendekatan pengeluaran


Menjumlahkan seluruh pengeluaran berbagai sektor ekonomi, yakni RT.pem.
RTP  dan RTM luar negeri suatu negara pada periode tertentu.
 pengeluaran berbagai sektor ekonomi terdiri dari:
1.  pengeluaran untuk konsumsi
2.  pengeluaran untuk investasi
3.  pengeluaran untuk pemerintah
4.  pengeluaran untuk ekspor dan impor
 formulasi pendekatan pengeluaran:
Y = C+I+G+(X-M) 

Fungsi konsumsi dan tabungan


1.  konsep dasar konsumsi dalam pendapatan nasional
2.  teori konsumsi keynes

  konsep dasar konsumsi


 besarnya konsumsi ditentukan oleh pendapatan yang diperoleh sehingga :
 fungsi konsumsi C = f (YD)

Artinya semakin besar pendapatan, semakin besar hasrat untuk


menggunakan pendapatan untuk konsumsi.
APC dan MPC
APC = Avarage to Propensity to Consumption
MPC = Marginal Propencity to Consume
APC merupakan besarnya konsumsi yang terjadi dibandingkan tingkat
pendapatan
APC = 𝐶/Y
MPC merupakan perbandingan antara pertambahan konsumsi dibandingkan
dengan pertambahan pendapatan yang terjadi
MPC = ∆𝐶 /∆Y
Fungsi Konsumsi
C = a + by atau C = a + MPCY
a = (APC – MPC) Y
b = MPC
Teori Konsumsi Keynes
Keynes menyatakan bahwa: “Peningkatan konsumsi akan meningkat ketika
pendapatan meningkat, namun peningkatan konsumsinya tidak sebanyak
peningkatan pendapatannya, bahkan lebih kecil dari kenaikan pendapatan”.
Hipotesis Keynes tentang teori konsumsi:

1.MPC merupakan kenaikan konsumsi dari setiap unit pendapatan,di mana nilai
MPC adalah antara 0 dan 1.
2.APC turun ketika pendapatan naik
3.Pendapatan merupakan determinan konsumsi, sedangkan tingkat tabungan
tidak memiliki peran penting.
Dalam ekonomi makro, pendapatan masyarakat sebuah negara secara
keseluruhan (pendapatan nasional) dialokasikan ke dua kategori pengeluaran
yaitu konsumsi dan tabungan.
Y=C+S
Keterangan:
Y = pendapatan nasional
C = konsumsi (consumption)
S = tabungan (saving)
Konsumsi nasional dan tabungan nasional merupakan fungsi linear dari
pendapatan nasional.
C = f(Y) = a + bY
Keterangan:
a = autonomous consumption = besarnya konsumsi
nasional bila GNP = 0
b = MPC (Marginal Propensity to Consume) = besarnya
tambahan konsumsi sebagai akibat adanya tambahan pendapatan nasional
sejumlah tertentu = secara grafis b merupakan koefisien arah dari kurva
konsumsi
Dari Y = C + S–> S = Y – C
S = Y – a – bY
S = – a + (1 -b)Y,
Dalam jangka janjang APC tidak turun, tetapi konstan dan akan sama dengan
MPC. James Duesenberry :
A. Konsumsi adalah fungsi pendapatan sekarang dengan pendapatan tertinggi
sebelumnya (hipotesis pendapatan relatif)
B. Fungsi utiliti individu tidak independen, tetapi saling
tergantung/interdependen dipengaruhi aspek sosial, perilaku konsumsi tetangga,
dll,
C.Konsumsi dipengaruhi kebiasaan/tingkat konsumsi masa lalu
D.Bila seseorang pada posisi terendah dalam skala pendapatan kelompok, APC-
nya tinggi. Maka tidak selalu APC turun saat pendapatan naik
E. MPC individu berubah jika pendapatannya turun dengan maksud
mempertahankan standar hidupnya. Maka MPC cenderung naik.

Irving Fischer:
A.Konsumsi oleh konsumen rasional memaksimalkan utilitasnya melihat
keadaan saat ini dengan harapan keadaan masa depan (hipotesis intertemporal
choice)
B. Konsumsi dapat dipengaruhi tingkat bunga
C.Fungsi konsumsi :
TEORI KONSUMSI

Konsumsi; Tindakan pelaku ekonomi, baik individu maupun kelompok, dalam


menggunakan komoditas berupa barang maupun jasa untuk memenuhi
kebutuhan. Secara agregat, konsumsi merupakan penjumlahan dari pengeluaran
seluruh rumah tangga yang ada dalam suatu perekonomian. Dengan mengetahui
total pengeluaran; masalah[pemerataan pendapatan, efisiensi penggunaan
sumber daya dan kita dapat menganalisis dan menentukan kebijakan ekonomi
guna memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
. PENGERTIAN FUNGSI KONSUMSI
Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara
tingkat konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam suatu
perekonomian.
Persamaannya C = a + bY
Keterangan :
C = tingkat konsumsi
a = konsumsi RT secara nasional pada saat pendapatan nasional 0
b = kecondongan konsumsi marginal
Y = tingkat pendapatan nasional
b. Kecenderungan Mengkonsumsi (Propensity to Consume)
Kecenderungan mengonsumsi dibedakan menjadi dua yaitu :
– Kecenderungan mengonsumsi marginal
– Kecenderungan mengonsumsi rata-rata
Kecenderungan mengonsumsi marginal yaitu perbandingan antara pertambagan
(AC) yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disporsabel (AY).
MPC= ∆C/∆Yd
Keterangan
MPC = Marginal Propensity to concume (kecondongan mengkonsumsi
marginal)
∆C = pertambahan konsumsi
∆Yd = pertambahan pendapatan
Kecenderungan Mengonsumsi Rata-rata (Average Propensity to Consume)
Kecenderungan mengonsumsi rata-rata yaitu perbandingan antara tingkat
konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan diposabel serta konsumsi itu dilakukan
(Yd).
APC= C/Yd Keterangan
APC = konsumsi rata-rata
C = tingkat konsumsi
Yd = besarnya pendapatan disposable

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi


Kita telah mempelajari faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi individu,
antara lain pendapatan yang diterima, tingkat harga, selera. Kali ini, kita akan
mencoba membahasnya dari segi ekonomi makro. Faktor-faktor yang
mempengaruhi keseluruhan konsumsi rumah tangga diklasigikasikan ke dalam
tiga bagian, antara lain faktor ekonomi, demografi, dan faktor nonekonomi, ada
juaga yang membedakan faktor obyektif dan subyektif
B. Pengertian Fungsi Tabungan
Fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara
tingkat tabungan rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam
perekonomian
S = -a + (1 – b) Y
Keterangan :
S = besarnya tabungan (save)
A = konnsumsi yang harus dipenuhi pada saat pendapatan nol
1-b = marginal prospensity to save
Y = pendapatan nasional
Marginal Prospensity to Save (MPS)
Kecenderungan menabung marginal merupakan perbandingan antara
pertambahan tabungan dengan pertambahan pendapatan disposabel.

MPS= ∆S/∆Yd
Keterangan :
MPS : Marginal Prospensity to saving (kecondongan menabung marginal)
S : pertambahan tabungan
Yd : pertambahan pendapatan

Average Prospensity to Save (APS)


Kecondongan menabung rata-rata merupakan perbandingan antara tingkat
tabungan (S) dengan tingkat pendapatan. Hubungan antara pendapatan, dan
tabungan dinyatakan dalam rumus:
Y=C+S
Keterangan
Y : Pendapatan
C : konsumsi
S : Tabungan
Antara MPC dengan MPS mempunyai hubungan yang cukup erat, hal in bisa
kita buktikan dengan mempergunakan persamaan sebagai berikut:
MPS + MPC = 1
MPC = 1 – MPS atau
MPS = 1 – MPC
Hubungan antara Pendapatan, Konsumsi, dan Tabungan
Dinyatakan dengan rumus sebagai berikut
Y=C+S
Keterangan
Y : Pendapatan
C : konsumsi
S : Tabungan
Antara MPS dan MPS mempunyai hubungan yang cukup erat hal ini dapat
dibuktikan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut
MPS + MPC = 1
MPC = 1 – MPS atau
MPS = 1 – MPC
C = h PV
h = faktor proporsi
PV = nilai sekarang dari pendapatan saat ini dan masa depan.

Franco Modigliani, Richard Brum berg, Albert Ando:


Hipotesis siklus hidup merup. pengembangan dari analisis intertemporal.
Konsumsi didasarkan pola pendapatan dalam siklus hidup. Asumsi: konsumen
ingin jalur konsumsi yang mulus sepanjang hidupnya. Rumus :

C = aA+ bY
A = asset
a = MPC asset
b = MPC pendapatan
Tabungan sebagai sarana memindahkan tingkat konsumsi tinggi ke rendah.

Milton Friedman:
Hipotesa pendapatan permanen. Konsumen berperilaku seolah hidup tanpa
batas. Orang dengan pendapatan tak pasti (petani dsb) menabung lebih banyak
untuk keperluan berjaga-jaga. Fungsi konsumsi = konsumsi permanen dengan
pendapatan permanen.

Ada 3 pendapatan:
1.Bila pendapatan aktual naik secara temporer terhadap pendapatan permanen,
maka APC turun temporer. Tahun-tahun dengan pendapatan aktual tinggi
adalah ta-hun-tahun APC rendah.
2.Rumah tangga dengan pendapatan permanen tinggi memiliki proporsi
konsumsi lebih tinggi.
3.Pendapatan transitori tidak dikonsumsi tapi ditabung. Fluktuasi pendapatan
didominasi pendapatan transitori.
Cp = h PV
Yp = r PV, maka Cp = h/r (Yp)
Ct = k Yt
Cp = konsumsi permanen
r = tingkat bunga rate of return aset
Ct = konsumsi

Konsumsi dalam arti ekonomi adalah semua penggunaan barang dan jasa yang
dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Investasi adalah keputusan menunda konsumsi sumber daya atau bagian
penghasilan demi meningkatkan kemampuan, menambah/mencipta kan nilai
hidup
Tabungan (saving) merupakan bagian pendapatan dari seseorang, sebuah
perusahaan atau lembaga yang tidak dibelanjakan atau dikeluarkan untuk
konsumsi sekarang
Hubungan Pendapatan, Konsumsi dan Tabungan Secara matematis hubungan
ketiganya digambarkan dalam fungsi yaitu : = C + S = Disposable income C =
Konsumsi masyarakat S = Tabungan masyarakat
Fungsi Konsumsi
Fungsi yang menunjukkan hubunganantara besarnya konsumsi dan pendapatan.
C = a + (1 – b )y
Fungsi Tabungan
Fungsi yangmenunjukkan hubunganantara besarnya tabungandan pendapatan.
S = - a + (1 – b)y
C = Konsumsi
S = Tabungan
a = Konsumsi/Tabungan otonom
1-b = MPC atau MPS
Average Propensity to Save Average Propensity to Save (APS) adalah total
tabungan dibagi dengan disposable income. Dalam bentuk rumus, APC dapat
ditulis sebagai berikut : APS = S Yd
Marginal Propensity to Save Marginal Propensity to Save (MPS) adalah
perubahan tabungan sebagai akibat perubahan disposable income. Dalam
bentuk rumus, MPC dapat ditulis sebagai berikut : MPS = ∆ S ∆ Yd

PENDAPATAN, KONSUMSI, TABUNGAN, INVESTASI


PENDAPATAN (INCOME) adalah jumlah balas jasa yang diterima pemilik
factor produksi selama 1 tahun.
Disimbolkan dengan Y
KONSUMSI (CONSUMPTION) adalah bagian dari pendapatan yang
dibelanjakan
Disimbolkan dengan C
TABUNGAN (SAVING) adalah bagian dari pendapatan yang disimpan (tidak
dibelanjakan)
Disimbolkan dengan S
INVESTASI (INVESMENT); bagian dari pendapatan perusahaan yang
ditanamkan atau sebagai penambah modal kerja.
Disimbolkan dengan I
Menurut JM Keynes, pendapatan suatu negara terdiri dari 2 hal

PENDAPATAN PERSEORANGAN
yang dirumuskan Y = C + S
PENDAPATAN PERUSAHAAN
yang dirumuskan Y = C + I

Apabila pendapatan berubah, maka perubahan tersebut akan berpengaruh


terhadap konsumsi dan tabungan.
FUNGSI KONSUMSI
Adalah fungsi yang menunjukkan hubungan KONSUMSI (C) dengan
PENDAPATAN (Y)
Dirumuskan : C = a + b.Y
C = a + MPC.Y
Faktor Yang mempengaruhi Konsumsi;
A. Pendapatan Rumah Tangga (Household Income)
B. Kekayaan Rumah Tangga (Household Wealth)
c. Tingkat Bunga (Interest Rate)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TABUNGAN
A. Kekayaan yang dimiliki
B. Sikap hemat
C. Suku Bunga
D. Kondisi perekonomian
E. Program dana pension pemerintah.

INVESTASI
Penanaman modal: dalam menghitung investasi pengeluaran dicatat sbb.:
1.Pembelian berbagai jenis barang modal; seperti mesin-mesin dan peralatan
produksi lain; untuk mengembangkan usaha.
2.Pembelian untuk membeli rumah, mendirkan pabrik dan mendirikan Gudang
perkantoran
3.Penambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan
barang dalam proses produksi
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR
Y = C + I + G + (X – M) dan I+G+X=S+T+M
Keterangan :
Y = Tingkat Pendapatan
C= Konsumsi
I = Investasi
G= Pengeluaran Pemerintah
X= Ekspor
M = Impor
S = Tabungan
T = Pajak
Pada sistem perekonomian terbuka, terdapat empat sektor pelaku
ekonomi yaitu:
1.sektor rumah tangga
2.sektor perusahaan,
3.sektor pemerintah,
4.sektor luar negeri.

1.Rumah Tangga
Hubungan dengan Perusahaan
Dalam gambar di atas, bahwa Rumah Tangga menjual SDM yang dimilikinya
djual kepada perusahaan. Dari interaksi antara rumah tangga dan perusahaan
dipertemukan pada Pasar tenaga kerja. Kemudian dari penjualan SDM tersebut,
rumah tangga mendapatan penghasilan yang terdiri dari sewa, bunga, upah dan
profit. Hal ini dipertemukan dalam pasar uang & lembaga keungan.
Hubungan dengan Pemerintah
Dalam hubungan ini rumah tangga menyetorkan sejumah uang sebagai pajak
kepada pemerintah dan rumah tangga menerima penerimaan berupa gaji, bunga,
penghasilan non balas jasa dari pemerintah (berupa hasil dari pajak).
Hubungan dengan negara lain
Untuk mencapai hubungan dengan negara lain rumah tangga harus melewati
pasar barang dan pasar luar negeri. Rumah tangga mengimpor barang dan jasa
dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2. Perusahaan
Perusahaan; gabungan unit kegiatan yang menghasilkan produk barang dan jasa.
Hubungan dengan Rumah Tangga
perusahaan menghasilkan produk-produk berupa barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh masyarakat. Lalu Perusahaan mendapatkan penghasilan dari
penjualan produknya. Interaksi tersebut dipertemukan dalam pasar barang.
Pasar Barang adalah pasar yang mempertemukan penawaran dan permintaan
barang dan jasa. Pasar barang sering diistilahkan dengan sektor riil.
Hubungan dengan Pemerintah
Perusahaan membayar pajak kepada pemerintah dan perusahaan menjual
produk dan jasa kepada pemerintah melalui pasar barang.
Hubungan dengan Dunia Internasional
Perusahaan melakukan impor atas produk barang maupun jasa dari luar negeri
melalui pasar barang dan pasar luar negeri. Dari hasil penjulan tersebut
perusahaan mendapatkan laba/keuntungan.
3. Pemerintah
Bertindak sebagai pembuat dan pengatur kebijakan masyarakat dan bisnis.
Hubungan dengan RumahTangga
pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk kebutuhan operasional,
pembangunan, dan lain-lain untuk membangun negara.
Hubungan dengan Perusahaan
pemerintah mendapatkan penerimaan pajak dari perusahaan dan pemerintah
juga membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran belanja yang
ada.
4. Negara-negara lain
Hubungan dengan Rumahtangga
Negara-negara lain(dunia internasional) menyediakan barang dan jasa untuk
kepentingan rumah tangga yang dilakukan di pasar luar negeri, dari pasar luar
negeri masuk ke dalam pasar barang dalam negeri sehingga produk yang
dihasilkan dapat dibeli oleh rumah tangga. Sehingga dari transaksi jual beli
tersebut negara lain mendapatkan laba/keuntungan.
Hubungan dengan Perusahaan
dunia internasional(negara lain) mengekspor produknya kepada bisnis-bisnis
perusahaan. Aliran barang dan jasanya juga melalui pasar negeri lalu masuk ke
pasar barang. Dari proses tersebut juga dihasilkannya suatu laba.

Anda mungkin juga menyukai