Anda di halaman 1dari 28

MEMAHAMI

KONSEP ILMU
EKONOMI
E K O N O M I D A N
B I S N I S

SMA/SMK/MA FASE F
Pengertian Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai ilmu yang


mempelajari segala tingkah laku manusia yang bertujuan
untuk mendapatkan dan mengelola sumber daya yang
terbatas. Selain itu, ekonomi juga diartikan sebagai usaha
dalam membuat alternatif barang atau jasa untuk
memuaskan kebutuhan hidup manusia yang tidak terbatas.
Pengertian Ilmu Ekonomi Oleh Para Ahli
Adam Smith Aristoteles
Adam Smith dikenal sebagai pelopor ilmu ilmu ekonomi adalah suatu cabang ilmu
ekonomi modern. Menurut Adam Smith ilmu yang mempelajarai tentang ydu ahl yakni
ekonomi adalah ilmu sistematis yang sesuatu yang kemungkinan dipakai dan
mempelajari tingkah laku manusia dalam kemungkinan untuk ditukarkan dengan
usahanya untuk mengalokasikan sumber barang. Jadi ilmu ekonomi berhubungan
daya yang terbatas untuk mencapai dengan nilai pemakaian dan nilai
tujuan tertentu pertukaran.
1. Ilmu Ekonomi Deskriptif (Descriptive
Economic)
Analisis ekonomi yang menggambarkan
kondisi sebenarnya berdasarkan kondisi
fakta dalam perekonomian. Pembagian
ilmu ini sangat penting. Tujuannya agar
pekerjaan manusia dalam memecahkan
berbagai masalah ekonomi menjadi
lebih mudah.
Contoh; sistem pertanian, dan
perkembangan sektor industri tertentu,
gambaran kondisi krisis moneter di
Indonesia yang terjadi pada tahun 1998
2. Ilmu Ekonomi Teori (Economics
Theory)
Jadi jenis kedua ilmu ekonomi adalah
analisis ekonomi yang berusaha
menjelaskan dan mencari
pengertian, hubungan sebab dan
akibat, dan cara kerja sistem
ekonomi. Ilmu ekonomi teori ini masih
dibagi lagi menjadi dua yakni ilmu
ekonomi mikro dan ilmu ekonomi
makro.
3. Ilmu Ekonomi Terapan (Applied
Economics)
Ilmu ini berkaitan dengan analisis
ekonomi teori untuk merumuskan
kebijakan-kebijakan dan pedoman
yang tepat untuk menangani
masalah ekonomi tertentu. Jadi, ilmu
ekonomi terapan lebih bersifat
praktis dengan menerapkan
pengertian ekonomi pada bidang-
bidang atau masalah-masalah
tertentu. Misalnya, ekonomi di
perusahaan, ekonomi moneter,
ekonomi perbankan dan sebagainya.
Suatu ilmu ekonomi yang melihat dan menganalisis
kegiatan-kegiatan ekonomi dengan menganalisis
bagian-bagian yang kecil dari keseluruhan kegiatan
ekonomi. Atau definisi ekonomi mikro yang lain yaitu
merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang
mempelajari mengenai perilaku konsumen dan
perodusen serta penentuan dari harga pasar
maupun kuantitas faktor input, produk dan jasa yang
diperjualbelikan dalam pasar.
Kegiatan ekonomi mikro umumnya mengacu
kepada ruang lingkup yang lebih kecil seperti
misalnya: rumah tangga dan perusahaan.
Contoh yang mendasar seperti interaksi di pasar
yaitu kegiatan jual-beli antara penjual dan pembeli
atau konsumen dan produsen
Ekonomi makro mempelajari berbagai peristiwa
ekonomi, merumuskan, dan memperbaiki
kebijakan yang ada. Teori ini meneliti fenomena
ekonomi yang luas, misalnya tingkat
pengangguran, inflasi, dan resesi yang melanda
suatu negara.
Pendapatan nasional adalah jumlah total
pendapatan yang diterima oleh masyarakat suatu
negara sebagai bentuk balas jasa berhubungan
dengan proses produksi barang dan jasa.

Ketika menilai apakah perekonomian berlangsung


dengan baik atau buruk yang dilihat adalah total
pendapatan yang diperoleh semua orang dalam
perekonomian.

Besarnya pendapatan nasional suatu negara


merupakan salah satu tolak ukur kemakmuran
negara.
Perhitungan pendapatan nasional merupakan suatu
kerangka perhitungan yang digunakan untuk
mengukur aktivitas ekonomi yang terjadi atau
berlangsung di dalam perekonomian. Jika kegiatan
perekonomian untuk seluruh negara maka ukuran
tersebut menjadi ukuran nasional (makro).

Dengan demikian pendapatan nasional dapat


ditinjau dari tiga pendekatan yaitu pendekatan
produksi, pendekatan pendapatan dan
pengeluaran.
Tujuan perhitungan pendapatan nasional suatu
negara:

1. Menilai perkembangan ekonomi suatu negara dari


waktu ke waktu.
2. Membandingkan perekonomian dengan negara
lain.
3. Menerangkan struktur perekonomian negara
4. Mengetahui pertumbuhan ekonomi dan
pendapatan perkapita.
5. Dapat membantu merumuskan kebijakan
pemerintah
Apabila dengan menggunakan pendekatan produksi maka
pendapatan nasional memiliki komponen sebagai berikut:

a.pertambangan dan penggalian;


b.industri pengolahan;
c.listrik, gas dan air minum;
d.bangunan;
e.perdagangan, hotel dan restoran;
f.pengangkutan dan komunikasi;
g.bank dan lembaga keuangan lainnya;
h.sewa rumah;
i.pemerintahan dan pertahanan
j.jasa-jasa.
Komponen pendapatan nasional :

Jika dilihat dari sisi pendekatan pendapatan yang


digunakan, maka komponen pendapatan
nasional terdiri dari:
a.sewa (rent) yang diterima pemilik sumber daya alam;
b.upah/gaji (wage) yang diterima tenaga kerja;
c.bunga (interest) yang diterima pemilik modal;
d.laba (profit) yang diterima pemilik skill/kewirausahaan.
Sedangkan dilihat dari pendekatan pengeluaran, maka
komponen pendapatan nasional terdiri dari:

a.konsumsi/consumption (C)
b.investasi/investment (I);
c.pengeluaran pemerintah/government expenditure (G);
d.selisih ekspor dengan impor/export - import (X - M)
Konsumsi (C)

Konsumsi ini adalah konsumsi nasional yang berhubungan


dengan laju pengeluaran dengan pendapatan nasional.
Walaupun demikian, tambahan pengeluaran konsumsi tidak
otomatsi menambah pendapatan. Sebab, tidak semua
pendapatan digunakan untuk konsumsi. Sebagian lagi
digunakan untuk tujuan menabung atau investasi. Dengan
rumus sebagai berikut :
Y = C = S/I
Tabungan

Sisa pendapatan yang tidak habis dikonsumsi merupakan


tabungan. Jika pendapatan seseorang meningkat, semakin
besar kemungkinan ia menabung. Besarnya tingkat
pendapatan nasional akan mempengaruhi tingkat tabungan
nasional, dan tabungan di bank dapat diberdayakan untuk
investasi yang pada akhirnya dapat menunjang pendapatan
nasional.
Invetasi (I)

Investasi merupakan pengaktifan tabungan masyarakat


dalam produksi dalam rangka untuk memperoleh laba.
Artinya adalah bahwa investasi akan tergantung pada
tingkat tabungan, semakin besar tabungan masyarakat,
semakin besar pula kemungkinan investasi. Semakin
besar investasi, semakin banyak lapangan kerja dibuka,
yang akhirnya memperbesar pendapatan nasional.
Beberapa konsep yang berhubungan dengan
pendapatan nasional yaitu:

Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik


Bruto (PDB).
Produk domestik bruto (PDB) diartikan sebagai seluruh
jumlah produksi yang dihasilkan masyarakat dalam
suatu negara pada periode tertentu, biasanya 1 tahun.
Termasuk jasa dari perusahaan asing yang beroperasi di
negara tersebut juga dijumlahkan.

Dalam perhitungan GDP, barang dan jasa yang dihitung


hanya yang diproduksi di negara tersebut saja,
sedangkan yang berada di luar negeri tidak dimasukkan
ke dalam perhitungan GDP.
Contoh, si A menjual sebuah barang di Singapura,
padahal ia warga negara Indonesia. Maka, hasil
penjualan barang yang dilakukan si A tersebut tidak
masuk dalam perhitungan GDP.

Sebagai gantinya, penjualan barang dan jasa yang


dilakukan oleh warga negara asing maupun perusahaan
asing yang beroperasi di Indonesia yang masuk dalam
perhitungan GDP.

Contoh; Freeport merupakan perusahaan tambang asal


Amerika Serikat yang beroperasi di Indonesia. Maka,
setiap penjualan barang dan jasa yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut masuk dalam perhitungan GDP
Indonesia.
Rumus GDP:
Secara umum rumus GDP adalah:

GDP/PDB = Pendapatan warga negara asli negara


tersebut + Pendapatan warga negara asing yang
berada di negara tersebut.
Pendekatan perhitungan pendapatan nasional
1. Pendekatan Pendapatan
Metode menghitung pendapatan yang diterima oleh
semua faktor produksi dalam menghasilkan produk jadi.
Berdasarkan pendekatan pendapatan, rumus GDP dapat
dituliskan sebagai berikut.

GDP = w + r + i + 𝜋
Keterangan:
w = upah
r = bunga
i = pendapatan sewa
𝜋 = laba/profit
Menghitung GDP menggunakan pendekatan;
2.Pendekatan Pengeluaran
Metode yang digunakan untuk mengukur jumlah yang
telah dikeluarkan untuk menciptakan semua barang jadi
dalam satu periode. Rumus GDP berdasarkan pendekatan
pengeluaran :

GDP = C + G + I + (X – M)
Keterangan:
C = konsumsi rumah tangga
G = pengeluaran dan investasi pemerintah
I = investasi perusahaan untuk modal baru dalam bentuk
persediaan, peralatan, pabrik.
X = ekspor
M = impor
Menghitung GDP menggunakan pendekatan;
3.Pendekatan Produksi
Metode GDP yang digunakan untuk mengukur nilai
produksi yang dihasilkan dari faktor produksi yang
tersedia pada sebuah negara tanpa melihat apakah
faktor produksi tersebut milik negara itu sendiri atau milik
negara lain. Rumus GDP dengan pendekatan produksi
adalah sebagai berikut.
GDP = (P1 x Q1) + (P2 x Q2) + … (Pn x Qn)
Keterangan:
P1 = harga barang ke-1
Q1 = jumlah barang ke-1
Pn = harga barang ke-n
Qn = jumlah barang ke-n
Jenis GDP:

1. GDP riil atau PDB riil adalah nilai barang atau jasa
yang dihasilkan pada satu waktu tertentu berdasarkan
pada harga tahun dasar tertentu. Misalnya, untuk
menghitung GDP tahun 2022, maka digunakan harga
pasar berlaku di tahun 2021 sebagai harga dasarnya.
Biasanya, GDP riil digunakan ketika ada inflasi karena
GDP nominal tidak terikat dan tidak terpengaruh oleh
inflasi. Adapun rumus GDP riil adalah:

GDP riil = Kuantitas yang diproduksi pada tahun t x Harga


tahun dasar
Jenis GDP:

GDP Nominal
Kebalikan dari GDP riil, GDP nominal adalah nilai
barang atau jasa yang dihasilkan berdasarkan harga-
harga yang berlaku pada waktu barang atau jasa
tersebut diproduksi. Dari definisi tersebut, maka dapat
dituliskan rumus GDP nominal adalah:

GDP nominal = jumlah barang atau jasa yang diproduksi


di tahun t x Harga di tahun t
Beberapa konsep yang berhubungan dengan
pendapatan nasional yaitu:

Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional


Bruto (PNB)
GNP merupakan jumlah dari seluruh nilai barang dan
jasa akhir berdasarkan harga pasar yang dihasilkan
dalam setahun.
Perhitungan GNP; jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan oleh warga negara tersebut, baik di dalam
negeri maupun di luar negeri dalam satu tahun, tetapi
barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara
asing tidak masuk dalam perhitungan GNP.
Interpretasi nilai GNP dan GDP :

Jika nilai GDP suatu negara > GNP negara tersebut,


maka mengindikasikan belum majunya negara
tersebut. Hal ini dapat menyebabkan negara tersebut
mengalami kondisi di mana nilai investasi asing lebih
besar daripada nilai investasi negara tersebut di luar
negeri.
Jika nilai GDP suatu negara < GNP negara tersebut,
artinya perekonomian negara tersebut sudah
termasuk maju karena nilai investasi luar negeri
negara tersebut lebih besar dibandingkan investasi
asing di dalam negara tersebut.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai