Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATA KULIAH 1

SESI 3

Nama : Fatimah Azzahra


Nomor Induk Mahasiswa / NIM : 044839787
Fakultas dan Prodi : Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen
Nama Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Makro / ESPA4110
Nama UPBJJ : UPBJJ UT-Bogor

SOAL TUGAS 1 ESPA4110 PENGANTAR EKONOMI MAKRO

1. Jelaskan konsep dasar ilmu ekonomi dan jelaskan bagaimana konsep-konsep ini
diterapkan dalam analisis ekonomi sehari-hari. Berikan contoh nyata bagaimana prinsip-
prinsip ekonomi mempengaruhi pengambilan keputusan individu dan bagaimana prinsip-
prinsip ini membantu masyarakat mengalokasikan sumber daya yang terbatas. (Skor: 30)
2. Jelaskan konsep Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dan bagaimana PDB dihitung melalui
pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Gambarkan perbedaan antara PDB
nominal dan PDB riil, serta jelaskan pentingnya PDB dalam mengukur kesehatan ekonomi
suatu negara. (Skor: 30)
3. Sebuah negara fiktif bernama “Economiland” sedang mengalami pertumbuhan ekonomi
yang tinggi, inflasi yang meningkat, dan volatilitas eksternal dalam perekonomian.
Dengan menggunakan skenario tersebut, jelaskan bagaimana interaksi antara konsumsi,
tabungan, dan investasi dapat mempengaruhi keseimbangan makroekonomi dan strategi
kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah untuk mengatasi tantangan ini. (Skor: 40)

Jawaban.
1. Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana masyarakat mengalokasikan sumber daya
terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang tak terbatas. Beberapa konsep
dasar dalam ilmu ekonomi yang membentuk dasar analisis ekonomi sehari-hari meliputi :

a) Keterbatasan Sumber Daya :


 Prinsip : Sumber daya ekonomi, seperti tenaga kerja, modal, dan waktu, terbatas.
Oleh karena itu, masyarakat harus memilih bagaimana sumber daya ini akan
digunakan.
 Pengaplikasian : Individu dan organisasi harus memutuskan cara terbaik untuk
menggunakan sumber daya yang mereka miliki. Misalnya, seseorang harus
memutuskan antara bekerja lebih lama untuk menghasilkan lebih banyak uang atau
memiliki lebih banyak waktu luang.
b) Biaya Kesempatan :
 Prinsip : Biaya kesempatan adalah nilai terbaik dari alternatif yang diorbankan ketika
membuat keputusan. Dalam ekonomi, ini mengacu pada apa yang hilang ketika kita
memilih satu opsi daripada yang lain.
 Pengaplikasian : Ketika seseorang memilih untuk bekerja tambahan, biaya
kesempatan adalah waktu yang dihabiskan yang bisa digunakan untuk kegiatan lain,
seperti bersantai atau berinteraksi dengan keluarga.
c) Manfaat Marginal :
 Prinsip : Manfaat marginal adalah tambahan manfaat yang diperoleh dari konsumsi
atau produksi satu unit tambahan dari suatu barang atau jasa.
 Pengaplikasian : Misalnya, ketika seseorang memutuskan apakah akan membeli satu
potong pizza lagi, dia akan mempertimbangkan manfaat tambahan yang dia
dapatkan dari potongan pizza tersebut dibandingkan dengan biaya tambahan yang
dikeluarkan.
d) Permintaan dan Penawaran :
 Prinsip : Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dibeli oleh konsumen
pada berbagai tingkat harga. Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia
untuk dijual oleh produsen pada berbagai tingkat harga.
 Pengaplikasian : Harga barang dan jasa di pasar ditentukan oleh interaksi antara
permintaan dan penawaran. Ketika permintaan suatu barang naik, harga cenderung
naik juga, dan sebaliknya.
e) Efisiensi dan Keefektifan :
 Prinsip : Efisiensi merujuk pada penggunaan sumber daya secara optimal untuk
mencapai hasil yang maksimal. Keefektifan merujuk pada mencapai tujuan yang
diinginkan.
 Pengaplikasian : Dalam analisis ekonomi sehari-hari, individu dan organisasi
berusaha untuk mencapai efisiensi dalam penggunaan sumber daya, yaitu mencapai
hasil maksimal dengan biaya yang minimal.
Contoh nyata bagaimana prinsip-prinsip ekonomi mempengaruhi pengambilan keputusan
individu adalah ketika seseorang memutuskan antara membeli mobil baru atau
memperbaiki mobil lama. Dia harus mempertimbangkan biaya kesempatan (apa yang akan
dia lewatkan dengan memilih salah satu opsi) dan manfaat marginal (manfaat tambahan
yang akan dia dapatkan dari mobil baru atau mobil yang diperbaiki).
Dalam masyarakat secara keseluruhan, prinsip-prinsip ekonomi membantu dalam alokasi
sumber daya yang terbatas. Misalnya, jika masyarakat mengalokasikan lebih banyak
sumber daya untuk pendidikan, maka pendidikan akan menjadi lebih berkualitas. Namun,
jika lebih banyak sumber daya dialokasikan untuk pertahanan, maka tingkat keamanan
masyarakat akan meningkat. Prinsip ini membantu dalam mengoptimalkan penggunaan
sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat dengan cara yang
paling efisien.

2. Pendapatan Domestik Bruto (PDB) adalah salah satu indikator utama yang digunakan
untuk mengukur kesehatan ekonomi suatu negara. PDB mengukur nilai total semua barang
dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara selama periode waktu tertentu, biasanya
dalam satu tahun.
Terdapat dua pendekatan utama untuk menghitung PDB, yaitu pendekatan pengeluaran
dan pendekatan pendapatan :
1. Pendekatan Pengeluaran :
Pendekatan ini menghitung PDB dengan menghitung total pengeluaran dalam ekonomi.
Rumusnya adalah : PDB = C + I + G + (X - M)
 C adalah pengeluaran konsumen (konsumsi rumah tangga).
 I adalah investasi dalam modal fisik, seperti peralatan dan bangunan.
 G adalah pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa.
 (X - M) adalah saldo ekspor bersih, yaitu nilai ekspor (X) dikurangi impor (M).
2. Pendekatan Pendapatan :
Pendekatan ini menghitung PDB dengan menghitung total pendapatan yang diterima
oleh faktor produksi dalam ekonomi. Rumusnya adalah: PDB = Gaji + Bunga +
Keuntungan + Pendapatan sewa + Laba kewirausahaan
 Gaji adalah bayaran yang diterima oleh tenaga kerja.
 Bunga adalah pendapatan yang diterima oleh pemilik modal yang memberikan
pinjaman.
 Keuntungan adalah pendapatan yang diterima oleh pemilik modal yang memiliki
saham dalam perusahaan.
 Pendapatan sewa adalah pendapatan yang diterima oleh pemilik properti yang
disewakan.
 Laba kewirausahaan adalah keuntungan yang diterima oleh pengusaha atas risiko
usaha mereka.
Perbedaan antara PDB Nominal dan PDB Riil :
 PDB Nominal : Ini mengukur nilai total produksi ekonomi dengan menggunakan
harga saat ini, yang dapat dipengaruhi oleh inflasi. Oleh karena itu, PDB nominal bisa
lebih tinggi jika harga naik, bahkan jika jumlah barang dan jasa yang diproduksi tetap.
 PDB Riil : PDB riil mengukur nilai total produksi ekonomi dengan menggunakan
harga dari suatu tahun dasar yang tetap. Ini memberikan gambaran yang lebih akurat
tentang pertumbuhan ekonomi karena menghilangkan efek inflasi. PDB riil berguna
untuk membandingkan kinerja ekonomi dari tahun ke tahun.
Pentingnya PDB dalam Mengukur Kesehatan Ekonomi :
 PDB adalah indikator kunci untuk mengukur kesehatan ekonomi suatu negara. Ini
membantu pemerintah, pelaku bisnis, dan analis ekonomi untuk memahami sejauh
mana ekonomi tumbuh atau menyusut.
 PDB juga digunakan untuk membandingkan kinerja ekonomi antara negara-negara.
Negara dengan PDB yang lebih tinggi cenderung memiliki standar hidup yang lebih
tinggi.
 PDB juga digunakan untuk meramalkan permintaan untuk berbagai barang dan jasa,
yang berdampak pada investasi, penyerapan tenaga kerja, dan kebijakan ekonomi.
Namun, PDB tidak sepenuhnya mencerminkan kesejahteraan masyarakat, karena tidak
mempertimbangkan distribusi pendapatan, kerusakan lingkungan, atau faktor-faktor sosial
lainnya. Oleh karena itu, untuk memahami situasi ekonomi lebih holistik, analisis ekonomi
lainnya dan indikator sosial juga perlu dipertimbangkan.
3. Dalam situasi negara fiktif "Economiland" dengan pertumbuhan ekonomi tinggi, inflasi
yang meningkat, dan volatilitas eksternal, interaksi antara konsumsi, tabungan, dan
investasi memainkan peran penting dalam keseimbangan makroekonomi.
Berikut bagaimana faktor-faktor ini berinteraksi dan strategi kebijakan yang dapat diambil
oleh pemerintah untuk mengatasi tantangan ini :
1. Pertumbuhan Ekonomi Tinggi :
 Pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah indikasi positif, tetapi jika terlalu cepat,
dapat menyebabkan inflasi dan ketidakseimbangan dalam ekonomi.
 Konsumsi cenderung meningkat karena pendapatan masyarakat naik, yang
mendukung pertumbuhan ekonomi.
 Investasi dapat meningkat karena pelaku bisnis melihat peluang dalam ekonomi
yang berkembang.
2. Inflasi yang Meningkat :
 Pertumbuhan ekonomi yang tinggi seringkali menyebabkan tekanan inflasi karena
permintaan melebihi penawaran, dan harga naik.
 Inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli masyarakat dan merusak stabilitas
ekonomi.
3. Volatilitas Eksternal :
 Volatilitas eksternal, seperti fluktuasi mata uang atau harga komoditas global, dapat
mempengaruhi perekonomian "Economiland" karena ketergantungan pada
perdagangan internasional atau faktor eksternal lainnya.

Strategi Kebijakan yang Dapat Diambil oleh Pemerintah :


1. Kebijakan Moneter :
 Untuk mengendalikan inflasi yang meningkat, bank sentral "Economiland" dapat
meningkatkan suku bunga. Ini akan mendorong tabungan dan mengurangi konsumsi
serta investasi.
 Jika inflasi tetap tinggi karena pertumbuhan yang kuat, bank sentral dapat
mempertimbangkan penggunaan instrumen kebijakan lain, seperti mengurangi
likuiditas di pasar.
2. Kebijakan Fiskal :
 Pemerintah dapat mempertimbangkan kebijakan fiskal yang mengurangi defisit
anggaran jika inflasi adalah hasil dari belanja pemerintah yang besar.
 Kebijakan fiskal yang bijak dapat membantu menciptakan keseimbangan antara
konsumsi, tabungan, dan investasi.
3. Intervensi Mata Uang :
 Untuk mengatasi volatilitas mata uang, bank sentral dapat mempertimbangkan
intervensi dalam pasar valuta asing atau mengadopsi kebijakan ekonomi yang lebih
kuat untuk mengurangi ketergantungan pada eksternal.
 Diversifikasi dalam perdagangan dan investasi internasional dapat membantu
mengurangi risiko eksternal.
4. Kebijakan Stabilitas Ekonomi :
 Pemerintah dapat fokus pada menciptakan lingkungan yang stabil dan prediktabel
bagi pelaku bisnis dengan mempromosikan regulasi yang baik, hukum kontrak yang
kuat, dan kebijakan yang mendukung investasi jangka panjang.
5. Kebijakan Pendidikan dan Pelatihan :
 Investasi dalam pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan produktivitas dan
kemampuan beradaptasi dalam menghadapi volatilitas ekonomi.
Keseimbangan makroekonomi adalah tujuan penting dalam mengelola situasi seperti yang
dihadapi "Economiland." Pemerintah perlu mengadopsi kebijakan yang tepat untuk
menjaga pertumbuhan ekonomi yang sehat, mengendalikan inflasi, dan mengurangi
ketidakpastian eksternal. Keputusan-keputusan ini harus seimbang dan didasarkan pada
analisis ekonomi yang cermat.

Sumber :
ESPA4110 *dengan pengubahan*
https://www.fokussolo.com/pendidikan/66910540486/jawaban-sebuah-negara-fiktif-
bernama-economiland-sedang-mengalami-pertumbuhan-ekonomi-yang-tinggi-inflasi
*dengan pengubahan*
https://www.gramedia.com/literasi/konsep-ilmu-ekonomi/ *dengan pengubahan*

Anda mungkin juga menyukai