Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Eknomi adalah ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan


dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri
berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος
(nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum".1 Ekonomi banyak dibahas dalam ilmu khusus
yakni ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi sendiri adalah ilmu yang mempelajari perilaku kebutuhan
manusia dalam memilih dan bagaimana menciptakan kemakmuran.

Ekonomi merupakan aspek yang sangat penting dalam suatu negara. Sebab dalam
kegiatan ekonomi suatu negara dapat memenuhi kebutuhan hidup dengan memanfaatkan sumber
daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM). Tetapi seiring berjalannya waktu sumber
daya alam (SDA) tersebut akan habis sejalan dengan kebutuhan manusia yang kian hari
meningkat. Dari hal tersebut tentu menimbulkan masalah ekonomi.

Masalah ekonomi adalah suatu masalah yang timbul dari terbatasnya sumber daya tetapi
kebutuhan manusia yang tidak terbatas bermacam-macam hingga tak terkendali. Masalah
Ekonomi sendiri terdiri dari 2 macam, yakni masalah ekonomi klasik dan masalah ekonomi
modern. Ekonomi klasik yang dipelopori oleh Adam Smith sekitar pada tahun 1870 yang pada
saat itu mencakup proses produksi, distribusi dan konsumsi. Sedangkan ekonomi modern yang
mencakup barang apa yang di produksi dan berapa banyak jumlahnya (what) lalu bagaimana
cara produksi (how) dan untuk siapa barang diproduksi (who).

Suatu negara akan dipandang berhasil atau tidak dalam memecahkan masalah ekonomi
dapat dilihat dengan ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ekonomi mikro atau mikroekonomi
adalah ilmu ekonomi yang mempelajari tentang perilaku konsumen dan perusahaan serta
penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang dan jasa yang diperjual-belikan.
1
Wikipedia, “Ekonomi”, (https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi , diakses dari 19 september 2020, pukul 02.43)
Seperti keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang
dan jasa, yang dimana akan menentukan harga atau kesepakatan. Sedangkan Ekonomi Makro
atau Makroekonomi adalah ilmu yang menjelaskan tentang perubahan ekonomi yang dapat
mempengaruhi banyak kalangan masyarakat, perusahaan dan pasar. Ekonomi makro digunakan
untuk menganalisis bagaimana cara terbaik untuk dapat memenuhi target-target seperti
pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang
berkesinambungan. Dari hal tersebut tentu dapat menunjukkan betapa secara signifikan dapat
mempengaruhi pertumbuhan di suatu negara.

Ekonomi mikro berkaitan dengan produsen dan konsumen, sedangkan ekonomi makro
berkaitan dengan mempelajari variabel-varibel ekonomi secara keseluruhan. Dan Dalam makalah
ini berkesempatan akan membahas tentang ekonomi makro yakni, tentang apa itu pendapatan
nasional, bagaimana cara menghitung pendapatan nasional dan manfaat mempelari pendapatan
nasiona serta apa itu multiflier effect.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka ditarik rumusan masalah sebagai berikut ini:
1. Apa yang dimaksud dengan multiflier effect?
2. Faktor-faktor apa saja yang menghambat multiflier effect?
3. Bagaimana perumusan multiflier effect?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk dapat mengetahui dan memahami definisi dari multiflier effect
2. Untuk dapat mengetahui dan memahami hal yang mempengaruhi multflier effect
3. Untuk dapat mengetahui dan memahami cara hitung multiflier effect
BAB II
PEMBAHASAN

A. Multiflier Effect
Multiflier atau angka pengganda adalah hubungan antara variabel tertentu
dengan variabel pendapatan nasional. Atau dapat didefinisikan sebagai suatu
angka yang menunjukan besarnya perubahan pendapatan nasional yang
disebabkan oleh perubahan pada komponen permintaan agrgeat otonom (yaitu
C0, I0, G0, X0 atau M0). Jika angka pengganda tersebut menunjukan angka yang
tinggi, maka dapat mempengaruhi terhadap tingkat pendapatan nasional juga
besar, sebaliknya jika angka tersebut menunjukan angka yang rendah maka
pendapatan nasional pun akan ikut rendah. Perubahan pendapatan nasional itu
ditunjukan dengan suatu angka pelipat yang disebut dengan koefisien
multiflier. Angka pengganda menunjukan perbandingan di antara jumlah
pertambahan atau pengurangan dalam pendapatan nasional dengan jumla
pertambahan atau pengurangan dalam pengeluaran agregat yang telah
menimbulkan perubahan dalam pendapatan nasional.2

Pendapatan nasional berubah sebagai akibat dari perubahan nilai


komponen, yaitu: a).Investasi, b)Konsumsi, c)pengeluaran pemerintah, d)
eksport dan import. Perubahan pendapatan agregat sama dengan perubahan
konsumsi ditambah perubahan investasi. karena perubahan konsumsi
tergantung pada perubahan dalam investasi, kita dapat menghapus konsumsi
dari persamaan. Perubahan dalam pendapatan agregat sama dengan
pengganda investasi kali perubahan investasi.

2
“Makalah Angka Pengganda”, (https://www.coursehero.com/file/37608321/Angka-Penggandadocx/, diakses
pada tahun 2016).
B. Faktor-faktor Menghambat Multiflier Effcet
Faktor-faktor yang mempengaruhi menghambatnya multiflier effect
adalah sebagai berikut:

a. MPS ( Marginal Propensity to Consume )

Proses pertambahan pendapatan diantara golongan masyarakat secara


berangsur-angsur akan semkain kecil dan akhirnya akan berhenti sama sekali.
Hal ini disebabkan karena tambahan pendapatan tidak seluruhnya digunakan
untuk tambahan konsumsi melainkan ada sebagian yang ditabung. Dengan
adanya tabungan ini, berarti ada bagian dari pendapatan yang tidak tersalur
dalam masyarakat sehingga hal ini sifatnya mengurangi aliran pendapatan
secara keseluruhan. Dalam analisis ekonomi gejala semacam in disebut
leakages (kebocoran). Kebocoran karena tabungan (MPS) yang besarnya
adalah :
MPS = dS / dY
Bila dikaitkan dengan contoh terdahulu dimana MPS dari golongan
masyarakat adalah 0,2 yang berarti setiap tambahan pendapatan 20%
diantaranya digunakan untuk tabungan. Maka secara keseluruhan kebocoran
yang terjadi karena MPS adalah 20% x Rp. 5000 = Rp. 1000
Pada umumnya MPS dinegara berkembang adalah lebih rendah bila
dibandingkan dengan di Negara maju.Sehingga kebocoran sebagai akibat
tabungan di Negara berkembang relative lebih rendah dari Negara maju.

b. MPM ( Marginal Propensity to Import )


Jika terjadi kenaikan pendapatan dan kenaikan ini tenyata mendorong
masyarakat untuk menambah pengeluaran mereka dari barang-barang yang
berasal dari import maka proses multiplier dalam negeri akan terhenti.
Kebocoran (leakages) dalam hal ini disebabkan karena tambahan pengeluaran
dari golongan yang mendapat tambahan pendapatan pada akhirnya akan
diterima olaeh orang luar negeri.
Jadi yang bertambah pendapatannya untuk periode berikutnya
adalah golongan masyarakat luar negeri.
MPM = dM / dY
Dimana:
dM = tambahan import
dY = tambahan pendapatan
semakin besar nilai MPM maka proses multiplier akan semakin berkurang.
Kedua macam kebocoran yang telah disebutkan diatas yaitu MPS dan
MPM adalah merupakan leakages terpenting yang mengurangi pengaruh
multiplier.

c. Leakage juga terjadi bilamana tambahan pendapatan yang diterima oleh


golongan masyarakat dipakai untuk pelunasan utang dan mereka yang
berpiutang tidak menggunakan jumlah piutang yang diterimanya untuk
tambahan konsumsi mereka. Atau dalam hal lain golongan masyarakat
yang menerima tambahan pendapatan lebih senang menyimpan dalam
bentuk uang tunai
d. Proses ekonomi sudah ada dalam keadaan full employment ( kesempatan
kerja penuh ). Jika dalam keadaan full employment terjadi kenaikan
pendapatan pada golongan masyarakat, maka akibatnya akan
menyebabkan kenaikan permintaan terhadap barang dan jasa. Tetapi
kenaikan permintaan dalam hal ini hanya akan mendorong kenaikan
tingkat harga karena produksi tidak mungkin bias diperbesar lagi. Jika
dalam hal ini pendapatan hanya bertambah dalam bentuk uang ( secara
nominal), tetapi secar fisik jumlah produksi adalah konstan.
C. Perumusan Multflier
Perumusan Multiflier terbentuk menjadi investasi dan konsumsi
a. Perumusan Multiflier Investasi
Adalah Angka Pengganda Investasi dapat diturunkan sebagai berikut.
Misalnya tambahan investasi sebesar dL mengakibatkan pendapatan
nasional berubah dari GDP menjadi GDP+dGDP, maka :

1
GDP + dGDP= (C0 + I0 + dI)
1−c

1 1
GDP + dGDP= (C0 + I0 ) + dI
1−c 1−c

jika kedua sisi persamaan ini kita bagi dengan dI, kita peroleh angka
pengganda investasi sebagai berikut :

1
KI = dGDP =
1−c

Dengan menggunakan contoh di atas, yaitu dengan C = 100 + 0,75GDP


dan I = 100 kita peroleh pendapatan nasional keseimbangan GDP* = 800.
Jika terjadi tambahan investasi sebesar dI = 20 maka pendapatan nasional
akan berubah sebesar :

1
dGDP = dI
1−c

1
dGDP = (20)
1−0,75

dGDP = 80

Hasil perhitungan di atas menunjukan bahwa besarnya angka


pengganda untuk investasi adalah 4, artinya jika investasi dinaikan sebesar
satu unit maka pendapatan nasional akan meningkat sebesar empat kali
lipatnya. Karena itu, tambahan investasi sebesar 20 unit akan menaikkan
pendapatan nasional sebesar 80 unit sehingga pendapatan nasional
kesimbangan yang baru sebesar 880 .
b. Perumusan Multiflier Konsumsi

1. Angka Pengganda Konsumsi


adalah rasio yang menunjukan perubahan pendapatan nasional akibat adanya
perubahan konsumsi otonom. Perumusan angka pengganda konsumsi dapat
diturunkan sebagai berikut. Misalnya tambahan konsumsi sebesar dC0
mengakibatkan pendapatan nasional berubah dari GDP menjadi GDP+dGDP,
maka :
1
GDP + dGDP= (C0 + dC0 – cTx0 + cTr0 + I0 + G0 )
1−c

1 1
GDP + dGDP= (C0 – cTx0 + cTr0 + I0 + G0 ) + dC0
1−c 1−c

1
Karena GDP sama dengan (C0 – cTx0 + cTr0 + I0 + G0 ) maka kita peroleh :
1−c

1
dGDP = dC0
1−c

2. Angka Pengganda Investasi


adalah rasio yang menunjukan perubahan pendapatan nasional akibat adanya
perubahan investasi otonom. Perumusan angka pengganda investasi dapat
diturunkan sebagai berikut. Misalnya tambahan investasi sebesar dl0
mengakibatkan pendapatan nasional berubah dari GDP menjadi GDP+dGDP,
maka :
1
GDP + dGDP= (C0 – cTx0 + cTr0 + I0 + dI0 + G0 )
1−c

1 1
GDP + dGDP= (C0 – cTx0 + cTr0 + I0 + G0 ) + dl
1−c 1−c 0

1
Karena GDP sama dengan (C0 – cTx0 + cTr0 + I0 + G0 )
1−c
maka kita peroleh :

1
dGDP = dI
1−c 0
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Multiflier atau angka pengganda adalah hubungan antara variabel tertentu dengan
variabel pendapatan nasional. Atau dapat didefinisikan sebagai suatu angka yang
menunjukan besarnya perubahan pendapatan nasional yang disebabkan oleh perubahan
pada komponen permintaan agrgeat otonom (yaitu C0, I0, G0, X0 atau M0). Pendapatan
nasional berubah sebagai akibat dari perubahan nilai komponen, yaitu: a).Investasi,
b)Konsumsi, c)pengeluaran pemerintah, d)eksport dan import.
Faktor yang mempengaruhi yakni MPS (Marginal Propensity to Consume), lalu MPM
(Marginal Propensity to Import), kemudian Leakage yang terjadi tambahan pendapatan
yang diterima oleh golonan masyarakat dipakai untuk pelunasan utang , dan keadaan
ekonomi yang full employment (kesempatan kerja penuh).
Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi diakses pada tanggal 19 septermber 2020.

https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_makro diakses pada tanggal 26 agustus 2020.

https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_mikro#:~:text=Ekonomi%20mikro%20 diakses
pada tanggal 13 oktober 2019 .

https://id.scribd.com/doc/221936958/Multiplier diakses pada 04 mei 2014.

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/ekonomi/masalah-ekonomi/ diakses pada


tanggal 16 januari 2020.

https://www.coursehero.com/file/37608321/Angka-Penggandadocx/ diakses pada tahun


2016.

Anda mungkin juga menyukai