Anda di halaman 1dari 5

B.

Analsiis Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban hutang jangka pendeknya saat jatuh tempo. Pada dasarnya, Rasio Likuiditas ini
merupakan hasil pembagian kas dan dan aset lancar lainnya dengan pinjaman jangka pendek dan
kewajiban lancar. Rasio ini menunjukan berapa kali kewajiban hutang jangka pendek
dapat  ditutupi oleh kas dan aset lancar lainnya. Jika nilainya lebih dari 1 maka berarti kewajiban
jangka pendek dapat ditutup sepenuhnya.

            Secara umum, semakin tinggi rasio likuiditas, semakin tinggi pula margin keselamatan
yang dimiliki oleh perusahaan untuk memenuhi kewajiba lancarnya. Rasio likuiditas yang lebih
besar dari 1 menunjukkan bahwa perusahaan yang bersangkutan memiliki keuangan yang sehat
dan kemungkinan kecil akan mengalami kesulitan keuangan.Jika suatu perusahaan ingin kita
ketahui sejauh mana bobot atau persentase kasnya terhadap kewajiban lancarnya, maka itu
artinya kita ingin tau kemampuan cash liquidity dari perusahaan tersebut jika sewaktu-waktu ia
harus melunasi kewajiban lancarnya dengan hanya menggunakan kas yang ada. Semakin tinggi
nilainya tentu semakin baik likuiditas perusahaan tersebut.
Secara umum, pengertian likuditas adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
dana (cash flow) dengan segera dan dengan biaya yang sesuai, dimana tujuan dan manfaat fdari
likuditas ialah:

1. Untuk mengukur kemampuan peusahaan membayar kewajiban atau utang yang


segera jatuh tempo pada saat ditagih. Artinya, kemampuan untuk membayar
kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah
ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu).
2.  Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek
dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya, jumlah kewajiban yang berumur
dibawah satu tahun atau sama dengan satu tahun, dibandingkan dengan total aktiva
lancar.
3.  Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek
dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan atau piutang. Dalam hal ini
aktiva lancar dikurangi sediaan dan utang yang dianggap likuiditasnya lebih rendah.
4.   Untuk menngukur atau membandingkan antara jumlah persediaan yang ada dengan
modal kerja perusahaan.
5. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.
6.   Sebagai alat perencanaan kedepan, terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas
dan hutang.

a. Jenis-Jenis Rasio Likuiditas


Jenis-jenis rasio likuiditas  yang dapat digunakan perusahaan untuk mengukur
kemampuan, yaitu :
1.  Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar atau (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalammembayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera
jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa
banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang
segera jatuh tempo.rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk
mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan.
2.  Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio cepat (quick ratio) atau rasio sangat lancar atau acid test ratio merupakan
rasio yang menunjukan kemampuan perusahaaan dalam memenuhi atau membayar
kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa
memperhitungkan nilai sendiaan (inventari). Artinya sediaan kita diabaikan ,
dengan cara dikurangi dari nilai total aktiva lancar. 
3.   Rasio Kas (Cash Ratio)
Di samping kedua rasio yang sudah dibahas di atas, terkadang perusahaan juga
ingin mengukur seberapa besar uang yang benar-benar siap untuk digunakan untuk
membayar utangnya. Artinya dalam hal ini perusahaan tidak perlu menunggu
untuk menjual atau menagih utang lancar lainya yaitu dengan menggunakan rasio
lancar.
4.   Rasio Perputaran Kas
Menurut James O.Gill, rasio perputaran kas (cash turn over) berfungsi untuk
mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk
membayar tagihan dan membiayai penjualan. Artinya rasio ini digunakan untuk
mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan (utang) dan biaya-
biaya yang berkaitan dengan penjualan.
5.  Investori to Net Working Capital
Investori to Net Working Capital  merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal
kerja perusahaan. Modal kerja tersebut terdiri dari pengurangan antara aktiva
lancar dengan uang lancar.

b. Study Case
Neraca PT ABC
PER 31 DESEMBER 2001
( dalam ribuan rupiah )

Aktiva Lancar Hutang lancar


Kas 200.000 Hutang dagang 300.000
Efek 200.000 Hutang wesel 100.000
Piutang 160.000 Hutang Pajak 160.000
Persediaan 840.000
Jumlah A.L. 1.400.000 Jumlah H.L. 560.000

Aktiva Tetap Hutang jk. Panjang


Mesin 700.000 Obligasi 600.000
Akum. Penyusutan 100.000
600.000 Modal sendiri
Bangunan 1.000.000 Modal saham 1.200.000
Akum. Penyusutan 200.000 Agio saham 200.000
800.000 1.400.000
Tanah 100.000 Laba ditahan 440.000
Intangibles 100.000
Jumlah A.T. 1.600.000 Juml. Modal sendiri 1.840.000

Jumlah Aktiva 3.000.000 Jumlah pasiva 3.000.000

- Statement PT ABC
Periode 31 Desember 2001
( dalam ribuan rupiah )
Penjualan 4.000.000
Harga pokok penjualan 3.000.000
Laba kotor 1.000.000

Biaya-biaya 570.000
Keuntungan sebelum bunga & pajak 430.000

Bi. Bunga obligasi ( 5 % x Rp 600.000 ) 30.000


Keuntungan sebelum pajak 400.000

Pajak penghasilan 160.000


Keuntungan Bersih setelah pajak 240.000
- Hitunglah Rasio Likuiditas PT ABC
RASIO KEUANGAN    
METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI

I. RASIO LIKUIDITAS Aktiva Lancar Kemampuan untuk membayar


A. Current Ratio -------------------- hutang yang segera harus dipenuhi
Hutang Lancar dengan aktiva lancar. Setiap hutang
1.400.000 Lancar Rp 1,00 dijamin oleh oleh
-------------  = 2,5 : 1 = 250% aktiva lancar Rp 2,50
560.000

B. Cash Ratio Kemampuan membayar utang


Kas + Efek   =  400.000  = dengan segara yang harus
dipenuhi  dengan kas yang tersedia
HL                 560.000 dalam perusahaan dan efek yang
segera dapat diuangkan.
Setiap hutang Lancar  Rp1,00
= 0,71 atau 71% dijamin oleh kas  dan efek Rp 0,71

C. Quick ratio (Acid Test   Kas +Efek + Hutang Kemampuan untuk membayar
     ratio) Hutang Lancar utang  yg segera hrs dipenuhi
·   Dg aktiva lancar yg lebih likuid.
200.000 + 20.000 + 160.000
560.000 ·   Setiap utang lancar Rp
= 1 : 1  atau 100% 1,00  dijamin dengan quick assets
1,00
D. Working Capital to Aktiva Lancar – Ht Lancar Likuiditas dari total  aktiva dan
------------------------------------- posisi modal kerja neto.
    Total    Assets Ratio Jumlah Aktiva

Setiap Rp 1, 00  assets perusahaan


1.400.000 – 560.000 Rp 0,28 terdiri dari  modal kerja
------------------------------ (aktiva lancar)
3.000.000

= 0, 28  : 1 atau 28 %

Anda mungkin juga menyukai