Anda di halaman 1dari 7

Nomor1Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

SOAL:
Suatu Negara pada tahun 2008 Product National Bruto (PNB) rill bernilai 145 triliun rupiah dan meningkat
menjadi 151 triliun rupiah. Berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009?

JAWAB:

Rumus: PNB (peningkatan) – PNB (rill) x 100%


PNB (rill)

@. 151 triliun -145 triliun x 100% = 4 %


145 triliun

@. Tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 2009 yaitu sebesar 4 %

nomor2. Tingkat Pertambahan Kemakmuran

SOAL:
Pada tahun 2008 penduduk 14 juta dan meningkat menjadi 14,2 juta pada tahun 2009.
Berapakah kelajuan pertambahan kemakmurannya?

JAWAB:

Rumus: PNB (rill) = …


Jumlah Penduduk Th. 2008

@. (a) 145 triliun = 10,3571 juta (tingkat perkapita tahun 2008)


14 juta

Rumus: PNB (peningkatan) = …


Jumlah Penduduk Th. 2009

@. (b) 151 triliun = 10,6338 juta (tingkat perkapita tahun 2009)


14,2 juta

Rumus: Tingkat Perkapita Th. 2009 x 100% = …


Tingkat Perkapita Th. 2008

`@. (c). 10,6338 juta – 10,3571 juta x 100% = 0,02 %


10,3571 juta
0,02 % (pertambahan perkapita tahun 2009)

nomor3. Perhitungan Tenaga Kerja dan Pengangguran

SOAL:
Dalam suatu perekonomian yang tergolong sebagai penduduk usia kerja berjumlah 12.891.761 orang, tetapi
hanya 7.124.458 orang angkatan kerja. Di antara angkatan kerja tersebut sebanyak 5.528.571 orang yang
mempunyai pekerjaan. Berdasarkan data di atas, berapakah tingkat partisipasi angkatan kerja dan
pengangguran?

JAWAB:
(a). Tingkat Partisipasi Kerja
Rumus: Angkatan Kerja x 100% = …
Jumlah Penduduk Usia Kerja

@. 7.124.458 x 100% = 0,55%


12.891.761

(b). Jumlah Pengangguran

Rumus: Jumlah Angkatan Kerja – Jumlah Yang Mempunyai Pekerjaan = …

@. 7.124.458 - 5.528.571 = 1.595.887

Apabila diketahui jumlah pengangguran dan angkatan kerja tingkat pengangguran dalam suatu tertentu
dapat ditentukan. Berdasarkan hasil data di atas, tingkat presentasi pengangguran adalah;

Rumus: Jumlah Pengangguran x 100% = …


Jumlah Angkan Kerja

@. 1.595.887 x 100% = 0,22 %


7.124.458

nomor4. Perhitungan Indeks Harga

Kenaikan harga-harga yang berlaku dari suatu waktu ke waktu lainnya tidak berlaku secara seragam
(merata). Kenaikan harga biasanya berlaku ke atas, tetapi kenaikannya itu berbeda-beda. Jadi yang
menyebabkan Indeks Harga adalah: tingkat perubahan harga yang berlaku di suatu Negara.

Tiga (3) langkah yang diperlukan dalam membuat Indeks Harga:


1. Memilih Tahun Dasar
Yaitu tahun yang menjadi titik tolak dalam membandingkan harga.

2. Menentukan jenis-jenis bahan yang perubahan harga-harganya akan diamati untuk


membentuk Indeks Harga.

3. Menghitung Indeks Harga.


Contoh sederhana menghitung Indeks Harga konsumen.

Tahun Dasar (1999) Tahun 2005


Kelompok
Barang Weight Stage (nilai kepentingan relatif) Harga
(rupiah) Harga X
Weight Stage Harga
(rupiah) Harga X
Weight Stage

A 45 2.000 90.000 3.000 135.000


B 25 4.000 100.000 10.000 250.000

C 10 6.000 60.000 15.000 150.000

D 20 1.000 20.000 9.000 180.000


Jumlah
100

270.000
715.000

Weight Stage (nilai kepentingan relative) yaitu:


Setiap kelompok barang yang dikonsumsi di masyarakat.

Berapa Indeks Harga (IH) 2005 ?

Rumus: Indeks Harga 2003 = Jumlah Harga x Weight Stage 2005 x Weight Stage
Jumlah Harga x Weight Stage 1999
JAWAB:

IH 2003 = 715.000 x 100 = 264


270.000

IH 2003 = 264 x 100 % = 2,6 %

Indeks Harga pada tahun dasar yaitu tahun 1999 adalah 100. dengan demikian di antara tahun dan tahun
2005 harga telah meningkat menjadi 264 atau dua kali lipat dari harga dasar.

nomor5. Menentukan Tingkat Inflasi

Tingkat Inflasi ditentukan untuk menggambarkan perubahan harga dari tahun ke tahun lainnya.
Misalkan pada akhir tahun 2004 Indeks Harga konsumen 225 dan pada akhir tahun 2005 Indeks tersebut
264. Berapakah tingkat Inflasi pada tahun 2005?

Rumus: Indeks Harga 2005 - Indeks Harga Konsumen 2004 x 100 % = …


Indeks Harga Konsumen 2004

JAWAB:

264 - 225 x 100 % = 0,17 %


225

nomor6. 1. Tingkat Pendapatan dan Kekayaan

2. Tingkat Suku Bunga dan Spekulasi

3. Sikap Berhemat
4. Budaya, Gaya Hidup dan Demonstration Effect
5. Keadaan Perekonomian
nomor7. •lmu Ekonomi Makro;Merupakan bagian dari Ilmu Ekonomi yang mengkhususkan
mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan dalam lingkup sebuah
daerah atau negara atau dunia.

•Tujuan Ilmu Ekonomi Makro;


Untuk memahami peristiwa/ fenomena ekonomi dan untuk memperbaiki kebijakan ekonomi.
Dan mempelajari peristiwa-peristiwa atau masalah-masalah ekonomi secara keseluruhan atau
secara agregatif dalam sebuah daerah atau negara atau dunia.

nomor8. Kecenderungan Mengonsumsi Marjinal


Kecenderungan mengonsumsi marjinal (Marginal Propensity to Consume, disingkat MPC) adalah konsep
yang memberikan gambaran tentang berapa konsumsi akan bertambah bila pendapatan disposabel
bertambah satu unit.
0 < MPC < 1

nomor9. Kecenderungan Mengonsumsi Rata-Rata


Kecenderungan mengonsumsi rata-rata (Average Propensity to Consum, disingkat APC) adalah rasio
antara konsumsi total dengan pendapatan disposabel total.
Karena besarnya MPC < 1, maka APC < 1

nomor10. mendefinisikan inflasi sebagai kenaikan tingkat harga yang kontinyu dan terus menerus,
memepengaruhi individu-individu, bisnis, dan pemerintah.

nomor14.Jelaskan variabel-variabel ekonomi: konsumsi (C); Tabungan (S); Investasi (I); dan
apakah marginal propensity to consume (MPC) serta marginal propensity to save (MPS)?
jelaskan hubungan keduanya, berikan ilustrasi grafik.

Jawab:

Konsumsi, pembelanjaan atas barang-barang dan jasa yang dilakukan oleh rumah tangga dengan
tujuan memenuhi kebutuhan dari orang yang melakukan pembelanjan tersebut. Konsumsi sangat
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat atau income per capita

Tabungan, simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati. dalam ekonomi makro adalah pendapatan masyarakt yang tidak digunakan untuk
kegiatan konsumsi.

Investasi, pengeluaran/ penanaman modal / perusahaan membeli barang-barang modal dan


perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang
tersedia dalam perekonomian. Bila besarnya konsumsi relatif stabil –> tingkat pendapatan
nasional akan mengalami kegoncangan

Marginal propensity to consum adalah angka perbandingan antara besarnya perubahan


konsumsi dengan besarnya perubahan pendapatan nasional yang mengakibatkan perubahan
konsumsi.
Marginal propensity to save adalah perbandingan antara bertambahnya tabungan dengan
bertambahnya pendapatan nasional yang mengakibatkan bertambahnya tabungan

hubungan MPC+MPS =1

nomor15.Apakah marginal efficiency of capital (MEC) dan atau marginal efficiency of


investment (MEI) ?

Jawab:

MEC adalah tingkat pengembalian yang diharapkn (expected rate of return) dari setiap tambahan
barang modal.

MEI adalah kurva yang menunjukkan hubugan antara tingkat pengembalian modal dan jumlah
modal yang di investasikan

nomor16. a. Y = C + S
S=Y–C
= Y – (200 + 0,75Y)
= Y – 0,75Y – 200
= 0,25Y – 200

b.. Y = C + I1 + G
= 200 + 0,75Y + 40 + 50
Y – 0,75Y = 200 + 40 + 50
0,25Y = 290
Y = 1160
c. Y = C + I2 + G
= 200 + 0,75Y + 60 + 50
Y – 0,75Y = 200 + 60 + 50
0,25Y = 310
Y = 1240
d. Koefisien angka pengganda Investasi adalah I2/I1 = 60/40 = 1,5
∆I = I2-I1
= 60 – 40 = 20
∆Y = 1240 – 1160
= 80

e. Y = C + I2 + G
C = Y – (I2 + G)

(yang f belum)

nomor17.

Nomor 18. uang beredar adalah uang yang berada di tangan masyarakat. Namun definisi ini
terus berkembang, seiring dengan perkembangan perekonomian suatu negara. Cakupan definisi
jumlah uang beredar di negara maju umumnya lebih luas dan kompleks dibandingkan negara
sedang berkembang (NSB)

-variabelnya : Jumlah uang beredar merupakan variabel atau indikator makro ekonomi yang
menurut teori berpengaruh langsung terhadap kondisi inflasi suatu negara, jika jumlah uang
beredar naik maka secara otomatis mempengaruhi peningkatan inflasi, dan sebaliknya jika
jumlah uang beredar berkurang maka akan mempengaruhi menunrunkan inflasi, dalam hal ini
Indonesia sebagai objek penelitian.

Nomor 19. penciptaan uang


penciptaan Uang terdapat tiga pelaku penciptaan uang : Otoritas Moneter, Bank Umum, Sektor Swasta
Domestik. Ketiga pelaku tersebut saling bersinergi sehingga Deman dan Suplay berada pada
keseimbangan yang diinginkan dimana Otoritas moneter sebagai pencetak uang kartal, Bank umum
sebagai pencipta Uang giral dan kuasi, Sektor swasta domestik sebagai pengguna daripada uang yang di
ciptakan otoritas moneter dan bank umum

Nomor 20.

C. Jangka Pendek ► Perencanaan Operasional Tahunan (POT) ► APBN, yang berisikan :

1. Rencana Sektor; Sub Sektor; Program; dan Proyek ( DIP ► PO)

2. Paket Kebijaksanaan
3. Perencanaan Pembangunan Di Tingkat Daerah, yaitu Daerah Propinsi dan
Kabupaten/Kota ► REPELITA DAERAH ► APBD
4. Perencanaan Pembangunan Tingkat Desa ► Kepala Desa + BPD

Anda mungkin juga menyukai