Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI

“NEO KEYNES DAN PASCA KEYNES”

Dosen pengampu: Charles F Ambarita, S.Pd.,M.Si

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

NOVA SERIANA PURBA (7193341042)

SRI WAHYUNI (7193341034)

CINDY NOVITAULI S (7191141005)

SAIDIN NAFRI (7193341041)

PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
Kata Pengantar

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan

perlindunganNya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah sejarah pemikiran

ekonomi. Penulis juga berterima kasih kepada bapak Dosen yang sudah memberikan

bimbingannya.Pembuatan makalah ini bertujuan sebagai tugas kelompok mata kuliah sejarah

pemikiran ekonomi.

Makalah ini penulis yakini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya,

seperti pepatah mengatakan “tak ada gading yang tak retak”, baik isi maupun penyusunnya.Atas

semua ini dengan rendah hati penulis harapkan kritik dan saran yang membangun guna

menyempurnakan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Medan, 07 November 2021

Kelompok 3
DAFTAR ISI

Contents
Kata Pengantar....................................................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................................3
BAB I..................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..............................................................................................................................4
1.1  Latar Blakang...........................................................................................................................4
1.2   Rumusan masalah...................................................................................................................4
1.3  Tujuan Masalah........................................................................................................................4
BAB II................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.................................................................................................................................5
2.1 neo Keynes dan pasca Keynes..................................................................................................5
2.2 fluktuasi ekonomi (business cycle)...........................................................................................5
2.3 Tokoh – Tokoh  Keynesian......................................................................................................6
2.4. Teori Gelombang Perusahan ( Bussines Cycle )......................................................................8
2.5. Teori Pertumbuhan dan Pembangunan....................................................................................8
2.6. Kebijakan Fiskal vs Moneter.................................................................................................10
BAB III.............................................................................................................................................11
PENUTUP........................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................11
3.2 Saran........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN
1.1  Latar Blakang
Sejak ditulisnya buku The General Theory pada tahun1936 oleh Keynes hubungan timbal balik
antara analisis ekonomi dan kebijaksanaan pemerintah menjadi landasan yang amat penting  dalam
menilai pemikiran-pemikiran ekonomi. Pandangan-pandangan Keynes terus diperbahrui dan
dikembangkan oleh pendungkung-pendukungnya, baik dari golongan Neo-Keynesian maupun
pasca Keynesian atau post Keynesian.
Penerus ajaran Keynes yang tergolong Neo- Keynesian banyak bejasa dalam mengembangkan
teori-teori yang berhubungan dengan usaha menjaga stabilitas perekonomian. Teori-teori tersebut
menerangkan dan mengantisipasi fluktuasi ekonomi (Business cyle) dan teori-teori yang
berhubungan denganpertumbuhan dan pendapatan.
Sementara itu, kelompok ke-2 yang disebut pasca Keynesian atau post Keynesian adalah
sekumpulan ahli ekonomi. Sekumpulan ahli itu menyatakan berbagai pandangan tentang ekonomi
makro modern. Pemikiran-pemikiran ekonmi mereka berakar dari pemikiran-pemikiran Keynes,
namun sudah berkembang lebih jauh.
Perkembangan ilmu ekonomi yang cepatnya menyebabpkan  Pauk A. Samuelson menyebut
ilmu ekonomi itu sebagai ratu ilmu-ilmu social.

1.2   Rumusan masalah
1.      Pendapat  Para Ahli Tokoh-Tokoh Keynesian
2.      Bagaimana Teori Gelombang Perusahan ( Bussines Cycle )
3.      Bagaiman Kebijakan Fiskal vs Moneter

1.3  Tujuan Masalah
1.       Mengetahui  Pendapat  Para Ahli Tokoh-Tokoh Keynesian
2.      Mengetahui Teori Gelombang Perusahan ( Bussines Cycle )
3.      Mengetahui Kebijakan Fiskal vs Moneter
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 neo Keynes dan pasca Keynes


JM Keynes lahir dicambridge pada bulan juni 1883, john Neville adalah seorang akademis
disana dan berfikir logika dan ekonomi politik. Ia juga penulis dari salah satu pertemuan yang
ditujukan untuk metedeologi ekonomi, volume yang tetap menjadi referensi penting dan sintesis
berguna. JM Keynes yang awal mengungkapkan fakultas intelektual yang luar biasa, segera
berangkat dari ide-ide ini, terutama pengaruh intelektual dari milieuxin yang ia didik.
JM Keynes telah ekonom abad kedua puluh yang paling berpengaruh. Pada kenyataan perlu
togo kembali Alfred marshall untuk menemukan seorang ekonomi sama efektif dengan rekan
popesional, dan David Ricardo untuk dna ilustrasi berdampak pada kebijakan public. Dalam
keadaan ini, unsur paradox itu bercampur, karena penjelasan Keynesian dari situs pendapatan kerja
berpakaian dalam bahasa sangat teknis, ditujukan awalnya ekonom, dan diterapkan dalam bentuk
eksplisit untuk jagka pendek situasi saja. Walaupun demikian tidak pernah, ekonomi Keynesian
memiliki Alfred tindakan politis, pemimpin serikat buruh, pejabat pemerintah, dan bahkan bahkir,
banyak atau sebagaian besar darimereka belum pernah membaca karya utama Keynes. Teori kerja
umum, bunga uang, dan keuntungan, yang individu peroleh dari layanan. Pendapatan nasional
=C+S atau pendapatan nasional =C+I.
Sejak ditulisnya buku the general theory tahun 1936 oleh Keynes, hubungan timbal bali
antara ekonomi dan kebijaksanaan pemerintah menjadi landasan yang amat penting dalam menilai
pemikiran ekonomi. Pandangan Keynes terhadap ekonomi terus diperbaharui dan dikembangka ole
pendukungnya. Balik golongan neo Keynes maupun pasca Keynesian.
Pandangan mereka disebut Keynesian karena teori mereka merupakan neterminasi
pemikiran Keynes dan disebut neo karena pemikiran Keynes tersebut diperbaharui berdasarkan
penelitian empiris yang baru. Neo Keynes merupakan penerus sejarah yang banyak berjasa dalam
mengembangkan teori yang berhubungan dengan usaha menjaga stabilitas perekonomian. Teori
tersebut menjelaskan tentang fluktuasi (business cycle) dan teori yang berhubungan dengan
pertumbungan dan pendapatan.

2.2 fluktuasi ekonomi (business cycle)


Pada masa sebelumnya, masalah fluktuasi ekonomi ini telah dibicarakan, namun
pembahasan hanya sepintas dikarenakan sudah begitu melekatnya kepercayaan orang terhadap
pemikiran klasik, yang megataan bahwa perekonomian akan selalu menuju keseimbangan dan
tidak akan terjadi guncangan dalam perekonomian.
Pembahasan tentang fluktuasi ekonomi ini mendapatkan perhatian yang lebih serius pada
era sesudah Keynes (neo Keynes). Mereka membahas teori fluktuasi secara mendalam karena
mereka memerlukan teori yang mampu menjelaskan apa yang menyebabkan perekonomian tidak
stabil dan yang lebih penting lagi adalah apa tindakan dan kebijakan yang dapat dilakukan untuk
mencegah gerak perekonomian yang fluktuasi tersebut agar menjadi stabil.
Bagikaum neo Keynes, fluktuasi terjadi karena dua penyebab utama. Pertama terjadinya
perubahan dala tingkat investasi dan endahnya tigkat konsumsi. Kedua, fluktuasi terjadi karena
tidak adanya mekanisme koreksi yang mampu mendorong perekonomian pada keseimbangan full
employment, yang disebabkan oleh kakunya harga dan tingkat upah dalam mekanisme
penyesuaian. Karena perekonomian tidak selalu berada dalam keseimbangan, sering terjadi
fluktuasi. Ketidak seimbangan perekonomian yang berkaitan dengan pengangguran dan inflasi
menyebab kaum neo Keynesian percaya perlunya intervensi dari pemerintah sebagai langkah
koreksi.

2.3 Tokoh – Tokoh  Keynesian


Tokoh – tokoh  ekonomi pendukung ajaran  Keynes , baik yang tergolong neo-keynes 
maupun  pasca-keynes  sesunggunya sangat banyak , mustahil disebutkan  dan diuraikan 
pandangan-pandangan mereka  satu persatu. Beberapa diantara mereka  yang dianggap paling
penting  adalah Alvin Hansen , simon Kuznets , john  r hicks , wassily Leontief , dan paul
samuelson yaitu :

1.    Alvin Haervey Hansen ( 1887-1975 )

Alvin Hamsen adalah palkar ekonomi lulusan Harvard university Yng paling mengangumi
karya-karya keynes itu  sebagai ahli ekonomi yang cukup di segani , ia banyak menuis karya
ilmiah dalam hal ini ada tiga buku Hansen yang paling menonjol pertama fiscal polici and bussines
cycle  ( 1941 ) kedua , bussines cycles  and  national income ( 1951 )  dan terakhir ,  a guide  to 
Keynes (1953)
 Buku pertama dan kedua lebih banyak ditujukan  untuk menjelaskan apa yang dimaksud 
dengan fulktuasi , ekonomi , Faktor-faktor penyebabbnya. Yang lebih penting lagi  mengenai  cara
mengantisipasi fruktuasi  ekonomi tersebut.
Buku Hansen ketiga , A guide to Keynes sangat berjasa dalam penyebarluasan  pemikiran-
pemikiran Keynes oleh beberapa kalangan ( termasuk kalangan ahli ekonomi sekalipun ) ,
pemikiran itu terlalu sulit dicerna dari buku asllinya the general theory .

2.      Simon Kuznets ( 1901-1985 )

Pada awalnya Kuznets seorang ahli statistik ,  yang banyak berkecimpun denghan
pengumpulan dan analisis data termasuk pula didalamnya data ekonomi.  Karena banyak
mengumpulkan data data ekonomi , ia menjadi tertarik  dengan bidak ekonomi. Berkat
kepintarannya Kuznets brhasil menggabung ilmu statistic dan ilmu matematika dengan ilmu
ekonomi menjadi suatu kesatuan yang padu buku-buku yang ditulis oleh Kuznets yang ada
hubungannya dengan ekonomi antara lain : National income and its composition : 1919-1938
( 1941 ) economic change ( 1953 dan modern economic growth , rate , structure and spread
( 1960 )  dalam karyanya yang pertama  Kuznets  banyak menyumbangkan  pemikiran tentang hal
hal yang berhubungan dengan perhitungan pendapatan nasional.
Berkat jasa Kuznets pengertian-pengertian pokok dalan kerangka teori Keynes dapat di
wujudkan   secara kuantitatif empiris.  Hubungan antara pendapatan nasional , konsumsi ,
tabungan , penangguran , inflasi, dan harga-harga dapat dikaji dan diamati menurt analisi kurun
waktu ( time series analysis ).

3.      John R. Hicks (1904)

Dalam beberapa pakar , yaitu prof. sumitro,  hicks dimasukan kealiran neoklasik hal ini di
mungkinkan karena ia berjaa melakukan pengkajian  ulang terhadap teori teori marsall tentang
perilaku konsumen dan memperbarui  konsep keseimbangan umum marsall  tersebut.  Akan tetapi ,
oleh pakar lain ia juga  dimasukan kedalamp pendukung ajaran keynses. Dalam kenyataan ,  hicks
memang seorang all round  theorist ynga hli di berbagai cabang ilmu ekonomi dengan tingkat
keahlian yangf merata. Pada kesempatan ini , yang penting bagi kita ialah hicks telah ikut berjasa
dalam mengembangkan pemikiran-pemikiran Keynes salah satu jasanya  yang sangat besar ialah
kemampuannya dalama merangkai teori-teori ekonomi mikro kedalam kerangka  teori makro
Keynes  melalui pendekatan matematika. Hal ini dapat diikuti  dari slah sslah satu karyanya : value
and capital ( 1939 ). Dalam tulisannya yang lain : Mr Keynes nd classic : a suggested interpretation
( 1937 ) hicks membandingkan ajaran Keynes dengan ajaran kaum classic secara sangat gemilang
karya ini tidak hanya tidak mampu mengungkapkan kekuatan dan kelemahan system keynesien ,
tetapi  juga memungkinkan kita untuk mempelajari teori – teori pra Keynesian secara lebih akurat .
4.      Wassily  Leontief ( 1906 )

Leontief adalah pakar ekonomi kelahiran rusia yang kemduian membelot keamerika
serikat. Buku-buku yang ditulis Leontief  antar lain : studies in the structure of the American
economie : teoriotical   and empirical explorations in input input analisis ( 1953 ) dan the future of
world economi ( 1976 ). Leontief dinilai sangat berjasa dalam mengembangkan sebuah teori yang
kemudian ternyata menjadi sangat berguna untuk berbagai analisis ekonomi , yaitu analisis input-
input , keterangan lebih lanjut tentang analisis input-input ini dapat diikuti dari bukunya yang
disebutkan pertama diatas. Dengan  menggunakan analisis input output yang dikembangkan oleh
Leontief tersebut, kegiatan dan ketertarikan antar sector sector ekonomi dalam tata sususnan 
ekonomi masyarakat secara menyeluruh dapat dilihat lebih jelas.
Menurut Leontief , hubungan yang ketertarikan anatar sector dalam perekononomian dapat
dikembangkan dalam suatu matriks. Matriks ini pada intinya berisi tabel-tabel  tentang  faktor-
faktor  produksi ( input ) ditiap sector dan table tabel tentang hasil (output) Dario masing-masing
sector. Dengan dikembangnya analisi input  output.
5.      Paul Samuelson (1915 )

Samuelson memperoleh pendidikan ekonomin di harval. Disamping memperdalam


ekonomi dia juga sangat mahir dalam ekonomi matematika. Ilmu matematika yng dikuasainya
berperan dalam meringkas  dan merangkum teori-teori ekonomi ortodoks  sewaktu samuelson 
menyelasaikan program ph. D, yang diperolehnya dalam usia 26 tahun  sejak usia 32 tahun
samuelson sudah menjabat professor penuh di massachussetts institute of technology ( mit ).
Seperti halnya Hansen ,  samuelson juga berjasa dalam menyebarluaskan. Disampingitu ia
juga mengembangkan lebih jauh pemikiran pemikiran keyens. Dalam hal ini , jasanya sangat besar
dalam meakukan kondifikasi pemikiran-pemikiran Keynes. Dari pakar-pakar yang mendukung
ajaran Keynes di atas terlihat bahwa kebanyakan di antara mereka berasal dari  amerika serikat.

2.4. Teori Gelombang Perusahan ( Bussines Cycle )


 Sebelumnya telah disebutkan bahwa Hansen banyak meluangkan waktunya  untuj
mempelajari wteori gelombang perusahaan. Pakar lain yang juga serius dalam membahas masalah
fulktuasi ini adalah schum peter. Hansen dsn schum peter secara kebetulan adalah sama sama
alumnus Harvard university.
Kita mengetahui bahwa seandainya permintaan selalu seimbang dengan penawaran ,
fluktuasi ekonomi tidak akan terjadi. Penyebab fluktuas sebetulnya  sangat banyak. ( untuk bacaan
yang lebih komplit tentang sklus ekonomi ini dapat diikuti dalam buku yang ditulis oleh sumitro
djojo hadi kusumoi  : perekambangan pemikiran ekonomi (1991). Terutama bagian ketiga.

2.5. Teori Pertumbuhan dan Pembangunan


Pakar pertama yang lebih serius dalam mengembangkan teori pertumbuhan adalah
Schumpeter. Dalam usia mudah (sebelum 30 tahun). Schumpeter telah meletakan dasar
pengembangan teori pertumbuhan ekonomi dalam tulisannya : the theory of economic
development buku tersebut diterbitkan tahun 1912 dalam bahasa jerman, dan diterjemahkan
kedalam bahasa inggiris tahun 1934. Tema tentang pertumbuhan juga disinggung dalam buku yang
lain: kapitalis, sosialis, dan demikrasi (1943). Bagi Schumpeter, pelaku pertama pertumbuhan
ekonomi adalah karena adanya entrepreneur. Entrepreneur bukan hanya seorang pengusaha atau
manajer, melainkan seseorang yang mau menerima resiko dan mengintrodusisasi produk-produk
dan teknologi baru dalam masyarakat.
Menurut Schumpeter, pertumbuhan ekonomi akan berkembang pesat dalam lingkungan
masyarakatyang menghargai dan merangsang orang untuk menggali penemuan-penemuan baru.
Yang paling cocok untuk itu ialah lingkungan masyarakat yang menganut laissez faire, bukan
dalam masyarakat sosialis atau komonis yang cenderung mematikan kreatifitas orang. Dalam
masyarakat yang menganut mekanisme pasar, insentif bagi penemuan baru lebih tinggi dari
insentif yang akan diterimah dalam masyarakat sosialis                                   
Menurut Schumpeter, depresi tahun 30-an bukan karena kelemahan sistem kapitalis, tetapi
justru karena kekuatannya. Pada saat terjadinya depresi tahun 30-an tersebut perekonomian berada
dalam salah satu titik terendah (trough) dalam suatu gelombang panjang. Jika ditemukan inovasi
tentang teknologi baru, perekonomian akan membaik kembali.
Sebagaimana diketahui Negara-negara ingin cepat-cepat mengejar ketertinggalannya dari
Negara-negara maju. Salah satu jalan pintas yang dipercaya bisa ditempuh ialah dengan memacuh
pertumbuhan ekonomi dengan melaksanakan industrilialisasi. Karena untuk industrilialisasi
diperlukan dana yang tidak sedikit, banyak Negara berkembang yang meminjam modal dari
Negara –negara maju, berikut asistensi teknis untuk menyelenggarakan pembangunan. Dipihak
lain, Negara-negara maju sendiri waktu itu tidak dibutuh keberatan meminjamkan dana untuk
membantu Negara-negara berkembang.
Oleh Amerika serikat, penyaluran bantuan dana untuk Negara-negara berkembang diatur
lewat Marshall plan. Dahulu, program ini berhasil memperbaiki perekonomian Negara-negara
eropa setelah perang dunia kedua. Dengan program yang sama juga diterapkan berhasil
memperbaiki status perekonomian Negara-negara berkembang.
Salah satu diantara teori pembangunan yang paling terkenal ialah dari Walt Withman Rostow
(1916). Dalam bukunya yang sangat terkenal : The stages of ekonomis growth : A Non-Communist
Manivesto (1960), Rostow mengatakan bahwa Negara-negara berkembang yang ingin maju harus
melalui tahap-tahap pembangunan sebagai berikut:
1.    Tahap Tradisional Statis
Tahap ini dicirikan oleh keadaan iptek. Yang masih sangat rendah dan belum begitu berpengaruh
terhadap kehidupan . selain itu, perekonomianpun masih didoninasi sector pertanian-perdesaan.
Struktur social-politik juga masih sangat bersifat kaku.
2.    Tahap Transisi (Pra Take-Off)
Pada tahap itu iptek mulai berkembang: produktifitas semakin meningkat dan industry semakin
berkembang tenaga kerjapun mulai berali dari sector pertanian kesektor industry; pertumbuhan
tinggi; kaum pedagang bermunculan; dan struktur social-politik semakin membaik.
3.    Tahap Lepas Landas
Tahap ini dicirikan oleh keadaan suatu hambatan-hambatan social-politik yang umumnya dapat
atasi; tingkat kebudayaan dan iptek semakin maju; investasi dan pertumbuhan tetap tinggi; dan
mulai terjadi ekspansi perdagangan luar negeri
4.    Tahap Dewasa (Matuting stage)
Dalam tap ini masyarakat semakin dewasa dapat menggunakan iptek sepenuhnya; terjadi
perubahan komposisi angkatan kerja dimana jumlah tenaga kerja yang skilled lebih banyak dari
yang  unskilled; serikat-serikat dagang dan gerakan-gerakan buru semakin maju dan berperan;
pebdapatan perkapita tinggi.
5.    Tahap Konsumsi Massa (mass consumption)
Tahap ini merupakan tahap terakhir. Masyarakat hidup serba kecukupan, kehidupan dirasakan
aman tentram; laju pertumbuhan penduduk semakin rendah.

2.6. Kebijakan Fiskal vs Moneter


Keynes telah berusaha menemikan struktur teoritis yang dapat digunakan untuk
Memformulasikan kebijaksanaan kebijaksanaan ekonomi makro untuk  menstabilkan
perekonomian. Pada priode neo- Keynesian maupun  pasca – Keynesian usaha-usaha tersebut tetap
dilanjutkan. Salah satu isu yang selalu diperdebatkan para pakar antara tahun 50-an  dan 60-an 
ialah:  mana yang lebih efektif, kebijaksanaan fiscal atau kebijaksaan moneter
Beberapa pakar, dipinpi oleh Keynes dan diikuti oleh para pendukungnya menganggap 
kebijaksanaan moneter yang dilakukan dengan memanipulasi jumlah uang beredar tidak efektif
dalam usaha menstabilkan perekonomian. Sebaliknya, mereka  percaya bahwa kebijaksanaan yang 
lebih ampuh dalam menstabilkan ekonomi adalah kebijaksanaan Fiskal. Misalnya, dalam
menghadapi fluktuasi ekonomi kaum neo-keynesian percaya banyak factor yang menyebabpkan
terjadinya fluktuasi tersebut
kelompok Neo-keynesian setuju dengan kaum Monetaris yang mengatakan bahwa ada kaitanerat
dengan level aktivitas ekonomi dengan perubahan Moneter. Kaum monetaris percaya perubahan
moneter yang mempengaruhi perubahan-perubahan dalam pendapatan nasional sebaliknya kaum
Neo-Keynesian  percaya bahwa perubahan dalam factor-faktor yang menentukan pendapatan
nasional menyebabpkan terjadinya perubahan Moneter. Kelompok Non- Keynesian  lebih suka
menggunakan kebijaksanaan pendapatan (Income Policies),  baik dalam bentuk Invervensi
langsung maupun tidak langsung dalam mengontrol tingkat-tingakat harga dan upah insentif pajak.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tokoh – tokoh  ekonomi pendukung ajaran  Keynes , baik yang tergolong neo-keynes 
maupun  pasca-keynes  sesunggunya sangat banyak , mustahil disebutkan  dan diuraikan 
pandangan-pandangan mereka  satu persatu. Beberapa diantara mereka  yang dianggap paling
penting  adalah Alvin Hansen , simon Kuznets , john  r hicks , wassily Leontief , dan paul
samuelson
Sebelumnya telah disebutkan bahwa Hansen banyak meluangkan waktunya  untuj
mempelajari wteori gelombang perusahaan. Pakar lain yang juga serius dalam membahas masalah
fulktuasi ini adalah schum peter. Hansen dsn schum peter secara kebetulan adalah sama sama
alumnus Harvard university.
Keynes telah berusaha menemikan struktur teoritis yang dapat digunakan untuk
Memformulasikan kebijaksanaan kebijaksanaan ekonomi makro untuk  menstabilkan
perekonomian. Pada priode neo- Keynesian maupun  pasca – Keynesian usaha-usaha tersebut tetap
dilanjutkan. Salah satu isu yang selalu diperdebatkan para pakar antara tahun 50-an  dan 60-an 
ialah:  mana yang lebih efektif, kebijaksanaan fiscal atau kebijaksaan moneter.

3.2 Saran
Dalam penyajian materi dalam makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dan kelemahan baik dari struktur penulisan maupun penyajian materinya. Karena itu, dengan
tangan terbuka kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Dan
untuk itu kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Djiwandono, Soedradjjad. 1987 “The Role Of Money and Monetary Policy


Keynes, 1936 “The General Theory”, New Yurk Hercourt Brace
Laundert, 1976 “Analisis Determinasi Pendapatan”  Boston : Houghton Mifflin Company
Schumpeter, 1912 “The theoryof economic defolopment”,  New York
https;//id.scribd.com/doc/189633286/neo-keynes-dan-pasca-keynes

Anda mungkin juga menyukai