Dosen Pengampu :
I Wayan Sukadana, S.E., M.S.E.
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STIDI EKONOMI PEMBANGUNAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan paper yang berjudul “Neo-Keynes Dan
Pasca Keynes”. Adapun tujuan dari pembuatan paper ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi serta menambah pemahaman dan wawasan bagi kami.
Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak I Wayan Sukadana,
S.E., M.S.E. Universitas Udayana yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga
kami dapat menambah wawasan serta meningkatkan hubungan kerja sama tim yang baik
diantara kami.
Kami menyadari sepenuhnya penulisan ini masih jauh dari kata sempurna, hal ini
dikarenakan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki masih kurang. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat harapkan harapkan, guna menyempurnakan
paper ini. Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama dalam lingkungan
Universitas Udayana khususnya, dan masyarakat pada umumnya.
Denpasar, 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan............................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
mekanisme penyesuaian. Kerena perekonomian tidak selalu berada pada
keseimbangan, sering terjadi fluktuasi. Ketidakseimbangan perekonomian yang
berkaitan dengan pengangguran dan inflasi menyebabkan kaum neo-keynesian
percaya perlunya intervensi dari pemerintah sebagai langkah koreksi.
2) Joseph Schumpeter
3
Dari masa-masa sebelumnya, pakar pertama yang lebih serius dalam
mengembang teori pertumbuhan adalah Schumpeter. Bagi dia, pelaku utama
pertumbuhan ekonomi adalah adanya entepreneur. Entrepreneur bukan hanya seorang
pengusaha atau manajer, melainkan juga seseorang yang mau menerima risiko dan
menghasilkan produk dan teknologi baru dalam masyarakat. Menurutnya,
pertumbuhan ekonomi akan berkembang pesat dalam lingkungan, masyarakat yang
menghargai dan merangsang orang untuk menggali penemuan-penemuan baru, seperti
lingkungan masyarakat penganut laissez faire. Dalam masyarakat yang demikian,
insentif bagi penemuan baru lebih tinggi.
Depresi tahun 30-an, menurut Schumpeter, bukan karena kelemahan sistem
kapatilis tetapi justru karena kekuatannya, yang pada saat itu perekonomian sedang
berada dalam salah satu titik terendah dalam suatu gelombang panjang. Jika
ditemukan inovasi dan teknologi baru, perekonomian akan membaik kembali.
3) Simon Kuznets
4
4) Paul Samuelson
5
Teori pembangunan yang paling terkenal adalah ulasan dari Rostow, yang
mengatakan bahwa negara-negara berkembang yang ingin maju harus melalui tahap-
tahap pembangunan sebagai berikut.
a. Tahap Tradisional Statis
Yang dicirikan oleh keadaan IPTEK yang masih sangat rendah dan tidak
berpengaruh terhadap kehidupan dan perekonomian pun masih didominasi
sektor pertanian-pedesaan. Struktur sosial-politik masih kaku.
b. Tahap Transisi
IPTEK mulai berkembang, sehingga produktivitas semakin meningkat dan
industri semakin berkembang. Tenaga kerja mulai beralih dari sektor pertanian
ke sektor industri, pertumbuhan tinggi, kaum pedagang bermunculan, dan
struktur sosial-politik semakin membaik.
c. Tahap lepas landas (take-off)
Dicirikan oleh keadaan suatu hambatan sosial-politik yang umumnya dapat
diatasi. Tingkat kebudayaan dan IPTEK semakin maju, investasi dan
pertumbuhan tetap tinggi, dan mulai adanya ekspansi perdagangan ke luar
negeri.
d. Tahap dewasa
Masyarakat semakin tinggi penguasaan IPTEK, sehingga terjadi perubahan
komposisi angkatan kerja di mana jumlah skilled labor lebih banyak dari pada
unskilled labor. Serikat dagang dan gerakan buruh semakin maju dan
berperan. Pendapatan perkapita tinggi.
e. Tahap mass consumption
Masyarakat hidup serba kecukupan, kehidupan aman tentram, dan laju
pertumbuhan penduduk semakin rendah.
Proses di atas hanya bisa berlangsung jika dipenuhi beberapa kondisi, seperti
pemerintahan yang stabil, adanya perbaikan tingkat pendidikan, adanya
kelompok inovator dan wiraswastawan, meningkatnya tabungan dan investasi
hingga mencapai 10 persen dari pendapatan nasional, dan adanya reformasi
sosial.
6) John R. Hicks
6
John R. Hicks berjasa karena telah melakukan pengkajian ulang terhadap
teori-teori Marshall tentang perilaku konsumen dan memperbarui konsep
keseimbangan umum Marshall. Hicks dikategorikan ke dalam Neo-Keynes karena
jasanya mengembangkan pemikiran Keynes. Salah satunya adalah merangkai teori-
teori ekonomi mikro ke dalam kerangka teori makro Keynes melalui pendekatan
matematika. Hicks membandingkan ajaran Keynes dengan ajaran kaum klasik.
Dalam pembahasannya tentang keseimbangan umum, Hicks berpijak pada
teori mikro namun satu sama lain dikaji dengan memperhatikan serangkaian unsure
dinamika dan juga dalam hubungannya dengan teori moneter. Hicks bersama dengan
Hansen memperkenalkan analisis IS-LM. Dengan analisis IS-LM masyarakat dapat
mengetahui bagaimana terjadinya keseimbangan umum baik dari pasar barang (kurva
IS) ataupun pasar uang (kurva LM). Dengan mempelajari analisis IS-LM para praktisi
ekonomi akan lebih mudah untuk mengambil kebijakan ekonomi.
7) Wassily Leontief
7
2.3. Tokoh-Tokoh Pasca Keynesian
8
2) David Romer
9
Kontribusi Marx yang paling penting bagi pemahaman kita tentang siklus ekonomi
yaitu terdapat pada dua prinsip. Pertama, fluktuasi ekonomi melekat dalam sistem
kapitalis, sebab fluktuasi terjadi karena kekuatan-kekuatan yang ada dalam sistem
ekonomi. Kedua, penyebab utama siklus ekonomi ditemukan dalam kekuata-kekuatan
dalam menentukan investasi. Pembahasan tentang teori fluktuasi ekonomi mendapatkan
perhatian lebih serius pada era sesudah Keynes karena mereka memerlukan teori-teori
yang mampu menjelaskan hal-hal yang dapat menyebabkan perekonomian menjauh dari
posisi keseimbangan sehingga tidak stabil.
Penyebab fluktuasi sangat banyak. Menurut kaum neo-keynesian, fluktuasi ada karena
terjadinya perubahan-perubahan dalam tingkat investasi dan rendahnya tingkat
konsumsi. Selain itu fluktuasi juga terjadi karena tidak hanya mekanisme koreksi yang
mampu mendorong perekonomian pada keseimbangan kerja penuh.
10
Ada lima hal yang perlu ditambahkkan dalam pemikiran-pemikiran Pasca-
Keynesian:
1. Mereka cenderung berpendapat bahwa penyesuaian lebih banyak terjadi
lewat penyesuaiankuantitas daripada harga. Penyesuaian harga, kalau
terjadi, sering dilihat sebagai disequilibrium.
2. Pendistribusian pendapatan antara laba & upah memainkan peran penting
dlm mempengaruhikeputusan investasi.
3. Mereka menganggap bahwa ekspektasi, bersama-sama dgn laba, adalah
penentu utama perencanaaninvestasi.
4. Mereka percaya unsur-unsur kelembagaan kredit & keuangan berintegrasi
mempengaruhi siklusekonomi.
5. Fokus pembahasan teori-teori pasca-keynesian adalah menjawab
pertanyaan mengapaperekonomian tidak bekerja dgn mulus seperti asumsi
klasik.
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
JM Keynes telah menjadi ekonom abad kedua puluh yang paling berpengaruh. Pada
kenyataannya perlu kembali ke alfred marshall untuk menemukan seorang ekonom sama
efektif dengan rekan popesional, dan David Ricardo untuk dan ilustrasi berdampak pada
kebijakan publik. Dalam keadaan ini, unsur paradoks itu bercampur, karena penjelasan
Keynesian dari situs pendapatan nasional dan kesempatan kerja berpakaian dalam bahasa
sangat teknis, ditujukan awalnya ekonom, dan diterapkan dalam bentuk eksplisit untuk
jangka pendek situasi saja.
Pada masa sebelumnya, masalah fluktuasi ekonomi ini telah dibicarakan, namun
pembahasannya hanya sepintas dikarenakan sudah begitu melekatnnya kepercayaan orang
terhadap pemikiran klasik, yang mengatakan bahwa perekonomian akan selalu menuju
keseimbangan dan tidak akan terjadi guncangan dalam perekonomian. Marx menyatakan
2 prinsip tentang siklus ekonomi yang pertama yaitu fluktuasi melekat pada system
kapitalis, sebab fluktuasi terjadi karena kekuatan-kekuatan yang ada dalam system
ekonomi.
Keynes dan pengikutnya menganggap kebijakan moneter dengan memanipulasi
jumlah uang beredar tidaklah efektif untuk menstabilkan perekonomian. Neo-Keynesian
lebih suka menggunakan kebijakan pendapatan dalam mengontrol tingkat harga dan upah
lewat intensif pajak. Kebijakan tersebut akan memaksa inflasi pada tingkat yang rendah.
12
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Mengajar Mata Kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi oleh Muhammad Ilhamsyah
Siregar, S.E.,MA. Fakultas Ekonomi, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Deliarnov. 2010. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Edisi Ketiga Revisi. Jakarta: Rajawali
Pers
Djojohadikusumo, Sumitro. 1991. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Edisi I. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Mankiw, N. Gregory. 2009. Principles of Economics 6th Edition (International Edition).
Canada: South-Western Cencage Learning
Wikipedia
13