Anda di halaman 1dari 16

SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI

“Neo-Keynes Dan Pasca Keynes”


Kelas C2 (EKI 212)

Dosen Pengampu :
I Wayan Sukadana, S.E., M.S.E.

Disusun Oleh Kelompok 10 :


I Putu Cenik Arsana (2007511043)
Yohana Feradila Indah Teren (2007511077)

UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STIDI EKONOMI PEMBANGUNAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan paper yang berjudul “Neo-Keynes Dan
Pasca Keynes”. Adapun tujuan dari pembuatan paper ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi serta menambah pemahaman dan wawasan bagi kami.

Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak I Wayan Sukadana,
S.E., M.S.E. Universitas Udayana yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga
kami dapat menambah wawasan serta meningkatkan hubungan kerja sama tim yang baik
diantara kami.

Kami menyadari sepenuhnya penulisan ini masih jauh dari kata sempurna, hal ini
dikarenakan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki masih kurang. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat harapkan harapkan, guna menyempurnakan
paper ini. Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama dalam lingkungan
Universitas Udayana khususnya, dan masyarakat pada umumnya.

Denpasar, 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Biografi Neo-Keynesian dan Pasca Keynes ............................................................... 2


2.2. Tokoh-Tokoh Neo-Keynesian .................................................................................... 3
2.3. Tokoh-Tokoh Pasca Keynesian .................................................................................. 8
2.4. Teori Gelombang Perusahaan .................................................................................... 9
2.5. Perbandingan Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter ......................................... 10

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan............................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


JM Keynes lahir di Cambridge pada bulan Juni 1883, sedangkan John Neville
adalah seorang akademisi di sana yang berpikir logika dan ekonomi politik. Ia juga
penulis dari salah satu buku pertama yang ditujukan untuk metodologi ekonomi,
volume yang tetap menjadi referensi penting dan sintesis berguna. JM Keynes yang
awal mengungkapkan fakultas intelektual yang luar biasa, segera berangkat dari ide-ide
ini, terutama di bawah pengaruh intelektual dari milieuxin yang ia didik.
JM Keynes telah menjadi ekonom abad kedua puluh yang paling berpengaruh.
Pada kenyataannya perlu kembali ke alfred marshall untuk menemukan seorang
ekonom sama efektif dengan rekan popesional, dan David Ricardo untuk dan ilustrasi
berdampak pada kebijakan publik. Dalam keadaan ini, unsur paradoks itu bercampur,
karena penjelasan Keynesian dari situs pendapatan nasional dan kesempatan kerja
berpakaian dalam bahasa sangat teknis, ditujukan awalnya ekonom, dan diterapkan
dalam bentuk eksplisit untuk jangka pendek situasi saja. Walaupun demikian tidak
pernah, ekonomi Keynesian memiliki Alfred tindakan politisi, pemimpin serikat buruh,
pejabat pemerintah, dan bahkan bankir, banyak atau sebagian besar dari mereka belum
pernah membaca karya utama Keynes itu.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana Sejarah biografi Neo-Keynesian dan Pasca Keynes?
2. Siapa saja tokoh-tokoh dalam Neo-Keynesian?
3. Siapa saja tokoh-tokoh dalan Pasca Keynesian?
4. Bagaimana teori gelombang perusahaan?
5. Bagaimana Kebijakan Fiskal vs Kebijakan Moneter?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui sejarah biografi Neo-Keynesian dan Pasca Keynes
2. Untuk mengetahui tokoh-tokoh dalam Neo-Keynesian
3. Untuk mengetahui tokoh-tokoh dalan Pasca Keynesian
4. Untuk mengetahui teori gelombang perusahaan
5. Untuk mengetahui Kebijakan Fiskal vs Kebijakan Moneter

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Neo-Keynesian dan Pasca Keynes


Sejak ditulisnya buku The General Theory pada tahun 1936 oleh Keynes maka
hubungan timbal balik antara analisis ekonomi dan kebijaksanaan pemerintah menjadi
landasan yang amat penting dalam menilai pemikiran-pemikiran ekonomi. Pandangan-
pandangan Keynes terus diperbarui dan dikembangkan oleh pendukung-pendukungnya,
baik dari golongan Neo-Keynesian maupun Pasca Keynesian atau Post Keynesian.
Selanjutnya penerus ajaran Keynes yang tergolong Neo-Keynesian sering
disederhanakan menjadi Keynesian. Mereka banyak berjasa dalam mengembangkan
teori-teori yang berhubungan dengan usaha menjaga stabilitas perekonomian. Teori-teori
tersebut menerangkan dan mengantisipasi fluktuasi ekonomi (business cycle) & teori-
teori yang berhubungan dengan pertumbuhan & pendapatan.
Pandangan mereka disebut Keynesian karena teori-teori mereka diturunkan dari teori
determinasi pendapatan Keynes. Disebut Neo karena teori-teori Keynes tersebut sudah
banyak diperbarui berdasarkan penelitian-penelitian empiris yag lebih baru. Kelompok
kedua yang disebut pasca Keynesian atau post Keynesian adalah sekumpulan ahli
ekonomi. Sekumpulan ahli itu menyatakan berbagai pandangan tentang ekonomi makro
modern. Pemikiran-pemikiran ekonomi mereka berakar dari pemikiran-pemikiran
Keynes, namun sudah berkembang lebih jauh. Neo-Keynes merupakan penerus ajaran
Keynes yang banyak berjasa dalam mengembangkan teori-teori yang berhubungan
dengan usaha menjaga stabilitas perekonomian. Teori-teori tersebut menjelaskan tentang
fluktuasi ekonomi (business cycle) dan teori-teori yang berhubungan dengan
pertumbuhan dan pendapatan.

 Fluktuasi Ekonomi (Business cycle)


Pada masa sebelumnya, masalah fluktuasi ekonomi ini telah dibicarakan,
namun pembahasannya hanya sepintas dikarenakan sudah begitu melekatnnya
kepercayaan orang terhadap pemikiran klasik, yang mengatakan bahwa
perekonomian akan selalu menuju keseimbangan dan tidak akan terjadi guncangan
dalam perekonomian.
Pembahasan tentang fluktuasi ekonomi ini mendapatkan perhatian yang lebih
serius pada era sesudah Keynes (Neo-Keynes). Mereka membahas teori fluktuasi
ekonomi secara mendalam karena mereka memerlukan teori-teori yang mampu
menjelaskan apa yang menyebabkan perekonomian tidak stabil dan yang lebih
penting lagi adalah apa tindakan dan kebijakan yang dapat dilakukan untuk
mencegah gerak perekonomian yang berfluktuasi tersebut agar menjadi lebih
stabil.
Bagi kaum Neo-Keynes, fluktuasi ekonomi terjadi karena dua penyebab
utama. Pertama, terjadinya perubahan-perubahan dalam tingkat investasi dan
rendahnya tingkat konsumsi. Kedua, fluktuasi terjadi karena tidak adanya
mekanisme koreksi yang mampu mendorong perekonomian pada keseimbangan
full-employment, yang disebabkan oleh kakunya harga dan tingkat upah dalam

2
mekanisme penyesuaian. Kerena perekonomian tidak selalu berada pada
keseimbangan, sering terjadi fluktuasi. Ketidakseimbangan perekonomian yang
berkaitan dengan pengangguran dan inflasi menyebabkan kaum neo-keynesian
percaya perlunya intervensi dari pemerintah sebagai langkah koreksi.

2.2. Tokoh-Tokoh Neo-Keynesian


1) Alvin Harvey Hansen

Hansen berhasil menyusun secara sistematis serangkaian pikiran dasar Keynes


dalam suatu kerangka analisis yang rapi dan utuh. Dia dengan jelas menujukkan hal-
hal pokok pada sistem pemikirannya terhadap kebijakan negara secara langsung dan
tidak langsung.
Hansen juga menjelaskan permasalahan mengenai pendapatan nasional,
investasi, dan kesempatan kerja, yang ditempatkan dalam suatu pola perkembangan
ekonomi yang ditandai gerak gelombang kegiatan yang menaik dan menurun atau
disebut dengan fluktuasi ekonomi (dalam hal ini Hansen juga dipengaruhi oleh
pemikiran Joseph Schumpeter, yang bersama-sama berinduk di Harvard University).
Dalam hubungan ini, pengelolaan permintaan agragatif dilihat sebagai pencerminan
dari kebijakan fiskal yang anti-siklis. Hansen juga menghubungkan antara beberapa
pemikiran dari Alfred Marshall dan dari cabang ilmu ekonomi pemikiran Keynes.
Dalam pola pendekatan Hansen, kini teori siklus ekonomi dijadikan lagi sebagai
bagian dalam kerangka teori ekonomi umum.

2) Joseph Schumpeter

3
Dari masa-masa sebelumnya, pakar pertama yang lebih serius dalam
mengembang teori pertumbuhan adalah Schumpeter. Bagi dia, pelaku utama
pertumbuhan ekonomi adalah adanya entepreneur. Entrepreneur bukan hanya seorang
pengusaha atau manajer, melainkan juga seseorang yang mau menerima risiko dan
menghasilkan produk dan teknologi baru dalam masyarakat. Menurutnya,
pertumbuhan ekonomi akan berkembang pesat dalam lingkungan, masyarakat yang
menghargai dan merangsang orang untuk menggali penemuan-penemuan baru, seperti
lingkungan masyarakat penganut laissez faire. Dalam masyarakat yang demikian,
insentif bagi penemuan baru lebih tinggi.
Depresi tahun 30-an, menurut Schumpeter, bukan karena kelemahan sistem
kapatilis tetapi justru karena kekuatannya, yang pada saat itu perekonomian sedang
berada dalam salah satu titik terendah dalam suatu gelombang panjang. Jika
ditemukan inovasi dan teknologi baru, perekonomian akan membaik kembali.

3) Simon Kuznets

Kuznets berperan dalam kegiatan yang bersangkut-paut dengan data statistik


yang selanjutnya berkembang menjadi ilmu pengetahuan dengan kerangka analisis
berdasarkan teknik dan metode matematika canggih. Kuznets memantau kegiatan
ekonomi dalam masyarakat dengan berpangkal pada suatu kerangka perhitungan
nasional dengan dilengkapi tentang unsur-unsur komponen dalam pendapatan
nasional.
Berkat karya kuznets tersebut, pengertian-pengertian pokok dalam kerangka
teori Keynes dapat diberikan wujud nyata secara kuantitatif-empiris, seperti mengenai
hubungan antara pendapatan-konsumsi-tabungan-investasi dalam masyarakat secara
agregat. Dan segala sesuatu itu dapat diamati dan dikaji secara berturut-turut sesuai
tahapan dalam perkembangan waktu. Hal ini dikenal sebagai time series analysis.

4
4) Paul Samuelson

Di bawah pengaruh Samuelson, kerangka dasar pemikiran Keynes


disempurnakan sampai pada tingkat yang lebih maju dan dalam lingkup pembahasan
yang lebih luas.
Ada dua hal yang berjasa dari ulasan Samuelson. Pertama, diperlihatkannya
tentang hubungan timbal-balik antara faktor multiplier dan asas accelerator, yang
berimplikasi bahwa multiplier dan accelerator saling memperkuat perannya dalam
jalannya perekonomian secara agregat. Permintaan efektif dari masyarakat
dipengaruhi oleh investasi langsung (autonomous investment), yang selanjutnya
melalui faktor multiplier menyebabkan tambahan pendapatan dengan berlipat.
Permintaan efektif pun dapat diberi stimulan yag berawal dari pengeluaran konsumen,
yang selanjutnya melalui asas accelerator secara tidak langsung menyebabkan
bertambahnya investasi (induced investement).
Bidang kedua adalah mengenai lalu lintas perdagangan dan pembayaran
internasional. Samuelson memperjelas hubungan antara kebijakan fiskal dengan
keseimbangan dalam lalu lintas pembayaran internasional. Hal ini memperllihatkan
peranan foreign trade multiplier (dampak multiplier yang berasal dari perdangan luar
negeri) dan berbagai kemungkinan penyimpangan dari keseimbangan internasional.
Di sini dapat dilihat adanya integrasi mengenai segi ekulibrium internasional ke
dalam kerangka umum teori ekonomi makro.

5) Walt Withman Rostow

5
Teori pembangunan yang paling terkenal adalah ulasan dari Rostow, yang
mengatakan bahwa negara-negara berkembang yang ingin maju harus melalui tahap-
tahap pembangunan sebagai berikut.
a. Tahap Tradisional Statis
Yang dicirikan oleh keadaan IPTEK yang masih sangat rendah dan tidak
berpengaruh terhadap kehidupan dan perekonomian pun masih didominasi
sektor pertanian-pedesaan. Struktur sosial-politik masih kaku.
b. Tahap Transisi
IPTEK mulai berkembang, sehingga produktivitas semakin meningkat dan
industri semakin berkembang. Tenaga kerja mulai beralih dari sektor pertanian
ke sektor industri, pertumbuhan tinggi, kaum pedagang bermunculan, dan
struktur sosial-politik semakin membaik.
c. Tahap lepas landas (take-off)
Dicirikan oleh keadaan suatu hambatan sosial-politik yang umumnya dapat
diatasi. Tingkat kebudayaan dan IPTEK semakin maju, investasi dan
pertumbuhan tetap tinggi, dan mulai adanya ekspansi perdagangan ke luar
negeri.
d. Tahap dewasa
Masyarakat semakin tinggi penguasaan IPTEK, sehingga terjadi perubahan
komposisi angkatan kerja di mana jumlah skilled labor lebih banyak dari pada
unskilled labor. Serikat dagang dan gerakan buruh semakin maju dan
berperan. Pendapatan perkapita tinggi.
e. Tahap mass consumption
Masyarakat hidup serba kecukupan, kehidupan aman tentram, dan laju
pertumbuhan penduduk semakin rendah.
Proses di atas hanya bisa berlangsung jika dipenuhi beberapa kondisi, seperti
pemerintahan yang stabil, adanya perbaikan tingkat pendidikan, adanya
kelompok inovator dan wiraswastawan, meningkatnya tabungan dan investasi
hingga mencapai 10 persen dari pendapatan nasional, dan adanya reformasi
sosial.

6) John R. Hicks

6
John R. Hicks berjasa karena telah melakukan pengkajian ulang terhadap
teori-teori Marshall tentang perilaku konsumen dan memperbarui konsep
keseimbangan umum Marshall. Hicks dikategorikan ke dalam Neo-Keynes karena
jasanya mengembangkan pemikiran Keynes. Salah satunya adalah merangkai teori-
teori ekonomi mikro ke dalam kerangka teori makro Keynes melalui pendekatan
matematika. Hicks membandingkan ajaran Keynes dengan ajaran kaum klasik.
Dalam pembahasannya tentang keseimbangan umum, Hicks berpijak pada
teori mikro namun satu sama lain dikaji dengan memperhatikan serangkaian unsure
dinamika dan juga dalam hubungannya dengan teori moneter. Hicks bersama dengan
Hansen memperkenalkan analisis IS-LM. Dengan analisis IS-LM masyarakat dapat
mengetahui bagaimana terjadinya keseimbangan umum baik dari pasar barang (kurva
IS) ataupun pasar uang (kurva LM). Dengan mempelajari analisis IS-LM para praktisi
ekonomi akan lebih mudah untuk mengambil kebijakan ekonomi.

7) Wassily Leontief

Leontief adalah ekonom kelahiran Rusia yang kemudian pindah ke Amerika


Serikat. Buku-bukunya yang terkenal adalah Studies in The Structure of the American
Economy : Theoritical and Empirical Explorations in Input-Output Analysis. Leontief
terkenal dengan teori Input dan Outputnya, teori tersebut dapat menentukan kegiatan
dan keterkaitan antara sector-sektor ekonomi dalam tata susunan ekonomi masyarakat
secara menyeluruh dapat dilihat lebih jelas.
Menurut Leontief, hubungan dan keterkaitan antar-sektor dalam perekonomian
dapat digambarkan dalam suatu matriks. Matriks ini intinya berisi table-tabel tentang
factor-faktor produksi (input) di tiap sector dan table-tabel tentang hasil (output) dari
masing-masing sector. Dengan teori ini para ekonom dapat melihat komposisi dan
keterkaitan antar sekkor secara jelas.

7
2.3. Tokoh-Tokoh Pasca Keynesian

1) Nicholas Grerory Mankiw

Mankiw adalah Professor Ekonomi di Harvard University. Penelitiannya


mencakup banyak bidang dalam ilmu ekonomi dan meliputi berbagai tulisan
mengenai penyesuaian harga, perilaku konsumen, pasar keuangan, kebijakan moneter
dan fiskal, dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam konsep makro ekonominya yang sangat terkenal dan merupakan bidang
ahlinya, Mankiw menawarkan keseimbangan dalam pembahasan isu-isu makro
ekonomi jangka pendek dan jangka panjang, mengintegrasikan wawasan teori klasik
dan teori Keynes, menyajikan teori ekonomi dengan beberapa variasi model
sederhana, dan memberikan penekanan bahwa makro ekonomi adalah disiplin ilmu
empiris yang banyak berkaitan dengan bidang-bidang ilmu lainnya.
Mankiw merumuskan teori-teori ekonomi ke dalam “Ten Principles of
Economics”-nya. Tujuannya adalah untuk menjelaskan overview tentang apa itu
ekonomi. Kesepuluh prinsip tersebut adalah:
1. Orang menghadapi berbagai trade-off (efisiensi dan equality)
2. Biaya adalah sesuatu yang dikorbankan oleh seseorang untuk mendapatkan
sesuatu hal yang lain
3. Orang rasional berpikir terhadap margin (perubahan marginal)
4. Orang bereaksi terhadap insentif
5. Perdagangan/pertukaran dapat membuat setiap orang menjadi lebih baik
6. Pasar merupakan sebuah solusi yang baik untuk mengorganisir aktivitas
ekonomi (tentang ekonomi pasar)
7. Pemerintah terkadang dapat meningkatkan kinerja pasar (tentang kegagalan
pasar, eksternalitas, dan kekuatan pasar)
8. Standar hidup sebuah negara bergantung pada kemampuannya dalam
memproduksi barang dan jasa (tentang produktivitas)
9. Harga-harga meningkat ketika pemerintah mencetak uang terlalu banyak
(tentang inflasi)
10. Masyarakat menghadapi trade-off jangka pendek antara inflasi dan
pengangguran (tentang fluktuasi ekonomi)

8
2) David Romer

Romer adalah Professor ekonomi politik di University of California. Dia


merupakan pakar ekonomi di bidang makroekonomi. Dalam karya terbarunya, Romer
bekerja sama dengan istrinya, Christina Romer, pada kebijakan fiskal dan moneter
dari tahun 1950 hingga saat ini, dengan menggunakan catatan dari pertemuan Komite
Pasar Terbuka Federal (FOMC) dan bahan-bahan dari staf The Fed untuk mempelajari
bagaimana Federal Reserve membuat keputusan. Karyanya menunjukkan bahwa
beberapa dari kredit untuk pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil pada tahun 1950,
should lies dengan good policy oleh Federal Reserve, di samping itu anggota FOMC
telah membuat keputusan yang lebih baik dengan mengandalkan lebih dekat pada
perkiraan yang dibuat oleh staf The Fed tersebut.
David dan Christina juga berfokus pada dampak kebijakan pajak pemerintah
dan pertumbuhan ekonomi secara umum. Karya ini terlihat pada catatan sejarah
perubahan pajak Amerika Serikat dari 1945-2007, tidak termasuk perubahan pajak
endogen, yang dibuat untuk melawan resesi atau meringankan biaya pengeluaran baru
pemerintah. Ia menemukan bahwa ada peningkatan pajak eksogen, dibuat misalnya
untuk mengurangi pewarisan defisit anggaran, mengurangi pertumbuhan ekonomi
(meskipun dengan jumlah yang lebih kecil setelah tahun 1980 dari sebelumnya).
Romers juga menemukan, "Tidak ada dukungan untuk hipotesis bahwa pemotongan
pajak mengendalikan pengeluaran pemerintah, memang pemotongan pajak bisa saja
meningkatkan pengeluaran. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa efek utama dari
pemotongan pajak pada anggaran pemerintah adalah mendorong timbulnya
peningkatan pajak berikutnya".

2.4. Teori Gelombang Perusahaan


Sebelumnya telah disebutkan bahwa Hansen banyak meluangkan waktunya untuk
mempelajari teori gelombang perusahaan. Pakar lain yang juga serius dalam membahas
masalah dalam fluktuasi ini adalah Schumpeter. Hansen dan Schumpeter secara
kebetulan adalah sama-sama alumnus Harvard University.
Pada masa lalu masalah gelombang perusahaan hanya dibahas selintas, dan fluktuasi
ekonomi ini hanya dibahas segelintir saja karena melekatnya pendapat masyarakat pada
paham klasik yang mengatakan bahwa perekonomian akan selalu menuju pada suatu
keseimbangan dan tidak akan terjadi guncangan-guncangan. Pakar-pakar yang agak
intensif membahas teori fluktuasi, termasuk pakar yang cenderung anti dengan
pandangan klasik. Pakar itu antara lain Sismondi, Marx, Veblen.

9
Kontribusi Marx yang paling penting bagi pemahaman kita tentang siklus ekonomi
yaitu terdapat pada dua prinsip. Pertama, fluktuasi ekonomi melekat dalam sistem
kapitalis, sebab fluktuasi terjadi karena kekuatan-kekuatan yang ada dalam sistem
ekonomi. Kedua, penyebab utama siklus ekonomi ditemukan dalam kekuata-kekuatan
dalam menentukan investasi. Pembahasan tentang teori fluktuasi ekonomi mendapatkan
perhatian lebih serius pada era sesudah Keynes karena mereka memerlukan teori-teori
yang mampu menjelaskan hal-hal yang dapat menyebabkan perekonomian menjauh dari
posisi keseimbangan sehingga tidak stabil.
Penyebab fluktuasi sangat banyak. Menurut kaum neo-keynesian, fluktuasi ada karena
terjadinya perubahan-perubahan dalam tingkat investasi dan rendahnya tingkat
konsumsi. Selain itu fluktuasi juga terjadi karena tidak hanya mekanisme koreksi yang
mampu mendorong perekonomian pada keseimbangan kerja penuh.

2.5. Perbandingan Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter


Keynes dan pengikutnya menganggap kebijakan moneter dengan memanipulasi
jumlah uang beredar tidaklah efektif untuk menstabilkan perekonomian. Neo-
Keynesian lebih suka menggunakan kebijakan pendapatan dalam mengontrol tingkat
harga dan upah lewat intensif pajak. Kebijakan tersebut akan memaksa inflasi pada
tingkat yang rendah.
Keynes telah menemukan struktur teoritis yang dapat digunakan untuk
memformulasikankebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi makro untuk menstabilkan
perekonomian.Pada periode Neo-Keysian maupun Pasca Keynesian usaha-usaha
tersebut tetap dilanjutkan, salah satuisu yang selalu di perdebatkan ialah mana yang
lebih efektif , kebiijakan fiscal atau kebijakan moneter.
Perbandingan kebijakan fiscal dan kebijakan moneter,
Pembanding Kebijakan Fiskal Keterangan Kebijakan Moneter.
1. Kepercarayaan Keynes dan pendukung Kebijakan moneter yang
dilakukan dengan memanipulasi jumlah barang beredar tidak efektif dalam
usaha menstabilkan perekonomian. Sebaliknya mereka percaya bahwa yang
ampuh dalam menstabilkan perekonomian adalah kebijakan fiscal. Percaya
bahwa perubahan dalam factor pendapatan nasional terjadi pada perubahan
moneter.
2. Factor yang mempengaruhi Neo-KeysianPercaya bahwa perubahan dalam
dalam factor factor yang menentukan pendapatan nasionalmenyebab kan
terjadinya perubahan moneter Monetaris. Percaya bahwa perubahan moneter
yangmemengaruhi perubahan perubahan-perubahan dalam pendapatan
nasional.
3. Menghadapi inflasi neo-keysian Menggunakan kebijaksanaan
pendapatan,baik intervensi langsungatau tidak , dalam mengontrol tingkat-
tingkat harga dan upah lewat insentif pajak. pasca-Keynesiancontrol harga-
harga dan upah permanen adalah satu-satunya cara untuk mencapai
kesempatan kerjapenuh dengan harga yang relative stabil.

10
Ada lima hal yang perlu ditambahkkan dalam pemikiran-pemikiran Pasca-
Keynesian:
1. Mereka cenderung berpendapat bahwa penyesuaian lebih banyak terjadi
lewat penyesuaiankuantitas daripada harga. Penyesuaian harga, kalau
terjadi, sering dilihat sebagai disequilibrium.
2. Pendistribusian pendapatan antara laba & upah memainkan peran penting
dlm mempengaruhikeputusan investasi.
3. Mereka menganggap bahwa ekspektasi, bersama-sama dgn laba, adalah
penentu utama perencanaaninvestasi.
4. Mereka percaya unsur-unsur kelembagaan kredit & keuangan berintegrasi
mempengaruhi siklusekonomi.
5. Fokus pembahasan teori-teori pasca-keynesian adalah menjawab
pertanyaan mengapaperekonomian tidak bekerja dgn mulus seperti asumsi
klasik.

11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

JM Keynes telah menjadi ekonom abad kedua puluh yang paling berpengaruh. Pada
kenyataannya perlu kembali ke alfred marshall untuk menemukan seorang ekonom sama
efektif dengan rekan popesional, dan David Ricardo untuk dan ilustrasi berdampak pada
kebijakan publik. Dalam keadaan ini, unsur paradoks itu bercampur, karena penjelasan
Keynesian dari situs pendapatan nasional dan kesempatan kerja berpakaian dalam bahasa
sangat teknis, ditujukan awalnya ekonom, dan diterapkan dalam bentuk eksplisit untuk
jangka pendek situasi saja.
Pada masa sebelumnya, masalah fluktuasi ekonomi ini telah dibicarakan, namun
pembahasannya hanya sepintas dikarenakan sudah begitu melekatnnya kepercayaan orang
terhadap pemikiran klasik, yang mengatakan bahwa perekonomian akan selalu menuju
keseimbangan dan tidak akan terjadi guncangan dalam perekonomian. Marx menyatakan
2 prinsip tentang siklus ekonomi yang pertama yaitu fluktuasi melekat pada system
kapitalis, sebab fluktuasi terjadi karena kekuatan-kekuatan yang ada dalam system
ekonomi.
Keynes dan pengikutnya menganggap kebijakan moneter dengan memanipulasi
jumlah uang beredar tidaklah efektif untuk menstabilkan perekonomian. Neo-Keynesian
lebih suka menggunakan kebijakan pendapatan dalam mengontrol tingkat harga dan upah
lewat intensif pajak. Kebijakan tersebut akan memaksa inflasi pada tingkat yang rendah.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bahan Mengajar Mata Kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi oleh Muhammad Ilhamsyah
Siregar, S.E.,MA. Fakultas Ekonomi, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Deliarnov. 2010. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Edisi Ketiga Revisi. Jakarta: Rajawali
Pers
Djojohadikusumo, Sumitro. 1991. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Edisi I. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Mankiw, N. Gregory. 2009. Principles of Economics 6th Edition (International Edition).
Canada: South-Western Cencage Learning
Wikipedia

13

Anda mungkin juga menyukai