(Makalah)
Disusun oleh :
1. Kusnaeni 1713031047
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan izin-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Ekonomi Moneter. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang terlibat dalam penulisan makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari Pembaca untuk melengkapi
kekurangan makalah ini guna penyusunan makalah selanjutnya.
Semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi Pembaca. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih.
(Penulis)
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan penulisan ......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian aliran Keynesian dan Monetaris .................................................. 3
2.2 Kesamaaan Keynesian dan Monetaris .......................................................... 4
2.3 Perbedaan Keynesian dan Monetaris ............................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mana hal ini ditandai dengan keadaan yang sering terjadi resesi, bahkan
depresi, harga - harga pun semakin menurun. Sementara pada tahun 1980-an
tingkat pertumbuhan ekonomi sangat rendah namun angka ekonomi tinggi.
Hal ini karena naiknya harga minyak sambil melihat dari sisi permintaan. kubu
Monetaris ekonomi, serta tidak menyukai kebebasan yang ekspansif, baik
anggaran fiskal agar menggunakan analisis jangka panjang dan penggunaan
kebijakan juga moneter.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
merupakan salah satu karya paling penting dalam ilmu ekonomi. Ilmu
keynesian merupakan landasan dari semua ekonomi makro. Keynes-lah
yang pertama-tama menekankan pentingnya permintaan agregat dan
kaitan antara pasar uang dan pasar barang. Dan keynes-lah yang
menekankan masalah kemungkinan adanya kekakuan upah (sticky
wages). Sesungguhnya semua perdebatan dalam materi ini dapat
dimengerti dari segi kerangka pengeluaran agregat/output agregat yang
diusulkan oleh Keynes.
4
Aliran monetaris dalam perkembangannya sejak pertengahan
dasawarsa 60 meliputi berbagai sub aliran yang beraneka ragam.
Sejumlah sub aliran masing-masing memberikan penekanan yang
berebeda terhadap peranan bidang moneter dalam perkembangan
ekonomi. Tampaknya memang agak sulit untuk memberi suatu definisi
yang agak baku mengenai ruang lingkup materi dan sifat monetarisme.
Pada tahun 70-an terjadi debat hangat antara Kubu Keynesian dengan
kubu monetaris tentang gejala-gejala dan masalah-masalah ekonomi berikut
kebijaksanaan yang seyogyanya diambil untuk mengatasi masalah-masalah
yang dihadapi. Walau pendapat mereka sering bertentangan, di mana dalam
mengatasi masalah-masalah ekonomi kubu Keynesian lebih menyukai
kebijaksanaan fiskal yang bersifat ekspansif, sedang kubu monetaris lebih
menyukai kebijaksanaan moneter yang kontraktif-konservatif, tetapi di antara
keduanya mempunyai persamaan, yaitu sama-sama melihat perekonomian
dari sisi permintaan.
Berbeda dengan kedua aliran yang disebut di atas, aliran sisi penawaran
percaya bahwa yang harus diberi perhatian utama bukan segi permintaan
seperti yang dilakukan kubu Keynesian maupun monetaris,melainkan sisi
penawaran. Perubahan dalam titik pandang ini terjadi karena masalah
ekonomi yang dihadapi tahun 80-an berbeda dengan yang dihadapi pada
masa-masa sebelumnya, terutama pada masa Keynes. Seperti pernah
5
diuraikan sebelumnya, pada masa Keynes perekonomian relatif kurang
berkembang, ditandai oleh keadaan di mana sering terjadi resesi bahkan juga
depresi, dan harga-harga cenderung menurun. Pada tahun 80-an perekomian
juga mengalami kelesuan dengan tingkat pertumbuhan sangat rendah, akan
tetapi angka inflasi tinggi karena meningkatnya harga-harga didorong oleh
naiknya harga-harga minyak sewaktu negara-negara OPEC melancarkan
politik embargo minyak mereka.
6
guncangan 'kejutan' di dalam perekonomian, misalnya, karena
menyangkut keuangan yang aktif melakukan pelonggaran atau
pengetatan, maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonomi riil akan
dipertanyakan, meskipuneng kapan saja. Hubungan antara uang, dalam
berbagai bentuk dan definisi, dengan kegiatan-kegiatan ekonomi, khusus
pertumbuhan ekonomi dan keuangan, telah menjadi topik diskusi antara
kelompok-kelompok Keynesian dan Monetaris sepanjang sejarah teori
ekonomi moneter.
7
cara-cara terkait dalam menjalankan kebijakan. Dengan demikian,
tanyakan tentang Pandangan mana yang sesuai pada suatu keuangan,
apakah Monetarist atau Keynesian, senantiasa menjadi pertanyaan
empiris saat hasil pengujian di banyak negara dapat memberikan
kesimpulan umum mengenai kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.
8
Dengan kondisi ini, apabila terjadi shocks dalam perekonomian,
misalnya, karena adanya kebijakan moneter secara yang aktif melakukan
pelonggaran atau pengetatan, maka dalam jangka pendek pertumbuhan
ekonomi riil akan terpengaruh, meskipun pada akhirnya dalam jangka
menengah-panjang perkembangan harga juga akan terpengaruh.
9
diketatkan sehingga terjadi penurunan kegiatan ekonomi riil dan tingkat
inflasi dapat terkendali.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
11
meningkatkan dan membangun dalam penyempurnaan makalah ini. Atas
saran dan masukannya saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA