Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEMIKIRAN - PEMIKIRAN KEYNES

SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI

EKONOMI PEMBANGUNAN - A

Dosen Pengampu
Drs. EC. Marseto, Msi

KELOMPOK 1 :

1. GALUH RETNO PUSPITO 21011010002

2. AGUSTINA PUTRI DWI KUSUMAWARDANI 21011010018

3. ALYA ROHANI 21011010021

4. FEBRINA SITUMORANG 21011010025

5. SONIA BR GINTING 21011010026

6. NORRENCIA PRASITHA LISYANTI 21011010029

7. ANDREANTO INDRA PRATAMA 21011010035


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warhmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat serta
Hidayahnya kepada kita semua. Sehingga sampai detik ini kita masih bisa bernafas dan
beraktifitas dalam keadan sehat walafiyat. Dan atas karuniaya pula penyusun masih diberi
kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas makalah “Pemikiran-Pemikiran Keynes”
dengan tepat waktu. Makalah “Pemikiran-Pemikiran Keynes” kami susun guna memenuhi
tugas mata kuliah “Sejarah Pemikiran Ekonomi”, Prodi Ekonomi Pembangunan, Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Selain itu kami juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang “Pemikiran-Pemikiran Keynes” ini.

Kami dari Kelompok I mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada bapak Drs. EC.
Marseto, MSI. Sebagai dosen Pengampu Mata Kuliah “Sejarah Pemikiran Ekonomi”.
Surabaya, 5 Mei 2022

Kelompok I

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 5

1.3 Tujuan Penulisan Makalah ........................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6

A. Sejarah Keynes ............................................................................................................. 6

B. Pemikiran-Pemikiran Keynes ........................................................................................ 7

C. Karya-Karya Keynes ..................................................................................................... 8

D. Kritikan Keynes Terhadap Pandangan Klasik ................................................................ 9

PENENTU TABUNGAN DAN INVESTASI PANDANGAN KEYNES ........................ 10

1. PERBEDAAN PANDANGAN MENGENAI PENENTU TABUNGAN ..................... 11

2. PENENTU SUKU BUNGA PANDANGAN KEYNES ............................................... 11

3. TINGKAT UPAH DAN KEGIATAN EKONOMI ...................................................... 12

E. Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi ....................................................... 12

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 15

A. Kesimpulan................................................................................................................. 15

B. Kritik dan Saran .......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada awal abad ke-20, mulanya perekonomian berjalan sesuai dengan keinginan kaum
klasik dan neo-klasik. Didasarkan atas pendapat J.B.Say yang mengatakan bahwa penawaran
akan selalu berhasil menciptakan permintaannya sendiri (supply creates it's own demand),
pada masa itu tiap perusahaan berlomba-lomba menghasilkan barang-barang sebanyak-
banyaknya. Namun, akibatnya prodüksi meningkat tak terkendali, hingga pada tahun 30-an
dunia mengalami krisis ekonomi yang sangat tinggi. Perekonomian ambruk, pengangguran
terbuka merajalela, dan inflasi membubung tidak terkendali.

Krisis yang dialami negara-negara Eropa seperti yang digambarkan di atas oleh
sebagian pihak dianggap bahwa ramalan Marx tentang kejatuhan sistem kapitalis menjadi
kenyataan. Dalam menghadapi persoalan ekonomi yang sangat tinggi tersebut, teori-teori
ekonomi yang dikembangkan oleh pakar-pakar klasik maupun neo-klasik seperti lumpuh tak
berdaya. Teori klasik dan neo-klasik tidak mampu menjelaskan fenomena dan peristiwa yang
sesungguhnya telah terjadi, apalagi memberikan jalan keluar dari kemelut yang dihadapi. Hal
ini sebetulnya tidak dapat disesalkan, sebab yang terjadi pada tahun 30-an tersebut memang
sangat berbeda dengan persoalan-persoalan yang selama ini dihadapi. Dalam situasi tidak
menentu inilah Iahir seorang tokoh ekonomi yang kemudian menjadi sangat berpengaruh,
yaitu J.M Keynes.

John Maynard Keynes (1883-1946) mula-mula memperoleh pendidikan di Eton.


Sebagai seorang murid yang pintar, ia banyak memenangkan berbagai hadiah dalam bidang
matematika, bahasa Inggris, dan seni klasik. Keynes melanjutkan pendidikan ke
King'sCollege dengan bidang utama matematika. Di samping matematika, ia juga
memperdalam falsafah dari gurunya Alfred Whitehead. Pelajaran-pelajaran ekonomi
diperoleh di bawah bimbingan Alfred Marshall dan A.C.Pigou.

Keynes benar-benar mencerminan seorang cendekiawan tulen. Selain ahli dalam ilmu
ekonomi, yang didukung oleh kepiawaiannya dalam ilmu matematik, ia juga mempunyai

4
pengetahuan yang mendalam tentang falsafah, politik. Bahkan, ia juga sangat mengerti
dengan dunia sastra, seni lukis, teater drama dan tari balet klasik.

Sesudah menamatkan kuliahnya, Keynes pernah menjadi editor sebuah jurnal ilmiah
yang cukup ternama "EconomicJournal". Di samping itu, ia juga pernah bertugas sebagai
pamong (civilservant) dalam pemerintahan Inggris. Dalam usia sangat muda (sekitar 26
tahun) Keynes sudah ikut dalam tim delegasi Inggris melakukan perundingan perdamaian
Versailles tahun 1919. Sebelum mencapai usia 30 tahun ia diangkat sebagai dosen di
CambridgeUniversity. Pengaruh Keynes sangat besar dalam Perjanjian BrettonWoods tahun
1946 dan dalampembentukan badan Moneter International IMF (International
MonetaryFund) . Atas jasa-jasanya sangat besar, ia kemudian diangkat sebagai “baron”, suatu
gelar kebangsawanan yang sangat tinggi dalam masyarakat Eropa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah sejarah atau perjalanan tokoh Keynes?
2. Apa saja pemikiran yang dikemukakan oleh Keynes?
3. Apa sajakah karya yang diciptakan oleh Keynes?
4. Apa saja kritik Keynes terhadap Pandangan Klasik?
5. Bagaimanakah peran dan fungsi pemerintah pada bidang ekonomi?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


1. Mengenal sejarah perjalanan tokoh ekonomi John Maynard Keynes
2. Mengetahui pemikiran-pemikiran yang dikemukakan Keynes
3. Mengetahui karya-karya ciptaan Keynes
4. Mengetahui kritik dari sosok Keynes terhadap Pandangan Klasik
5. Mengetahui pentingnya peran dan fungsi pemerintah pada bidang ekonomi

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Keynes
John Maynard Keynes adalah seorang tokoh pemikir ekonomi dan keuangan Inggris.
John Maynard Keynes dilahirkan di Cambridge, Inggris pada tanggal 5 Juni 1883. Keynes
dibesarkan pada zaman Ratu Victoria. Pada waktu masih sekolah Keynes memang
cemerlang. Ketika Keynes berusia empat setengah tahun ia sudah memikirkan arti bunga
dilihat dari segi ekonomi. Pada umur enam tahun ia sudah ingin mengetahui bagaimana kerja
otak manusia. Ketika Keynes berusia tujuh tahun, bagi ayahnya yang juga ahli ekonomi yang
bernama John Neville Keynes yang juga terkenal, Keynes merupakan seorang teman yang
menyenangkan sekali, Keynes sangat sayang kepada ibunya.

Nama John Maynard Keynes adalah sebuah nama Inggris yang kuno. Keynes ialah
seorang tradisionalis. Kecakapan serta sifat-sifat baiknya diperoleh secara turun temurun. Ia
menjadi dosen dalam mata kuliah ilmu ekonomi dan keuangan di cambridge. Dunia sejarah
ilmu ekonomi semakin sempurna karena munculnya berbagai pemikiran mengenai ekonomi
dan keuangan yang baru dari berbagai hasil pemikiran J.M, Keynes yang dinilai para ahli
ekonomi sebagai ekonomi modern. Kemudian ia dikenal sebagai tokoh yang menyebabkan
lahirnya mazhab baru yakni mazhab Keynes.

Keynes juga tercatat sebagai bendaharawan King’s College sejak tahun 1908 ia wafat.
Di samping itu Keynes juga menjadi anggota Royal Cominision, sebagai Treasury (1915-
1919) dan pada bulan Januari 1919 Ia menjadi utusan utama Inggris ke Konferensi
Perdamaian Paris. Sebagai utusan konferensi itu, ia mengundurkan diri pada bulan Juni 1919.
Pengunduran Keynes itu sebagai tindakan protesnya terhadap pasal perampasan dalam
Perjanjian Versailles. Karena menurut Keynes bahwa dalam Perjanjian Versailles itu terdapat
rangsangan yang tidak disadari untuk kebangkitan yang lebih hebat lagi dan militerisme dan
autarki Jerman. Ternyata apa yang diutarakan Keynes menjadi kenyataan, karena dalam
kurun waktu 20 tahun ramalan Keynes itu benar-benar menjadi kenyataan. Munculnya
Gerakan Nazi Fasis di bawah Hitler menjadi dominan di Jerman sejak tahun 1933, dan pada
akhir tahun 1939 meletuslah Perang Dunia II yang jauh lebih dahsyat dari peperangan-
peperangan sebelumnya.

6
Pada bulan Desember tahun 1919 itu pulalah Keynes menerbitkan bukunya yang
berjudul The Economic Consequences of the Peace (Konsekuensi ekonomi dan perdamaian )
yang membuat Keynes terkenal.

Tahun 1921 sampai 1938 ia menjabat sebagai presiden komisaris dan National Mutual
Life Assurance Society dan memimpin suatu perusahaan investasi.

Pada tahun 1936, Keynes menerbitkan lagi hasil pemikirannya yang terpenting dan terkenal
hingga sekarang yakni The General Theory of Employment, Interest, and Money (Teori
Umum mengenai Lowongan/Peluang Kerja, Bunga dan Uang

tahun 1941 Keynes diangkat menjadi direktur Bank of England (Bank Sentral Inggris) dan
pada tahun 1942 Ia menjadi The First Baron Keynes of Tilton, yakni suatu gelar kerajaan
yang sangat terhormat berkat sumbangan pikirannya yang sangat besar itu.

Pada juli 1944 Keynes juga pernah memimpin delegasi Inggris ke Konferensi
Moneter dan Keuangan PBB di Bretton Woods, Anierika Dan konferensi itu lahirlah apa
yang dikenal dengan Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF) dan
Bank Dunia (ZBRD yakni International Bank for Reconstruction and Development). Tahun
19445 Keynes juga pernah menjadi perunding utama dari Anglo-American Loan (Kredit
Inggris Amerika) .

B. Pemikiran-Pemikiran Keynes
Pada intinya, teori Keynes mengatakan bahwa permintaan agregat diukur sebagai
jumlah pengeluaran rumah tangga, bisnis, dan pemerintah merupakan kekuatan pendorong
terpenting dalam ekonomi. Teori ini beranggapan bahwa konsumsi yang dilakukan oleh
seseorang akan menjadi pendapatan untuk orang lain pada suatu perekonomian yang sama.
Dalam kata lain, apabila seseorang membelanjakan uangnya, ia membantu meningkatkan
pendapatan orang lain. Siklus ini lah yang terus berlanjut dan menjaga perekonomian berjalan
secara normal. Ketika terjadi kemunduran ekonomi global tahun 1929-an, masyarakat secara
alami bereaksi dengan menahan belanja dan uangnya. Berdasarkan teori Keynes, reaksi
tersebut justru menyebabkan berhentinya siklus perputaran uang sehingga mengakibatkan
lumpuhnya perekonomian.

Pemikiran dalam kelompok Keynesian Baru sangat beragam termasuk di


dalamnya.Mankiw, Summers, Stanley Fisher, Phelps, Akerlof, Yellen dan tiga nama yang
telah disebutkan dalam Pendahuluan. Mankiw merupakan salah satu tokok yang paling

7
banyak kontribusinya dalam pengembangan teori maupun dalam mengumpulkan artikel yang
berhubungan dengan Keynesian Baru. Perhatian utama dalam Keynesian Baru adalah
mencari model yang kuat dan meyakinkan untuk menjelaskan adanya kekakuan upah dan
harga dengan berlandaskan pada memaksimalkan perilaku dan ekspektasi rasional.
Disamping itu, Keynesian Baru juga menaruh perhatian pada penelitan tentang proses
penyesuaian harga yang terjadi di perusahaan. Sampai saat ini para ekonom belum
mempunyai kesatuan pendapat tentang kebijakan perusahaan dalam hal penyesuaian harga.
Kelompok ini juga tidak sepenuhnya menolak pandangan Klasik Baru. Walaupun demikian
Keynesian Baru tetap memberikan sokongan kepada pandangan Keynes yaitu:

1. Dalam perekonomian, adanya pengangguran yang tidak suka rela selalu berlaku.

2. Pemerintah perlu secara aktif menjalankan kebijakan untuk mengatasi masalah


pengangguran, inflasi dan mewujudkan kegiatan pada kesempatan kerja penuh.

Dalam hal ini Keynesian Baru berkeyakinan bahwa dalam jangka panjang ekonomi
pasar masih tidak akan mampu dengan sendirinya menciptakan kesempatan kerja penuh,
sehingga tetap dibutuhkan adanya kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah yang
dimaksudkan di sini adalah yang bersifat untuk mengurangi terjadinya ketidaksempurnaan
pasar.

Pemikiran Keynesian Baru tentang adanya fluktuasi juga berbeda dengan pemikiran
Keynes maupun Klasik. Perbedaan pandangan ini secara umum dapat dibedakan berdasarkan
keyakinan berlakunya dikotomi klasik dan keseimbangan Walras.

C. Karya-Karya Keynes
Pada tahun 1913, Keynes menulis Indian Currency and Finance, yang menunjukkan
ketertarikannya pada masalah moneter. Tulisan berikutnya pada tahun 1919, yaitu The
Economic Consequences of the Peace. Pada tahun 1922 ia menulis buku lagi yang berjudul
A Revision of the Treaty. Buku The Economic Consequences of the Peace dan a Revision of
the Treaty ditulis oleh Keynes berdasarkan pengalamannya dalam delegasi perdamaian
Versailles (perdamaian untuk mengakhiri Perang Dunia I).

Tahun 1919, dalam buku The Economic Consequences of the Peace Keynes
mengkritik cara yang digunakan pihak pemenang Perang Dunia I antara lain Amerika, Inggris
dan Prancis untuk menekan negara yang kalah, yaitu Jerman dengan syarat pembayaran
hutang perang yang berat. Keynes meramalkan dengan tindakan tersebut akan memicu

8
kemarahan dan dendam dari negara Jerman. Ternyata, ramalan itu terbukti dengan
diprakarsainya Perang Dunia II oleh Jerman sebagai wujud balas dendam.

Tahun berikutnya ia menulis A Tract on Monetary Reform, yang berisi


keprihatinannya terhadap perubahan daya beli uang. Tulisannya yang lain adalah A Treatise
of Money (Risalah Uang) yang terbit tahun 1930. Buku ini terbit dalam dua volume, volume
pertama menyajikan tentang arti dan peran uang dalam perekonomian murni, sedangkan
volume kedua membahas penerapannya dalam perekonomian.

Kemudian pada tahun 1936, Keynes menerbitkan bukunya yang paling terkenal, yaitu
The General Theory of Employment, Interest, and Money. Dalam bukunya itu diungkapkan
bahwa penghasilan dan peluang/lowongan kerja itu ditentukan oleh jumlah pengeluaran
swasta dan negara. Pendapat ini dinilai para ahli ekonomi dunia sebagai suatu penyimpangan
dari tradisi Neo-Klasik dan akhirnya menciptakan mazhab baru, mazhab ekonomi modern
yang biasa dikenal dengan sebutan mazhab Keynes. Selain buku-bukunya itu, Keynes juga
menerbitkan buku hasil pemikirannya yang berjudul How to Pay for the War. Dalam
bukunya itu Keynes mengutarakan suatu cara untuk menghindari terjadinya inflasi pada
zaman perang yakni dengan jalan tabungan paksa.

Hal ini membuat Keynes menjadi terkenal sebagai salah satu tokoh ekonomi dunia.
Hingga saat ini, teori-teori sampai buku-bukunya masih dipakai sebagai referensi oleh
seluruh masyarakat dunia yang ingin mengetahui perkembangan ekonomi dari zaman dahulu
sampai sekarang karena hal ini sangat penting bagi kita yang ingin mengetahui bagaimana
sejarah dan perkembangan ekonomi hingga saat ini.

D. Kritikan Keynes Terhadap Pandangan Klasik


Keynes menunjukan beberapa kelemahan dari pandangan ahli ekonomi Klasik yang
telah diterangkan sebelumnya. Keynes tidak menyetujui pandangan yang paling pokok dalam
teori Klasik, yaitu bahwa penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercipta dalam
perekonomian. Keynes berpendapat: penggunaan tenaga kerja penuh adalah keadaan yang
jarang terjadi, dan hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan agregat yang wujud
dalam perekonomian. Perbedaan pendapat yang sangat bertentangan di antara Keynes dengan
ahli-ahli ekonomi Klasik yaitu:

1. Faktor-faktor yang menetukan tingkat tabungan, investasi dan suku bunga dalam
perekonomian

9
2. Sifat-sifat perkaitan di antara tingkat upah dengan penggunaan tenaga kerja oleh
para pengusaha.

Dalam mengkritik pandangan Klasik, Keynes mengemukakan pandangan lain yaitu:

i. Keynes berpendapat bahwa tabungan bukan ditentukan oleh suku bunga tetapi oleh
tingkat pendapatan masyarakat. Makin tinggi pendapatan, makin tinggi pula tabungan.
ii. Keynes berpendapat suku bunga bukan ditentukan oleh penawaran dana untuk
tabungan dan permintaan dan penawaran uang.
iii. Menurut ahli-ahli ekonomi Klasik tingkat upah adalah fleksibel. Hal ini akan
menjamin keadaan di mana permintaan tenaga kerja akan selalu berlaku. Menurut Keynes
tingkat upah tidak fleksibel. Walaupun terdapat banyak pengangguran tingkat upah tidak
akan turun dan pengangguran tetap wujud.
iv. Menurut Keynes pendapatn nasional bukan faktor-faktor produksi yang tersedia tetapi
oleh pengeluaran agregat (AE). Pengeluaran agregat yang wujud dalam ekonomi selalu
kurang dari pendapatan nasional potensial, dan menyebabkan pengangguran tenaga kerja
selalu wujud.

PENENTU TABUNGAN DAN INVESTASI PANDANGAN KEYNES


a. PENENTU TABUNGAN

Menurut Keynes, besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan
tergantung kepada tinggi rendahnya suku bunga. Ia terutama tergantung kepada besar
kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga itu. Apabila jumlah pendapatan rumah tangga itu
tidak akan menimbulkan pengaruh yang berarti ke atas jumlah tabungan yang akan dilakukan
oleh rumah tangga itu. Ini berarti menurut pendapat Keynes,jumlah pendapatan yang diterima
rumah tangga dan bukan suku bunga yang menjadi penentu utama dari jumlah tabungan yang
akan dilakukan oleh rumah tangga

b. PENENTU INVESTASI
Disamping itu Keynes tidak yakin bahwa jumlah investasi yang dilakukan para
pengusaha sepenuhnya ditentukan oleh suku bunga.

Keynes tetap mengakui bahwa suku bunga memegang peranan yang cukup
menentukan di dalam pertimbangan para pengusaha melakukan investasi. Apabila tingkat
kegiatan ekonomi pada masa kini adalah menggalakan dan dimasa depan diramalkan

10
perekonomian akan tumbuh dengan cepat, maka walaupun suku bunga adalah tinggi, para
pengusaha akan melakukan banyak investasi.

MASALAH KEKURANGAN PENGELUARAN AGREGAT

Menurut Keynes pada umumnya investasi yang dilakukan oleh para pengusaha adalah
lebih kecil dari jumlah tabungan yang dilakukan rumah tangga pada waktu dicapai tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh. Oleh karenanya perbelanjaan agregat dalam perekonomian
adalah lebih rendah dari produksi barang-barang dan jasa-jasa pula pada tingkat penggunaan
tenag kerja penuh. Kekurangan dalam pengeluaran

1. PERBEDAAN PANDANGAN MENGENAI PENENTU TABUNGAN


PANDANGAN KLASIK

Menurut ahli-ahli ekonomi Klasik, jumlah tabungan ditentukan oleh suku bunga. Oleh
karena perekonomian selalu mencapai penggunaan tenaga kerja penuh, gambar1.2
menunjukan pandangan Klasik yang menyatakan makin tinggi suku bunga makin banyak
tabungan yang akan dilakukan masyarakat.

PANDANGAN KEYNES

Menerangkan pandang Keynes mengenai penetuan tabungan masyrakat. Kurva S


adalah fungsi tabungan, yaitu suatu garis yang menggambarkan hubungan di antara jumlah
tabungan dan pendapatan nasional. Kurva S bermula dari nilai tabungan negatif, dan S
bentuknya menaikdari kiri ke bawah ke kanan atas. Bentuk kurva S tersebut menggambarkan
sifat tabungan masyrakat yang berikut:

1. Apabila tingkat pendapatan nasional rendah, tabungan masyrakat negatif. Ini berarti
masyarakat menggunakan tabungan di masa lalu untuk membiayai hidupnya.
2. Semakin tinggi pendapatan nasiona, semakin banyak tabungan masyarakat. Apabila
pendapatan nasional Y1 tabungan adalah S1 dan apabila pendapatan nasional Y f junlah
tabungan adalah S f.

2. PENENTU SUKU BUNGA PANDANGAN KEYNES


Keynes juga mengkritik pandangan Klasik mengenai penetuan suku bunga. Suku
bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Sedangkan permintaan uang
ditentukan oleh keinginan masyarakat untuk memegang uang. Menurut Keynes kesimbangan
di antara permintaan dan penawaran uang, yaitu MD = MS, akan menetukan suku bunga.

11
3. TINGKAT UPAH DAN KEGIATAN EKONOMI
Bahwa tingkat upah dapat mengalami perubahan-perubahan dan ini merupakan faktor
lain yang akan menjamin tercapainya tingkat penggunaan tenaga penuh. Keynes juga
mengkritik pendapat ini dan selanjutnya menunjukan bahwa, dari sudut kenyataan yang
terdapat dalam masyarakat dan dari sudut teori, pendapat itu tidak benar.
Dalam perekonomian modern terdapat persatuan-persatuan pekerja yang selalu
mempertahankan dan memperjuangkan perbaikan nasib para pekerja. Usaha ini termasuklah
menjaga agar para pekerja diberi upah yang wajar. Kekuasaan ini menyebabkan tingkat upah
tidak mudah untuk diturunkan.

E. Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi


Dalam upaya peningkatan kehidupan ekonomi, individu, dan anggota masyarakat
tidak hanya tergantung pada peranan pasar melalui sektor swasta. Peran pemerintah dan
mekanisme pasar (interaksi permintaan dan penawaran pasar) merupakan hal yang bersifat
komplementer (bukan substitusi) dengan pelaku ekonomi lainnya. Pemerintah sebagai salah
satu pelaku ekonomi (rumah tangga pemerintah), memiliki fungsi penting dalam
perekonomian yaitu berfungsi sebagai stabilisasi, alokasi, dan distribusi. Adapun
penjelasannya sebagai berikut :

§ Fungsi Stabilisasi, yakni fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial
politik, hokum, pertahanan, dan keamanan.

§ Fungsi Alokasi, yakni fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa publik seperti
pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.

§ Fungsi Distribusi, yakni fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan
masyarakat.

Perlunya peran dan fungsi pemerintah dalam perekonomian, yaitu sebagai berikut:

ü Pembangunan ekonomi dibanyak negara umumnya terjadi akibat intervensi pemerintah


baik secara langsung maupun tidak langsung. Intervensi pemerintah diperlukan dalam
perekonomian untuk mengurangi dari kegagalan pasar (market failure) seperti kekakuan
harga monopoli dan dampak negatif kegiatan usaha swasta contohnya pencemaran
lingkungan.

ü Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang dibuat pemerintah.
Aturan ini memberikan landasan bagi penerapan aturan main, termasuk pemberian sanksi

12
bagi pelaku ekonomi yang melanggarnya. Peranan pemerintah menjadi lebih penting karena
mekanisme pasar saja tidak dapat menyelesaikan semua persoalan ekonomi. Untuk menjamin
efisiensi, pemerataan dan stabilitas ekonomi, peran dan fungsi pemerintah mutlak diperlukan
dalam perekonomian sebagai pengendali mekanisme pasar.

Kegagalan pasar (market failure) adalah suatu istilah untuk menyebut kegagalan pasar
dalam mencapai alokasi atau pembagian sumber daya yang optimum. Hal ini khususnya
dapat terjadi jika pasar didominasi oleh para pemasok monopoli produksi atau konsumsi dan
sebuah produk mengakibatkan dampak sampingan (eksternalitas), seperti rusaknya ekosistem
lingkungan.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, negara atau pemerintah memiliki fungsi
yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama yang berkaitan dengan penyediaan barang
dan jasa. Barang dan jasa tersebut sangat diperlukan masyarakat dan disebut sebagai
kebutuhan publik. Kebutuhan publik meliputi dua macam barang, yaitu barang dan jasa
publik dan barang dan jasa privat. Adapun penjelasannya sebagai berikut :

Barang dan jasa publik adalah barang dan jasa yang pemanfaatannya dapat dinikmati
bersama. Contoh barang dan jasa publik yaitu jalan raya, fasilitas kesehatan, pendidikan,
transportasi, air minum, dan penerangan. Dengan pertimbangan skala usaha dan efisiensi,
negara melakukan kegiatan ekonomi secara langsung sehingga masyarakat dapat lebih cepat
dan lebih murah dalam memanfaatkan barang dan jasa tersebut.

Barang dan jasa privat adalah barang dan jasa yang diproduksi dan penggunaannya
dapat dipisahkan dari penggunaan oleh orang lain. Contoh : pembelian pakaian akan
menyebabkan hak kepemilikan dan penggunaan barang berpindah kepada orang yang
membelinya. Barang ini umumnya diupayakan sendiri oleh masing-masing orang.

Selain itu, peran penting pemerintah baik secara langsung dan tidak langsung didalam
di dalam kehidupan ekonomi adalah untuk menghindari timbulnya eksternalitas, khususnya
dampak sampingan bagi lingkungan alam dan sosial. Pada umumnya sektor pasar (sektor
swasta) tidak mampu mengatasi dampak eksternalitas yang merugikan seperti pencemaran
lingkungan yang timbul karena persaingan antar lembaga ekonomi. Misalnya, sebuah pabrik
tekstil yang berada dalam pasar persaingan sempurna. Menurut standar industri yang sehat,
pabrik tersebut seharusnya membangun fasilitas pembuangan limbah. Akan tetapi, mereka
membuangnya kesungai. Jika pemerintah tidak mengambil tindakan tegas, dengan memaksa
pabrik tersebut membangun fasilitas pembuangan limbah pabrik akan semakin banyak

13
penduduk yang merasa dirugikan atas limbah atau polusi yang diakibatkan adanya kegiatan
dalam pabrik tersebut. Selain memberi peringatan kepada tersebut, pemerintah juga
mengenakan pajak polusi untuk mendanai kerugian-kerugian yang lain.

Pada intinya, pemerintah ikut serta dalam kegiatan perekonomian supaya


menanggulangi kegagalan pasar sehingga tidak adanya eksternalitas yang merugikan banyak
pihak. Adapun bentuk dari peran pemerintah yakni dengan melakukan intervensi baik secara
langsung maupun tidak langsung. Keynes berpendapat bahwa pemerintah – melalui anggaran
fiskal – memiliki peran strategis dalam mempengaruhi perekonomian. Dia percaya
pemerintah perlu mengubah pengeluaran pemerintah dan pajak untuk mempengaruhi output
dan inflasi dalam perekonomian. Peran pemerintah dalam menggerakkan perekonomian
semakin penting selama resesi. Alasannya adalah bahwa kontribusi pengeluaran sektor
swasta tidak cukup kuat untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.

Sektor swasta sering mendasarkan keputusannya pada kondisi ekonomi. Pengeluaran


konsumsi dan investasi terkait erat dengan pertumbuhan ekonomi. Ketika pertumbuhan
ekonomi turun, konsumsi dan investasi juga turun. Karena alasan ini, para ekonom
mengategorikan keduanya sebagai pengeluaran yang diinduksi (induced expenditure).
Sebaliknya, pengeluaran pemerintah adalah pengeluaran otonom. Sebagian besar komponen
pengeluaran pemerintah tidak tergantung pada pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, mereka
bergantung pada keputusan diskresi pemerintah.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemikiran Keynes berhasil
menyelesaikan peristiwa krisis ekonomi besar-besaran di wilayah Eropa pada sekitar tahun
1930. Pada intinya, teori Keynes mengatakan bahwa Permintaan Agregat yang diukur sebagai
jumlah pengeluaran rumah tangga, bisnis, dan pemerintah merupakan kekuatan pendorong
terpenting dalam ekonomi. Menurut teori ini, konsumsi yang dilakukan oleh seseorang akan
menjadi pendapatan untuk orang lain.

Berdasarkan Pemikiran Keynes, banyak pembahasan dan pendapat mengenai penentu


tabungan dan investasi, penentu suku bunga, peran dan fungsi kebijakan pemerintah, alasan
pentingnya peran dan fungsi pemerintah dalam ekonomi, serta teori umum mengenai
kesempatan kerja, bunga dan uang yang tertulis dalam buku Keynes dengan judul The
General Theory of Employment, Interest, and Money dan masih banyak pemikiran Keynes
lainnya terkait ekonomi.

B. Kritik dan Saran


Kami dari kelompok I selaku penyusun makalah, tentunya menyadari apabila makalah yang
telah kami susun bersama ini masih terdapat kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
maupun bapak Drs. EC. Marseto, Msi guna memperbaiki kualitas penyusunan makalah dari
kami. Dengan demikian, kami dapat menyusun makalah dengan kualitas yang lebih baik dan
lebih layak lagi pada kesempatan berikutnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Bernanke, B. and Gertler, M. (1989) Agency Cost, Net Worth, and Business Fluctuations,
The American Economic Review, Vol. 79, No.1, March.

Deliarnov (1997) Perkembangan Pemikiran Ekonomi, P.T. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Eatwell, J., Milgate, M., and Newman, P. (1987) The New Palgrave a Dictionary of
Economics, Vol. 3, The Macmillan Press Limited, London.

Gide, A. (1967). KonsepLabaDalamPemikiran John Maynard Keynes. AngewandteChemie


International Edition, 6(11), 951–952., 5–24.

Ii, B. A. B. (1946). Mark Skousen,” The Big Three in Economics” (New York: M. E. Sharpe,
Inc, 2007), h. 138. 14. 14–70.

Keynes, J. M. (1930). Treatise on money: Pure theory of money Vol. I.

Keynes, J. M. (1937). The general theory of employment. The quarterly journal of


economics, 51(2), 209-223.

Keynes, J. M. (2017). The economic consequences of the peace. Routledge.

Menken, J. (1931). A Treatise, on Money. Nature, 127(3216), 919-920.

Pemikiran-Pemikiran Keynes-Perkembangan Pemikiran Ekonomi/Deliarnov-Ed. Revisi,-


Cet.10.-Jakarta: Rajawali Pers, 2016

16

Anda mungkin juga menyukai