BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang 1
1.2.Rumusan Masalah 2
1.3.Tujuan Penulisan Makalah 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Aliran Monetaris 3
2.2. Kritikan terhadap Kebijaksanaan Investasi Keynesian 5
2.3. Pokok-pokok Pikiran Aliran Monetaris 6
2.4. Tokoh-tokoh Aliran Monetaris 8
2.5.Milton Friedman Mengembalikan Pemikiran Klasik Adam Smith 9
2.6. Perbedaan Monetaris dengan Keynesian 10
DAFTAR PUSTAKA 16
KATA PENGANTAR
Bismallahirrahmanirrahim
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena izin dan ridhonya
kami dapat merampungkan makalah ini.Selanjutnya shalawat dan salam semoga dilimpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Yang telah menata cara hidup bermasyarakat berdasarkan
ajaran agama yang benar.
Makalah ini membahas tentang Aliran Monetaris untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi yang diampu oleh Ibu Nurul Setianingrum, SE., MM.
Kami dalam makalah ini berusaha mengumpulkan referensi serta berusaha menulis makalah
ini dengan sebaik mungkin agar dapat dimengerti oleh pembaca.
Akhirnya kepada Allah juga kami memohon ampun, sekiranya terjadi kesalahan
dalam penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat, Amin Ya Rabbal Alamin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Berawal dari bebarapa pandangan Keynes yang tidak disukai pakar-pakar ekonomi.
Pandangan itu antara lain tentang perlunya campur tangan pemerintah dalam mengarahkan
dan membimbing perekonomian pada arah yang diinginkan. Selama kurang lebih tiga dekade
setelah Perang Dunia II ajaran Keynes mendominasi alam pikiran perumus kebijaksanaan di
negara-negara barat. Hal itu bahkan menjalar ke negara-negara berkembang, termasuk
Indonesia. Melalui kebijaksanaan fiskal yang bersifat counter-cyclical dan fine-
tunning negara-negara barat, terutama Amerika Serikat berhasil mengendalikan besarnya
permintaan masyarakat tanpa diiringi inflasi seperti yang pernah terjadi pada tahun 30-an.
Dan serangan Friedman terhadap pandangan Keynes telah mengurangi dominasi
makroekonomi Keynesian dalam mempromosikan kebijaksanaan ekonomi pemerintah.
Walaupun ajaran-ajaran Keynes pernah berhasil memecahkan masalah-masalah ekonomi
yang dihadapi dengan berbagai kebijaksanaan jangka pendek, keberhasilannya tidak
berlangsung lama. Berkali-kali prediksi yang didasarkan pada ajaran Keynes meleset dan
tidak berhasil memecahkan masalah stagnasi yang dihadapi ekonomi dunia setelah tahun 70-
an. Apalagi, dalam menyelesaikan masalah stagflasi, kebijaksanaan fiskal dan moneter
Keynes boleh dikatakan lumpuh total.
Sehingga aliran Monetaris menentang beberapa pandangan Keynes yang berujung
dengan pembentukan aliran sendiri dalam madzhab ekonomi. Pada bab berikutnya akan
dipaparkan tentang seluk beluk aliran Monetaris.
1.3.5. Untuk mengetahui Milton Friedman mengembalikan pemikiran klasik Adam Smith.
Bagi kaum moneteris, jumlah uang beredar merupakan faktor penentu yang utama
(main determinant) dari tingkat kegiatan ekonomi dan harga-harga didalam suatu
perekonomian. Dalam jangka pendek (short run), jumlah uang beredar mempengaruhi tingkat
output dan kesempatan kerja (level output and employment); sedangkan dalam jangka
panjang (long-run) jumlah uang beredar mempengaruhi tingkat harga atau inflasi( rate of
inflation). Bahkan dalam sebuah tulisanya dimajalah newsweek (1977), Milton Friedman
pernah menulis sebagai berikut:
There is one and only one basic cause of inflation, too haigh a rate of growth in quantity of
money..... there is one and only one basic cure for inflation, slowing monetary growth.
Sedangkan dalam salah satu tulisannya yang lain, Milton Friedman mengatakan
inflasi itu slalu ada dimana saja dan merupakan fenomena moneter pertumbuhan moneter
atau jumlah uang beredar yang berlebihan (excessive monetary growth) menurut kaum
moneteris bertanggung jawab atas timbulnya inflasi, dan pertumbuhan moneter yang tidak
stabil (unstable monetary growth) bertanggungjawab atas timbulnya gejolak atau fluktuasi
ekonomi. Oleh karena itu pertumbuhan moneter memiliki pengaruh, baik terhadap
variabilitas di dalam tingkat harga maupun pertumbuhan output, maka kebijakan moneter
yang diambil pemerintah sedapat mungkin haruslah dapat menjamin terciptanya suatu tingkat
pertumbuhan moneter yang konstan (constant monetary growth) dan tetap terkendali pada
tingkat yang rendah.[16]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Aliran Monetaris muncul karena saat terjadi dua kali resesi yang sangat tajam pada tahun
1974 dan 1982, tingkat harga-harga tidak turun padahal, sesuai dengan teori yang dianut
Keynesian ketika itu, terjadinya resesi dan depresi seharusnya menyebabkan tersendat-
sendatnya perekonomian yang diiringi oleh turunnya harga-harga secara umum. Karena yang
terjadi dalam kenyataan sudah sering tidak sama dengan yang seharusnya terjadi menurut
resep Keynes, sejak saat itu ajaran-ajaran Keynes terpaksa ditinjau kembali dan bahkan
didiskreditkan.
2. Ada bebarapa pandangan Keynes yang tidak disukai pakar-pakar ekonomi. Pandangan itu
antara lain tentang perlunya campur tangan pemerintah dalam mengarahkan dan
membimbing perekonomian pada arah yang diinginkan. Sehingga memacu aliran Monetaris
mengkritik aliran Keynes.
4. Tokoh utama aliran monetaris, tidak diragukan lagi, adalah Milton Friedman (1912)
profesor ekonomi dari University of Chicago. Sesudah bekerja di komisi sumber daya alam di
Washington, ia bergabung dengan staf peneliti National Bureau of Economic Research tahun
1937 (dalam usia 25 tahun). Karena jasa-jasanya yang sangat besar dalam mengembangkan
ilmu ekonomi, ia mendapat hadiah Nobel tahun 1976.
5. Revolusi Keynesian telah menguasai akademia sampai 1950-an dan 1960-an sehingga para
ekonom pasar bebas tak banyak didengar di kampus-kampus sampai Milton Friedman
berhasil mengubah iklim intelektual dari model Keynesian ke model klasik Adam Smith.
6. Banyak perbedaan pandangan antara kubu keynesian dan monetaris dalam melihat gejala-
gejala ekonomi. Dalam melihat perekonomian secara agregat, atau jumlah total dari barang-
barang yang diminta dalam perekonomian, kubu keynesian percaya bahwa perekonomian
cenderung berada dalam posisi keseimbangan tingkat output rendah ( low level equilibrium).
DAFTAR PUSTAKA