yang terkenal dengan teori “Keynesian”-nya. Teori ini menjadi model ekonomi standar di
negara-negara maju pada masa Great Depression (1929–1930), Perang Dunia II (1939–
1945), dan ekspansi ekonomi pasca perang (1945–1973) [1]. Keynes pertama kali
mengemukakan Teori Keynesian secara resmi pada tahun 1936 dalam bukunya yang
berjudul “The General Theory of Employment, Interest and Money”. Buku ini
kekuatan pendorong terpenting dalam ekonomi [3]. Teori ini beranggapan bahwa
konsumsi yang dilakukan oleh seseorang akan menjadi pendapatan untuk orang lain
pada suatu perekonomian yang sama. Dalam kata lain, apabila seseorang
lah yang terus berlanjut dan menjaga perekonomian berjalan secara normal. Ketika
terjadi kemunduran ekonomi global tahun 1929-an, masyarakat secara alami bereaksi
dengan menahan belanja dan uangnya. Berdasarkan teori Keynes, reaksi tersebut justru
perekonomian [4].
Lebih lanjut, Keynes menegaskan bahwa sektor ekonomi swasta atau pasar bebas tidak
ekonomi yang efisien. Oleh karena itu, para ekonom Keynesian membenarkan intervensi
stabilitas harga [3]. Kebijakan publik ini antara lain kebijakan moneter dan fiskal.
terlalu sedikitnya uang dapat menghambat aktivitas ekonomi sedangkan terlalu banyak
uang yang beredar menyebabkan inflasi. Salah satu solusi kebijakan moneter adalah
melalui bank sentral yang menentukan suku bunga sektor perbankan. Sementara itu,
dan penurunan deflasi. Contohnya, penurunan suku bunga perbankan dapat menarik
masyarakat untuk dapat meminjam uang dan mendorong konsumsi. Contoh lainnya,
penyerapan tenaga kerja dan kebutuhan barang dan jasa — dari sektor swasta dan
pengadaan infrastruktur.
tangan pemerintah? Sebenarnya, Keynes tidak serta merta menolak anggapan kaum
bahwa mekanisme dengan membiarkan terus aktivitas produksi secara bebas akan
Kemudian, dengan terus mendorong aktivitas produksi tidak menjadikan daya beli
masyarakat meningkat [2]. Salah satu kutipan Keynes, “Dalam jangka panjang kita
akan mati! (In the long run we’re all dead!)” menunjukkan pandangannya bahwa akan
membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menuju keseimbangan dan nol
Solusi Keynes dianggap tidak begitu populer ketika Great Depression melanda. Namun
demikian, sejarawan beranggapan bahwa Perang Dunia II telah menjadi salah satu sebab
Keynes
Permintaan agregat – diukur sebagai jumlah pengeluaran rumah tangga,bisnis dan pemerintah
merupakan kekuatan pendorong terpenting dalam ekonomi.
1. Kebijakan Moneter: kontrol pemerintah terhadap peredaran uang, salah satunya melalui
penentuan suku bunga perbankan oleh bank sentral.
2. Kebijakan fiskal: pengeluaran pemerintah dan kebijakan anggaran (pajak).