Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NURANI MILA UTAMI

NIM : A1A119052

RUANG : R002

MATA KULIAH : SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI

RESUME KELOMPOK 2 MAZHAB KEYNES

MAZHAB KEYNES

Keynesianisme, atau ekonomi ala Keynes atau Teori Keynes, adalah suatu teori ekonomi
yang didasarkan pada ide ekonom Inggris abad ke-20, John Maynard Keynes. Teori ini
mempromosikan suatu ekonomi campuran, di mana baik negara maupun sektor swasta
memegang peranan penting. Kebangkitan ekonomi Keynesianisme menandai berakhirnya
ekonomi laissez-faire, suatu teori ekonomi yang berdasarkan pada keyakinan bahwa pasar dan
sektor swasta dapat berjalan sendiri tanpa campur tangan negara. Teori ini menyatakan bahwa
trend ekonomi makro dapat memengaruhi perilaku individu ekonomi mikro. Berbeda dengan
teori ekonom klasik yang menyatakan bahwa proses ekonomi didasari oleh pengembangan
output potensial, Keynes menekankan pentingnya permintaan agregat sebagai faktor utama
penggerak perekonomian, terutama dalam perekonomian yang sedang lesu. Ia berpendapat
bahwa kebijakan pemerintah dapat digunakan untuk meningkatkan permintaan pada level makro,
untuk mengurangi pengangguran dan deflasi. Jika pemerintah meningkatkan pengeluarannya,
uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga masyarakat akan terdorong untuk
berbelanja dan meningkatkan permintaannya (sehingga permintaan agregat bertambah). Selain
itu, tabungan juga akan meningkat sehingga dapat digunakan sebagai modal investasi, dan
kondisi perekonomian akan kembali ke tingkat normal. Kesimpulan utama dari teori ini adalah
bahwa tidak ada kecenderungan otomatis untuk menggerakan output dan lapangan pekerjaan ke
kondisi full employment (lapangan kerja penuh). Kesimpulan ini bertentangan dengan prinsip
ekonomi klasik seperti ekonomi supply-side yang menganjurkan untuk tidak menambah
peredaran uang di masyarakat untuk menjaga titik keseimbangan di titik yang ideal.

Sejarah J.M. Keynes

John Maynard Keynes adalah seorang tokoh pemikir ekonomi dan keuangan Inggris.
John Maynard Keynes dilahirkan di Cambridge, Inggris pada tanggal 5 Juni 1883. Keynes
dibesarkan pada zaman Ratu Victoria. Pada waktu masih sekolah Keynes memang cemerlang.
Ketika Keynes berusia empat setengah tahun ia sudah memikirkan arti bunga dilihat dari segi
ekonomi. Pada umur enam tahun ia sudah ingin mengetahui bagaimana kerja otak manusia.
Ketika Keynes berusia tujuh tahun, bagi ayahnya yang juga ahli ekonomi yang bernama John
Neville Keynes yang juga terkenal, Keynes merupakan seorang teman yang menyenangkan
sekali, Keynes sangat sayang kepada ibunya.
Nama John Maynard Keynes adalah sebuah nama Inggris yang kuno. Keynes ialah
seorang tradisionalis. Kecakapan serta sifat-sifat baiknya diperoleh secara turun temurun. Ia
menjadi dosen dalam mata kuliah ilmu ekonomi dan keuangan di cambridge. Dunia sejarah ilmu
ekonomi semakin sempurna karena munculnya berbagai pemikiran mengenai ekonomi dan
keuangan yang baru dari berbagai hasil pemikiran J.M, Keynes yang dinilai para ahli ekonomi
sebagai ekonomi modern. Kemudian ia dikenal sebagai tokoh yang menyebabkan lahirnya
mazhab baru yakni mazhab Keynes.

Dasar Filsafat Teori Keynes

Inti dari ideologi Keynesianisme adalah untuk mengatasi masalah krisis ekonomi,
pemerintah harus melakukan lebih banyak campur tangan secara aktif dalam mengendalikan
perekonomian nasional.Kegiatan produksi dan pemilikan faktor-faktor produksi masih dapat
dipercayakan kepada swasta, tetapi pemerintah wajib melakukan kebijakan-kebijakan untuk
mempengaruhi perekonomian.Misalnya, dalam masa depresi pemerintah harus bersdia
melakukan kegiatan-kegiatan yang langsung dapat menyerap tenaga kerja yang tidak dapat
bekerja pada swasta, walaupun hal ini dapat menyebabkan defisit dalam anggaran belanja
Negara.

 Pasar Tenaga Kerja

Berbeda dengan teori klasik yang menganggap permintaan dan penawaran terhadap
tenaga kerja selalu seimbang (equilibrium) karena harga-harga fleksibel, maka menurut Keynes
pasar tenaga kerja jauh dari seimbang, karena upah tidak pernah fleksibel, sehingga permitaan
dan penawaran hampir tidak pernah seimbang sehingga pengangguran sering terjadi. Menurut
Keynesian pengangguran bisa terjadi terus menerus dan jenis pengangguran tersebut ada tiga
macam:

a) Pengangguran karena adanya pergeseran tingkat oputput dari berbagai sektor dan ini bersifat
sementara (frictional unemployment).

b) Pengangguran musiman, yang jumlahnya tergantung dengan musim (seasonal


unemployment).

c) Pengangguran yang “dibuat” (institutional unemployment).

Pengangguran pergeseran (frictional) adalah pengangguran yang disebabkan karena adanya


perubahan struktur dalam ekonomi dan orang-orang berpindah dari satu pekejaan ke pekerjaan
lain.

Pengangguran musiman disebabkan karena adanya faktor musim dari suatu jenis pekerjaan.
Misalnya di sektor pertanian ada musim puncak dimana banyak perkerjaan dan ada pula musim
senggang atau tidak ada pekerjaan sama sekali sehingga petani menjadi menganggur
danmencaripekerjaanlain.
Pengangguran institusinal adalah pengangguran yang timbul akibat adanya kebijakasanaan
pemerintah seperti upah minimum yang menyebabkan permintaan terhadap tanaga kerja
berkurang.

Pasar Barang

Perbedaan pasar barang menurut Keynesian dengan klasik terletak pada Hukum Say
bahwa permintaan sama dengan penawaran sehingga tidak akan terjadi kelebihan atau
kekurangan permintan atau penawaran. Menurut Keynesian permintaan barang tidak selalu sama
dengan penawaran karena tidak semua income dibelanjakan tetapi sebagian dari pendapatan
tersebut akan disimpan dalam bentuk tabungan (saving). Tabungan tidak menambah permintaan
efektif terhadap barang dan jasa kalau tidak segera diinvestasikan sehingga akan terjadi
kelebihan stok barang atau kelebihan produksi barang (penawaran).

 Pasar Uang

Perbedaan teori Klasik dan Keynesian dalam hal uang adalah, dan ini yang merupakan perbedaan
besar, Keynesian tidak setuju dengan pendapat bahwa permintaan uang hanya ditentukan oleh
kebutuhan transaksi dimana transaksi ini dipengaruhi oleh volume barang, harga barang dan
kecepatan perputaran uang. Menurut Keynesian permintaan uang ditentukan oleh tiga faktor
yaitu:

a) kebutuhan transaksi (transaction motive)

b) kebutuhan untuk berjaga-jaga (precautionary motive) dan

c) kebutuhan untuk berspekulasi (speculation motive) atau investasi.

Pemikiran J.M. Keynes

John Maynard Keynes adalah seorang penganut teori ekonomi merkantilis, dimana kebanyakan
teori yang dikeluarkannya difokuskan pada upaya pemerintah negara bersangkutan untuk
menjaga kestabilan ekonominya. Beliau merupakan seorang pegawai di Badan Keuangan Inggris
yang mencetuskan beberapa pemikiran mengenai sistem perekonomian modern yang hingga
sekarang karyanya digunakan sebagai pedoman ekonomi dunia internasional.

Inti Pokok Pemikiran Keynes

Pada hakikatnya, konsep teori Keynes dapat dipandang sebagai suatu teori tentang pendapatan
dan kesempatan kerja. Inti pokok dalam sistem pemikiran dan konsep Keynes terdiri dari
beberapa faktor penting, yaitu:
1. Hasrat berkonsumsi (propensity to consume)
Pendapatan total agregat sama dengan konsumsi total agregat ditambah investasi
total agregat. Tingkat konsumsi bergantung pada hasrat seseorang untuk berkonsumsi,
yang merupakan fungsi dari pendapatan. Begitu juga dengan tabungan, karena tabungan
adalah sisa bagian dari pendapatan yang tidak digunakan untuk berkonsumsi.

2. Tingkat bunga (interest) yang memiliki kaitan dengan dengan preferensi likuiditas
(liquidity preference)
Tingkat bunga menurut Keynes bukanlah pencerminan dari penawaran tabungan dan
permintaan investasi, melainkan tingkat bunga merupakan variabel bebas (independent)
dari kedua hal tersebut. Tingkat tabungan adalah suatu fenomena moneter yang
tergantung dari keinginan orang menahan tabungannya dalam bentuk dana likuiditas.
Sehingga tingkat bunga tergantung dari preferensi likuiditas.

3. Efisiensi marginal dari investasi modal (marginal efficiency of capital)


Tingkat investasi ditentukan oleh efisiensi marginal dari investasi modal, yang
dipengaruhi oleh ekspektasi investor tentang laba yang akan diperoleh di masa depan dari
investasi modal yang bersangkutan. Jelaslah bahwa ekspektasi tersebut adalah yang
positif dan menguntungkan investor itu.

4. Preferensi Likuiditas (Liquidity Preference)


Pada saat masa aliran monetarisme, timbul pertanyaan mengenai demand for
money dan supply of money. Pertanyaan ini dijawab oleh Keynes dengan
teorinya, liqudity preference, yang menjelaskan tentang bagaimana tingkat bunga
ditentukan dalam jangka pendek dan tingkat bunga tersebut disesuaikan untuk
menyeimbangkan demand for money dan supply of money.
Teori ini menegaskan bahwa tingkat bunga adalah salah satu determinan dari berapa
banyak uang yang ingin dipegang orang, alasannya karena tingkat bunga
merupakan opportunity cost dari memegang uang. Ada tiga motif orang yang memegang
uang: Motif transaksi, motif berjaga-jaga, dan motif spekulasi.

5. Tentang Upah
Kaum klasik mengatakan bahwa pengangguran tinggi karena upah yang kaku (wage
rigidity), yang disebababkan oleh adanya aturan upah minimum (minimum wage),
kontrak kerja, dan serikat pekerja (labor union).
Keynes menolak semua pendapat klasik yang di atas. Keynes berpendapat bahwa
upah nominal lah yang mengikat pekerja dan menyebabkan pengangguran. Sehingga
untuk menurunkan pengangguran, solusinya adalah menurunkan upah riil dengan cara
menurunkan upah nominal lebih besar dari tingkat inflasi.

6. Tentang Tabungan (Saving)


Menurut Keynes, tingkat saving harus lebih tinggi dari plan investmen. Tapi juga
tidak baik kalau tingkat saving-nya itu berlebihan, karena akan berdampak pada
terjadinya resesi perekonomian bahkan terjadi depresi.

Karya J.M. Keynes salah satunya

a. Keynes, tahun 1913 menulis: Indian Currency and Finance, yang memperlihatkan
ketertarikannya pada masalah moneter. Tulisan berikutnya tahun 1919 adalah: The Economic
Consequences of the Peace. Pada tahun 1922 ia menulis: A Revision of the Treaty. Kedua buku
tersebut berdasarkan pengalamannya dalam delegasi perdamaain Versailles (perdamaain untuk
mengakhiri Perang Dunia I).

Kritikan Keynes terhadap Teori Klasik

Kritik Terhadap Hukum Penawaran dan Permintaan

Hal pertama yang dikritik Keynes dari pemikiran klasik adalah kritik dari J.B. Say bahwa
“penawaran akan menciptakan penawarannya sendiri”. Karena sebagian dari pendapatan yang
diterima masyarakat akan ditabung dan tidak semuanya dikonsumsi dan kritik ini juga berimplikasi
terhadap nasib kaum buruh, maka Keynes juga mengkritik pandangan klasik yang mengatakan
bahwa tidak ada pengangguran terpaksa, yang ada hanyalah pengangguran sukarela. Menurut
Keynes, pandangan bahwa “penawaran akan menciptakan penawarannya sendiri” dapat dibilang
adalah pandangan yang tidak melihat kenyataan empiris, karena dalam kenyataannya permintaan
biasanya lebih kecil dari penawaran. Alasannya, sebagian dari pendapatan yang diterima masyarakat
akan ditabung, dan tidak semuanya dikosumsi. Dengan demikian permintaan efektif biasanya lebih
kecil dari total produksi.

Kritik Terhadap Teori Tabungan dan Konsumsi

Kritik Keynes yang lain adalah kritiknya terhadap pandangan klasik mengenai tabungan.
Pemikiran klasik percaya bahwa tabungan masyarakat akan dihimpun oleh lembaga-lembaga
keuangan, dan nanti akan disalurkan pada investor. Menurut keyakinan pendukung-pendukung
klasik, pasar akan mengatur sedemikian rupa sehingga jumlah tabungan akan sama dengan jumlah
investasi. Menurut Keynes, sekali lagi, pandangan itu tidak sesuai dengan kenyataan. Karena jumlah
yang ditabung orang berbeda-beda dan tidak semuanya akan digunakan untuk investasi

Kritik terhadap Teori Investasi


Menurut Keynes investasi mempunyai kekuatan pendorong yang luar biasa bahkan sekalipun
investasi yang dilakukan tiap tahun hanya merupakan sebagaian kecil saja dari pendapatan nasional.
Hal itu dapat kita lihat, misalnya jika seorang pengusaha menginvestasikan satu juta dolar untuk
pembangunan pabrik, akan ada berapa orang yang memanfaatkan dan membelanjaklan uang itu,
yang juga berarti masyarakat mendapatkan suntikan yang luar biasa dan bisa digunakan untuk
konsumsi, dan tentu saja juga meningkatkan pendapatan. Di putaran berikutnya juga terjadi yang
dapat menimbulkan jumlah pendapatan yang tak terbatas. Namun, hal tersebut tidak akan berjalan
lancar, karena uang itu pasti ada yang ditabung. Tetapi justru dengan itu kita dapat menghitung
jumlah pendapatan dari investasi tersebut.

Kritik terhadap Full Employment

Keynes juga mengkritik pandangan kaum klasik yang mengatakan full employment akan
selalu tercapai. Dalam kenyataanya pasar tenaga kerja tidak selamanya terjadi full employment.
Dimanapun para pekerja mempunyai serikat kerja yang selalu memperjuangkan kepentingan buruh
dari penurunan tingkat upah. Yang berarti tidak semua buruh akan bersedia bekerja pada tingkat upah
yang ditawarkan perusahaan. Bila tingkat upah diturunkan maka pendapatan masyarakat akan turun
sehingga daya beli dan konsumsi terhadap produk yang dihasilkan berkurang. Akhirnya akan
mendorong turunnya harga-harga. Kalau harga-harga turun, maka produktifitas tenaga kerja juga
menurun. Hal ini akan menyababkan perusahaan melakukan raionalisasi untuk menghemat biaya
produksi dengan memberhentikan sebagian karyawan. Maka tingkat pengangguran akan semakin
besar (tidak terjadi full employment).

Peran Pemerintah Dalam Perekonomian

Dari hasil pengamatan tentang depresi ekonomi maka Keynes merekomendasikan agar
perekonomian tidak diserahkan begitu saja pada mekanisme pasar. Hingga batas tertentu peran
pemerintah justru diperlukan. Misalnya kalau terjadi pengangguran maka pemerintah bisa
memperbesar pengeluarannya untuk proyek-proyek padat karya sehingga sebagian pengangguran
mendapat pekerjaan yang akhirnya akan menambah pendapatan masyarakat. Dan jika harga-harg
naik dengan cepat, maka pemerintah dapat menarik jumlah uang yang beredar dengan
mengenakan pajak yang lebih tinggi sehingga inflasi tinggi tidak akan terjadi.

Anda mungkin juga menyukai