Anda di halaman 1dari 4

1. Apa yang dimaksud pemikiran pasca keynes ?

Jelaskan
2. Sebutkan pemikiran-pemikiran yang dikembangkan dalam aliran pasca keynes ?
3. Apa yang membedakan aliran pemikiran pascakeynes dengan aliran pemikiran keynes ?
Jelaskan
4. Apa pula perbedaan prinsip antara aliran klasik dan keynes serta pasca keynes ? Jelaskan
5. Dalam pemikiran pasca keynes, bagaimanakah upaya memperbaiki kondisi perekonomian
negara yang mengalami krisis ekonomi ? Jelaskan

Jawab

1. Ekonomi pasca-Keynesian adalah mazhab ekonomi yang berasal dari The General Theory
karya John Maynard Keynes, kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Michał Kalecki, Joan
Robinson, Nicholas Kaldor, Paul Davidson, Piero Sraffa, dan Jan Kregel. Sejarawan Robert
Skidelsky berpendapat bahwa mazhab pasca-Keynesian sangat mendekati pemikiran asli
Keynes. Istilah "post-Keynesian" pertama kali digunakan untuk merujuk pada aliran pemikiran
ekonomi yang berbeda oleh Eichner dan Kregel (1975) dan oleh pendirian Journal of Post
Keynesian Economics pada 1978. Sebelum 1975, dan kadang-kadang dalam pekerjaan yang
lebih baru, pasca Keynesian bisa berarti ekonomi dilakukan setelah 1936, tanggal Teori Umum
Keynes. Ekonom Post-Keynesian bersatu dalam mempertahankan bahwa teori Keynes secara
serius salah diartikan oleh dua sekolah utama Keynesian: ekonomi neo-Keynesian, yang
ortodoks pada 1950-an dan 60-an, dan ekonomi Keynesian baru, yang bersama-sama dengan
berbagai helai ekonomi neoklasik telah dominan dalam ekonomi makro arus utama sejak 1980-
an. Ekonomi pasca-Keynesian dapat dilihat sebagai upaya untuk membangun kembali teori
ekonomi berdasarkan ide dan wawasan Keynes. Namun, bahkan di tahun-tahun awal, pasca-
Keynesian seperti Joan Robinson berusaha menjauhkan diri dari Keynes dan banyak pemikiran
post-Keynesian saat ini tidak dapat ditemukan di Keynes. Beberapa post-Keynesian mengambil
pandangan yang lebih progresif daripada Keynes sendiri, dengan penekanan lebih besar pada
kebijakan ramah-pekerja dan redistribusi. Robinson, Paul Davidson dan Hyman Minsky
menekankan efek pada ekonomi perbedaan praktis antara berbagai jenis investasi, berbeda
dengan perlakuan Keynes yang lebih abstrak.
2. pemikiran-pemikiran pasca-keynesian
1) mereka cenderung berpendapat bahwa penyesuaian lebih banyak terjadi lewat
penyesuaian kuantitas daripada harga. Penyesuaian harga, kalau terjadi, sering dilihat
sebagai disequilibrium.
2) Kedua, pendistribusian pendapatan antara laba & upah memainkan peran penting dlm
mempengaruhi keputusan investasi.
3) Ketiga, mereka menganggap bahwa ekspektasi, bersama-sama dgn laba, adalah
penentu utama perencanaan investasi.
4) Keempat, mereka percaya unsur-unsur kelembagaan kredit & keuangan berintegrasi
mempengaruhi siklus ekonomi.
5) Kelima, fokus pembahasan teori-teori pasca-keynesian adalah menjawab pertanyaan
mengapa perekonomian tidak bekerja dgn mulus seperti asumsi klasik.

3. Dalam pemikiran pasca Keynes atau Post Keynesian kontrol harga-harga dan upah permanen
adalah satu-satunya cara untuk mencapai kesempatan kerja penuh dengan harga yang relative
stabil.Sedangkan pada Teori Keynes, konsumsi yang dilakukan oleh satu orang dalam
perekonomian akan menjadi pendapatan untuk orang lain pada perekonomian yang sama.
Sehingga apabila seorang membelanjakan uangnya, ia membantu meningkatkan pendapatan
orang lain. Siklus ini terus berlanjut dan membuat perekonomian dapat berjalan secara normal.
Ketika Great Depression melanda, masyarakat secara alami bereaksi dengan menahan belanja
dan cenderung menimbun uangnya. Hal ini berdasarkan Teori Keynes akan mengakibatkan
berhentinya siklus perputaran uang dan selanjutnya membuat perekonomian lumpuh. Aliran
Ekonomi Keynesian, menganjurkan supaya sektor publik ikut campur tangan dalam
meningkatkan perekonomian secara umum, dimana pendapat ini bertentangan dengan
pemikiran ekonomi yang populer saat itu – laizes-faire capitalism (teori kapitalisme).
Kapitalisme murni merupakan teori yang menentang campur tangan sektor publik dan
pemerintah dalam perekonomian. Teori ini percaya bahwa pasar yang bebas campur tangan
akan mencapai keseimbangannya sendiri.
4. Inti Pokok Pemikiran Keynes Pada hakikatnya, konsep teori Keynes dapat dipandang sebagai
suatu teori tentang pendapatan dan kesempatan kerja. Inti pokok dalam sistem pemikiran dan
konsep Keynes terdiri dari tiga faktor penting, yaitu:
 Hasrat berkonsumsi Pendapatan total agregat sama dengan konsumsi total agregat
ditambah investasi total agregat. Tingkat konsumsi bergantung pada hasrat seseorang
untuk berkonsumsi, yang merupakan fungsi dari pendapatan. Begitu juga dengan
tabungan, karena tabungan adalah sisa bagian dari pendapatan yang tidak digunakan
untuk berkonsumsi.
 Tingkat bunga yang memiliki kaitan dengan dengan preferensi likuiditas Tingkat bunga
menurut Keynes bukanlah pencerminan dari penawaran tabungan dan permintaan
investasi, melainkan tingkat bunga merupakan variabel bebas dari kedua hal tersebut.
Tingkat tabungan adalah suatu fenomena moneter yang tergantung dari keinginan orang
menahan tabungannya dalam bentuk dana likuiditas. Sehingga tingkat bunga tergantung
dari preferensi likuiditas.
 Efisiensi marginal dari investasi modal Tingkat investasi ditentukan oleh efisiensi
marginal dari investasi modal, yang dipengaruhi oleh ekspektasi investor tentang laba
yang akan diperoleh di masa depan dari investasi modal yang bersangkutan. Jelaslah
bahwa ekspektasi tersebut adalah yang positif dan menguntungkan investor itu.
5. Dalam pemikiran pasca Keynes menyatakan berbagai pandangan tentang perekonomian makro
modern. Tokok pemikiran pasca Keynes Paul Samuelson memperlihatkan bagaimana
perdagangan. luar negeri dimasukkan dalam kerangka umum teori ekonomi makro. Atas
jasanya banyak negara yg lebih terdorong untuk lebih membuka pasarnya terhadap
perekonomian internasional. Memperlihatkan bagaimana hubungan timbal balik. Hubungan
timbal balik ini saling memperkuat antara faktor pengganda(multiplier) dengan accelerator
dapat dijelaskan secara sederhana. Permintaan efektif masyarakat dipengaruhi oleh autonomous
investment (investasi yg besarnya ditentukan oleh perekonomian itu sendiri). Dampak investasi
terhadap perekonomian menjadi berlipat ganda karena adanya multiplier, besarnya angka
pengganda atau multiplier ini sangat ditentukan oleh kecenderungan mengonsumsi (propensity
to consume) masyarakat. Makin besar kecenderungan mengkonsumsi, makin besar angka
pengganda, makin besar pula dampak investasi terhadap perekonomian. Dampak investasi
terhadap perekonomian menjadi jauh lebih besar karena adanya ak-selerator. Prinsip akselerator
secara sederhana adalah perubahan dalam pendapatan nasional akan menyebabkan terjadinya
perubahan dalam jumlah investasi. Perubahan dalam investasi menyebabkan bertambahnya
pendapatan nasional melalui proses akselerasi, yg bersifat kumulatif. Interaksi antara multiplier
& akselerator berdampak terhadap pendapatan nasional menjadi semakin berlipat ganda.

Anda mungkin juga menyukai