Anda di halaman 1dari 12

 Analisis post Keynesian

Ahli-ahli post-keynesian ialah mereka yang mencoba merumuskan perluasan teori keynes.post-
keynesian memperluas sistem menjadi teori output dan kesempatan kerja dalam jangka panjang,
yang menganalisa fluktuasi jangka pendek untuk mengetahui adanya perkembangan ekonomi
jangka panjang.

Dalam analisis ini persoalan yang penting ialah:

1. Syarat yang diperlukan untuk mempertahankan perkembangan pendapat yang mantap (steady
growth) pada tingkat pendapatan dalam kesempatan kerja penuh (full employment income) tanpa
mengalami deflasi atau inflasi.
2. Apakah pendapatan itu benar-benar bertambah pada tingkat sedemikian rupa sehingga dapat
mencegah terjadinya kemacetan yang lama atau terus menerus.

1. Teori Harrod-Domar

Pada hakikatnya teory Harrod-Domar merupakan pengembangan dari teory makro Keynes.
Analisis Keynes dianggap kurang lengkap karena mengungkapkan masalah – masalah ekonomi
dalam jangka panjang. Sedangkan teory Harrod- Domar ini menganalisis syarat-syarat yang
diperlukan agar suatu perekonomian dapat tumbuh dan berkembang dalam jangka panjang.
Dengan kata lain, teory ini berusaha menunjukan syarat yang dibutuhkan agar suatu perekonomian
dapat tumbuh dan berkembang dengan mantab. Menurut teory Harrod-Domar,
pembentukan modal merupakan faktor penting yang menentukan pertumbuhan ekonomi.
Pembentukan modal tersebut dapat diperoleh melalui proses akumulasi tabungan.

Besarnya tabungan masyarakat proposional dengan besarnya pendapatan nasional.mpunyai


beberapa asumsi yakni :

1. Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh ( full empyloyment ) dan faktor – faktor
produksi yang ada juga dimanfaatkan secara penuh .
2. Perekonomian tterdiri dari dua sector : sector rumah tangga dan sector perusahaan.
3. Besarnya tabungan masyarakat proposional dengan besarnya pendapatan nasional.
4. Kecenderungan menabung besarnya tetap.

2. Teori Evsey D. Domar

Karena investasi menaikkan kapasitas produksi dan pendapatan, maka seberapa tingkat kenaikan
investasi sama dengan kenaikan pendapatan dan kapasitas produksi diperlukan anggapan-
anggapan teori sebagai berikut:

1. Perekonomian sudah ada dalam pengerjaan tingkat penuh (full employment income)
2. Tidak ada pemerintah dan perdagangan luar negeri
3. Tidak ada keterlambatan penyesuaian (lag of adjustment)
4. Hasrat menabung marginal dan hasrat menabung rata-rata sama.
5. Marginal propensity to savedan Capital coeffisien adalah tetap.

Dari teori ini dinyatakan bahwa kenaikan investasi akan menaikkan kapasitas produksi dan
pendapatan. Perekonomian kenyataannya menghadapi masalah yaitu bila investasi hari ini tidak
cukup maka akan terjadi pengangguran. Bila ada investasi hari ini maka besok diperlukan investasi
yang lebih banyak untuk menaikkan permintaan sehingga kapasitas produksi bertambah.

3. Teori Harrod

Harrod menyelediki keadaan perkembangan ekonomi secara terus-menerus dan cara untuk
mencapai perkembangan ekonomi. Ia menyatakan bahwa tabungan sama dengan investasi
(GC=IS) dimana G adalah tingkat pertumbuhan output atau perbandingan antara naiknya income
dan total income pada waktu tertentu. C adalah tambahan kapital atau perbandingan antara
investasi dan kenaikan pendapatan (I/DY) dan S adalah tabungan. Investasi dan pendapatan harus
tumbuh pada tingkat pertumbuhan yang mantap untuk mempertahankan pengerjaan penuh dalam
jangka panjang.

Kelemahan teori Harrod-Domar adalah teori menggunakan asumsi yang sulit. Faktor-faktor
penting seperti hasrat menabung adan rasio kapital output dianggap tetap, sedangkan kenyataan
pada jangka panjang faktor tersebut berubah-ubah yang akan mengubah syarat yang dibutuhkan
untuk adanya pertumbuhan ekonomi.

4. Teori Stagnasi Sekular (Secular Stagnation)

Stagnasi sekuler menunjukkan suatu fase perkembangan kapitalis yang telah masak dimana
tabungan bersih pada tingkat full employmentcenderung bertambah, sedangkan investasi
bersihnya menurun. Ini menandakan kecenderungan jangka panjang menuju pada pengurangan
kegiatan ekonomi.perumusan sebab-sebab stagnasi sekuler adalah:

1. Menitik beratkan pada peranan faktor faktor eksogen seperti teknologi, perkembangan
penduduk, pembukaan dan perkembangan daerah baru.Menurut A. Hansen, perkembangan
penduduk yang cepat, pembukaan daerah baru dan kemajuan teknologi akan mendorong
investasi dan menaikkan pendapatan. Menurut Keynes, perkembangan penduduk akan
mendorong kenaikan ekonomi, menaikkan daya beli dan dapat memperluas pasar. Tertundanya
perkembangan penduduk menagkibatkan akumulasi kapital relatif lebih banyak dari pada tenaga
kerja.
2. Menitik beratkan pada perubahan-perubahan dasar di dalam lembaga-lembaga sosial seperti
meningkatnya pengawasan pemerintah terhadap perusahaan-perusahaan dan poerkembangan
organisasi buruh.
3. Menitik beratkan pada faktor-faktor endogen seperti perkembangan persaingan dan konsentrasi-
konsentrasi perusahaan dalam industri.
SYARAT-SYARAT UMUM PERKEMBANGAN EKONOMI

A. INDEGENOUSFORCES (KEKUATAN DARI DALAM) UNTUK BERKEMBANG

Maksud kekuatan dari dalam adalah kekuatan yang ada dalam masyarakat sendiri untuk
berkembang. Kekuatan ini sangat penting untuk terjadinya perkembangan. Selain kekuatan dari
dalam ada juga kekuatan dari luar yang dapat mendorong dan memberikan fasilitas-fasilitas untuk
berkembang. Tetapi kekuatan dari luar hanya merupakan pelengkap dan tidak dapat menggantikan
kekuatan-kekuatan yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Lagipula bantuan luar negeri
yang berupa investasi asing akan cenderung memanfaatkan modalnya kearah sumber-sumber alam
untuk pasar dunia, dan belum tentu hal ini menguntungkan rakyat setempat. Jadi bantuan luar
negeri belum tentu dapat menjamin terus berkembangnya perekonomian dan untuk menghindari
hal-hal yang merugikan, prakarsa dan pengaturan lembaga-lembaga masyarakat untuk
perkembangan harus tumbuh dari dalam masyarakat sendiri.

B. MOBlLITAS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI

Ketidaksempuranaan pasar ( market imperfection ) membatasi mobilitas faktor-faktor produksi


dari penggunaan yang kurang produktif menuju penggunaan yang lebih produktif. Untuk itu
market imperfection harus ditiadakan, sehingga faktor produksi dapat digunakan sepenuhnya.
Caranya:

Mengganti bentuk oragnisasi social dan ekonomi.

Memberikan kesempatam-kesempatan untuk menaikkan produktivitas pada teknik yang ada.

Peningkatan teknologi.

Penjuakan produk dan pasar capital diperluas.

Keadaan monopoli harus dikurangi.


Kredit dipermudah bagi petani dan pedagang kecil.

Jadi harus ada pengarahan pada penggunaan semua sumber-sumber produksi secara efisien. Schulz
dalam bukunya “ the rule of government in promoting economic growth“, mengatakan bahwa
sebenarnya perkembangan ekonomi sedang berkembang tidak cukup hanya mengatasi kesukaran
yang ada. Perkembangan ekonomi perlu menempatkan usaha-usaha dan capital dalam tiga bentuk:

Meningkatkan jumlah barang capital.

Memperbaiki kualitas penduduk sebagai produsen.

Menambah tingkat usaha produktif.

Dengan dihilangkannya ketidaksempurnaan pasar maka perekonomian menjadi semakin luas.


Alokasi sumber-sumber ekonomi makin efisien serta mendorong ekspor impor makin cepat dan
luas. Jadi lingkungan kemiskinan tidak berujung pangkal dapat lebih mudah ditembus.

C. AKUMULASI KAPITAL

Akumulasi kapital adalah salah satu faktor penting untuk pertumbuhan ekonomi. akumulasi dapat
berupa kenaikan volum tabungan yang diarahkan untuk tujuan-tujuan produktif. Selain
membentuk lembaga-lembaga keuangan dan perluasan moneter dalam akumulasi capital juga
dengan cara memperkirakan struktur pasar yang kuat agar dapat mempengaruhi mobilitas, alokasi
kapital dan dapat menyalurkan tabungan ke investasi yang produktif.

Jadi dengan kata lain bahwa yang diperlukan untuk perkembangan ekonomi adalah juga
pembentukan capital riil ( tidak dalam bentuk uang ) yang berupa gedung, pabrik, jalan, pelabuhan
dan yang lainnya.

Untuk mengukur banyaknya capital yang dibutuhkan bagi perkembangan ekonomi perlu
memperhatikan hal sebagai berikut:
perkiraan tambahan penduduk.

target kenaikan pendapatan riil per kapital.

angka rasio pertambahan antara investasi dan output ( ICOR ).

Intinya jika ingin menaikan pendapatan per kapita maka juga harus menaikan akumulasi kapital.
Maka dari itu investasi harus di tingkatkan.

Berikut ini merupakan cara-cara untuk menaikan tingkat investasi:

tingkat tabungan ditingkatkan dengan membatasi konsumsi,

pemerintah menjual obligasi negara,

pembatasan impor barang-barang konsumsi,

dengan inflasi,

memindahkan pengangguran tersembunyi dari sektor pertanian ke sektor industri dan jasa,

dengan mengadakan pinjaman dari luar negeri untuk menambah kapital di dalam negeri,

memperluas sektor perdagangan ke luar negeri.

D. KRITERIA DAN ARAH INVESTASI

Kriteria-kriteria yang harus diperhatikkan dalam mengalokasikkan kapital antara lain:

Investasi harus ditempatkan sedimikian rupa ,sehingga memaksimalkan perbandingan antara


output dengan capital ( COR Terendah ),

Proyek-proyek yang dipilih harus memberikan perbandingan yang maksimal dari pada
penggunaan tenaga kerja terhadap investasinya ( produktivitas tenaga kerja yang tinggi ),
Investasi hendaknya mengurangi kesulitan-kesulitan dalam neraca pembayaran sehingga akan
memaksimalkan perbandingan antara ekspor dan investasi.

Penggunaan syarat-syarat ini teryata tidak mudah. Oleh karena itu kriteria “Produktivitas social
marginal” ditafsirkan sesuai dengan perubahan-perubahan faktor tersebut yang biasanya akan
menimbulkan perbedaan pendapat.

Untuk itu,maka beberapa faktor yang harus diperhatikan antara lain:

1. Pendapatan perkapita

Tipe investasi produksi,misalnya terdapat proyek-proyek disektor pertanian dimana dibutuhkan


tenaga kerja yang banyak .Investasi ini akan menaikkan pendapatan disektor tersebut ,tetapi jika
kenaikkan jumlah penduduk dan pendapatan sama tingginya maka pendapatan perkapita akan
kembali ketingkat semula.

2. Pendapatan nasional

Kenaikkan pendapatan nasional belum tentu menguntungkan masyarakat seluruhnya, karena


mungkin pendapatan tersebut hanya diterima atau hanya dapat dinikmati oleh beberapa golongan
saja .Untuk itu agar pendapatan nasional dapat meningkat maka tidak hanya memperhatikan
pendapatan perkapita saja,tetapi juga harus memperhatikan distribusi pendapatanya .

3. Faktor waktu

Pertimbangan-pertimbangan mengenai waktu juga sangat menentukan keberhasilan investasi


.Karena mungkin untuk waktu 5 tahun kedepan investasi yang paling menguntungkan adalah
produksi tekstil namun mungkin 10 tahun kedepan belum tentu investai industri tekstil ini
menguntungkan .

4. Kepentingan masyarakat

Pertimbangan-pertimbangan mengenai kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang paling mendesak


itu menjadi salah satu factor penentu keberhailan dalam investasi .
5. Unsur pasar

Investasi tidak hanya ditekankan pada produksi saja,teapi juga mengenai pasar produksi tersebut
.Meskipun investasi efisien,tetapi apabila pasar atau unsur, pasar kurang diperhatikan maka
investor akan mengalami kegagalan.

6. Titik pertumbuhan

Investasi sebaiknya pada diarahkan pada titik pertumbuh”growing point”. Biasanya “growing
point” banyak membutuhkan capital dan mempunyai pasar yang luas karena ada keuntungan
eksternal .

Awalnya titik pertumbuhan ini dikemukakan oleh W. W. Rostow dengan istilah dengan sector
pertumbuhan primer. W. W. Rostow menyarankan supaya sektor yang sedang berkembang dibagi
menjadi 3 golongan yaitu:

a. Sektor Primer Yang Menyebebkan Pertumbuhan.

b. Sektor pelengkap.

c. Sektor pertumbuhan sebagai akibat lanjutan yaitu perkembangan yang didorong oleh
pertambahan jumlah penduduk dan pendapatan.

7. Pertumbuhan seimbang

Menurut Baldwin dan Merier menyatakan bahwa investasi pada titik pertumbuhan juga harus
memperhatikan 2 pertimbangan yaitu :

a. Kriteria neraca pembayaran dan criteria produktivitas.

Hal ini disebabkan karena adanya anggapan bahwa negara berkembang sering mengalami
kesulitan dalan neraca pembayaran .Sehingga investasi itu seharusnya mengarah pada perbaikkan
neraca pembayaran dan peningkatan produktivitas.
b. Pertumbuhan seimbang.

Arah investasi seharunya kesemua sector karena sector-sektor tersebut saling bergantung dan
saling melengkapi.

8. Teknik produksi

Jika pasar telah cukup luas maka teknik produksi yang digunakan dapat bersifat padat modal dan
padat karya. Dari kedua kemungkinan tersebut dapat menimbulkan beberapa pendapat. Namun,
dari beberapa pendapat tersebut ada salah satu yang berpendapat bahwa kedua kemungkinan
tersebut dapat digunakan dan pokoknya dapat menghasilkan suatu output tersebut dengan biaya
serendah-rendahnya. Jadi dimana tenaga kerja banyak tersedia dan lebih murah dari pada
mnggunakkan alat-alat capital maka sebaikknya menggunakan teknik produksi dengan padat
modal dan sebaliknya dapat menggunakan teknik produksi padat karya .

Apabila kedua investasi ( padat karya dan padat modal ) akan menaikkan produksi nasional dalam
jumlah yang sama maka :

a. Dari sudut distribusi pendapatan

Proyek yang memakai metode padat karya lebih baik karena dapat menaikkan tingkat pendapatan
sebagian besar orang yang berpenghasilan rendah.

b. Dari sudut pendapatan perkapita

Proyek padat modal disektor pertanian akan lebih baik karena dapat meningkatkan pendapatan
perkapita .

Jadi kriteria-kriteria ini sangat tergantung pada tujuan-tujuan sosial dan ekonomi yang luas.

E. PENYERAPAN KAPITAL DAN STABILITAS

Batas kemampuan penyerapan kapital (capital absorptial capacity). Kapasitas ini ditentukan oleh
dua hal yaitu satu pihak ditentukan oleh adanya atau tersedianya faktor-faktor produksi
komplementer yang bekerja sama dengan kapital,dan di lain pihak oleh syarat-syarat yang
diperlukan untuk menghindari inflasi dan untuk mempertahankan keseimbangan Neraca
Pembayaran Internasional.

Keterbatasan kapasitas untuk untuk menyerap kapital di negara sedang berkembang disebabkan
oleh:

Kurangnya teknologi

Kurangnya tenaga ahli

Kurangnya mobilitas faktor produksi

Apabila akumulasi kapital bertambah dengan cepat, maka tindakan yang diperlukan ialah mencoba
menaikan tersedianya faktor-faktor produk lain yang berkerjasama dengan kapital. Penyerapan
kapital juga dipengaruhi oleh masa perkembangan perekonomian. Variasinya sebagai berikut:

1. Kalau akumulasi kapital melebihi kemampuan penyerapan, seperti yang terjadi di negara sedang
berkembang, setiap tambahan investasi bahkan cenderung menimbulkan inflasi. Sehingga dapat
dikatakan bahwa sangat berbahaya untuk membiaya investasi dengan cara inflasi, karena:

a. Tabungan sukarela tak banyak tercipta,

b. Pinjaman jangka panjang kurang tersedia,

c. Menyebabkan investasi yang salah arah,

d. Efisiensi produksi berkurang,

e. Menyebabkan adanya alokasi yang salah terhadap factor-faktor produksi.

2. Kalau akumulasi kapital lebih kecil daripada kemampuan negara untuk menyerap kapital, maka
akan timbul kesulitan-kesuliatan terutama dibidang neraca pembayaran karena Negara-negara
tersebut sangat membutuhkan devisa untuk impor barang-barang yang diperlukan.
F. NILAI DAN LEMBAGA-LEMBAGA YANG ADA

Perkembangan ekonomi dapat melaju cepat bila diciptakan kebutuhan-kebutuhan baru, motif-
motif baru, cara/metode-metode produksi baru, demikian pula harus ada perubahan lembaga-
lembaga yang ada dalam masyarakat. Harus disadari bahwa manusia dapat menguasai alam. Alam
harus dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang lebih baik dan tujuan ini haruslah
merupakan bagian dari kebudayaan manusia.

Dalam mengubah adat istiadat atau cara hidup lama haruslah berhati-hati sebab setiap ada
perubahan harus selekasnya dikompensasi dengan hasil yang lebih baik. Mula-mula cara dan
kebiasaan makanan yang harus diubah, kemudian bagaimana cara mengubahnya, misalnya dengan
pendidikan dan demonstrasi-demonstrasi visual dan hal ini harus dilakukan dengan hati-hati, sebab
kemakmuran ekonomi itu hanyalah sebagian saja dari kemakmuran sosial.

Untuk menggunakan mesin-mesin yang kompleks, dibutuhkan orang yang kreatif, dan
berpengetahuan umum. Jadi cara hidup yang lama harus ditinggalkan dan diganti dengan yang
baru dan disesuaikan kebutuhan. Anak-anak pada usia muda dididik hingga dapat membuka
pikiran dan kemudian diharapkan dapat menemukan hal-hal baru yang dapat menaikkan
produktivitas, sehingga mereka menjadi inovator dan wiraswasta.

Wiraswasta yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ekonomi harus mempunyai sifst-sifst berikut:

Memiliki kemampuan untuk mengenal kesempatan-kesempatan dalam pasar

Memiliki kemampuan mengambil tindakan-tindakan alternatif,misalnya apabila cara yang sayu


gagal, maka harus dapat cepat menggunakan cara yang lain.

Memiliki kemampuan untuk mengkombinasikan elemen-elemen secara rasional dalam keputusan-


keputusannya.

Jadi, wiraswasta harus dapat berdiri sendiri atau percaya pada diri sendiri dalam mengatasi
kesulitan-kesulitan yang ada dan bertanggung jawab terhadap tindakan-tindakannya. Di negara
sedang berkembang perlu diciptakan dorongan-dorongan untuk menggairahkan motif-motif
wiraswasta ini. Persoalannya bukan sejauh mana perubahan ekonomi itu dapat dilakukan, tetapi
sejauh mana perubahan-perubahan kebudayaan itu dapat diterima oleh penduduk dan berapa
kecepatannya sehingga perkembangan ekonomi dapat dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai