EKONOMI PEMBANGUNAN)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teknologi dan wiraswasta adalah kata yang tidak asing lagi bagi kita, hampir setiap hari kita bersentuhan dengan teknologi
dan kegiatan wiraswasta. Namun kita belum mengetahui bagaimana pengaruh tekonologi dan wiraswasta terhadap
pertumbuhan ekonomi. Pengaruh teknologi begitu besar terhadap pertumbuhan ekonomi karena dengan adanya teknologi
dapat menambah jumlah output, hal tersebut memang menguntungkan. Namun disisi lain dengan pertumbuhan teknologi
juga dapat menimbulkan masalah, karena bisa saja tenaga manusia digantikan dengan tenaga mesin, sehinngga akan
mengakibatkan terjadinga pengangguran yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian. Begitupula dengan fungsi
wiraswasta, wraswasta juga berpengaruh terhadap perkembangan perekonomian di suatu negara. Dengan adanya wiraswasta
mampu menimbulakan inovasi-inovasi baru guna menaikkan produktifitas, sehingga perekonomian akan mengalami
kemajuan. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan wiraswasta, namun dalam kenyataannya wiraswasta di Indonesia
masih sangat rendah, hal tersebut dikarenakan kurangnya motif dalam diri untuk melakukan kegiatan wiraswasta.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
Pengaruh teknologi dapat terlihat melalui perubahan-perubahan fungsi produksi. Hal ini merupakan salah satu unsure untuk
membedakan antara Negara yang sudah maju dengan Negara yang relative kurang maju.Dalam Negara yang relative kurang
maju perbedaan atau jarak anatara kemungkinan-kemungkinan teknologi dan praktek-praktek kaum pengusaha jauh lebih
A. PENGERTIAN TEKNOLOGI
Teknologi adalah suatu perubahan dalam berbagai produksi yang nampak dalam teknik produksi yang ada. Perubahan-
perubahan teknik untuk pertumbuhan ekonomi yaitu setiap perubahan dalam metode produksi yang telah digunakan dalam
produksi atau usaha-usaha lain. Jadi, perubahan teknologi (technological change) termasuk perubahan dalam produksi dalam
suatu kegiatan tertentu yang dapat menambah dengan hasil dengan input tertentu. Perubahan teknologi dalam arti luasnya
termasuk berbagai variasi dalam macam barang capital, kualitas buruh atau organisasi dari faktor-faktor produksi. Misalnya
para petani menggunakan benih yang lebih baik atau mengganti bajaknya dengan traktor. Sehingga kekurangan tenaga ahli
dinegara berkembang membatasi penyebaran teknolgi. Disamping itu juga terdapat kesulitan bahasa dalam menjelaskan
teknik yang baru itu ataupun tidak adannya devisa untuk membeli buku-buku baru, dan sebagainya. Akumulasi pengetahuan
yang akan mengembangkan kombinasi dan hubungan antara factor-faktor yang baru. Dinegara barat lainnya, kegiatan ini
berpusat didepartemen-departemen yang besar bersama-sama dengan penelitian yang besar juga diawasi maupun
dikoordinasi lewat badan-badan pemerintah. Di indonesia sejak Repelita II mempunyai Menteri Riset dan teknologi.
B. PENYEBARAN TEKNOLOGI
Penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini lebih mudah dengan dari pada masa yang lalu. Kurangnya tenaga
ahli dinegara berkembang membatasi penyebaran teknologi. Disamping itu juga ada kesulitan bahasa dalam menjelaskan
teknik yang baru itu ataupun juga tidak mempunyai devisa untuk membeli buku-buku pengetahuan yang paling baru dn
sebagainnya.
Memang sekarang ini pada umunya Negara berkembang lebih mudah untuk meniru teknologi yang lebih tinggi tingkatanya
dari Negara maju. Namun, peranan riset perlu sedapat mungkin memperbaiki dan menyesuaikan dengan Negara tersebut.
Saat terjadinya invensi berhubungan erat dengan keadaan ekonomi, kebudayaan serta adapt istiadat.
Meier berpendapat bahwa terjadinya invensi yang besar pada revolusi industri disebabkan karena adanya kebutuhan yang
secara ekonomis menyebabkan invensi dan karena keadaan masyarakat yang waktu itu menguntungkan buat adanya
perkembangan. Dorongan ekonomis untuk mengadakan invensi dapat digolongkan sebagai keinginan untuk mengambil
bagian dalam pasar yang makin luas, memecahkan persoalan produksi yang praktif dengan cara baru dan mengambil
keuntungan dari perubahan dalam factor harga. Agar dapat behasil maka pemerintah maupun industri perlu
mensistematiskan penelitian untuk hasil-hasil produksi dan proses invensinya. Sehingga akumulasi ilmu pengetahuan yang
C. FUNGSI WIRASWASTA
Perkembangan ekonomi merupakan hasil penerapan teknologi, maka haruslah ada seseorang atau sekelompok orang yang
berbuat untuk menerapkan kombinasi-kombinasi baru sumber-sumber produksi untuk kegiatan-kegiatan produktif.
Perbuatan ini menunjukkan suatu inovasi yang disebut entrepreneurial function ( sebagai fungsi wiraswasta ). Fungsi
wiraswasta dalam arti luas harus dapat diartikan dalam segala keadaan, dapat dalam keadaan masyarakat kapitalis, sosialis
Sedangkan fungsi wiraswasta dalam arti sempit hanya terbatas dalam inovasi. Misalnnya: mengkombinasikan faktor-faktor
produksi baru. Inovasi dalam tata laksana kantor atau personal juga diperlulan untuk menanggapi penggunaan teknik
tersebut, yaitu dengan menemukan perlunya suatu disiplin tertentu. Juga inovasi dalam perencanaan produksi untuk
penggunaan alternative dari tenaga kerja dan kapital menggunakan alternative tenaga kerja dan capital seandainya impor
barang-barang impor setengah jadi itu terganggu. Hasil yang kumulatif dalam perekonomian dari inovasi yang kecil-kecil ini
akan menaikkan produktivitas dan bersama-sama penyebaranya menghadapi masalah ketidaksempurnaan pasar tidak dapat
1. Inovating entrepreneur
Orang ini bersifat agresif dalam percobaan-percobaannya dan ingin atau tertarik pada kemungkinan untuk dapat
mempraktikkan.
2. Initiative entrepreneur
Tipe ini adalah orang-orang yang siap untuk menggunakan inovasi-inovasi yang berhasil yang ditemukan oleh innovating
intrepreneur.
3. Fabian entrepreneur
Tipe ini sifatnya penuh dengan hati-hati dan ragu-ragu yang nantinya akan meniru bila inovasi itu jelas menunjukkan sesuatu
yang menguntungkan.
4. Drone entrepreneur
Pada tipe ini,ia tidak menjalankan inovasi tetapi mengemukan sesuatu potensi dan mungkin perubahanya menjadi salah satu
tipe inovasi yang lain,apabila ada dorongan yang efektif dapat ditemukan.
Banyaknya wiraswasta yang berbeda-beda tergantunng pada keadaan di negaranya masing-masing dan kebanyakan dari
E. MACAM-MACAM INOVASI
Macam inovasi dapat dibagi menjadi beberapa cara yaitu dengan cara inovasi dalam bentuk capital saving ( menghemat
kapital ) dan labour saving ( menghemat tenaga kerja ). Inovasi bentuk lain ialah inovasi dari sudut permintaan dan biaya-
biaya. Inovasi dari sudut pandang ini dapat berupa menekan biaya biaya produksi ( cost reducing ) dan meningkatkan
permintaan ( demand increasing ). Inovasi lain selain dua inovasi tersebut adalah penggabungan dari keduanya, yaitu
peningkatan permintaan dengan cara meningkatkan mutu dan cara penurunan biaya. Mengenai inovasi yang menggabungkan
F. MOTIF-MOTIF INOVASI
Inovasi di negara Uni Sovyet timbul karena tidak adanya persaingan, selain itu usaha penjualan tidak dilakukan. Kegiatan
Adanya perbedaan masyarakat sedang berkembang antara satu sama lain, maka inovasi yang dilakukan pun berbeda-beda
pula. Inovasi yang dilakuakan biasanya disesuaikan dengan kebudayaan dan keadaan negara masing-masing.
G. EFISIENSI INOVASI
Pada umumnya motif yang ada dalam masyarakat diberbagai negara tidak akan menghasilkan inovasi kecuali apabila orang-
orang atau golongan orang itu yakin bahwa keuntungan yang akan diperolah lebih besar atau cukup untuk menutup
biayanya.
Halangan dalam menggunakan penemuan baru dapat digolongkan dalam 3 faktor
1. Faktor ekonomis
Ekonomi adalah hanya sekedar bagian dari keadaan dalam suatu negara dan perkembanganya ekonomi membutuhkan
perbaikan-perbaikan atau perubahan-perubahan faktor-faktor produksi yang saling berhubungan.jadi mengenalkan suatu
tehnik produksi baru atau baranf baru akan sia-sia apabila tidak disertai dengan perubahan faktor lain yang erat hubunganya
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan supaya inovasi berhasil dinegara-negara sedang berkembang :
1. Terlebih dahulu mendapatkan pengertian yang mendalam tentang sistem kebudayaan dimana perubahan akan terjadi dan
kemungkinan-kemungkinan atau konsekuensi-konsekuensinya, baik fisik maupun sosial dari uinovasi yang diharapkan itu.
2. Perkenalan inoivasi itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bukan kebutuhan orang diluar masyarakat yang
bersangkutan
3. Teknik yang baru hendaknya cocok dengan prinsip-prinsip kemasyarakatan yang ada.
H. TERJADINYA WIRASWASTA
Banyaknya wiraswasta berhubungan erat dengan motif-motif untuk inovasi yang ada dalam masyarakat. Bila hanya sedikit
saja adanya wiraswasta, ini menunjukan tidak adanya motif untuk mendorong inovasi yang menaikan jumlah produksi dan
juga karena adanya kekuatan penghalang yang lebih besar. Bila tingkat tehnologi sudah maju, maka persoalanya ialah
Tiga aspek ( gatra ) dari pola hubungan social yang terdapat dinegara maju yaitu:
capital, tenaga kerja, dan sumber alam lainnya. Suatu masyarakat dikatakan rasional apabila untuk pengambilan keputusan
itu didasarkan pada standar ilmiah kritis ( critical scientific standards ). Sedangkan yang tidak irasional adalah bila keputusan
didasarakan pada kebiasaan atau kekuatan ghaib dan terlepas dari hal empiris.
a. Universal
Dimana hubungannya adalah umum, universal, sejauh mana tindakan itu didasarkan pada apa yang dikerjakan oleh “orang”.
b. Khusus
Misalnya pemilihan yang didasarkan pada koneksi keluarga atau politik, terlepas dari apakah orang – orang itu dapat
bekerja.
Ada dua golongan yakni yang bersifat khusus dan yang meluas. Yang khusus ialah bila hak dan kewajiban dari hubungan itu
Jadi wiraswasta diharapkan dapat banyak jumlahnya bila hubungan dalam masyarakat itu adalah rasional ( obyektiv ),
universal dan spesifik secara fungsional. Apabila hubungannya family itu sudah luas dan kuat maka hasil inovasi akan dibagi
– bagi. Sehingga inovatornya mungkin akan menerima sedikit. Karenanya dorongan untuk inovasi akan berkurang.
Hirschman mengatakan karena hubungannya semacam ini maka di Negara sedang berkembang motif untuk inovasi akan
terhalang. Halangan semacam ini bisa diatasi tetapi secara perlahan – lahan. Peranan pemerintah dalam hal ini yaitu
mendorong inovasi – inovasi yang akan menciptakan motif untuk menentukan tindakan selanjutnya baik dari sektor
Biasanya inovataor itu berasal dari orang yang rendah tingkatannya. Dikarenakan orang yang sudah tinggi tingkatannya,
biasanya sudah puas dengan apa yang telah mereka peroleh, sehingga dorongan untuk memperbaiki hidupnya tidak ada.
Schumpeter mengatakan bahwa sebenarnya “ inovasi selalu ada bersama-sama dengan timbulnya kehendak untuk naik
Biasanya orang-orang baru mempunyai kemampuan dan harapan untuk berinovasi tetapi kendalanya dia tidak mempunyai
capital, sehingga sumber-sumber capital yang ada dapat mendorong timbulnya wiraswasta.
Tersedianya inovator dapat ditingkatkan melalui bentuk organisasi yang dipakai dalam perusahaan-perusahaan disamping
Pemerintah dapat memegang peranan langsung maupun tidak langsung dalam memajukan wiraswasta. Land reform
misalnya, merupakan dorongan bagi petani untuk bekerja lebih efisen, sebab dengan tanah senpit yang dimilikinya petani
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teknologi adalah suatu perubahan dalam berbagai produksi yang nampak dalam teknik produksi yang ada .
Fungsi wiraswasta dalam arti luas harus dapat diartikan dalam segala keadaan, dapat dalam keadaan masyarakat kapitalis
,sosialis ataupun pembangunan ekonomi pada umumnya. Sedangkan fungsi wiraswasta dalam arti sempit hanya terbatas
dalam inovasi.
Macam-macam tipe semangat wiraswasta berdasarkan atas tindakannya antara lain: Inovating entrepreneur, Initiative
Macam dari inovasi itu ada beberapa jenis. Dan upaya yang dilakukan dapat berupa penurunan biaya produksi dan
Motif inovasi itu sendiri dibagi menjadi tiga penggolongan yaitu motif di negara barat, motif di Uni Sovyet, dan motif di
Dalam hubungan social yang ada diantara para wiraswasta ada tiga aspek atau gatra yatu:Gatra pengenalan, Gatra
Bila ingin mengenalkan suatu tehnik produksi baru atau barang baru hendaknya disertai dengan perubahan faktor lain yang
Bagi negara berkembang kemajuan teknologi terhalang oleh sedikitnya wiraswasta.Karena bila wiraswasta sedikit maka
sedikit pula motif untuk inovasi yang sangat diperlukan dalam kemajuan tehnologi.
B. SARAN
Adanya perbedaan keadaan masyarakat yang sedang berkembang menyebabkan adanya perbedaan inovasi-inovasi yang
dilakukan sehingga hendaknya dalam pemilihan inovasi itu sebaiknya disesuaikan dengan keadaan dan kebudayaan negara
yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
Teknologi berarti perubahan dalam fungsi produksi yang nampak dalam teknik produksi yang ada.
Perubahan teknik untuk pertumbuhan ekonomi yaitu perubahan metode produksi yang digunakan
dalam metode yang telah digunakan dalam industri / usaha lain, sama artinya dengan inovasi.
Kebaikan dari definsi ini adalah tertuju pada perbuatan dalam mengubah metode produksi, jadi
bukan hanya peranan invensi yang mungkin dapat dan tidak dapat diterapkan dalam situasi
tertentu.
Jadi yang dimaksud dengan perubahan teknologi (technological change) adalah perubahan dalam
fungsi produksi dalam kegiatan tertentu yang dapat menambah hasil dengan input tertentu.
Perubahan teknologi menyebabkan tambahan produksi dengan sumber yang sama atau jumlah
output yang sama, tetapi dengan input yang sedikit. Atau barang baru yang memiliki kegunaan lebih
banyak. Jadi bukan dalam jumlah barang yang lebih banyak untuk barang yang sama. Dalam arti
luas termasuk berbagai variasi dalam macam barang kapital, kualitas buruh dan organisasi dari
faktor produksi.
B.PENYEBARAN TEKNOLOGI
Penyebaran ilmu pengetahuan atau teknologi sekarang lebih mudah daripada masa lalu. Sekarang
umumnya negara berkembang lebih mudah meniru teknologi yang lebih tinggi tingkatnya dari
negara maju. Namun demikian peranan riset perlu sekali untuk memperbaiki dan menyesuaikan
teknologi itu dengan negara yang bersangkutan. Saat terjadinya invensi berhubungan erat dengan
keadaan budaya, ekonomi, adat istiadat yang ada di masyarakat.
Meier dan Mantoux mengatakan bahwa terjadinya invensi-invensi yang besar pada revolusi. Industri,
dijelaskan dengan baik, yakni adanya kebutuhan yang secara ekonomi menyebabkan adanya invensi
dan karena perkembangan. Dorongan ekonomis untuk mengadakan invensi digolongkan sebagai
harapan untuk mengambil bagian dalam pasar yang makin luas, memecahkan masalah produksi yang
praktis dengan cara baru dan mengambil keuntungan dari perubahan dalam faktor harga. Semua
dapat berhasil bila pemerintah dan industri mensistematisasi penelitian untuk hasil produksi dan
proses inovasinya. Akumulasi ilmu pengetahuan yang ada mengembangkan kombinasi dan hubungan
antar faktor yang baru.
Orang yang membuat keputusan untuk menganti cara lama dengan yang baru. Hal ini menunjukkan
adanya suatu inovasi yang disebut sebagai fungsi wiraswasta (entrepreneurial function). Dalam arti
luas fungsi wiraswasta harus dapat diartikan dalam segala keadaan dalam keadaan masyarakat
kapitalis, sosialis, ataupun pembangunan ekonomi pada umumnya. Dalam arti sempit berarti bahwa
sifat dari fungsi itu terbatas pada inovasi, misal mengkombinasikan faktor produksi baru.
Inovasi dalam manajemen sumberdaya manusia juga diperlukan untuk menanggapi penggunaan
teknik tersebut yaitu dengan mengemukakan perlunya suatu disiplin tertentu. Inovasi dalam
perencanaan produksi untuk penggunaan alternatif dari tenaga kerja dan kapital, seandainya impor
barang setengah jadi tersebut terganggu. Hasil kumulatif dalam perekonomian dari inovasi yang
kecil akan menaikkan produktivitas dan bersama – sama dengan penyebarannya menghadapi
masalah ketidaksempurnaan pasar yang tidak dapat dilupakan dalam menilai / mengimbangi fungsi
wiraswasta tersebut.
Ada beberapa macam tipe - tipe wiraswasta berdasarkan atas tindakanya yaitu
1.Inovating enterpreneur .
Ø Orang – orang ini bersifat agresif dalam percobaan – percobaanya dan ingin atau tertarik pada
kemungkinan – kemungkinan untuk dipraktekkan.
2.Initiative entrepreneur.
Ø Orang yang siap untuk menggunakan inovasi yang berhasil yang diketemukan oleh innovating
entrepreneur.
3.Fabian entrepreneur
Ø Mirip dengan initiative enterprenur tetapi sifatnya penuh hati-hati dan ragu-ragu yang nantinya
baru akan meniru bila inovasi itu jelas menunjukkan sesuatu yang menguntungkan.
4.Drone enterpreneur.
Ø Sifatnya menolak untuk menggunakan kesempatan dalam mengubah produksi meskipun dengan
biaya yang relative murah dibandingakn dengan produsen lainnya . Ia tidak menjalankan fungsi
wiraswasta tetapi bila ia dalam posisi untuk mengadakan inovasi, ia menampilkan suatu potensi dan
merubahnya menjadi salah 1 tipe inovasi yang lain apabila ada dorongan yang efektif.
E.MACAM-MACAM INOVASI
Inovasi dibagi dalam beberapa macam cara. Inovasi yang berupa menghemat kapital (capital saving)
dan menghemat tenaga kerja (labor saving). Dari sudut permintaan dan biaya yaitu menekan biaya
produksi (cost reducing) atau meningkatkan permintaan (demand incresing). Dengan penurunan
biaya dan meningkatkan mutu sehingga meningkatkan mutu sehingga permintaan bertambah.
Inovasi menurut Scumpanter yaitu turunnya biaya dan tambahnya permintaan. Inovasi yang berupa
turunnya biaya termasuk memperkenalkan metode baru menggunakan sumber bahan mentah baru
dan pemakaian bentuk organisasi yang lebih baik. Sedang yang berupa peningkatan permintaan
meliputi memperkenalkan barang baru dengan kualitas baik dan pembukaan pasar baru.
F.MOTIF-MOTIF INOVASI
Motif banyak macamnya dan dipengaruhi oleh berbagai keadaan yang masing – masing berbeda
dengan yang lain. Dalam bidang teknik, untuk mengadakan inovasi dipengaruhi oleh kesempatan
yang ada dan tersedianya dana. Hal itu juga dipengaruhi oleh keadaan sosial, politik, dan ekonomi
di suatu negara. Motif – motif inovasi itu dibagi dalam 3 macam yaitu :
a.Dorongan untuk mencari laba (profit motive). Keadaan sosial dan agama – protestan (terutama
golongan Calvins) berpendapat bahwa bekerja dengan baik untuk kemakmuran adalah kewajiban
agama. Adanya semangat berusaha yang didorong oleh prinsip ingin mencapai dan mempunyai
sesuatu dengan melalui persaingan. Profit motive tidak cukup untuk motivasi, tetapi efektif /
tidaknya tergantung masyarakat.
b.Timbulnya perusahaan yang besar, maka untuk mempertahankan organisasi perlu adanya inovasi.
Yang menjadi pendorong untuk mempertahankan organisasi tersebut, disamping motif untuk hidup
berkembang dalam persaingan.
c.Mempertahankan kedudukannya sebagai manajer / menjaga prestise. Halangan terbesar dalam
mengadakan inovasi adalah ketakutan akan tidak berhasil.
d.Tekanan dari masyarakat untuk mengadakan inovasi.
G.EFISIENSI INOVASI
Motif-motif yang ada dalam masyarakat di berbagai Negara dapat dikatakan mengahasilkan inovasi,
apabila sekelompok orang dalam masyarakat mempunyai keyakinan akan mendapat keuntungan
yang diperoleh lebih besar atau cukup untuk menutup biayanya. Contohnya, orang Asing di
Indonesia segan untuk membuka usaha, karena kalau nanti diambil alih negaranya misalnya
(Nasionalisasi). Jadi meskipun ada inovator-inovator yang mampu untuk mengadakan inovasi dengan
motif-motif yang kuat, tetapi kalau halangan-halangan yang dihadapi itu lebih kuat sudah tentu
akan terhambat juga.
Halangan dalam menggunakan inovasi dapat digolongkan dalam 3 faktor, sebagai berikut :
a.Faktor ekonomis
b.Faktor sosial
c.Adanya tekanan dari beberapa orang yang berkuasa
Pemakaian dari inovasi selalau berkaitan dengan keadaan masyarakat sekitarnya. cara-cara untuk
mengurangi halangan-halangan ini menurut Schumpeter termasuk pula suatu perbuatan inovasi.
Misalnya : telah diperkenalkan suatu bibit padi yang lebih baik, yang lebih memberikan hasil tetapi
tetapi petani segan menggunakan bibit tersebut. meskipun hasilnya lebih banyak. Hal ini karena
rasa beras baru tidak seenak beras yang biasanya. Inovasi dapat menaikkan hasil akan menghadapi
halangan-halangan sebab untuk memperkenalkan dibutuhkan pelepasan beberapa kebiasaan, tradisi
dan bebtuuk-bentuk sikap masyarakat.
Ekonomi adalah bagian dari keadaan dalam suatu Negara dan perkembangannya ekonomi
membutuhkan perbaikan-perbaikan atau perubahan-perubahan faktor produksi yang saling
berhubungan. jadi perlu mengenalkan suatu teknik produksi baru yang disertai dengan faktor lain
yang erat hubungannya.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan supaya inovasi berhasil di Negara-negara yang berkembang
adalah sebagai berikut :
a.Mendapatkan pengertian yang mendalam tentang system kebudayaan di mana perubahan-
perubahan akan terjadi dan kemungkinan-kemungknan, baik fisik maupun social dari inovasi yang
diharapkan itu.
b.Perlu diperkenalkan inovasi sesuai kebutuhan masyarakat
c.Teknik yang baru hendaknya cocok dengan prinsip-prinsip kemasyarakatn yang ada
d.Penyesuaian dengan keadaan di situ harus dengan perlahan-perlahan atau secara gradual
e.memelihara atau melindungi saluran-saluran untuk kemajuan dan kepuasan dalam harapan-
harapan.
H. TERJADINYA WIRASWASTA
Banyaknya wiraswasta berhubungan erat dengan motif-motif untuk inovasi yang ada dalam
masyarakat. Negara yang pendapatan riil perkapitanya tidak mengalami kenaikkan selama
bertahun-bertahun dikarenakan di Negara tersebut tidak adnya wiraswasta.
Bila hanya sedikit adanya adanya wiraswasta, ini menunjukan tidak kuatnya motif untuk mendorong
inovasi yang menaikkan produksi dan juga karena adanya penghalang yang besar. Motif wiraswasta
harus selalu dipertahankan untuk mendorong inovasi yang lebih banyak dan mengurangi halangan-
halangan.
I.HUBUNGAN-HUBUNGAN SOSIAL YANG ADA DIANTARA PARA WIRASWASTA
Pola hubungan sosial yang terdapat di Negara telah maju ialah sebagai berikut
a.Universal : Hubungannya adalah universal, tindakan-tindakan itu didasarkan apa yang dapat
dikerjakan oleh “orang”. Tidak peduli siapa yang mengerjakan dan siapa orang itu.
b.Khusus : Berdasarkan pada koneksi keluaraga atau politik, terlepas dari apakah orang itu.
K.KESIMPULAN
Perubahan teknologi dan penggunaan inovasi yang menambah output adalah erat hubungannya
dengan kenaikan produktivitas dan proses perkembangan di negara-negara yang sedang
berkembang. Menurut sejarah, inovasi itu segera timbul setelah adanya invensi yang menyebabkan
naiknya tingkat produksi dan taraf hidup.
Bagi negara-negara yang sedang berkembang, kemajuan teknologi ini terhalang oleh relatif
terbatasnya wiraswasta. Sebaliknya, tumbuhnya wiraswasta telah tertunda atau lambat karena
halangan-halangan yang berasal dari keadaan sosial, adat istiadat dan perekonomiannya, bersama-
sama dengan tiadanya insentif yang cukup untuk menutup halangan-halangan itu. Dalam hal ini
atau dalam banyak hal, peranan pemerintah dalam mendorong inovasi sangat penting, artinya
bahwa pemerintah harus memberikan dorongan yang kuat dan luas.