Anda di halaman 1dari 19

TEKNOLOGI DAN FUNGSI WIRASWASTA (MAKALAH

EKONOMI PEMBANGUNAN)
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Teknologi dan wiraswasta adalah kata yang tidak asing lagi bagi kita, hampir setiap hari kita bersentuhan dengan teknologi

dan kegiatan wiraswasta. Namun kita belum mengetahui bagaimana pengaruh tekonologi dan wiraswasta terhadap

pertumbuhan ekonomi. Pengaruh teknologi begitu besar terhadap pertumbuhan ekonomi karena dengan adanya teknologi

dapat menambah jumlah output, hal tersebut memang menguntungkan. Namun disisi lain dengan pertumbuhan teknologi

juga dapat menimbulkan masalah, karena bisa saja tenaga manusia digantikan dengan tenaga mesin, sehinngga akan

mengakibatkan terjadinga pengangguran yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian. Begitupula dengan fungsi

wiraswasta, wraswasta juga berpengaruh terhadap perkembangan perekonomian di suatu negara. Dengan adanya wiraswasta

mampu menimbulakan inovasi-inovasi baru guna menaikkan produktifitas, sehingga perekonomian akan mengalami

kemajuan. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan wiraswasta, namun dalam kenyataannya wiraswasta di Indonesia

masih sangat rendah, hal tersebut dikarenakan kurangnya motif dalam diri untuk melakukan kegiatan wiraswasta.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian teknologi itu?

2. Bagaimana penyebaran teknologi tersebut?

3. Apa saja fungsi wiraswasta?

4. Tipe-tipe semangat wiraswasta itu apa saja?

5. Apa saja macam inovasi itu?

6. Apa saja motif inovasi tersebut ?


7. Bagaimana efisiensi inovasi?

8. Bagaimana bisa terjadi wiraswasta?

9. Hubungan apa saja yang ada diantara wiraswasta ?

10. Bagaimana menambah jumlah wiraswasta?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui pengertian teknologi itu

2. Mengetahui penyebaran teknologi

3. Mengetahui fungsi wiraswasta

4. Memahami tipe-tipe semangat wiraswasta

5. Mengetahui macam inovasi

6. Mengetahui motif inovasi

7. Mengetahui cara mengefisiensikan inovasi

8. Mengetahui proses terjadi wiraswasta

9. Mengetahui hubungan sosial yang ada diantara wiraswasta

10. Mengetahui cara menambah jumlah wiraswasta.

BAB II

PEMBAHASAN

TEKNOLOGI DAN FUNGSI WIRASWASTA

Pengaruh teknologi dapat terlihat melalui perubahan-perubahan fungsi produksi. Hal ini merupakan salah satu unsure untuk

membedakan antara Negara yang sudah maju dengan Negara yang relative kurang maju.Dalam Negara yang relative kurang
maju perbedaan atau jarak anatara kemungkinan-kemungkinan teknologi dan praktek-praktek kaum pengusaha jauh lebih

sedikit dari pada dinegara-negara yang kurang maju.

A. PENGERTIAN TEKNOLOGI

Teknologi adalah suatu perubahan dalam berbagai produksi yang nampak dalam teknik produksi yang ada. Perubahan-

perubahan teknik untuk pertumbuhan ekonomi yaitu setiap perubahan dalam metode produksi yang telah digunakan dalam

produksi atau usaha-usaha lain. Jadi, perubahan teknologi (technological change) termasuk perubahan dalam produksi dalam

suatu kegiatan tertentu yang dapat menambah dengan hasil dengan input tertentu. Perubahan teknologi dalam arti luasnya

termasuk berbagai variasi dalam macam barang capital, kualitas buruh atau organisasi dari faktor-faktor produksi. Misalnya

para petani menggunakan benih yang lebih baik atau mengganti bajaknya dengan traktor. Sehingga kekurangan tenaga ahli

dinegara berkembang membatasi penyebaran teknolgi. Disamping itu juga terdapat kesulitan bahasa dalam menjelaskan

teknik yang baru itu ataupun tidak adannya devisa untuk membeli buku-buku baru, dan sebagainya. Akumulasi pengetahuan

yang akan mengembangkan kombinasi dan hubungan antara factor-faktor yang baru. Dinegara barat lainnya, kegiatan ini

berpusat didepartemen-departemen yang besar bersama-sama dengan penelitian yang besar juga diawasi maupun

dikoordinasi lewat badan-badan pemerintah. Di indonesia sejak Repelita II mempunyai Menteri Riset dan teknologi.

B. PENYEBARAN TEKNOLOGI

Penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini lebih mudah dengan dari pada masa yang lalu. Kurangnya tenaga

ahli dinegara berkembang membatasi penyebaran teknologi. Disamping itu juga ada kesulitan bahasa dalam menjelaskan

teknik yang baru itu ataupun juga tidak mempunyai devisa untuk membeli buku-buku pengetahuan yang paling baru dn

sebagainnya.

Memang sekarang ini pada umunya Negara berkembang lebih mudah untuk meniru teknologi yang lebih tinggi tingkatanya

dari Negara maju. Namun, peranan riset perlu sedapat mungkin memperbaiki dan menyesuaikan dengan Negara tersebut.

Saat terjadinya invensi berhubungan erat dengan keadaan ekonomi, kebudayaan serta adapt istiadat.

Meier berpendapat bahwa terjadinya invensi yang besar pada revolusi industri disebabkan karena adanya kebutuhan yang

secara ekonomis menyebabkan invensi dan karena keadaan masyarakat yang waktu itu menguntungkan buat adanya

perkembangan. Dorongan ekonomis untuk mengadakan invensi dapat digolongkan sebagai keinginan untuk mengambil

bagian dalam pasar yang makin luas, memecahkan persoalan produksi yang praktif dengan cara baru dan mengambil

keuntungan dari perubahan dalam factor harga. Agar dapat behasil maka pemerintah maupun industri perlu
mensistematiskan penelitian untuk hasil-hasil produksi dan proses invensinya. Sehingga akumulasi ilmu pengetahuan yang

ada mengembangkan kombinasi dan hubungan antar factor-faktor yang baru.

C. FUNGSI WIRASWASTA

Perkembangan ekonomi merupakan hasil penerapan teknologi, maka haruslah ada seseorang atau sekelompok orang yang

berbuat untuk menerapkan kombinasi-kombinasi baru sumber-sumber produksi untuk kegiatan-kegiatan produktif.

Perbuatan ini menunjukkan suatu inovasi yang disebut entrepreneurial function ( sebagai fungsi wiraswasta ). Fungsi

wiraswasta dalam arti luas harus dapat diartikan dalam segala keadaan, dapat dalam keadaan masyarakat kapitalis, sosialis

ataupun pembangunan ekonomi pada umumnya.

Sedangkan fungsi wiraswasta dalam arti sempit hanya terbatas dalam inovasi. Misalnnya: mengkombinasikan faktor-faktor

produksi baru. Inovasi dalam tata laksana kantor atau personal juga diperlulan untuk menanggapi penggunaan teknik

tersebut, yaitu dengan menemukan perlunya suatu disiplin tertentu. Juga inovasi dalam perencanaan produksi untuk

penggunaan alternative dari tenaga kerja dan kapital menggunakan alternative tenaga kerja dan capital seandainya impor

barang-barang impor setengah jadi itu terganggu. Hasil yang kumulatif dalam perekonomian dari inovasi yang kecil-kecil ini

akan menaikkan produktivitas dan bersama-sama penyebaranya menghadapi masalah ketidaksempurnaan pasar tidak dapat

dilupakan dalam menilai atau menimbang fungsi wiraswasta tersebut.

D. TIPE-TIPE SEMANGAT WIRASWASTA

1. Inovating entrepreneur

Orang ini bersifat agresif dalam percobaan-percobaannya dan ingin atau tertarik pada kemungkinan untuk dapat

mempraktikkan.

2. Initiative entrepreneur

Tipe ini adalah orang-orang yang siap untuk menggunakan inovasi-inovasi yang berhasil yang ditemukan oleh innovating

intrepreneur.

3. Fabian entrepreneur
Tipe ini sifatnya penuh dengan hati-hati dan ragu-ragu yang nantinya akan meniru bila inovasi itu jelas menunjukkan sesuatu

yang menguntungkan.

4. Drone entrepreneur

Pada tipe ini,ia tidak menjalankan inovasi tetapi mengemukan sesuatu potensi dan mungkin perubahanya menjadi salah satu

tipe inovasi yang lain,apabila ada dorongan yang efektif dapat ditemukan.

Banyaknya wiraswasta yang berbeda-beda tergantunng pada keadaan di negaranya masing-masing dan kebanyakan dari

wiraswasta adalah imitative dan bukan innovating entrepreneur.

E. MACAM-MACAM INOVASI

Macam inovasi dapat dibagi menjadi beberapa cara yaitu dengan cara inovasi dalam bentuk capital saving ( menghemat

kapital ) dan labour saving ( menghemat tenaga kerja ). Inovasi bentuk lain ialah inovasi dari sudut permintaan dan biaya-

biaya. Inovasi dari sudut pandang ini dapat berupa menekan biaya biaya produksi ( cost reducing ) dan meningkatkan

permintaan ( demand increasing ). Inovasi lain selain dua inovasi tersebut adalah penggabungan dari keduanya, yaitu

peningkatan permintaan dengan cara meningkatkan mutu dan cara penurunan biaya. Mengenai inovasi yang menggabungkan

antara keduanya tersebut telah dijelaskan macamnya oleh SCHUMPETER, yaitu :

1. Inovasi yang berupa penurunan biaya produksi dilakukan dengan cara :

a. Memperkenalkan metode baru.

b. Menggunakan sumber bahan mentah baru.

c. Pemakaian bentuk organisasi yang lebih baik.

2. Inovasi yang berupa peningkatan permintaaan dilakaukan dengan cara :

a. pembukaan pasar baru.


b. Memperkenalkan barang baru dengan kualitas yang baik.

F. MOTIF-MOTIF INOVASI

Penggolongan motif-motif inovasi antara lain :

1. Motif-motif inovasi di Negara Barat

a. Inovasi dilakukan dengan tujuan untuk mencari laba ( provit motive )

b. Inovasi dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan organisasi.

c. Inovasi dilakukan untuk menjaga prestise atau menjaga kedudukan.

d. Inovasi dilakukan karena adanya tekanan dari masyarakat.

2. Motif-motif di Uni Sovyet

Inovasi di negara Uni Sovyet timbul karena tidak adanya persaingan, selain itu usaha penjualan tidak dilakukan. Kegiatan

inovasi dilakukan dan diarahkan oleh para pemimpin negara.

3. Motif-motif di Negara sedang Berkembang

Adanya perbedaan masyarakat sedang berkembang antara satu sama lain, maka inovasi yang dilakukan pun berbeda-beda

pula. Inovasi yang dilakuakan biasanya disesuaikan dengan kebudayaan dan keadaan negara masing-masing.

G. EFISIENSI INOVASI

Pada umumnya motif yang ada dalam masyarakat diberbagai negara tidak akan menghasilkan inovasi kecuali apabila orang-

orang atau golongan orang itu yakin bahwa keuntungan yang akan diperolah lebih besar atau cukup untuk menutup

biayanya.
Halangan dalam menggunakan penemuan baru dapat digolongkan dalam 3 faktor

1. Faktor ekonomis

2. Faktor sosial budaya

3. Adanya tekanan dari beberapa orang yang berkuasa

Ekonomi adalah hanya sekedar bagian dari keadaan dalam suatu negara dan perkembanganya ekonomi membutuhkan

perbaikan-perbaikan atau perubahan-perubahan faktor-faktor produksi yang saling berhubungan.jadi mengenalkan suatu

tehnik produksi baru atau baranf baru akan sia-sia apabila tidak disertai dengan perubahan faktor lain yang erat hubunganya

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan supaya inovasi berhasil dinegara-negara sedang berkembang :

1. Terlebih dahulu mendapatkan pengertian yang mendalam tentang sistem kebudayaan dimana perubahan akan terjadi dan

kemungkinan-kemungkinan atau konsekuensi-konsekuensinya, baik fisik maupun sosial dari uinovasi yang diharapkan itu.

2. Perkenalan inoivasi itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bukan kebutuhan orang diluar masyarakat yang

bersangkutan

3. Teknik yang baru hendaknya cocok dengan prinsip-prinsip kemasyarakatan yang ada.

4. Penyesuaian dengan keadaan disitu harus dengan perlahan-lahan atau gradual

5. Perlu untukmemelihara/melindungi saluran-saluran untuk kemajuan dan kepuasan dalam harapan-harapan.

H. TERJADINYA WIRASWASTA

Banyaknya wiraswasta berhubungan erat dengan motif-motif untuk inovasi yang ada dalam masyarakat. Bila hanya sedikit

saja adanya wiraswasta, ini menunjukan tidak adanya motif untuk mendorong inovasi yang menaikan jumlah produksi dan

juga karena adanya kekuatan penghalang yang lebih besar. Bila tingkat tehnologi sudah maju, maka persoalanya ialah

bagaimana memelihara supaya wiraswasta itu bertambah.

I. HUBUNGAN-HUBUNGAN SOSIAL YANG ADA DI ANTARA PARA WIRASWASTA

Tiga aspek ( gatra ) dari pola hubungan social yang terdapat dinegara maju yaitu:

1. Gatra Pengenalan ( Cognitive Aspesct )


Menunjukkan rasionalitas suatu masyarakat yaitu apakah masyarakat itu umumnya rasional atau tidak dalam penggunaan

capital, tenaga kerja, dan sumber alam lainnya. Suatu masyarakat dikatakan rasional apabila untuk pengambilan keputusan

itu didasarkan pada standar ilmiah kritis ( critical scientific standards ). Sedangkan yang tidak irasional adalah bila keputusan

didasarakan pada kebiasaan atau kekuatan ghaib dan terlepas dari hal empiris.

2. Gatra Keanggotaan ( Membership Aspect )

Macam-macam gatra keanggotaan antara lain :

a. Universal

Dimana hubungannya adalah umum, universal, sejauh mana tindakan itu didasarkan pada apa yang dikerjakan oleh “orang”.

Tidak peduli siapa yang mengerjakan.

b. Khusus

Misalnya pemilihan yang didasarkan pada koneksi keluarga atau politik, terlepas dari apakah orang – orang itu dapat

bekerja.

3. Gatra Batasan Substansif ( Substansive Definition Aspect )

Ada dua golongan yakni yang bersifat khusus dan yang meluas. Yang khusus ialah bila hak dan kewajiban dari hubungan itu

ditentukan dan dibatasi. Misalnya dengan kontrak – kontrak kerja.

Jadi wiraswasta diharapkan dapat banyak jumlahnya bila hubungan dalam masyarakat itu adalah rasional ( obyektiv ),

universal dan spesifik secara fungsional. Apabila hubungannya family itu sudah luas dan kuat maka hasil inovasi akan dibagi

– bagi. Sehingga inovatornya mungkin akan menerima sedikit. Karenanya dorongan untuk inovasi akan berkurang.

Hirschman mengatakan karena hubungannya semacam ini maka di Negara sedang berkembang motif untuk inovasi akan

terhalang. Halangan semacam ini bisa diatasi tetapi secara perlahan – lahan. Peranan pemerintah dalam hal ini yaitu

mendorong inovasi – inovasi yang akan menciptakan motif untuk menentukan tindakan selanjutnya baik dari sektor

pemerintah maupun sektor swasta.


J. BAGAIMANA MENAMBAH JUMLAH WIRASWASTA

Biasanya inovataor itu berasal dari orang yang rendah tingkatannya. Dikarenakan orang yang sudah tinggi tingkatannya,

biasanya sudah puas dengan apa yang telah mereka peroleh, sehingga dorongan untuk memperbaiki hidupnya tidak ada.

Schumpeter mengatakan bahwa sebenarnya “ inovasi selalu ada bersama-sama dengan timbulnya kehendak untuk naik

tingkat ( status ) dari orang-orang yang baru tersebut “.

Biasanya orang-orang baru mempunyai kemampuan dan harapan untuk berinovasi tetapi kendalanya dia tidak mempunyai

capital, sehingga sumber-sumber capital yang ada dapat mendorong timbulnya wiraswasta.

Tersedianya inovator dapat ditingkatkan melalui bentuk organisasi yang dipakai dalam perusahaan-perusahaan disamping

pemerintah membantu menaikkan keterampilan guna diserahi tugas-tugas pimpinan.

Pemerintah dapat memegang peranan langsung maupun tidak langsung dalam memajukan wiraswasta. Land reform

misalnya, merupakan dorongan bagi petani untuk bekerja lebih efisen, sebab dengan tanah senpit yang dimilikinya petani

akan menggunakan tanah tersebut dengan sebaik-baiknya.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

 Teknologi adalah suatu perubahan dalam berbagai produksi yang nampak dalam teknik produksi yang ada .

 Fungsi wiraswasta dalam arti luas harus dapat diartikan dalam segala keadaan, dapat dalam keadaan masyarakat kapitalis

,sosialis ataupun pembangunan ekonomi pada umumnya. Sedangkan fungsi wiraswasta dalam arti sempit hanya terbatas

dalam inovasi.
 Macam-macam tipe semangat wiraswasta berdasarkan atas tindakannya antara lain: Inovating entrepreneur, Initiative

entrepreneur, Fabian entrepreneur, Drone entrepreneur.

 Macam dari inovasi itu ada beberapa jenis. Dan upaya yang dilakukan dapat berupa penurunan biaya produksi dan

peningkatan permintaan, dapat pula penggabungan dari keduanya.

 Motif inovasi itu sendiri dibagi menjadi tiga penggolongan yaitu motif di negara barat, motif di Uni Sovyet, dan motif di

negara sedang berkembang.

 Dalam hubungan social yang ada diantara para wiraswasta ada tiga aspek atau gatra yatu:Gatra pengenalan, Gatra

keanggotaan ,dan Gatra batasan sustansif.

 Bila ingin mengenalkan suatu tehnik produksi baru atau barang baru hendaknya disertai dengan perubahan faktor lain yang

erat hubunganya.Agar pemakaina inovasi dapat tercapai tujuanya.

 Bagi negara berkembang kemajuan teknologi terhalang oleh sedikitnya wiraswasta.Karena bila wiraswasta sedikit maka

sedikit pula motif untuk inovasi yang sangat diperlukan dalam kemajuan tehnologi.

B. SARAN

 Adanya perbedaan keadaan masyarakat yang sedang berkembang menyebabkan adanya perbedaan inovasi-inovasi yang

dilakukan sehingga hendaknya dalam pemilihan inovasi itu sebaiknya disesuaikan dengan keadaan dan kebudayaan negara

yang bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA

Irawan dan Suparmoko.2002.Ekonomika Pembangunan.Yogyakarta:BPTE Yogyakarta

Martono, trisno.2008.Ekonomi Pembangunan.Surakarta:UNS Press


Teknologi dan Fungsi Wiraswasta
Seperti yang dikatakan oleh schumpeter bahwa prkembangan yang lambat dan erus menerus dalam teredianya
alat alat produksi dan tabungan merupakan akor yang penting didalam menguraikan sejarah perekonomian.
Tetapi sebenarnya pertumbuhan perekonomia itu terutama terdiri dari pengerjaan sumber-suber alam yang ada
dengan cara yan berbeda-beda.
Jadi teknologi yang pengaruhya telihat mellui perubahan-perubahan fungsi produki, dapat dianggap sebagai
faktor produksi yang lain. Ini menyebabkan perlunya mengadakan investasi dimana pengetrapannya akan
tergantung pada kegiatan ekonomi yang ada. Mesin uap misalnya, telah diketahui lama sebelum digunakan
dalam kapal up maupun kereta api. Jelas ada dua perbuata yang nampak disini yaitu: menemukan dan
menerapkannya. Meskipun keduana ini dapat dilakukan oleh seorang saja tapi tndakannya tetap berbeda. Kedua
perbuatan inilah yang akan dibicarakan selanjutnya. Dalam proses perkembangannya, keduanya akan dibedakan
dalam pembicaraan dibawah judul teknologi dan pengetrapannya oleh wiraswasta.
1. Pengertian teknologi
Dalam artian biasa teknologi berarti suatu perubahan dalam fungsi produksi yang nampak dalam teknik
produksi yang ada. Dalam kenyataannya, dinegara-negara yang telah maju masih banyak terdapat pabrik-pabrik
yang belum menggunakan teknik yang ada secar eonomis maksium karena mungkin adanya faktor-faktor
produksi yang relatif langka, pasar yang tidak luas, perkembangan yang kurang sempurna serta hangan-halangan
kebuaaan dan sebagainya. Karena itu sebaliknya selalu diusahakan perubahan-perubahan teknik supaya ada
pengunaan yang maksimum dari faktor-faktor tersebut.
Jadi yang dimaksud dengan perubahan teknlogi adalh termsuk perubahan dalam fungsi produksi dalam satu
keiatan tertentu yang mana dapat menambah hasil dengan input tertentu. Perubahan teknologi ini menyababkan
tambahan produksi dengan sumber-suber yang sama ataupun jmlah output yang sama tetpi dengan input yang
lebih sedikit, atau mungkin pula berupa barang-barang yang baru yang punya kegunaan yang lebih banyak. Jadi
bukan dalam jumlah barang yang lebih banyak untuk barang-barang yang sama. Perubahan teknologi semacam
ini dalam arti luas termasuk berbagai variasi dalam macam barang kapital, kualitas buruh atau organisasi dari
faktor-faktor produksi tadi.
2. Penyebaran teknologi
Penyebaran ilmu pengetahuan atau teknologi sekarang ini lebih mudah daripada masa lalu. Dahulu setiap tukang
punya rahasia sendiri dalam cara bekerja yang mana hanya diberitahukan kepda kawan-kawan terdekat saja.
Pengusaha atau pemilik pabrik-pabrik mesin akan dengan segala senang hati menjual mesin-mesinnya yang baru
atau yang modern kenegara-negara yang membutuhkan dan bahkan mau juga menyediakan tenaga ahlinya
sekaligus. Kekurangan tenaga ahli dinegara sedang berkembang membatasi penyebaran teknologi.
Disamping itu juga ada kesulitan bahasa dalam menjelaskan teknik yang baru itu ataupun juga tidak punya
devisa untuk membeli buku-buku pengetahuan yang paling bar da sebagainya. Memang sekarang ini pada
umumnya negara-negara sedang berkembang lebih mudah meniru tingkat teknologi yang lebih tinggi dari
negara-negara yang telah maju. Namun demikian peranan riset itu perlu sekali untuk sedapat mungkin
memperbaiki dan menyesuaikan teknologi itu dengan keadaan dinegara yang bersangkutan.
FUNGSI WIRASWASTA
1. Pengertian wiraswasta
Sebagian besar orang memberikan definisi tentang wiraswasta sebagai kemampuan seorang utuk berdirisediri/
berdikari alam sektor swasta.
Menurut pendapat Dr. Suparman Sumahamijaya, MA,Sc.Akt., bahwa istlah kata wiraswasta bukanlah sebagai
pengganti dari istilah enterpreneur . biarpun di masyarakat demokrasi barat istilah wiraswata sudah ada kata
sepakat, dimana dignakan istilah enterpreneur. Di Perancis, Inggris dan Amerika Serikat sepakat untuk
mempergunakan istilah enterpreneur.
Dalam hal ini Dr. Suparman Sumahamijaya, MA,Sc.Akt. menyataka dengan tegas bahwa wiraswasta tidak sama
dengan enterpreneur, sebab engertian enterpreneur adalah orang yang memiliki ketrampilan bisnis yang tinggi
yang beran mengambil resiko untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar besarnya.
Sedangkan pengertian wiraswasta adalah suatu pengertian yang terdiri dari dua suku kata, yaitu wira da swasta,
berarti manusia teladan yang berbudi luhur aitu manusi yang mampu berdiri diatas kemampuan sendiri disetor
swasta.
2. Fungsi Wiraswasta
Dalam ari luas fungsi wiraswasta harusdapat diartikan dalam segala keadaan, jadi dapat dalam keadaan
masyarakat kapitalis, sosialis atau pembangunn ekonomi pada umumnya. Dalam arti sempit berrti bahwa sifat
dai fungsi itu terbatas pada inovasi, misalnya mengkombinasikan fakor-faktor produksi baru. Apabila teknologi
ini buat kepentingan pembangunan ekonomi, sudah tentu tindakan-tindakan komplementer lainnya harus
diperhatikan, seperti menyediakan kapital dan koordinasi dari faktor-faktor produksi.
Fungsi-fungsi ini dapat dilakukan oleh inovator, tetapi tidak harus. Misalnya dengan diperkenalkannya pedoman
teknik assembling mobil dan sepatu mungkin merupakan hal yang penting bagi industrialisasi di indonesia,
tetapi bagaimanapun juga inovasi-inovasi yang kecil sangat diperlukan untuk menyesuaikan teknik ini dengan
keadaan indonesia. Inovasi dalam tata laksana personil uga dipelukan untuk menaggapi penggunan teknk
tersebut yaiu dengan mengemukakan perlunya suatu disiplin tertentu.
3. Tipe-tipe semangat wiraswasta
a. Inovating enterpreneur. Biasanya orang-orang ini bersifat agresif dalam percobaan-percobaannya dan ingin
atau terarik pada kemungkinan-kemungkinan untuk dapat dipraktekkan .
b. Intiative enterpreneur. Ini adalah orang-orang yang siap untuk menggunakan inovasi-inovasi yang berhasil
yang diketemukan oleh innovating enterpreneur.
c. Fabian enterpreneur. Ini sifatnya penuh hati-hati dan ragu-ragu yang nantinya akan meniru bilainovasi itu
jelas menunjukkan sesuatu yang menguntungkan.
d. Drone enterpreneur. Ini sifatnya menolak untuk menggunakan kesempatan dalam menubah produksi
meskipun dengan biaya-biaya yan relatif lebih rendah dibandingkan dengan produsen-produsen lainnya.
4. Macam-macam Inovasi
Inovasi dapat dibagi-bagi dalam macam-macam cara. Seperti kita ketahui inovasi dapat berupa capital saving
(menghemat kapital) dan labor saving (menghemat tenaga kerja). Inovasi dapatjuga dilihat dari sudut
permintaan dan biaya-biaya seperti menekan biaya produksi (cost recuding) atau meningkatkan permintaan
(demand increasing). Klasifikasi yang trakhir ini dapat berupa kedua-duanya yaitu penurunan biaya dan juga
meningkatkan mutu sehingga permintaan bertambah.
Macam-macam inovasi yang dikemukakan Schumpeter ialah berupa turunnya biaya dan tambahnya permintaan.
Inovasi yang berupa turunnya biaya dan tambahnya permintaan. Inovasi yang berupa turunnya biaya termasuk
memperkenalkan metode baru, menggunakan sumber bahan mentah baru dan pemakaian bentuk organisasi yang
baik. Sedangkan yang berupa peningkatan permintaan meliputi antara lain memperkenalkan barang-barang baru
dengan kualitas baik dengan kualitas baik dan pembukaan pasar-pasar baru.
5. Motif-motif inovasi
Motif banyak sekali macamnya dan dipengaruhi oleh berbagai keadaan yang masing-masing berbeda satu
dengan yang lain.
a. Motif-motif Inovasi di negara barat
1. Pada pokoknya adalah berupa dorongan untuk mencari laba (profit motive). Provit motive tidaklah cukup
untuk inovasi, tetapi evektif atau tidaknya tergantung pada keadaan masyarakat, yang sudah tentu dirinya sendiri
akan termasuk didalamnya.
2. Ada lagi motive lain yaitu karena tibulnya perusahaan-perusahaan yang besar-besar, maka untuk
mempertahankan organisasi ini perlu ada inovasi, jadi yangmenjadi dorongan adalah mempertahankan
organisasi tersebut, disamping motif untuk dapat hidup berkembang di dalam persaingan.
3. Motif lain ialah untuk mempertahankan kedudukannya sebagai manager atau untuk menjaga prestise.
Halangan terbesar dalam mengadakan inovasi ialah “ketakutan akan tidak berhasil”.
4. Akhirnya ialah adanya tekanan dari masyarakat juga mendorong untuk mengadakan inovasi. Misalnya kera[
kali terjadi kecelakaan dalam kereta api, maka orang-orang PNKA akan beusaha untuk menemukan cara bekerja
yang lebih baik, sehingga kecelakaan dapat dihindarkan.
b. Motif-motif di negara sedang berkembang
Pada negara-negara sedang berkembang keadaan masyarakatnya berbeda-beda baik sistim ekonomi maupun
politiknya. misalnya blok soviet di balkan sudah tentu akan meniru sedikit banyak dari rusia. Sedang blok barat
misalna meksiko, brazilia, akan menggunakan / meniru sistem kapitalis. Jadi dari sini kita lihat bahwa motif-
motif itu berbeda-beda, demikian pula mengenai efektif tidaknya pelaksanaan inovasi itu adalah berbeda-beda
pula, tergantung keadaan sosial dan kebudayaan di masing-masing negara.
6. Efisisiensi Inovasi
Pada umumnya motif-motif yang ada dalm masyarakat diberbagai negara tidak akan menghasilkan inovasi
kecuali apabila orang-orang atau golongan orang itu yakin bahwa keuntungan yang akan diperoleh lebih besar
atau cukup untuk menutupi kerugian.
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan supaya inovasi berhasil di negara-negara sedang berkembang adalah:
a. Terlebih dahulu mendapat pengertian yang mendalam tentang sistem kebudayaan dimana perubahan-
perubahan akan terjadi dan kemungkinan-kemugkinan atau konsekuensinya, baik fisik maupun sosial dari
inovasi yang diharapkan itu.
b. Perlu bahwa perkenalan inovasi itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bukan kebutuhan orang di luar
masyrakat yang bersangkutan.
c. Teknik yang baru hendaknya cocok dengan pinsip-prinsip kemasyarakatan yang ada.
d. Penyesuaian dengan keadaan disitu hrus dengan pelahan-lahan atau secar gradual.
e. Adalah perlu untuk memelihara/ melindungi saluran-saluran untuk kemajuan dan kepuasan dalam
harapanharapan.
7. Terjadinya wiraswasta
Mengenai banyaknya wiraswasta berhubungan erat denga motif-motif untuk inovasi yang ada dalam masyrakat.
Bila hanya sedikit saja adanya wairaswasta ini meunjukkan tidak kuatny motif untuk mendorong inovasi yang
menaikkan output dan juga karena adanya kekuatan halangan-halangan yang lebih besar. Motif harus selalu
dipertahankan untuk mendorong inovasi yang lebih banyak dan mengurangi halangan-halangannya.
8. Bagaimana menambah jumlah wiraswasta
Inovator dapat ditingkatkan melalui bentuk-bentuk organisasi yang dipakai dalam perusahn-perusahaan
disamping pemerintah membantu menaikkan skill guna diserahi tugas-tugas pimpinan. Organisasi yang
disentralisir diman putusan-putusan sudah dibuat oleh pimpinan atas maka akan tidak banyak memberi
kesempatan bagi bawhanna untuk mendapatkan pengalaman dalam pengambilan keputusan.
Pemerintah dapat memegang peranan langsung maupun tidaklangsung dalam memajukan wiraswasta.
9. Kesimpulan
Perubahan teknologi dan penggunaan inovasi yang menmbah output adalah erat hubungannya dengan kenaikan
poduktivitas dan proses perkembangan di negar-negara yang sedang berkembang. Menurut sejarah, inoasi itu
segera timbul setelah adanya invensi yang menyebaban naiknya tingkat produksi dan tingkat hidup.
Bagi negara-negara yang sedang berkembang, kemajuan teknologi ini terhalang oleh karena relatif terbatasnya
wiraswasta. Sebaliknyatumbuhnya wiraswasta telah tertunda atau lambat karena halangan-halangan yang
berasal dai keadaan-keadaan sosial, adat istiadat dan perekonomian bersama-sama dengan tiadanya insentif-
insentif yang cukup untuk mentup halangan-halangan itu. Dalam hal ini atau dalam banyak hal, peranan
pemerintah dalam mendorong inovasi adalah penting, artinya bahwa pemerintah harus memberikan dorongan
yang kuat dan secara luas.
DAFTAR PUSTAKA

Irawan, Suparmoko M. ,1983,Ekonomi Pembangunan,


yogyakarta: BPFE UGM.
Danuhadjimedjo Djatmiko R.,1998,”kewiraswastaan dan
Pembangunan, Bandung: Alfabeta, CV.
Teknologi dan Fungsi Wiraswasta dalam Ekonomi
A.PENGERTIAN TEKNOLOGI

Teknologi berarti perubahan dalam fungsi produksi yang nampak dalam teknik produksi yang ada.
Perubahan teknik untuk pertumbuhan ekonomi yaitu perubahan metode produksi yang digunakan
dalam metode yang telah digunakan dalam industri / usaha lain, sama artinya dengan inovasi.
Kebaikan dari definsi ini adalah tertuju pada perbuatan dalam mengubah metode produksi, jadi
bukan hanya peranan invensi yang mungkin dapat dan tidak dapat diterapkan dalam situasi
tertentu.
Jadi yang dimaksud dengan perubahan teknologi (technological change) adalah perubahan dalam
fungsi produksi dalam kegiatan tertentu yang dapat menambah hasil dengan input tertentu.
Perubahan teknologi menyebabkan tambahan produksi dengan sumber yang sama atau jumlah
output yang sama, tetapi dengan input yang sedikit. Atau barang baru yang memiliki kegunaan lebih
banyak. Jadi bukan dalam jumlah barang yang lebih banyak untuk barang yang sama. Dalam arti
luas termasuk berbagai variasi dalam macam barang kapital, kualitas buruh dan organisasi dari
faktor produksi.

B.PENYEBARAN TEKNOLOGI

Penyebaran ilmu pengetahuan atau teknologi sekarang lebih mudah daripada masa lalu. Sekarang
umumnya negara berkembang lebih mudah meniru teknologi yang lebih tinggi tingkatnya dari
negara maju. Namun demikian peranan riset perlu sekali untuk memperbaiki dan menyesuaikan
teknologi itu dengan negara yang bersangkutan. Saat terjadinya invensi berhubungan erat dengan
keadaan budaya, ekonomi, adat istiadat yang ada di masyarakat.
Meier dan Mantoux mengatakan bahwa terjadinya invensi-invensi yang besar pada revolusi. Industri,
dijelaskan dengan baik, yakni adanya kebutuhan yang secara ekonomi menyebabkan adanya invensi
dan karena perkembangan. Dorongan ekonomis untuk mengadakan invensi digolongkan sebagai
harapan untuk mengambil bagian dalam pasar yang makin luas, memecahkan masalah produksi yang
praktis dengan cara baru dan mengambil keuntungan dari perubahan dalam faktor harga. Semua
dapat berhasil bila pemerintah dan industri mensistematisasi penelitian untuk hasil produksi dan
proses inovasinya. Akumulasi ilmu pengetahuan yang ada mengembangkan kombinasi dan hubungan
antar faktor yang baru.

C.FUNGSI WIRASWASTA (ENTREPRENEURIAL FUNCTION)

Orang yang membuat keputusan untuk menganti cara lama dengan yang baru. Hal ini menunjukkan
adanya suatu inovasi yang disebut sebagai fungsi wiraswasta (entrepreneurial function). Dalam arti
luas fungsi wiraswasta harus dapat diartikan dalam segala keadaan dalam keadaan masyarakat
kapitalis, sosialis, ataupun pembangunan ekonomi pada umumnya. Dalam arti sempit berarti bahwa
sifat dari fungsi itu terbatas pada inovasi, misal mengkombinasikan faktor produksi baru.
Inovasi dalam manajemen sumberdaya manusia juga diperlukan untuk menanggapi penggunaan
teknik tersebut yaitu dengan mengemukakan perlunya suatu disiplin tertentu. Inovasi dalam
perencanaan produksi untuk penggunaan alternatif dari tenaga kerja dan kapital, seandainya impor
barang setengah jadi tersebut terganggu. Hasil kumulatif dalam perekonomian dari inovasi yang
kecil akan menaikkan produktivitas dan bersama – sama dengan penyebarannya menghadapi
masalah ketidaksempurnaan pasar yang tidak dapat dilupakan dalam menilai / mengimbangi fungsi
wiraswasta tersebut.

D.TIPE-TIPE SEMANGAT WIRASWASTA

Ada beberapa macam tipe - tipe wiraswasta berdasarkan atas tindakanya yaitu
1.Inovating enterpreneur .
Ø Orang – orang ini bersifat agresif dalam percobaan – percobaanya dan ingin atau tertarik pada
kemungkinan – kemungkinan untuk dipraktekkan.
2.Initiative entrepreneur.
Ø Orang yang siap untuk menggunakan inovasi yang berhasil yang diketemukan oleh innovating
entrepreneur.

3.Fabian entrepreneur
Ø Mirip dengan initiative enterprenur tetapi sifatnya penuh hati-hati dan ragu-ragu yang nantinya
baru akan meniru bila inovasi itu jelas menunjukkan sesuatu yang menguntungkan.

4.Drone enterpreneur.
Ø Sifatnya menolak untuk menggunakan kesempatan dalam mengubah produksi meskipun dengan
biaya yang relative murah dibandingakn dengan produsen lainnya . Ia tidak menjalankan fungsi
wiraswasta tetapi bila ia dalam posisi untuk mengadakan inovasi, ia menampilkan suatu potensi dan
merubahnya menjadi salah 1 tipe inovasi yang lain apabila ada dorongan yang efektif.

E.MACAM-MACAM INOVASI
Inovasi dibagi dalam beberapa macam cara. Inovasi yang berupa menghemat kapital (capital saving)
dan menghemat tenaga kerja (labor saving). Dari sudut permintaan dan biaya yaitu menekan biaya
produksi (cost reducing) atau meningkatkan permintaan (demand incresing). Dengan penurunan
biaya dan meningkatkan mutu sehingga meningkatkan mutu sehingga permintaan bertambah.
Inovasi menurut Scumpanter yaitu turunnya biaya dan tambahnya permintaan. Inovasi yang berupa
turunnya biaya termasuk memperkenalkan metode baru menggunakan sumber bahan mentah baru
dan pemakaian bentuk organisasi yang lebih baik. Sedang yang berupa peningkatan permintaan
meliputi memperkenalkan barang baru dengan kualitas baik dan pembukaan pasar baru.

F.MOTIF-MOTIF INOVASI

Motif banyak macamnya dan dipengaruhi oleh berbagai keadaan yang masing – masing berbeda
dengan yang lain. Dalam bidang teknik, untuk mengadakan inovasi dipengaruhi oleh kesempatan
yang ada dan tersedianya dana. Hal itu juga dipengaruhi oleh keadaan sosial, politik, dan ekonomi
di suatu negara. Motif – motif inovasi itu dibagi dalam 3 macam yaitu :

1.Motif Inovasi Negara Barat

a.Dorongan untuk mencari laba (profit motive). Keadaan sosial dan agama – protestan (terutama
golongan Calvins) berpendapat bahwa bekerja dengan baik untuk kemakmuran adalah kewajiban
agama. Adanya semangat berusaha yang didorong oleh prinsip ingin mencapai dan mempunyai
sesuatu dengan melalui persaingan. Profit motive tidak cukup untuk motivasi, tetapi efektif /
tidaknya tergantung masyarakat.
b.Timbulnya perusahaan yang besar, maka untuk mempertahankan organisasi perlu adanya inovasi.
Yang menjadi pendorong untuk mempertahankan organisasi tersebut, disamping motif untuk hidup
berkembang dalam persaingan.
c.Mempertahankan kedudukannya sebagai manajer / menjaga prestise. Halangan terbesar dalam
mengadakan inovasi adalah ketakutan akan tidak berhasil.
d.Tekanan dari masyarakat untuk mengadakan inovasi.

2.Motif di Uni Soviet


Motif untuk inovasi di Soviet berasal dari ideologi partai. Motif ini berasal dari persaingan dan usaha
- usaha penjualan tidak ada. Perluasan dan arah dari inovasi tergantung pemimpin negara.
3.Motif di Negara sedang berkembang
Negara yang sedang berkembang keadaan masyarakat berbeda – beda dari segi ekonomi / politik.
Misal Blok Soviet tentu akan meniru sedikit banyak motif inovasi di Rusia.sedang Blok Barat
menggunakan / meniru sistem kapitalis. Motif itu berbeda-beda, demikian juga mengenai efektif
tidaknya pelaksanaan inovasi itu berbeda, tergantung keadaan sosial dan kebudayaan di masing-
masing negara.

G.EFISIENSI INOVASI
Motif-motif yang ada dalam masyarakat di berbagai Negara dapat dikatakan mengahasilkan inovasi,
apabila sekelompok orang dalam masyarakat mempunyai keyakinan akan mendapat keuntungan
yang diperoleh lebih besar atau cukup untuk menutup biayanya. Contohnya, orang Asing di
Indonesia segan untuk membuka usaha, karena kalau nanti diambil alih negaranya misalnya
(Nasionalisasi). Jadi meskipun ada inovator-inovator yang mampu untuk mengadakan inovasi dengan
motif-motif yang kuat, tetapi kalau halangan-halangan yang dihadapi itu lebih kuat sudah tentu
akan terhambat juga.

Halangan dalam menggunakan inovasi dapat digolongkan dalam 3 faktor, sebagai berikut :
a.Faktor ekonomis
b.Faktor sosial
c.Adanya tekanan dari beberapa orang yang berkuasa
Pemakaian dari inovasi selalau berkaitan dengan keadaan masyarakat sekitarnya. cara-cara untuk
mengurangi halangan-halangan ini menurut Schumpeter termasuk pula suatu perbuatan inovasi.
Misalnya : telah diperkenalkan suatu bibit padi yang lebih baik, yang lebih memberikan hasil tetapi
tetapi petani segan menggunakan bibit tersebut. meskipun hasilnya lebih banyak. Hal ini karena
rasa beras baru tidak seenak beras yang biasanya. Inovasi dapat menaikkan hasil akan menghadapi
halangan-halangan sebab untuk memperkenalkan dibutuhkan pelepasan beberapa kebiasaan, tradisi
dan bebtuuk-bentuk sikap masyarakat.
Ekonomi adalah bagian dari keadaan dalam suatu Negara dan perkembangannya ekonomi
membutuhkan perbaikan-perbaikan atau perubahan-perubahan faktor produksi yang saling
berhubungan. jadi perlu mengenalkan suatu teknik produksi baru yang disertai dengan faktor lain
yang erat hubungannya.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan supaya inovasi berhasil di Negara-negara yang berkembang
adalah sebagai berikut :
a.Mendapatkan pengertian yang mendalam tentang system kebudayaan di mana perubahan-
perubahan akan terjadi dan kemungkinan-kemungknan, baik fisik maupun social dari inovasi yang
diharapkan itu.
b.Perlu diperkenalkan inovasi sesuai kebutuhan masyarakat
c.Teknik yang baru hendaknya cocok dengan prinsip-prinsip kemasyarakatn yang ada
d.Penyesuaian dengan keadaan di situ harus dengan perlahan-perlahan atau secara gradual
e.memelihara atau melindungi saluran-saluran untuk kemajuan dan kepuasan dalam harapan-
harapan.

H. TERJADINYA WIRASWASTA
Banyaknya wiraswasta berhubungan erat dengan motif-motif untuk inovasi yang ada dalam
masyarakat. Negara yang pendapatan riil perkapitanya tidak mengalami kenaikkan selama
bertahun-bertahun dikarenakan di Negara tersebut tidak adnya wiraswasta.
Bila hanya sedikit adanya adanya wiraswasta, ini menunjukan tidak kuatnya motif untuk mendorong
inovasi yang menaikkan produksi dan juga karena adanya penghalang yang besar. Motif wiraswasta
harus selalu dipertahankan untuk mendorong inovasi yang lebih banyak dan mengurangi halangan-
halangan.
I.HUBUNGAN-HUBUNGAN SOSIAL YANG ADA DIANTARA PARA WIRASWASTA

Pola hubungan sosial yang terdapat di Negara telah maju ialah sebagai berikut

1. Gatra Pengenalan (Cognitive Aspect)


Ini menunjukan rasionalitas suatu masyarakat. perbuatan obyektif dan subyektif dari suatu tindakan
adalah sama. Suatu masyarakat dikatakan rasional, bila untuk pengambilan keputusan-keputusan
didasarkan pada standar ilmiah kritis (critical scientific standards). Sedangkan yang dikatakan tidak
rasional, bila putusan-putusan itu didasarkan pada kebiasaan-kebiasaan atau kekuatan gaib yang
terlepas dari hal-hal empiris.

2. Gatra Keanggotaan (Membership Aspect)


Gatra ini dapat dibagi menjadi 2 sifat, sebagai berikut :

a.Universal : Hubungannya adalah universal, tindakan-tindakan itu didasarkan apa yang dapat
dikerjakan oleh “orang”. Tidak peduli siapa yang mengerjakan dan siapa orang itu.
b.Khusus : Berdasarkan pada koneksi keluaraga atau politik, terlepas dari apakah orang itu.

3.Gatra Batasan Substantif (Substantive Definition Aspect)


Gatra ini ada 2 golongan yakni yang bersifat khusus dan yang meluas. Yang khusus ialah bila hak dan
kewajiban dari hubungan-hubungan itu dibatasi, ditentukan dan dibatasi misalnya dengan kontrak-
kontrak kerja. Tetapi hubungan famili tidak terlalu terbatas, misalnya tidak menghiraukan lagi
untung rugi. Wiraswasta diharapkan dapat banyak jumlahnya bila hubungan dalam masyarakat itu
adalah rasional (obyektive). Apabila hubungan famili itu sudah luas dan kuat, maka hasil
inovasiakan di bagi-bagi. Sehingga inovatornya mungkin hanya menerima sedikit. Karenanya
dorongan untuk inovasi akan berkurang.

J.BAGAIMANA MENAMBAH JUMLAH WIRASWASTA


Biasanya inovator itu berasal dari orang-orang yang rendah tingkatannya. Schumpeter mengatakan
bahwa sebenarnya ” Inovasi selalu ada bersama-sama dengan timbulnya kehendak untuk naik
tingkat (status) dari orang-orang yang baru”.
Mungkin orang-orang baru itu mempunyai kemampuan dan harapan untuk inovasi tetapi tidak
mempunyai kapital, sehingga sumber-sumber kapital yang ada dapat mendorong timbulnya
wiraswasta. Selain itu tersedianya inovator dapat ditingkatkan melalui bentuk-bentuk organisasi
yang dipakai dalam perusahaan-perusahaan disamping pemerintah membantu menaikkan
ketrampilan guna diserahi tugas-tugas pimpinan.
Pemerintah dapat memegang peranan langsung maupun tidak langsung dalam memajukan
wiraswasta. Land reform misalnya, merupakan dorongan bagi petani-petani untuk bekerja lebih
efisien, sebab dengan tanah yang sempit yang dimilikinya petani akan menggunakan tanah tersebut
dengan sebaik-baiknya.

K.KESIMPULAN
Perubahan teknologi dan penggunaan inovasi yang menambah output adalah erat hubungannya
dengan kenaikan produktivitas dan proses perkembangan di negara-negara yang sedang
berkembang. Menurut sejarah, inovasi itu segera timbul setelah adanya invensi yang menyebabkan
naiknya tingkat produksi dan taraf hidup.
Bagi negara-negara yang sedang berkembang, kemajuan teknologi ini terhalang oleh relatif
terbatasnya wiraswasta. Sebaliknya, tumbuhnya wiraswasta telah tertunda atau lambat karena
halangan-halangan yang berasal dari keadaan sosial, adat istiadat dan perekonomiannya, bersama-
sama dengan tiadanya insentif yang cukup untuk menutup halangan-halangan itu. Dalam hal ini
atau dalam banyak hal, peranan pemerintah dalam mendorong inovasi sangat penting, artinya
bahwa pemerintah harus memberikan dorongan yang kuat dan luas.

Anda mungkin juga menyukai