1. *Verfriyanti (1901016040)*
Berikut ini adalah faktor-faktor yang meningkatkan LRAS dan menggeser kurva ke
kanan:
- Peningkatan pasokan tenaga kerja
- Peningkatan sumber daya alam
- Perbaikan modal manusia
- Peningkatan modal fisik
- Teknologi lebih maju
Kaum klasik tidak membuat pembedaan antara kurva penawaran agregat jangka
pendek (SRAS) dan kurva penawaran jangka panjang (LRAS). Mengapa hal tersebut bisa
terjadi?
Menyangkut penawaran agregat, kaum klasik tidak membuat pembedaan antara kurva
penawaran agregat jangka pendek (SRAS) dan kurva penawaran jangka panjang (LRAS).
Kurva penawaran agregat kaum klasik didasarkan pada asumsi bahwa pasar tenaga
kerja berada pada keseimbangan dengan kesempatan kerja (employment) berada dalam
kondisi full employment. Sedangkan kurva penawaran agregat jangka pendek (short-run
aggregate supply curve,SRAS) menurut Keynes hanya akan bergeser secara perlahan
apabila suatu perekonomian berada diluar tingkat pengangguran alamiah (natural rate
of unemployment).
Pada saat pandemi covid-19 terjadi supply shock karena mata rantai sektor ekonomi
tergganggu bahkan sudah ada yg mencapai stagnansi. Cara mengatasi supply shock di
era pandemi dengan memberikan bantuan langsung anggaran khusus penanganan
dampak ekonomi akibat Covid-19 terkhusus pada sektor manufaktur dari hulu ke hilir
dan memberikan aksi kolektif global seperti global solidarity guna menuju keseimbangan
baru antara interdependency dan penguatan nation-state.
✨ *_Hasil Presentasi Kelompok 2_* ✨
Materi : Ekonomi Sisi Penawaran
_______________________________
Bagaimana menurut anda peran pemerintah dalam perekonomian dan kebijakan fiskal
sekarang ini?
Karena kebijakan fiskal termasuk ke dalam kategori kebijakan sisi permintaan ataupun
penawaran juga, jadi pemerintah dapat melaksakan kebijakan fiskal ekspansioner, yaitu
kebijakan pemerintah dengan menurunkan tarif pajak atau meningkatkan anggaran
belanja.
Kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah dalam perekonomian saat ini cukup baik,
terbukti pemerintah melakukan kebijakan melalui pembangunan yang dapat menyerap
banyak tenaga kerja sehingga usaha pemerintah mengurangi pengangguran sehingga
kebijakan fiskal tersebut cukup efisien.
Sebutkan alasan mengapa kebijakan sisi penawaran tidak memberikan jaminan terhadap
masalah pengangguran?
Karena Makin banyak penduduk makin besar pula kebutuhan pasar dan makin besar
pula penawaran dan sebaliknya jika makin sedikit jumlah penduduk maka kecil pula
kebutuhan pasar dan semakin kecil pula penawan dengan kata lain faktor utama dari
bergesernya kurva penawaran adalah kebutuhan pasar.
Sebutkan contoh dari pengangguran alami dan di negara mana yang banyak mengalami
pengangguran alami
Contoh negara yang banyak mengalami pengangguran alami yaitu negara-negara yang
berada di benua afrika
Apa itu privatisasi? Menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan
Usaha Milik Negara (“UU BUMN”), Privatisasi adalah penjualan saham Perusahaan
Perseroan yang merupakan BUMN berbentuk perseroan terbatas dengan saham paling
sedikit 51% (lima puluh satu persen) dimiliki oleh Negara Republik Indonesia (“Persero”),
baik sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan
kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat bagi Negara dan masyarakat, serta
memperluas pemilikan saham oleh masyarakat.
Privatisasi berbagai industri besar (telekomunikasi, listrik, gas, dll.) dirancang untuk
memecah monopoli negara dan untuk menciptakan lebih banyak persaingan. Jadi,
secara konsep, itu tidak hanya hanya mengubah monopoli sektor publik menjadi
monopoli sektor swasta, tetapi ada upaya untuk memperkenalkan persaingan ke dalam
industri-industri ini.
Sektor swasta berorientasi keuntungan. Mereka akan bersaing satu sama lain untuk
mendapatkan keuntungan. Ketika persaingan lebih intens, mereka harus berinovasi agar
tetap kompetitif.
Tujuan dan Manfaat Privatisasi
Salah satu tujuan yang ingin dicapai melalui privatisasi adalah memberikan kontribusi
finansial kepada negara dan Badan  Usaha, mempercepat penerapan prinsip-prinsip
Good Corporate Governance, serta membuka akses ke pasar internasional, dan alih
teknologi serta transfer best practice kepada Badan Usaha. Arah kebijakan privatisasi
diklasifikasikan berdasarkan 3 (tiga) jenbis struktur industri yaitu, untuk Badan Usaha
yang industrinya kompetitif dilakukan Initial Public Offering (IPO) atau strategic sales,
untuk Badan Usaha yang industrinya sudah sunset dilakukan divestasi, dan utnuk Badan
Usaha yang usahanya bersifat natural resources base tetap dipertahankan sebagai Badan
Usaha.
*Derugulasi*
pengertian deregulasi adalah merujuk pada hal pengurangan atau menghilangkan suatu
aturan yang mampu menghambat aktivitas ekonomi tertentu, khususnya dalam hal
persaingan dan juga pasar bebas.
Kegiatan deregulasi ini terus menjamur sebagai suatu hasil dari pemikiran ekonomi yang
saat itu sedang tidak efisien yang di dalam peraturan pemerintah.
- Alasan Deregulasi
Mempromosikan Persaingan
Dengan deregulasi,
- Keuntungan Deregulasi
- Kelemahan Deregulasi
Penguasaan Sumber Daya Ekonomi
Penurunan kualitas produk
Meningkatkan Risiko Sistemik Sistem Keuangan
Meningkatkan Risiko Sistemik Sistem Keuangan
Layanan Esensial Menjadi Eksklusif
Pertanyaan dan Jawaban
KELOMPOK 3
1. Indah Kurnia Safitri (1901016064)
Sebutkan penyebab terjadinya inflasi yg pernah terjadi di indonesia beedasarkan jenis
jenis inflasi yg telah di jelaskan
Jawab: Adri setiawan (1901016116)
a. Penyebab Inflasi di Indonesia Adalah Meningkatnya Permintaan (Demand Pull
Inflation)
Penyebab inflasi di Indonesia adalah meningkatnya permintaan atau demand pull
inflation. Penyebab inflasi di Indonesia ini bisa terjadi bila permintaan atau daya tarik
masyarakat kuat terhadap suatu barang. Penyebab inflasi di Indonesia bisa pula terjadi
karena munculnya keinginan berlebihan dari suatu kelompok masyarakat yang ingin
memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia di pasaran. Keinginan yang
terlalu berlebihan membuat permintaan menjadi bertambah, sedangkan penawaran
masih tetap yang akhirnya mengakibatkan harga menjadi naik.
b. Penyebab Inflasi di Indonesia Adalah Meningkatnya Biaya Produksi (Cosh Push
Inflation)
Kenaikan biaya faktor produksi yang menjadi penyebab inflasi di Indonesia biasanya
diakibatkan oleh beberapa hal:
- Turunnya nilai tukar mata uang dalam negeri dengan mata uang asing atau Depresiasi.
Kenaikan nilai tukar mata uang juga menyebabkan bahan baku atau barang dari luar
negeri menjadi semakin mahal.
- Inflasi di luar negeri, khususnya negara partner dagang menyebabkan barang dan
produk dari luar negeri juga semakin mahal.
2. Ella Oktaviani (1901016011)
Di jelaskan di slide bahwa hubungan antara tingkat suku bunga dan inflasi berkorelasi
positif, tapi dalam kebijakan Moneter kontraktif di jelaskan untuk mengurangi inflasi
yaitu dengan cara meningkatkan tingkat suku bunga, mengapa demikian?
Jawab: Muhamad Wisnu Nurhidayat (1901016030)
inflasi dan suku bunga memiliki korelasi terbalik, di mana ketika inflasi meningkat, suku
bunga akan turun. Demikian pula sebaliknya. Ketika suku bunga turun atau rendah,
permintaan terhadap pinjaman akan lebih banyak, di mana masyarakat akan memilih
untuk meminjam lebih banyak uang daripada menabung. Artinya, semakin banyak uang
yang akan dibelanjakan, sehingga ekonomi tumbuh dan tingkat inflasi mengalami
kenaikan.
Tujuan kebijakan moneter kontraktif adalah mengurangi jumlah uang beredar dalam
perekonomian. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan suku bunga,
menjual obligasi pemerintah, dan menaikkan persyaratan cadangan untuk bank.
Dari sini dapat dilihat bahwa dalam kebijakan moneter kontraktif dengan meningkatkan
suku bungan sedangkan hubungan inflasi dan tingkat suku bunga dengan terjadinya
suku bunga yang turun.
3. Endah Cahyanti Utami (1901016015)
inflasi ini kan dianggap memiliki pengaruh buruk terhadap perekonomian, lalu apa yang
terjadi apabila perekonomian mengalami deflasi? apakah lebih baik mengalami inflasi
atau deflasi?
Jawab : Shinta Devianur Rahma (1901016012)
Deflasi merupakan penurunan harga barang dan jasa seringkali membuat produsen atau
penyedia jasa mengalami kerugian karena penjualan tak mampu menutup biaya
produksi maupun biaya operasional.
Deflasi yang terus menurus atau angka deflasi yang tinggi bisa berdampak buruk pada
perekonomian. Deflasi yang berlebihan bisa memicu meningkatnya angka PHK yang
secara langsung membuat pengangguran meningkat.
Baik inflasi dan deflasi, keduanya bisa membahayakan di tingkat tertentu. Inflasi yang
masih berada di angka normal (misalnya sekitar 2-3%), yang masih bisa dikontrol, dan
diikuti oleh kenaikan upah bisa mendorong daya beli konsumsi dan investasi, yang bisa
menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang postif.
4. Jessica Aqhsari (1901016033)
Jelaskan bagaimana kebijakan pemerintah di bidang moneter dalam mengatasi inflasi?
Jawab: Achmad Ary Nur Rahman (1901016003)
Kebijakan Moneter Yang dilakukan pemerintah Bersifat Mengurangi Jumlah Uang
Beredar
Hal ini salah satu untuk mengatasi inflasi tentu digunakan kebijakan moneter yang
bersifat mengurangi jumlah uang yang beredar yang meliputi :
a. Kebijakan Pasar Terbuka
b. Kebijakan Diskonto
c. Kebijakan Cadangan Kas
d. Kebijakan Kredit Selektif
e. Sanering
f. Menarik Atau Memusnahkan Uang Lama
g. Membatasi Pencetakan Uang Baru
5. Nanik (1901016043)
Menurut Kurva Philips , inflasi dan pengangguran itu berbanding terbalik . pertanyaan
saya manakah yang lebih diutamakan menekan inflasi atau meneka pengangguran??
Jawab: Satria Bimantara (1910106010)
Yaitu menekan inflasi serendah mungkin maka akan dapat menciptakan stabilitas
perekonomian, bukan berarti dengan rendahnya inflasi menjadi satu-satunya tolak ukur
kestabilan perekonomian tetapi jika dalam suatu negara tingkat inflasi yang rendah akan
berpengaruh terhadap rendahnya investasi, menurunnya tingkat produksi, dan dalam
jangka panjang akan berdampak terhadap peningkatan “pengangguran”. Mengapa
lebih dahulu menekan inflasi dibandingkan pengangguran ? alasannya jika dalam suatu
negara mengalami depresi ekonomi dimana terdapat inflasi yang sangat tinggi (hyper
inflasi) maka akan berdampak terhadap penurunan tingkat produksi yang berpengaruh
terhadap pemintaan tenaga kerja, apabila suatu negara para pemilik usaha banyak
mengalami kebangkrutan dapat dikatakan terjadilah sebuah fenomena krisis hebat yang
dipengaruhi oleh tingginya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), seperti halnya yang
terjadi dalam krisis ekonomi tahun 1998
*✨Tanya Jawab Kelompok 4✨*
1. Satria Bimantara
(1901016010)
Jawab : Endah Cahyanti Utami
(1901016015)
Jelaskan bagaimana cara bank indonesia sebagai otoritas makroprudential dan otoritas
di sistem keuangan terkait dalam memitigasi serta menangani resiko sistemik?
salah satu contoh kejadiannya ada pada Kasus mortgage loan di sektor perbankan
Amerika Serikat yang diawali karena meningkatnya pinjaman kredit kepemilikan rumah
secara signifikan dikarenakan akses terhadap pembiayaan kredit bank terhadap
kepemilikan rumah yang sangat mudah. pada saat terjadi sudah disususn kebijakan
mikroprudensial, fiskal, dan moneter disiapkan sedemikian rupa dan didukung dengan
kondisi makroekonomi yang stabil. namun ternyata tidak sanggup menangkap signal
potensi risiko dari tindakan mengambil risiko elemen sistem keuangan dalam hal ini
individu-individu yang mengajukan mortgage loan dan institusi perbankan terkait pada
mortgage loan tersebut, akibatnya timbulah penggelembungan harga properti (bubble)
yang berdampak sistemik terhadap stabilitas keuangan Amerika Serikat dan secara
otomatis berdampak pada keuangan internasional karena kiblat terhadap keuangan
global serta ketergantungan terhadap dolar Amerika masih sangat tinggi disamping juga
Amerika Serikat merupakan mitra dagang utama banyak negara di dunia. Hal inilah yang
menyebabkan terjadinya krisis keuangan global pada 2008.
Solusi utama yang diperlukan pada 2008 adalah suatu formulasi kebijakan
makroprudensial yang dapat berorientasi pada sistem keuangan yang menyeluruh,
dapat membatasi dan mengidentifikasi risiko sistemik terlebih mengenal batasan antara
suatu risiko dapat berdampak sistemik atau tidak, sekaligus juga secara integral dapat
berkolaborasi dan melengkapi dengan kebijakan mikroprudensial, fiskal dan moneter
yang ada guna menjaga keseimbangan antara tujuan makroekonomi dan
mikroekonomi.
Di Indonesia sendiri bahkan dibentuk Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KKSK) yang
dimotori oleh BI, OJK, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Kementerian Keuangan
(Kemenkeu) sebagai wadah koordinasi dalam menyusun kolaborasi kebijakan-kebijakan
dibidang keuangan untuk mencegah terjadinya risiko sistemik yang berujung pada krisis
keuangan tadi.
(Hafizh)
jelaskan apa saja konsep bauran kebijakan moneter dengan kebijakan makroprudensial
yang dibuat oleh bank indonesia?
- Manajemen aliran modal asing diarahkan untuk memitagsi risiko prosiklisitas dan risiko
sistemik yang muncuk dan akumulasi utang luar negeri dan volatilitas aliran modal asing
3. Samita (1901016125)
Faktor apa saja yang menciptakan stabilititas sistem keuangan yang stabil dan sehat?
Jawab : Nur Riska (1901016019)
Sistem keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian. pabila
sistem keuangan tidak stabil dan tidak berfungsi secara efisien, pengalokasian dana
tidak akan berjalan dengan baik sehingga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Untuk menciptakan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) yang stabil dan sehat, perlu
didukung oleh beberapa faktor, yaitu:
1. lingkungan ekonomi makro yang stabil;
2. lembaga keuangan yang dikelola baik;
3. pengawasan institusi keuangan yang efektif; dan
4. sistem pembayaran yang aman dan handal
- Manajemen aliran modal asing diarahkan untuk memitagsi risiko prosiklisitas dan risiko
sistemik yang muncuk dan akumulasi utang luar negeri dan volatilitas aliran modal asing
• Fungsi intermediasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya akibat alokasi dana
yang tidak tepat sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi.
• Sangat tingginya biaya penyelamatan terhadap sistem keuangan apabila terjadi krisis
yang bersifat sistemik.
KELOMPOK 5
1. Yulia Rizkawati (1901016023) - Bagaimana strategi kebijakan moneter dalam
menghadapi keadaan krisis ekonomi akibat pandemi covid 19?
Jawab: Febby Febryanti (1901016014)
Sejak merebaknya pandemi Covid-19, Bank Indonesia (BI) terus memperkuat seluruh
instrumen bauran kebijakan untuk melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah,
mengendalikan inflasi, dan mendukung stabilitas sistem keuangan. Pada saat yang
sama, BI juga giat mencegah penurunan kegiatan ekonomi lebih lanjut melalui
koordinasi erat dengan Pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
Bauran kebijakan BI tersebut terdiri dari enam aspek penting:
Pertama, penurunan suku bunga kebijakan moneter.
Kedua, BI juga melakukan stabilisasi dan penguatan rupiah melalui peningkatan
intensitas kebijakan intervensi baik di pasar spot, Domestic Non Deliverable Forward
(DNDF), maupun pembelian SBN dari pasar sekunder.
Ketiga, BI terus memperluas instrumen dan transaksi di pasar uang dan pasar valas. Hal
ini ditempuh, antara lain dengan menyediakan lebih banyak instrumen lindung nilai
terhadap risiko nilai tukar rupiah melalui transaksi DNDF; memperbanyak transaksi swap
valas; menyediakan term repo untuk kebutuhan perbankan; serta memperkuat operasi
moneter dan pendalaman pasar keuangan syariah melalui berbagai instrumen.
Keempat, untuk mendorong pembiayaan bagi dunia usaha dan pemulihan ekonomi
nasional, BI telah melakukan injeksi likuiditas (quantitative easing) ke pasar uang dan
perbankan dalam jumlah yang besar.
Kelima, pelonggaran kebijakan makroprudensial untuk mendorong perbankan dalam
pembiayaan dunia usaha dan ekonomi.
Keenam, kemudahan dan kelancaran sistem pembayaran baik tunai maupun nontunai
untuk mendukung berbagai transaksi ekonomi dan keuangan.
Selain itu, pembayaran nontunai juga dimaksudkan untuk mendukung program-
program pemerintah dalam menyalurkan dana bantuan sosial, seperti program keluarga
harapan (PKH) dan bantuan pangan nontunai (BPNT), program kartu prakerja, dan
program kartu Indonesia pintar-kuliah.
2. Nur Riska (1901016019) - Mengapa Bank Indonesia menganut kebijakan inflation
targeting?
Jawab : Samita (1901016125)
Pencapaian target inflasi yang rendah merupakan agenda besar yang saat ini sedang
diemban oleh Bank Indonesia. Target ini tentunya tidak terlepas dari strategi kebijakan
moneter baru yang saat ini sedang diimplementasikan oleh Bank Sentral yaitu Inflation
Targeting (IT).
Dua prasyarat utama untuk mengadopsi kebijakan target inflasi adalah tingkat
kemandirian kebijakan moneter dan tidak adanya dominasi fiskal. Sebuah negara apabila
telah memenuhi persyaratan ini bisa melakukan kebijakan moneter target inflasi.
Indonesia menganut target inflasi ini dimana tujuan utama dari Bank Indonesia adalah
mencapai stabilitas nilai rupiah dan tujuan lain adalah untuk mengejar stabilitas harga
melalui kerangka target inflasi (IT).
3. Achmad Ary nur Rahman (1901016003) - Apa saja dampak penerapan ITF bagi
pertumbuhan ekonomi Indonesia?
Jawab : Davi Fariani (1901016146)
Inflation Targeting Framework (ITF) pada dasarnya merupakan kerangka kerja kebijakan
moneter dengan menggunakan sasaran operasional suku bunga. Penerapan ITF
menyebabkan bank sentral mengumumkan secara eksplisit kepada masyarakat berkaitan
dengan target inflasi yang akan dicapai. Bank sentral dikatakan kredibel apabila mampu
mencapai target inflasi yang telah ditetapkan. Kredibilitas bank sentral akan mampu
mempengaruhi ekspektasi masyarakat sesuai dengan target inflasi yang sudah
ditetapkan untuk penerapan ITF di Indonesia dimulai sejak tahun 2000. Namun,
penerapan ITF sepenuhnya terjadi pada tahun 2005. Sebagai Implikasi dari kebijakan ITF
di Indonesia menyebabkan laju inflasi yang rendah di tahun 2006 sebesar 6,6%
dibandingkan tahun 2005 sebesar 17,1%. Pentargetan inflasi di tahun 2005 sebesar 4-
5% dan 7-9% tahun 2006. Begitu pula di tahun 2007, laju inflasi masih di angka 6,6%
dengan target inflasi sebesar 5-7%. Dan terus dilanjutkan hingga sekarang melalui
pulikasi laporan Kebijakan moneter tiap tahunan.
4. Nurul Hidayah - Apakah tingkat inflasi yg sekarang sudah baik apa masih jauh dr
harapan??
jawab : Maretha Nur Anggraini P (1901016123)
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Juli) 2021 sebesar 0,81 persen dan tingkat inflasi
tahun ke tahun (Juli 2021 terhadap Juli 2020) sebesar 1,52 persen. Para pakar ekonomi
pun berpendapat sama dengan pemerintah Indonesia. Menurut mereka, tingkat inflasi
1-3% adalah hal yang lumrah dan justru menunjukkan ekonomi negara yang sehat.
Pertanyaan
1. Davi Fariani (1901016146) Pada kebijakan fiskal sengaja, dilakukan saat kondisi tidak
bisa ditebak sebelumnya, kondisi perekonomian Indonesia seperti apa yang membuat
pemerintah mengambil kebijakan tersebut?
Jawaban
Indah Ike Saputri (1901016032)
Kebijakan fiskal sengaja dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai problem ekonomi
nasional . Hal yang dapat dilakukan adalah dengan memanipulasi anggaran belanja
secara sengaja, baik melalui perubahan pajak maupun melalui perubahaan pengeluaran
negara. Dalam kebijakan fiskal disengaja terdapat 3 bentuk diantaranya adalah:
2. Handayani (1901016099)
Bagaimana kebijakan fiskal dapat meningkatkan laju investasi?
Sedangkan
Kebijakan Moneter Kontraktif adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah
uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi.
Kebijakan moneter kontraktif disebut kebijakan uang ketat (tight money policy) ialah
kebijakan mengurangi jumlah uang yang beredar.
Contoh Kebijakan Moneter di Indonesia Beberapa contoh monetary policy yang telah
diterapkan di Indonesia, adalah sebagai berikut: Bank Indonesia (BI ) melakukan lelang
sertifikatnya, atau bisa juga melalui pembelian surat berharga di pasar modal. BI dapat
menurunkan suku bunga jika kondisi ekonomi sesuai dengan ekspektasi. Sebaliknya, BI
bisa menaikkan suku bunga bila ingin membatasi aktivitas ekonomi sehingga aliran uang
berkurang.
Ketika perekonomian mengalami resesi maka peredaran uang akan meningkat sehingga
aktivitas perekonomian meningkat. Contohnya adalah membeli sekuritas (surat-surat
berharga) Saat terjadi inflasi, BI akan mengurangi aliran uang ke masyarakat dengan
menjual surat berharga untuk mengurangi aktivitas ekonomi yang berlebihan.
🍓Pertanyaan dan Jawaban Kelompok 7🍓
Tingkat bunga tersebut akan mempengaruhi tingkat investasi dan melalui mekanisme
angka penggada akan mempengaruhi tingkat output nasional atau pendapatan
nasional.
Ketika jumlah uang beredar meningkat, ekonomi akan tumbuh, dan jika jumlah uang
beredar menyusut, maka pertumbuhan ekonomi akan melemah. Oleh karena itu,
mereka memandang kebijakan moneter sebagai alat yang lebih efektif untuk
mempengaruhi kegiatan ekonomi. Monetaris menganjurkan penggunaan kebijakan
moneter alih-alih kebijakan fiskal untuk mengendalikan siklus dalam PDB riil, inflasi, dan
lapangan kerja.
Bank sentral melakukan kebijakan moneter untuk mempengaruhi jumlah uang beredar
dan ketersediaan kredit dalam perekonomian. Untuk implementasi, bank sentral
menggunakan beberapa instrumen, termasuk suku bunga kebijakan, operasi pasar
terbuka, dan rasio cadangan wajib.
Jawaban : Nanik
Landasan teori yang digunakan adalah Keynesian Balance of Payment Theory (KBPT) dan
Monetary Approach to the Balance of Payment (MABP). KBPT terpusat pada pendekatan
jangka pendek, sedangkan MABP terpusat pada pendekatan jangka panjang.
Dalam jangka panjang Variabel Pertumbuhan Ekonomi terbukti mempunyai hubungan
positif yang signifikan dengan Cadangan Devisa. Dengan demikian temuan penelitian ini
konsisten dengan MABP yang menyatakan bahwa hubungan antara Pertumbuhan
Ekonomi dengan Cadangan Devisa adalah positif. Dalam jangka panjang Variabel Kredit
Domestik terbukti mempunyai hubungan
negatif yang signifikan dengan Cadangan Devisa. Dengan demikian temuan penelitian
ini konsisten dengan KBPT dan MABP yang menyatakan bahwa hubungan antara Kredit
Domestik dengan Cadangan Devisa adalah
negatif.
1.Awaludin ( 1901016159 )
Pertanyaan:
Dalam ppt tadi terdapat dua analisis menentukan harga saham, jelaskan kedua analisis
tersebut ?
Jawaban:
Handika saputra (1901016081)
Ada dua macam analisis yang banyak digunakan untuk menentukan harga saham,
yaitu :
1. Analisis Teknikal (Technical Analysis) yaitu menentukkan harga saham dengan
menggunakan data pasar dari saham misalnya harga saham, volume transaksi saham
dan indeks pasar.
2. Analisis Fundamental (Fundamental Analysis) atau analisis perusahaan (company
analysis) yaitu menentukan harga saham dengan menggunakan data fundamental, yaitu
data yang berasal dari keuangan perusahaan, misalnya: laba, deviden yang dibayar,
penjualan, pertumbuhan dan prospek perusahaan dan kondisi industri perusahaan.
Jawaban:
Diana Apringga Dewi (1901016024)
Keberlanjutan disini maksudnya adalah ketika seseorang berinvestasi secara terus
menerus dimana hal ini menurut penelitian yg telah ada dipercaya bahwa mayoritas
investor melakukannya untuk mendapatkan imbal hasil atau keuntungan yg lebih besar.
temuan ini juga menunjukkan investor semakin percaya dengan mendukung investasi
berkelanjutan pada perusahaan yg paling fokus dalam pengelolaan masalah lingkungan,
sosial dan pemerintahan.
Jawaban:
Ella Oktaviani (1901016011)
Dividen yang Telah Dimasukkan Cadangan Khusus, Tidak Diambil Dalam Jangka Waktu
10 Tahun, Jatuh Menjadi Hak Perseroan
Seperti yang dijelaskan di atas, dividen yang tidak diambil pemegang saham setelah 5
tahun dari tanggal pembayaran dividen ditetapkan, dividen tersebut dimasukkan ke
dalam cadangan khusus.
Jumlah dividen yang tidak diambil dan menjadi hak Perseroan dibukukan dalam pos
pendapatan lain-lain dari Perseroan.
Jawaban:
Muhammad Akmal Priandana (1901016026)
Perbedaannya terletak dari hak hak yang di miliki si pemilik saham tersebut dimana
pemegang saham biasa tidak memiliki hak-hak istimewa untuk menentukan kebijakan
seperti pada saham preferen karena pemegang saham biasa hanya prioritas nomor 3
dibawah obligasi dan saham preferen sedangkan pemilik saham preferen mempunyai
hak lebih dibandingkan dengam hak pemilik saham biasa contohnya pemegang saham
preferen akan memperoleh dividen terlebih dulu sehingga saat pembagian dividen
pemegang saham biasa bisa jadi tidak kebagian karena sudah dibagi ke semua
pemegang saham yang menjadi prioritas serta hal tersebut juga terjadi dalam hasil
likuidasi aset perusahaan kemudian saham preferen memiliki hak suara yang lebih
dibandingkan dengan pemegang saham biasa contohnya seperti hak suara dalam
pemilihan direksi sehingga agar tidak lengser para manajemen berusaha semaksimal
mungkin dalam membayar ketepatan pembayaran dividen preferen.
5. Agus Miwati
Pertanyaan:
Apa yang di maksd dengan capital gain ?
Jawaban:
Nurul hidayah (1901016079)
Keuntungan Modal adalah suatu keuntungan atau laba yang diperoleh dari investasi
dalam surat berharga atau efek, seperti saham, obligasi atau dalam bidang properti,
dimana nilainya melebihi harga pembelian.
Contoh :
jika harga jual melebihi harga beli saham tersebut. Contoh: Investor A membeli saham
PT. X, yang listing di Bursa Efek, setahun yang lalu dengan harga Rp 3.500. Saat ini
harga saham PT. X telah meningkat menjadi Rp 3.750. Jika investor A menjual
sahamnya pada harga tersebut, maka ia akan menikmati Capital Gain atau keuntungan
sebesar Rp 250 per saham(tanpa perhitungan pajak dan komisi). Risiko Investasi pada
saham.
*PERTANYAAN & JAWABAN KELOMPOK 9*
1. Shella D. (1901016077)
Bagaimana cara mengelola risiko dalam investasi agar dampaknya bisa diminimalisir?
Ada 5 hal yg wajib kita lakukan untuk meminimalisir risiko inovasi, langkah pertma
yaitu :
1. Diversifikasi
Diversifikasi langkah pertama meminimalisir risiko investasi, yang berarti membagi risiko
investasi. Atau dengan kata lain tidak menaruh telur dalam satu keranjang. Apabila
Anda adalah investor pemula, maka tidak ada salahnya berinvestasi dari yang mudah
dan murah,
3. Risk management
Managemen risiko ini sebenarnya mengatur resiko, agar Anda tidak selalunya was-was
dalam berinvestasi. Dengan kata lain, bisa menjawab seberapa besarkah Anda bisa
menerima kerugian? Kalau misalnya Anda sampai tidak bisa tidur karena khawatir
dengan investasi yang Anda lakukan, maka artinya investasi yang Anda lakukan sudah
salah.
5. Switching
Switching adalah salah satu upaya untuk memperkecil risiko investasi. Misal untuk saat
ini instrumen investasi pilihan Anda ternyata sedang merugi, maka tidak ada salahnya
juga untuk mengganti dengan instrumen investasi yang sedang naik.
2. Andi Desy (1901016066)
Bagaimana hubungan antara resiko dan hasil pada suatu investasi?
Jawab : Yulia Rizkawati (1901016023)
Hubungan antara resiko dan hasil pada suatu investasi adalah semakin tinggi resiko
maka semakin besar keuntungan yang dijanjikan dari investasi, begitu pula sebaliknya
semakin rendah resiko semakin kecil return yang akan diberikan karena dalam investasi
dikenal dengan "high risk, high return"
3. Rinda (1901016093)
Apakah investor asing penting untuk indonesia?
Jawab : Andi Siwi S (1901016016)
Iya, karena dengan adanya investor asing menjadi modal baru untuk membantu
mendanai berbagai sektor yang kekurangan dana, investasi asing inu juga bnyak
membuka lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.
Organisasi Buruh Internasional (ILO) juga memprediksi, pandemi Corona akan membuat
lebih dari 20 juta orang di dunia kehilangan pekerjaannya. Hal ini setara dengan kondisi
pada krisis keuangan global yang terjadi pada rentang 2008-2009, yang mana jumlah
pengangguran level dunia mencapai 22 juta orang.
Investasi sebagaimana dimaksud pada *poin (b) investasi dengan cara pembelian surat
utang* meliputi :
a. investasi langsung jangka panjang yang bersifat non permanen dengan cara pola
kerja sama pemerintah dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur dan non
infrastruktur; dan/atau
b. investasi langsung jangka panjang yang bersifat permanen dengan cara penyertaan
modal kepada BUMN/BUMD, dan perseroan terbatas lainnya.
Investasi sebagaimana dimaksud pada *poin (b) tentang investasi langsung jangka
panjang yg bersifat permanen* dilaksanakan sesuai ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
Dalam melakukan transaksi valas terdapat beberapa tujuan. Jelaskan tujuan melakukan
valas tsb?
Tipe analisis sentimen ini akan mengelompokkan respon atau pendapat ke dalam
beberapa kategori seperti sangat positif, agak positif, netral, agak negatif, dan negatif.
Analisis terhadap mekanisme penawaran dan permintaan yang terjadi di pasar valuta
asing dapat menjelaskan bagaimana suatu kurs ditetapkan. Perubahan mekanisme
penawaran dan permintaan dapat merubah titik kesetimbangan, dan kurs berubah
sesuai dengan kesetimbangannya.
Teori mekanisme pasar menjelaskan bahwa perubahan penawaran dan permintaan yang
terjadi di pasar menyebabkan perubahan terhadap nilai suatu barang. Dengan
pendekatan yang sama, maka kurs mata uang asing akan ditentukan oleh mekanisme
permintaan dan penawaran. Perubahan kekuatan permintaan dan penawaran terhadap
suatu mata uang menyebabkan perubahan kurs mata uang tersebut.
Kurs yang terbentuk merupakan cerminan dari keinginan para pelaku pasar. Pada
akhirnya kurs merepresentasikan kemampuan para pelaku pasar dalam menggeser atau
mempertahankan kurva permintaan dan penawaran. Melalui mekanisme permintaan
dan penawaran akan dicapai suatu kesepakatan dan terbentuknya kesetimbangan kurs.
Apabila permintaan terhadap suatu mata uang, misal permintaan terhadap Euro lebih
tinggi dari penawarannya, maka nilai Euro akan naik, begitu pula sebaliknya. Kurs
terbentuk ketika jumlah dan kurs yang diminta sama dengan jumlah dan kurs mata yang
ditawarkan. Kondisi ini disebut sebagai kondisi kesetimbangan kurs.