Anda di halaman 1dari 31

Kelompok 1

1. *Verfriyanti (1901016040)*

Sebutkan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan dan penawaran


agregat?

Jawab : *Rismauli J.D Br Situmorang (1901016042)*

Faktor yang mempengaruhi permintaan agregat


-Jumlah barang yang di minta
-Harga barang
-Desain barang
-Tempat menjual barang tsb
-Pendapatan konsumen
-Selera Konsumen
-Harga barang lain
-Jumlah penduduk
-Ramalan masa depan
-Cuaca
-Kebijakan pemerintah

Faktor yang mempengaruhi penawaran


-Pendapatan konsumen
-Biaya penduduk
-Teknologi
-Harapan akan mendapatkan laba
-Ditemukan barang pengganti
-Selera konsumen
-Faktor² non ekonomi seperti bencana alam, larangan impor dan kebijakan pemerintah

2. *Sinta Hesti Fatdila (1901016007)*


apa saja faktor yang meningkatkan LRAS dan menggeser kurva ke kanan

Jawab : *Rahmah Zainati (1901016094)*

Berikut ini adalah faktor-faktor yang meningkatkan LRAS dan menggeser kurva ke
kanan:
- Peningkatan pasokan tenaga kerja
- Peningkatan sumber daya alam
- Perbaikan modal manusia
- Peningkatan modal fisik
- Teknologi lebih maju

3. *Muhammad Marjuki (1901016051)*

Kaum klasik tidak membuat pembedaan antara kurva penawaran agregat jangka
pendek (SRAS) dan kurva penawaran jangka panjang (LRAS). Mengapa hal tersebut bisa
terjadi?

Jawab : *Indah Kurnia Safitri (1901016064)*

Menyangkut penawaran agregat, kaum klasik tidak membuat pembedaan antara kurva
penawaran agregat jangka pendek (SRAS) dan kurva penawaran jangka panjang (LRAS).
Kurva penawaran agregat kaum klasik didasarkan pada asumsi bahwa pasar tenaga
kerja berada pada keseimbangan dengan kesempatan kerja (employment) berada dalam
kondisi full employment. Sedangkan kurva penawaran agregat jangka pendek (short-run
aggregate supply curve,SRAS) menurut Keynes hanya akan bergeser secara perlahan
apabila suatu perekonomian berada diluar tingkat pengangguran alamiah (natural rate
of unemployment).

4. *Diana Apringga Dewi (1901016024)*

Mengapa permintaan dan penawaran agregat dapat menjadi faktor yang


mempengaruhi pendapatan nasional?

Jawab : *Dini Maulidiyah Sobirin (19101016087)*


Karena untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negara itu salah satunya
dilihat pertumbuhan ekonomi dari suatu negara tersebut. untuk menghitung
pertumbuhan ekonomi itu diukur melalui kenaika! pendapatan nasional pada periode
tertentu. oleh karena itu nilai dari pendapatan nasional merupakan gambaran dari
aktiifitas ekonomi secara nasional pada periode tertentu. salah satu aktifitas ekonomi itu
adalah permintaan dan penawaran agregat. keseimbangan dalam perekonomian dicapai
pada keadaan dimana penawaran agregat sama dengan permintaan agregat. maka dari
itu permintaan dan penawaran agregat memperngaruhi pendapatan nasional.

5. *Muhamad Wisnu Nurhidayat (1901016030)*

Bagaimana cara mengatasi supply shock? di Era Pandemi

Jawab : *Nur Maaidatul Husna (1901016078)*

Pada saat pandemi covid-19 terjadi supply shock karena mata rantai sektor ekonomi
tergganggu bahkan sudah ada yg mencapai stagnansi. Cara mengatasi supply shock di
era pandemi dengan memberikan bantuan langsung anggaran khusus penanganan
dampak ekonomi akibat Covid-19 terkhusus pada sektor manufaktur dari hulu ke hilir
dan memberikan aksi kolektif global seperti global solidarity guna menuju keseimbangan
baru antara interdependency dan penguatan nation-state.
✨ *_Hasil Presentasi Kelompok 2_* ✨
Materi : Ekonomi Sisi Penawaran
_______________________________

1. *Handika saputra* (1901016081)

Bagaimana menurut anda peran pemerintah dalam perekonomian dan kebijakan fiskal
sekarang ini?

Jawab : *Muhammad Vikrie Rizaldy* (1901016132)

Karena kebijakan fiskal termasuk ke dalam kategori kebijakan sisi permintaan ataupun
penawaran juga, jadi pemerintah dapat melaksakan kebijakan fiskal ekspansioner, yaitu
kebijakan pemerintah dengan menurunkan tarif pajak atau meningkatkan anggaran
belanja.
Kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah dalam perekonomian saat ini cukup baik,
terbukti pemerintah melakukan kebijakan melalui pembangunan yang dapat menyerap
banyak tenaga kerja sehingga usaha pemerintah mengurangi pengangguran sehingga
kebijakan fiskal tersebut cukup efisien.

2. *Nur Maaidatul Husna* (1901016078)

Sebutkan alasan mengapa kebijakan sisi penawaran tidak memberikan jaminan terhadap
masalah pengangguran?

Jawab : *Muhammad Marjuki* (1901016051)

Kebijakan sisi penawaran sangat penting dalam mengurangi tingkat pengangguran


alami (natural rate of unemployment). Pengangguran alami adalah jenis pengangguran
yang tetap ada, meski perekonomian berada pada full employment. Itu mencakup
pengangguran struktural dan pengangguran friksional.
Kebijakan sisi penawaran berguna untuk menurunkan tingkat pengangguran alami.
Salah satu caranya adalah mendorong pasar tenaga kerja yang lebih fleksibel. Misalnya,
pemerintah dapat membuatnya lebih mudah untuk merekrut dan memecat pekerja.
Contoh kebijakan lainnya adalah melalui perbaikan pendidikan dan pelatihan. Itu tidak
hanya bagai mereka yang baru masuk angkatan kerja, tetapi juga bagi mereka yang
menganggur karena keahliannya tidak sesuai dengan permintaan pasar. Untuk yang
terakhir ini, pemerintah dapat mengupayakan reskilling, yakni melatih keterampilan baru
agar dapat melakukan pekerjaan yang berbeda.

3. *Agus Miwati* (1901016115)


Cara apa yang di tempuh kebijakan sisi penawaran dalam mengatasi inflasi dan
pengangguran?

Jawab : *Yoga* (1901016133)


Produksi produk ekspor dengan tenaga kerja lokal dengan pemenuhan kebutuhan lokal
yang berlebih sehingga kemampuan lokal tercukupi
Kesimpulan secara teori pemenuhan kebutuhan lokal dengan produk lokal dan bahan
baku lokal dan tenaga kerja lokal untuk meningkatkan ekspor mengurangi impor

4. *Rismauli J.D br Situmorang* (1901016042)


Mengapa pertambahan jumlah penduduk dapat mempengaruhi pergeseran kurva
penawaran ?

Jawab: *Muhammad syafiq exfiranzah* (1901016088)

Karena Makin banyak penduduk makin besar pula kebutuhan pasar dan makin besar
pula penawaran dan sebaliknya jika makin sedikit jumlah penduduk maka kecil pula
kebutuhan pasar dan semakin kecil pula penawan dengan kata lain faktor utama dari
bergesernya kurva penawaran adalah kebutuhan pasar.

5. *Adri Setiawan (1901016116)*

Sebutkan contoh dari pengangguran alami dan di negara mana yang banyak mengalami
pengangguran alami

Jawab : *Muhammad Farhan (1901016046)*

Dalam ilmu ekonomi dikenal istilah Pengangguran alamiah. Pengangguran alamiah


terjadi apabila seluruh kapasitas produksi ( alat alat produksi = sumber sumber
produksi ) yang tersedia tidak mampu menyerap seluruh tenaga kerja, walaupun seluruh
faktor produksi itu telah digunakan secara penuh ( full employment ).Jumlah tenaga
kerja yang tidak bisa terserap ini menjadi penganggur, dan disebut sebagai penganggur
alamiah.Jadi penganggur alamiah terjadi bukan karena yang bersangkutan tidak mau
bekerja atau malas bekerja, tapi memang disebabkan tidak adanya kesempatan kerja
yang dapat menyerapnya.

Contoh negara yang banyak mengalami pengangguran alami yaitu negara-negara yang
berada di benua afrika

6.*Riska Sagita* (1901016075)

Jelaskan kembali mengenai privatisasi dan deregulasi di ekonomi sisi penawaran

Jawab : *Muhammad Marjuki* 1901016051


*Privatisasi*
Definisi Privatisasi

Apa itu privatisasi? Menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan
Usaha Milik Negara (“UU BUMN”), Privatisasi adalah penjualan saham Perusahaan
Perseroan yang merupakan BUMN berbentuk perseroan terbatas dengan saham paling
sedikit 51% (lima puluh satu persen) dimiliki oleh Negara Republik Indonesia (“Persero”),
baik sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan
kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat bagi Negara dan masyarakat, serta
memperluas pemilikan saham oleh masyarakat.

Privatisasi berbagai industri besar (telekomunikasi, listrik, gas, dll.) dirancang untuk
memecah monopoli negara dan untuk menciptakan lebih banyak persaingan. Jadi,
secara konsep, itu tidak hanya hanya mengubah monopoli sektor publik menjadi
monopoli sektor swasta, tetapi ada upaya untuk memperkenalkan persaingan ke dalam
industri-industri ini.

Sektor swasta berorientasi keuntungan. Mereka akan bersaing satu sama lain untuk
mendapatkan keuntungan. Ketika persaingan lebih intens, mereka harus berinovasi agar
tetap kompetitif.
Tujuan dan Manfaat Privatisasi
Salah satu tujuan yang ingin dicapai melalui privatisasi adalah memberikan kontribusi
finansial kepada negara dan Badan  Usaha, mempercepat penerapan prinsip-prinsip
Good Corporate Governance, serta membuka akses ke pasar internasional, dan alih
teknologi serta transfer best practice kepada Badan Usaha. Arah kebijakan privatisasi
diklasifikasikan berdasarkan 3 (tiga) jenbis struktur industri yaitu, untuk Badan Usaha
yang industrinya kompetitif dilakukan Initial Public Offering (IPO) atau strategic sales,
untuk Badan Usaha yang industrinya sudah sunset dilakukan divestasi, dan utnuk Badan
Usaha yang usahanya bersifat natural resources base tetap dipertahankan sebagai Badan
Usaha.

*Derugulasi*

pengertian deregulasi adalah merujuk pada hal pengurangan atau menghilangkan suatu
aturan yang mampu menghambat aktivitas ekonomi tertentu, khususnya dalam hal
persaingan dan juga pasar bebas.

Kegiatan deregulasi ini terus menjamur sebagai suatu hasil dari pemikiran ekonomi yang
saat itu sedang tidak efisien yang di dalam peraturan pemerintah.

- Alasan Deregulasi
Mempromosikan Persaingan
Dengan deregulasi,

Mengurangi Biaya Menjalankan Bisnis

Memaksimalkan Kesejahteraan Ekonomi

- Keuntungan Deregulasi

Alokasi Sumber Daya Lebih Efisien


Mengurangi Biaya Menjalankan Bisnis
Mengurangi Perilaku Koruptif Pejabat
Menawarkan Lebih Banyak Pilihan

- Kelemahan Deregulasi
Penguasaan Sumber Daya Ekonomi
Penurunan kualitas produk
Meningkatkan Risiko Sistemik Sistem Keuangan
Meningkatkan Risiko Sistemik Sistem Keuangan
Layanan Esensial Menjadi Eksklusif
Pertanyaan dan Jawaban
KELOMPOK 3
1. Indah Kurnia Safitri (1901016064)
Sebutkan penyebab terjadinya inflasi yg pernah terjadi di indonesia beedasarkan jenis
jenis inflasi yg telah di jelaskan
Jawab: Adri setiawan (1901016116)
a. Penyebab Inflasi di Indonesia Adalah Meningkatnya Permintaan (Demand Pull
Inflation)
Penyebab inflasi di Indonesia adalah meningkatnya permintaan atau demand pull
inflation. Penyebab inflasi di Indonesia ini bisa terjadi bila permintaan atau daya tarik
masyarakat kuat terhadap suatu barang. Penyebab inflasi di Indonesia bisa pula terjadi
karena munculnya keinginan berlebihan dari suatu kelompok masyarakat yang ingin
memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia di pasaran. Keinginan yang
terlalu berlebihan membuat permintaan menjadi bertambah, sedangkan penawaran
masih tetap yang akhirnya mengakibatkan harga menjadi naik.
b. Penyebab Inflasi di Indonesia Adalah Meningkatnya Biaya Produksi (Cosh Push
Inflation)
Kenaikan biaya faktor produksi yang menjadi penyebab inflasi di Indonesia biasanya
diakibatkan oleh beberapa hal:
- Turunnya nilai tukar mata uang dalam negeri dengan mata uang asing atau Depresiasi.
Kenaikan nilai tukar mata uang juga menyebabkan bahan baku atau barang dari luar
negeri menjadi semakin mahal.
- Inflasi di luar negeri, khususnya negara partner dagang menyebabkan barang dan
produk dari luar negeri juga semakin mahal.
2. Ella Oktaviani (1901016011)
Di jelaskan di slide bahwa hubungan antara tingkat suku bunga dan inflasi berkorelasi
positif, tapi dalam kebijakan Moneter kontraktif di jelaskan untuk mengurangi inflasi
yaitu dengan cara meningkatkan tingkat suku bunga, mengapa demikian?
Jawab: Muhamad Wisnu Nurhidayat (1901016030)
inflasi dan suku bunga memiliki korelasi terbalik, di mana ketika inflasi meningkat, suku
bunga akan turun. Demikian pula sebaliknya. Ketika suku bunga turun atau rendah,
permintaan terhadap pinjaman akan lebih banyak, di mana masyarakat akan memilih
untuk meminjam lebih banyak uang daripada menabung. Artinya, semakin banyak uang
yang akan dibelanjakan, sehingga ekonomi tumbuh dan tingkat inflasi mengalami
kenaikan.
Tujuan kebijakan moneter kontraktif adalah mengurangi jumlah uang beredar dalam
perekonomian. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan suku bunga,
menjual obligasi pemerintah, dan menaikkan persyaratan cadangan untuk bank.
Dari sini dapat dilihat bahwa dalam kebijakan moneter kontraktif dengan meningkatkan
suku bungan sedangkan hubungan inflasi dan tingkat suku bunga dengan terjadinya
suku bunga yang turun.
3. Endah Cahyanti Utami (1901016015)
inflasi ini kan dianggap memiliki pengaruh buruk terhadap perekonomian, lalu apa yang
terjadi apabila perekonomian mengalami deflasi? apakah lebih baik mengalami inflasi
atau deflasi?
Jawab : Shinta Devianur Rahma (1901016012)
Deflasi merupakan penurunan harga barang dan jasa seringkali membuat produsen atau
penyedia jasa mengalami kerugian karena penjualan tak mampu menutup biaya
produksi maupun biaya operasional.
Deflasi yang terus menurus atau angka deflasi yang tinggi bisa berdampak buruk pada
perekonomian. Deflasi yang berlebihan bisa memicu meningkatnya angka PHK yang
secara langsung membuat pengangguran meningkat.
Baik inflasi dan deflasi, keduanya bisa membahayakan di tingkat tertentu. Inflasi yang
masih berada di angka normal (misalnya sekitar 2-3%), yang masih bisa dikontrol, dan
diikuti oleh kenaikan upah bisa mendorong daya beli konsumsi dan investasi, yang bisa
menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang postif.
4. Jessica Aqhsari (1901016033)
Jelaskan bagaimana kebijakan pemerintah di bidang moneter dalam mengatasi inflasi?
Jawab: Achmad Ary Nur Rahman (1901016003)
Kebijakan Moneter Yang dilakukan pemerintah Bersifat Mengurangi Jumlah Uang
Beredar
Hal ini salah satu untuk mengatasi inflasi tentu digunakan kebijakan moneter yang
bersifat mengurangi jumlah uang yang beredar yang meliputi :
a. Kebijakan Pasar Terbuka
b. Kebijakan Diskonto
c. Kebijakan Cadangan Kas
d. Kebijakan Kredit Selektif
e. Sanering
f. Menarik Atau Memusnahkan Uang Lama
g. Membatasi Pencetakan Uang Baru
5. Nanik (1901016043)
Menurut Kurva Philips , inflasi dan pengangguran itu berbanding terbalik . pertanyaan
saya manakah yang lebih diutamakan menekan inflasi atau meneka pengangguran??
Jawab: Satria Bimantara (1910106010)
Yaitu menekan inflasi serendah mungkin maka akan dapat menciptakan stabilitas
perekonomian, bukan berarti dengan rendahnya inflasi menjadi satu-satunya tolak ukur
kestabilan perekonomian tetapi jika dalam suatu negara tingkat inflasi yang rendah akan
berpengaruh terhadap rendahnya investasi, menurunnya tingkat produksi, dan dalam
jangka panjang akan berdampak terhadap peningkatan “pengangguran”. Mengapa
lebih dahulu menekan inflasi dibandingkan pengangguran ? alasannya jika dalam suatu
negara mengalami depresi ekonomi dimana terdapat inflasi yang sangat tinggi (hyper
inflasi) maka akan berdampak terhadap penurunan tingkat produksi yang berpengaruh
terhadap pemintaan tenaga kerja, apabila suatu negara para pemilik usaha banyak
mengalami kebangkrutan dapat dikatakan terjadilah sebuah fenomena krisis hebat yang
dipengaruhi oleh tingginya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), seperti halnya yang
terjadi dalam krisis ekonomi tahun 1998
*✨Tanya Jawab Kelompok 4✨*

1. Satria Bimantara
(1901016010)
Jawab : Endah Cahyanti Utami
(1901016015)
Jelaskan bagaimana cara bank indonesia sebagai otoritas makroprudential dan otoritas
di sistem keuangan terkait dalam memitigasi serta menangani resiko sistemik?

risiko sistemik sendiri menurut PBI 16/11/PBI/2014 tentang Pengaturan dan


Pengawasan Makroprudensial adalah potensi instabilitas akibat terjadinya gangguan
yang menular (contagion) pada sebagian atau seluruh sistem keuangan karena interaksi
dari faktor ukuran (size), kompleksitas usaha (complexity), keterkaitan antarinstitusi
dan/atau pasar keuangan (interconnectedness), serta kecenderungan perilaku yang
berlebihan dari pelaku atau institusi keuangan untuk mengikuti siklus perekonomian
(procyclicality). Dalam pandangan lain dapat dikatakan bahwa risiko sistemik sifatnya
menular jika ada suatu risiko di suatu negara dapat berisiko juga bagi negara lainnya,
kegagalan suatu bank dapat berdampak juga bagi bank lainnya

salah satu contoh kejadiannya ada pada Kasus mortgage loan di sektor perbankan
Amerika Serikat yang diawali karena meningkatnya pinjaman kredit kepemilikan rumah
secara signifikan dikarenakan akses terhadap pembiayaan kredit bank terhadap
kepemilikan rumah yang sangat mudah. pada saat terjadi sudah disususn kebijakan
mikroprudensial, fiskal, dan moneter disiapkan sedemikian rupa dan didukung dengan
kondisi makroekonomi yang stabil. namun ternyata tidak sanggup menangkap signal
potensi risiko dari tindakan mengambil risiko elemen sistem keuangan dalam hal ini
individu-individu yang mengajukan mortgage loan dan institusi perbankan terkait pada
mortgage loan tersebut, akibatnya timbulah penggelembungan harga properti (bubble)
yang berdampak sistemik terhadap stabilitas keuangan Amerika Serikat dan secara
otomatis berdampak pada keuangan internasional karena kiblat terhadap keuangan
global serta ketergantungan terhadap dolar Amerika masih sangat tinggi disamping juga
Amerika Serikat merupakan mitra dagang utama banyak negara di dunia. Hal inilah yang
menyebabkan terjadinya krisis keuangan global pada 2008.

Solusi utama yang diperlukan pada 2008 adalah suatu formulasi kebijakan
makroprudensial yang dapat berorientasi pada sistem keuangan yang menyeluruh,
dapat membatasi dan mengidentifikasi risiko sistemik terlebih mengenal batasan antara
suatu risiko dapat berdampak sistemik atau tidak, sekaligus juga secara integral dapat
berkolaborasi dan melengkapi dengan kebijakan mikroprudensial, fiskal dan moneter
yang ada guna menjaga keseimbangan antara tujuan makroekonomi dan
mikroekonomi.

Di Indonesia sendiri bahkan dibentuk Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KKSK) yang
dimotori oleh BI, OJK, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Kementerian Keuangan
(Kemenkeu) sebagai wadah koordinasi dalam menyusun kolaborasi kebijakan-kebijakan
dibidang keuangan untuk mencegah terjadinya risiko sistemik yang berujung pada krisis
keuangan tadi.

2. M. Akmal Priandana (1901016026)


Jawab : Maulia Nur Annisa
(1901016096)
Apa kelebihan pendekatan makroprudensial?

Kebijakan makroprudensial memang memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan


dengan kebijakanmikroprudensial. Hal tersebut dikarenakan kebijakan makroprudensial
berperan sebagai penyempurnakebijakan mikroprudensial yang telah dikeluarkan
sebelumnya. Dikarenakan kebijakan mikroprudensialdirasa belum cukup ampuh dalam
menjaga stabilitas sistem keuangan yang selama ini ingin dicapaiIndonesia. Maka dari itu
inovasi dari kebijakan makroprudensial ini mendorong terealisainya stabilitassistem
keuangan yang ada.

menurut saya, kekurangan dari kebijakan makroprudensial ini adalah :


pada dasarnya semua kebijakan itu bersifat reaktif, yaitu ketika kebijakan tsb
menghadapi persoalan maka akan langsung bersikap spontan tanpa adanya antisipasi.
sedangkan pada kebijakan makroprudensial, mestinya tak hanya bersifat reaktif
melainkan juga harus bersikap proaktif. yang dimana proaktif ini merupaka sikap yang
berfikir dahulu sebelum bertindak. jadi kebijakan tsb harus dapat mengantisipasi
persoalan di masa yang akan datang dengan cara mengambil keputusan yang
menguntungkan. jadi apabila nantinya akan terjadi persoalan, kebijakan tsb telah
menentukan langkah apa yang cocok untung mengatasi persoalan tsb dan apa
konsekuensinya. sedangkan pada kebijakan makroprudensial yang sekarang baru
bersifat reaktif, belum bersifat proaktif.

(Hafizh)
jelaskan apa saja konsep bauran kebijakan moneter dengan kebijakan makroprudensial
yang dibuat oleh bank indonesia?

Konsep bauran kebijakan Bank sentral.


- Kebijakan moneter diarahkan untuk mencapai stabilitas harga dengan memberi
pertimbangan yang lebih pada harga aset (finansial dan properti)
- Kebijakan makroprudensial mencakup pengaturan dan pengawasan terhadap lembaga
jasa keuangan dari perspektif makro dan fokus pada risiko sistematik untuk menjaga SSK

- Manajemen aliran modal asing diarahkan untuk memitagsi risiko prosiklisitas dan risiko
sistemik yang muncuk dan akumulasi utang luar negeri dan volatilitas aliran modal asing

*Bauran Kebijakan Moneter dan Makroprudensial (instrumen)*


- Menjaga otonomi kebijakan moneter dalam mencapai harga
- Menetepkan suku bunga kebijakan untuk memberikan sinyal dan mengeloloa inflasi
- Mengoptimalkan instrumen makroprudensial untuk mengelola likuiditas mencegah
risiko sektor keuangan

*Manajemen Nilai Tukar*


- Menstabilisasi pergerakan nilai tukar sejalan dengan fundementalnya
- Konsisten dengan pencapaian sasaran inflasi
- Intervensi nilai tukar untuk mengurangi volatilitas jangka pendek
- Mencari keseimbangan optimal antara menyediakan ruang untuk apresisasi depresiasi
dan mengelola kecukupan cadangan devisa

*Manajemen Arus Modal*


- Mengelola dinamika arus modal dalam mendukung stabilitas makroekonomi
- Utilitas instrumen makroprudensial untuk mengelola pergerakan arus
- Mempromosikan pendalaman keuangan pasar valuta asing
- Mendukung manajemen cadangan devisa sebagai bentuk self insurance

3. Samita (1901016125)
Faktor apa saja yang menciptakan stabilititas sistem keuangan yang stabil dan sehat?
Jawab : Nur Riska (1901016019)
Sistem keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian. pabila
sistem keuangan tidak stabil dan tidak berfungsi secara efisien, pengalokasian dana
tidak akan berjalan dengan baik sehingga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Untuk menciptakan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) yang stabil dan sehat, perlu
didukung oleh beberapa faktor, yaitu:
1. lingkungan ekonomi makro yang stabil;
2. lembaga keuangan yang dikelola baik;
3. pengawasan institusi keuangan yang efektif; dan
4. sistem pembayaran yang aman dan handal

4. M. Hafiz khalik (1901016083)


jelaskan apa saja konsep bauran kebijakan moneter dengan kebijakan makroprudensial
yang dibuat oleh bank indonesia?
Dijawab : Uvy Lutfiatun Ni'mah (1901016017)

Konsep bauran kebijakan Bank sentral.


- Kebijakan moneter diarahkan untuk mencapai stabilitas harga dengan memberi
pertimbangan yang lebih pada harga aset (finansial dan properti)
- Kebijakan makroprudensial mencakup pengaturan dan pengawasan terhadap lembaga
jasa keuangan dari perspektif makro dan fokus pada risiko sistematik untuk menjaga SSK

- Manajemen aliran modal asing diarahkan untuk memitagsi risiko prosiklisitas dan risiko
sistemik yang muncuk dan akumulasi utang luar negeri dan volatilitas aliran modal asing

*Bauran Kebijakan Moneter dan Makroprudensial (instrumen)*


- Menjaga otonomi kebijakan moneter dalam mencapai harga
- Menetepkan suku bunga kebijakan untuk memberikan sinyal dan mengeloloa inflasi
- Mengoptimalkan instrumen makroprudensial untuk mengelola likuiditas mencegah
risiko sektor keuangan

*Manajemen Nilai Tukar*


- Menstabilisasi pergerakan nilai tukar sejalan dengan fundementalnya
- Konsisten dengan pencapaian sasaran inflasi
- Intervensi nilai tukar untuk mengurangi volatilitas jangka pendek
- Mencari keseimbangan optimal antara menyediakan ruang untuk apresisasi depresiasi
dan mengelola kecukupan cadangan devisa

*Manajemen Arus Modal*


- Mengelola dinamika arus modal dalam mendukung stabilitas makroekonomi
- Utilitas instrumen makroprudensial untuk mengelola pergerakan arus
- Mempromosikan pendalaman keuangan pasar valuta asing
- Mendukung manajemen cadangan devisa sebagai bentuk self insurance

5. Andi Siwi (1901016016):


Coba jelaskan apa saja akibat dari ketidakstabilan sistem keuangan ?
Jawab:
Handayani
(1901016099)

• Transmisi kebijakan moneter tidak berfungsi secara normal sehingga kebijakan


moneter menjadi tidak efektif.

• Fungsi intermediasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya akibat alokasi dana
yang tidak tepat sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi.

• Ketidakpercayaan publik terhadap sistem keuangan yang umumnya akan diikuti


dengan perilaku panik para investor untuk menarik dananya sehingga mendorong
terjadinya kesulitan likuiditas.

• Sangat tingginya biaya penyelamatan terhadap sistem keuangan apabila terjadi krisis
yang bersifat sistemik.
KELOMPOK 5
1. Yulia Rizkawati (1901016023) - Bagaimana strategi kebijakan moneter dalam
menghadapi keadaan krisis ekonomi akibat pandemi covid 19?
Jawab: Febby Febryanti (1901016014)
Sejak merebaknya pandemi Covid-19, Bank Indonesia (BI) terus memperkuat seluruh
instrumen bauran kebijakan untuk melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah,
mengendalikan inflasi, dan mendukung stabilitas sistem keuangan. Pada saat yang
sama, BI juga giat mencegah penurunan kegiatan ekonomi lebih lanjut melalui
koordinasi erat dengan Pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
Bauran kebijakan BI tersebut terdiri dari enam aspek penting:
Pertama, penurunan suku bunga kebijakan moneter.
Kedua, BI juga melakukan stabilisasi dan penguatan rupiah melalui peningkatan
intensitas kebijakan intervensi baik di pasar spot, Domestic Non Deliverable Forward
(DNDF), maupun pembelian SBN dari pasar sekunder.
Ketiga, BI terus memperluas instrumen dan transaksi di pasar uang dan pasar valas. Hal
ini ditempuh, antara lain dengan menyediakan lebih banyak instrumen lindung nilai
terhadap risiko nilai tukar rupiah melalui transaksi DNDF; memperbanyak transaksi swap
valas; menyediakan term repo untuk kebutuhan perbankan; serta memperkuat operasi
moneter dan pendalaman pasar keuangan syariah melalui berbagai instrumen.
Keempat, untuk mendorong pembiayaan bagi dunia usaha dan pemulihan ekonomi
nasional, BI telah melakukan injeksi likuiditas (quantitative easing) ke pasar uang dan
perbankan dalam jumlah yang besar.
Kelima, pelonggaran kebijakan makroprudensial untuk mendorong perbankan dalam
pembiayaan dunia usaha dan ekonomi.
Keenam, kemudahan dan kelancaran sistem pembayaran baik tunai maupun nontunai
untuk mendukung berbagai transaksi ekonomi dan keuangan.
Selain itu, pembayaran nontunai juga dimaksudkan untuk mendukung program-
program pemerintah dalam menyalurkan dana bantuan sosial, seperti program keluarga
harapan (PKH) dan bantuan pangan nontunai (BPNT), program kartu prakerja, dan
program kartu Indonesia pintar-kuliah.
2. Nur Riska (1901016019) - Mengapa Bank Indonesia menganut kebijakan inflation
targeting?
Jawab : Samita (1901016125)
Pencapaian target inflasi yang rendah merupakan agenda besar yang saat ini sedang
diemban oleh Bank Indonesia. Target ini tentunya tidak terlepas dari strategi kebijakan
moneter baru yang saat ini sedang diimplementasikan oleh Bank Sentral yaitu Inflation
Targeting (IT).
Dua prasyarat utama untuk mengadopsi kebijakan target inflasi adalah tingkat
kemandirian kebijakan moneter dan tidak adanya dominasi fiskal. Sebuah negara apabila
telah memenuhi persyaratan ini bisa melakukan kebijakan moneter target inflasi.
Indonesia menganut target inflasi ini dimana tujuan utama dari Bank Indonesia adalah
mencapai stabilitas nilai rupiah dan tujuan lain adalah untuk mengejar stabilitas harga
melalui kerangka target inflasi (IT).

3. Achmad Ary nur Rahman (1901016003) - Apa saja dampak penerapan ITF bagi
pertumbuhan ekonomi Indonesia?
Jawab : Davi Fariani (1901016146)
Inflation Targeting Framework (ITF) pada dasarnya merupakan kerangka kerja kebijakan
moneter dengan menggunakan sasaran operasional suku bunga. Penerapan ITF
menyebabkan bank sentral mengumumkan secara eksplisit kepada masyarakat berkaitan
dengan target inflasi yang akan dicapai. Bank sentral dikatakan kredibel apabila mampu
mencapai target inflasi yang telah ditetapkan. Kredibilitas bank sentral akan mampu
mempengaruhi ekspektasi masyarakat sesuai dengan target inflasi yang sudah
ditetapkan untuk penerapan ITF di Indonesia dimulai sejak tahun 2000. Namun,
penerapan ITF sepenuhnya terjadi pada tahun 2005. Sebagai Implikasi dari kebijakan ITF
di Indonesia menyebabkan laju inflasi yang rendah di tahun 2006 sebesar 6,6%
dibandingkan tahun 2005 sebesar 17,1%. Pentargetan inflasi di tahun 2005 sebesar 4-
5% dan 7-9% tahun 2006. Begitu pula di tahun 2007, laju inflasi masih di angka 6,6%
dengan target inflasi sebesar 5-7%. Dan terus dilanjutkan hingga sekarang melalui
pulikasi laporan Kebijakan moneter tiap tahunan.
4. Nurul Hidayah - Apakah tingkat inflasi yg sekarang sudah baik apa masih jauh dr
harapan??
jawab : Maretha Nur Anggraini P (1901016123)
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Juli) 2021 sebesar 0,81 persen dan tingkat inflasi
tahun ke tahun (Juli 2021 terhadap Juli 2020) sebesar 1,52 persen. Para pakar ekonomi
pun berpendapat sama dengan pemerintah Indonesia. Menurut mereka, tingkat inflasi
1-3% adalah hal yang lumrah dan justru menunjukkan ekonomi negara yang sehat.

5. Indah Ike Saputri (1901016032) - Jelaskan pelaksanaan inflation targeting framework


di indonesia?
Jawab : Jessica Aqhsari (1901016033)
Pelaksanaan ITF di Indonesia mengikuti prinsip dasar bahwa ITF adalah framework,
bukan rule. Dengan prinsip ini, kebijakan moneter tidak dilaksanakan secara kaku.
Pelaksanaan kebijakan moneter juga mempertimbangkan sasaran-sasaran
pembangunan yang lebih luas antara lain pertumbuhan ekonomi. Berbeda dengan
prinsip full discretionary, ITF menuntut agar discretionary policy dalam pelaksanaan
kebijakan moneter bersifat terbatas.
Dengan prinsip dasar tersebut, Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter dengan
elemen-elemen pokok sebagai berikut.
Pertama, suku bunga (BI-rate) digunakan sebagai sasaran operasional moneter
menggantikan uang beredar. Perubahan sasaran operasional moneter ini didasarkan
pada pertimbangan makin lemahnya hubungan antara uang beredar dengan laju inflasi.
Kedua, kebijakan moneter diperkuat dengan strategi yang bersifat pre-emptive atau
forward looking. Elemen dasar ini sekaligus merupakan tantangan besar bagi Bank
Indonesia mengingat inflasi di Indonesia lebih banyak dipengaruhi oleh ekspektasi inflasi
yang bersifat adaptif (inertia). Bank Indonesia menyebutkan, misalnya sekitar 74% inflasi
pada tahun 2001 dan sekitar 89% inflasi pada tahun 2004 terutama disumbang oleh
ekspektasi yang bersifat adaptif.
Ketiga, terkait dengan unsur kedua, pelaksanaan ITF membutuhkan komunikasi yang
efektif dan transparan kepada masyarakat luas. Ini diperlukan agar langkah-langkah
kebijakan yang akan ditempuh ke depan benar-benar dipahami secara utuh oleh
masyarakat.
Keempat, peningkatan koordinasi yang lebih kuat dengan Pemerintah. Elemen ini sangat
penting dalam rangka pencapaian sasaran inflasi yang ditetapkan mengingat faktor-
faktor pendorong inflasi tidak sepenuhnya berada dalam lingkup kewenangan Bank
Indonesia. Bank Indonesia relatif hanya dapat mempengaruhi stabilitas dari sisi
permintaan.
*✨Pertanyaan&Jawaban Kelompok 6✨*

Pertanyaan
1. Davi Fariani (1901016146) Pada kebijakan fiskal sengaja, dilakukan saat kondisi tidak
bisa ditebak sebelumnya, kondisi perekonomian Indonesia seperti apa yang membuat
pemerintah mengambil kebijakan tersebut?
Jawaban
Indah Ike Saputri (1901016032)
Kebijakan fiskal sengaja dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai problem ekonomi
nasional . Hal yang dapat dilakukan adalah dengan memanipulasi anggaran belanja
secara sengaja, baik melalui perubahan pajak maupun melalui perubahaan pengeluaran
negara. Dalam kebijakan fiskal disengaja terdapat 3 bentuk diantaranya adalah:

Mengubah pengeluaraan pemerintah


Mengubah sistem pemungutan pajak
Mengubah pengelolaan pemerintah dan sistem pemungutan pajak secara nasional.

2. Handayani (1901016099)
Bagaimana kebijakan fiskal dapat meningkatkan laju investasi?

Jawab : Rinda Aliana Sari (1901016093)


Kebijakan fiskal dapat meningkatkan laju investasi yaitu dengan cara pemerintah
memberikan aturan bebas pajak seperti tax holiday dan tax allowance dimana Tax
holiday yaitu perusahaan akan dibebaskan dari pajak penghasilan badan selama 10
tahun paling lama dan minimal 5 tahun sejak dimulainya produksi komersial. Setelah itu
perusahaan akan diberikan potongan pajak penghasilan dari pajak terutang sebanyak
50% selama 2 tahun. sedangkan Tax allowance yaitu perusahaan akan diberikan
potongan pajak 30% maksimal dihitung dari besar investasi yang ditanamkan, serta
kompensasi kerugian yang tidak lebih dari 10 tahun. dengan demikian laju investasi
akan meningkat karena perusahaan rintisan baru atau start berani berinvestasi tanpa
dibayangi oleh beban pajak yang akan mereka terima sampai perusahaan mereka stabil.

3.Febby febryanti (1901016014)


Indonesia mengikuti kebijakan fiskal berdasarkan asas apa dalam perspektif ekonomi
islam?

Jawab : Shella Desiyana (1901016077)


Sistem kebijakan fiskal Negara Indonesia telah dinyatakan dalam
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 23: 1. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat
tidak menyetujui anggaran yang diusulkan oleh pemerintah, maka pemerintah
menjalankan anggaran tahun yang lalu; 2. Segala pajak untuk keperluan negara
berdasarkan undang-undang; 3. Macam-macam dan harga mata uang
ditetapkan dengan undang-undang; 4. Hal keuangan negara selanjutnya diatur
dengan undang-undang; 5. Untuk memeriksa tanggung jawab tentang
keuangan negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan, yang
peraturannya ditetapkan dengan undang-undang. Hasil pemeriksaan itu
diberitahukan kepada Dewan Perwakilan rakyat.
UUD 1945 di atas memberikan amanat kepada pemerintah agar
senantiasa membuat kebijakan fiskal setahun sekali yang diformasikan dalam
APBN. Untuk itu, kebijakan fiskal Negara Indonesia mengikuti asas berkala.

4. Imam Fajar Sidik (1901016060)


Dalam kebijakan yang menyangkut perpajakan dijelaskan bahwa pajak merupakan
pendapatan yang paling besar disamping pendapatan yang berasal dari migas. Mengapa
demikian ?
Jawab : Khairun Nisa (1901016008)
Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya
di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan
negara untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Di
sisi lain pajak juga sangat penting dalam mengatur pertumbuhan ekonomi melalui
kebijaksanaan pajak. Selain itu, pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam
kehidupan bernegara, pajak mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
1). Fungsi Anggaran (Budgetair), Pajak berfungsi membiayai seluruh pengeluaran-
pengeluaran yang berkaitan dengan proses pemerintahan.
2). Fungsi Mengatur (Regulerend), yaitu pajak digunakan pemerintah sebagai alat untuk
mencapai tujuan tertentu dan pelengkap dari fungsi anggaran. Pemerintah dapat
mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak.
3). Fungsi Stabilitas, yaitu pajak membuat pemerintah memiliki dana untuk menjalankan
kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga, sehingga inflasi dapat
dikendalikan.
4). Fungsi Retribusi Pendapatan, yaitu pajak digunakan untuk membiayai semua
kepentingan umum. Termasuk untuk membiayai pembangunan sehingga dapat
membuka kesempatan kerja, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

5. Handika Saputra (1901016081)


Dalam kebijakan fiskal terdapat 2 instrument kebijakan fiskal yaitu instrument kontraktif
dan ekspansif, Dalam kondisi apa pemerintah menggunakan kedua instrument
tersebut ?

Jawab : Amalia Eka Agustina (1901016097)


Kebijakan Moneter Ekspansif sering disebut kebijakan uang Longgar (easy money policy)
ialah kebijakan yang mengatur jumlah uang yang dipasok dalam perekonomian.
Caranya dengan menurunkan suku bunga, membeli sekuritas pemerintah oleh bank
sentral, dan menurunkan persyaratan cadangan untuk bank. Kebijakan ekspansif juga
akan menurunkan tingkat pengangguran dan merangsang aktivitas bisnis atau kegiatan
belanja konsumen.
Contohnya, kebijakan ekspansif biasa diterapkan untuk mengurangi angka
pengangguran karena ketersediaan uang dalam jumlah banyak akan merangsang
kegiatan bisnis sehingga pasar tenaga kerja semakin besar. Dengan otoritas fiskal, bank
sentral mengontrol nilai tukar mata uang dalam negeri (Rupiah) terhadap mata uang
asing. Contoh konkretnya, yaitu bank Indonesia menambah jumlah uang beredar
dengan mengeluarkan lebih banyak uang cetak. Mata uang Rupiah menjadi lebih murah
daripada mata uang negara lain.

Sedangkan
Kebijakan Moneter Kontraktif adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah
uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi.
Kebijakan moneter kontraktif disebut kebijakan uang ketat (tight money policy) ialah
kebijakan mengurangi jumlah uang yang beredar.
Contoh Kebijakan Moneter di Indonesia Beberapa contoh monetary policy yang telah
diterapkan di Indonesia, adalah sebagai berikut: Bank Indonesia (BI ) melakukan lelang
sertifikatnya, atau bisa juga melalui pembelian surat berharga di pasar modal. BI dapat
menurunkan suku bunga jika kondisi ekonomi sesuai dengan ekspektasi. Sebaliknya, BI
bisa menaikkan suku bunga bila ingin membatasi aktivitas ekonomi sehingga aliran uang
berkurang.
Ketika perekonomian mengalami resesi maka peredaran uang akan meningkat sehingga
aktivitas perekonomian meningkat. Contohnya adalah membeli sekuritas (surat-surat
berharga) Saat terjadi inflasi, BI akan mengurangi aliran uang ke masyarakat dengan
menjual surat berharga untuk mengurangi aktivitas ekonomi yang berlebihan.
🍓Pertanyaan dan Jawaban Kelompok 7🍓

1. Pertanyaan : M. Akmal Priandana


Jelaskan bagaimana proses kerja sistem penambahan jumlah uang hingga akhirnya
dapat menurunkan tingkat suku bunga?

Jawaban : Agus Miwati (1901016115)


Salah satu bentuk dari kebijakan moneter yaitu dengan mengendalikan jumlah uang
beredar agar tidak beredar dalam jumlah yang berlebihan. Apabila jumlah uang yang
beredar banyak, maka akan menyebabkan terjadinya peningkatan harga-harga (inflasi)
yang nantinya dapat berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.
Kenaikan suku bunga pada umumnya berpengaruh terhadap penurunan jumlah uang
beredar di bank dan sebaliknya penurunan suku bunga bank akan mendorong
peningkatan jumlah uang beredar.
Apabila permintaan akan pinjaman bertambah dan persediaan simpanan dana
masyarakat terbatas, maka suku bunga pinjaman bank akan naik. Berlaku juga untuk
sebaliknya, ketika permintaan pinjaman berkurang dan persediaan simpanan dana
masyarakat melimpah, maka suku bunga bank akan turun

2. Pertanyaan : Muhammad Vikrie Rizaldy (1901016132) Kelompok 2


Bagaimana pandangan Keynesian tentang penawaran uang dapat mempengaruhi
tingkat suku bunga?

Jawaban : Andi Desy Ramadania (1901016066)


Keynes beranggapan. Bahwa perubahan jumlah uang beredar akan mempengaruhi
keseimbangan pasar uang dan menentukan tingkat bunga.

Tingkat bunga tersebut akan mempengaruhi tingkat investasi dan melalui mekanisme
angka penggada akan mempengaruhi tingkat output nasional atau pendapatan
nasional.

3. Pertanyaan : Muhammad farhan (1901016046) Kelompok 2


mengapa dari pihak moneter tidak menyukai kebijakan fiskal dari keynesian?

Jawaban : Riska Sagita (1901016074)


Kaum monetaris tidak percaya pda teori Keynesian yang mengatakan bahwa
perekonomian cenderung berada pada keseimbangan tingkat output rendah disebabkan
kurang ampuhnya mekanisme korektif untuk membawa pasar kembali pada posisi
keseimbangan pemanfaatan sumber daya penuh. Dalam hal ini kubu monetaris
mengritik bahwa ada kekuatan-kekuatan pasar yang tidak diikutkan dalam model yang
dikembangkan Kubu Keynesian. Dua di antara kekuatan-kekuatan tersebut adalah
turunnya suku bunga akan mendorong investasi dan turunnya tingkat harga akan
mendorong konsumsi melalui apa yangdisebut Pigoileffect. Bagi kubu monetanis
perekonomian cenderung berada dalam posisi keseimbangan, di mana sumber daya
digunakan penuh.

4. Pertanyaan : Muhammad Marjuki Kel 2


Menjelaskan lebih detail lagi pendapat dari moneteris?
Jawaban : Husnul Khotimah
Monetaris mengacu pada ekonom yang memiliki keyakinan kuat bahwa perubahan
jumlah uang beredar adalah penentu utama kinerja ekonomi dan perilaku siklus bisnis.
Dalam argumen mereka, kesehatan ekonomi suatu negara tergantung pada suplai
moneter atau uang. Dari sana, muncul kebijakan moneter.

Ketika jumlah uang beredar meningkat, ekonomi akan tumbuh, dan jika jumlah uang
beredar menyusut, maka pertumbuhan ekonomi akan melemah. Oleh karena itu,
mereka memandang kebijakan moneter sebagai alat yang lebih efektif untuk
mempengaruhi kegiatan ekonomi. Monetaris menganjurkan penggunaan kebijakan
moneter alih-alih kebijakan fiskal untuk mengendalikan siklus dalam PDB riil, inflasi, dan
lapangan kerja.

Bank sentral melakukan kebijakan moneter untuk mempengaruhi jumlah uang beredar
dan ketersediaan kredit dalam perekonomian. Untuk implementasi, bank sentral
menggunakan beberapa instrumen, termasuk suku bunga kebijakan, operasi pasar
terbuka, dan rasio cadangan wajib.

5. Pertanyaan : Amalia Eka Agustin ( 1901016097) Kel. 6


Seperti apa pendekatan Keynesian dan monetaris terhadap dinamika cadangan devisa ?

Jawaban : Nanik
Landasan teori yang digunakan adalah Keynesian Balance of Payment Theory (KBPT) dan
Monetary Approach to the Balance of Payment (MABP). KBPT terpusat pada pendekatan
jangka pendek, sedangkan MABP terpusat pada pendekatan jangka panjang.
Dalam jangka panjang Variabel Pertumbuhan Ekonomi terbukti mempunyai hubungan
positif yang signifikan dengan Cadangan Devisa. Dengan demikian temuan penelitian ini
konsisten dengan MABP yang menyatakan bahwa hubungan antara Pertumbuhan
Ekonomi dengan Cadangan Devisa adalah positif. Dalam jangka panjang Variabel Kredit
Domestik terbukti mempunyai hubungan
negatif yang signifikan dengan Cadangan Devisa. Dengan demikian temuan penelitian
ini konsisten dengan KBPT dan MABP yang menyatakan bahwa hubungan antara Kredit
Domestik dengan Cadangan Devisa adalah
negatif.

6. Pertanyaan : Indah kurnia safitri Kel 1


Diantara kedua pendapat antara keynesian dan moneteresi yg mana yg paling
berpengaruh terhadap perekonomian d dunia?

Jawaban : Riska Sagita (1901016074)


Yang paling berjasa dalam menekan laju pertumbuhan uang terhadap aktivitas-aktivitas
ekonomi terkhususnya di Indonesia adalah kaum moneteris, terutama Friedman, salah
satunya bisa terlihat adalah kebijaksanaan deregulasi dan debirokratisasi, mengurangi
cengkaraman pemerintah yang kelewat besar dalam perekonomian indonesia. begitu
juga dalam mengatasi inflasi tahun 1992 dan tahun 1994, pemerintah juga terlihat
berusaha untuk menekan laju inflasi dibawah dua digit, sebab para pakar ekonomi di
indonesia, dan juga kaum praktisi, telah mengetahui dampak negatif yang sangat besar
dan keadaan inflasi, yang secara sangat vocal disuarakan oleh milton friedman dan kubu
monetaris
PERTANYAAN DAN JAWABAN KELOMPOK 8

1.Awaludin ( 1901016159 )
Pertanyaan:
Dalam ppt tadi terdapat dua analisis menentukan harga saham, jelaskan kedua analisis
tersebut ?

Jawaban:
Handika saputra (1901016081)
Ada dua macam analisis yang banyak digunakan untuk menentukan harga saham,
yaitu :
1. Analisis Teknikal (Technical Analysis) yaitu menentukkan harga saham dengan
menggunakan data pasar dari saham misalnya harga saham, volume transaksi saham
dan indeks pasar.
2. Analisis Fundamental (Fundamental Analysis) atau analisis perusahaan (company
analysis) yaitu menentukan harga saham dengan menggunakan data fundamental, yaitu
data yang berasal dari keuangan perusahaan, misalnya: laba, deviden yang dibayar,
penjualan, pertumbuhan dan prospek perusahaan dan kondisi industri perusahaan.

2. Dini Maulidiyah Sobirin (1901016087)


Pertanyaan:
Apa maksud dari tujuan investasi pada poin terciptanya keberlanjutan dalam investasi
tersebut?

Jawaban:
Diana Apringga Dewi (1901016024)
Keberlanjutan disini maksudnya adalah ketika seseorang berinvestasi secara terus
menerus dimana hal ini menurut penelitian yg telah ada dipercaya bahwa mayoritas
investor melakukannya untuk mendapatkan imbal hasil atau keuntungan yg lebih besar.
temuan ini juga menunjukkan investor semakin percaya dengan mendukung investasi
berkelanjutan pada perusahaan yg paling fokus dalam pengelolaan masalah lingkungan,
sosial dan pemerintahan.

3. Muhammad Vikrie Rizaldy (1901016132)


Pertanyaan:
Jika dividen tidak di ambil oleh pemegang saham dalam jangka waktu lama apakah akan
berubah menjadi punya perusahaan ? Dan jelaskan juga akibat jika pemegang saham
mengambil deviden?

Jawaban:
Ella Oktaviani (1901016011)
Dividen yang Telah Dimasukkan Cadangan Khusus, Tidak Diambil Dalam Jangka Waktu
10 Tahun, Jatuh Menjadi Hak Perseroan
Seperti yang dijelaskan di atas, dividen yang tidak diambil pemegang saham setelah 5
tahun dari tanggal pembayaran dividen ditetapkan, dividen tersebut dimasukkan ke
dalam cadangan khusus.

Kalau dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus:


tidak diambil pemegang saham dalam jangka waktu 10 tahun,
maka dividen dimaksud jatuh menjadi hak perseroan.

Jumlah dividen yang tidak diambil dan menjadi hak Perseroan dibukukan dalam pos
pendapatan lain-lain dari Perseroan.

4. Maulia Nur Annisa (1901016096)


Pertanyaan:
Tolong jelaskan apa perbedaan dari saham biasa dan saham preferen ?

Jawaban:
Muhammad Akmal Priandana (1901016026)
Perbedaannya terletak dari hak hak yang di miliki si pemilik saham tersebut dimana
pemegang saham biasa tidak memiliki hak-hak istimewa untuk menentukan kebijakan
seperti pada saham preferen karena pemegang saham biasa hanya prioritas nomor 3
dibawah obligasi dan saham preferen sedangkan pemilik saham preferen mempunyai
hak lebih dibandingkan dengam hak pemilik saham biasa contohnya pemegang saham
preferen akan memperoleh dividen terlebih dulu sehingga saat pembagian dividen
pemegang saham biasa bisa jadi tidak kebagian karena sudah dibagi ke semua
pemegang saham yang menjadi prioritas serta hal tersebut juga terjadi dalam hasil
likuidasi aset perusahaan kemudian saham preferen memiliki hak suara yang lebih
dibandingkan dengan pemegang saham biasa contohnya seperti hak suara dalam
pemilihan direksi sehingga agar tidak lengser para manajemen berusaha semaksimal
mungkin dalam membayar ketepatan pembayaran dividen preferen.

5. Agus Miwati
Pertanyaan:
Apa yang di maksd dengan capital gain ?

Jawaban:
Nurul hidayah (1901016079)
Keuntungan Modal adalah suatu keuntungan atau laba yang diperoleh dari investasi
dalam surat berharga atau efek, seperti saham, obligasi atau dalam bidang properti,
dimana nilainya melebihi harga pembelian.

Contoh :

jika harga jual melebihi harga beli saham tersebut. Contoh: Investor A membeli saham
PT. X, yang listing di Bursa Efek, setahun yang lalu dengan harga Rp 3.500. Saat ini
harga saham PT. X telah meningkat menjadi Rp 3.750. Jika investor A menjual
sahamnya pada harga tersebut, maka ia akan menikmati Capital Gain atau keuntungan
sebesar Rp 250 per saham(tanpa perhitungan pajak dan komisi). Risiko Investasi pada
saham.
*PERTANYAAN & JAWABAN KELOMPOK 9*

1. Shella D. (1901016077)
Bagaimana cara mengelola risiko dalam investasi agar dampaknya bisa diminimalisir?

Jawaban: (Vefriyanti, 191016040)


Cara mengelola risiko dalam investasi agar dampaknya bisa diminimalisir yaitu dengan
cara melaksanakan manajemen resiko, menghitung setiap langkah investasi dengan
melakukan analisis-analisis sebelum memutuskan untuk berinvestasi sehingga
pertimbangan resiko sudah diketahui.

Ada 5 hal yg wajib kita lakukan untuk meminimalisir risiko inovasi, langkah pertma
yaitu :

1. Diversifikasi
Diversifikasi langkah pertama meminimalisir risiko investasi, yang berarti membagi risiko
investasi. Atau dengan kata lain tidak menaruh telur dalam satu keranjang. Apabila
Anda adalah investor pemula, maka tidak ada salahnya berinvestasi dari yang mudah
dan murah,

2. Memperpanjang waktu investasi


Risiko investasi juga bisa diminimalisir dengan perpanjangan waktu. Beberapa jenis
saham dan reksadana baru akan terlihat bagaimana kinerjanya setelah 3-5 tahun,
bahkan lebih dan mampu memberikan hasil imbal balik yang lebih baik daripada kalau
Anda melakukan trading harian.

3. Risk management
Managemen risiko ini sebenarnya mengatur resiko, agar Anda tidak selalunya was-was
dalam berinvestasi. Dengan kata lain, bisa menjawab seberapa besarkah Anda bisa
menerima kerugian? Kalau misalnya Anda sampai tidak bisa tidur karena khawatir
dengan investasi yang Anda lakukan, maka artinya investasi yang Anda lakukan sudah
salah.

4. Tenang dan jangan panik


Kalau Anda mendapati portfolio yang Anda miliki mendadak mengalami kerugian dan
merah, sehingga ada potensi rugi yang belum terealisasi yang lumayan tinggi, sebaiknya
tidak terburu-buru mengambil keputusan untuk jual rugi atau cut loss.

5. Switching
Switching adalah salah satu upaya untuk memperkecil risiko investasi. Misal untuk saat
ini instrumen investasi pilihan Anda ternyata sedang merugi, maka tidak ada salahnya
juga untuk mengganti dengan instrumen investasi yang sedang naik.
2. Andi Desy (1901016066)
Bagaimana hubungan antara resiko dan hasil pada suatu investasi?
Jawab : Yulia Rizkawati (1901016023)
Hubungan antara resiko dan hasil pada suatu investasi adalah semakin tinggi resiko
maka semakin besar keuntungan yang dijanjikan dari investasi, begitu pula sebaliknya
semakin rendah resiko semakin kecil return yang akan diberikan karena dalam investasi
dikenal dengan "high risk, high return"

3. Rinda (1901016093)
Apakah investor asing penting untuk indonesia?
Jawab : Andi Siwi S (1901016016)
Iya, karena dengan adanya investor asing menjadi modal baru untuk membantu
mendanai berbagai sektor yang kekurangan dana, investasi asing inu juga bnyak
membuka lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.

4. Pertanyaan : Shinta Devia (1901016012)


apa saja dampak jangka panjang dari pandemi covid 19 terhadap investasi di Indonesia?
Jawaban : Sinta Hesti (1901016007)
Siapa yang Paling Terdampak?
Ida Fauziah, Menteri Ketenagakerjaan, memaparkan bahwa salah satu target industri
yang paling merasakan dampak dari COVID-19 adalah sektor pariwisata. Hal ini
terutama disebabkan oleh kebijakan Indonesia dan negara lain yang menutup akses
bandara dari penerbangan internasional yang membuat jumlah kunjungan turis ke
Indonesia anjlok. Badan Pusat Statistik mencatat, terdapat penurunan sebesar 7,62%
pada kunjungan wisatawan mancanegara di bulan Januari 2020, periode saat COVID-19
mulai merebak di dunia. Akibatnya, menurut Kementerian Ketenagakerjaan, tidak sedikit
pemilik hotel di Bali dan Batam yang terpaksa merumahkan karyawan mereka.

Organisasi Buruh Internasional (ILO) juga memprediksi, pandemi Corona akan membuat
lebih dari 20 juta orang di dunia kehilangan pekerjaannya. Hal ini setara dengan kondisi
pada krisis keuangan global yang terjadi pada rentang 2008-2009, yang mana jumlah
pengangguran level dunia mencapai 22 juta orang.

5. Muhammad syafiq exfiranzah(1901016088)


Coba jelaskan mengapa investasi yang dilakukan oleh pemerintah pada umumnya tidak
dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan jelaskan dan sebutkan bentuk
investasinya!!
Jawaban : Dewie Ayu Eka Saputri (1701015149)

Investasi yang dilaksanakan oleh pemerintah dimaksudkan untuk memperoleh manfaat


ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya.
Investasi pemerintah sebagaimana dimaksud bertujuan untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dalam rangka memajukan kesejahteraan umum.
Investasi pemerintah dilakukan dalam bentuk :
a. investasi surat berharga; dan/atau
b. investasi langsung.

Investasi sebagaimana dimaksud pada poin *(b) investasi langsung* meliputi :


a. investasi dengan cara pembelian saham; dan/atau
b. investasi dengan cara pembelian surat utang.

Investasi sebagaimana dimaksud pada *poin (b) investasi dengan cara pembelian surat
utang* meliputi :
a. investasi langsung jangka panjang yang bersifat non permanen dengan cara pola
kerja sama pemerintah dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur dan non
infrastruktur; dan/atau
b. investasi langsung jangka panjang yang bersifat permanen dengan cara penyertaan
modal kepada BUMN/BUMD, dan perseroan terbatas lainnya.

Investasi sebagaimana dimaksud pada *poin (b) tentang investasi langsung jangka
panjang yg bersifat permanen* dilaksanakan sesuai ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.

6. Nur Maaidatul Husna (1901016078)


Sebutkan dan jelaskan secara singkat mengenai dasar-dasar keputusan investasi ?

Jawaban : (Vefriyanti, 1901016040)


Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return yang diharapkan, tingkat resiko,
serta hubungan antara return dan risiko. Menurut Jogiyanto Hartono dalam bukunya
“Analisis Investasi dan Portofolio”, mengemukakan bahwa “Dasar keputusan investasi
terdiri dari Return dan Resiko. Return merupakan alasan utama orang berinvestasi yaitu
untuk memperoleh keuntungan. Sudah sewajarnya jika investor mengharapkan return
yang setinggi-tingginya dari investasi yang dilakukannya. Tetapi, ada hal penting yang
harus selalu dipertimbangkan, yaitu berapa besar risiko yang harus ditanggung dari
investasi tersebut. Umumnya semakin besar risiko, maka semakin besar pula tingkat
return” (2002).
Tanya Jawab Kelompok 10 🤟🏻

1. Rismauli J.D Br Situmorang (1901016042)

Dalam melakukan transaksi valas terdapat beberapa tujuan. Jelaskan tujuan melakukan
valas tsb?

Jawaban : M. Hafiz Khalik (1901016083)

1)Tujuan transaksi valas untuk transaksi pembayaran


Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan importir di Indonesia melakukan pembelian
sejumlah barang dengan perusahaan di Jerman. Pembayaran dilakukan tergantung sales
contract yang telah disepakati kedua belah pihak apakah menggunakan Euro Jerman
atau Rupiah Indonesia.

2)Tujuan melakukan transaksi valas untuk mempertahankan daya beli


Kebijaksanaan pemerintah melakukan devaluasi bertujuan untuk meningkatkan ekspor
sehingga barang-barang kita di luar negeri menjadi lebih kompetitif. Dengan melakukan
devaluasi, maka nilai tukar rupiah diturunkan terhadap mata uang yang didevaluasikan.

3) Tujuan melakukan transaksi valas untuk mengirim uang ke luar negeri


Transfer ke luar negeri merupakan jasa bank dalam pengiriman uang ke luar negeri.
Sarana yang digunakan dalam pengiriman ini dapat dilakukan dengan telex, telepon,
faksimile atau sarana lainnya. pengiriman dapat dilakukan dengan menggunakan negara
pengirim atau negara yang akan dikirimkan.

4) Tujuan melakukan transaksi valas untuk mencari keuntungan


Transaksi valas dapat pula dilakukan untuk mencari keuntungan atau kemudahan-
kemudahan berbelanja. Sebagai contoh untuk mencari keuntungan nasabah dapat
menyimpan uangnya dalam bentuk deposito valas atau rekening giro valas. Keuntungan
dalam hal ini adalah di samping memperoleh suku bunga nasabah akan memperoleh
keuntungan dari kenaikan kurs yang terus menerus.
5) Tujuan transaksi valuta asing untuk pemagaran risiko (Hedging)
Dalam hal pemagaran risiko (Hedging), sering kali terhadap utang dalam valuta asing,
hal ini akibat daris ering terjadinya kenaikan kurs yang terus menerus. Kenaikan kurs ini
dapat meningkatkan nilai pinjaman atau utang jika tidak dilakukan hedging. Dengan
dilakukan hedging, minimal risiko kerugian dapat diperkecil seminimal mungkin.

6) Tujuan melakukan transaksi valuta asing agar memperoleh kemudahan berbelanja


Di antara berbagai tujuan melakukan transaksi valuta asing di atas, yang sedang
berkembang pesat sekarang ini adalah untuk tujuan kemudahan dalam berbelanja,
terutama sekali bagi mereka yang suka bepergian ke luar negeri. Kemudahan ini dapat
dilakukan dengan membeli travellers cheque (TC) atau cek perjalanan.

2.) Adri Setiawan (1901016116)


Pertanyaan :
" Menurut kelompok 10, jelaskan dan berikan contoh mengenai sentimen pasar ( yang
dimana di ppt menjelaskan *bersifat insidental* ).
Jawab oleh M ZAINAL ARIFIN (1901016057)
Sentiment pasar merupakan salah satu bidang dari Natural Languange Processing (NLP)
yang membangun sistem untuk mengenali dan mengekstraksi opini dalam bentuk teks.
Informasi berbentuk teks saat ini banyak terdapat di internet dalam format forum, blog,
media sosial, serta situs berisi review. Dengan bantuan sentiment , informasi yang
tadinya tidak terstruktur dapat diubah menjadi data yang lebih terstruktur.Data tersebut
dapat menjelaskan opini masyarakat mengenai produk, merek, layanan, politik, atau
topik lainnya.

Beberapa tipe sentiment pasar yaitu :

1. Fine-Grained Sentiment Analysis


Analisis sentimen yang satu ini merupakan salah satu jenis yang paling umum. Fokusnya
ada pada tingkat polaritas pendapat.

Tipe analisis sentimen ini akan mengelompokkan respon atau pendapat ke dalam
beberapa kategori seperti sangat positif, agak positif, netral, agak negatif, dan negatif.

2. Intent Sentiment Analysis


Tipe sentiment analysis berikut bertujuan untuk mengidentifikasi dan menggali lebih
dalam motivasi di balik pesan pengguna untuk melihat apakah itu termasuk keluhan,
saran, pendapat, pertanyaan atau justru penghargaan terhadap produk atau layananmu.

3. Aspect - Based Sentiment Analysis


Pada tipe analisis sentimen ini kamu dapat berfokus pada elemen-elemen yang lebih
spesifik dari produk atau layanan kamu.

Analisis sentimen berbasis aspek ini juga memungkinkanmu menghubungkan sentimen


spesifik dengan berbagai aspek produk atau layananmu.

3.) Dewie ayu eka saputri (1701015149) Kel 9


Nilai mata uang apa saja yg banyak digunakan dalam transaksi pasar valuta asing dan
dimana valuta asing diperdagangkan?
Jawab
M Zainal Arifin (1901016057)
Nilai mata uang yang sering di gunakan yaitu mata uang yang di transaksikan secara
internasional contohnya matau uang dolar.
Tempat di perdagangkan yaitu Pasar spotPasar spot adalah tempat jual beli mata uang
asing di bank dan money changer. Misalnya, saat kita ke luar negeri, tentu kita
membutuhkan mata uang negara yang dituju. Nah, biasanya kita akan menukar uang di
money changer.

4.)Maulia Nur Annisa (1901016096) Kelompok 4


Bagaimana hubungan antara nilai tukar dengan inflasi?

jawaban : Awaludin (1901016159)

Selain tingkat suku bunga, tingkat inflasi


mempengaruhi juga nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, dikarenakan inflasi
menyebabkan harga-harga di dalam negeri lebih mahal dari harga di luar negeri,
oleh sebab itu negara itu cenderung akan mengimpor barang-barang dan pada
akhirnya nilai mata uang negara tersebut menjadi jatuh. Faktor terakhir adalah
jumlah barang impor, semakin banyak barang impor yang masuk ke suatu negara,
maka nilai mata uang negara tersebut akan turun, diakibatkan permintaan mata
uang negara tersebut lebih sedikit dibandingkan permintaan negara pengimpor.

5. Maretha Nur Anggraini Pramesti (1901016123) kel 5


bagaimana jika permintaan akan valuta asing lebih besar daripada penawaran valuta
asing?

Jawaban : Imam Fajar Sidik (1901016060)

Analisis terhadap mekanisme penawaran dan permintaan yang terjadi di pasar valuta
asing dapat menjelaskan bagaimana suatu kurs ditetapkan. Perubahan mekanisme
penawaran dan permintaan dapat merubah titik kesetimbangan, dan kurs berubah
sesuai dengan kesetimbangannya.

Teori mekanisme pasar menjelaskan bahwa perubahan penawaran dan permintaan yang
terjadi di pasar menyebabkan perubahan terhadap nilai suatu barang. Dengan
pendekatan yang sama, maka kurs mata uang asing akan ditentukan oleh mekanisme
permintaan dan penawaran. Perubahan kekuatan permintaan dan penawaran terhadap
suatu mata uang menyebabkan perubahan kurs mata uang tersebut.

Kurs yang terbentuk merupakan cerminan dari keinginan para pelaku pasar. Pada
akhirnya kurs merepresentasikan kemampuan para pelaku pasar dalam menggeser atau
mempertahankan kurva permintaan dan penawaran. Melalui mekanisme permintaan
dan penawaran akan dicapai suatu kesepakatan dan terbentuknya kesetimbangan kurs.

Apabila permintaan terhadap suatu mata uang, misal permintaan terhadap Euro lebih
tinggi dari penawarannya, maka nilai Euro akan naik, begitu pula sebaliknya. Kurs
terbentuk ketika jumlah dan kurs yang diminta sama dengan jumlah dan kurs mata yang
ditawarkan. Kondisi ini disebut sebagai kondisi kesetimbangan kurs.

Anda mungkin juga menyukai