Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sari Maharani Arifianti

Nim : 050123183
Kelas : EKI VII E
Matkul : Perekonomian Indonesia

Soal

1. Paparkan rumus PNB, NNI, PI dan Rumus pertumbuhan ekonomi tahunan Growth (G).
2. Jelaskan teori pertumbuhan ekonomi menurut teori klasik dan neoklasik
3. Jelaskan faktor apa saja yang mentukan terjadinya perubahan struktur ekonomi.
4. Menurut teori Hollis Chenery ada empat faktor yangmenyebabkan kenaikan produksi
sector manufaktur. Jelaskan!

Jawaban

1. Berikut adalah rumus-rumus terkait dengan pengukuran ekonomi dan pertumbuhan ekonomi:

Produk Nasional Bruto (PNB):


PNB mengukur nilai total semua barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara atau badan
usaha dari suatu negara dalam suatu periode waktu. Rumusnya adalah:
PNB = PDB + Pendapatan Neto dari Luar Negeri
Pendapatan Nasional Neto (NNI):
NNI mengukur total pendapatan yang tersedia bagi warga negara suatu negara setelah
memperhitungkan pajak, subsidi, dan depresiasi. Rumusnya adalah:
NNI = PNB - Pajak Tidak Langsung + Subsidi
Pendapatan Pribadi (PI):
PI mengukur total pendapatan yang diterima oleh rumah tangga dan individu dalam suatu negara.
Rumusnya adalah:
PI = NNI - Penghematan Pemerintah - Depresiasi
Pertumbuhan Ekonomi Tahunan (Growth, G):
Pertumbuhan ekonomi tahunan mengukur perubahan persentase dalam PDB atau PNB dari satu
tahun ke tahun berikutnya. Rumusnya adalah:
G = [(PDB atau PNB Tahun Ini - PDB atau PNB Tahun Lalu) / PDB atau PNB Tahun Lalu] x
100
Semua rumus di atas adalah dasar-dasar dalam menganalisis kesejahteraan ekonomi suatu
negara.

2. Teori pertumbuhan ekonomi menurut teori klasik dan neoklasik memiliki pendekatan yang
berbeda, meskipun keduanya memandang pertumbuhan ekonomi sebagai tujuan yang penting.
Berikut penjelasan singkat tentang keduanya:

Teori Klasik:

Teori klasik, yang pertama kali dikembangkan oleh ekonom seperti Adam Smith dan David
Ricardo, menekankan pentingnya pasar bebas, persaingan, dan tangan tak terlihat pasar (invisible
hand) dalam mengatur pertumbuhan ekonomi.Teori ini berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi
akan mencapai tingkat kesetimbangan jangka panjang yang ditentukan oleh faktor-faktor produksi
seperti modal dan tenaga kerja.Klasik menganggap bahwa pemerintah harus campur tangan sedikit
dalam ekonomi dan biarkan mekanisme pasar bekerja tanpa gangguan.

Teori Neoklasik:

Teori neoklasik adalah perkembangan dari teori klasik dan muncul pada abad ke-19 hingga abad
ke-20. Neoklasik mempertahankan pandangan bahwa pasar bebas adalah penting untuk
pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mengintegrasikan elemen baru.Mereka menyoroti peran
teknologi dan inovasi dalam pertumbuhan ekonomi. Neoklasik percaya bahwa investasi dalam
modal fisik (seperti mesin dan pabrik) serta modal manusia (pendidikan dan keterampilan) dapat
meningkatkan produktivitas.Teori neoklasik juga mengakui pentingnya efisiensi alokasi sumber
daya, di mana sumber daya dialokasikan ke penggunaan terbaik melalui harga pasar.Selain itu,
neoklasik sering menganggap bahwa pemerintah dapat memiliki peran dalam memperbaiki
"kekagalan pasar" melalui regulasi dan kebijakan ekonomi yang bijak.Perbedaan utama antara
teori klasik dan neoklasik adalah pendekatan terhadap peran pemerintah dalam ekonomi. Klasik
cenderung mendukung campur tangan pemerintah yang lebih terbatas, sementara neoklasik
mengakui bahwa ada situasi di mana campur tangan pemerintah mungkin diperlukan untuk
memperbaiki pasar dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

3. Perubahan struktur ekonomi, yang juga dikenal sebagai transformasi struktural, adalah
pergeseran dalam komposisi sektor-sektor ekonomi suatu negara. Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi terjadinya perubahan struktur ekonomi antara lain:

a. Perkembangan Teknologi: Kemajuan teknologi dapat mengubah cara produksi dan


konsumsi, memungkinkan pertumbuhan sektor baru dan menurunkan kebutuhan pada
sektor-sektor tertentu.
b. Investasi: Investasi dalam infrastruktur, pendidikan, dan sektor-sektor strategis dapat
mendorong pertumbuhan sektor-sektor tertentu dan mengubah struktur ekonomi.

c. Demografi: Perubahan dalam jumlah dan komposisi penduduk, seperti pertumbuhan


penduduk muda atau lanjut usia, dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam
berbagai sektor.
d. Kebijakan Pemerintah: Kebijakan fiskal, moneter, dan perdagangan luar negeri dapat
memengaruhi investasi, produksi, dan perdagangan dalam berbagai sektor.

e. Globalisasi: Terlibat dalam perdagangan internasional dan hubungan ekonomi global dapat
memengaruhi struktur ekonomi suatu negara.

f. Perubahan Preferensi Konsumen: Perubahan dalam preferensi konsumen terhadap jenis


barang dan jasa tertentu dapat memicu pergeseran dalam sektor ekonomi.

g. Perubahan Sumber Daya Alam: Penemuan atau perubahan dalam ketersediaan sumber
daya alam dapat mempengaruhi sektor-sektor ekstraktif.
h. Perubahan Sosial dan Budaya: Perubahan dalam nilai-nilai sosial dan budaya dapat
mempengaruhi permintaan terhadap berbagai produk dan jasa.
i. Krisis Ekonomi: Krisis ekonomi, seperti resesi, dapat mengubah prioritas ekonomi dan
memicu perubahan struktur ekonomi.

Perubahan struktur ekonomi adalah hal yang alami dalam perkembangan ekonomi suatu negara.
Transformasi ini sering kali mencerminkan upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang
lebih berkelanjutan dan beragam. Pemerintah dan pemangku kepentingan ekonomi sering kali
berusaha mengelola perubahan ini untuk memaksimalkan manfaat ekonomi.

4. Teori Hollis Chenery mengidentifikasi empat faktor yang dapat menyebabkan kenaikan
produksi dalam sektor manufaktur. Faktor-faktor ini mencerminkan penyebab dasar pertumbuhan
sektor manufaktur dalam perekonomian suatu negara. Berikut adalah penjelasan singkat tentang
empat faktor tersebut:

 Peningkatan Permintaan Domestik dan Luar Negeri: Jika permintaan atas produk
manufaktur meningkat baik dari pasar dalam negeri maupun dari pasar luar negeri, ini akan
mendorong kenaikan produksi dalam sektor manufaktur. Peningkatan permintaan dapat
disebabkan oleh faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi, meningkatnya pendapatan
masyarakat, atau ekspor yang kuat.

 Peningkatan Investasi: Investasi dalam sektor manufaktur, seperti pembangunan pabrik,


pengenalan teknologi baru, dan peningkatan kapasitas produksi, dapat mendorong
pertumbuhan produksi. Investasi ini dapat berasal dari sektor swasta atau pemerintah.

 Peningkatan Produktivitas: Perbaikan dalam produktivitas dalam sektor manufaktur, yang


dapat dicapai melalui inovasi teknologi, peningkatan keterampilan tenaga kerja, atau
efisiensi operasional, akan meningkatkan produksi. Produktivitas yang lebih tinggi
memungkinkan produksi lebih banyak barang dengan sumber daya yang sama.

 Dukungan Kebijakan Pemerintah: Kebijakan pemerintah, seperti insentif fiskal,


perlindungan perdagangan, dan regulasi yang mendukung sektor manufaktur, dapat
membantu mendorong pertumbuhan produksi. Dukungan pemerintah dapat menciptakan
lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan sektor manufaktur.

Dengan kombinasi faktor-faktor di atas, sektor manufaktur dapat mengalami kenaikan produksi
yang signifikan, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan. Teori Chenery mengakui pentingnya sektor manufaktur dalam perekonomian dan
faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhannya.

Anda mungkin juga menyukai