PERTUMBUHAN EKONOMI KELOMPOK 2 M.HIDAYAT SEPTIAN BERZA K.H WULANDARI TEGUH ARIFIN RIVALDO PEZI Teori dan Model Pertumbuhan Ekonomi
A. Teori Pertumbuhan Klasik
Menurut pandangan para ahli ekonomi klasik, ada empat faktor yang mempengaruhi ekonomi, yaitu jumlah penduduk, jumlah stok barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang digunakan. B. Teori Schumpeter Teori shumpeter menekankan pentingnya peranan pengusaha didalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori itu ditunjukan bahwa para pengusaha, merupakan golongan yang akan terus menerus membuat pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. C . Teori Harrod-Dommar Dalam menganalisis mengenai pertumbuhan ekonomi, teori harrod-dommar bertujuan untuk menerangkan syarat yang harus dipenuhi supaya suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh atau steedy growth dalam jangaka panjang D . Teori Pertumbuhan Neo Klasik Sebagai suatu perluasan teori keynes, teori harrod-dommar melihat persoalan pertumbuhan itu dari segi permintaan. Pertumbuhan ekonomi hanya berlaku apabila pengeluaran agregat- melalui kenaikan investasi-bertambah secara terus menerus pada tingkat pertumbuhan yang ditentukan. Definisi dan Aritmatika pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi menerangkan atau mengukur prestasi dari perkembangan suatu ekonomi. Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya pertumbuhan berarti perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku di suatu negara, seperti pertambahan dan jumlah produksi barang industri, perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, perkembangan produksi sektor jasa dan pertambahan produksi barang modal. Sumber-sumber pertumbuhan ekonomi Sumber pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu wilayah dapat dilihat atau diukur dari tiga pendekatan yaitu, pendekatan faktor produksi (Neo Klasik), pendekatan sektoral dan pendekatan pengeluaran yang meliputi konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan selisih ekspor dengan impor. Dalam pendekatan faktor produksi, sumber pertumbuhan ekonomi dilihat dari faktor-faktor produksi yaitu modal (capital), tenaga kerja (man power) dan kemajuan teknologi (technology progress). Pertumbuhan Ekonomi dari Faktor Produksi Untuk mengukur berapa besar kontribusi masing-masing faktor produksi terhadap pertumbuhan ekonomi suatu perekono-mian dapat digunakan model Neo-Klasik dari Robert Solow dengan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas yang telah diubah dalam bentuk linear yaitu sebagai berikut: Ln Y = ln a + ln K + l ln L + e Sumber Pertumbuhan dengan Pendekatan Struktural Menganalisis sumber pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan pendekatan struktural berbeda dengan pendekatan faktor produksi seperti pada teori pertumbuhan Klasik maupun pada teori pertumbuhan Neo-Klasik. Pendekatan struktural didasarkan pada adanya perbedaan produktivitas diantara sektor-sektor ekonomi Sumber Pertumbuhan Pendekatan Pengeluaran Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa, pertum-buhan ekonomi dapat diukur dari perkembangan PDB dari tahun ke tahun, sedangkan untuk menghitung PDB dapat digunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran atau penggunaan berdasarkan persamaan identitas Y = C + I + G + X M, pendekatan faktor produksi (Y = fungsi dari Kapital, Tenaga Kerja, dan Teknologi) dan pendekatan sektoral. Pengukuran sumber-sumber pertumbuhan dengan pendekatan produksi dan sektoral telah diungkapkan pada uraian di atas. Berikut ini akan dilihat pula berapa besar kontribusi masing-masing unsur pengeluaran agregat terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Untuk analisis ini, hanya digunakan tahun- tahun setelah masa krisis ekonomi Indonesia pada pertengahan tahun 1997 lalu. Hukum pertambahan hasil yang berkurang dan jumlah penduduk optimal Menurut Samuelson dan Nordhaus (2003), hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang menyatakan bahwa kita akan mendapatkan sedikit dan semakin sedikit tambahan output ketika kita menambahkan satu satuan input sementara input yang lain konstan. Dengan kata lain, produk marjinal dari tiap unit input akan turun meskipun jumlah dari input itu bertambah, sementara seluruh input lain konstan. Pertumbuhan ekonomi dan kenaikan produktivitas Peningkatan produktivitas merupakan prasyarat utama bagi tumbuh kembangnya ekonomi suatu negara. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan fungsi peningkatan produktivitas yang tercermin pada peningkatan output nasional. Untuk bisa tumbuh secara berkelanjutan sistem ekonomi suatu negara membutuhkan peningkatan produktivitas sektor utama seperti industri manufaktur, pertanian, jasa, transportasi, komunikasi dan konstruksi. Dimana produktivitas sektor-sektor tersebut merupakan fungsi dari sejumlah hal seperti kualitas tenaga kerja, infrastruktur, regulasi dan stabilitas politik. Permintaan agregatif dan pertumbuhan ekonomi Dianggap bahwa tingkat PNN kesempatan kerja penuh pada thaun 1998 A sebesar 26 trilyun rupiah dan skedul permintaan agregratifnya adalah C+I+C1 hingga tingkat PNN kesempatan kerja penuh dapat dicapai karena sama dengan tingkat pendapatan keseimbangannya. Misalkan terjadi pertumbuhan kapasitas produksi akibat adanya pertambahan sumber- sumber pertumbuhan ekonommi hingga tingkat PNN kesempatan kerja penuh pada tahun berikutnya yaitu pada tahun 1998 B menjadi 27 trilyun rupiah atau kenaikan sebesar kira-kira 4% dalam output riil. Agar potensi produksi total dapat direalisasikan maka permintaan agregratif harus naik dengan laju pertumbuhan yang cukup untuk memelihara tingkat kesempatan kerja penuh.Karenanya permintaan agregratif harus bergeser keatas menjadi C+I+C2. Bila tidak atau naik secara lebih kecil maka kenaikan kapasitas produksi tak dapat direalisasikan dan dimanfaatkan.Gambar ini menunjukkan aspek penciptaan pendapatan oleh komponen pengeluaran investasi Efisiensi alokasi dan pertumbuhan ekonomi
Ekonomi islam mazhab mainstream
menggunakan defenisi efisiensi yang sama dengan defenisi ekonomi neoklasik, dimana persoalan efisiensi diwujudkan sebagai masalah optimasi. Pada perilaku konsumen tunggal, efisiensi dicapai dengan mengalokasikan anggaran tertentu pada kombinasi barang dan jasa yang memaksimumkan kegunaan konsumen. Pada kasus produsen tunggal, optimasi bisa dicapai melalui dua jalur : penggunaan kombinasi input yang memaksimasi laba, atau penggunaan input yang meminimumkan biaya untuk mencapai tingkat produksi tertentu. Contoh kasus pertumbuhan ekonomi di Indonesia Dampak yang dirasakan Indonesia antara lain karena perekonomian dunia melemah sehingga pasar ekspor bagi produk Indonesia menjadi sangat menurun, nilai tukar rupiah terdepresiasi sehingga hutang luar negeri pemerintah maupun swasta menjadi beban yang cukup berat . Sejarah Indonesia dalam kurun waktu yang panjang sebagai negara jajahan bangsa asing karena alasan ekonomi bahwa Indonesia merupakan sumber hasil bumi yang sangat penting bagi dunia juga mempelihatkan bahwa masalah ekonomi adalah masalah yang penting bagi suatu negara.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro
Pendekatan sederhana terhadap krisis ekonomi di Yunani: Sebuah perjalanan untuk menemukan krisis ekonomi Yunani yang dimulai pada tahun 2008 dan menggemparkan dunia. Penyebab dan implikasinya