terhadap objek yang diteliti merupakan salah satu unsur dalam pemahaman,
(Sukirno, 2006:423).
dan ideologi yang diperlukan. Dalam definisi tersebut, terdapat tiga komponen
13
14
kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan
pengaruh perubahan harga ataupun inflasi. Pada perubahan GDP menurut harga
diketahui.
Di dalam dunia nyata, untuk mencatat jumlah unit barang dan jasa yang
dihasilkan selama periode tertentu merupakan hal yang sulit. Kesulitan tersebut
muncul karena jens barang dan jasa yang dihasilkan beragan dan mempunyai
satuan ukuran yang berbeda. Karena hal tersebut, dipergunakan angka untuk
menaksir perubahan output yaitu nilai uang yang tercermin dalam nilai PDB.
Produk PDB adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir (jadi) yang
(Mankiw, 2006).
𝑟 )
𝑃𝐷𝐵𝑡𝑟 − (𝑃𝐷𝐵𝑡−1
𝑔𝑡 = 𝑟 𝑥100
𝑃𝐷𝐵𝑡−1
Dimana:
persen
𝑟
𝑃𝐷𝐵𝑡−1 = Produk Domestik Bruto pada tahun t (tahun sebelumnya)
pembangunan yang telah dilakukan dan juga berguna untuk menentukan arah
modal, usaha, teknologi dan sebagainya. Sedangkan faktor non ekonomi yang
kapasitas dan kecakapan, sikap, adat-istiadat, nilai, tujuan dan motivasi serta
𝑄 = 𝑓(𝑅, 𝐿, 𝐾, 𝑇, 𝑆, 𝐼𝑛𝑓)
Keterangan:
L = Tenaga kerja
K = Barang modal
T = Teknologi
17
S = Keahlian
Inf = Inflasi
ekonomi. Faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor ekonomi dan faktor non
ekonomi.
dan kesuburan tanah, keadaan iklim dan cuaca, jumlah dan jenis hasil hutan
negara, terutama pada masa awal pertumbuhan ekonomi. Suatu negara yang
Seperti yang diungkapkan oleh Lewis, “dengan hal-hal lain yang sama
2. Akumulasi Modal
ekonomi
luas.
3. Modal Manusia
4. Kemajuan Teknologi
1. Pendapatan Perkapita
2. Struktur Ekonomi
dan akan diikuti oleh perkembangan investasi dan perluasa tenaga kerja.
akan menurun.
3. Urbanisasi
4. Angka Tabungan
atau hasil.
Robert Sollow dan Trevor Swan sejak tahun 1950-an. Dalam teorinya
yang besar dalam pertumbuhan ekonomi. Hal itu dibuktikan bahwa pada
88).
pengertian modal tidak hanya modal fisik saja, tetapi juga menyangkut
sebelumnya. Salah satunya yaitu adanya asumsi hanya ada satu barang
ekonomi.
𝑌 = 𝐹(𝑅, 𝐾, 𝐻)
Keterangan:
Y = Total Ouput
K = Akumulasi Modal
pemberdayaan.
seharusnya dianalisis serta dipahami dari sudut manusianya, bukan hanya dari
mencapainya.
mencapai derajat kesehatan yang lebih baik, umur yang lebih panjang ataupun
negara dalam pembangunan manusia, yaitu lama hidup, yang diukur dengan
diukur berdasarkan rata-rata lama sekolah dang angka melek huruf penduduk
usia 15 tahun keatas, standar hidup yang diukur dengan pengeluaran perkatpita
manusia dan pengembanganya sebagai sumber yang kreatif dan produktif (M.L.
Jhinghan, 2000:414).
mengukur suatu perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Suatu indikator
tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi suatu indikator juga
perhitunganya.
ditetapkan oleh pengumpulan data yang baik, benar dan teliti. Indikator
yang baik semestinya dapat menghasilkan hasil yang sama pada setiap
hasil penelitian.
dilakukan.
yang terlalu rumit. Indeks atau indikator komposit mempunyai ukuran – ukuran
manusia secara antar daerah dan antar waktu (BPS Kota Batam, 2015:15).
gabungan dari beberapa indikator yang digunakan sebagai alat untuk mengukur
Indikator – indikator tersebut meliputi angka harapan hidup, angka melek huruf,
terdiri dari:
dengan menggunakan dua data dasar yang meliputi rata-rata anak lahir
hidup dan rata-rata anak yang masih hidup menurut kelompok umur
wanita pernah kawin dari hasil sensus penduduk 2010. Besarnya nilai
angka harapan hidup yang telah disepakati oleh semua pihak. Pada
UNDP.
30
penduduk. Oleh karena itu, hasil proxy yang diperoleh sebenarnya lebih
BPS dengan sensus atau survei BPS lain atau survei/ pendataan yang
11).
presentase dari penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa membaca dan
menulis huruf latin. Batas maksimum untuk angka melek huruf, adalah
pun yang sekolah di wilayah tersebut sehingga tidak ada satupun yang
12).
dipengaruhi oleh harga-harga riil antar wilayah karena nilai tukar yang
digunakan dapat menurunkan atau menaikkan nilai daya beli. Hal ini
secara ekonomi diukur menggunakan data konsumsi per kapita riil yang
angka yang diperoleh dengan angka yang sudah distandarkan oleh BPS
𝐴𝐻𝐻 − 𝐴𝐻𝐻𝑚𝑖𝑛
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝐴𝐻𝐻 =
𝐴𝐻𝐻𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝐴𝐻𝐻𝑚𝑖𝑛
33
2. Indeks Pendidikan
sebagai berikut:
𝐴𝑀𝐻 − 𝐴𝑀𝐻𝑚𝑖𝑛
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝐴𝑀𝐻 =
𝐴𝑀𝐻𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝐴𝑀𝐻𝑚𝑖𝑛
dengan rumus:
∑ 𝑓𝑖 𝑋 𝑗𝑖
𝑅𝐿𝑆 =
∑ 𝑓𝑖
Keterangan:
–i
I : jenjang pendidikan
34
(BPS Yogyakarta,2014:14)
𝑅𝐿𝑆 − 𝑅𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑅𝐿𝑆 =
𝑅𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑅𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
2 1
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 = (𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝐴𝑀𝐻) + (𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑅𝐿𝑆)
3 3
dalam perhitungan ini meliputi harga dan kuantum dari satu paket
ikan tuna/cakalang, ikan teri, daging sapi, daging ayam, telur, susu
pepaya, kelapa, gula, kopi, garam, merica, mie instan, rokok kretek,
∑ 𝐸𝑖𝑗
𝑃𝑃𝑃 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 =
∑(𝑃9𝑖, 𝑞𝑖𝑗)
Keterangan:
kabupaten/kota ke i
ke i.
Keterangan:
PPP/unit (hasil D)
36
berikut:
Tabel 2.1
Penyusunan Indeks Pembangunan Manusia
manusia digunakan batas maksimum dan batas minumum seperti yang terlihat
Tabel 2.2
Nilai Maksimum dan Nilai Minimum dari Setiap Komponen
Indeks Pembangunan Manusia
Keterangan:
a. Proyeksi dari daya beli tertinggi yang dicapai Jakarta pada tahun
2.1.3 Inflasi
Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga barang secara terus menerus atas
kenaikan tingkat harga secara umum (Price Level). Dikatakan tungkat harga
umum karena barang dan jasa yang ada dipasaran mempunyai jumlah dan jenis
yang sangat beragam sehingga Sebagian besar dari harga-harga brang tersebut
laju inflasi adalah kenaikan atau penurunan inflasi dari period ke periode atau
suatu kecenderungan harga-harga naik pada umumnya dan juga secara terus
menerus. Keadaan ketika harga dari satu atau beberapa barang naik, maka dari
itu tidak dapat dikatakan sebagi inflasi. Namun jika barang-barang yang naik
lainnya itulah yang dinamakan dengan inflasi. Sedangkan menurut Badan Pusat
Statistik (BPS), inflasi adalah sebuah nilai ketika tingkat dan harga yang berlaku
di dalam suatu bidang ekonomi. Sebagai salah satu dari indikator di dalam
39
harga jasa dan barang pada umumnya dapat dihitung melalui indeks harga
Dari definisi di atas ada ada tiga komponen yang menggambarkan bahwa
1. Kenaikan Harga, yaitu maksud dari kenaikan harga adalah harga suatu
2. Bersifat umum, yaitu dikatakan bersifat umum karena kenaikan harga suatu
3. Berlangsung Secara Terus Menerus, yaitu naiknya harga suatu barang tidak
bisa dikatakan inflasi jika harga barang tersebut hanya terjadi sesaat.
terjadi dalam waktu satu bulan akan terlihat apakah kenaikan harga bersifat
Ini tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam barang itu naik dengan
bersamaan. Yang penting terdapat kenaikan harga umum barang secara terus
menerus selama suatu periode tertentu. Kenaikan yang terjadi hanya sekali saja
Sedangkan inflasi murni adalah inflasi yang terjadi sebelum ada campur
moneter. Pada inflasi ini harga-harga masih dapat dikendalikan dan belum
biaya produksi.
a. Inflasi merayap (inflasi yang terjadi sekitar 2-3 persen per tahun)
b. Inflasi sederhana (inflasi yang terjadi sekitar 5-8 persen per tahun)
menyebabkan tingkat harga menjadi dua kali lipat atau lebih dalam
dengan harga yang meningkat secara perlahan atau lambat dan tidak
42
mau untuk menabung karena bunga bank lebih rendah dari laju
tingkat inflasi.
tindakan fiskal.
dan merugikan adalah bahwa selama masa inflasi seluruh harga dan upah tidak
bergerak pada tingkat yang sama, oleh karena itu perubahan pada harga relatif
terjadi.
berbeda
tidak efisien.
pembayaran.
Terutama jika terjadi inflasi ringan yaitu inflasi di bawah 10 persen. Inflasi
karena dengan kenaikan harga yang terjadi para pengusaha mendapat lebih
positif lain yaitu tersedianya lapangan kerja baru. Inflasi akan berdampak
2.1.4 Pengangguran
pengangguran.
mempunyai pekerjaan dan sedang akan mencari pekerjaan. Katagori orang yang
menganggur biasanya adalah mereka yang tidak memiliki pekerjaan pada usia
kerja dan masanya kerja. Usia kerja biasanya adalah usia yang tidak dalam masa
sekolah tapi di atas usia anak-anak (relatif di atas 6-18 tahun, yaitu masa
yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau orang yang sedang
usia kerja (15-64 tahun), dan bukam usia kerja yang termasuk kedalam
kelompok bukan usia kerja (usia non produktif) yaitu usia 0-14 tahun dan
46
manusia lanjut usia (manual) yang berusia lebih kurang 65 tahun. Dari jumlah
penduduk usia kerja yang masuk angkatan kerja adalah mereka yang mencari
kerja atau bekerja. Sebagianyang tidak bekerja (dengan berbagai alas an) tidak
Negara tidak aka nada manfaatnya karena ia tidak akan memberikan gambaran
tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dari persentase membagi
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑟𝑎𝑛
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑟𝑎𝑛 = × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎
a. Pengangguran Terbuka
keadaan ini dalam suatu jangka masa yang cukup panjang mereka
pengangguran terbuka.
b. Pengangguran Tersembunyi
d. Pengangguran Teknologi
manusia oleh mesin mesin dan bahan kimia. Seperti misalnya racun
e. Pengangguran Bermusim
(cuaca).
f. Setengah Menganggur
mencapai pertumbuhan konomi yang teguh. Hal ini dapat dilihat dari berbagai
melakukan investasi.
pengangguran adalah:
50
pendapatan.
praktek.
Tabel 2.3
Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
No. Persamaan Perbedaaan Hasil Peneliian
dan Judul
1 2 4 5 6
1 Freshka Hasiani Variabel terikat Variabel bebas Hasil yang
S. (2015) dengan yang sama yang berbeda diperoeh dalam
judul “Analisis adalah adalah Inflasi perhitungan
Kualitas Sumber Pertumbuhan dan menunjukkan
Daya Manusia Ekonomi. Pengangguran. bahwa indikator
dan Pengaruhnya Variabel bebas pendapatan
terhadap yang sama perkapita
Pertumbuhan adalah IPM memiliki
Ekonomi di pengaruh sangat
Kabupaten besar terhadap
Pelalawan.” pertumbuhan
ekonomi.
2 Nyoman Lilya, I Variabel terikat Variabel bebas Hasil penelitian
Ketut Sutrisna yang sama yang berbeda ini menunjukkan
(2014) dengan adalah adalah Inflasi bahwa indeks
judul “Pengaruh Pertumbuhan dan daya beli, indeks
Komponen Ekonomi. Pengangguran. pendidikan
Indeks Variabel bebas berpengaruh
Pembangunan positif terhadap
51
Ekonomi di
Provinsi Aceh.”
6 Rusmarinda Variabel terikat Variabel bebas Variabel IPM
Rakhmawati yang sama yang berbeda tidak memiliki
(2016) dengan adalah adalah Inflasi pengaruh
judul “Pengaruh Pertumbuhan dan signifikan
Indeks Ekonomi. Pengangguran terhadap variabel
Pembangunan Variabel bebas tenaga kerja
Manusia, Tenaga yang sama sedangkan
Kerja dan adalah IPM variabel tenaga
Pendidikan kerja memiliki
Terhadap pengaruh
Pertumbuhan signifikan
Ekonomi di terhadap variabel
Provinsi Jawa pendidikan.
Tengah.
7 Asnidar (2018) Variabel terikat Variabel bebas Seacar simultan
dengan judul yang sama yang berbeda variabel Indeks
“Pengaruh adalah adalah Pembangunan
Indeks Pertumbuhan Pengangguran. Manusia dan
Pembangunan Ekonomi. inflasi
Manusia (IPM) Variabel bebas memberikan
dan Inflasi yang sama pengaruh yang
terhadap adalah IPM dan signifikan
Pertumbuhan Inflasi terhadap
Ekonomi di pertumbuhan
Kabupaten Aceh ekonomi di
Timur. Kabupaten Aceh
Timur.
8 Reni Mustika Variabel bebas Variabel terikat Kualitas Sumber
Fitri (2012) yang sama yang berbeda Daya Manusia,
dengan judul adaah Kualitas adalah Pertumbuhan
“Pengaruh Sumber Daya Kemiskinan Ekonomi dan
Kualitas Sumber Manusia. Variabel bebas Rasio Gender
Daya Manusia, yang berbeda secara bersama-
Pertumbuhan adalah sama memiliki
Ekonomi dan Pertumbuhan pengaruh yang
Rasio Gender Ekonomi dan signifikan
terhadap Tingkat Rasio Gender. terhadap tingkat
Kemiskinan di kemiskinan di
Provinsi Provinsi
Sumatera Barat” Sumatera Barat.
9 Ahmad Variabel bebas Variabel terikat Indeks
Syaifullah dan yang sama yang berbeda Pembangunan
Nazaruddin adalah Indeks adalah Manusia tidak
Malik (2017) Kemiskinan. terlalu
53
yang jelas untuk memimpin negara-negara. Investasi modal fisik dan modal
panjang. Manusia dan segala potensinya merupakan asset suatu negara yang
disebut dengan mutu modal manusia atau human capital. Human capital yang
karena itu, peningkatan human capital perlu dilakukan suatu upaya agar
lama sekolah dan angka melek huruf, serta indeks daya beli yang dicerminkan
penduduk yang pada akhirnya akan berimbas pada produktivitas dan kreativitas
menyerap dan mengelola berbagai sumber daya yang penting bagi pertumbuhan
ekonomi.
Pertumbuhan Ekonomi
manusia adalah dua hal yang tidakdapat dipisahkan, mempengaruhi satu dengan
hubungan dua arah/dual causation (Ranis, Stewart, dan Ramirez, 2000), dimana
pertumbuhan ekonomi.
mempengaruhi agar dual causation bisa terjadi, ada pula faktor penguat yang
oleh Ranis dan Stewart, Ranis dan Stewart (2005) menyatakan pertumbuhan
bersumber dari satu atau lebih dari tiga faktor kenaikan kuantitas dan kualitas
keistimewaan teori ini adalah didalam jangka pendek kurva penawaran agregat
adalah positif. Kurva AS positif adalah harga naik dan output juga naik.
inflsi naik akan tetapi pertumbuhan ekonomi turun keadaaan ini membenarkan
pertumbuhan ekonomi.
tingkat inflasi yang sangat tinggi akan membawa dampak yang sangat buruk.
Indeks Pembangunan
Manusia
Pertumbuhan Ekonomi
Pengangguran
Inflasi
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
2020.