BAB II
TINJAUAN TEORITIS
panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis
penduduk; ketiga, penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan adanya
oleh ilmu pengetahuan umat manusia dapat dimanfaatkan secara tepat (Jhingan, 2000).
tenaga kerja
10
jangka panjang, dimana penekanannya pada tiga hal yaitu proses, output perkapita dan
jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu “proses” bukan suatu gambaran
ekonomi pada suatu saat. Disini aspek dinamis dari suatu perekonomian, yaitu melihat
Dalam pengertian ini, teori tersebut mencakup teori mengenai pertumbuhan GDP dan
teori mengenai pertumbuhan penduduk. Sebab hanya apabila kedua aspek tersebut
yang ketiga adalah pertumbuhan ekonomi dalam perspektif jangka panjang, yaitu
apabila selama jangka waktu yang cukup panjang tersebut output perkapita
jika tingkat kegiatan ekonominya meningkat atau lebih tinggi jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Dengan kata lain, perkembangannya baru terjadi jika
jumlah barang dan jasa secara fisik yang dihasilkan perekonomian tersebut bertambah
besar pada tahun-tahun berikutnya. Oleh karena itu, untuk melihat peningkatan jumlah
pendapatan daerah pada berbagai tahun harus dihilangkan. Caranya adalah dengan
yang berlaku diberbagai negara dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang
daya alam dan tanahnya, jumlah dan mutu tenaga kerja, barang-barang modal yang
tersedia, tingkat teknologi yang digunakan dan sistem sosial dan sikap masyarakat.
daerah merupakan fungsi dari potensi sumberdaya alam, tenaga kerja dan sumberdaya
luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang digunakan. Walaupun
apabila penduduk sedikit dan kekayaan alam relatif berlebihan, tingkat pengembalian
modal dan investasi yang dibuat adalah tinggi. Pengusaha akan mendapat keuntungan
yang besar. Ini akan menimbulkan investasi baru, dan pertumbuhan ekonomi terwujud.
Keadaan seperti ini tidak akan terus menerus berlangsung. Apabila penduduk sudah
kembali. Ekonomi akan mencapai tingkat kemakmuran yang sangat rendah. Apabila
keadaan ini dicapai, ekonomi dikatakan telah mencapai keadaan tidak berkembang
(Stasionary State). Pada keadaan ini pendapatan pekerja hanya mencapai tingkat
tersebut.
penduduk, produksi marginal adalah lebih tinggi daripada pendapatan perkapita. Maka
penduduk sudah semakin banyak, hukum hasil tambahan yang semakin berkurang
akan mempengaruhi fungsi produksi, yaitu produksi marginal akan mulai mengalami
penduduk yang tertentu produksi marginal telah sama dengan pendapatan perkapita.
Pada keadaan ini pendapatan perkapita mencapai nilai yang maksimum. Jumlah
nsur pokok, yaitu tingkat tabungan (investasi) dan produktivitas modal (capital output
atio). Agar dapat tumbuh secara berkelanjutan, masyarakat dalam suatu perekonomian
harus mempunyai tabungan yang merupakan sumber investasi. Makin besar tabungan,
yang berarti makin besar investasi, maka akan semakin tinggi pertumbuhan Oleh
kerena itu, H-D menyatakan bahwa investasi merupakan faktor penentu yang sangat
yang menyangkut peranan investasi (I) dalam jangka panjang. Menurut H-D,
permintaan agregat (D), tetapi juga terhadap permintaan agregat melalui pengaruhnya
tabungan dan investasi dalam versi model H-D dapat dinyatakan sebagai berikut:
Misalkan tabungan (S) suatu proporsi (s) adalah bagian dalam jumlah tertentu
S=s.Y.................................................................................................................(1)
Sementara itu, Investasi (I) didefinisikan sebagai perubahan dari stok modal
(∆K),
I=∆K …..............................................................................................................(2)
dengan jumlah pendapatan nasional atau output Y, seperti telah ditunjukkan oleh rasio
modal-output, k, maka:
Mengingat jumlah keseluruhan dari tabungan nasional (S) harus sama dengan
keseluruhan investasi (I), maka persamaan berikutnya dapat ditulis sebagai berikut:
S = I ................................................................................................................ (4)
Dari persamaan (1) di atas telah diketahui bahwa S = sY dan dari (2) dan (3),
sY = k Y............................................................................................................ (6)
Selanjutnya, apabila kedua sisi persamaan (6) dibagi mula-mula dengan Y dan
Dimana:
ditentukan secara bersama-samna oleh rasio tabungan nasional (s), dan rasio modal
output nasional (k), dan memiliki makna secara ekonomi bahwa agar suatu
barang dan jasa suatu negara secara keseluruhan (Mankiw, 2007). Dalam model ini,
pertumbuhan ekonomi jangka panjang ditentukan secara exogen, atau dengan kata lain
ditentukan di luar model. Model ini memprediksi bahwa pada akhirnya akan terjadi
bergantung hanya pada perkembangan teknologi dan pertumbuhan tenaga kerja. Dalam
(Mankiw, 2007).
Asumsi utama yang digunakan dalam model Solow adalah bahwa modal
mengalami diminishing returns. Jika persediaan tenaga kerja dianggap tetap, dampak
akumulasi modal terhadap penambahan output akan selalu lebih sedikit dari
capital) yang kian menurun Jika diasumsikan bahwa tidak ada perkembangan
teknologi atau pertumbuhan tenaga kerja, maka diminishing return pada modal
mengindikasikan bahwa pada satu titik, penambahan jumlah modal (melalui tabungan
dan investasi) hanya cukup untuk menutupi jumlah modal yang susut karena
depresiasi. Pada titik ini perekonomian akan berhenti tumbuh, karena diasumsikan
pengaruhnya terhadap output barang dan jasa menuju pertumbuhan steady-state yang
output yang tinggi hanya jika kondisi steady-state dicapai. Saat perekonomian berada
pada kondisi steady-state, tingkat pertumbuhan output per pekerja hanya bergantung
Model solow diawali dari fungsi produksi Y/L = F(K/L) dan dituliskan sebagai
y=f(k), dimana y = Y/L dan k=K/L produksi ini menunjukkkan bahwa jumlah output
per pekerja (Y/L) adalah fungsi dari jumlah modal per pekerja (K/L) fungsi produksi
∆k = sf (k)-(n+∂+g)k .........................................................................................(8)
Dengan y= f(k)=F(K/L)
δ= depresiasi
s= tingkat tabungan
per pekerja
sf(k*)=(n+∂)k*
Jika sy>(n+d)k, atau jika tingkat tabungan lebih besar daripada tingkat
pertumbuhan penduduk ditambah tingkat depresiasi, maka modal per pekerja (k) akan
naik. Kondisi ini dikenal sebagai capital deepening. Sementara capital widening
merujuk pada kondisi saat modal meningkat pada tingkatan yang hanya cukup untuk
state. Pada kondisi steady-state, output per pekerja adalah konstan. Namun demikian,
output total tumbuh dengan kecepatan sama dengan pertumbuhan penduduk, yaitu n.
Sisi sebelah kiri titik A, misalnya titik k1, menunjukkan tabungan per pekerja
tingkat modal yang mapan, sehingga mendorong peningkatan modal per pekerja. Ini
pekerja. Di sebelah kanan titik A, dimana sy < (n+d)k, misalnya pada titik k2, modal
per pekerja menurun karena investasi tidak cukup mengatasi pertumbuhan penduduk
dan depresiasi. Oleh karenanya, output per pekerja turun dari y2 ke y0.
tabungan. Tabungan per pekerja pada kondisi ini lebih besar dari pertumbuhan
Pada titik ini, jumlah modal dan produktivitas per pekerja lebih tinggi, namun
steady-state tingkat per pekerja yang lebih rendah dibandingkan kondisi steady-state
awal titik B, memiliki tingkat modal per pekerja yang lebih rendah dibandingkan
dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi akan memiliki tingkat modal
per pekerja yang lebih rendah dan karenanya pendapatan yang lebih rendah pula. Ada
perbedaan modal. Pertama, perbedaan modal yang dibutuhkan adalah terlalu besar.
Tidak ada bukti mengenai perbedaan pada stok modal. Kenyataan bahwa rasio modal-
output adalah konstan terhadap waktu. Kedua, adalah perbedaan dalam output untuk
modal yang berbeda tanpa perbedaan tenaga kerja efektif akan berimplikasi pada
keragaman yang sangat besar pada tingkat pengembalian terhadap modal. Jika pasar
bersifat kompetitif, tingkat pengembalian terhadap modal adalah sama dengan produk
dari dalam suatu sistem (Romer, 2007). Teori pertumbuhan endogen muncul sebagai
studi empiris yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidak adanya konvergenitas
pendapatan di berbagai negara Hal ini karena pada negara - negara yang sudah maju,
Kemajuan teknologi tersebut salah satunya didukung oleh adanya sumber daya
manusia yang berkualitas, sehingga mereka dapat melakukan inovasi teknologi yang
Dalam hal ini teori pertumbuhan endogen menjelaskan mengapa akumulasi modal
dengan adanya spesialisasi dan investasi di bidang sumber daya manusia (Meier,
2000).
Teori pertumbuhan endogen memiliki tiga elemen didasari, yakni (Rivera Butiz
dan Romer. 2007.), pertama, perubahan tehnologi yang bersifat endogen melalui
proses akumulasi pengetahuan; kedua, adanya penciptaan ide baru oleh perusahaan
sebagai akibat adanya mekanisme spillover dan learning by doing dan ketiga, produksi
barang barang konsumsi yang dihasilkan oleh fungsi produksi pengetahuan yang
Teori pertumbuhan endogen yang dipelopori oleh Romer (2007) dan Lucas
(1988) merupakan awal kebangkitan dari pemahaman baru mengenai faktor faktor
yang menentukan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang (Pack, 1994). Hal ini
pertumbuhan ekonomi tidak bisa dijelaskan secara baik oleh teori Neoklasik, seperti
1994).
faktor yang mempengaruhi (teknologi, sedangkan K merupakan stok modal fisik dan
sumber daya manusia). Dalam model pertumbuhan tersebut tidak terjadi penurunan
hasil yang menurun dari modal (diminishing marginal of capital) seperti pada teori
neoklasik. Hal ini disebabkan karena adanya berbagai eksternalitas (sumber daya
terjadinya penurunan hasil (Pack, 2004 Romer dan Martin, 2007). Dalam hal ini
bahwa akumulasi modal, pengetahuan dan pengalaman (learnig by doing) tidak akan
dalam rasio K/L, maka akan dapat meningkatkan Y/L secara proporsional. Kemudian
rasio K/Y atau Capital Output Ratio (COR) akan tetap meskipun terjadi penurunan
Teori pertumbuhan endogen atau teori pertumbuhan baru (new growth theory),
yaitu pertumbuhan GNP yang persistem, yang ditentukan oleh sistem yang mengatur
proses produksi dan bukan oleh kekuatan-kekuatan di luar sistem. Teori pertumbuhan
endogen berupaya menjelaskan skala hasil yang semakin meningkat dan pola
Aspek yang paling menarik dari model ini adalah, membantu menjelaskan
dalam sumber daya manusia (pendidikan), infrastruktur, atau riset dan pengembangan.
Yt = AK α L1-α Ќ β ………………………………………………………...…(9)
i i
Kesimetrisan antar industri maka setiap industri akan menggunakan modal dan
meningkat sepanjang waktu, sehingga pada saat ini tidak ada kemajuan teknologi. Dengan
akan menjadi:
pertumbuhan populasi. Seperti dalam model Solow dengan skala hasil konstan, β= 0,
maka pertumbuhan per kapita akan menjadi nol (tanpa kemajuan teknologi) namun
eksternalitas modal; β>0sehingga g-n>0 dan Y/L tumbuh. Dalam model Romer bahwa
imbasan investasi (atau Teknologi), model tersebut menghindari hasil yang semakin
Model yang telah dikembangkan oleh para ahli terdahulu tidak memberikan
jawaban yang memuaskan tentang pertumbuhan ekonomi. Dalam teori modern ada
tiga, yaitu teori pertumbuhan Rostow, teori Kuznet dan teori Harrod-Domar (Arsyad,
2000). Dalam teori modern, faktor-faktor yang krusial tidak hanya L dan K, tetapi juga
Kewirausahaan (Kw), bahan baku (BB), dan material (Mt). selain itu faktor lain yang
oleh teori modern juga dianggap sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
adalah ketersediaan dan kondisi infrastruktur, hukum serta peraturan, stabilitas politik,
birokrasi, dan dasar tukar internasional (TOT). Pentingnya faktor-faktor ini dapat
dilihat kasus-kasus Negara Afrika. Menurut hasil studi yang ada (Tambunan 2003),
oleh kualitas Lnya yang rendah, politik yang tidak stabil, peperangan, defisit keuangan
mendasar dengan teori neoklasik. Dalam tesori modern, kualitas L lebih penting tetapi
juga dari kualitas kesehatannya. Sekarang ini tingkat pendidikan dan kondisi kesehatan
menjadi dua variabel bebas yang penting di dalam analisis empiris dengan pendekatan
penduduk yang terdaftar dalam suatu tingkat pendidikan tertentu. Sedangkan tingkat
kesehatan biasanya diukur berdasarkan tingkat harapan hidup. Demikian juga halnya
dengan K, kualitas (yang mencerminkan progress T) lebih penting dari pada kuantitas
(akumulasi K). juga Kw, termasuk juga kemampuan seseorang untuk melakukan
ekonomi dan non ekonomi. Pertumbuhan ekonomi suatu negara tergantung pada
Semua itu merupakan faktor ekonomi. Namun pertumbuhan ekonomi tidak mungkin
terjadi selama lembaga sosial, kondisi politik, dan nilai-nilai moral dalam suatu bangsa
tidak menunjang. Di dalam pertumbuhan ekonomi, lembaga sosial, sikap budaya, nilai
Para ahli ekonomi menganggap faktor produksi sebagai kekuatan utama yang
merupakan konsekuensi dari perubahan yang terjadi di dalam faktor produksi tersebut.
1. Sumber Alam
2. Akumulasi modal
3. Organisasi
4. Kemampuan Teknologi
ekonomi.
pertumbuhan ekonomi.
3. Faktor Politik dan Administratif. Struktur politik dan administrasi yang lemah
peranan manusia, pandangan masyarakat, kondisi politik, dan latar belakang histories”.
Tenaga kerja adalah penduduk yang berumur pada batas usia kerja, dimana
batas usia kerja setiap negara berbeda-beda (Dumairy, 1996). Usia kerja adalah
pekerjaan, mencari kerja, bersekolah, mengurus rumah tangga, dan kelompok lainnya
terkait dengan laju pertumbuhan ekonomi. Dengan kata lain, laju pertumbuhan
laju pertumbuhan ekonomi dan laju pertumbuhan kesempatan kerja yang semakin
tinggi berarti setiap laju pertumbuhan ekonomi mampu menciptakan kesempatan kerja
Kerja menurut Disnaker adalah setiap orang laki-laki atau wanita yang sedang
dalam atau akan melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja
guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tenaga
kerja ini ada yang termasuk ke dalam angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (berumur 15 tahun atau lebih) yang selama
seminggu sebelum pencacahan bekerja atau punya pekerjaan tetapi sementara tidak
bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan sedangkan yang termasuk bukan angkatan
kerja, diantaranya adalah mereka yang selama seminggu yang lalu hanya bersekolah
(pelajar dan mahasiswa), mengurus rumah tangga, dan mereka yang tidak melakukan
kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai pekerja, sementara tidak bekerja atau
Angka yang sering digunakan untuk menyatakan jumlah angkatan kerja adalah
TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja), yang merupakan rasio antara angkatan
kerja dan tenaga kerja. Secara umum, tenaga kerja (manpower) didefenisikan sebagai
penduduk yang berada pada usia kerja (15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk
dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan
terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.
Ketenagakerjaan disebutkan bahwa: “Tenaga kerja adalah setiap orang laki-laki atau
perempuan yang sedang mencari pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan
kerja, guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ”.
Salah satu masalah yang biasa muncul dalam bidang angkatan kerja adalah
ketidakseimbangan akan permintaan tenaga kerja (demand for labor) dan penawaran
tenaga kerja (supply of labor), pada suatu tingkat upah (Kusumosuwidho dalam Subri,
permintaan terhadap tenaga kerja (excess supply of labor) atau lebih besarnya
menetukan kemakmuran suatu bangsa. Alasannya, alam (tanah) tidak ada artinya
kalau tidak ada SDM yang mengolahnya, sehinngga bermanfaat bagi kehidupan.
Smith juga melihat bahwa alokasi SDM yang efektif adalah awal pertumbuhan
ekonomi. Setelah ekonomi tumbuh, akumulasi modal ban mulai dibutuhkan untuk
menjaga agar ekonomi tetap tumbuh. Dengan kata lain, alokasi SDM yang efektif
melainkan suatu kesempatan. Kelebihan pekerja pada suatu sektor akan memberi
andil terhadap pertumbuhan produksi dan penyediaan kerja di sektor lain. Ada dua
Pada sektor subsisten terbelakang, tidak hanya terdiri dan sektor pertanian, tetapi
juga sektor informal seperti pedagang kaki lima dan pengecer koran. Pekerja di
yang relatif lebih rendah daripada sektor kapitalis modern. Lebih rendahnya upah
pada suatu saat tingkat upah di pedesaan akan meningkat. Selanjutnya peningkatan
upah ini akan mengurangi ketimpangan tingkat pendapatan antara perkotaan dan
modern berjalan lancar dan perpindahan tersebut tidak akan pernah menjadi
“terlalu banyak”.
kelebihan buruh, sumber daya alamnya belum dapat diolah, sebagian besar
lebih kecil dan upah institusional yang mereka peroleh, dialihkan pula ke
sektor industri.
Tahap ini ditandai dengan awal pertumbuhan swasembada pangan saat buruh
Dan dalam ha! in kelebihan pekerja terserap ke sektorjasa dan industri yang terus-
Tabungan dapat didefinisikan sebagai bagian dari pendapatan tahun ini yang
tabungan nasional adalah pendapatan total dalam perekonomian yang tersisa setelah
S = Y – C – G ........................................................................................(13 )
S= (Y-T-C)+(T-G) .................................................................................(14)
Y= pendapatan nasional
T= pendapatan pajak
C= konsumsi
G= pengeluaran pemerintah
Dari persamaan diatas dapat disimpulkam bahwa tabungan nasional terdiri dari:
Adalah jumlah pendapatan yang tersisa setelah rumah tangga membayar pajak dan
Tabungan swasta terdiri atas dua tabungan, yaitu tabungan perusahaan (corporate
ditambah hukum yang lemah sehingga tidak kondusif untuk dunia usaha,
pengeluaran pemerintah.
Jika T-G bernilai positif, maka pemerintah akan mengalami budget surplus, yang
berarti tabungan publik bernilai positif, dan sektor ini akan ditambahkan pada
sektor swasta untuk menambah sumber pembiayaan investasi. Jika T-G bernilai
tabungan publik bernilai negatif, dan pemerintah harus meminjam dana dari fihak
Proses pembentukan modal ini berjalan melalui tiga tingkatan (Jhingan, 2000):
1. kenaikan volume tabungan nyata yang langsung tergantung kepada kamauan dan
tabungan
perusahaan.
tabungan dan pendapatan menyatakan bahwa pendapatan dikatakan sebagai salah satu
modern yang didasari oleh perilaku psikologis modern, yaitu apabila terjadi
untuk meningkatkan konsumsi, tetapi dari sisa pendapatan tersebut juga digunakan
S= Y – C .................................................................................................(18)
Jika kedua persamaan (18) dan (19) atau disebut juga budget constraint
budget constraint (19), maka kita akan mendapatkan fungsi persamaan tabungan:
S = Y – C = Y – Ĉ – cY = - Ĉ + (1-c)Y .................................................(20)
Dari persamaan (20) kita dapat melihat bahwa tabungan memiliki hubungan
Dengan kata lain. Tabungan meningkat ketika pendapatan meningkat. Teori ini disebut
hipotesis pendapatan absolut. Dalam hipotesis ini digunakan pendapatan saat ini
(current income).
konsumsi
S1
Fungsi
konsumsi
C1
Tabungan Pendapatan
Fungsi Tabungan
Autonomous Consumption
0 Pendapatan
Yd0 Yd1
Pada gambar ditunjukkan bahwa tingkat tabungan adalah jarak antara garis 450
dengan garis fungsi konsumsi seperti ditunjukan oleh garis S1. Kemudian pada gambar
daripada pendapatan mereka. Sedangkan disebelah kanan Yd0, konsumsi akan lebih
bidang pendidikan, kesehatan dan berbagai kapasitas manusia lainnya yang ketika
dalam hal kemampuan suatu perekonomian untuk mengadopsi teknologi modern dan
Dengan demikian kesehatan dan pendidikan dapat juga dilihat sebagai komponen vital
dalam pertumbuhan dan pembangunan sebagai input bagi fungsi produksi agregat
(Todaro, 2002).
perbaikan, yaitu perbaikan dalam tingkat pengetahuan masyarakat dan perbaikan yang
merupakan faktor yang penting yang akan memperbaiki mutu dan efisiensi faktor-
yang diperoleh oleh para pekerja melalui pendidikan mulai dari program untuk anak-
anak sampai dengan pelatihan dalam pekerjaan (on the job training) untuk para pekerja
dewasa. Seperti halnya dengan modal fisik, modal manusia meningkatkan kemampuan
untuk memproduksi barang dan jasa. Untuk meningkatkan level modal manusia
Nordhaus, 2001):
sebagai tenaga kerja. Pusat kesehatan masyarakat dan penyediaan air bersih
2. Meningkatkan pendidikan, menurunkan angka buta huruf dan melatih tenaga kerja.
Manusia terdidik merupakan tenaga kerja yang lebih produktif karena mampu
3. Di atas semua itu, tidak boleh mengestimasi secara lebih rendah (under estimate)
bencana bagi umat manusia bila penduduk terus bertambah. Teori modal manusia pada
ditanamkan kepada manusia, sebab manusia diakui sebagai salah satu sumberdaya
yang diperlukan dalam kegiatan produksi barang dan jasa dalam perekonomian.
Samuelson dan Nordhaus (2001) menyebutkan bahwa input tenaga kerja terdiri
dari kuantitas dan keterampilan tenaga kerja. Banyak ekonomi percaya bahwa kualitas
input tenaga kerja yakni keterampilan, pengetahuan dan disiplin tenaga kerja
merupakan elemen paling penting dalam pertumbuhan ekonomi. Suatu negara yang
mampu membeli berbagai peralatan canggih tapi tidak mempekerjakan tenaga kerja
terampil dan terlatih tidak akan dapat memanfaatkan barang-barang modal tersebut
secara efektif. Peningkatan melek huruf, kesehatan dan disiplin serta kemampuan
Kubo dan Kim (1996) mengemukakan bahwa elemen pokok dari teori
Endogen, yang diawali oleh Romer (1986) dan Lucas (1988) yang mengasumsikan
sebagai bagian integral dari teori pertumbuhan. Teori ini juga berusaha menjelaskan
observasi yang berbeda terhadap pendapatan per kapita berbagai negara dimana model
Neo Klasik gagal ditetapkan. Faktor-faktor seperti modal manusia dan pengeluaran
Romer (1990) menyebutkan bahwa modal manusia merupakan input kunci pokok
untuk sektor riset karena menyebabkan ditemukannya produk baru/ ide yang disadari
Dengan demikian, negara-negara dengan stok awal modal manusia yang lebih
tinggi, ekonominya tumbuh lebih cepat. Dengan demikian modal manusia disadari
pertumbuhan:
2. Pola II, Pertumbuhan yang Terdistorsi yang ditandai dengan resiko kerusakan
sumberdaya alam, kurangnya investasi dalam modal manusia dan subsidi untuk
modal fisik.
3. Pola III, pertumbuhan yang berkesinambungan melalui akumulasi aset yang tidak
alam.
Pertumbuhan dalam modal fisik bisa saja melimpah ke modal manusia melalui
investasi swasta dalam riset dan pengembangan serta pelatihan dalam teknologi yang
lebih tinggi yakni dalam pertumbuhan yang didorong oleh teknologi. Untuk dapat
besarnya) harus memiliki latar belakang sekolah umum yang cukup supaya dapat
dan pengembangan. Oleh karena itu sekolah umum yang disediakan secara publik dan
lama, lebih sehat dan lebih penuh. Secara sempit, pembangunan manusia
hubungan dua arah yang kuat. Di satu sisi pertumbuhan ekonomi menyediakan
berlangsung melalui penciptaan lapangan kerja. Aspek ini sangat penting karena
dasar dan berketerampilan. Tenaga kerja termasuk petani, pengusaha dan manajer akan
mempengaruhi komposisi output dan ekspor suatu negara. Kuatnya hubungan timbal
balik antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia akan juga dipengaruhi
implementasi kebijakan publik. Faktor distribusi sumber daya juga jelas karena tanpa
distribusi sumber daya yang merata (misal dalam penguasaan lahan atau sumber daya
pertumbuhan ekonomi.
meningkat dibandingkan pertumbuhan tahun lalu yang tercatat sebesar 3,7 %. Seluruh
tersebut dalam pertumbuhan ekonomi juga meningkat. Sementara investasi dan ekspor,
Indonesia, tidak dapat dilepaskan dari perubahan-perubahan yang terjadi pada sistem
Hanum (2004) yang menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square) antara
yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam.
antara lain yaitu, pertumbuhan kota sebagai variabel terikat. Sebagai variabel bebas
pendidikan.
pentingnya peran human capital baik pada level kota maupun level negara.
ekonomi di suatu wilayah Propinsi Jawa Tengah. Studi ini menggunakan metode
penelitian deduktif kuantitatif dengan menggunakan Path Analysis. Hasil studi ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan model diagram jalur sebelum
krisis (1993-1996), saat krisis (1997-1999) dan setelah terjadi krisis (2000-2005). Pada
penduduk (1,01); teknologi (0,36); dan infrastruktur (0,27) dengan tingkat signifikansi
(0,27) melalui variable teknologi. Pada saat krisis faktor yang signifikan berpengaruh
langsung adalah teknologi (0,49), sedang tingkat pendidikan (0,17) berpengaruh tidak
langsung dan pada tingkat signifikansi 5%. Sementara setelah krisis faktor yang
(0,32); dan investasi (0,31), sedangkan tingkat pendidikan berpengaruh secara tidak
langsung (0,17) melalui teknologi pada tingkat signifikansi 10%. Variabel jumlah
Provinsi Jawa Tengah, terutama untuk penduduk yang tinggal di perkotaan. Hal ini
dan proses produksi ekonomi menumpuk di daerah perkotaan. Di sisi lain, penduduk
tingkat kesejahteraan yang baik dan menyebabkan tingkat konsumsi lebih tinggi.
bebas dan variabel terikat. Berdasar pada uraian sebelumnya maka kerangka
pemikiran peneliti dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi (sebagai variabel
Tenaga Kerja
Pertumbuhan
Tabungan Ekonomi
Masyarakat (PDRB)Kabupaten
Labuhanbatu
Indeks
Pendidikan
2.5. Hipotesis
sebelumnya, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: