BAHAN AJAR
EKONOMI PUBLIK I
(PERTEMUAN KE TIGA)
BAHAN AJAR 3
MATA KULIAH : EKONOMI PUBLIK I
1
Mata Kuliah : Ekonomi Publik I
Kode Mata Kuliah / SKS : 23 A 1123
Semester : Awal
Program Studi : Ilmu Ekonomi
Mata Kuliah Prasyarat : Ekonomi Mikro I dan Ekonomi Makro I
Dosen Penanggung
: Drs. M. Yusri Zamhuri, MA. Ph.D
Jawab
Tim Dosen 1. Dr. Abd. Hamid Paddu, MA
:
2. Dr. Indraswati Tri Abdi Reviane, MA
3. Dr. Tadjuddin Parenta, MA
4. Dr. Retno Fitrianti, SE, M.Si
5. Randi Kurniawan, SE, M.Sc
1. PENDAHULUAN
2
terdiri dari uraian berkaitan dengan efisiensi pasar dan keadilan dalam
sektor publik, serta adanya eksternalitas baik yang negatif maupun yang
positif.
e) Urutan Pembahasan
3
kegagalan pasar sebagai akibat adanya efek eksternalitas yang negatif
maupun positif.
4
Nampak pada gambar di atas bahwa keuntungan maksimum
dioeroleh pada tingkat produksi sebesar Q* = 15000, di mana pada
tingkat produksi tersebut MSB = MSC = P = 1.50.
Selanjutnya, pasar dikatakan efisien atau pareto optimal jika
kondisi-kondisi berikut ini terpenuhi. Kondisi-kondisi tersebut adalah :
1. Semua sumber daya yang produktif dimiliki secara pribadi.
2. Semua transaksi berlangsung di pasar dan pada setiap pasar yang
terpisah, terdapat banyak penjual yang bersaing menawarkan
produk yang relatif sama terhadap banyak pembeli yang juga
bersaing untuk memiliki barang tersebut.
3. Kekuatan ekonomi dihilangkan, dalam artian bahwa tidak ada
seorang pembeli atau penjual yang dapat mempengaruhi harga.
4. Semua informasi yang relevan tersedia bagi pembeli dan penjual
secara bebas.
5. Sumber daya bebas bergerak dan bebas digunakn di setiap
perusahaan.
5
Lalu kapan interaksi di pasar gagal mencapai tingkat yang efisien,
adalah pada saat :
1. Persaingan yang ada di pasar tidak sempurna. Misalnya produsen
di pasar hanya ada satu. Kondisi ini dikenal dengan istilah
monopoli. Pada kondisi tersebut, harga tidak lagi ditentukan oleh
kekuatan pasar, tetapi ditentukan oleh monopolis. Seperti nampak
pada ilustrasi berikut ini, di mana monopolis akan menetapkan
harga output nya sebesar P. Dan dengan tujuan mau
memaksimumkan keuntungannya, maka monopolis akan
menghasilkan output di bawah tingkat yang efisien (Qm < Q*).
6
pada tingkat yang efisien (titik E) yaitu output yang efisien sebesar
4 dengan harga sebesar 5.
Setelah pemerintah mengenakan pajak pada output tersebut,
menyebabkan harga yang harus dibayar oleh konsumen semakin
mahal yaitu sebesar 6, sehingga permintaan akan turun dari tingkat
yang efisien menjadi hanya sebesar 3. Demikian pula halnya dari
sisi produsen, adanya pajak menyebabkan harga yang diterima
oleh produsen semakin murah yaitu sebesar 4, sehingga output
yang ditawarkan pun berkurang dari tingkat yang efisien, yaitu
hanya sebesar 3..
7
tersebut menjadi berlebihan dan itu berada di atas tingkat yang
efisien, sebesar Qs.
Demikian pula halnya dari sisi produsen, adanya subsidi
menyebabkan harga yang diterima oleh produsen semakin tinggi,
yaitu sebesar 5, sehingga output yang ditawarkan pun meningkat
lebih banyak dari tingkat yang efisien, sebesar Qs.
8
Adapun kriteria yang diperlukan dalam intervensi pemerintah
tersebut, adalah:
1) Cost-benefit: apakah manfaat yang diterima oleh masyarakat
melebihi atas biaya yang dikeluarkannya? Menurut Kaldor, mereka
yang merasakan manfaat atas output tersebut akan memberikan
kompensasi kepada mereka yang dirugikan.
2) Pareto (optimal): apakah terdapat paling tidak beberapa anggota
masyarakat menikmati manfaat atas output tersebut tanpa
merugikan pihak lain? Jika iya, berarti ekonomi belum efisien atau
pareto optimal.
3) Majority rule (democracy): Apakah masyarakat yang merasakan
manfaatnya lebih banyak dar pada yang dirugikan?
4) Oligarchic (elite rule): apakah mereka bisa mengontrol manfaat
yang dirasakan oleh masyarakatnya?
5) Social justice (re-distributive): apakah manfaat yang dirasakan
oleh anggota masyarakat menjadi berkurang?
b. Pembahasan:
Setelah pemaparan materi bahasan tersebut di atas mahasiswa
diberi kesempatan bertanya atau membentuk kelompok diskusi atau
kegiatan brain storming dengan tetap berada dalam kendali atau
pengawasan fasilitator untuk tetap berfungsinya expert jugments
sebagai nara sumber dari sudut pandang kecakapan dan filosofi
keilmuan terkait.
c. Penelitian:
Fasilitator menguraikan berbagai contoh penelitian yang telah dan
sedang serta prospective dari berbagai sisi dalam ekonomi public yang
sedang dalam rencana kegiatan penelitian dari berbagai dosen dalam
lingkup sendiri maupun peneliti terkait secara nasional maupun
internasional. Demikianpula mahasiswa dapat megutarakan hal-hal
terkait yang diperoleh dan diketahuinya.
d. Penerapan:
9
Fasilitator menguraikan tentang penerapan dari berbagai contoh
eksternalitas baik yang negative maupun yang positif di Indonesia
maupun pada negara lain. Menguraikan berbagai cara melakukan
internalisasi sehingga tetap bisa mencapai efisiensi.
e. Latihan:
Mahasiswa di dalam kelas melakukan kegiatan berupa menuliskan
beberapa jenis barang yang menimbulkan efek eksternalitas baik positif
maupun negatif yang ada di Indonesia dan bagaimana menginternalisasi
dari eksternalitas tersebut.
f. Tugas Mandiri:
Dapat diberikan dalam bentuk mahasiswa menambahkan dengan
mencari tambahan materi terkait materi bahasan ini tentang dampak
ekternalitas dan efisiensi yang terjadi dalam perekonomian di Indonesia,
yang dilengkapi dengan data.
3. PENUTUP
a. Rangkuman
Fasilitator merangkum materi kuliah ini dengan memberikan
esensi dari materi bahasan dan keterhubungannya dengan materi
bahasan sebelumnya dan berikutnya.
b. Tes Formatif:
10
c. UmpanBalik:
4. DAFTAR PUSTAKA
1. Stiglitz, Joseph E., ”Economics of the Public Sector”, 4th ed, 2015
2. Hyman David., Public Finance, A Contemporary Application Of Theory to
Policy., South –Wetern, Cengage Learning, 2010
3. Musgrave, Richard A Peggy., Public Finance in Theory and Practice, Fifth
Edition, McGrow Hill Book Company, New York.1989
4. Berbagai Publikasi dan Jurnal.
11