Disusun Olhe :
Sri Andini
01031281823102
S1 Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
KAMPUS INDRALAYA
Tahun Akademik
2019-2020
BAB I
Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi. Teori dasar lainnya adalah
mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis kegiatan suatu perekonomian dengan melihat
bagian-bahian kecil dari keseluruhan kegiatan ekonomi. Sedangkan makroekonomi melihat
kegiatan ekonomi dengan memperhatikan gambaran kegiatan ekonomi secara menyeluruh.
Analisis mengenai penentu tingkat kegiatan yang dicapai suatu perekonomian merupakan
bagian terpenting dari analisis makroekonomi. Analisis tersebut menunjukkan bagaimana
pengeluaran agregat dan penawaran agregat akan menentukan tingkat kegiatan suatu
perekonomian dalam satu periode tertentu dan pendapaatn nasional yang tercipta. Analisis
mengenai penentuan tingkat kegiatan dalam perekonomian perlu dibedakan kepada tiga bentuk
abstraksi atau penyederhanaan. Jenis analisis tersebut adalah :
i. Analisis penentu kegiatan perekonomian yang memisalkan bahwa harga tetap dan suku
bunga tetap
ii. Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan harga mengalami
perubahan.
iii. Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan harga dan suku bunga
mengalami perubahan.
1. Masalah pertumbuhan ekonomi, hal ini merupakan kemampuan suatu negara untuk
menghasilkan barang dan jasa dari satu periode ke periode lainnya meningkat. Kemampuan
yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu mengalami
pertambahan dan jumlah serta kualitasnya.
2. Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi, perekonomian tidak selau berkembang secara
teratur, adakalanya sangat pesat dan merosot.
3. Masalah penganguran, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Mengangur karena ingin
kerja yang lebih baik, menganggur karena tidak trsedianya lapangan pekerjaan atau
keterampilan yang diperlukan, dan pengangguran sukarela.
4. Masalah kenaikan harga-harga,faktor penyebab inflasi antara lain adalh tingkat pengeluaran
agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang dan
jasa, serta para pekerja di berbagai kegiatan ekonomi yang menuntut kenaikan upah.
5. Masalah neraca perdangan dan neraca pembayaran, hubungannya terhadap kegiatan ekspor
dan impor, selain itu juga aliran modal untuk investasi yang berlaku di antara berbagai
negara.
Mekanisme pasar tidak dapat mewujudkan tingkat kegiatan ekonomi negara yang efisien
secara terus menerus. Hal ini menimbulkan berbagai masalah tingkat kegiatan ekonoi dan
diperlukan kebijakan pemerintah untuk mengatasinya. Dalam mengatasi masalah yang dihadapi
keseluruhan ekonomi, kebijakan pemerintah mempunyai tujuan-tujuan berikut: menstabilkan
kegiatan ekonomi, mencapai tingkat kesempatan kerja penuh tanpa inflasi, menciptakan
pertumbuhan ekonomi yang teguh, menghindari masalah inflasi yang tinggi dan mewujudkan
neraca pembayaran yang kukuh.
Setiap negara akan selalu menghitung pendapatan nasionalnya yaitu nilai produksi dalam
perekonomian, untuk mengetahui nilai output yang diciptakan dalam negara itu pada suatu tahun
tertentu. Pendapatan nasioanal merupakan suatu ukuran penting untuk menentukan sejauh mana
tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai suatu negara. Tiga cara dapat digunakan untuk menghitung
pendapatan nasional, sebagai berikut :
Bab ini terlebih dahulu akan menerangkan perbedaan pendapat ahli-ahli ekonomi Klasik
yang ditulis pada masa Adam Smith (1776) hingga kepada masa Keynes (1936). Aspek-aspek yang
dibandingkan adalah faktor yang mentukan suku bunga, faktor yang menentukan tingkat kegiatan
ekonomi negara, pandangan Klasik mengenai operasi pasaran buruh dalam sistem pasaran bebas
dan kritik Keynes ke atas pandangan ini.
Menurut ahli-ahli ekonomi Klasik suku bunga ditentukan oleh keinginan masyarakat untuk
melakukan penabungan dan keingina para pengusaha untuk meminjam dana modal untuk
melakukan investasi. Fleksibilitas suku bunga akan mewujudkan keadaan di mana jumlah tabungan
yang diwujudkan dalam perekonomian pada ketika kesempatan kerja penuh dicapai adalah sama
dengan investasi yang akan dilakukan para pengusaha.
Kemungkinan bahwa pada kesempatan kerja penuh akan berlaku keadaan tabungan
masyarakat akan sama dengan investasi para pengusaha menyebabkan ahli-ahli ekonomi Klasik
berkeyakinan bahwa perekonomian tidak berlaku masalah kekurangan permintaan agregat.
Walaupun terdapat kemungkinan kekurangan permiontaan agregat dan penganguran, keadaan ini
hanya bersifat sementara. Mekanisme pasaran akan mengembalikan tingkat kegiatan ekonomi pada
kesempatan kerja penuh karena wujudnya fleksibilitas suku bunga, tingkat upah, dan tingkat harga.
Teori Klasik juga menerangkan bahwa fleksibiltas tingkat upah akan mewujudkan
kesempatan kerja penuh. Apabila pada satu tingkat upah nominal tertentu terjadi pengangguran,
akan berlaku penyesuaian dalam pasaran tenaga kerja. Tingkat upah akan turun dan permintaan
tenaga kerja bertambah. Pada akhirnya, pada tingkat upah yang lebih rendah, permintaan dan
penawaran tenaga kerja akan seimbang kembali dan kesempatan kerja penuh tercapai kembali.
Berdasarkan kepada keyakinan bahwa kesempatan kerja penuh akan selalu tercapai, ahli-
ahli ekonomi Klasik seterusnya berkeyakinan bahwa tingkat output negara ditentukan oleh
kemampuan faktor-faktor produksi dalam suatu negara menghasilkan barang dan jasa. Semakin
besar kemampuan faktor-faktor produksi menghasilkan barang dan jasa semakon besar pula
pendapatn nasioanal yang diciptakan.
Pandangan Klasik dikritik oleh Keynes. Dalam mengkritik Klasik, Keynes mengemukakan
pandangan lain mengenai aspek yang dikritiknya, pandangan yang berhubungan dengan kritik
tersebut adalah :
1. Keynes berpendapat tabungan bukan ditentukan oleh suku bunga tetapi oleh tingkat
pendapatan masyarakat. Makin tinggi pendaptan, makin tinggi pula tabungan.
2. Klasik berpendapat suku bunga ditentukan oleh penawaran dana untuk tabungan dan
permintaan dana untuk investasi. Menurut Keynes suku bunga ditentukan oelh permintaan
dan penawaran uang.
3. Menurut ahli Klasik tingkat upah adalah fleksibel, oleh karena itu menjamin keadaan di
mana permintaan kerja akan selalu sama dengan penawaran kerja. Menurut Keynes
walaupun terdapat banyak penganguran tingkat upah tiadak akan turun dan penganguran
tetap terwujud.
4. Menurut Keynes pendaptan nasional bukan faktor-faktor produksi yang tersedia tetapi oleh
pengeluaran agregat yang wujud dalam ekonomi selalu kurang dari pendapatan nasiaonal
potensial,dan menyebabkan penganguran tengan keraj sealu terwujud.