Dr. M. Elfan Kaukab, S.E., M.M., M.H.I., MFP, CMA, CHRA, CRBC.
RINGKASAN
1. Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi. Teori dasar lainnya
adalah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis kegiatan suatu
perekonomian dengan melihat bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan
ekonomi. Sedangkan makroekonomi melihat kegiatan ekonomi dengan
memperhatikan gambaran kegiatan ekonomi secara menyeluruh.
2. Dari segi analisisnya (dari segi bentuk analisis terhadap kegiatan ekonomi), teori
mikroekonomi menganalisis bagaimana suatu masyarakat menyelesaikan tiga
persoalan berikut: (a) Apakah jenis barang-barang yang perlu diproduksikan? (b)
Bagaima caranya barang-barang tersebut diproduksi? dan (c) Untuk siapakah
barang-barang tersebut diproduksi?
3. Analisis dalam makroekonomi menerangkan: (a) Bagaimana kegiatan ekonomi
ditentukan dan apakah faktor-faktor penentunya? (b) Masalah apa yang selalu
Pengantar Makroekonomi 1
dihadapi setiap perekonomian? dan (c) Apa tujuan kebijakan pemerintah dan
bagaimana bentuk kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi dan
mencapai tujuan tersebut?
4. Analisis yang dinyatakan dalam 3(a)---yaitu bagaimana tingkat kegiatan ekonomi
ditentukan, merupakan bagian yang sangat penting dalam analisis makroekonomi.
Analisis penentuan tingkat kegiatan ekonomi (dan penentuan tingkat pendapatan
nasional) dibedakan menjadi tiga bentuk analisis: (i) analisis mengenai peranan
pengeluaran agregat dalam penentuan kegiatan ekonomi (diuraikan dalam Bab 4-
Bab 6), (ii) analisis penentuan kegiatan ekonomi pada harga yang berubah
(diuraikan dalam Bab 7), dan (iii) analisis penentuan kegiatan ekonomi pada suku
bunga dan tingkat harga yang dapat berubah (diuraikan dalam Bab 9).
5. Ahli ekonomi selalu mengamati prestasi kegiatan perekonomian dari waktu ke
waktu. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu diperhatikan data statistik yang
menggambarkan perubahan-perubahan dalam kegiatan ekonomi negara. Data
statistik tersebut dinamakan indikator makroekonomi atau macroeconomic
indicator. Terdapat banyak jenis indikator makroekonomi atau alat pengamat
makroekonomi. Dalam analisis makroekonomi, yang terutama perlu diperhatikan
adalah: pendapatan nasional (PDB dan PNB), tingkat pertumbuhan ekonomi,
pengangguran dan tingkat pengangguran, inflasi dan neraca pembayaran.
6. Kegiatan ekonomi tidak selalu mencapai efisiensi yang diharapkan, yaitu: tidak
mencapai kesempatan kerja penuh secara terus menerus. Dalam teori, untuk
memberi gambaran tentang efisiensi kegiatan ekonomi, perlu diperhatikan
perbedaan di antara KNK-potensial dan KNK-sebenarnya dan mengenai
konjungtur.
7. Kegiatan ekonomi yang tidak efisien menimbulkan berbagai masalah
makroekonomi, yaitu masalah-masalah yang mempengaruhi keseluruhan
ekonomi. Masalah-masalah tersebut adalah: pengangguran, pertumbuhan yang
lambat, inflasi, dan ketidakseimbangan neraca pembayaran.
8. Mekanisme pasar tidak dapat mewujudkan tingkat kegiatan ekonomi negara yang
efisien secara terus menerus. Hal ini menimbulkan berbagai masalah ekonomi dan
diperlukan kebijakan pemerintah untuk mengatasinya. Dalam mengatasi masalah
yang dihadapi keseluruhan ekonomi, kebijakan pemerintah mempunyai tujuan-
tujuan berikut: menstabilkan kegiatan ekonomi, mencapai tingkat kesempatan
kerja penuh tanpa inflasi, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh,
Pengantar Makroekonomi 2
menghindari masalah inflasi yang tinggi dan mewujudkan neraca pembayaran
yang kokoh.
9. Kebijakan pemerintah yang digunakan untuk mengatasi masalah-masalah
ekonomi yang telah diterangkan dibedakan menjadi tiga bentuk tindakan:
kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan kebijakan segi penawaran. Dalam
kebijakan fiskal akan dibuat perubahan dalam pengeluaran pemerintah atau pajak
untuk mempengaruhi tingkat pengeluaran agregat. Dalam kebijakan moneter yang
dilakukan adalah membuat perubahan dalam penawaran uang atau suku bunga
untuk mempengaruhi pengeluaran agregat. Kebijakan segi penawaran dilakukan
dengan mengurangi pajak, memberikan insentif fiskal, memberi subsidi dan
menyediakan infrastruktur yang baik untuk menaikkan efisiensi kegiatan
perusahaan-perusahaan. Mengembangkan infrastruktur dan membuat peraturan
yang kondusif pada suasana usaha yang baik juga perlu dilakukan.
KONSEP PENTING
Indeks harga: Suatu angka yang menggambarkan sejauh mana harga-harga dalam
perekonomian pada suatu tahun tertentu telah mengalami perubahan jika dibandingkan
dengan tingkat harga pada tahun dasar---yaitu tahun yang menjadi dasar perbandingan
dalam penentuan indeks harga. Indeks harga konsumen menggambarkan
kenaikan/perubahan harga-harga barang konsumsi. Indeks harga produsen
menggambarkan kenaikan/perubahan harga-harga barang ketika barang tersebut dijual
produsen-produsen.
Inflasi: Kenaikan harga-harga umum yang berlaku dalam suatu perekonomian dari suatu
periode ke periode lainnya. Tingkat inflasi adalah persentasi kenaikan harga-harga pada
suatu tahun tertentu berbanding dengan tahun sebelumnya.
Jumlah kesempatan kerja: Jumlah tenaga buruh yang sedang bekerja untuk orang lain
atau perusahaan lain dan untuk usaha milik sendiri secara sepenuh waktu. Tenaga buruh
yang tidak bekerja atau sedang bekerja tetapi jumlah jam kerjanya terbatas digolongkan
sebagai pengangguran.
Pengantar Makroekonomi 3
pemerintah mempengaruhi kegiatan ekonomi dengan membuat perubahan dalam
pengeluarannya dalam sistem perpajakan. Kebijakan moneter adalah langkah pemerintah
yang dijalankan melalui Bank Sentral untuk mempengaruhi kegiatan perekonomian
dengan membuat perubahan dalam penawaran uang dan suku bunga. Kebijakan segi
penawaran adalah langkah pemerintah yang berusaha meningkatkan efisiensi kegiatan
perusahaan-perusahaan dan tenaga kerja sehingga produksi nasional dapat ditingkatkan,
biaya produksi dikurangkan, dan teknologi semakin berkembang.
Neraca pembayaran: Informasi atau catatan ringkas yang menunjukkan aliran keluar
masuk keuangan di antara satu negara dengan negara-negara lain. Dalam neraca
pembayaran meliputi tiga aliran keuangan berikut: ekspor dan impor barang nampak,
ekspor dan impor jasa, dan aliran keluar/masuk modal jangka pendek dan jangka panjang.
Pengangguran: Jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara aktif mencari
kerja tetapi belum memperolehnya. Tingkat pengangguran adalah perbandingan
(dinyatakan dalam persen) di antara jumlah tenaga kerja pada suatu waktu tertentu.
Pengangguran sukarela adalah orang yang berada dalam lingkungan umur tenaga kerja
(15-64 tahun) yang tidak secara aktif mencari kerja.
Pendapatan nasional (Produk nasional): Nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu
negara dalam suatu tahun tertentu. Pendapatan nasional pada harga berlaku adalah
pendapatan negara yang dihitung menurut harga-harga pada tahun yang produksi
nasionalnya dihitung. Pendapatan nasional riil atau menurut harga tetap adalah
pendapatan nasional yang dihitung pada harga-harga di suatu tahun tertentu yang
Pengantar Makroekonomi 4
berbeda dengan tahun dimana produksi nasionalnya dihitung. Pendapatan nasional
potensial adalah pendapatan nasional yang diciptakan apabila perekonomian mencapai
tingkat kesempatan kerja penuh. Sedangkan pendapatan nasional sebenarnya adalah nilai
produk nasional yang sebenarnya diwujudkan oleh kegiatan ekonomi pada suatu tahun
tertentu.
Permintaan agregat: Perbelanjaan yang akan dilakukan pada suatu perekonomian dalam
suatu periode tententu, misalnya satu tahun, pada berbagai tingkat harga.
Tenaga buruh atau angkatan kerja: Jumlah penduduk yang tergolong dalam umur antara
15 tahun hingga 64 tahun, yang sedang bekerja atau secara aktif sedang mencari
pekerjaan.
Teori makroekonomi: Analisis dalam ilmu ekonomi yang menerangkan gambaran yang
menyeluruh mengenai kegiatan ekonomi. Dalam analisisnya yang diperhatikan bukanlah
kegiatan seseorang konsumen atau produsen, tetapi keseluruhan konsumen dan produsen
dalam perekonomian.
Pengantar Makroekonomi 5
BAB 2
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
RINGKASAN
Pengantar Makroekonomi 6
memproduksi sepatu tersebut kepada kegiatan mewujudkan pendapatan nasional.
Dalam penghitungan menurut cara produk netto, sektor-sektor ekonomi yang
mewujudkan pendapatan nasional dibedakan kepada sektor-sektor berikut: (a)
pertanian, kehutanan dan perikanan, (b) pertambangan, (c) industri pengolahan,
(d) pembangunan (konstruksi), (e) listrik, gas dan air, (f) pengangkutan, (g)
perdagangan, (h) keuangan dan real estate, (i) jasa pemerintah dan (j) jasa lain.
4. Dalam cara pendapatan, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan
pendapatan yang diterima faktor-faktor produksi yang digunakan untuk
menghasilkan pendapatan nasional. Berbagai jenis pendapatan itu adalah: gaji
dan upah (pendapatan tenaga kerja), sewa (pendapatan tanah dan bangunan),
bunga (pendapatan modal), dan keuntungan (pendapatan pengusaha). Disamping
itu perlu ditambahkan “pendapatan perusahaan perseorangan”---yaitu pendapatan
perusahaan milik perorangan atau keluarga. Pendapatan ini belum dihitung dalam
empat golongan pendapatan yang dinyatakan sebelumnya.
5. Dalam penghitungan pendapatan negara digunakan beberapa konsep yang lebih
spesifik/khusus artinya. Konsep-konsep pendapatan nasional yang lebih khusus
artinya adalah: PDB (Pendapatan Domestik Bruto), PNB (Pendapatan Nasional
Bruto) dan PNN (Pendapatan Nasional Netto) atau Pendapatan Nasional.
Penghitunga pendapatan nasional juga perlu dibedakan kepada: (a) penghitungan
dengan menggunakan harga yang berlaku dan harga tetap, dan (b) penghitungan
dengan menggunakan harga pasar dan harga faktor.
6. Di antara berbagai konsep pendapatan nasional, dan diantara harga pasar dan
harga faktor, sifat hubungannya adalah seperti berikut:
i. PDBhp = PNBhp – PFN dari LN
ii. PNBhp = PNhf + Pajak tak langsung – Subsidi + Depresiasi
iii. Harga pasar = Harga Faktor + Pajak tak langsung – Subsidi
7. Dua konsep penting lain dalam penghitungan pendapatan nasional adalah
pendapatan individu dan pendapatan disposibel. Pendapatan individu merupakan
keseluruhan jumlah pendapatan yang diterima oleh semua rumah tangga dalam
suatu perekonomian. Pendapatan tersebut diperoleh dari (a) menyediakan faktor-
faktor produksi untuk digunakan dalam kegiatan menghasilkan pendapatan
nasional, dan dari (b) pembayaran pindahan---yaitu pendapatan yang diperolehi
bukan dari menyediakan faktor-faktor produksi yang dimiliki (contoh: uang pensiun
dan beasiswa). Pendapatan disposibel merupakan pendapatan rumah tangga
Pengantar Makroekonomi 7
yang dapat digunakan mereka untuk perbelanjaan. Pendapatan disposibel nilainya
adalah sama dengan pendapatan individu setelah dikurangi pajak pendapatan.
8. Menghitung pendapatan nasional suatu negara bukanlah kerja yang mudah.
Dalam perekonomian tidak terdapat informasi yang lengkap mengenai kegiatan
produksi dan nilai barang dan jasa yang diwujudkan oleh setiap kegiatan ekonomi.
Masalah utama yang dihadapi dalam menghitung pendapatan nasional adalah: (i)
masalah mengumpulkan data, (ii) masalah menentukan jenis kegiatan yang
produksinya perlu dihitung dalam menentukan pendapatan nasional. Persoalan-
persoalan seperti: adakah hasil petani yang tidak dipasarkan termasuk dalam
pendapatan nasional, adakah hasil dari kegiatan melanggar hukum negara perlu
diperkirakan, adakah kegiatan ekonomi dalam rumah merupakan bagian dari
pendapatan nasional dan adakah ganjaran berupa barang dihitung dalam
pendapatan nasional, perlu dipikirkan dalam menghitung pendapatan nasional.
Seterusnya (i) masalah penghitungan dua kali, (ii) masalah menentukan harga
barang, dan (iii) masalah kenaikan harga dan perubahan kualiti barang, perlu
dipertimbangkan.
9. Data pendapatan nasional dan komponen-komponennya sangat penting untuk
mengetahui ciri kegiatan ekonomi suatu negara pada suatu periode tertentu dan
perubahan kegiatan itu dari waktu ke waktu. Kegunaan utama data pendapatan
nasional adalah: (i) menentukan prestasi kegiatan ekonomi pada suatu waktu
tertentu, (ii) mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi yang berlaku dari tahun ke
tahun dan dalam jangka panjang, (iii) menunjukkan peranan tiap sektor dalam
perekonomian dan peranan berbagai komponen pengeluaran agregat, (iv)
menentukan perubahan struktur ekonomi yang berlaku dalam suatu periode
tertentu, (v) menggambarkan taraf kemakmuran masyarkat dan perubahannya
dari waktu ke waktu, dan (vi) menyediakan data untuk meramalkan kegiatan
ekonomi di tahun berikutnya dan merencanakan perkembangan ekonomi di masa
depan.
KONSEP PENTING
Barang jadi: Barang yan telah sepenuhnya diproses dan dapat digunakan oleh berbagai
golongan pengguna barang untuk memenuhi keperluan mereka. Untuk menjadi barang
jadi kerap kali barang tersebut diproses dalam beberapa tingkat, misalnya: kayu hutan
menjadi kayu gelondongan, seterusnya jadi papan dan papan menjadi perabot. Dalam
contoh ini barang jadi adalah perabot. Secara kasar barang akhir dapat dibedakan kepada
Pengantar Makroekonomi 8
dua golongan: barang konsumsi (kursi, pakaian dan sepatu) dan barang modal (mesin,
bangunan kantor dan bus penumpang).
Barang antara: Barang yang belum sepenuhnya selesai diproses, yaitu memerlukan
proses lebih lanjut sebelum menjadi barang jadi, dan dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat. Kayu gelondongan dan papan---yaitu sebelum diproses menjadi perabot
adalah barang antara.
Bunga netto: Pendapatan yang diperoleh dari modal yang dipinjamkan kepada
perusahaan-perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa.
Dalam bunga netto tidak termasuk (i) bunga ke atas pinjaman pemerintah, dan (ii) bunga
ke atas pinjaman rumah tangga untuk membeli barang konsumsi (seperti kendaraan
pribadi). Akan tetapi bunga ke atas pembelian barang modal oleh perusahaan-perusahaan
tergolong sebagai bunga bersih.
Depresiasi: Kehausan atau pengurangan nilai ke atas barang modal yang digunakan dari
waktu ke waktu sebagai akibat dari penggunaan barang modal dalam proses produksi dan
karena barang tersebut semakin lama semakin usang.
Ekspor bersih: Nilai ekspor barang dari suatu negara dalam suatu waktu tertentu
dikurangi dengan nilai impor barang dari negara-negara lain ke negara tersebut dalam
suatu tahun tertentu.
Harga faktor: Nilai suatu barang (atau pendapatan negara) yang dihitung berdasarkan
pembayaran kepada faktor-faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan barang
tersebut (atau produksi negara).
Harga pasar: Nilai suatu barang (atau produksi negara) yang ditentukan oleh pembayaran
yang dilakukan konsumen atau pengguna lain untuk memperoleh barang tersebut
(produksi nasional).
Konsumsi rumah tangga: Jumlah pembelian rumah tangga ke atas barang dan jasa yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam penghitungan pandapatan nasional data
yang dikumpulkan adalah jumlah perbelanjaan yang dilakukan dalam satu tahun.
Nilai tambah: Pertambahan nilai yang wujud ke atas sesuatu barang sebagai akibat dari
pemrosesan terhadap barang tersebut (misalnya dari papan menjadi kursi) atau kesan dari
jasa untuk menjual barang tersebut (biaya pengangkutan dan keuntungan penjual).
Pengantar Makroekonomi 9
Pajak tak langsung: Pajak (pungutan) pemerintah yang dikenakan ke atas barang dan
jasa pada ketika barang tersebut dijual kepada pihak lain, terutama konsumen, atau
diimport dari luar negara. Contoh: pajak penjualan dan pajak impor.
Pendapatan faktor netto dari luar negeri: Pendapatan yang diperoleh dari penggunaan
faktor-faktor produksi milik warga negara suatu negara yang digunakan di luar negara
ditolak dengan pendapatan faktor-faktor produksi milik asing yang digunakan di negara
tersebut. Nilai ditentukan berdasarkan aliran pendapatan yang berlaku dalam satu tahun.
Apabila nilai PFN dan LN adalah negatif, PFN dari LN dapat dinamakan juga sebagai
pembayaran faktor netto ke luar negeri.
Pengantar Makroekonomi 10
Pendapatan nasional riil (PDB-riil atau PNB-riil): Nilai produksi nasional pada suatu
tahun tertentu yang dihitung menurut harga-harga yang berlaku pada tahun dasar. Konsep
ini biasanya dinamakan juga sebagai PDB menurut harga tetap dan PNB menurut harga
tetap.
Penghitungan dua kali: Penghitungan dua atau beberapa kali yang mungkin dilakukan
dalam menentukan sumbangan nilai sesuatu barang ke dalam nilai pendapatan nasional.
Untuk menghindari masalah penghitungan dua kali ini pendapatan negara perlu dihitung
menurut nilai barang jadi (dalam cara perbelanjaan) atau menurut nilai tambah yang
diwujudkan (dalam cara produk netto).
Produk Domestik Bruto (PDB): Nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu
negara dalam suatu tahun tertentu dengan menggunakan faktor-faktor produksi milik
warga negaranya dan milik penduduk di negara-negara lain. Biasanya dinilai menurut
harga pasar dan dapat didasarkan kepada harga yang berlaku dan harga tetap.
Produk Nasional Bruto (PNB): Nilai barang dan jasa yang dihasilkan di dalam negara
atau di luar negeri, yang dilakukan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut.
Seperti PDB, nilainya juga dapat dihitung menurut harga berlaku atau harga tetap dan
biasanya dinilai menurut harga pasar. Apabila PNB dikurangi dengan depresiasi akan
diperoleh Produk Nasional Netto (PNN). Apabila PNN dihitung pada harga faktor, nilainya
dinamakan Pendapatan Nasional.
Subsidi (bantuan): Bantuan dalam bentuk barang atau uang kepada produsen ataupun
konsumen untuk mengurangi biaya produksi (apabila subsidi diberi kepada produsen) atau
mengendalikan harga (apabila subsidi diberikan kepada konsumen). Subsidi pupuk adalah
Pengantar Makroekonomi 11
subsidi kepada produsen, sedangkan subsidi untuk menurunkan harga bahan baku adalah
subsudi kepada konsumen.
Pengantar Makroekonomi 12
BAB 3
PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI:
PANDANGAN KLASIK, KEYNES, DAN PENDEKATAN MASA KINI
RINGKASAN
1. Bab ini terlebih dahulu akan menerangkan perbedaan pendapat ahli-ahli ekonomi
Klasik---ahli-ahli ekonomi yang menulis pada masa Adam Smith (1776) hingga
pada masa Keynes (1936), dengan Keynes. Aspek-aspek yang dibandingkan
adalah: (i) faktor yang menentukan suku bunga, (ii) faktor yang menentukan
tingkat kegiatan ekonomi negara, dan (iii) pandangan Klasik mengenai operasi
pasaran buruh dalam sistem pasaran bebas dan kritik Keynes ke atas pandangan
ini.
2. Menurut ahli-ahli ekonomi Klasik suku bunga ditentukan oleh keinginan
masyarakat untuk melakukan penabungan dan keinginan para pengusaha untuk
meminjam dana modal untuk melakukan investasi. Fleksibilitas suku bunga akan
mewujudkan keadaan di mana jumlah tabungan yang diwujudkan dalam
perekonomian pada ketika kesempatan kerja penuh dicapai adalah sama dengan
investasi yang akan dilakukan para pengusaha.
3. Kemungkinan bahwa pada kesempatan kerja penuh akan berlaku keadaan
tabungan masyarakat akan sama dengan investasi para pengusaha menyebabkan
Pengantar Makroekonomi 13
ahli-ahli ekonomi Klasik berkeyakinan: supply creates its own demand, yang
berarti dalam perekonomian tidak berlaku masalah kekurangan permintaan
agregat. Walaupun terdapat kemungkinan kekurangan permintaan agregat dan
pengangguran, keadaan ini hanya bersifat sementara. Mekanisme pasaran akan
mengembalikan tingkat kegiatan ekonomi pada kesempatan kerja penuh karena
wujudnya fleksibilitas suku bunga, tingkat upah, dan tingkat harga.
4. Teori Klasik juga menerangkan bahwa fleksibilitas tingkat upah akan mewujudkan
kesempatan kerja penuh. Apabila pada tingkat suku upah nominal tertentu terjadi
pengangguran, akan berlaku penyesuaian dalam pasaran tenaga kerja. Tingkat
upah akan turun dan permintaan tenaga kerja bertambah. Pada akhirnya, pada
tingkat upah yang lebih rendah, permintaan dan penawaran tenaga kerja akan
seimbang kembali dan kesempatan kerja penuh tercapai kembali.
5. Berdasarkan kepada keyakinan bahwa kesempatan kerja penuh akan selalu
tercapai, ahli-ahli ekonomi Klasik seterusnya berkeyakinan bahwa tingkat output
negara (pendapatan nasional) ditentukan oleh kemampuan faktor-faktor produksi
dalam suatu negara menghasilkan barang dan jasa. Semakin besar kemampuan
faktor-faktor produksi menghasilkan barang dan jasa, semakin besar pula
pendapatan nasional yang diciptakan. Kemampuan suatu negara dalam
menghasilkan pendapatan nasional dapat dinyatakan dengan menggunakan
persamaan berikut:
Y = f (K, L, R, T)
Di mana:
K adalah jumlah barang modal yang tersedia.
L adalah jumlah dan kualitas tenaga kerja.
R adalah kekayaan alam dan sumber alam lain yang digunakan.
T adalah tingkat teknologi
6. Pandangan Klasik dikritik oleh Keynes. Dalam mengkritik pandangan Klasik
Keynes mengemukakan pandangan lain mengenai aspek yang dikritiknya. Kritik
Keynes dan pandangannya yang berhubungan dengan kritik tersebut adalah:
i. Keynes berpendapat tabungan bukan ditentukan oleh suku bunga tetapi
oleh tingkat pendapatan masyarakat. Makin tinggi pendapatan, makin
tinggi pula tabungan.
ii. Keynes berpendapat suku bunga bukan ditentukan oleh penawaran dana
untuk tabungan dan permintaan dana untuk investasi. Menurut Keynes
suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang.
Pengantar Makroekonomi 14
iii. Menurut ahli-ahli ekonomi Klasik tingkat upah adalah fleksibel. Hal ini
akan menjamin keadaan dimana permintaan tenaga kerja akan sama
dengan penawaran tenaga kerja. Oleh sebab itu kesempatan kerja penuh
akan selalu berlaku. Menurut Keynes tingkat upah tidak fleksibel.
Walaupun terdapat banyak pengangguran tingkat upah tidak akan turun
dan pengangguran tetap wujud.
iv. Menurut Keynes pendapatan nasional bukan faktor-faktor produksi yang
tersedia tetapi oleh pengeluaran agregat (AE). Pengeluaran agregat yang
wujud dalam ekonomi selalu kurang dari pendapatan nasional potensial,
dan menyebabkan pengangguran tenaga kerja selalu wujud.
7. Berdasarkan kritik-kritiknya, Keynes selanjutnya mengemukakan suatu teori
mengenai penentuan kegiatan ekonomi dan penentuan kesempatan kerja dan
peranan uang dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi. Pandangan ini
diterangkan dalam buku: The General Theory of Employment, Interest and Money.
Menurut pandangan Keynes, tingkat kegiatan ekonomi ditentukan oleh permintaan
efektif---yaitu pengeluaran agregat yang akan wujud dalam suatu perekonomian
dalam suatu waktu tertentu. Pengeluaran agregat dalam perekonomian dapat
dibedakan kepada empat komponen: konsumsi rumah tangga, investasi
perusahaan, pengeluaran pemerintah dan ekspor. Magnitud (nilai pengeluaran)
dari keempat komponen pengeluaran agregat ini akan menentukan kegiatan
perekonomian, kesempatan kerja dan pendapatan nasional.
8. Sejak penerbitan buku The General Theory, analisis makroekonomi semakin
berkembang. Terdapat pemikiran-pemikiran baru yang mengkritik dan menyokong
pandangan Keynes. Analisis yang berhubungan dengan makroekonomi sesudah
Keynes dapat dibedakan kepada empat pemikiran berikut: golongan Monetaris,
golongan Ekspektasi Rasional, golongan Segi Penawaran dan golongan
Keynesian Baru. Pendangan-pandangan baru tersebut sangat mempengaruhi
analisis makroekonomi yang wujud sekarang ini. Pendekatan baru dalam analisis
makroekonomi menggunakan grafik AD-AS. Kurva AD dan kurva AS akan
menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai, pendapatan nasional yang
diwujudkan dan tingkat kesempatan kerja yang tercapai. Kurva permintaan
agregat AD ditentukan oleh pengeluaran agregat (AE) dan keseimbangan
permintaan dan penawaran uang. Sedangkan penawaran agregat AS
menggambarkan jumlah barang yang akan diproduksikan dan ditawarkan sektor
perusahaan pada berbagai tingkat harga. Keseimbangan AD-AS, atau
Pengantar Makroekonomi 15
keseimbangan makroekonomi akan menentukan pendapatan nasional yang
dicapai dan tingkat harga yang berlaku.
KONSEP PENTING
Bocoran (kebocoran): Aliran keuangan yang keluar dari aliran utama yang terdapat
dalam sirkulasi aliran pendapatan. Aliran utama yang terdapat dalam sirkulasi aliran
endapatan adalah aliran pendapatan faktor-faktor produksi dan aliran perbelanjaan dari
sektor rumah tangga ke sektor perusahaan.
Penawaran agregat: Penawaran barang dan jasa atau keinginan para pengusaha untuk
menghasilkan barang dan jasa pada berbagai tingkat harga.
Penanam modal: Sebagian dari sektor perusahaan yang melakukan kegiatan investasi
atau penanaman modal, yaitu menggunakan dananya sendiri atau dana yang dipinjamnya
untuk mengembangkan kegiatan memproduksi barang atau jasa. Dana tersebut akan
digunakan untuk membeli barang modal seperti membina bangunan pabrik, membeli
mesin-mesin dan membeli alat pengangkutan.
Pengantar Makroekonomi 16
Pengeluaran agregat (perbelanjaan agregat): Perbelanjaan atau pengeluaran untuk
membeli barang dan jasa yang akan dilakukan dalam perekonomian dalam suatu tahun
tertentu.
Sirkulasi aliran pendapatan: Suatu bagan atau grafik yang memberikan gambaran
tentang aliran pendapatan, aliran pengeluaran, dan aliran keuangan lain (seperti aliran
tabungan) yang berlaku dalam perekonomian.
Suku bunga: Persentase pendapatan yang diterima oleh para penabung dari tabungan
uang yang disisihkannya. Ia merupakan pula persentase pendapatan yang harus dibayar
oleh para peminjam dana.
Tabungan: Bagian pendapatan rumah tangga yang disimpan di lembaga keuangan dan
tidak digunakan untuk membeli barang dan jasa.
Tingkat upah: Upah rata-rata yang diterima oleh setiap pekerja dalam perekonomian.
dalam analisis makroekonomi dimisalkan upah setiap pekerja dalam perekonomian adalah
sama dan dalam analisis Klasik dimisalkan tingkat upah tersebut ditentukan oleh
permintaan dan penawaran tenaga kerja.
Pengantar Makroekonomi 17
BAB 4
KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR
RINGKASAN
Pengantar Makroekonomi 18
4. Dalam perekonomian dua sektor komponen pengeluaran agregat terdiri dari: (i)
perbelanjaan konsumsi rumah tangga untuk membeli barang dan jasa, dan (ii)
perbelanjaan perusahaan-perusahaan untuk membeli barang modal. Dalam
persamaan algreba, persamaan pengeluaran agregat adalah: AE = C + I.
Penawaran agregat meliputi pendapatan nasional (AS = Y).
5. Dalam Bab Tiga telah diterangkan bahwa keseimbangan pendapatan nasional
akan dicapai apabila Y = AE. Dengan demikian syarat keseimbangan dalam
perekonomian dua sektor adalah: Y = C + I. telah diterangkan di atas, pada setiap
pendapatan nasional berlaku persamaan: Y = C +S. apabila Y diganti dengan C +
S, maka dalam keseimbangan berlaku persamaan: C + I = C + S, atau I = S.
Dengan kata lain, dalam perekonomian dua sektor yang mencapai keseimbangan,
berlaku keadaan berikut:
i. Pendapatan nasional = pengeluaran agregat: Y = C + I.
ii. Suntikan = bocoran: I = S.
6. Pengeluaran rumah tangga mempunyai tiga ciri utama berikut: (i) faktor utama
yang mempengaruhi pengeluaran rumah tangga adalah pendapatan yang
diterimanya, (ii) pada pendapatan sebesar nol (Y d = 0),yaitu apabila rumah tangga
tidak bekerja, konsumsi tetap akan dilakukan dan ini dinamakan pengeluaran
otonomi (pengeluaran yang tidak bergantung pada pendapatan nasional); dan (iii)
apabila berlaku pertambahan pendapatan akan berlaku pertambahan konsumsi,
tetapi pertambahannya kurang daripada pertambahan pendapatan. Berdasarkan
kepada tiga ciri ini, konsumsi rumah tangga dapat dinyatakan sebagai berikut:
C = a + bYd
7. Dalam memahami ciri-ciri konsumsi rumah tangga perlu digunakan empat sektor
berikut: (i) MPC atau kecondongan mengkonsumsi marjinal, yaitu ΔC/ΔY d; (ii) APC
atau kecondongan mengkonsumsi rata-rata, yaitu C/Yd; (iii) MPS atau
kecondongan menabung marjinal yaitu ΔS/ΔY d, dan (iv) APS atau kecondongan
Pengantar Makroekonomi 19
menabung rata-rata, yaitu S/Yd. Sifat hubungan di antara MPC dan MPS, dan APC
dan APS mempunyai ciri-ciri berikut:
i. MPC + MPS = 1
ii. APC + APS = 1
8. Berdasarkan kepada tiga ciri konsumsi seperti dinyatakan dalam Ringkasan (5),
secara grafik dapat dibentuk fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, yang secara
grafik menunjukkan hubungan di antara konsumsi, tabungan, dan pendapatan
nasional.
9. Di samping pendapatan disposibel atau pendapatan nasional, terdapat pula
beberapa faktor lain yang menentukan pengeluaran konsumsi dan tabungan.
Yang terpenting adalah: suku bunga, sikap berhemat, kekayaan yang dimiliki,
distribusi pendapatan, keadaan perekonomian masa kini dan masa mendatang
dan jaminan pendapatan di masa pensiun.
10. Investasi adalah pengeluaran perusahaan untuk membeli barang modal. Secara
statistik ia dibedakan kepada tiga komponen: (i) pengeluaran ke atas barang
modal, (ii) membangun rumah tempat tinggal, dan (iii) perubahan dalam stok
(inventaris). Dalam teori makroekonomi investasi terutama meliputi komponen
yang pertama. Faktor utama yang menentukan investasi adalah: suku bunga,
tingkat pengembalian modal, prospek masa depan, dan perkembangan teknologi.
Dalam jangka panjang investasi juga dipengaruhi oleh pendapatan nasional.
Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin tinggi investasi. Teori yang
menerangkan efek pendapatan nasional kepada investasi dinamakan prinsip
akselerasi. Teori tersebut diterangkan dalam teori makroekonomi yang lebih
mendalam.
11. Dalam memahami ciri-ciri investasi perusahaan-perusahaan dua konsep berikut
perlu dipahami: efisiensi investasi marjinal (atau efisiensi modal marjinal) dan
fungsi investasi. Efisiensi investasi marjinal menunjukkan hubungan antara suku
bunga dengan tingkat investasi yang akan dilakukan pada suatu tahun tertentu.
Tingkat investasi inilah yang akan menentukan kedudukan fungsi investasi, yang
menunjukkan hubungan antara tingkat investasi dengan pendapatan nasional.
12. Analisis keseimbangan pendapatan nasional dapat dilakukan dengan
menggunakan tiga cara: cara tabular (tabel berangka) cara grafik dan cara
algreba. Cara tabular adalah contoh angka yang menunjukkan data berikut:
pendapatan nasional, konsumsi, tabungan, investasi dan pengeluaran agregat.
Keseimbangan pendapatan nasional ditentukan dengan menggunakan syarat
Pengantar Makroekonomi 20
keseimbangan dalam perekonomian dua sektor. Secara grafik keseimbangan
dicapai pada keadaan di mana garis AE = C + I memotong garis 45 derajat dan
dari perpotongan fungsi investasi (I) dan fungsi tabungan (S). Secara algreba
keseimbangan dapat ditentukan dengan menyelesaikan persamaan Y = C + I atau
S = I.
13. Analisis mengenai multiplier merupakan bagian penting dari analisis
keseimbangan pendapatan nasional. Analisis ini menerangkan sejauh mana
pendapatan nasional akan mengalami perubahan (ΔY) efek dari perubahan
pengeluaran agregat (ΔAE). Rasio (perbandingan) antara pertambahan
pendapatan nasional dengan pertambahan pengeluaran agregat (ΔY/ΔAE)
dinamakan multiplier. Cara lain untuk menghitung multiplier adalah dengan
menggunakan formula berikut:
Mtp = 1 atau Mtp = 1
1 – MPC MPS
KONSEP PENTING
Efisiensi investasi marjinal (MEI): Suatu garis atau kurva yang menunjukkan hubungan
antara suku bunga dengan jumlah investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan-
perusahaan.
Fungsi konsumsi: Satu garis atau kurva yang menunjukkan hubungan di antara
perbelanjaan konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional. Garis/kurva tersebut
menaik ke kanan atas oleh karena semakin tinggi pendapatan nasional, semakin tinggi
perbelanjaan rumah tangga.
Fungsi tabungan: Satu garis atau kurva yang menunjukkan hubungan di antara tabungan
rumah tangga dengan pendapatan nasional. Garis/kurva tersebut menanjak ke kiri atas
oleh karena semakin tinggi pendapatan nasional semakin tinggi tabungan.
Fungsi investasi: Satu garis atau kurva yang menunjukkan hubungan di antara tingkat
investasi yang dilakukan dengan pendapatan nasional. Garis tersebut adalah sejajar
dengan sumbu datar oleh karena investasi tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional
yang dicapai, apakah tinggi atau rendah. Investasi yang demikian sifatnya dinamakan
investasi otonomi. Dalam grafik, fungsi investasi dan fungsi konsumsi rumah tangga akan
membentuk fungsi pengeluaran agregat (AE). Dalam persamaan AE = C + I.
Pengantar Makroekonomi 21
Investasi bruto (pembentukan modal tetap bruto): Jumlah atau nilai pengeluaran
perusahaan-perusahaan untuk membeli barang-barang modal dalam suatu tahun tertentu.
Investasi bruto ini dibedakan kepada dua komponen: investasi netto dan investasi
penggantian. Investasi penggantian adalah investasi untuk menggantikan barang modal
yang didepresiasikan. Investasi netto meliputi tambahan barang (stok) modal dalam
ekonomi. Investasi dapat pula dibedakan sebagai berikut: (i) investasi otonomi, yaitu
investasi yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional, dan (ii) investasi terpengaruh,
yaitu investasi yang dipengaruhi pendapatan nasional.
Pengantar Makroekonomi 22
Makan tabungan: Suatu keadaan di mana rumah tangga berbelanja melebihi dari
pendapatan yang diterimanya. Kekurangan uang untuk pengeluaran itu harus dibiayai dari
tabungan (atau meminjam) atau dari sumber lain (misal menjual harta).
Multiplier: Satu angka yang menunjukkan sejauh mana pendapatan nasional akan
berubah efek dari perubahan dalam pengeluaran agregat. Apabila ΔAE = Rp 1.000 dan
menyebabkan ΔY = Rp 4.000 maka multiplier = 4. Multiplier dapat pula didefinisikan
sebagai rasio di antara pertambahan pendapatan nasional dengan pertambahan
pengeluaran agregat.
Nilai kini: Nilai kini dari sejumlah uang di masa akan datang. Anda akan menerima 110
ribu rupiah pada satu tahun kemudian. Bunga uang adalah 10 persen. Maka nilai kini uang
itu adalah 110 ribu/1,10 = 100.000 rupiah.
Rasio modal produksi: Suatu angka yang menunjukkan besarnya modal yang diperlukan
untuk menghasilkan barang bernilai satu rupiah. Apabila investasi sebanyak 200 juta
setiap tahunnya produksinya bernilai Rp 50 juta, maka rasio modal produksi adalah 4.
Tabungan (rumah tangga): Bagian dari pendapatan rumah tangga yang tidak
dibelanjakan dan disimpan dalam institusi keuangan atau di rumah.
Pengantar Makroekonomi 23
tentang keuntungan rata-rata yang akan diterima (sebagai persentase dari modal yang
diinvestasikan) dalam setiap tahun dari sejumlah tertentu investasi. Tingkat pengembalian
modal merupakan salah satu dari sua faktor penting yang akan mempengaruhi
pengambilan keputusan perusahaan dalam melakukan investasi. Faktor penting lainnya
adalah suku bunga.
Pengantar Makroekonomi 24
BAB 5
KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR
RINGKASAN
1. Ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi kegiatan dalam sektor
perusahaan, rumah tangga, dan pemerintah. Kegiatan pemerintah menimbulkan
dua aliran pembayaran: (i) pajak yang dibayar oleh perusahaan-perusahaan dan
rumah tangga kepada pemerintah, dan (ii) pengeluaran pemerintah. Kedua bentuk
aliran pengeluaran/pendapatan ini akan mengubah pola aliran pendapatan dalam
perekonomian. Dalam ekonomi tiga sektor belum terdapat kegiatan ekspor dan
impor. Oleh karena itu, ekonomi tiga sektor dinamakan juga sebagai ekonomi
tertutup.
2. Dengan adanya pengeluaran pemerintah (G) maka pengeluaran agregat dalam
perekonomian meliputi tiga komponen, yaitu: AE = C + I + G. Dengan perubahan
ini syarat untuk mencapai keseimbangan dalam ekonomi tiga sektor adalah Y = C
+ I + G. Pajak menyebabkan bocoran terdiri dari dua komponen, yaitu: S + T, dan
suntikan juga terdiri dari dua komponen, yaitu: I + G. Maka, syarat lain untuk
mencapai keseimbangan dalam kegiatan ekonomi negara adalah: S + T = I + G.
3. Pajak yang dipungut pemerintah dapat dibedakan menurut berbagai cara. Cara
yang pertama adalah membedakannya dengan pajak langsung dan pajak tak
langsung. Cara yang lain adalah dengan pajak regresif (contoh: pajak tetap), pajak
proporsional, dan pajak progresif. Dalam kenyataannya, pajak yang selalu
Pengantar Makroekonomi 25
digunakan berbagai negara adalah pajak progresif. Dalam teori makroekonomi,
yang selalu digunakan dalam analisis adalah pajak tetap dan pajak proporsional.
4. Telah diterangkan dalam Bab Dua pengeluaran pemerintah dibedakan menjadi
dua yaitu pengeluaran konsumsi pemerintah dan pengeluaran untuk investasi.
Dalam analisis mengenai keseimbangan pendapatan nasional, yang dimaksudkan
dengan pengeluaran pemerintah adalah keseluruhan pengeluaran yang
dilakukannya, yaitu pegeluaran yang meliputi konsumsi dan investasi. Faktor-
faktor yang menentukan pengeluaran pemerintah adalah prospek pendapatan dari
pajak dan pendapatan pemerintah lain, keadaan ekonomi masa kini dan masalah
ekonomi yang dihadapi, pertimbangan-pertimbangan politik, dan kestabilan
keadaan ekonomi. Pengeluaran pemerintah digolongkan sebagai pengeluaran
otonomi oleh karena jumlahnya tidak berkaitan langsung dengan pendapatan
nasional.
5. Pajak akan mempengaruhi pengeluaran agregat melalui efeknya atas pengeluaran
konsumsi rumah tangga. Pajak akan mengurangi konsumsi dan tabungan rumah
tangga. Dalam analisis dapat ditunjukkan dua bentuk efek pajak atas konsumsi
dan tabungan, yaitu: (i) efek yang diakibatkan oleh pajak tetap dan (ii) efek yang
diakibatkan oleh pajak proporsional:
i. Efek pajak tetap T = T0; (Dimisalkan fungsi konsumsi adalah C = a + bY0):
ii. Efek pajak T = tY: (Diandaikan fungsi konsumsi asal adalah C = a + bY 0d):
Fungsi konsumsi dan tabungan sebelum pajak:
a) C0 = a + bY
b) S0 = -a + (1 – b)Y
Fungsi konsumsi dan tabungan sesudah pajak:
a) C1 = a + b (1 – t)Y
S1 = -a + (1 – b) (1 – t)Y
Kesimpulan:
a) C0 – C1 = btY = MPC x Pajak
b) S0 – S1 = (1 – b) tY = MPS x Pajak
Pengantar Makroekonomi 26
7. Multiplier dalam ekonomi tiga sektor dapat dibedakan kepada dua jenis:
i. Multiplier dalam sistem pajak tetap.
ii. Mulitiplier dalam sistem pajak proporsional.
Dalam sistem pajak tetap, multiplier adalah sama dengan multiplier dalam
ekonomi dua sektor, yaitu:
Mtp = 1
1–b
Dalam sistem pajak proporsional, multiplier dapat dihitung dengan formula berikut:
Mtp = 1
1 – b(1 – t)
8. Apabila sepenuhnya diatur oleh pasaran bebas, perekonomian negara tidak akan
(i) dapat secara terus menerus mencapai kesempatan kerja penuh, (ii) tingkat
naik-turun kegiatan ekonomi (economic fluctuations) adalah besar atau tingkat
ketidakstabilannya tinggi, dan (iii) tidak dapat mengalami pertumbuhan yang selalu
teguh dalam jangka panjang.
9. Dibandingkan dengan tingkat kesempatan kerja penuh, kegiatan ekonomi yang
sebenarnya dapat mencapai salah satu dari tiga keadaan berikut: (i) pengeluaran
agregat rendah dan pengangguran berlaku, (ii) pengeluaran agregat terlalu tinggi
dan melebihi tingkat kesempatan kerja penuh sehingga menyebabkan inflasi, dan
(iii) pengeluaran agregat adalah sama dengan yang diperlukan untuk mencapai
kesempatan kerja penuh dan pengangguran hanya meliputi pengangguran
normal. Yang kerap berlaku adalah keadaan yang dinyatakan dalam (i).
10. Pemerintah dapat menimbulkan pengaruh yang penting ke atas pencapaian
kegiatan ekonomi. Melalui kebijakan pemerintah, pengeluaran agregat dapat
dipengaruhinya, yaitu: (i) meningkatkan pengeluaran agregat pada waktu
pengangguran atau mengurangi pengeluaran agregat pada waktu inflasi, (ii) usaha
dalam (i) akan menyebabkan perubahan kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu
menjadi lebih stabil, dan (iii) dalam jangka panjang pertumbuhan ekonomi akan
berjalan dengan lebih pesat.
11. Salah satu cara untuk mempengaruhi pengeluaran agregat adalah dengan
melaksanakan kebijakan fiskal, yaitu langkah-langkah pemerintah dalam
Pengantar Makroekonomi 27
perpajakan dan pengeluarannya untuk mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi.
Dasar fiskal dibedakan kepada: penstabil otomatik dan dasar fiskal diskresioner.
12. Jenis-jenis penstabil otomatik yang utama adalah:
i. Pajak proporsional dan pajak progresif.
ii. Program asuransi pengangguran.
iii. Sistem harga minimum.
13. Kebijakan fiskal diskresioner dilakukan dengan (i) menambah pengeluaran
agregat pada waktu pengangguran, atau (ii) menguranginya pada waktu inflasi.
Alat yang digunakan untuk menjalankan kebijakan fiskal diskresioner adalah:
i. Mengubah jumlah dan presentase pajak.
ii. Mengubah pengeluaran pemerintah.
iii. Secara serentak melakukan perubahan dalam pajak dan pengeluaran
pemerintah.
KONSEP PENTING
i. Berdasarkan cara pajak tersebut dipungut, pajak dibedakan pajak langsung dan
pajak tak langsung. Pajak langsung: pajak yang dibayar oleh pihak yang
sebenarnya harus membayar pajak. Pajak tak langsung: pajak yang dibayar oleh
pihak yang dapat memindahkannya pada pihak lain yang pada akhirnya
membayar pajak tersebut.
ii. Apabila dikaitkan dengan pendapatan nasional, suatu perusahaan atau
pendapatan nasional, pajak dapat dibedakan: pajak regresif, yaitu persentasenya
menurun apabila pendapatan meningkat; pajak proporsional, yaitu persentasenya
tetap pada berbagai tingkat pendapatan; dan pajak progresif, yaitu persentasenya
semakin tinggi apabila pendapatan semakin tinggi.
Pengantar Makroekonomi 28
Keseimbangan ekonomi tiga sektor: Keadaan di mana pengeluaran agregat yang
berlaku dalam ekonomi tiga sektor adalah sama dengan penawaran agregat atau
pendapatan nasional. Keseimbangan ini akan menentukan tingkat kegiatan ekonomi dan
tingkat pendapatan nasional yang akan dicapai. Keseimbangan ini juga akan menentukan
tingkat kesempatan kerja dan tingkat pengangguran.
Multiplier ekonomi tiga sektor: Suatu angka yang menunjukkan perbandingan antara
pertambahan pendapatan nasional ekonomi tiga sektor dengan perubahan pengeluaran
agregat. Dalam sistem pajak tetap multiplier ekonomi tiga sektor adalah sama dengan
multiplier dalam ekonomi dua sektor. Akan tetapi dalam sistem pajak proporsional, formula
multiplier untuk ekonomi tiga sektor adalah seperti yang ditunjukkan dalam RINGKASAN.
Pajak langsung: Pajak yang secara langsung dipungut dari pembayar pajak (contoh pajak
pendapatan dan pajak keuntungan perusahaan).
Pajak tak langsung: Pajak yang dipungut dari seseorang atau suatu perusahaan tapi
bebannya boleh dipindahkan kepada pihak lain (contoh pajak penjualan).
Kesempatan kerja penuh: Dalam teori istilah ini berarti semua tenaga kerja dalam
perekonomian sepenuhnya digunakan. Dalam praktiknya kesempatan kerja penuh selalu
didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang mencapai tingkat di mana pengangguran
adalah sangat rendah (tidak melebihi 4%). Pengangguran yang wujud dinamakan
pengangguran normal.
Heretan fiskal: Ciri sistem pajak yang cenderung menyebabkan perkembangan ekonomi
menjadi lebih lambat sebagai akibat dari sistem pajak tersebut. Pajak progresif
mengurangi kecepatan pertambahan pendapatan disposibel apabila kegiatan ekonomi
berkembang. Efek ini seterusnya akan mengurangi pertambahan pengeluaran agregat dan
Pengantar Makroekonomi 29
pendapatan nasional. Sistem pajak progresif dan proporsional cenderung mengurangi
ekspansi ekonomi apabila pengeluaran agregat bertambah.
Jurang PDB: Perbedaan antara PDB yang sebenarnya diciptakan oleh kegiatan ekonomi
dengan PDB-potensial, yaitu PDB yang akan diwujudkan apabila kesempatan kerja penuh
dicapai.
Lompang deflasi: Perbedaan antara pengeluaran agregat yang perlu dicapai (AE F) agar
perekonomian dapat mencapai kesempatan kerja penuh dengan pengeluaran agregat
yang sebenarnya tercapai (AES) pada kesempatan kerja penuh. Lompang deflasi wujud
apabila AEF lebih besar dari AES.
Lompang inflasi: Definisinya sama dengan lompang deflasi, tetapi AEF kurang dari AES.
Penstabil automatik: Ciri sistem perpajakan atau peraturan pemerintah lain yang sedang
berlaku dalam perekonomian yang ciri-cirinya cenderung mengurangi gerak konjungtur
kegiatan ekonomi (mengurangi siklikal kegiatan ekonomi). Contoh penstabil automatik
adalah pajak progresif dan proporsional, program asuransi pengangguran, dan peraturan
harga tetap (minimum atau maksimum).
Pengantar Makroekonomi 30
BAB 6
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA
RINGKASAN
Pengantar Makroekonomi 32
pertambahan pengeluaran agregat. Oleh sebab itu multiplier menjadi semakin
kecil apabila dibandingkan dengan multiplier dalam perekonomian tertutup.
KONSEP PENTING
Fungsi ekspor: Satu garis atau kurva yang menunjukkan hubungan diantara ekspor dan
pendapatan nasional. Fungsi ekspor adalah horizontal (sejajar dengan paksi datar). Ciri ini
disebabkan karena ekspor adalah pengeluaran otonomi, yaitu tidak dipengaruhi oleh
pendapatan nasional.
Fungsi impor: Satu garis atau kurva yang menunjukkan hubungan di antara impor dan
pendapatan nasional. Fungsi impor bergerak ke arah atas kanan karena sifat impor adalah
semakin tinggi pendapatan nasional, semakin besar impor. Dalam analisis keseimbangan
pendapatan nasional biasanya dimisalkan impor adalah proporsional dengan pendapatan
nasional (M = mY).
Multiplier dalam perekonomian terbuka: Secara definisi multiplier adalah rasio di antara
pertambahan pendapatan nasional dengan pertambahan pengeluaran agregat. Multiplier
dalam ekonomi empat sektor adalah lebih kecil daripada multiplier dalam ekonomi dua
sektor dan tiga sektor oleh karena wujudnya satu bocoran baru dalam perekonomian, yaitu
impor, yang nilainya dipengaruhi oleh pendapatan nasional.
Pengantar Makroekonomi 33
Pengeluaran agregat dalam perekonomian terbuka: Jumlah nilai pengeluaran yang
dilakukan dalam perekonomian yang melakukan ekspor dan impor. Pengeluaran agregat
ini dibedakan 4 komponen: pengeluaran isi rumah, investasi swasta, pengeluaran
pemerintah, dan ekspor. Pada setiap pengeluaran ini selalu terdapat barang impor
(misalnya kereta Proton Saga yang dihasilkan di dalam negeri mengandungi barang
impor). Oleh karena barang impor bukan keluaran dalam negeri, nilainya perlu ditolak.
Oleh karena itu, dalam perekonomian terbuka pengeluaran agregat selalu dinyatakan
dengan persamaan berikut: AE = C + I + G + (X – M).
Pengantar Makroekonomi 34
BAB 7
KESEIMBANGAN AD-AS
RINGKASAN
Pengantar Makroekonomi 35
permintaan/pengeluaran agregat ini tidak dapat mencapai tingkat output pada
kesempatan kerja penuh, dan sebagai akibatnya pengangguran selalu berlaku, (ii)
pertambahan uang akan mengembangkan kegiatan ekonomi dan meningkatkan
pendapatan nasional dan kesempatan kerja, tetapi tidak mempengaruhi harga,
dan (iii) pemerintah penting peranannya dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi--
-yaitu dengan menjalankan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
4. Dalam analisis AD-AS kelemahan teori Klasik dan Keynes diperbaiki. Teori Klasik
pada dasarnya sangat menumpukan perhatian ke atas segi penawaran, manakala
analisis Keynesian sangat menekankan kepada segi permintaan. Dalam analisis
AD-AS kedua aspek ini---yaitu segi permintaan dan penawaran diperhatikan
dalam menentukan keseimbangan pendapatan nasional (atau dalam penentuan
kegiatan ekonomi negara). Permintaan agregat AD menunjukkan keseluruhan
pengeluaran yang akan dilakukan dalam perekonomian pada berbagai tingkat
harga. Manakala penawaran agregat AS menunjukkan pengeluaran barang dan
jasa yang akan dilakukan perusahaan-perusahaan dalam suatu negara pada
berbagai tingkat harga. Tingkat kegiatan ekonomi, pendapatan nasional dan
kesempatan kerja ditentukan pada tingkat harga dimana permintaan agregat (AD)
sama dengan penawaran agregat (AS).
5. Kurva permintaan agregat AD dibentuk oleh keseimbangan Y = AE yang berlaku
pada tingkat harga yang berbeda. Dalam perekonomian pengeluaran agregat
meliputi AE = C + I + G + (X – M). dengan demikian kurva AD dibentuk oleh nilai
AE pada berbagai tingkat harga. Kurva AD menurun ke bawah, dari sisi kiri ke
arah kanan---dan berarti semakin rendah harga semakin besar permintaan
agregat. Sefat yang demikian disebabkan oleh faktor-faktor berikut (i) pendapatan
riil dan konsumsi rumah tangga meningkat apabila harga turun, (ii) semakin stabil
harga-harga, semakin rendah suku bunga dan menyebabkan investasi meningkat,
dan (iii) harga yang semakin rendah akan menambah ekspor dan mengurangi
impor.
6. Perubahan-perubahan dalam komponen pengeluaran agregat---yaitu C, I, G, X
dan M akan menggeser kurva AD. Kurva AD akan bergeser ke kanan apabila C, I,
G dan X (masing-masing atau gabungannya) bertambah, dan akan bergeser ke
kiri apabila M bertambah. Kenaikan S dan T juga akan menggeser AD ke kiri.
7. Dalam analisis AD-AS, kurva penawaran agregat AS berbentuk melengkung ke
atas dari kiri ke kanan. Kurva AS seperti ini berbeda dengan yang selalu
digambarkan berdasarkan teori Klasik (yaitu tegak lurus pada pendapatan
Pengantar Makroekonomi 36
nasional yang dicapai pada kesempatan kerja penuh) dan yang digambarkan pada
teori Keynes (yaitu berbentuk huruf L yang dibalikkan arahnya). Bentuk kurva AS
yang melengkung ke atas tersebut didasarkan kepada dua teori dalam analisis
teori mikroekonomi (yaitu teori biaya produksi dan teori pasaran tenaga kerja) dan
hasil dari studi empirikal (yang diterangkan dengan menggunakan kurva Phillips).
8. Seperti kurva AD, kurva penawaran agregat AS dapat mengalami perubahan.
Kurva AS akan bergeser ke kiri (atau ke atas) apabila (i)harga bahan mentah yang
diimpor meningkat, (ii) nilai mata uang domestik merosot, (iii) pajak impor dan
pajak lain bertambah, (iv) upah kerja meningkat, dan (v) biaya lain seperti tarif
listrik dan air meningkat. Sebaliknya kurva AS dapat pula bergeser ke kanan (ke
bawah) apabila: (i) kemajuan teknologi berlaku, (ii) pajak pemerintah diturunkan,
(iii) infrastruktur bertambah baik, dan (iv) administrasi pemerintah lebih efisien dan
sangat membantu dan menggalakkan kegiatan swasta.
9. Keseimbangan pendapatan nasional---yang dalam analisis AD-AS dinamakan
juga sebagai keseimbangan makroekonomi, dicapai apabila kurva AD
berpotongan dengan kurva AS. Keeimbangan ini akan menentukan tingkat harga
yang berlaku dalam perekonomian dan pendapatan nasional riil yang akan
diwujudkan. Keseimbangan ini akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Secara analisis, perubahan leseimbangan itu dapat disebabkan oleh tiga faktor,
yaitu: perubahan AD saja, perubahan AS saja, dan perubahan serentak atau
secara berurutan dalam AD dan AS.
KONSEP PENTING
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang: Satu pemisalan yang selalu digunakan
dalam analisis mikroekonomi yang pada dasarnya menganggap bahwa produktivitas
tenaga kerja adalah berbeda, yaitu tenaga kerja terdahulu adalah lebih baik dari tenaga
kerja sesudahnya. Apabila tenaga kerja pertama menghasilkan 100 unit sehari, maka
menurut hukum ini tenaga kerja kedua produksinya kurang dari 100 unit. Semakin banyak
pekerja yang digunakan, semakin sedikit produktivitas pekerja yang berikut.
Pengantar Makroekonomi 37
Hukum Say (Supply creates its own demand): Hukum ini merupakan bagian dari teori
makroekonomi Klasik yang pada dasarnya berpendapat bahwa dalam setiap
perekonomian tidak akan wujud kelebihan penawaran. Setiap barang dan jasa yang
diwujudkan akan selalu mendapatkan pembeli.
Kurva Phillips: Suatu kurva yang menunjukkan hubungan di antara kenaikan upah atau
kenaikan harga dengan tingkat pengangguran dalam ekonomi pada suatu jangka waktu
tertentu. Sifat hubungannya adalah: semakin rendah tingkat pengangguran, semakin tinggi
tingkat kenaikan harga-harga dan tingkat upah.
Penawaran agregat (Aggregate Supply atau AS): Nilai pendapatan nasional riil
(produksi nasional) yang ditawarkan perusahaan-perusahaan dalam suatu perekonomian
pada berbagai tingkat harga umum. Dalam analisis yang lebih mendalam yaitu dalam teori
makroekonomi lanjutan (intermediate) penawaran agregat dibedakan kepada: Short Run
Aggregate Supply (SRAS) dan Long Run Aggregate Supply (LRAS).
Permintaan agregat (Aggregate Demand atau AD): Nilai riil pengeluaran yang akan
dilakukan dalam perekonomian pada berbagai tingkat harga umum. Pengeluaran ini
dibedakan kepada 5 komponen: konsumsi rumah tangga, investasi swasta dan
pemerintah, pengeluaran konsumsi pemerintah, ekspor, dan impor.
Permintaan efektif: Permintaan yang wujud dalam suatu perekonomian yang disertai oleh
kemampuan pembeli-pembeli untuk membayar barang-barang yang akan dibeli. Pembeli-
pembeli barang tersebut meliputi rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan negara lain.
Teori dana dapat pinjam (loanable fund theory): Suatu teori mengenai penentuan suku
bunga yang dikemukakan oleh ahli-ahli ekonomi Klasik yang pada hakikatnya berpendapat
bahwa suku bunga ditentukan oleh keinginan masyarakat untuk menabung dan keinginan
perusahaan-perusahaan meminjam untuk tujuan membiayai investasi.
Pengantar Makroekonomi 38
Teori Klasik mengenai kegiatan ekonomi (teori makroekonomi Klasik): Analisis yang
menerangkan pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik mengenai penentuan tingkat kegiatan
ekonomi negara dan tingkat harga dalam perekonomian. teori Klasik berkeyakinan (i)
perekonomian selalu menapai kesempatan kerja penuh, (ii) output negara ditentukan oleh
jumlah faktor produksi yang tersedia dan tingkat teknologi yang digunakan, dan (iii)
perubahan-perubahan jumlah uang akan mempengaruhi tingkat harga dan tidak
mempengaruhi output negara.
Teori kuantitas: Suatu analisis yang menerangkan Pandangan Klasik yang berpendapat
bahwa penawaran uang dan perubahannya mempunyai hubungan erat dengan tingkat
harga dan output negara. Menurut teori ini pertambahan uang tidak akan menambah
output negara tetapi akan mengakibatkan kenaikan harga-harga.
Pengantar Makroekonomi 39
BAB 8
UANG, INSTITUSI KEUANGAN, DAN PENAWARAN UANG
RINGKASAN
1. Salah satu ciri penting dari perekonomian modern adalah dalam kegiatan ekonomi
berlaku spesialisasi dan pertukaran. Pertukaran yang efisien disebabkan oleh
penggunaan uang sebagai perantara dalam tukar menukar. Oleh sebab itu definisi
‘’uang’’ selalu dihubungkan dengan fungsi uang sebagai perantara dalam tukar
menukar.
2. Apabila perdagangan dalam perekonomian dilakukan secara barter, yaitu tukar
menukar di antara satu barang dengan barang lain, akan timbul masalah berikut:
(a) memerlukan “dua kehendak yang bersesuaian”, (b) sukar menentukan harga
relatif berbagai barang, (c) sulit menjalankan perdagangan dengan bayaran
tertunda, dan (d) sulit menyimpan nilai.
3. Dalam perekonomian yang menggunakan uang, fungsi uang dalam meningkatkan
efisiensi kegiatan ekonomi adalah: (a) melancarkan kegiatan tukar menukar
(menjadi perantara dalam kegiatan perdagangan), (b) memudahkan penentuan
harga suatu barang dan perbandingan harga berbagai barang, (c) melancarkan
kegiatan perdagangan dengan bayaran tertunda, dan (d) dapat menjadi
penyimpan nilai yang baik.
4. Uang sebagai perantara dalam kegiatan perdagangan perlu dterima masyarakat.
Oleh sebab itu benda yang digunakan sebagai uang perlu mempunyai sifat
khusus. Ciri-ciri yang perlu dimiliki oleh uang adalah: nilainya tetap, mudah
Pengantar Makroekonomi 40
dibawa, barangnya tahan lama, jumlahnya terbatas, dan kualitasnya harus
seragam. Pada awalnya benda yang digunakan sebagai uang adalah benda-
benda penting yang digunakan dalam masyarakat primitif. Pada tingkat
perkembangan masyarakat, emas dan perak digunakan sebagai uang. Dalam
beberapa abad belakangan ini berkembang penggunaan uang kertas. Dalam
ekonomi modern jenis uang yang terpenting adalah tabungan giral---yaitu
tabungan di bank umum yang dapat diambil dengan menggunakan cek.
5. Penggunaan uang dalam kegiatan tukar menukar menimbulkan satu kerugian
penting kepada masyarakat, yaitu nilainya cenderung akan merosot dalam jangka
panjang. Nilai uang berhubungan secara berbalikan dengan tingkat harga---yaitu
kenaikan harga-harga akan menurunkan nilai uang. Indeks nilai uang pada suatu
tahun tertentu (t) jika dibandingkan dengan indeks nilai uang pada tahun
sebelumnya (t) dapat ditentukan dengan menggunakan formula berikut:
Pengantar Makroekonomi 41
8. Kegiatan perdagangan dalam perekonomian dan berbagai aspek dari kegiatan
dalam suatu perekonomian menjadi bertambah efisien sebagai akibat dari
kegiatan bank perdagangan. Bank perdagangan merupakan institusi keuangan
yang paling penting karena bukan hanya bertindak sebagai pengumpul tabungan
masyarakat tetapi juga dapat menciptakan salah satu komponen dari penawaran
uang, yaitu tabungan giral. Tabungan giral wujud sebagai akibat (i) seseorang
menyimpan uangnya di bank perdagangan, dan (ii) bank perdagangan memberi
pinjaman kepada pelanggan.
9. Contoh berikut menerangkan bagaimana sistem bank menciptakan tabungan giral.
Pemisalan yang digunakan adalah: bank memperoleh tabungan uang tunai
sebanyak Rp 10 juta, cadangan minimum 20 persen, kelebihan cadangan
semuanya dipinjamkan, tidak terdapat bocoran uang tunai, semua simpanan
berbentuk tabungan giral dan bank tidak mempunyai kelebihan cadangan. Apabila
proses penciptaan uang berlaku, akan nampak keadaan berikut:
(a) Tabungan giral bertambah sebanyak:
Rp 10 juta = Rp 50 juta
0,2
(b) Pinjaman bertambah sebanyak:
Rp 8 juta = Rp 40 juta
0,2
(c) Cadangan bertambah sebanyak:
Rp 2 juta = Rp 10 juta
0,2
Proses penciptaan uang seperti yang dicontohkan diatas tidak akan sepenuhnya
berlaku apabila terdapat hal berikut: kebocoran uang tunai, bank menyimpan
cadangan lebih dari 20 persen, tidak terdapat banyak peminjam yang sesuai dan
masyarakat kurang berkeinginan untuk meminjam.
10. Keseluruhan jumlah uang yang ada dalam perekonomian dinamakan penawaran
uang atau penawaran uang dapat didefinisikan secara sempit dan dinamakan M1
dan secara luas dinamakan M2. M1 terdiri dari uang dalam peredaran (terdiri dari
uang kertas dan uang logam) dan tabungan giral. Sedangkan M2 meliputi M1
tambah deposito berjangka dan tabungan dalam bank perdagangan. Tabungan
dan deposito berjangka dinamakan juga sebagai uang kuasi atau kekayaan
mudah tunai.
Pengantar Makroekonomi 42
KONSEP PENTING
Dua kehendak yang bersesuaian: Suatu keadaan yang diperlukan agar pertukaran
dalam sistem barter dapat dijalankan. Keadaan ini adalah: seseorang (A) mempunyai satu
barang dan ingin ditukar kepada pihak lain (B) dan pertukaran itu hanya akan berlaku
apabila B mempunyai barang yang dikehendaki A dan memerlukann barang yang dimiliki
A.
Deposito berjangka: Tabungan dalam bank perdagangan atau institusi keuangan lain
yang hanya dapat diambil pemiliknya apabila tempo penyimpanan seperti dinyatakan
dalam perjanjian dengan institusi keuangan tersebut berakhir.
Fungsi uang: Menerangkan tentang berbagai peranan yang dapat dijalankan oleh uang
dalam melancarkan dan mempertinggi efisiensi kegiatan ekonomi.
Kekayaan mudah tunai: Dinamakan juga sebagai uang kuasi atau separuh uang.
Berbagai bentuk kekayaan masyarakat seperti deposito berjangka, tabungan giral dan
surat pinjaman pemerintah yang dapat dengan mudah ditukar menjadi uang tanpa
mengalami kerugian.
Nilai uang: Kemampuan dari seunit uang untuk memperoleh barang dan jasa. Nilai uang
akan merosot apabila harga meningkat oleh karena jumlah barang yang dapat dibelinya
semakin sedikit.
Penawaran uang: Jumlah uang yang terdapat dalam perekonomian dan terdiri dari uang
dalam peredaran dan tabungan giral dan disingkat sebagai M1. Dalam arti yang luas
penawaran uang M2 meliputi pula deposito berjangka dan deposito tabungan.
Penciptaan uang: Suatu proses yang menggambarkan bagaimana sestem bank akan
menambah tabungan giral sebagai akibat dari tambahan penabungan uang tunai yang
dilakukan oleh nasabah ke dalam sistem bank atau sebagai akibat dari kegiatan memberi
pinjaman.
Pengantar Makroekonomi 43
Tabungan giral: Tabungan dalam bank perdagangan yang dapat diambil oleh pemiliknya
dengan menggunakan cek.
Tabungan: Penyimpanan uang dalam bank perdagangan atau institusi keuangan lain
yang dapat diambil melalui ATM atau hadir sendiri di institusi keuangan yang menyimpan
uang tersebut.
Sistem bank: Kumpulan institusi keuangan yang terdiri dari bank perdagangan dalam
seluruh perekonomian dan bank sentral. Dalam pengertian yang lebih sempit sistem bank
meliputi keseluruhan bank perdagangan yang terdapat dalam perekonomian.
Sistem barter: Sistem pertukaran yang berlaku dalam masyarakat dimana uang tidak
digunakan dalam pertukaran, dan oleh karenanya barang yang dijual harus ditukar dengan
barang lain yang sama nilainya.
Uang: Suatu benda yang diterima oleh masyarakat sebagai alat untuk menentukan nilai
suatu barang dan sebagai alat perantara dalam tukar menukar barang.
Uang dalam edaran: Jumlah uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan oleh bank
sentral dan berada dalam masyarakat (perekonomian).
Pengantar Makroekonomi 44
BAB 9
PENAWARAN UANG DAN KEGIATAN EKONOMI NEGARA
RANGKUMAN
1. Penawaran uang atau money supply bukan saja penting dalam ekonomi sebagai
akibat dari fungsi-fungsinya seperti diterangkan dalam bab lalu, tetapi juga
karena pengaruhnya pada tingkat harga dan tingkat kegiatan ekonomi
negara yang akan dicapai. Analisis yang menerangkan keterkaitan diantara
penawaran uang dengan tingkat harga dan kegiatan ekonomi dinamakan teori
keuangan. Teori keuangan yang diterangkan dalam bab ini dibedakan menjadi
dua pandangan: teori keuangan Klasik dan teori keuangan Keynes.
2. Teori keuangan Klasik yang utama adalah teori kuantitas dan teori sisa tunai.
Teori kuantitas diterangkan dengan menggunakan persamaan MV = PT dimana M
adalah penawaran uang, V adalah laju peredaran uang, P adalah tingkat harga
dan T adalah jumlah barang dalam ekonomi. Teori ini memisalkan V dan T adalah
tetap. Dalam keadaan ini maka pertambahan penawaran uang akan menimbulkan
kenaikan harga yang sama persentasinya dengan pertambahan penawaran uang.
3. Teori sisa tunai diterangkan dengan menggunakan persamaan M = kPT dimana
M, P dan T adalah sama maksudnya dengan M, P dan T dalam teori kuantitas.
Pengantar Makroekonomi 45
Nilai k menunjukkan jangka waktu dari pemegangan uang oleh masyarakat
sebelum dibelanjakan kembali. Teori sisa tunai berkeyakinan sama seperti teori
kuantitas, yaitu pertambahan penawaran uang akan menaikkan harga pada
tingkat yang sama dengan pertambahan penawaran uang.
4. Beberapa kritik telah dikemukakan terhadap teori keuangan Klasik. Yang utama
adalah:
a. Asumsi bahwa T tetap adalah kurang tepat oleh karena apabila berlaku
pengangguran T dapat bertambah.
b. Laju peredaran uang (V) dapat mengalami perubahan dalam jangka pendek
dan jangka panjang.
c. Perkaitan diantara harga dan penawaran uang adalah lebih rumit daripada
yang diterangkan oleh teori kuantitas dan teori sisa tunai.
d. Teori keuangan Klasik berpendapat bahwa uang diminta masyarakat untuk
tujuan transaksi saja. Sebenarnya uang juga diminta untuk tujuan spekulasi
dan tujuan berjaga-jaga.
e. Teori keuangan Klasik mengabaikan efek dari perubahan penawaran uang
terhadap suku bunga.
5. Teori keuangan Keynes menerangkan tiga persoalan berikut: (i) tujuan
masyarakat untuk meminta uang, (ii) faktor-faktor yang menentukan suku bunga,
dan (iii) efek perubahan penawaran uang atas kegiatan ekonomi negara.
Mengenai tujuan meminta uang, menurut Keynes uang digunakan dan diminta
masyarakat untuk tiga tujuan: untuk melakukan transaksi perdagangan---yaitu
melakukan jual beli barang dan jasa, untuk berjaga-jaga---yaitu sebagai tabungan
untuk menghadapi keadaan yang tidak diramalkan di masa depan, dan untuk
spekulasi---yaitu digunakan untuk membeli saham, bond dan harta keuangan lain
sebagai investasi keuangan untuk memperoleh pendapatan.
6. Bagian terpenting dari teori keuangan Keynes menerangkan faktor-faktor yang
menentukan suku bunga dan bagaimana suku bunga mempengaruhi kegiatan
ekonomi negara. Menurut Keynes suku bunga ditentukan oleh permintaan dan
penawaran uang. Apabila permintaan uang tidak berubah, pertambahan
penawaran uang akan menurunkan suku bunga. Apabila pengurangan suku
bunga berlaku, investasi akan meningkat dan selanjutnya akan menambah
pengeluaran agregat. Kenaikan pengeluaran agregat akan menaikan kegiatan
ekonomi, kesempatan kerja dan pendapatan nasional. Teori Keynes tidak
Pengantar Makroekonomi 46
menerangkan bagaimana pertambahan penawaran uang akan mempengaruhi
harga-harga.
7. Teori keuangan, terutama yang diterangkan oleh Keynes, selalu digunakan
sebagai landasan dalam menjalankan kebijakan moneter. Berdasarkan pada
keyakinan bahwa perubahan-perubahan dalam penawaran uang dapat
mempengaruhi suku bunga dan kegiatan ekonomi negara, kebijakan moneter
dijalankan untuk mencapai tujuan berikut: (i) menurunkan suku bunga (melalui
kebijakan yang menambah penawaran uang) pada saat ekonomi menghadapi
resesi dan pengangguran yang semakin meningkat, dan (ii) menaikkan suku
bunga ketika tingkat inflasi tinggi.
8. Kebijakan moneter dijalankan oleh bank sentral. Kebijakan ini dibedakan menjadi
dua golongan: kebijakan moneter kuantitatif---yaitu yang bertujuan mempengaruhi
penawaran uang atau suku bunga, dan kebijakan moneter kualitatif---yaitu yang
bertujuan mempengaruhi kegiatan-kegiatan tertentu dalam ekonomi. Kebijakan
moneter kuntitatif meliputi kebijakan-kebijakan berikut: operasi pasaran terbuka,
mengubah rasio cadangan bank dan mengubah suku bunga diskonto atau
mengubah “Bank Rate”. Kebijakan moneter kualitatif meliputi: (i) pengawasan
kredit terpilih dan (ii) pembujukan moral.
KONSEP PENTING
Cadangan minimum: Sejumlah dana yang perlu disimpan oleh bank-bank umum dalam
banknya sendiri, di bank sentral dan bank lain yang jumlahnya harus tidak kurang dari
yang ditetapkan oleh bank sentral. Jumlah dana minimum yang diperlukan dinyatakan
sebagai presentasi dari simpanan giral.
Kebijakan moneter kuantitatif: Kebijakan moneter yang dijalankan oleh bank sentral,
yang bertujuan untuk mempengaruhi penawaran uang atau suku bunga dan perubahan
tersebut diharapkan dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi.
Kebijakan moneter kualitatif: Kebijakan yang dijalankan oleh bank sentral, yang
bertujuan mempengaruhi kegiatan dalam sektor-sektor tertentu dan dilakukan melalui
peraturan atau melalui perbincangan langsung dengan institusi-institusi keuangan.
Pengantar Makroekonomi 47
Laju peredaran uang: Kekerapan uang bertukar tangan dalam suatu tahun tertentu.
Apabila secara rata-rata penawaran uang digunakan untuk transaksi sebanyak 4 kali
dalam setahun maka laju peredaran uang adalah 4.
Operasi pasaran terbuka: Salah satu alat dalam menjalankan kebijakan moneter
kuantitatif, yang bertujuan untuk mempengaruhi penawaran uang dengan cara bank
sentral melakukan penjualan atau pembelian surat jaminan di dalam pasaran uang atau
pasaran modal. Untuk menggalakkan pertambahan penawaran uang bank sentral membeli
surat berharga. Apabila yang ingin dicapai adalah pengurangan penawaran uang, bank
sentral akan menjual surat berharga.
Penawaran uang: Jumlah uang yang ada dalam ekonomi---yang meliputi uang kertas,
uang logam dan tabungan giral pada suatu masa tertentu. Definisi ini dinamakan M1.
Penawaran uang M2 meliputi M1 tambah tabungan dan deposito berjangka di bank
perdagangan.
Perangkap kecairan: Suatu keadaan di sektor keuangan dimana permintaan uang telah
menjadi elastis sempurna pada suku bunga yang sangat rendah sehingga pertambahan
dalam penawaran uang tidak akan mewujudkan lagi pengurangan dalam suku bunga.
Permintaan uang: Jumlah uang yang diperlukan masyarakat dalam suatu waktu tertentu.
Jumlah uang yang diperlukan ini ditentukan oleh tiga faktor berikut: jumlah yang diperlukan
untuk transaksi, jumlah yang diperlukan untuk berjaga-jaga dan jumlah yang diperlukan
untuk spekulasi.
Pengantar Makroekonomi 48
Pengawasan kredit terpilih: Salah satu alat yang digunakan untuk menjalankan
kebijakan moneter kualitatif---yaitu bank sentral akan membuat peraturan atau arahan
pengawasan kredit kepada kegiatan-kegiatan tertentu (seperti kredit untuk pembelian
saham atau kredit untuk pembangunan perumahan atau untuk pembinaan).
Pujukan moral: Salah satu alat yang digunakan untuk menjalankan kebijakan moneter
kualitatif dengan cara bank sentral bertemu dengan direktur atau pegawai tinggi institusi
keuangan, terutama bank perdagangan (bank umum), dan meminta atau membujuk
institusi keuangan tersebut untuk menjalankan tindakan-tindakan tertentu untuk membantu
mengatasi masalah yang sedang dihadapi dalam perekonomian.
Suku bank (suku diskonto): Salah satu alat dalam menjalankan kebijakan moneter
kuntitatif, yaitu dengan cara mengubah suku bunga yang ditetapkan oleh bank sentral
apabila bank umum meminjam atau mendiskontokan surat berharga ke bank sentral.
Teori sisa tunai: Teori keuangan yang dikemukakan oleh ahli ekonomi dari Cambridge
(yaitu oleh Marshall) yang pada hakikatnya berkeyakinan bahwa pertambahan penurunan
uang akan menaikkan harga-harga yang sama tingkatnya dengan kenaikan penawaran
uang. Teori sisa tunai diterangkan dengan menggunakan persamaan: M = kPT.
Teori keuangan Keynes: Pandangan Keynes mengenai: (i) permintaan dan penawaran
uang, (ii) penentuan suku bunga dan (iii) peranan uang dalam mempengaruhi kegiatan
ekonomi. Menurut Keynes, pertama, ada tiga tujuan untuk meminta uang--- yaitu untuk
transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi; kedua, suku bunga ditentukan oleh penawaran dan
permintaan uang; dan ketiga, melalui “mekanisme transmisi” uang dapat mempengaruhi
pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
Teori kuantitas: Teori keuangan yang dikemukakan oleh Irving Fisher (termasuk
golongan klasik) dengan menggunakan persamaan MV = PT. pandangan teori kuantitas
adalah sama dengan teori sisa tunai, yaitu pertambahan penawaran uang akan
menyebabkan kenaikan harga yang sama tingkatnya dengan tingkat pertambahan
penawaran uang.
Pengantar Makroekonomi 49
BAB 10
PENGANGGURAN INFLASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Masalah pengangguran:
1. Jenis-jenis pengangguran.
2. Tujuan kebijakan pemerintah.
Masalah inflasi:
1. Jenis-jenis inflasi.
2. Efek buruk inflasi.
Masalah pengangguran dan kebijakan fiskal:
1. Pendekatan pengeluaran agregat-penawaran agregat.
2. Pendekatan AD-AS.
Masalah pengangguran dan kebijakan moneter:
1. Pendekatan pengeluaran agregat-penawaran agregat.
2. Pendekatan AD-AS.
Masalah inflasi dan kebijakan pemerintah:
1. Kebijakan fiskal untuk mengatasi inflasi.
2. Kebijakan moneter untuk mengatasi inflasi.
Kebijakan segi penawaran.
RINGKASAN
Pengantar Makroekonomi 50
pengangguran berstruktur, dan pengangguran teknologi. Berdasarkan ciri-cirinya
pengangguran dibedakan kepada: pengangguran terbuka, pengangguran
tersembunyi, pengangguran bermusim, dan setengah menganggur.
3. Mengapakah pengangguran perlu diatasi? Kebijakan pemerintah untuk mengatasi
pengangguran didorong oleh tujuan bersifat ekonomi dan tujuan bersifat sosial
politik. Dari segi ekonomi tujuan mengatasi pengangguran adalah: menyediakan
kesempatan kerja, meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat dan memperbaiki
distribusi pendapatan. Sedangkan tujuan bersifat sosial meliputi: meningkatkan
kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga, menghindari masalah kriminal dan
mewujudkan kestabilan politik.
4. Berdasarkan kepada sumber yang menyebabkan, masalah inflasi dibedakan
kepada tiga bentuk: inflasi tarikan permintaan, inflasi desakan biaya dan inflasi
yang diimpor. Selanjutnya berdasarkan kelajuannya, inflasi dibedakan: inflasi
merayap, imflasi moderat, dan inflasi hiperinflasi. Dalam ekonomi tidaklah mungkin
mewujudkan inflasi “nol persen” yang berkepanjangan. Oleh sebab itu dalam
perekonomian yang sangat stabil sekalipun, inflasi merayap akan selalu berlaku.
Inflasi menimbulkan beberapa efek buruk pada perekonomian, yaitu: dapat
memperburuk prospek pertumbuhan jangka panjang, mengurangi pendapatan riil,
mengurangi nilai kekayaan berbentuk uang dan memperburuk distribusi
pendapatan.
5. Secara kontinu kebijakan pemerintah diperlukan untuk menjaga kestabilan harga-
harga dan mengurangi tingkat pengangguran pada tingkat yang sangat rendah.
Kebijakan pemerintah tersebut dapat dibedakan menjadi tiga bentuk: kebijakan
fiskal, kebijakan moneter, dan kebijakan segi penawaran. Alat yang digunakan
dalam kebijakan fiskal adalah mengubah pengeluaran pemerintah, mengubah
pajak dan gabungan dari keduanya. Kebijakan moneter dijalankan dengan
mempengaruhi penawaran uang dan suku bunga. Sedangkan kebijakan segi
penawaran terutama bertujuan untuk meninggikan efisiensi kegiatan ekonomi dan
mendorong lebih banyak investasi yang akan memindahkan kurva penawaran
agregat AS ke kanan/ke bawah.
6. Ketiga bentuk kebijakan pemerintah tersebut perlu dilakukan secara serentak
untuk meningkatkan keefektifannya. Bentuk masing-masing kebijakan pemerintah
tersebut untuk mengatasi masalah inflasi dan pengangguran adalah sebagai
berikut:
a. Untuk mengatasi pengangguran:
Pengantar Makroekonomi 51
i. Kebijakan fiskal: mengurangi pajak dan mengubah pengeluaran
pemerintah.
ii. Kebijakan moneter: menambah penawaran uang,
mengurangi/menurunkan suku bunga dan menyediakan kredit
khusus untuk sektor atau kegiatan tertentu.
iii. Kebijakan segi penawaran: mendorong lebih banyak investasi,
megembangkan infrastruktur, meningkatkan efisiensi administrasi
pemerintahan, memberi subsidi dan mengurangkan pajak
perusahaan dan individu.
b. Untuk mengatasi inflasi:
i. Kebijakan fiskal: menambah pajak dan mengurangi pengeluaran
pemerintah.
ii. Kebijakan moneter: mengurangi, menaikkan suku bunga dan
membatasi kredit.
iii. Kebijakan segi penawaran: melakukan langkah-langkah yang
dapat mengurangi biaya produksi dan menstabilkan harga seperti
mengurangi pajak impor dan pajak atas bahan mentah,
melakukan penetapan harga, menggalakkan pertambahan
produksi dan menggalakkan perkembangan teknologi.
7. Analisis mengenai kebijakan pemerintah untuk mengatasi inflasi dan
pengangguran, apakah ia adalah kebijakan fiskal, kebijakan moneter atau
kebijakan segi penawaran, perlu dilakukan dengan menggunakan analisis
berbentuk grafik. Untuk ketiga bentuk kebijakan pemerintah tersebut dapat
digunakan grafik Y = AE dan grafik AD – AS.
KONSEP PENTING
Inflasi desakan biaya: Kenaikan harga-harga yang disebabkan oleh kenaikan dalam
biaya produksi sebagai akibat kenaikan bahan mentah atau kenaikan upah.
Pengantar Makroekonomi 52
Inflasi diimpor: Kenaikan harga-harga yang disebabkan oleh kenaikan harga-harga
barang impor yang digunakan sebagai bahan mentah produksi dalam negeri.
Inflasi tertekan dan inflasi terbuka: Kenaikan harga-harga yang tidak berjalan secara
wajarnya oleh karena pemerintah membuat peraturan dan undang-undang untuk
menyekat kenaikan harga dinamakan inflasi tertekan. Kenaikan harga-harga dimana
pemerintah tidak campur tangan langsung untuk mengendalikan harga dinamakan inflasi
terbuka.
Pengangguran: Keadaan tanpa pekerjaan yang dihadapi oleh segolongan tenaga kerja,
yang telah berusaha mencari pekerjaan, tetapi tidak memperolehnya. Individu yang
menghadapi masalah tersebut dinamakan penganggur. Apabila para penganggur tidak
mempunyai pekerjaan sama sekali, keadaan itu dinamakan pengangguran terbuka.
Pengangguran terbuka dibedakan kepada: pengangguran struktural, pengangguran
siklikal, pengangguran normal/friksional dan pengangguran teknologi. Pengangguran
struktur: pengangguran yang disebabkan perubahan struktur ekonomi. Pengangguran
siklikal: pengangguran yang disebabkan perkembangan ekonomi yang sangat lambat atau
kemerosotan kegiatan ekonomi. Pengangguran normal: pengangguran yang wujud apabila
ekonomi telah mencapai kesempatan kerja penuh. Pengangguran teknologi:
pengangguran yang disebabkan perkembangan teknologi.
Pengantar Makroekonomi 53
Tingkat pengangguran: Rasio diantara jumlah pengangguran dengan jumlah tenaga
kerja pada suatu waktu tertentu dan dinyatakan dalam persen.
Pengantar Makroekonomi 54
BAB 11
PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI, DAN GLOBALISASI
RINGKASAN
Pengantar Makroekonomi 56
negara, (iv) perkembangan perusahaan multinasional, dan (v) kemajuan teknologi
dalam bidang informasi dan pengangkutan. Globalisasi dapat menggalakkan
pertumbuhan ekonomi melalui efeknya yang berikut: (i) spesialisasi dan
perdagangan mempertinggi efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dunia dan
meningkatkan efisiensi kegiatan di dalam negeri, (ii) melalui impor yang lebih
banyak dan kenaikan pendapatan masyarakat, kemakmuran masyarakat berbagai
negara akan meningkat, (iii) pasaran produksi dalam negeri dapat diperluas, (iv)
dapat memperoleh barang modal dan teknologi produksi yang lebih baik, dan (v)
dapat memperoleh tambahan dana untuk keperluan mempercepat pembangunan.
Walau bagaimanapun globalisasi dapat menimbulkan beberapa efek buruk
berikut: (i) menimbulkan efek buruk kepada pertumbuhan sektor industri
pengolahan, (ii) memperburuk keadaan neraca pembayaran, (iii) menimbulkan
ketidakstabilan sektor keuangan yang lebih besar, dan (iv) memperburuk prospek
pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang---yaitu apabila negara yang telah
sepenuhnya menjalankan kegiatan perdagangan bebas tidak mampu bersaing di
pasaran luar negeri.
KONSEP PENTING
Harga relatif: Harga suatu barang yang diproduksikan oleh suatu negara dinyatakan
dalam unit barang lain (yang juga diproduksikan di negara itu), yaitu diperlukan untuk
memperoeh barang yang pertama.
Halangan bukan-tarif: Hambatan dalam perdagangan luar negeri yang bukan berbentuk
pajak impor atau kuota, tetapi dalam bentuk peraturan-peraturan yang mengurangi
kecenderungan untuk mengimpor.
Kuota: Satu bentuk hambatan perdagangan dan proteksi dimana pemerintah menetapkan
jumlah barang yang dapat diimpor dalam suatu periode atau suatu tahun tertentu.
Kurs pertukaran: Harga barang yang berlaku dalam perdagangan luar negeri, yang
menunjukkan banyaknya unit barang ekspor yang harus dipertukarkan (dijual) dalam
perdagangan luar negeri untuk memperoleh sejumlah tertentu barang yang diimpor.
Perdagangan bebas: Kegiatan ekspor dan impor diantara berbagai negara yang
dilakukan secara bebas---yaitu tanpa sembarang hambatan perdagangan dalam
melakukan kegiatan tersebut.
Proteksi: Kebijakan perdagangan luar negeri yang dilakukan suatu negara yang pada
dasarnya menghambat kemasukan berbagai jenis barang impor dengan menggunakan
Pengantar Makroekonomi 58
berbagai alat untuk melaksanakan kebijakan perlindungan (proteksi), seperti pajak impor
(tarif), kuota dan hambatan bukan tarif.
Spesialisasi: Kegiatan produksi dalam suatu negara, yang tidak menghasilkan semua
barang yang diperlukannya, tetapi membatasi kepada kegiatan memproduksi dengan
hanya menghasilkan barang yang memiliki keuntungan mutlak dan keuntungan
berbanding apabila dihubungkan dengan keadaan di negara-negara lain.
Syarat perdagangan: Rasio diantara indeks harga-harga barang yang diekspor dengan
indeks harga-harga barang yang diimpor, yang dinyatakan dalam persen. Syarat
perdagangan pada tahun dasar diberi nilai 100.
Tarif pajak impor: Pajak yang dipungut ke atas barang-barang yang diimpor dari negara
lain.
BAB 12
NERACA PEMBAYARAN, KURS VALUTA ASING,
DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN TERBUKA
Neraca pembayaran:
1. Bentuk dasar neraca pembayaran.
2. Defisit dan surplus dalam neraca pembayaran.
Kurs valuta asing: sistem kurs tetap dan berubah bebas.
Masalah ekonomi dan kebijakan pemerintah dalam ekonomi terbuka:
1. Bentuk masalah ekonomi dalam perekonomian terbuka.
2. Kebijakan pemerintah dalam perekonomian terbuka.
RINGKASAN
1. Masalah yang dihadapi dalam perekonomian terbuka adalah lebih rumit daripada
masalah yang dihadapi dalam perekonomian tertutup. Dalam jangka pendek
Pengantar Makroekonomi 59
perekonomian tertutup hanya perlu menghadapi masalah pengangguran dan
inflasi. Dalam perekonomian terbukan disamping masalah pengangguran dan
inflasi, harus pula dihadapi kemungkinan berlakunya ketidakseimbangan dalam
neraca pembayaran dan ketidakstabilan. Apabila neraca pembayaran dalam
keadaan defisit dan valuta asing meningkat nilainya, masalah sektor luar negeri ini
akan dapat memperburuk masalah inflasi dan pengangguran.
2. Neraca pembayaran mencatat berbagai jenis aliran masuk dan aliran keluar
keuangan yang berlaku dari satu negara ke negara lain dalam suatu tahun
tertentu.
3. Neraca keseluruhan akan menunjukkan apakah neraca pembayaran dalam
keadaan surplus atau defisit. Defisit dalam neraca pembayaran akan mengurangi
cadangan, dan surplus dalam neraca pembayaran akan menambah cadangan
valuta asing. Apabila neraca pembayaran terus menerus mengalami surplus
dengan sendirinya cadangan valuta asing semakin bertambah. Arah aliran ini akan
menstabilkan dan mengukuhkan nilai mata uang dalam negeri. Kecenderungan
yang sebaliknya, yaitu defisit neraca pembayaran yang berkepanjangan
cenderung akan mengurangi cadangan valuta asing dan menyebabkan
kemerosotan nilai mata uang negara. Masalah seperti ini dapat menyebabkan
keadaan pengangguran menjadi semakin buruk dan tingkat inflasi semakin cepat.
Oleh sebab itu masalah defisit neraca pembayaran yang berkepanjangan perlu
dihindari.
4. Transaksi ekspor, impor, dan jasa dan aliran dana modal dari satu negara ke
negara lain memerlukan pasaran valuta asing, yaitu pasaran yang melakukan
pertukaran (atau jual beli) diantara suatu mata uang dengan berbagai mata uang
lainnya. Untuk melakukan pertukaran atau jual beli tersebut dibutuhkan kurs valuta
asing. Dua sistem dapat digunakan untuk menentukan kurs valuta asing: sistem
kurs pertukaran tetap dan sistem kurs pertukaran berubah bebas. Dalam sistem
kurs pertukaran tetap pemerintah akan menentukan nilai pertukaran diantara mata
uang domestik dengan mata uang asing. Dalam kurs pertukaran berubah bebas
permintaan dan penawaran mata uang asing di pasaran akan menentukan kurs
pertukaran.
5. Dalam kurs pertukaran tetap pemerintah akan menentukan nilai berbagai mata
uang atau valuta asing dalam nilai mata uang domestik (yaitu Rupiah). Apabila
pemerintah menetapkan, misalnya US$ 1.00 adalah sama nilainya dengan Rp
9.000 maka dalam setiap transaksi apakah ekspor atau impor atau pengiriman
Pengantar Makroekonomi 60
uang ke luar negeri harus menggunakan kurs yang ditetapkan tersebut pada
setiap waktu, walaupun dolas US mengalami perubahan nilai di pasaran luar
negeri.
6. Dalam sistem kurs pertukaran berubah bebas, perubahan-perubahan kurs
pertukaran terutama disebabkan oleh faktor berikut: perubahan dalam cita rasa
masyarakat, perubahan harga barang yang diekspor dan harga barang yang
diimpor dalam pasaran luar negeri, keadaan inflasi di dalam negeri, suku bunga
dan tingkat pengembalian modal di dalam dan di luar negeri dan pertumbuhan
ekonomi di dalam negeri dan di negara-negara lain.
7. Sistem kurs pertukaran mata uang asing dapat mempengaruhi kedudukan neraca
pembayaran. Dalam sistem kurs pertukaran berubah bebas neraca pembayaran
cenderung untuk menjadi lebih seimbang, sedangkan dalam sistem kurs
pertukaran tetap neraca pembayaran cenderung menjadi lebih tidak seimbang.
Maka, untuk menjamiin kestabilan kurs valuta asing perlulah negara yang
menggunakan sistem tersebut menyimpan cadangan mata uang asing yang
mencukupi. Ketika berlaku kelebihan permintaan, bank sentral perlu menjual
valuta asinguntuk menjamin kestabilan nilai mata uang dalam negeri, dan ketika
kelebihan penawaran mata uang berlaku bank sentral perlu membeli valuta asing.
8. Dalam perekonomian terbuka masalah ekonomi yang dihadapi adalah berbentuk
seperti salah satu dari yang berikut:
i. Perekonomian menghadapi pengangguran, tetapi neraca
pembayarannya mengalami surplus.
ii. Perekonomian menghadapi inflasi, tetapi neraca pembayarannya
mengalami surplus.
iii. Perekonomian menghadapi masalah pengangguran dan masalah
defisit dalam neraca pembayaran.
iv. Perekonomian menghadapi masalah inflasi dan defisit dalam neraca
pembayaran.
9. Untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam (i) pemerintah perlu menambah
perbelanjaan agregat seperti yang digunakan dalam perekonomian tertutup
(menambah C, I dan G) dan menambah ekspor tetapi mengurangi impor. Masalah
yang dinyatakan dalam (ii) diatasi dengan melakukan langkah yang sebaliknya
dari yang baru saja dinyatakan. Masalah dalam (iii) diatasi dengan menjalankan
kebijakan memindahkan perbelanjaan---yaitu mendorong kenaikan ekspor dan
Pengantar Makroekonomi 61
mengurangi impor. Manakala masalah dalam (iv) perlu diatasi dengan
menjalankan kebijakan mengurangkan perbelanjaan (pengeluaran).
10. Kebijakan memindahkan perbelanjaan dapat dilaksanakan dengan melakukan
langkah-langkah berikut: (i) mengurangi impor (misalnya dengan menaikkan tarif
impor), (ii) membatasi penggunaan mata uang asing, (iii) menurunkan nilai mata
uang (mendevaluasikannya), (iv) menambah insentif untuk mengekspor, (v)
mewujudkan kestabilan upah dan harga. Kebijakan pengurangan perbelanjaan
dilakukan dengan (i) menaikkan pajak pendapatan, (ii) menaikkan suku bunga dan
mengurangi investasi, dan (iii) mengurangi pengeluaran pemerintah. Walau
bagaimanapun dalam mengatasi masalah (iv) pemerintah masih perlu tetap
menjalankan kebijakan mengembangkan ekspor. Apabila langkah mengatasi
defisit neraca pembayaran dan pengangguran dijalankan dengan
mendevaluasikan mata uang, keberhasilannya tergantung kepada empat faktor
berikut: (i) permintaan barang ekspor elastis, (ii) permintaan barang yang diimpor
elastis, (iii) harga-harga di dalam negeri stabil, dan (iv) negara lan tidak turut
melakukan devaluasi.
KONSEP PENTING
Cadangan mata uang asing: Simpanan mata uang asing yang dimiliki bank sentral, yang
diperoleh dari kelebihan dalam neraca keseluruhan. Cadangan ini merupakan jumlah
kelebihan yang terkumpul hingga ke suatu masa tertentu.
Depresiasi nilai mata uang: Pengurangan nilai mata uang suatu negara di pasaran luar
negeri yang disebabkan oleh perubahan permintaan dan penawaran mata uang dalam
pasaran valuta asing. Perubahan tersebut berlaku secara otomatis tanpa dilakukan oleh
pemerintah. Dalam bahasa Inggris istilahnya adalah: currency depreciation. Keadaan ini
berlaku dalam sistem kurs pertukaran berubah bebas. Apabila nilai mata uang domestik
meningkat, maka ia dinamakan: apresiasi nilai atau appreciation of currency.
Devaluasi (menurunkan nilai mata uang): Langkah pemerintah untuk mengurangi nilai
mata uang domestik berbanding dengan nilai mata uang asing. Langkah seperti ini
dilakukan untuk memperbaiki neraca pembayaran.
Investasi (penanaman modal) langsung: Investasi dari luar negara untuk mendirikan
industri pengolahan atau kegiatan ekonomi lain dalam suatu negara.
Pengantar Makroekonomi 62
Investasi portofolio: Investasi dalam bentuk membeli harta keuangan seperti bond,
saham perusahaan dan obligasi pemerintah. Dalam neraca pembayaran investasi
portofolio meliputi investasi asing dalam harta keuangan.
Kurs pertukaran mata uang asing: Nilai mata uang negara-negara lain dinyatakan dalam
unit mata uang domestik.
Kurs pertukaran berubah bebas (kurs pertukaran mengapung): Kurs pertukaran yang
selalu mengalami perubahan dan nilainya ditentukan oleh permintaan dan penawaran di
pasaran mata uang asing dan perubahannya dari waktu ke waktu.
Kurs pertukaran tetap: Kurs pertukaran yang nilainya ditetapkan oleh pemerintah.
Nilainya selalu berbeda dengan kurs yang akan berlaku apabila ditentukan oleh pasaran
bebas. Apabila nilai mata uang asing lebih tinggi dari pasaran bebas---yaitu apabila lebih
banyak mata uang domestik yang dibutuhkan untuk memperoleh mata uang asing, mata
uang domestik dinamakan dinilai terlalu rendah (undervalued). Dalam keadaan sebaliknya
mata uang domestik dinamakan dinilai terlalu tinggi (overvalued).
Mata uang dinilai terlalu rendah (undervalued): Berlaku dalam sistem kurs pertukaran
tetap, yaitu apabila harga mata uang asing yang ditetapkan pemerintah adalah lebih tinggi
dari yang ditentukan di pasaran bebas. Misalnya di pasaran bebas keseimbangan
permintaan dan penawaran dicapai pada harga Rp 8.400 per dolar US. Tetapi Indonesia
menetapkan kurs pertukaran berikut: US$ 1 = Rp 10.000. dalam kasus ini Rupiah
dinamakan dinilai terlalu rendah.
Mata uang dinilai terlau tinggi (overvalued): Kebalikan dari mata uang yang dinilai
terlalu rendah, yaitu mata uang domestik dinilai terlalu tinggi apabila dibandingkan dengan
nilai yang berlaku di pasaran bebas.
Pengantar Makroekonomi 63
Modal swasta: Modal jangka pendek yang mengalir dari satu negara ke negara lain untuk
ditabung dalam akun tabungan atau deposito berjangka tetapi terutama untuk
diinvestasikan dalam pasaran uang dan pasaran modal---termasuk pasaran saham.
Neraca modal: Salah satu akun dalam neraca pembayaran yang meliputi aliran modal
jangka panjang dan aliran modal swasta.
Neraca barang dan jasa (neraca transaksi berjalan): Salah satu akun dalam neraca
pembayaran yang meliputi transaksi atau akun berikut: (i) akun barangan, (ii) akun jasa---
termasuk akun pendapatan investasi, dan (iii) akun transfer.
Neraca modal jangka panjang: Salah satu akun dalam neraca pembayaran, yang
menunjukkan aliran modal ke sektor pemerintah dan aliran modal untuk investasi korporat
– yaitu investasi perusahaan asing.
Neraca akun berjalan: Perbedaan nilai aliran masuk dengan aliran keluar yang meliputi
tiga akun berikut: akun barangan, akun jasa (termasuk pendapatan investasi) dan akun
pembayaran pindahan.
Neraca akun modal: Perbedaan nilai aliran masuk dengan aliran keluar yang meliputi tiga
butir neraca modal berikut: aliran modal jangka panjang, modal swasta dan kesilapan dan
ketinggalan.
Neraca keseluruhan: Defisit atau surplus diantara aliran keuangan yang masuk ke
sebuah negara dengan aliran keuangan yang keluar dari negara tersebut. Neraca
keseluruhan merupakan gabungan antara neraca berjalan dengan neraca modal.
Neraca pembayaran: Suatu catatan atau data yang menunjukkan berbagai bentuk aliran
masuk dan aliran keluar keuangan yang disebabkan oleh transaksi dalam neraca berjalan
dan neraca modal, yang berlaku dalam suatu tahun tertentu. Pada umumnya data yang
diterbitkan meliputi aliran bersih, yaitu aliran masuk keuangan dikurangi aliran keluar
keuangan.
Neraca perdagangan: Perbedaan diantara nilai ekspor dengan nilai impor dalam suatu
tahun tertentu.
Neraca jasa: Perbedaan diantara nilai ekspor jasa dengan impor jasa dalam satu tahun
tertentu. Dalam neraca jasa diliputi nilai transaksi berikut: (i) pengangkutan dan asuransi,
(ii) pelancongan, (iii) transaksi pemerintah, dan (iv) jasa lain.
Pengantar Makroekonomi 64
Pendapatan investasi: Hasil yang diperoleh investasi asing yang datang di suatu negara.
Pendapatan investasi ini terutama dalam bentuk keuntungan yang dikirim ke pusat
perusahaan yang berada di negara lain.
Penurunan nilai (menurunkan nilai) mata uang: (Lihat devaluasi) Kasus ini berlaku
dalam sistem kurs pertukaran tetap. Pada pokoknya ini merupakan langkah
pemerintah/bank sentral untuk menurunkan nilai mata uang domestik (dan berarti
menaikkan nilai mata uang asing). Apabila nilai mata uang domestik dinaikkan (dalam nilai
mata uang asing), langkah ini dinamakan revaluasi.
Pindahan semasa (pindahan bersih): Aliran keluar dan masuk uang dari dan ke suatu
negara yang bukan bersifat melakukan investasi atau melakukan jual beli barang dan jasa.
Aliran keuangan tersebut terutama berbentuk pemberian.
Pengantar Makroekonomi 65
BAB 13
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
RINGKASAN
Pengantar Makroekonomi 66
jumlah penduduk dan dinilai dalam dolar US. Sedangkan pendapatan perkapita
PPP disesuaikan dengan menggunakan tingkat harga yang berlaku di Amerika
Serikat dalam membandingkan pendapatan per kapita berbagai negara.
4. Sejak lama ahli-ahli ekonomi telah menganalisis faktor-faktor penting yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan kepada pertumbuhan
ekonomi yang berlaku di berbagai negara dapat disimpulkan bahwa faktor utama
yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara
adalah: kekayaan sumber alam dan tanahnya, jumlah dan mutu tenaga kerja,
barang-barang modal yang tersedia, tingkat teknologi yang digunakan dan sistem
sosial dan sikap masyarakat.
5. Beberapa teori telah dikemukakan yang menerangkan mengenai hubungan
diantara berbagai faktor produksi dengan pertumbuhan ekonomi. Pandangan
teori-teori tersebut diringkaskan di bawah ini:
i. Teori Klasik: Menekankan tentang pentingnya faktor-faktor produksi dalam
menaikkan pendapatan nasional dan mewujudkan pertumbuhan. Akan
tetapi yang terutama diperhatikan ahli ekonomi Klasik adalah peranan
tenaga kerja. Menurut mereka tenaga kerja yang berlebihan akan
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
ii. Teori Schumpeter: Menekankan tentang peranan usahawan yang akan
melakukan inovasi dan investasi untuk mewujudkan pertumbuhan
ekonomi.
iii. Teori Harrod-Domar: Menunjukkan peranan investasi sebagai faktor yang
menimbulkan pertambahan pengeluaran agregat. Teori ini pada dasarnya
menekankan peranan segi permintaan dalam mewujudkan pertumbuhan.
iv. Teori Neo-Klasik: Melalui kajian empirikal teori ini menunjukkan bahwa
perkembangan teknologi dan peningkatan kemahiran masyarakat
merupakan faktor yang terpenting yang mewujudkan pertumbuhan
ekonomi.
6. Kebanyakan negara berkembang menghadapi banyak masalah dalam
mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonominya. Hambatan-hambatan
terpenting dalam mempercepat pembangunan ekonomi di negara berkembang
adalah:
i. Kegiatan sektor pertanian masih tetap tradisional dan produktivitasnya
sangat rendah.
Pengantar Makroekonomi 67
ii. Kebanyakan negara menghadapi masalah kekurangan dana modal dan
barang modal (peralatan produksi) yang modern.
iii. Tenaga terampil, terdidik dan keahlian keusahawan penawarannya masih
jauh di bawah jumlah yang diperlukan.
iv. Perkembangan penduduk sangat pesat.
v. Berbagai masalah institusi, sosial, kebudayaan dan politik sering dihadapi.
7. Kebijakan pemerintah penting sekali peranannya dalam mempercepat
pembangunan ekonomi. Kebijakan pemerintah tersebut meiputi: (i)
mendiversifikasikan kegiatan ekonomi, (ii) mengembangkan infrastruktur, (iii)
meningkatkan tabungan dan investasi, (iv) meningkatkan taraf pendidikan, (v)
mengembangkan institusi yang menggalakkan pembangunan, dan (vi)
merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi.
KONSEP PENTING
Pembangunan ekonomi: Konsep ini meliputi pengertian yang lebih luas dari konsep
pertumbuhan ekonomi. Pada dasarnya ia merupakan usaha untuk mengubah suatu
perekonomian yang kurang maju, sangat tradisional dan berpendapatan rendah menjadi
suatu perekonomian yang modern yang mencapai taraf kemakmuran yang tinggi.
Pembangunan ekonomi hanya akan tercapai apabila pendapatan per kapita masyarakat
terus bertambah pada tingkat yang cukup cepat.
Pengantar Makroekonomi 68
Pendapatan per kapita: Pendapatan rata-rata penduduk suatu negara. Nilainya dihitung
dengan membagi PNB dan PDB harga yang berlaku dengan jumlah penduduk pada tahun
yang sama. Apabila tingkat harga di berbagai negara disamakan dengan harga yang
berlaku di Amerika Serikat, pendapatan per kapita yang dihitung mengikut harga yang
sama ini dinamakan pendapatan per kapita PPP (Purchasing Power Parity).
Penduduk optimum: Jumlah penduduk yang paling sesuai bagi suatu negara, dan
ditentukan dari melihat pada jumlah penduduk yang manakah tingkat pendapatan per
kapita mencapai nilai paling tinggi.
Pertumbuhan ekonomi: Tingkat kenaikan PDB atau PNB riil pada suatu tahun tertentu
apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pengantar Makroekonomi 69