Anda di halaman 1dari 33

RUANG LINGKUP

ANALISIS
MAKROEKONOMI

Present By : Group 1
Member Of Group 1 :

Axcel Bernardi Riance Dwi Cutia


Marisa
Putra Sinaga

2004321057
2004321046 2004321032
POKOK BAHASAN :

Masalah - masalah
01
Hal-hal pokok yang
dianalisis teori
makroekonomi
02 pokok
perekonomian

Alat pengamat Tujuan-tujuan


03 (indikator) kegiatan
ekonomi 04 melaksanakan
kebijakan Ekonomi

05 Bentuk – bentuk
kebijakan ekonomi
Apa itu Makroekonomi?
Makroekonomi atau ekonomi makro adalah sebuah studi ilmu ekonomi yang
mempelajari tentang ekonomi secara komperhensif atau menyeluruh. Selain itu,
ekonomi makro juga menjelaskan perubahan ekonomi yang mempergaruhi
masyarakat, perusahaan, dan pasar.

Kenapa Makroekonomi itu penting?


- Makroekonomi mencoba menjelaskan siklus bisnis dan mengapa ekonomi
dapat mengalami pertumbuhan.
- Makroekonomi juga mencoba memahami kekuatan utama yang
mempengaruhi perekonomian.
- Makroekonomi memahami arah pembangunan ekonomi agar dapat membantu
membuat kebijakan pemerintah, perusahaan, bank, dan pelaku lainnya.
1. HAL-HAL POKOK YANG DIANALISIS TEORI
MAKROEKONOMI
Asal mulanya perkembangan analisis makroekonomi
Dalam tahun 1929-1932 terjadi kemunduran ekonomi di seluruh dunia, yaitu bermula dari
kemerosotan ekonomi di AS. Periode itu dinamakan the Great Depression. Puncak dari kemerosotan
ekonomi itu yaitu seperempat dari tenaga kerja di AS menganggur dan pendapatan nasionalnya
mengalami kemerosotan yang tajam. Kemunduran ekonomi ini meluas ke seluruh dunia kepada
negara industri ataupun negara-negara miskin. Dari permasalahan ini menimbulkan kesadaran ahli-
ahli ekonomi bahwa mekanisme pasar tidak dapat secara otomatis menimbulkan pertumbuhan
ekonomi yang teguh dan tingkat penggunaan kerja penuh.
Selain itu teori ekonomi sebelumnya juga tidak dapat menjelaskan mengapa peristiwa tersebut dapat
terjadi. Ketidakmampuan tersebut mendorong seorang ahli ekonomi terkemuka dari Inggris bernama
John Maynard Keynes, mengemukakan pandangan dan menulis buku yang pada akhirnya menjadi
landasan kepada teori makroekonomi modern. Pandangan tersebut yaitu The General Theory of
Employment, Interest and Money yang diterbitkan dalam bentuk buku pada tahun 1936.
Pandangan Utama Teori Keynes
Secara garis besar pandangan Keynes dalam bukunya dapat
dibedakan dalam dua aspek.

1. Disatu pihak buku tersebut mengemukakan bebera[a kritik ke


atas pandangan ekonomi klasik mengenai faktor-faktor yg
menentukan tingkat kegiatan sesuatu perekonomian.

2. Di pihak lain buku tersebut menjelaskan pula faktor utama


yang akan menentukan prestasi kegiatan ekonomi suatu negara.
Keynes berpendapat pengeluaran agregar(menyeluruh) yaitu
perbelanjaan masyarakaat atas barang dan jasa, adalah faktor
utama yg menentukan tingkat kegiatan ekonomi yg dicapai
suatu negara.
Isu – isu Utama dalam Analisis Makroekonomi

Penentuan kegiatan Ekonomi


Analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan
yg dicapai suatu perekonomian merupakan
bagian terpenting dari analisis makroekonomi.
Analisis tersebut menunjukkan bagaimana
permintaan agregat dan penawaran agregat akan
menentukan tingkat kegiatan pereknomian
dalam satu periode tertentu dan produksi
nasional/pendapatan nasional yg tercipta.
2. MASALAH - MASALAH POKOK
PEREKONOMIAN
Permasalahan dalam ekonomi makro yang akan dihadapi
suatu negara diantaranya :

1. Masalah pertumbuhan ekonomi

2. Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi

3. Masalah pengangguran

4. Masalah inflasi (kenaikan harga)

5. Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran


1. Masalah Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yg menyebabkan barang dan
jasa yg diproduksi dalam masayarakat bertambah. Masalah pertumbuhan ekonomi dipadang sebagai
masalah makroekonomi jangka panjang. Kemampuan suatu negara dalam satu periode ke periode lainnya
untuk menghasilkan output (barang dan jasa) akan meningkat. Kemamampuan meningkat ini disebabkan
karena faktor-faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya.
2. Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi
Perekonomian tidak selalu berkembang secara teratur dari satu periode ke periode lain. Adakalanya kegiatan
perekonomian berkembang dengan pesat sehingga terjadi kenaikan harga-harga. Adalakanya di periode
lainnya perekonomian mengalami perlambatan dan berada di tingkat yang lebih rendah dari periode
sebelumnya. Pergerakan naik-turun kegiatan perusahaan-perusahaan di dalam jangka Panjang disebut
dengan konjungtur.
3. Masalah pengangguran

Pengangguran adalah keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja (15 -64 tahun) ingin
mendapatkan pekerjaan tetapi belum mendapatkannya. Masalah pengangguran terjadi karena kekurangan
pengeluaran agregat. Para pengusaha memproduksi barang dan jasa dengan maksud mencari keuntungan.
Keuntungan tersebut hanya akan dapat diperoleh jika para pengusaha dapat menjual barang yg mereka
produksikan.

Faktor-faktor yang menimbulkan pengangguran

1) Menganggur karena ingin mencari kerja lain yang lebih baik

2) Ketidaksesuaian antara keterampilan pekerja dengan keterampilan yang dibuthkan industri-industri.

3) Pengusaha menggunakan peralatan produksi modern yang mengurangi penggunaan tenaga kerja.
4. Masalah Inflasi
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian.
Tingkat inflasi (% kenaikan harga) berbeda dari satu periode dengan periode lainnya. Adakalanya tingkat inflasi
rendah yaitu 2-3%. Adakalanya juga tingkat inflasi mencapai 4-10%. Inflasi yang sangat serius dapat mencapai
tingkat beberapa puluh atau beberapa ratus persen dalam setahun.

Faktor-faktor Penyebab Inflasi


1) Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang
dan jasa.
2) Pekerja-pekerja diberbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah.
3) Kenaikan harga-harga barang impor
4) Penambahan penawaran uang yang berlebihan tanpa diikuti oleh pertambahan produksi & penawaran
barang.
5) Kekacauan politik dan ekonomi akibat pemerintahan yang kurang bertanggung jawab.

Di tahun 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat inflasi Indonesia sebesar 1,59% secara tahunan
(year on year/yoy) dengan indeks harga konsumen (IHK) 106,57 pada Agustus 2021. Tingkat inflasi pada bulan
lalu sedikit lebih tinggi dari Juli 2021 yang sebesar 1,52%. 
Sumber : https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/09/01/inflasi-tahunan-ri-meningkat-jadi-159-
pada-agustus-2021
5. Masalah Neraca Perdagangan & Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu ringkasan pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang
dilakukan dari negara lain ke dalam negeri, dan dari dalam negeri ke negara lain dalam satu tahun
tertentu.

Neraca penting dalam neraca pembayaran adalah neraca perdaganan dan neraca keseluruhan.
Neraca perdagangan menunjukkan perimbangan di antara ekspor dan impor. Sedangkan neraca
keseluruhan menunjukkan perimbangan diantara keseluruhan aliran pembayaran ke luar negeri dan
keseluruhan penerimaan dari luar negeri.
Defisit neraca pembayaran berarti pembayaran ke luar negeri melebihi penerimaan dari luar negeri.
Faktor-faktor yang menimbulkan deficit neraca pembayaran yaitu :
1) Impor lebih besar daripada ekspor
2) Aliran modal keluar negeri yang terlalu banyak

Efek dari dari masalah neraca pembayaran :


3) Penuruan kegiatan ekonomi dalam negeri karen konsumen (masyarakat) menggunakan barang
hasil impor
4) Harga valuta asing akan meningkat dan menyebabkan barang-barang impor menjadi mahal
5) Menurunnya gairah pengusaha-pengusaha untuk melakukan penanaman modal dan membangun
kegiatan usaha yang baru.
3. ALAT PENGAMAT (INDIKATOR) KEGIATAN EKONOMI

Beberapa jenis data makroekonomi dapat digunakan untuk menilai prestasi


kegiatan perekonomian pada suatu tahun tertentu dan perubahannya dari satu
periode ke periode lainnya.
Alat pengamat atau indikator makroekonomi yang terutama adalah :
1. Pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita
2. Pengunaan tenaga kerja dan pengangguran
3. Tingkat perubahan harga-harga atau inflasi
4. Kedudukan neraca perdagangan dan neraca pembayaran
5. Kestabilan nilai mata uang domistik
PENDAPATAN NASIONAL, PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN PER KAPITA

Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional menggambarkan tingkat produksi negara yang dicapai dalam tahun tertentu
dan perubahannya dari tahun ke tahun.
Mengukur Prestasi Kegiatan Ekonomi
Produk Nasional atau Pendapatan Nasional adalah istilah yang menerangkan nilai barang dan jasa
yang diproduksikan sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu. Dalam konsep yang lebih spesifik
pendapatan nasional dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Produk Nasional Bruto (PNB) yang diwujudkan oleh faktor – faktor produksi milik warga
negara.
2. Produk Domistik Bruto (PDB) yang diwujudkan oleh faktor produksi di dalam negeri (milik
WNI dan WNA) dalam suatu negara
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
Untuk menilai prestasi pertumbuhan ekonomi harus terlebih dahulu menghitung pendapatan
nasional riil yaitu PNB atau PDB yang dihitung menurut harga-harga yang berlaku dalam tahun
dasar. Tingkat prestasi pertumbuhan ekonomi dihitung dari pertambahan PNB atau PDB riil yang
berlaku dari tahun ke tahun.
Rumus Tingkat Pertumbuhan Ekonomi :

Keterangan :
R = Tingkat pertumbuhan ekonomi dalam satuan presentase
PDBt = Produk Domestik Bruto ( pendapatan nasional riil) pada tahun t
PDBt-1 = Produk Domestik Bruto (pendapatan nasional riil) pada tahun sebelumnya
Contoh :
Misal disuatu negara dalam tahun 2002 Produk Nasional Bruto riil bernilai 120 triliun rupiah dan
meningkat menjadi 126 triliun rupiah pada tahun 2003. Berapa tingkat pertumbuhan ekonomi
pada tahun 2003?

Jadi, tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2003 sebesar 5%


Tingkat Pertambahan Kemakmuran
Untuk menentukan tingkat dab pertambahan kemakmuran penduduk perlu dihitung pendapatan
perkapita di berbagai tahun.

Contoh :
Misal disuatu negara dalam tahun 2002 jumlah penduduknya 12 juta dengan pendapatan
nasionalnya 120 triliun dan meningkat menjadi 12,2 juta dengan pendapatan nasionalnya 126
triliun dalam tahun 2003. Berapakah pendapatan perkapita tahun 2002 dan berapakah kaljuan
pertambahan penduduknya?
PENGUNAAN TENAGA KERJA DAN PENGANGGURAN

Pengangguran dalam suatu negara adalah perbedaan di antara angkatan kerja dengan pengunaan
tenaga kerja yang sebenarnya. Yang dimaksudkan dengan angkatan kerja adalah jumlah tenaga
kerja yang terdapat dalam suatu perekonomian pada suatu waktu tertentu.
Untuk menentukan angkatan kerja diperlukan dua informasi, yaitu :
1. Jumlah penduduk yang berusia produkif (15 – 65 tahun) angkatan kerja
2. Jumlah penduduk yang berusia produktif (15 – 65 tahun) yang tidak ingin bekerja atau
bukan angkatan kerja
Dengan demikian perbandingan diantara angkatan kerja dengan penduduk usia kerja (dinyatakan
dalam persen) dinamakan tingkat partisipasi angkatan kerja.
Contoh :
Dalam suatu perekonomian, yang tergolong sebagai penduduk usia kerja berjumlah 14.891.761
orang, tetapi hanya sebanyak 9.124.458 orang yang tergolong sebagai angkatan kerja. Diantara
angkatan kerja tersebut sebanyak 8.528.571 orang mempunyai pekerjaan. Verapakah tingkat
partisipati angkatan kerja dan pengangguran?
Jawab :
TINGKAT PERUBAHAN HARGA-HARGA ATAU INFLASI
Kenaikan harga-harga yang berlaku dari satu waktu ke waktu lainnya tidak berlaku secara
seragam. Kenaikan tersebut biasanya berlaku atas kebanyakan barang, tetapi tingkat kenaikannya
berbeda. Ada yang tinggi dan ada yang rendah presentasinya. Disamping itu sebagian barang tidak
mengalami kenaikan. Untuk mengukur tingkat inflasi, indeks harga yang selalu digunakan adalah
indeks harga konsumen.
Cara membentuk Indeks Harga
Untuk membentuk indeks harga, tiga langkah perlu dilakukan :
i. Memilih tahun dasr
ii. Menentukan jenis barang yang perubahan harga-harganya akan diamati
iii. Menghitung indeks harga
Disamping mengumpulkan data perubahan harga-hargnya, harus ditentukan “weightage” atau
kepentingan relatif setiap kelompok barang dalam konsumsi masyarakat
Contoh :
Misal tahun dasarnya 1997, yang dihitung indeks harga pada akhir tahun 2003. Dalam
perhitungan ada 4 jenis barang digunakan untuk membentuk indeks harga konsumen, yaitu barang
A, B, C, dan D
Tahun dasar 1997 Tahun 2003
Kelompok Barang Weightage (W)
Harga (P) PxW Harga (P) PxW

A 50 1000 50000 2000 100000

B 20 5000 100000 11000 220000

C 5 5000 25000 16000 80000

D 25 3000 75000 8000 200000

Jumlah 100   250000   600000

Jawab :

Jadi diantara tahun 1997 dan 2003 harga btelah lebih meningkat menjadi 240% atau 2,4 kali lipat
dari harga asal
Menentukan Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi adalah presentase kenaikan harga-harga pada suatu tahun tertentu dibanding tahun
sebelumnya
Contoh :
Misal pada akhir tahun 2002 indeks harga konsumen 231 dan pada akhir tahun 2003 indeks
tersebut adalah 240. Berapa tingkat inflasi dalam tahun 2003?
Jawab :

Jadi tingkat inflasi dari tahun 2002 ke tahun 2003 sebanyak 3,9 %
KEDUDUKAN NERACA PERDAGANGAN DAN NERACA PEMBAYARAN

Neraca pembayaran merupakan data yang memberi gambaran tentang lalu lintas perdagangan
dana dari suatu negara ke negara lainnya dalam satu tahun tertentu.
Neraca Perdagangan dan Aliran Modal
Neraca pembayaran akan memberi informasi mengenai nilai-nilai dan perkembangan ekspor dan
impor.
Defisit dalam neraca perdagangan dapat disebabkan karena :
1. Impor yang melebihi ekspor.
2. Mengurangi tingkat kegiatan ekonomi di dalam negeri dan masalah pengangguran yang
lebih serius.
Neraca Keseluruhan (Neraca Pembayaran)
Dalam melihat prestasi hubungan ekonomi suatu negara dengan negara-negara lain perlu
diperhatikan kedudukan keseimbangan keseluruhan. Keseimbangan keseluruhan ini dinamakan
neraca keseluruhan dari neraca pembayaran. Di samping menunjukkan data ekspor dan impor,
informasi penting lain yang dapat dilihat dari suatu neraca pembayaran adalah aliran modal
jangka pendek dan jangka panjang. Aliran modal ini menggambarkan aliran neto (aliran masuk
dikurangi aliran keluar) modal asing yang dilakukan ke sesuatu negara.
Neraca keseluruhan yang negatif, dan dinamakan defisit neraca pembayaran, berarti mutasi-
mutasi keuangan ke luar negeri adalah lebih banyak dari yang diterima dari luar negeri.
Disamping dapat menunjukkan besarnya defisit yang dialami dalam suatu waktu tertentu, dari
neraca pembayaran dapat juga dilihat sebab-sebab yang menimbulkan defisit tersebut.
KESTABILAN NILAI MATA UANG DOMISTIK
Salah satu alat pengukur lain yang selalu digunakan untuk menilai keteguhan sesuatu ekonomi
adalah perbandingan nilai sesuatu mata uang asing (misalnya dolar US) dengan nilai mata uang
domestik (misalnya Rupiah). Perbandingan itu dinamakan kurs valuta asing. Kurs ini akan
menunjukkan banyaknya uang dalam negeri yang diperlukan untuk membeli satu unit valuta asing
tertentu. Kurs valuta asing dapatlah dipandang sebagai "harga" dari sesuatu mata uang asing.
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kurs valuta asing adalah neraca keseluruhan.
Neraca keseluruhan yang mengalami defisit cenderung untuk menaikkan nilai valuta asing. Dan
sebaliknya, apabila neraca pembayaran teguh (surplus dalam neraca keseluruhan) dan cadangan
valuta asing yang dimiliki negara terus-menerus bertambah jumlahnya, nilai valuta asing akan
bertambah murah. Maka keteguhan kurs valuta asing dapat digunakan sebagai salah satu ukuran
untuk menilai kestabilan dan perkembangan suatu prekonomian
4. TUJUAN – TUJUAN KEBIJAKAN
EKONOMI
1. MeningkatkanMONETER
pendapatan nasional
Tujuan ekonomi makro ternyata mampu meningkatkan pendapatan nasional. Suatu
negara wajib tahu pendapatan nasional. Jika tidak tahu, suatu negara akan lemah di
bidang perekonomian. Salah satu tujuan mengetahui pendapatan nasional yaitu bisa
mengukur apakah terjadi peningkatan pendapatan nasional, maupun mengalami
penurunan. 
Dengan kata lain, mengetahui tingkat pendapatan salah satu bentuk upaya dalam
mengukur pertumbuhan ekonomi suatu negara. Sekaligus sebagai bahan intropeksi
negara untuk membenahi sistem perekonomian atau tidak. Bagaimanapun juga, tujuan
dan sasaran kebijakan ekonomi makro mampu membantu dalam meningkatkan
pendapatan nasional secara signifikan. 
2. Membuka Kesempatan Lapangan Pekerjaan
Tujuan dan sasaran kebijakan ekonomi makro dapat membantu mengentaskan angka
pengangguran. Dengan kata lain, membuka peluang dan kesempatan lapangan
pekerjaan. Seperti yang kita tahu bahwa angka pengangguran lulusan perguruan tinggi
ternyata cukup besar. Ironisnya angka pengangguran lulusan Perguruan Tinggi lebih
banyak dibandingkan lulusan SMK/MA. 
Setidaknya lewat kesempatan dan terbukanya lapangan pekerjaan menjadi dambaan
yang dinantikan bagi para kaum pelamar. Secara statistic pula, semakin kecil angka
pengangguran, semakin sukses pula pemerintah dalam menangani angka pengangguran.
Satu  sisi, semakin banyak pula pengusaha yang akan membantu perekonomian secara
makro maupun secara mikro.  
Setidaknya ketika terjadi peningkatan peluang mendapatkan kerja, maka akan
meningkatkan kapasitas produksi secara nasional pula. Kebijakan ekonomi makro pun
secara tidak langsung mampu menarik perhatian para investor untuk menyuntikan dana.
Ketika dana tercukupi, maka pihak penyedia lapangan pekerjaan semakin membukakan
lapangan pekerjaan. 
3. Meningkatkan Produksi Secara Nasional
Tujuan dan sasaran kebijakan ekonomi makro ternyata juga dapat meningkatkan
produksi secara nasional. Semakin tinggi kapasitas produksi nasional, maka semakin
tinggi pula peningkatan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. 
Sebagai contoh konkrit, sebut perusahaan besar A, memiliki target pasar yang luas dan
mampu mengekspor produk ke beberapa negara. Semakin banyak permintaan (dari
lokal maupun negara lain) terhadap produk tersebut, maka semakin tinggi perusahaan A
dalam memproduksi. Semakin tinggi pula tenaga kerja yang dilibatkan untuk memenuhi
permintaan pasar. 
Adapun keuntungan lain, yaitu mampu meningkatkan kapasitas produksi secara
nasional sekaligus mampu memperbaiki investasi. Tentu ini perubahan positif yang
mampu memberikan pengaruh baik. 
4. Mengendalikan inflasi 
Tidak dapat dipungkiri jika tujuan dan sasaran kebijakan ekonomi makro tidak berjalan dengan baik. Bisa
menimbulkan banyak kerugian. Selain sempitnya lapangan pekerjaan, secara nasional mampu
menimbulkan terjadinya inflasi. 
Dengan kata lain, tujuan dan sasaran kebijakan ekonomi makro sebenarnya bertujuan untuk mengendalikan
inflasi. Umumnya, inflasi umumnya disebabkan oleh beberapa sebab, diantaranya adalah karena terlalu
banyak permintaan yang tidak dapat dipenuhi oleh produsen. Sehingga barang tersebut mengalami
kenaikan harga yang signifikan. 
Salah satu contoh bentuk inflasi adalah kasus penjualan masker akibat wabah virus Corona tahun 2019
akhir hingga saat ini tahun 2020. Akibat permintaan yang luar biasa dari berbagai negara dan nasional, stok
masker terbatas. Sedangkan sangat dibutuhkan. Sehingga terjadi lonjakan harga berkali-kali lipat dari harga
normalnya. 
Jika inflasi tidak dapat dikendalikan, dampak buruk yang akan ditimbulkan akan semakin melebar. Salah
satunya dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi semakin terhambat. Tidak hanya itu, angka
pengangguran pun juga semakin banyak, disertai terjadinya penurunan nilai mata uang. 
Jika sudah terjadi inflasi, maka akan diterapkan kebijakan makro. Yaitu cash ratio, politik pasar terbuka,
sampai dengan politik diskonto. Semua itu akan dilakukan ketika memang sudah sangat parah dan
mengkhawatirkan. 
5. Menjaga kestabilan Ekonomi 
Tujuan dan sasaran kebijakan ekonomi makro adalah menjaga kestabilan ekonomi.
Bagaimanapun juga, kestabilan ekonomi ini sangat penting, terutama bagi para actor
ekonomi makro sekaligus para investor. Bagaimanapun juga, kestabilan ekonomi
selain menguntungkan dua actor besar tersebut, juga akan menguntungkan secara
nasional. 
Maka dari itu, tujuan dan sasaran kebijakan ekonomi makro menjadi gol, agar tetap
tercipta stabilitas perekonomian. Dikatakan perekonomian stabil apabila tingkat
permintaan persediaan dan neraca pembayaran seimbang. Adapun salah satu upaya
untuk menjaga stabilitas perekonomian, diantaranya memperbaiki fungsi pasar,
memperbaiki sector industry, sector keuangan hingga ke sektor pertanian sekalipun. 
6. Menyeimbangkan Neraca Pembayaran Luar Negeri 
Tujuan dan sasaran kebijakan ekonomi makro yang terakhir adalah untuk
menyeimbangkan neraca pembayaran luar negeri. Seperti yang kita tahu selama ini,
bahwa Indonesia salah satu negara berkembang yang masih bergantung pada negara-
negara tertentu. 
Belum lagi masalah hutang internasional dan segala pernak-pernik permasalahan yang
ada. Maka, salah satu tujuan dan sasaran kebijakan ekonomi makro tidak lain untuk
menyeimbangkan neraca pembayaran luar negeri. Bagaimanapun juga, neraca
pembayaran sebagai ringkasan dari berbagai transaksi. Termasuk dalam bentuk transaksi
keuangan antar penduduk hingga antar negara. 
Proses jual beli barang dan jasa yang dilakukan secara ekspor ataupun impor ternyata
juga dapat menyeimbangkan neraca pembayaran luar negeri. Adapun yang termasuk
dalam bentuk lain seperti dana hibah dari asing dalam periode tertentu. Sayangnya
semua ini juga perlu diperhatikan, agar tidak terjadi defisit neraca pembayaran luar
negeri. Tentu saja cara ini dilakukan agar tetap seimbang. 
5. BENTUK – BENTUK KEBIJAKAN MAKRO
1. Kebijakan Fiskal EKONOMI
Pemasukan dan pengeluaran suatu negara adalah hal yang diatur dalam kebijakan ini. Pemasukan atau
penghasilan negara bisa didapatkan dari pajak yang dibayarkan oleh setiap warga negara. Selain itu,
pundi pendapatan negara lainnya adalah berasal dari non pajak, seperti, lelang, denda, pemberian negara
lain, dan gratifikasi.

2. Kebijakan Moneter
o Kebijakan ini menjadi pembeda antara Ekonomi Makro dan Mikro. Kebijakan moneter berfungsi
untuk mengukur seberapa banyak dana yang telah dikeluarkan oleh bank sentral pada suatu negara.
o Makin banyak perputaran uang yang terjadi maka akan berpengaruh terhadap tingkat inflasi. Pada
akhirnya hal itu akan meningkatkan harga suatu produk. Sebaliknya apabila perputaran uang sedikit
maka harga suatu produk lebih murah. Inilah yang disebut dengan deflasi.
o Kebijakan moneter mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat, yaitu untuk menjaga
laju pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Seperti itulah manfaat belajar ilmu ekonomi, yaitu agar
dapat mengerti penerapannya dalam aktivitas kita sehari-hari.
3. Kebijakan Segi Penawaran
o Fungsi dari kebijakan ini adalah untuk menyeimbangkan neraca keuangan di suatu
perusahaan atau negara. Adalah wajar jika saat ini rata-rata perusahaan
membutuhkan ahli dalam ilmu ekonomi.
o Dengan ilmu itu harapannya semua proses pengelolaan keuangan terutama yang
memiliki kaitan dengan produksi dapat dikurangi seminimal mungkin. Selain itu
kualitas produk juga terus dapat diseimbangkan. Dengan demikian produk yang
dihasilkan pun akan lebih berkualitas.
o Dalam konteks Indonesia, Ekonomi Makro menjadi sistem untuk menganalisa
perubahan ekonomi di tanah air yang berpotensi memberikan pengaruh terhadap
perusahaan, masyarakat, dan pasar.
o Dari Ekonomi Makro kita juga bisa mendapatkan penjelasan tentang terjadinya
perubahan kondisi ekonomi di Indonesia, demi mendapatkan hasil analisa terbaik.

Anda mungkin juga menyukai