Anda di halaman 1dari 16

Introduction on

Macroeconomics
(Pengantar Ekonomi Makro)
Oleh Randy Pratama Makmur
Pengertian Ilmu Ekonomi Makro
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), ekonomi adalah ilmu mengenai asas-asas produksi,
distribusi, dan pemakaian barang atau harta, seperti keuangan, perdagangan, dan perindustrian.
Sedangkan apa itu makro merujuk pada jumlah atau ukuran yang besar. Maka dari itu, bisa
disimpulkan bahwa makro ekonomi adalah bahasan ilmu ekonomi berskala besar.

Dengan kata lain, ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi seputar ekonomi secara keseluruhan,
termasuk kinerja, perilaku, hingga proses pengambilan keputusan. Ini juga masih berkaitan dengan
penggunaan faktor produksi secara efisien agar tercipta kesejahteraan masyarakat yang maksimal .

Ekonomi makro adalah studi ekonomi secara menyeluruh dan dalam skala besar, sehingga
ini sering dipakai sebagai instrumen analisis untuk merancang berbagai kebijakan terkait
pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja, inflasi, hingga keseimbangan neraca negara.
Bentuk Kebijakan Ekonomi Makro

Pertama
Kebijakan Moneter

Kedua
Kebijakan Fiskal

Ketiga
Kebijakan Segi Penawaran
Ruang Lingkup Ekonomi Makro

1
Kebijakan Pemerintah

2
Menentukan Perekonomian
Negara
3
Pengeluaran Agregat atau
Menyeluruh
Tujuan Ekonomi Makro
● Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi
● Meningkatkan Pendapatan Nasional
● Menstabilkan Keadaan Perekonomian
● Meratakan Distribusi Pendapatan
● Mengembangkan kapasitas produksi nasional
● Membuat neraca pembayaran seimbang
● Meningkatkan kesempatan kerja
● Mengendalikan Inflasi
Mengukur Nilai Kegiatan Ekonomi: Produk
Domestik Bruto

Produk Domestik Bruto yang dapat disingkat PDB, adalah jumlah barang dan jasa
yang diproduksi di suatu wilayah oleh produsen selama periode waktu tertentu.
Dalam bahasa internasional, PDB dikenal sebagai Gross Domestic Product atau
GDP.

Produk Domestik Bruto atau biasa disingkat PDB adalah salah satu indikator untuk
menilai perkembangan ekonomi suatu negara. Istilah yang dalam bahasa Inggris
disebut dengan GDP (Gross Domestic Product) ini pada praktiknya dapat menjadi
acuan sebagai dasar pengambilan sebuah keputusan ataupun penetapan kebijakan
nasional.
Perbedaan PDB dengan PNB

Seperti dijelaskan di awal, PDB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh
semua unit usaha dalam sebuah negara tertentu, atau jumlah nilai barang dan jasa
final yang dihasilkan oleh semua unit ekonomi.

Sedangkan PNB adalah PDB yang ditambah dengan pendapatan neto dari luar
negeri. Pendapatan neto sendiri adalah pendapatan yang dihasilkan atas faktor
produksi (tenaga kerja dan modal) milik masyarakat Indonesia yang diperoleh dari
luar negeri lalu dikurangi oleh pendapatan yang sama milik masyarakat negara
asing yang diterima di Indonesia
Komponen Produk Domestik Bruto
Pertama Kedua
Konsumsi Privat’ Investasi

Ketiga Keempat
Pengeluaran Pemerintah Ekspor Bersih
Manfaat Produk Domestik Bruto
Pertama Kedua
Indikator laju Memahami struktur
perkembangan ekonomi perekonomian suatu negara
nasional

Ketiga Keempat
Membandingkan kemajuan Dasar perumusan
ekonomi antar negara kebijakan pemerintah
Mengukur Biaya Hidup: Indeks Harga
Konsumen

Dalam bab ini kita akan menelaah bagaimana para pakar ekonomi mengukur
keseluruhan biaya hidup.

Indeks Harga konsumen digunakan untuk mengamati perubahan dalam biaya hidup
sepanjang waktu. Ketika indeks harga konsumen naik, keluarga biasa harus
menghabiskan pengeluaran yang lebih banyak untuk menjaga standar yang sama.

Pakar ekonomi mengiakan istilah inflasi untuk menggambarkan situasi saat tingkat
harga perekonomian secara keseluruhan meningkat.
Indeks Harga Konsumen
Indeks harga konsumen (IHK-consumer Price index [CPI]) adalah ukuran biaya keseluruhan barang
dan jasa yang dibeli oleh konsumen.

Bagaimana menghitung indeks harga konsumen :


1. Menentukan harga-harga mana yang paling penting bagi konsumen tertentu, harga yang paling penting harus diberikan
bobot dalam mengukur biaya hidup.

2. Temukan harga-harganya.
Menemukan harga setiap barang dan jasa untuk setiap masa waktu.

3. Menghitung harga keseluruhan tempat barang dan jasa.


Menggunakan data harga-harga untuk menghitung jumlah keseluruhan isi tempat barang dan jasa dari waktu ke waktu.

4. Memilih tahun basis dan menghitung indeksnya,.


Memilih satu tahun sebagai tahun basis yang merupakan tolak ukur yang menjadi
bandingan tahun-tahun yang lainnya.

5. Menghitung laju inflasi


Menggunakan indeks harga konsumen untuk menghitung laju inflasi (inflation rate) yang merupakan perubahan
persentase pada indeks harga dari periode sebelumnya.
MASALAH-MASALAH DALAM
PERHITUNGAN BIAYA HIDUP

Permasalahan pertama (1) disebut dengan bias substitusi.


Ketika harga-harga berubah dari satu tahun ke tahun yang lain, harga-harga tersebut tidak
berubah secara seimbang : ada harga yang naik lebih tinggi dari harga-harga lainnya.

Permasalahan kedua (2) yaitu munculnya barang-barang baru.


Pada saat sebuah produk baru diperkenalkan ke pasar, konsumen jelas menjadi lebih kaya pilihan

Permasalahan ketiga (3) yaitu adanya perubahan kualitas yang tidak teratur.
Jika kuantitas satu barang menurun dari satu tahun ke tahun berikutnya, maka nilai atau daya beli
uang pun sesungguhnya turun, meskipun harga barang tersebut tetap.
Mengukur Pengangguran: Tingkat Pengangguran

Tingkat pengangguran (unemployment rate) adalah persentase angkatan kerja yang saat ini
menganggur. Ekonom mendefinisikan angkatan kerja sebagai bagian dari populasi usia kerja
yang saat ini bekerja ditambah mereka yang menganggur tetapi secara aktif mencari
pekerjaan.
Tingkat pengangguran terkait erat dengan siklus bisnis. Itu menurun selama ekspansi ekonomi
dan meningkat selama resesi.

Meskipun ekonomi sedang makmur, pengangguran tidak pernah mencapai nol karena ada
beberapa alasan yang dapat memengaruhinya:
Alasan yang memengaruhi pengangguran tidak
pernah mencapai nol

01 02
Ketidaksesuaian keterampilan Struktur industri

03 04 05
Siklus bisnis Faktor demografi Ketidakseimbangan
informasi
Jenis-jenis pengangguran

01 02
Pengangguran structural Pengangguran friksional

03 04 05
Pengangguran siklikal Pengangguran musiman Pengangguran struktural
ditambah pengangguran
friksional membentuk tingkat pengangguran alami
Syukron
Katsiran

Anda mungkin juga menyukai