Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KERANGKA SITEM DAN KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 1

1. RAHMAT HIDAYAT (2161201030)

2. ARDIANSYA (2161201020)

3. SURAHMA (2161201170)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUSLIM MAROS

TAHUN AJARAN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa kami dari kelompok 1 dapat

menyelesaikan makalah Pengantar Bisnis yang berjudul “Kerangka sistem

dan kebijakan ekonomi makro” ini tepat pada waktunya. Kami juga tidak

lupa mengucapkan terimakasih atas berbagai pihak

yang telah mendukung kami didalam pengerjaan makalah ini, baik itu dari

dosen yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini, serta

teman-teman mahasiswa yang telah banyak membantu kami dalam

pengerjaan makalah pengantar bisnis ini.

Kami mohon maaf apabila ada kekurangan di dalam penysusunan

atau isi dari makalah ini, semua kritik dan saran yang bersifat membangun

di dalam menyempurnakan makalah ini sangat kami harapkan. Atas

kerjasama dan perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.

Maros, 25 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................

BAB I......................................................................................................................

PENDAHULUAN....................................................................................................

I.I LATAR BELAKANG...............................................................................

I.2 RUMUSAN MASALAH...........................................................................

BAB II.....................................................................................................................

PEMBAHASAN......................................................................................................

2.1 TUJUAN DAN ALAT-ALAT KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO........................

2.2 PIRANTI-PIRANTI KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO......................................

2.3 SISTEM DAN PIRANTI KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO.............................

BAB III...................................................................................................................

PENUTUP.............................................................................................................

KESIMPULAN ......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

 1.1 Latar Belakang

Pada bab ini dibahas hakikat, isu, tujuan, kebijakan, serta

instrumen ekonomi makro. Di sini dibicarakan analisis serta aliran

perekonomian sebagai keseluruhan. Isu-isu utama yang dibahas misalnya

mengapa terjadi kenaikan atau penurunan angka laju inflasi? Faktor-faktor

apa yang menyebabkan dan bagaimana mekanisme terjadinya? Mengapa

terjadi fluktuasi besarnya PDB dan terjadi pengangguran? Bagaimana

kendali kebijakan moneter dan fiskal berupa supplai uang beredar dan

pajak serna pengeluaran pemerintah memainkan peranan dalam

menstabilkan perekonomian?

Apa yang telah diuraikan dan dibahas pada Buku Kesatu berjudul

Pengantar Ekonomikamikro adalah tentang perilaku harga serta kuantitas

barang atau komoditi individual, misalnya mengapa harga padi atau beras

naik sementara harga tekstil turun. Ekonomikamikro menganalisis secara

murni hakikatnya tanpa campur tangan pemerintah berupa mekanisme

harga atau disebut juga sebagai mekanisme pasar. Sementara itu

ekonomikamakro membahas perilaku ekonomi sebagai keseluruhan

tentang kehidupan ekonomi agregatif yang meliputi outputatau produksi

total suatu negara, kesempatan kerja dan pengangguran, serta tingkat

1
harga umum. Namun demikian keduanya sangat berhubungan erat dan

saling mengkait.

1.2 Rumusan Masalah

1. Tujuan dan alat-alat kebijakan ekonomi makro ?

2. Piranti-piranti kebijakan ekonomi makro ?

3. Sistem dan piranti kebijakan ekonomi makro ?

4. Beberapa konsep dan pegertian ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 TUJUAN DAN ALAT-ALAT KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO

Pada dasanya ada empat faktor atau bidang utama yang menjadi

ukuran kinerja ekonomi makro yaitu output total/agregatif, kesempatan

kerja, tingkat harga-harga, dan kinerja di sektor internasional. Sedangkan

instrumen atau alat kebijakannya berupa kebijakan fiskal dan moneter,

kebijakan penetapan harga langsung, serta kebijakan ekonomi

internasional.

Tujuan ekonomi secara makro adalah sebagai berikut.

Tingkat Output Total Serta Pertumbuhannya

Jelas semakin banyak output atau barang-barang dan jasa-

jasa yang diproduksi, misalkan radio. pesawat TV, pakaian

dan/atau barang-barang lain, maka semakin tinggi tingkat

kemakmuran negara atau masyarakat tersebut. Output total

diukur dengan besarnya PDB (produk domestik bruto). Ini

merupakan ukuran paling komprehensif akan barang-barang

dan jasa-jasa yang diproduksi oleh suatu masyarakat. PDB

merupa- kan nilai pasar seluruh barang-barang dan jasa-jasa

yang dipro- duksi oleh suatu negara pada suatu periode waktu

tertentu biasanya satu tahun. Tujuan negara kita adalah untuk

memberi- kan kemakmuran yang sebesar-besarnya bagi

3
masyarakat. Jadi tujuan ini dilaksanakan dengan menaikkan

PDB sebesar-besar- nya.

PDB dapat dinyatakan dalam nilai nominal, disebut sebagai

PDB nominal, dan PDB riel yaitu bila dilakukan penyesuaian

dengan tingkat atau angka laju inflasi. Sepanjang waktu PDB

riel berfluktuasi naik atau turun Ini merupakan PDB aktual.

Di sisi lain terdapat PDB potensial berupa kemampuan

Suatu negara untuk memproduksi barang-barang dan jasa-

jasa. Sepanjang waktu PDB potensial atau kemampuan

negara kita menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa terus

bertambah dengan semakin bertambahnya kuantitas serta

kualitas sumber- sumber daya yang kita miliki dan

pergunakan PDB potensial ditunjukkan oleh posisi titik-titik di

sepunjang kurva batas kemungkinan produksi, sedangkan

PDB aktual ditunjukkan oleh posisi titik-titik pada sepanjang

atau di sebelah dalam kurva tersebut. Jadi tujuannya adalah

agar PDB aktual dapat mencapai PDB potensial, serta

meningkatkan PDB potensial sepanjang waktu.

1. Mencapai Kesempatan Kerja Penuh atau Menghilangkan

Tujuannya adalah menciptakan kesempatan kerja

hingga dapat menghilangkan atau mengurangi

pengangguran baik di sektor formal maupun informal. Tujuan

ini berhubungan erat dengan tingkat atau besarnya PDB riel

serta dengan tingkat teknologi yang digunakan. Semakin

4
besar PDB riel maka semakin besar kesempatan kerja yang

berarti semakin kecil tingkat pengangguran, sementara

teknologi yang digunakan sama Sementara itu pada tingkat

PDB riel yang sama, tingkat pengangguran akan lebih besar

bila digunakan teknologi lebih padat modal, dan begitu

sebaliknya. Tetapi perlu diingat bahwa pertimbangan

pemilihan teknologi yang akan digunakan tidaklah hanya

didasarkan pada pertimbangan kesempatan kerja saja tetapi

juga pada pertimbangan-pertimbangan lain misalnya

pertimbangan efisiensi, modernisasi, dan pertimbangan-

pertimbangan lainnya.

2. Harga-harga dan Inflasi

Tujuan ini berupa stabilitas harga-harga dengan sesedikit

mungkin campur tangan penetapan harga secara langsung oleh

pemerintah. Seperti diketahui campur tangan ini menyebabkan

penyimpangan dari alokasi sumber-sumber secara efisien.

Tetapi penetapan harga mempunyai tujuan-tujuan lain berupa

pencapaian pemerataan pendapatan dan tujuan untuk

mencapai stabilitsasi harga.

Salah satu ukuran stabilitas harga yang secara umum

banyak digunakan adalah indeks harga konsumen (CPI). Kita

mempunyai beberapa angka indeks harga yang dapat

digunakan yang disusun oleh BPS (Biro Pusat Statistik) di

Jakarta berupa angka indeks biaya hidup (IBH) dan angka

5
indeks harga perda- gangan besar, IBH meliputi kelompok

makanan dan minuman, sandang, perumahan dan lain- lain.

Angka laju inflasi yang dinyatakan dalam persentase, diberi

simbul P, secara sederhana dapat dihitung sebagai berikut.

P = IBH1 001 -IBH0 x 100

IBH0

di mana P adalah besarnya angka laju inflasi harga-harga

kebutuhan hidup dinyatakan dalam persentase, dan IBH1 serta

IBHO masing-masing adalah angka indeks harga biaya hidup

pada tahun sekarang ini dan pada tahun yang lampau.

Bila harga beberapa barang misalkan harga 9 bahan pokok

dan beberapa bahan-bahan atau barang-barang serta jasa-jasa

strategis lainnya misalnya semen, pupuk, bahan bakar minyak

atau energi lain serta tarif transpor umum ditetapkan oleh

pemerintah, maka hal ini cenderung menekan angka laju inflasi

ke bawah. Pengendalian atau penetapan harga barang-barang

oleh pemerintah menghalangi alokasi sumber-sumber melalui

mekanisme pasar yang bisa menghasilkan alokasi sumber-

sumber secara efisien. Namun di lain pihak bekerjanya

mekanisme pasar secara penuh akan menimbulkan

ketidakstabilan meskipun hanya terjadi perubahan sekejap

(schock) akan suatu barang strategis/penting tertentu.

6
Keseimbangan Hubungan Ekonomi Luar Negeri (Eksternal)

Bila perekonomian suatu negara terbuka, maka ia meng-

adakan hubungan ekonomi dengan negara-negara lain.

Hubungan ini bisa berupa hubungan perdagangan yaitu ekspor

dan impor

barang-barang dan jasa-jasa atau pinjam meminjam dan

investasi (penanaman modal). Dalam situasi normal terdapat

situasi keseimbangan dalam neraca perdagangan internasional

antara nilai ekspor dan impor, dan bila secara lebih luas

dimasukkan utang piutang serta investasi maka menjadi neraca

pembayaran internasional. Ketidakseimbangan neraca

pembayaran internasional merupakan gangguan terhadap

perekonomian negara yang ber sangkutan. Hal ini nampak

dalam fluktuasi berupa kenaikan atau penurunan kurs valuta

asing terhadap nilai mata uang negara tersebut.

Pemerataan Distribusi Pendapatan

Ini merupakan tujuan berdasarkan kesejahteraan sosial

Meskipun bisa dicapai tingkat output yang tinggi disertai dengan

pertumbuhan yang tinggi pula serta stabilitas harga, namun bila

disertai dengan tidak meratanya distribusi pendapatan mahal ini

merupakan ketidakadilan social.

2.2 PIRANTI-PIRANTI KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO

Penentuan tujuan kebijakan ekonomi makro yang akan

dicapai bukanlah merupakan hal yang sulit dan

7
kontroversial. Namun masahnya bagaimana memilih cara

terbaik untuk mencapai tujuan tersebut Berbagai piranti

kebijakan ekonomi makro menyangkut variabel variabel

ekonomi yang secara langsung atau tak langsung

dikendalikan oleh pemerintah di mana perubahan-

perubahannya akan mempengaruh satu atau beberapa

tujuan ekonomi.

Piranti-piranti kebijakan ekonomi makro adalah sebagai

berikut :

a. Kebijakan Fiskal

Dua elemen kebijakan fiskal adalah pengeluaran

pemerintah dan pajak. Pengeluaran pemerintah meliputi

pengeluaran untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa,

bisa berupa pembuatan senjata untuk ABRI, kerntas serta

mesin tulis, pembangunan jalan dan jembatan serta waduk,

pembayaran gaji untuk guru c hakim sena pengeluaran gaji

pegawai lainnya. Pengeluaran

pemerintah menupakan faktor penting yang menentukan

penge- luaran agregatif dan selanjutnya akan menentukan

besamya PDB aktual riel

Elemen lain kebijakan fiskal adalah perpajakan.

Pungutan pajak misalnya, akan menurunkan pendapatan

masyarakat Aki- batnya pengeluaran konsumsi swasta

masyarakat berkurang. Di sisi lain, penurunan pajak atau

8
bisa juga berupa pembebasan pajak secara sementara akan

menaikkan kapasitas masyarakat untuk memproduksi output

karena para pengusaha akan menginvestasikan lebih

banyak dalam mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya.

b. Kebijakan Moneter

kebijakan Ini merupakan kebijakan pemerintah untuk

menambah atau mengurangi penawaran uang atau jumlah

uang beredar. Dengan pengarahan pemerintah, bank sentral

yaitu Bank Indonesia (BI) mengubah jumlah uang beredar

berupa uang kartal dan uang giral melalui mekanisme sistem

tertentu. Dengan menggunakan penalaran teori yang

sederhana maka dengan mempercepat atau memperlambat

laju pertambahan uang beredar yang selanjutnya akan

menurunkan atau menaikkan jumlah uang beredar, para

pengusaha akan menaikkan atau menurunkan pengeluaran

investasi pada mesin-mesin dan peralatan produksi sena

persediaan barang jadi. Kebijakan uang ketat berarti

penurunan laju pertambahan uang beredar, dan begitu

sebaliknya kebijakan uang longgar berarti kenaikan laju

pernambahan uang beredar.

c. Kebijakan Penetapan Harga

Untuk mencapai tujuan pemerataan pendapatan secara

lang- sung dan untuk menstabilkan harga serta

mengendalikan inflasi, pemerintah menetapkan harga

9
barang-barang dan jasa-jasa tertentu misalnya 9 bahan

pokok, barang-barang strategis seperti semen dan pupuk,

tarif listrik dan angkutan umum di kota-kota besar, ataupun

harga beberapa jenis BBM (bahan bakar minyak).

3. Kebijakan Hubungan Ekonomi Internasional

Ini meliputi berbagai jenis kebijakan, yaitu pengendalian kurs

valuta (devisa), pembatasan dan pengawasan perdagangan,

penentuan tarif bea masuk impor, atau subsidi ekspor. Dengan

semakin terbukanya perekonomian maka semakin besar dan

pentinglah arti kebijakan hubungan ekonomi intermasional.

Dalam melaksanakan berbagai instrumen kebijakan ekonomi

makro, ditemui kendala serta trade off. Kurva kemungkinan

produksi menun- jukkan adanya kendala ini. Bila kita sudah

mencapai suatu titik pada kurva tersebut maka tujuan

menaikkan output total dengan menambah atau menaikkan

produksi barang-barang kebutuhan perang mengakibatkan pada

waktu yang sama juga menurunkan produksi kebutuhan masa

damai. Trade off yang harus dihadapi misalnya adalah antara

situasi pengangguran dan situasi inflasi. Bila laju inflasi ditekan

dengan kebijakan uang ketat maka tingkat pengangguran akan

bertambah karena penurunan harga serta kenaikan bunga

akibat kebijakan uang ketat menyebabkan sektor bisnis tak

bersedia mengadakan investasi baru dan menaikkan produksi

serta menggunakan tenaga kerja lebih banyak. Contoh lain

10
terlihat pada usaha untuk mengendalikan inflasi dengan

penetapan harga lebih rendah daripada harga pasar oleh

pemerintah. Di sini laju inflasi akan berhasil ditekan tetapi terjadi

penyimpangan harga serta alokasi sumber yang tak efisien di

samping akan terjadi kekurangan penawaran akan barang

tersebut. Hal ini karena para pengusaha tidak bersedia

memproduksi lebih banyak pada harga rendah yang ditetapkan

oleh pemerintah.

2.3 ŞISTEM DAN PIRANTI KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO

Tingkat produksi atau output dan kesempatan kerja agregatif

serta tingkat harga umum atau inflasi ditentukan oleh antaraksi

antara permintaan agregatif dan penawaran agregatif. Yang

pertama ditentukan atau tergantung pada jumlah uang beredar,

pengeluaran agregatif serta faktor-faktor lain. Sedangkan yang

kedua, yaitu penawaran agregatif ditentukan oleh atau

tergantung pada sumber-sumber ekonomi yang dimiliki berupa

tenaga kerja, kapital, dan sumber-sumber daya alam serta

teknologi.

Proses antaraksi ekonomi makro dipengaruhi juga oleh

faktor- faktor atau variabel-variabel eksternal berupa cuaca dan

iklim serta keadaan dan hubungan perekonomian dengan

negara-negara lain. Selanjutnya pemerintah melalui berbagai

instrumen kebijakan ekonomi makro berupa kebijakan fiskal dan

11
moneter, kebijakan penentuan harga secara langsung, serta

kebijakan ekonomi internasional berusaha mencapai tujuan

ekonomi makro berupa tingkat output aktual dan potensial yang

lebih tinggi, tingkat kesempatan kerja yang tinggi atau

menurunkan tingkat pengangguran , stabilitas harga, dan

keseimbangan perdagangan internasional (ekspor dan impor)

serta stabilitas kurs valuta,

Skema 1.1 menggambarkan bagaimana kebijakan

pemerintah serta faktor-faktor eksternal mempengaruhi tingkat

output aktual dan potensial, kesempatan kerja, tingkat harga

(inflasi), dan hubungan ekonomi internasional. Di situ juga

ditunjukkan tujuan-tujuan apa yang akan dicapai oleh

pemerintah. Ingat bahwa kebijakan bisa juga berupa tak berbuat

apa-apa bila ia berpendapat antaraksi antara permintaan

agregatif dan penawaran agregatif, serta faktor-faktor eksternal

telah memberikan hasil sesuai dengan tujuan yang hendak

dicapai.

Selanjutnya pada Gambar 1-1 terlihat antaraksi secara murni

antara permintaan agregatif dan penawaran agregatif tanpa

pengaruh faktor eksternal dan kebijakan pemerintah. Karena ini

merupakan antaraksi pasar secara agregatif dan bukan

merupakan antaraksi dalam pasar suatu barang tertentu maka

pada sumbu tegak dituliskan tingkat harga umum (P) dan bukan

harga suatu barang tertentu, sementara sumbu mendatar

12
menunjukkan kuantitas output total atau agregatif Y). AS adalah

penawaran agregatif yang pada dasamya berlereng menanjak

karena dunia usaha akan memproduksi dan menjual barang

dan jasa dalam kuantitas lebih banyak pada tingkat harga lebih

tinggi, sebaliknya para konsumen akan membeli barang-barang

dan jasa dalam jumlah lebih sedikit pada tingkat harga lebih

tinggi dan ini ditunjukkan oleh kurva permintaan agregatif (AD)

berlereng menurun.

13
 

Keseimbangan terjadi pada perpotongan antara AD dan AS di titik

E dengan tingkat harga umum keseimbangan Po dan kuantitas output

total Yo- Dengan teknologi tertentu maka tingkat output total juga

sekaligus menunjukkan tingkat kesempatan kerja. Perubahan pada

AD maupun AS yang disebabkan oleh faktor-faktor yang mempe-

ngaruhinya akan mengubah tingkat harga umum keseimbangan dan

tingkat output total serta tingkat kesempatan kerja keseimbangan.

14
RINGKASAN

1. Ekonomikamakro membahas situasi perekonomian secara kese-

luruhan, misalnya tentang tingkat produk dan pendapatan nasi-

onal, tingkat harga dan inflasi, serta pengangguran, peranan

pemerintah dalam menstabilkan perekonomian lewai kebijakan

moneter dan fiskal, kebijakan penetapan harga secara lang- sung

maupun kebijakan ekonomi internasional . Jadi ia membicarakan

ekonomi secara agregarif Antaraksi antara permintaan dan

penawaran menghasilkan suatu keadaan atau hasil terapi mungkin

tidak sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Tujuan-tujuan

tersebut adalah tingkat output total dan pertumbuhan tinggi,

mencapai kesempatan kerja penuh atau menghilangkan

pengangguran, stabilisasi harga dan pengendalian inflasi,

keseimbangan hubungan ekonomi luar negeri pada tingkat yang

menguntungkan bersama, dan pemerataan distribusi pendapatan

2. Permintaan agregatif dipengaruhi atau ditentukan oleh sektor

dunia usaha Penawaran agregatif dipengaruhi oleh kuantitas dan

kualitas serta tingkat penggunaan faktor-faktor produksi berupa

tenaga kerja, kapital, sumber daya bukan manusia, dan tingkat

teknologi. Selain permintaan dan penawaran agregatif maka faktor

eksternpun mempengaruhi antaraksi dalam sistem ekonomi makro.

Tentu saja pemerin- tahpun lewat kebijakan ekonomi

mempengaruhi antaraksi tersebut agar dapar dicapai tujuannya.

Pada perpotongan antara kurva AD (permintaan agregatif) dan AS

15
(penawaran agregatif). dicapai tingkat harga umum dan tingkat

output total keseimbangan. Yang terakhir ini sekaligus juga

menentukan tingkar kesempatan kerja (dan juga tingkai

pengangguran) bila kuantitas penawaran tenaga kerja sudah

tertentu. Permintaan agregatif dipengaruhi atau ditentukan oleh

jumlah.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Tujuan dan alat alat kebijakan ekonomi makro meliputi : Tingkat

Output Total Serta Pertumbuhannya, Mencapai Kesempatan Kerja Penuh

atau Menghilangkan, Harga-harga dan Inflasi , Keseimbangan Hubungan

Ekonomi Luar Negeri, Pemerataan dan Distribusi Pendapatan

Sedangkan piranti-piranti kebijakan ekonomi makro yaitu :

Kebijakan Fiskal, Kebijakan Moneter, Kebijakan Penetapan Harga,

Kebijakan Hubungan Ekonomi Internasional. Priranti-piranti kebijakan

tersebut tersusun dalam system atau skema menggambarkan bagaimana

kebijakan pemerintah serta faktor-faktor eksternal mempengaruhi tingkat

output aktual dan potensial, kesempatan kerja, tingkat harga (inflasi), dan

hubungan ekonomi internasional.

17
DAFTAR PUSTAKA

Glahe, Fred R., Macroeconomics: Theory &Policy, Harcourt, Grace &

Jovanovich Inc., 1973.

Gordon, Robert J., Macroeconomics, Little, Brown and Company, 1978.

Hansen, Alvin H., A Guide to Keynes, McGraw- Hill, 1953.

Henderson, James M. and Quandt, Richard E., Microeconomic Theory,

McGraw-Hill Book Company, Second Edition 1958.

Koutsoyiannis, Anna, Modern Microeconomics, Halsted Press Book,

Water 100 Ontario, 1975.

Leftwich, Richard H , The Price System and Resources Allocation, New

York, Rine Hart & Winston, Fifth Edition, 1975.

McConnell, Cambell R ., Economics: Principles and Problems, McGraw-

Hill, Seventh Edition, 1978.

18

Anda mungkin juga menyukai