Anda di halaman 1dari 20

EKONOMIKA KLASIKAL DAN

Di susun oleh:
RANDI MUIS
(2361201006)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUSLIM MAROS
TAHUN AJARAN 2023 / 2024

1
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, hidayah, serta kesempatan bagi penulis untuk

akademik dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan dalam mata

kuliah Studi islam yang diselenggarakan di Universitas muslim maros.

Dengan ini penulis ucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Syamsul

Bakhtiar Ass., S.E., M.M. selaku dosen Mata kuliah teori ekonomi makro.

Semoga tugas yang penulis buat dapat bermanfaat bagi penulis pribadi

maupun pihak yang membaca.

Penulis menyadari bahwa tugas ini sangat jauh dari sempurna, masih

banyak kelemahan dan kekurangan. Setiap saran, kritik, dan komentar

yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk

meningkatkan kualitas dan penyempurnaan tugas ini.

semoga makalah ini dapat bermanfaat dan membantu pembaca

dalam memahami topik yang dibahas. Terima kasih atas perhatian dan

waktu yang telah diberikan.

Maros, 22 Maret 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ 2

DAFTAR ISI ........................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 4

A. Latar Belakang ......................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ................................................................... 4

C. Tujuan ...................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 7

A. Pengukuran Kegiatan Ekonomi Aktual ..................................... 7

B. Nilai Riel Dan Nilai Nominal PDB ............................................. 9

C. Perhitungan Ganda: Barang Akhir, .......................................... 11

BAB III PENUTUP .............................................................................. 18

A. Kesimpulan ............................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pengukuran kegiatan ekonomi aktual sangat penting untuk

memahami dan mengelola kondisi ekonomi suatu negara. Produk Domestik

Bruto (PDB) adalah indikator penting untuk mengukur aktivitas ekonomi

suatu negara. PDB mengukur nilai total semua barang dan jasa yang

dihasilkan dalam batas wilayah suatu negara selama periode waktu

tertentu. Selanjutnya, pertumbuhan PDB menjadi alat utama untuk

mengukur kesehatan ekonomi suatu negara.

Namun, PDB memiliki keterbatasan ketika digunakan sebagai ukuran

tunggal untuk mengukur kesejahteraan masyarakat. PDB memberikan

gambaran tentang aktivitas ekonomi dan pertumbuhan, tetapi tidak

mencerminkan kesejahteraan masyarakat secara langsung. Sebagai

contoh, PDB tidak memperhitungkan distribusi pendapatan, akses terhadap

layanan publik, atau kondisi lingkungan. Akibatnya, untuk mengukur

kesejahteraan masyarakat, perlu ada pendekatan yang lebih holistik.

1. Rmusan masalah

2. Bagaimana pengukuran PDB (produk domestik bruto) dapat

mencaerminkan pertumbuhan ekonomi sebuah negara, dan apakah

4
PDB merupakan indikator yang memadai untuk mengukur

kesejahtraan masyarakat?

3. Apa saja pertimbangan penting yang harus diperhatikan dalam

menghitung pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan PDB,

termasuk perbedaan antara pendekatan harga berlaku dan harga

tetap?

4. Bagaimana peran dan kontrribusi berbagai sektor ekonomi, seperti

konsumsi rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah, ekspor,

dan impor dalam pengukuran PDB sertya bagaimana perbedaan

antara pendekatan aliran pengeluaran, aliran pendapatan dan aliran

produksi dalam konteks ini?

B. Tujuan

1. Mengkaji secara mendalam konsep dan metode pengukuran

pertumbuhan ekonomi menggunakan PDB, serta memahami

kelebihan dan kekurangan PDB sebagai indikator kesejahteraan

masyarakat.

2. Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perhitungan

pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan PDB, seperti inflasi,

musim, dan perubahan populasi, untuk mendapatkan pemahaman

yang lebih lengkap tentang validitas hasil pengukuran.

3. Memahami peran serta dampak berbagai sektor ekonomi dalam

perhitungan PDB dan menganalisis penggunaan pendekatan aliran

pengeluaran, aliran pendapatan, dan aliran produksi dalam

5
mengukur PDB untuk memahami dinamika ekonomi sebuah negara

secara lebih komprehensif.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengukuran Kegiatan Ekonomi Aktual

Saat ini, cara paling umum untuk menghitung pertumbuhan ekonomi

adalah dengan menghitung persentase kenaikan produk domestik bruto

(PDB).

PDB adalah salah satu indikator utama yang digunakan untuk

mengukur nilai total semua barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu

negara dalam batas wilayahnya sendiri selama suatu periode waktu tertentu

setahun

PDB mencakup semua kegiatan ekonomi, termasuk produksi barang

dan jasa oleh perusahaan, pemerintah, rumah tangga, serta nilai ekspor

dikurangi

1. Cara menghitung pertumbuhan ekonomi

Cara menghitung pertumbuhan ekonomi bisa dilakukan dalam

beberapa tahapan. Tahap pertama tentukan periode waktu yang

akan dihitung pertumbuhannya, misalnya, per kuartal, per tahun,

atau periode lainnya.

Rumus pertumbuhan PDB

7
Pertumbuhan PDB = (PDB akhir - PDB awal)/PDB awal x 100

Contoh: Negara bernama Majapahit pada tahun 2020 memiliki PDB

sebesar 100 miliar dollar AS, lalu pada tahun 2021 atau satu tahun

setelahnya, PDB negara Majapahit naik menjadi 105 miliar dollar

AS.

Bagaimana cara menghitung pertumbuhan ekonomi Majapahit?

Cara menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi Majapahit:

Pertumbuhan PDB Majapahit = (PDB akhir - PDB awal)/PDB awal x

100 = (105 - 100)/100 x 100 = 5 persen

Sebagai catatan, ada beberapa pertimbangan yang perlu

diperhatikan saat menghitung pertumbuhan ekonomi:

1. Harga berlaku vs harga tetap

PDB dapat diukur dengan harga berlaku (current prices) atau harga

tetap (constant prices). Penggunaan harga tetap membantu

menghilangkan efek inflasi, sehingga memberikan gambaran yang

lebih akurat tentang pertumbuhan riil.

2. Musim

Beberapa negara atau sektor ekonomi mengalami fluktuasi

musiman. Dalam hal ini, mungkin lebih relevan untuk

membandingkan pertumbuhan dengan periode yang sama di tahun

sebelumnya untuk mengurangi efek musiman.

3.Penyesuaian inflasi

8
Jika menggunakan PDB dengan harga berlaku, penting untuk

mempertimbangkan penyesuaian inflasi agar dapat mengukur

pertumbuhan riil.

4. Perubahan populasi

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang

pertumbuhan ekonomi per kapita, pertimbangkan untuk

memperhitungkan pertumbuhan populasi dalam perhitungan Anda.

2. PDB pada harga tetap (constant princes)

Mengukur nilai total barang dan jasa dengan menggunakan

harga tetap dari suatu tahun dasar. Ini memberikan gambaran

tentang pertumbuhan riil ekonomi, menghilangkan efek perubahan

harga dan memberikan gambaran lebih akurat tentang seberapa

banyak ekonomi telah tumbuh dari satu periode berikutnya.

PDB dapat dibagi menjadi beberapa komponen utama:

B.Perhitungan Ganda: Barang Akhir, Barang Antara Dan Nilai Tambah

a. Barang akhir

atau (final good) adalah barang yang di hasilkan oleh berbagai

kegiatan ekonomi dan dapat di gunakan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat. Barang akhir dapat di bedakan ke dalam dua golongan , yaitu:

a. Barang tahan lama ( durable good ), misalnya mobil, televisi,almari es ,

perabot rumah tangga.

9
b. Barang tidak tahan lama ( non- durable good ) misalnya makanan segar

, buah-buahan , sayur-sayuran .

b. Barang modal

( capital good ) sebagian barang di hasilkan bukan untuk memenuhi

langsung kebutuhan konsumen , melainkan di gunakan untuk

menghasilkan barang- barang lain . contoh nya adalah mesin-mesin traktor,

bangunan pabrik.

c. Barang antara

( intermediate good ) . Barang-barang yang belum menjadi barang

aktif dan masih akan di proses lagi sebelum sebelum dapat di gunakan oleh

konsumen di namakan barang antara. contoh nya besi baja dan tekstil.

Dalam bidang ekonomi, "barang modal" adalah istilah khusus yang

meng acu pada benda nyata yang dimiliki oleh individu, organisasi, atau

pemerintah yang akan digunakan dalam produksi barang atau komoditas.

Barang modal termasuk pabrik, mesin, peralatan, perlengkapan, dan

berbagai bangunan yang digunakan untuk menghasilkan produk lain untuk

konsumsi.

Barang modal umumnya buatan manusia, dan tidak termasuk sumber

daya alam seperti tanah atau mineral, atau "modal manusia" – keterampilan

intelektual dan fisik dan tenaga kerja yang disediakan oleh pekerja manusia.

10
d. Barang produksi/barang modal

adalah barang yang tidak langsung memenuhi kebutuhan

manusia/konsumen, tetapi merupakan alat pembantu dalam proses

produksi. Misalnya mesin produksi, gedung/bangunan pabrik, tanah, dan

bahan baku.

C.Dua Sisi PDB: Pendekatan Aliran Pengeluaran Dan Aliran Pendapatan

1.Pendekatan pendapatan (IncomeApproach)

Meliputi penjumlahan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga dan laba)

yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu

periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang

diberikan kepadaperusahaan.

Dalam metode ini, nilai pendapatan nasional dihitung dengan cara

menjumlahkan seluruh pendapatan sebagai pemilik faktor produksi atas

penyerahan faktor produksinya kepada perusahaan.

11
Besarnya pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan

dirumuskan :

Y=r+w+i+p

Contoh :

Diketahui data pendapatan sebagai berikut (dalam miliar rupiah)

Sewa tanah Rp 60.000,00

Upah Rp 350.000,00

Bunga Modal Rp 50.000,00

Laba Usaha Rp 30.000,00

Hitunglah pendapatan nasional menurut pendekatan pendapatan.

Jawab :

Y = r + w + i + p

Y = 60.000 + 350.000 + 50.000 + 30.000

= Rp. 490.000,00

2.Pendekatan Produksi (Production Approach)

Perhitungan pendadapatan nasional dengan pendekatan produksi meliputi

12
penjumlahan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang

industri, agraris, ekstraktif, jasa dan niaga selama satu periode tertentu.

Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan

barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi)

Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi dilakukan

dengan cara menjumlahkan nilai tambah (value added) dari semua sektor

ekonomi selama satu periode tertentu (biasanya dalam satu tahun). Nilai

tambah adalah selisih antara nilai produksi (nilai output) dan nilai biaya (nilai

input), yang berupa bahan baku dan bahan penolong dalam proses

produksi.

Perhatikan contoh sederhana perhitungan pendapatan nasional dengan

cara menjumlahkan nilai tambah sebagai berikut. Untuk memproduksi

pakaian harus diproduksi terlebih dahulu kain, benang dan kapas. Jika kita

menjumlahkan nilai akhir produksi setiap komponen, maka akan terjadi

penghitungan ganda (double accounting). Mengapa ? Hal ini disebabkan

karena dalam nilai akhir pakaian sudah terkandung nilai kain, dalam nilai

akhir kain sudah terkandung nilai akhir benang dan seterusnya. Oleh

karena itu, untuk memperoleh nila itotal produk yang dihasilkan suatu

13
negara harus dilihat dari nilai tambahnya. Mari kita lihat contoh perhitungan

nilai tambah berikut :

Berdasarkan perhitungan di atas, maka besarnya sumbangan bagi

pendapatan nasional adalah jumlah seluruh nilai tambah produk kemeja,

yaitu Rp 40.000,00, bukan Rp 115.000,00. Adanya perhitungan nilai tambah

tersebut akan membuat terhindar dari adanya perhitungan ganda. Dengan

demikian pendekatan ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

Y = NTB1+NTB2+NTB3+........NTBn

Keterangan :

Y = Pendapatan Nasional

NTB = Nilai tambah dari setiap sektor ekonomi

14
3.Pendekatan Pengeluaran (Exspenditure Approach)

Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran

meliputi perhitungan jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang

dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.

Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan oleh empat pelaku kegiatan

ekonomi, yaitu : Rumah tangga (Consumption = C), Pemerintah

(Government = G), Investasi (Investmen t= I) dan selisih antara nilai ekspor

15
dikurangi impor (X-M)

Empat sektor rumah tangga sebagai pelaku ekonomi yang digunakan

sebagai acuan dalam menghitung pengeluaran sebagai berikut:

Y = C + I + G + (X-M)

Keterangan:

Y = Pendapatan Nasional

C = Konsumsi

I = Investasi

G = Pengeluaran pemerintah

X = Ekspor

M = Impor

Angka yang diperoleh dari perhitungan pendapatan nasional dengan

pendekatan pengeluaran menunjukkan besarnya Produksi Nasional Bruto

(PNB) atau Gross National Product (GNP) masyarakat dalam

perekonomian tersebut.

Contoh perhitungan pendapatan nasional dengan metode pengeluaran

(dalam milyar rupiah) :

16
Pengeluaran Konsumsi (Rumah tangga) atau C-------------2.000

Investas (Perusahaan) atau I-----------------------------------1.000

Pengeluaran Pemerintah (Pemerintah) atau G----------------1.000

Ekspor Neto (Luar negeri) atau X – M----------------------425

Jumlah Pengeluaran : 4.452

Angka yang diperoleh dari menjumlahkan semua pengeluaran sektor

ekonomi di atas, yaitu sebesar 4.452 menunjukkan besarnya Produksi

Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) masyarakat

dalam perekonomian tersebut.

Sumber : Pendalaman Materi Ekonomi Modul 2 Konsep Dasar

Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi, Ekonomi Makro, PPG dalam

Jabatan KEMENRISTEK DIKTI 2018

17
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pengukuran kegiatan ekonomi aktual, terutama pertumbuhan

ekonomi, sering dilakukan dengan menggunakan Produk Domestik

Bruto (PDB) sebagai indikator utama. PDB mencakup semua

kegiatan ekonomi dalam suatu negara selama periode waktu

tertentu.

Pertumbuhan ekonomi diukur dengan membandingkan PDB pada

periode tertentu dengan periode sebelumnya menggunakan rumus

pertumbuhan PDB. Penting untuk memperhitungkan beberapa faktor

seperti harga berlaku atau tetap, fluktuasi musiman, penyesuaian

inflasi, dan perubahan populasi dalam perhitungan ini.

PDB dapat dipecah menjadi beberapa komponen utama seperti

barang akhir, barang modal, dan barang antara. Pendekatan aliran

pengeluaran, aliran pendapatan, dan aliran produksi digunakan

untuk mengukur PDB dari berbagai perspektif.

Meskipun PDB sering digunakan sebagai indikator kinerja ekonomi,

perlu diingat bahwa PDB bukanlah alat ukur kesejahteraan

masyarakat secara langsung. PDB hanya mencerminkan aktivitas

ekonomi berbasis pasar dan tidak memperhitungkan faktor-faktor

18
non-ekonomi yang memengaruhi kesejahteraan masyarakat secara

menyeluruh.

Untuk mengukur kesejahteraan masyarakat secara lebih holistik,

diperlukan penggunaan indikator kesejahteraan yang lebih luas, seperti

laju pertumbuhan penduduk, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah,

angka harapan hidup, dan pengeluaran per kapita, yang dapat

memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kondisi sosial dan

ekonomi masyarakat.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://money.kompas.com/read/2023/12/03/140938026/cara-

menghitung-pertumbuhan-ekonomi-rumus-dan-contohnya

https://ilmuekonomi123.blogspot.com/2016/03/barang-akhir-barang-

modal-dan-barang.html

https://www.pustakamadani.com/2019/10/3-pendekatan-perhitungan-

pendapatan.html

https://www.kompasiana.com/hmpsepunpar/5f4c950b1184092c42283

ef4/pengukuran-indikator-kesejahteraan-masyarakat

20

Anda mungkin juga menyukai