Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa. Karena atas limpahan kasih dan
rahmat dan rahmatNya, saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ pertumbuhan
ekonomi di Papua” dengan baik.
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam menambah wawasan
menyangkut pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Papua sebagai salah satu cara
menyejahterakan masyarakat Papua.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan
dan kesalahan. Oleh sebab itu, maka saya mengaharapkan adanya kritikan dari para pembaca
untuk menjadi lebih baik pada penelitian selanjutnya. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih.

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1

B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................... 1

C. TUJUAN PENELITIAN ........................................................................................ 1

D. LANDASAN TEORI ............................................................................................. 1

E. METODE PENELITIAN ....................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. PERTUMBUHAN EKONOMI DI PAPUA ........................................................... 4

B. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERTUMBUHAN

EKONOMI DI PAPUA .......................................................................................... 5

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ........................................................................................ 6

B. SARAN .................................................................................................. 6

DATAR PUSTAKA

2
3
4
BAB I
PENDAHULAN

A. Latar belakang
Perekonomian merupakan sektor yang sangat penting dan menjadi salah satu
fokus pemerintah dalam berbagai kebijakan untuk mencapai kesejahteraan.
Mengingat pentingnya sektor perekonomian baik yang bersifat positif maupun
negatif. Perekonomian suatu negara disamping memerlukan program yang terencana
dan terarah untuk mencapai sasaran, faktor lainnya adalah dibutuhkan modal atau
dana pembangunan yang cukup besar. Kelangkaan modal merupakan masalah utama
dalam dunia usaha karena modal sebagai unsur essensial dalam mendukung
peningkatan produktivitas dan taraf hidup masyarakat, maka ketersediaan modal
dapat membatasi ruang gerak aktivitas dunia usaha.
B. Rumusan masalah
Adapun perumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pertumbuhan perekonomian di Papua hingga saat ini?
2. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat
pertumbuhan/perkembangan ekonomi di Papua?
C. Tujuan penelitian
1. Menambah wawasan tentang sejauh mana pertumbuhan/ perkembangan
perekonomian masyarakat di Papua.
2. mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat
pertumbuhan ekonomi di Papua.
D. Landasan teori
1. Pengertian pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi diartikan sebagai suatu ukuran kuantitatif yang
menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam suatu tahun tertentu
apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi diartikan
sebagai kenaikan PDB atau PNB tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih
besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, dan apakah terjadi
perubahan struktur ekonomi atau perbaikan sistem kelembagaan atau tidak tidak.
Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan pendapatan nasional secara berarti
(dengan meningkatnya pendapatan perkapita) dalam suatu periode perhitungan
tertentu.
Menurut Mankiw yang dikutip oleh Menik Fitriani Safari PDB sering
dianggap sebagai ukuran terbaik dari kinerja perekonomian. Tujuan PDB adalah
meringkas aktivitas ekonomi dalam suatu nilai uang tertentu selama periode waktu
tertentu. Ada dua pendekatan untuk melihat besaran PDB, pertama melihat PDB
sebagai pendapatan total dari setiap orang di dalam perekonomian. Cara lain

1
melihat PDB adalah sebagai pengeluaran total atas output barang dan jasa
perekonomian.

Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat dipahami bahwa pertumbuhan


ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang tercermin
dari kenaikan PDB atau PNB dalam jangka panjang tanpa memandang besar atau
kecilnya pertumbuhan penduduk dan perubahan struktur ekonomi.
2. Teori-teori pertumbuhan ekonomi
Banyak para ekonom yang mengemukakan teori-teori tentang pertumbuhan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu penyelidikan yang telah lama
dibahas oleh para ahli ekonomi. Terdapat banyak tokoh beserta pemikiran atau teori
mereka mengenai pembangunan atau pertumbuhan ekonomi sejauh ini. Berikut ialah
teori mengenai pertumbuhan ekonomi, antara lain:
 Teori pertumbuhan klasik
Dalam sejarah pemikiran ekonomi para penulis ekonomi pada bagian kedua
abad ke-18 dan permulaan abad ke-20 lazim digolongkan sebagai kaum Klasik.
Ahli-ahli ekonomi Klasik dalam menganalisis masalah-masalah pembangunan
mempunyai pandangan yang agak berbeda antara satu dengan yang lain.
Contohnya pandangan Adam Smith dalam bukunya yang berjudul An Inqury
into the Nature and Causes of the Wealth of Nations menuliskan sebab sebab
berkembangnya ekonomi suatu negara. Menurut pandangan Adam Smith,
kebijakan laissez-faire atau sistem mekanisme pasar akan memaksimalkan tingkat
pembangunan ekonomi yang dapat dicapai oleh suatu masyarakat.
Mengenai faktor yang menentukan pembangunan, Smith berpendapat bahwa
perkembangan penduduk akan mendorong pembangunan ekonomi dan mengenai
corak proses pertumbuhan ekonomi, Smith mengatakan bahwa apabila
pembangunan sudah terjadi, maka proses tersebut akan terus menerus
berlangsung secara kumulatif.
Berbeda dengan pandangan Adam Smith, Ricardo dan Mill memiki pandangan
yang lebih pesimis tentang akhir dari proses pembangunan dalam jangka panjang.
Kedua ahli ekonomi klasik ini berpendapat bahwa dalam jangka panjang
perekonomian akan mencapai stationary state yaitu suatu keadaan dimana
perkembangan ekonomi tidak terjadi sama sekali.
 Teori Schumpeter
Schumpeter berpendapat bahwa seorang pengusaha memegang peranan
penting dalam hal pertumbuhan ekonomi. Pengusaha dinilai sebagai golongan
yang secara terus-menerus akan melakukan pembaharuan dan inovasi dalam
kegiatan ekonomi yang akan menciptakan investasi baru, meliputi barang-barang
baru, meningkatkan efisiensi dalam memproduksi suatu barang, memperluas
pangsa pasar, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru, serta pengadaan
perubahan-perubahan dalam suatu organisasi dengan tujuan meningkatkan
efisiensi kegiatan perusahaan.
Menurut pandangan para ekonom klasik terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi seperti jumlah penduduk, jumlah stok
barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi. Akan tetapi,
dalam teori klasik ini, para ahli ekonomi menempatkan pertambahan penduduk

2
yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Mereka
menggambarkan, apabila jumlah penduduk sedikit, dan kekayaan alam relatif
berlebihan (banyak), maka tingkat pengembalian modal dari investasi yang
dihasilkan tinggi, sehingga di sini para pengusaha akan mendapatkan keuntungan
besar, yang akan menciptakan investasi baru, dan pada akhirnya akan
mewujudkan pertumbuhan ekonomi.

E. Metode penelitian
Metode penilaian yang saya lakukan adalah pemilihan subyek, yaitu dengan cara
pengumpulan data dan penelusuran literatur tentang perekonomian Papua melalui
internet maupun berita di media masa seperti koran. Materi yang didapat dari internet
lebih cukup untuk membuat makalah tentang pertumbuhan ekonomi di Papua.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan ekonomi di Papua


Pertumbuhan ekonomi di Papua sangat pesat sejak tahun 2000 hingga tahun
2019. Berbicara tentang pertumbuhan ekonomi di Papua tidak terlepas dari
pembangunan infrastruktur dan fasilitas. Pertumbuhan di Provinsi Papua kian
membaik juga didorong oleh pembangunan infrastruktur dan fasilitas. Kepala
Bappeda Provinsi Papua, Muhammmad Musaad menyatakan, pembangunan di
papua mulai serius dilakukan pada tahun 2002. Dia meyatakan pada tahun 2000,
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBD) Papua hanya Rp.900 milyar,
sangat kurang untuk membangun Papua dengan permasalahan yanga kompleks.
Baru kemudian pada tahun 2002, hadir dana otonomi khusus ( OTSUS) sebesar
Rp.1,3 trilyun. Sehingga mampu menambah anggaran APBD yang hanya Rp.900
milyar.
Papua memliki topografi yang beragam sehingga perlu metode yang tepat
dalam pembangunannya. Ada daerah yang mempunyai kondisi di bawah
permukaan laut, daerah dengan dengan ketinggian 2000 meter di atas permukaan
laut, kemudian ada juga daerah yang berawa-rawa.
Pada tahun 2013 di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi),
dilakukan perubahan pembangunan Papua dari berbasis sektoral dengan satu
pendekatan saja menjadi menjadi pendekatan spasial kultural. Perekonomian di
Papua bergerak maju dan mengalami perbaikan. Hal ini terlihat dari tingkat
kemiskinan yang kian menurun. Di tahun 2000, tingkat kemisikinan Papua 54%,
turun jadi 31,51% di tahun 2013, dan menjadi 27,62% pada tahun 2018.
Perekonomian papua juga tidak hanya berkembang dari sisi pembangunan
infrastruktur dan fasilitas. Tetapi juga dari PT freeport yang merupakan salah satu
perusahaan tambang terkemuka di dunia yang beroperasi di daerah dataran tinggi
Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Freeport Indonesia
memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh
penjuru dunia. Pendapatan PT Freeport per tahun dapat mencapai trilyun-an
rupiah. Papua mendapat 3% dari 51% saham milik indonesia. Dengan 3% yang
dimiliki Papua mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Papua.
B. Faktor-faktor pendukung dan penghambat pertumbuhan ekonomi di
papua.
1. Faktor pendorong pertumbuhan ekonomi

4
a. Papua memiliki beragam topografi yang menyediakan banyak sumber
daya alam dapat menarik banyak pengusaha yang ingin membuka
perusahaan atau menanamkan modal di Papua.
b. Jumlah masyarakat Papua yang besar sehingga apabila dapat dikelola
dengan baik sumber daya manusianya akan dapat memberi nilai tambah
dan faktor pendukung dalam pembangunan nasional.
c. Situasi politik nasional yang stabil akan mampu mendatangkan
investordan dapat dijadikan factor pendukung dalam pembangunan
nasional.

2. Faktor penghambat
a. Adanya sara dan teror, yang dapat dimanfaatkan pihak tertentu
untuk memunculkan situasi Papua yang kurang kondusif.
b. Produktivitas penduduk yang masih rendah yang belum mampu
mengimbangi tingginya laju pertumbuhan penduduk.
c. Tingkat pendidikan bangsa Indonesia yang masih rendah.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah saya lakukan pada bab sebelumnya,
maka saya mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
1. Pertumbuhan ekonomi yang kian membaik adalah gambaran dari kondisi
perekonomian negara tersebut. Peningkatan pertumbuhan ekonomi di
Provinsi Papua merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Artinya perekonomian Indonesia mengalami
peningkatan yang signifikan dari segi perekonomian jika di,ihat dari tahun
2000 hingga tahun 2019.
2. Pembangunan di papua berupa infrastruktur dan fasilitas dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat papua karena dengan
pembangunan infrastruktur dapat mencapai daerah daerah pedalaman
yang sulit oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
3. Perusahaan tambang PT Freeport yang juga merupakan perusahaan
terbesar di dunia dapat meningkatkan perekonomian Papua maupun
Indonesia.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saya mengemukakan saran yang
diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna bagi pihak terkait sebagai
berikut:
1. Bagi pemerintah
 Untuk meningkatkan perekonomian Papua, maka pemerintah
provinsi Papua dapat mengurangi rasio pengeluaran Pupua dengan
PDB Papua. Penghematan pengeluaran pemerintah Indonesia
terutama untuk belanja rutin dapat dialokasikan untuk
pembangunan sektor-sektor yang lain yang diharapkan dapat
meningkatkan perekonomian Papua.
 Bagi peneliti (saya) selanjutnya
Disarankan untuk mencari dan membaca referensi lain lebih
banyak lagi sehingga hasil penelitian selanjutnya akan semakin
baik.

6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.uncen.ac.id/, https://repository.widyatama.ac.id, https://bisnis.tempo.co/,
https://kabarpapua.co, https://ekonomi.bisnis.com, https://www.academia.edu,
https://kabarpapua.co, eprints.ums.ac.id

Anda mungkin juga menyukai