Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI

DOSEN MATA KULIAH: Dian Eka Pusvita Azis, S.H.,M.H.

OLEH: NURUL SAKINAH


02320230113
B6 AKUNTANSI

UNIVESITAS NEGERI MAKASSAR JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur atas kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, kepada
saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PERTUMBUHAN
EKONOMI”
Tak lupa sholawat serta salam selalu terlimpah kepada junjungan kita nabi agung nabi
besar Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menjadi terang
benderang.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan
makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Demikianlah makalah ini saya buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, kami mohon maaf
yang sebesarnya dan sebelumnya saya ucapkan terima kasih

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................................................3
A. Latar Belakang............................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................................3
C. Tujuan Pembelajaran...................................................................................................................................3
BAB II....................................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................................2
1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi......................................................................................................................2
2. Teori pertumbuhan ekonomi...............................................................................................................................5
3.Indicator Tingkat Pertumbuhan Ekonomi..........................................................................................................11
4.Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi................................................................................................................12
5. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi.......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................................15

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak Negara berkembang di dunia ini yang sudah berhasil menunjukan pertumbuhan
ekonomi di Negara itu sendiri, tetapi permasalahan dalam Negara itu sendiri pun masih
banyak yang belum terselesaikan, seperti contohnya : pengangguran, tingkat kelahiran
yang sangat tinggi, minimnya tenaga ahli, dan susahnya mendapatkan tempat untuk
bekerja. Keadaan ini pun menjadi sorotan oleh ahli ahli ekonomi dengan permasalahan
“pembangunan bukan lah arti dari pembangunan”
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi sering kali di kait kan dengan suatu hal
yang sama oleh beberapa ahli ekonomi, tetapi pada dasar nya dua hal itu berbeda
pengertiannya. Dengan ada nya pertumbuhan ekonomi maka akan ada pembangunan
ekonomi itu sendiri dimana dengan pertumbuhan ekonomi itu sendiri akan memuncul kan
pembangunan pembangunan ekonomi.
Perubahan-perubahan pada berbagai sektor ekonomi tersebut akan mengakibatkan
terjadinya pertumbuhan ekonomi, yang ditandai dengan naiknya produksi nasional,
pendapatan nasional, dan pendapatan perkapita. Situasi semacam itu akan berlangsung
secara terus-menerus.

B. Rumusan Masalah
a. Apa itu pertumbuhan Ekonomi ?
b. Bagaimana teori Pertumbuhan Ekonomi ?
c. Sebutkan indicator tingkat Pertumbuhan Ekonomi ?
d. Factor apa saja yang mempengaruhi Pertumbuhan ekonomi ?
e. Manfaat pertumbuhan ekonomi

C. Tujuan Pembelajaran
a. Mengetahui pertumbuhan ekonomi
b. Dapat membedakan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi
c. Mengetahui indicator yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
d. Mengetahui Teori dari Pertumbuhan Ekonomi

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat
dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan
memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor
produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang
sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan
produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari
potensinya.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap
penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya.
Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih tinggi nyata dan
kerja meningkat.
Menurut Sadono Sukirno, pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang
berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus
menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator
keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya
makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu
distribusi pendapatan.
Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai
“kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus
meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada
kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya”.
Sumber Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDP riil per kapita. Produk
Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total sebuah
negara, yang merupakan nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama
periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuah negara.
Kenaikan GDP dapat muncul melalui:
1. Kenaikan penawaran tenaga kerja

2
Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih banyak. Jika
stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan kurang
produktif dibandingkan tenaga kerja lama.
2. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia
Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh kenaikan
angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun menyediakan
secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal sumber daya manusia merupakan
sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.
3. Kenaikan produktivitas
Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu memproduksi
lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor termasuk
perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi.

Perbedaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi


1. Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi,
tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur perekonomian.
2. Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan
dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan
Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
1. Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi.
2. Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita.
3. Kedua-duanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat.
4. Kedua-duanya berdampak kepada kesejahteraan rakyat
Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi
Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami terlebih dahulu
apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product
(GDP).
PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu wilayah
pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level provinsi di Indonesia biasanya disebut
Produk Domestik Regional Bruto-PDRB)
PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih
spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan kesejahteraan
penduduk di suatu tempat.
Ada banyak pendapat mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang dan jasa, namun
banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :

3
(1) Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi sering merujuk pada tiga sumber pertumbuhan,
yaitu : (a) peningkatan tenaga kerja, (b) peningkatan modal, dan (c) peningkatan
efisiensidimana kedua faktor ini digunakan. Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja
yang telah tersedia bekerja lebih lama, atau jika ada tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan
persediaan modal dapat meningkat jika perusahaan mendorong kapasitas produktifnya dengan
menambah pabrik dan peralatan (investasi). Efisiensi bertambah ketika output yang lebih dapat
diperoleh dari jumlah tenaga kerja dan/atau modal yang sama. Ini sering disebut sebagai Total
Factor Productivity (TFP).
(2) Terjadinya penurunan (downturns) pada ekonomi. Ini menjawab pertanyaan mengapa
output dapat turun atau naik lebih lambat. Secara logika, apapun yang menyebabkan penurunan
pada tenaga kerja, modal, atau TFP akan menyebabkan penurunan pada output atau setidaknya
pada tingkat pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa seperti bencana alam, penyebaran
penyakit berbahaya dan kerusuhan.
Lalu bagaimana PDB diukur? Caranya, total nilai berbagai macam barang dan jasa
diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak mungkin dijumlahkan begitu saja dengan,
misalnya, produksi roti, maka proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai uang produksi
barang-barang tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan dan tahunan oleh Biro
Pusat Statistik (BPS).
Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang disebut dengan PDB nominal
(PDB atas dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke waktu, seiring dengan
perubahan kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga dasarnya.
Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga yang tetap atau dipatok, didapatlah nilai PDB riil
(PDB atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai riil tersebut dipilihlah satu tahun dasar
—misalnya tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan jasa dihitung berdasarkan harga
masing-masing yang berlaku pada tahun tersebut. Karena harga barang sudah tetap, PDB riil
dianggap hanya berubah sesuai dengan adanya perubahan kuantitas barang/jasa.
Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output produksi secara riil. Inilah yang
sehari-hari disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut sebagai “pertumbuhan
ekonomi” tidak lain mengacu pada peningkatan nilai total barang dan jasa yang diproduksi
dalam sebuah perekonomian.
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi
PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin

4
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp.
420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan
harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%

2. Teori pertumbuhan ekonomi


a. Mazhab Historismus
A. Frederich List (1789-1846)
Menurut Eeng Ahman dan Epi Indriani dalam bukunya “Membina Kompetensi Ekonomi
Frederich List, ekonom berkebangsaan jerman, membagi tahap-tahap pertumbuhan
ekonomi yang dialami suatu Negara berdasarkanteknik produksi dan cara-cara masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan hidup. Tahap-tahap pertumbuhan ekonomimenurut Frederich
List digambarkan bertingkat-tingkat seperti tangga sehingga teori ini terkenal dengan
sebutan Stuffen Theorien (Teori Tangga).
Pertumbuhan ekonomi di bagi menjadi empat tahap, yaitu sebagai berikut.
Tahap I: Masa Berburu dan Mengembara
Pada awal, manusia memenuhi kebutuhannya sangat bergantung pada pemberian alam dan
hanya bertujuan untuk memnuhi kebutuhannya sendiri . tugas berburu dilakukan oleh laki-
laki sedangkan wanita mencari buah-buahan dan umbi-umbian di sekitarnya. Jika makanan
dan binatang di sekitarnya habis, mereka akan pindah ke tempat baru. Pada masa ini belum
mengenal system pertukaran.
Tahap II: Masa Beternak dan Bertani
Pada masa ini, masyarakat sudah berpikir untuk menetap, jika mereka mendapat binatang
buruan yang masih hidup dan kebutuhan daging masih mencukupi, mereka akan
memeliharanya. Jika mereka mendapatkan atau buah-buahan yang enak rasanya di tempat
lain, timbul keinginan untuk menanamnya sehingga mulailah di kenal system bertani.
Tahap III: Masa Bertani dan Kerajinan
Pada masa ini, mereka lebih senang hidup menetap sambil memelihara tanaman. Sambil bertani
mereka membuat kerajinan-kerajinan yang ada hubungannya dengan pertanian, seperti
pandai besi dan kerajianan tangan lain yang dapat mereka kerjakan sambil memanfaatkan
waktu senggang setelah bertani.
Tahap IV: Masa Kerajinan, Bertani dan Industry
Pada masa ini, masyarakat memandang kerajinan bukan lagi sebagai sampingan untuk
memanfaatkan waktu senggang, melainkan merupakan kebutuhan untuk dijual ke pasar
sehingga industry berkembang dari industry kerajinan tangan (Home Industry) menjadi
industry besar (pabrik-pabrik) . Pada masa ini lah muncul-muncul kota-kota sebagai pusat
industry. Hasil industry terus bertambah sehingga hasil industry tersebut bukan saja untuk
di jual dalam negeri, melainkan ke luar negeri (ekspor). Dengan demikian, muncullah
Perdagangan Internasional.
B. Bruno Hilder Brand (1812-1878)
Bruno Hildebrand Membagi pertumbuhan ekonomi atas 3 tahap berdasarkan alat tukar
yang digunakan dalam perdagangan.
1. Masa Pertukaran Barter
Pertukaran masih bersifat kekeluargaan dengan ruang lingkup sempit. Belum ada alat
tukar, yang dilakukan adalah barter, menukar barang dengan barang.

5
2. Masa Pertukaran (dengan uang)
Ada alat tukar berupa uang yang juga dapat digunakan sebagai tabungan dan investasi.
3. Masa Pertukaran dengan cara Kredit
Cara kredit merupakan kemudahan yang diberikan dalam perdagangan. Seseorang dapat
memiliki barang yang diinginkannya walaupun belum memiliki uang. Dengan kredit
maka dapat mempercepat peningkatan penjualan dan kenaikan investasi.
C. Karl Bucher
Menurut Eeng Ahman dan Epi Indriani dalam bukunya “Membina Kompetensi Ekonomi
(2007 :23) Karl Bucher membagi tahap-tahap pertumbuhan ekonomi berdasarkan
hubungan antara produsen dan konsumen dalam memenuhi kebutuhan hidup. Tahap
pertumbuhan ekonomi menurut Karl Bucher di bagi sebgai berikut:
a) Rumah Tangga Tertutup
Kehidupan masyarakat pada mas ini sangat sederhana dan tertutup. Mereka memnuhi
kebutuhan hidup dari hasil buatan kelompoknya sendiri dan pertukaran antarkelompok
belum terjadi. Mereka memproduksi hanya untuk kebutuhannya sendiri, atau tidak untuk di
jual. Dengan kata lain, mereka adalah produsenuntuk dirinya sendiri.
b) Rumah Tangga Kota
Bertambahnya jumlah penduduk akan meningkatkan kebutuhan masyarakat secara terus
menerus kebutuhan hidup suatu kelompok masyarakat tidak dapat di penuhi sendiri. Oleh
karena itu, mereka di tuntut berhgubunagn dengan masyarakat lain dalam satu kota. Pada
rumah tangga ini, masyarakat mulai mengenal pertukaran. Kegiatan sehari-hari mereka
tidak hanya bertani, tetapi sudah berdagang. Mereka menyepakati suatu tempat
pertemuan untuk pertukaran kebutuhan yang tidak dapat mereka penuhi sendiri. Tempat
pertemuan itu di sebut Pasar.
c) Rumah Tangga Bangsa
Rumah tangga kota berkembang terus menerus sehingga pertukaran yang terjadi
antarpenduduk antar kota tidak dapat saling memenuhi . hal ini menuntut pertukaran
antar kota dalam suatu Negara. Pertukaran tersebut menyebabkan ruang lingkup
pertukaran mencakup pasar nasional. Tingakat perekonomian ini di sebut Rumah Tangga
Bangsa.
d) Rumah Tangga Dunia
Rumah tangga bangsa berkembang pesat, para pedagang semakin menjadi pentiong
dalam geliat ekonomi, Dalam Rumah Tangga Dunia ini kegiatan ekonomi sudah semakin
lancar seperti ekspor dan impor.
D. Karl Heinrich Marx (1818-1883)

Menurut Marx sejarah ilmu ekonomi adalah penekanan pentingnya perjuangan kelas
dalam masyarakat. Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem
ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik Pengikut teori ini disebut sebagai Marxisme
dalam penyusunannya mark di bantu oleh Friedrich Engels dari pertengahan abad ke-19.
Marxisme mencakup materialisme dialektis dan materialisme historis serta penerapannya
pada kehidupan sosial, tori marxisme bisa di depinisikan perjuangan kelas buruh untuk
menumbangkan kapitalisme dan menumbuhkan paham sosialisme (tanpa kelas).

Penerapan teori klasik pada tahap-tahap awal pertumbuhannya di Eropa Barat, terutama
di Inggris ternyata telah menimbulkan kesenjangan ekonomi yang semakin hari semakin
melebar, khususnya diantara kaum kapitalis yang semakin kaya dan kaum buruh yang
semakin miskin.Teori klasik yang menekankan peranan kapital beserta akumulasinya dalam
pertumbuhan ekonomi mendorong para pemilik modal (kapitalis) memaksimumkan
penggunaan modal melalui operasi perusahaan.

6
Teori alternatifpun harus di terapkan oleh marx, yang pokok isinya adalah membela
kepentingan para pekerja dan meramalkan runtuhnya sistem kapitalis.Teori ini sering
disebut teori sosialis dan dalam perkembangannya melahirkan sistem ekonomi komunis
yang banyak dipraktekkan di negara-negara Eropa Timur, Uni Sovyet, RRC dan di
beberapa NT dan NSB lainnya.

Menurut Marx pertumbuhan ekonomi melalui lima tahapan berikut :

1. Sosialis (komunal primitif)


2. Perbudakan
3. Feodal
4. Kapitalis
5. Sosialis (komunal modern)

Dari kelima tahapan tersebut Marx melihat adanya siklus dalam perkembangan
masyarakat yaitu mulai dari masyarakat komunal (primitif) pada tahap pertama dan
berakhir kembali pada masyarakat komunal (modern) pada tahap kelima.Dalam pada itu
pada tahap kedua, ketiga dan keempat ditandai oleh adanya konflik dan perjuangan kelas
diantara kelompok-kelompok yang mempunyai kepentingan yang bertentangan dalam
masyarakat yang bersangkutan.

1. Sosialis (Komunal Primitive)

Sebagai suatu tatanan masyarakat yang menekankan kepada pentingnya


kebersamaan.Jadi berbeda dengan tatanan masyarakat kapitalis primitif yang lebih
menonjolkan kepentingan individu.Perekonomian primitif ditandai oleh teknologi atau
peralatan kerja yang sifatnya masih sangat sederhana seperti alat-alat yang berasal dari
batu dan sebagainya.

2. Perbudakan

Terbelahnya produsen ke dalam dua kelompok yang satu sama lain disamping
saling membutuhkan, tetapi dalam prakteknya juga sering mempunyai kepentingan yang
saling bertentangan.

3. Masyarakat Feodal ( Tuan Tanah )

Kaum bangsawan menguasai alat – alat produksi utama pada waktu itu yaitu
tanah,sehingga sebagian besar petani tidak memilki tanah, atau hanya memilki tanah yang
luasnya terbatas sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya sendiri,oleh karena
itu untuk memenuhi kebutuhannya para petani bekerja di tanah yang di miliki oleh tuan
tanah, baik itu bekerja sebagai buruh tani atau pun penyewa.

4. Masyarakat Kapitalis

Masyarakat kapitalis diilhami oleh gagasan Adam Smith yang menggarisbawahi


pentingnya peranan kapital dan akumulasi kapital dalam pertumbuhan ekonomi lewat
peningkatan produktivitas per pekerja. Peningkatan produktivitas per pekerja terjadi
karena tambahan kapital membuka peluang untuk mempertajam tingkat spesialisasi dan
pembagian kerja (specialization division of labor). Disamping itu faktor lain yang ikut
menunjang proses pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith adalah:

a) Pasar yang semakin luas, dan


7
b) Laba usaha.

Syarat utama yang harus dipenuhi untuk memaksimumkan luas pasar menurut
Adam Smith adalah memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada anggota masyarakat
dalam mengelola kegiatan ekonominya. Dampak dari perkembangan yang semacam itu
adalah bahwa masyarakat kembali terbagi dua tetapi dengan corak yang berbeda dari
periode sebelumnya. Kedua kelompok itu adalah:

a) Kelas Kapitalis, dan


b) Kelas Buruh.

Dalam hubungan ini para kapitalis mempekerjakan kaum buruh, yang dalam hal ini
mempunyai posisi yang relatif lemah terutama karena tidak memiliki alat
produksi.Pertentangan kepentingan ini makin lama makin besar dan akhirnya timbul
pertarungan diantara keduanya yang oleh Marx disebut perjuangan kelas.

5. Masyarakat Komunal Modern

Dalam masyarakat komunal modern faktor-faktor produksi adalah milik bersama (social
ownership). Namun berbeda dengan masyarakat komunal primitif, dalam masyarakat
komunal modern alat-alat produksi atau teklogi sudah jauh lebih maju. Dalam sistem ini
semua manusia mempunyai peluang yang sama untuk maju pada semua bidang kehidupan
dan terutama dalam bidang ekonomi.

E. WW. Rostow

Alam syah Dalam Bukunya “Ekonomi’ (2007:28) Menyebutkan menurut Rostow


pertumbuhan ekonomi terdiri dari beberapa tahap berikut.

1) Perekonomian Tradisional (The Traditional Society)

Ciri-ciri suatu perekonomian pada tahap ini adalah sebagai berikut :

a) Teknologi yang di gunakan dalam kegiatan produksi masih sederhana


b) Produksi yang di hasilkan rendah sehingga hanya cukup utnuk memenuhi kebutuhan
sendiri
c) Kegiatan produksi dilakukan secara tradisional

2) Perekonomian Transisi ( The Precondition For Take Off)

Ciri-ciri suatu perekonomian telah mencapai tahap ini adalah sebagai berikut :

a) Timbulnya pemikiran mengenai pembnagunan ekonomi untuk meningkat kesejahteraan


b) Terjadinya perubahan dan nilai-nilai dan struktur kelembagaan yang berlaku di dalam
masyarakat
c) Perekonomian mulai menciptakan kerangka ekonomi yang kokoh untuk mencapai
tingkat perekonomian yang lebih tinggi

3) Perekonomian Lepas Landas (The Take Off)

Ciri-ciri suatu perekonomian telah mencapai tahap ini adalah sebagai berikut :

a) Kegiatan ekonomi berlangsung secara terus menerus dengan hasil yang memuaskan
8
b) Nilai investasi yang bersifat produktif meningkat sebesar sepuluh persendari nilai
produk nasional neto.
c) Terciptanya kondisi yang dapat membuat semua lembaga dapat berfungsi sesuai
dengan harapn masyarakat
d) Terciptanya kestabilan di bidang politik dan sosial

4) Perekonomian Menuju Kedewasaan ((the Drive to Maturity)

Ciri-ciri suatu perekonomian telah mencapai tahap ini adalah sebagai berikut :

a) Tenaga kerja yang terlibat pada proses produksi bersifat professional


b) Berkurangnya peranan dari sector pertanian
c) Kebutuhan masyarakat sudah banyak terpenuhi

5) Perekonomian Dengan Tingkat Konsumsi Yang Tinggi (The AgeOf High Mass)

Ciri-ciri suatu perekonomian telah mencapai tahap ini adalah sebagai berikut:

a) Masyarakat berkembang secara mandiri


b) Keadaan teknologi dalam masyarakat berkonsumsi tinggi sudah di katakana matang
c) Tingkat kesejahteraan masyarkat tinggi

b. Mazhab Analitis

1. Teori Klasik
a. Pandangan Adam Smith
Sadono Sukirno, dalam bukunya “Ekonomi Makro” (2010) Adam Smith merupakan ahli
ekonomi yang pertama kali mengemukakan kebijksanaan laissez-faire, dan merupakan ahli
ekonomi yang banyak berfokus pada permasalahan pembangunan. Inti dari proses
pertumbuhan ekonomi menurut Smith dibagi menjadi dua aspek utama yaitu pertumbuhan
output total dan pertumbuhan penduduk.
Mengenai peranan penduduk dalam pembangunan ekonomi, Smith berpendapat bahwa
perkembangan penduduk akan mendorong pembangunan ekonomi. Penduduk yang
bertambah akan memperluas pasar, maka akan meningkatkan spesialisasi dalam
perekonomian tersebut. Perkembangan spesialisasi dan pembagian kerja akan mempercepat
proses pembangunan ekonomi karena adanya spesialisasi akan meningkatkan produktivitas
tenaga kerja dan mendorong perkembangan teknologi.

b. Pandangan David Ricardo


Pandangan Ricardo mengenai proses pertumbuhan ekonomi tidak jauh berbeda dengan
pendapat Adam Smith yang berfokus pada laju pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan
output. Selain itu Ricardo juga mengungkapkan adanya keterbatasan faktor produksi tanah
yang bersifat tetap sehingga akan menghambat proses pertumbuhan ekonomi.

Proses pertumbuhan ekonomi menurut David Ricardo dalam buku Sadono Sukirno
(2010)yaitu:
1. Pada permulaannya jumlah penduduk rendah dan kekayaan alam masih melimpah
sehingga para pengusaha memperoleh keuntungan yang tinggi. Karena pembentukan modal
tergantung pada keuntungan, maka laba yang tinggi tersebut akan diikuti dengan
pembentukan modal yang tinggi pula. Pada tahap ini maka akan terjadi kenaikan produksi
dan peningkatan permintaan tenaga kerja.
2. Pada tahapan kedua, karena jumlah tenaga kerja diperkerjakan bertambah, maka upah
akan naik dan kenaikan upah tersebut akan mendorong pertambahan penduduk. Karena luas
9
tanah tetap, maka makin lama tanah yang digunakan mutunya akan semakin rendah.
Akibatnya, setiap tambahan hasil yang diciptakan oleh masingmasing pekerja akan semakin
berkurang. Dengan semakin terbatasnya jumlah tanah yang dibutuhkan, maka harga sewa
lahan akan semakin tinggi. Hal ini akan mengurangi keuntungan pengusaha yang
menyebabkan pengusaha tersebut mengurangi pembentukan modal dan menurunkan
permintaan tenaga kerja yang berakibat pada turunnya tingkat upah.
3. Tahap ketiga ditandai dengan menurunnya tingkat upah dan pada akhirnya akan berada
pada tingkat minimal. Pada tingkat ini, perekonomian akan mencapai stationary state.
Pembentukan modal baru tidak akan terjadi lagi karena sewa tanah yang sangat tinggi
menyebabkan pengusaha tidak memperoleh keuntungan.
Menurut Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik, pertumbuhan ekonomi bergantung pada
faktor-faktor produksi (Sadono Sukirno, 2010). Persamaannya adalah :

Y = f(K, L, R, T)
Y = tingkat pertumbuhan ekonomi
K = jumlah barang modal yang tersedia dan digunakan
L = jumlah dan kualitas tenaga kerja yang digunakan
R = jumlah dan jenis kekayaan yang digunakan
T = tingkat teknologi yang digunakan

c. Pandangan Robert Malthus

Dalam teorinya, Malthus mengemukakan penduduk akan mempengaruhi tingkat


pertumbuhan ekonomi dimana pertambahan penduduk meningkat secara deret ukur
sedangkan pertambahan bahan makanan meningkat secara deret hitung. Seperti halnya
David Ricardo, Malthus berbeda pendapat dengan Smith yang belum menyadari hukum
hasil yang semakin berkurang, perkembangan penduduk akan mendorong pembangunan
ekonomi karena dapat memperluas pasar.

Sedangkan Ricardo dan Malthus, perkembangan penduduk yang berjalan dengan cepat
akan memperbesar jumlah hingga menjadi dua kali lipat dalam satu generasi sehingga dapat
menurunkan kembali tingkat pembangunan ekonomi ke taraf yang lebih rendah. Pada
tingkat ini, pekerja akan menerima upah yang sangat minim atau upah subsisten (Sadono
Sukirno, 2010).

2. Teori Neo Klasik


Menurut Imamul Arifin Dan Gina Hadi W Dalam bukunya “Membuka Cakrawala
Ekonomi” (2009:15) Tokoh yang terkenal dari Mazhab ini adalah Robert M. Solow (1970),
seorang peraih hadiah Nobel ekonomi dari Amerika Sarikat dan rekannya, Trevor W.Swan
(1956) dari Australia. Model Solow & Swan menggunakan unsur pertumbuhan penduduk,
akumulasi modal kemajuan teknologi dan besar output yang saling berinteraksi.
Pertumbuhan ekonomi menurut mereka adalah suatu proses yang berlangsung dengan
perimbangan di antara factor-factor produksi. Dalam model pertumbuhan ekonominya,
Solow-Swan berasumsi :
1) Tingkat teknologi di anggap konstan
2) Tidak ada perdagangan luar negeri atau arus modal masuk keluar Negara
3) Tidak ada intervensi pemerintah
4) Tingkat pertambahan penduduk atau tenaga kerja dianggap konstan
5) Keadaan full employment tercapai dalam arti seluruh penduduk bekerja dan factor
produksi lainnya di pergunakan secara penuh.
Teori Solow & Swan melihat bahwa dalam banyak hal mekanisme pasar dapat menciptakan
keseimbangan sehingga pemerintah tidak perlu terlalu banyak mencampuri atau
memengaruhi pasar. Hal ini membuat teori mereka dan pandangan para ahli lainnya yang
10
sejalan dengan pemikiran mereka dinama kan teori Neoklasik.Jadi proses pertumbuhan
Solow&Swan ini bertentangan dengan Teori Harrod & Domar yang menyatakan bahwa
didalam proses pertumbuhan terkandung unsur ketidakstabilan sehingga memerlukan
campur tangan pemerintah
3. Teori Keynesian
1. Harod-Domar
Bambang, Haristanti Dan Heraeni dalam bukunya “Mengasah Kemampuan Ekonomi’
menyebutkan dalam bukunya bahwa teori ini di kembangkan secara terpisah dalam periode
yang bersamaan oleh E.S Domar dan R.F Harrod. Keduanya melihat pentingnya investasi
Terhadap pertumbuhan Ekonomi , sebab pentingnya investasi dalam pertumbuhan
ekonomi, sebab investasi akan meningkatkan stok barang modal, yang memungkinkan
peningkatan output. Sumber dana domestic untuk keperluan investasi berasal dari bagian
produksi (pendapatan nasional) yang di tabung. Asumsi yang ditanamkan dalam teori ini
antara lain :
1. Semua barang modal yang terdapat dalam perekonomian sudah sepenuhnya digunakan;
2. Perekonomian hanya terdiri atas dua sector yaitu sector rumah tangga dan sector
perusahaan;
3. tabungan rumah tangga sebanding dengan pendapata rumah tangga. Artinya fungsi
tabungan dinulai dari titik nol;
4. Rasio modal produksi (Capital Output Rasio = COR) , yaitu perbandingan
antarapertambahan modal dan pertambahan produksi adalah tetap.

4. Teori Schumpeter
Menurut Alam s di dalam bukunya yang “EKONOMI” Peranan pengusaha dan
wirausahawan banyak penting dalam memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Itulah salah
satu hal yang di tekan oleh Schumpeter dalam teorinya. Pengusaha akan terus-menerus
melakukan inovasi untuk mendapatkan hal-hal baru yang berguna bagi usahanya dan
dapat meningkatkan keuntungan yang di peroleh.

3.Indicator Tingkat Pertumbuhan Ekonomi


Menurut Eeng Ahman dan Epi Indriani dalam bukunya “Membina Kompetensi
Ekonomi (2007 :17-19)Kemajuan suatu Negara dapat diukur dengan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang di capai oleh suatu Negara dalam satu tahun. Oleh karena itu harus di ketahui
factor-faktor yang dijadikan sebagai indicator pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Indicator
pertumbuhan ekonomi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Produk Nasional Bruto
Produk Nasional Bruto atau lebih di kenal Gross National Product (GNP)
adalah jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam
suatu tahun dan dinyatakan dalam harga pasar. Ukuran dalam bentuk GNP ini bersifat
global. Para ahli ekonomi di dunia sepakat bahwa secara umum untuk mengetahui
tingkat pertumbuhan ekonomi yang di capai oleh suatu Negara dapat dilihat melalui
peningkatan GNP Negara tersebut.
Rumus untuk menghitung Pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu
Negara adalah sebagai berikut

Δ GNP
Pertumbuhan Ekonomi Tahun Tertentu = x 100%
GNPto

Keterangan:
11
Δ GNP : Perubahan GNP (GNP tahun tertentu-GNP tahun sebelumnya)
GNPto : Gnp Tahun Sebelumnya

b. Pendapatan Perkapita
Ukuran pertumbuhan lain yang Lebih mendekati kenyataan , uyaitu penggunaan
konsep pendapatan perkapita. Pendapatan perkapita di artikan pendapatan rata-rata
seorang penduduk suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatn perkapita juga sering di
kenal dengan istilah Income Per Capit (IPC).
IPC : JMLAH GNP :Jumlah Penduduk
Mengukur pertumbuhan pendduk menggunakan konsep pendapatan perkapita
dianggap lebih baik karena sudah menghitung jumlah penduduk. Meskipun cara ini di
anggap baik tapi belum mencerminkan tingkat kesejahteraan yang tepat. Hal ini di di
sebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat harus benar-benar di rasakan oleh seluruh
masyarakat secara merata dan kuantitatif.

4.Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:

 Faktor Sumber Daya Manusia

Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga


dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam
proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh
mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang
memadai untuk melaksanakan proses pembangunan dengan membangun infrastruktur
di daerah-daerah.

 Faktor Sumber Daya Alam

Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam
melaksanakan proses pembangunannya. Namun, sumber daya alam saja tidak menjamin
keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun
sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber
daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

 Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong


adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula
menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada
aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi
yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan
perekonomian.

 Faktor Budaya

Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi


yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan
12
sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya
sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.

 Sumber Daya Modal

Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan
kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi
perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal
juga dapat meningkatkan produktivitas

5. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi


Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:
1. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan
nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran
penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin
tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.

2. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan
pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas
pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya.
Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan
untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja
dan modal).

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pertumbuhan ekonomi disetiap negara pun berbeda beda tergantung dengan pendapatan perkapita itu
sendiri dan tergantung dengan pendapatan penduduknya. Semakin tinggi pendapatan penduduknya
maka akan semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi di Negara tersebut dan sebaliknya dengan
rendah nya pendapatan penduduk itu sendiri maka akan berdampak pada rendahnya pendapatan
nasional pada Negara itu sendiri. Pertumbuhan ekonomi pada zaman sekarang ini berdampak pada
kehidupan penduduk suatu Negara. Semua berpengaruh pada kesejahteraan rakyat banyak. Oleh
karena itu Negara pun terus memajukan pendapatan nasional mereka dengan menaikkan harga-harga
kebutuhan pokok seperti bahan bakan minyak (BBM) dengan menjadikan pendapatan nasional yang
akan lebih baik dan tingkat perekonomian kita pun semakin baik.
B. SARAN
Pemerintah dapat menciptakan semangat atau spirit untuk mendorong pencapaian pertumbuhan
ekonomi yang cepat dan tidak hanya memerlukan pengembanganfaktor penawaran saja, yang
menaikkan kapasitas produksi masyarakat, yaitusumber-sumber alam dan manusia, kapital, dan
teknologi;tetapi juga factor permintaan luar negeri. Tanpa kenaikkan potensi produksi tidak dapat
direalisasikan.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/pertumbuhan-ekonomi-definisi-sumber.html
http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/05/makalah-pertumbuhan-ekonomi.html
http://adie-wongindonesia.blogspot.com/2010/02/makalah-pertumbuhan-ekonomi-definisi.html
http://www.ekonomirakyat.org/edisi_16/artikel_1.htm
http://almasdi.unri.ac.id/bahan_ajar/Ekonomi_Pembangunan/Pertemuan_3_pertumbuhan
%20ekonomi.pdf
https://www.academia.edu/6194394/MAKALAH_PERTUMBUHAN_EKONOMI

15
16
17

Anda mungkin juga menyukai