Anda di halaman 1dari 14

Makalah Pengantar Ekonomi Pembangunan

Tentang

Indikator Pembangunan Ekonomi

Disusun Oleh :

Kelompok 2

DELVIA MERITA

ELNI CAHYANI

HADI SANDRA

GALANG RANATA DWI PUTRA

Dosen Pengampu :

ADEK IRMA ROSI, S.E., M.Si

Prodi Akuntansi

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)

Sakti Alam Kerinci (SAK)

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Indikator Pembangunan
Ekonomi” dengan tepat waktu. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua
jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar
bagi seluruh alam semesta.

Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi
Pembangunan. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat
beberapa kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Sungai Penuh, November 2023

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................

A. Latar Belakang.............................................................................................................

B. Rumusan Masalah........................................................................................................

C. Tujuan...........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................

A. Pengertian Pembangunan ekonomi..............................................................................

B. Tujuan Pembangunan ekonomi....................................................................................

C. Indikator pembangunan ekonomi.................................................................................

BAB III PENUTUP...................................................................................................................

A. Kesimpulan..................................................................................................................

B. Saran.............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara terletak pada pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dan peningkatan kesempatan kerja. Pendekatan pertumbuhan ekonomi
banyak dilakukan di berbagai daerah dalam mengembangkan sektor-sektor ekonomi yang
diharapkan dapat membuka peluang kesempatan kerja lebih banyak. Landasan teoritis yang
memperkuat argumen ini adalah model pertumbuhan Harrod-Domar yang didasarkan pada
prinsip-prinsip noeklasik asumsi bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan indikator adanya
kenaikan tingkat kesejahteraan melalui penciptaan lapangan kerja sebagai akibat adanya efek
multiplier (Astuti dan Haryono, 2007).
Tujuan Utama dari pembangunan ekonomi selain menciptakan pertumbuhan ekonomi
yang setinggi-tingginya, juga mengurangi tingkat kemiskinan, ketimpangan pendapatan,
tingkat pengangguran, dan menciptakan kesempatan kerja. Dengan adanya penciptaan
kesempatan kerja bagi masyarakat, diharapkan pendapatan masyarakat akan turut meningkat.
Pendapatan per kapita yang tinggi akan mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi yang
tinggi pula. Sampai saat ini pertumbuhan ekonomi masih menjadi indikator keberhasilan
dalam pembangunan, baik pembangunan nasional maupun regional Arsyad, 2011).
Untuk mengukur keberhasilan dalam pembangunan nasional, salah satu indikatornya
adalah laju penurunan tingkat penduduk miskin. Tujuan utama dalam menentukan strategi
atau instrumen pembangunan adalah efektivitas dalam menurunkan tingkat penduduk miskin
Simatupang, 2003:292). Kemiskinan merupakan masalah yang ada di dalam perekonomian di
hampir setiap negara, terlebih lagi di negara berkembang. Permasalahan kemiskinan adalah
permasalah yang kompleks dan banyak faktor yang menyebabkannya.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Pengertian Pembangunan Ekonomi
2. Menjelaskan Tujuan Pembangunan Ekonomi
3. Menjelaskan Indikator Pembangunan Ekonomi
C. Tujuan
1. Mampu memahami apa itu pembangunan ekonomi
2. Mampu memahami tujuan pembangunan ekonomi
3. Mampu memahami indikator pembangunan ekonom
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Indikator Pembangunan

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan
perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan
perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan
bagi penduduk suatu negara.

Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth);
pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan
ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.

Definisi Pembangunan Ekonomi menurut para ahli


1) Menurut Irawan dan Suparmoko (1998) pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha yang
Dilakukan oleh suatu bangsa untuk meningkatkan taraf hidup bangsa yang Sering diukur
dengan tinggi rendahnya pendapatan riil per kapita, sehingga tujuan pembangunan
ekonomi tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan nasional saja tapi juga untuk
meningkatkan produktivitas.
2) menurut Suryana (2000) pembangunan ekonomi Adalah suatu proses yang menyebabkan
pendapatan perkapita penduduk Dalam suatu masyarakat meningkat dalam jangka
panjang, dimana Pembangunan ekonomi ini sebagai suatu proses berarti perubahan yang
Terus menerus dan berlangsung dalam jangka panjang.
3) menurut Arsyad (1999) pembangunan ekonomi pada umumnya adalah suatu proses Yang
menyebabkan kenaikan pendapatan riil perkapita penduduk suatu Negara dalam jangka
panjang yang disertai oleh perbaikan sistem Kelembagaan.
4) Suryana (2000), dalam memahami ekonomi Pembangunan kita harus dapat membedakan
pembangunan ekonomi dan Pertumbuhan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi yaitu
sebagai Kenaikan GDP (Gross Domestic Product) tanpa melihat kenaikan itu lebih Besar
atau lebih kecil dari pertumbuhan penduduk dan tanpa melihat Apakah adanya perubahan
dalam struktur ekonominya. Sementara itu Pembangunan ekonomi mempunyai arti
adanya usaha untuk Meningkatkan pendapatan perkapita atau GDP masyarakat dimana
Kenaikannya dibarengi oleh perombakan dan modernisasi dan Memperhatikan aspek
pemerataan pendapatan (income equity).
B. Tujuan Pembanguan Ekonomi

Pembangunan ekonomi merupakan lebih dari semata mata berbicara tentang bagaimana
cara meningkatkan pendapatan maupun cara meningkatkan jumlah barang dan jasa pada
perekonomian. Hal itu tidak hanya tentang pertumbuhan ekonomi, namun tentunya
bagaimana cara pertumbuhan tersebut bisa bermanfaat untuk warga negara.

Pembangunan yang tentunya mempertimbangkan kesejahteraan inklusif, begitupun juga


standar kehidupan yang dapat lebih baik dari seluruh warga negara. Hal tersebut juga
mengenai tentang bagaimana cara membangun kapasitas juga ketahanan pada dunia yang
cepat berubah juga tidak terduga.

Beberapa tujuan pembangunan ekonomi:

1. Meningkatkan ketersediaan barang serta jasa.

Hal ini bukan hanya berbicara tentang produksi, namun juga mengenai bagaimana proses
memperluas distribusi barang dasar sebagai penunjang kehidupan seperti makanan serta
minuman, pendidikan, tempat tinggal, kesehatan maupun perlindungan.

2. Meningkatkan pendapatan per kapita.

Pendapatan menjadi salah satu jalan untuk dapat menjadi lebih sejahtera. Selain itu, untuk
pendidikan yang lebih baik serta penyediaan yang lebih banyak dalam pekerjaan merupakan
sebuah tujuan penting lainnya. Pembangunan juga perlu perhatian yang lebih besar pada
nilai-nilai budaya serta manusia. Jadi, sifat sejahtera disini tidak hanya untuk mengambil
dimensi material namun juga immaterial.

3. Mendorong kebebasan untuk membuat pilihan ekonomi dan sosial secara bertanggung
jawab.

Individu serta negara perlu bebas dari perbudakan, ketidaktahuan maupun kesengsaraan.
Peningkatan angka rata-rata harapan hidup merupakan sebuah contoh hasil dari pembangunan
ekonomi. Contoh lainnya yaitu tingkat melek huruf yang lebih tinggi, produktivitas yang
meningkat, serta pendidikan publik yang lebih baik.
C. Indikator Pembangunan Ekonomi
1. Indikator moneter
a. Indikator Pendapatan Per Kapita

Perekonomian dikatakan sedang tumbuh dan berkembang apabila adanya


serangkaian peristiwa yang timbul untuk mewujudkan peningkatan pendapatan per kapita
dalam jangka waktu panjang, sehingga sekalipun ada satu waktu di mana peningkatan
pendapatan per kapita seolah-olah terhenti, tapi bila di waktu mendatang terjadi peningkatan ,
maka itu tetap dapat disebut terdapat pembangunan ekonomi. Sedangkan pendapatan per
kapita seringkali digunakan pula sebagai indicator pembangunan selain untuk membedakan
tingkat kemajuan ekonomi antara negara-negara maju dengan negara sedang berkembang.
Pendapatan per kapita selain dapat memberikan gambaran tentang laju pertumbuhan
kesejahteraan masyarakat di berbagai megara juga dapat menggambarkan perubahan corak
perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang sudah terjadi di antara berbagai negara.

Keunggulan Pendapatan per kapita

1) Mudah diukur dan mencerminkan kinerja perekonomian


2) Dapat digunakan untuk melihat struktur perekonomian
3) Dapat digunakan untuk memperbandingkan kinerja perekonomian antar
negara/daerah.

Melalui indikator pendapatan perkapita ini bank Dunia (2003) mengklasifikasikan negara
menjadi tiga golongan, yaitu :

1) Negara berpenghasilan rendah (Low-income economies)

Negara-negara ini memiliki pendapatan perkapita kurang atau sama dengan US$ 745
petahun.

2) Negara berpenghasilan menengah (Middle-income economies)

Kelompok negara ini memiliki pendapatan perkapita lebih dari US$ 745 namun kurang dari
US$ 8.626 pertahun

Dalam menggunakan pendapatan per kapita sebagai indicator pembangunan, kita


harus senantiasa hati-hati dan teliti. Hal ini disebabkan oleh adanya pendapat yang
mengatakan pembangunan itu bukan hanya sekedar meningkatkan pendapatan riil saja, akan
tetapi kenaikan tersebut haruslah berkesinambungan yang disertai dengan perubahan sikap-
sikap dan kebiasaan-kebiasaan social yang sebelumnya menghambat kemajuan-kemajuan
ekonomi.

Ada beberapa kelemahan terkait digunakannya angka pendapatan per kapita sebagai
indicator pembangunan ekonomi, akan tetapi pendekatan ini masih sangat cocok untuk
digunakan dan mudah untuk dipahami, dan indicator ini mungkin adalah indicator
pembangunan ekonmoi satu-satunya yang terbaik yang ada pada saat ini.

Berikut ini adalah identifikasi-identifikasi kelemahan pendapatan perkapita, sebagai


Indikator pembangunan ekonomi :

1) Kelemahan umum Pendekatan Pendapatan Per Kapita

Kelemahan dalam indikator ini adalah bersumber pada anggapan bahwa tingkat kesejahteraan
masyarakat ditentukan oleh besarnya pendapatan per kapita masyarakat tersebut.

2) Kelemahan Metodologi Pendekatan Pendatapan per Kapita

Nilai pendapatan per kapita secara khusus merupakan indeks untuk menunjukkan
perbandingan kesejahteraan dan jurang tingkat kesejahteraan antar masyarakat masih
mempunyai kelemahan. Kelemahan tersebut timbul karena perbandingan dengan cara
demikian mengabaikan adanya perbedaan-perbedaan antara negara dalam hal seperti itu,
struktur umur penduduk, distribusi pendapatan masyarakat nasional, kondisi sosial budaya,
perbedaan iklim, pola pengeluaran masyarakat dan metode perhitungan pendapatan, dan
perbedaan nilai tukar (kurs).

b. Indikator kesejahteraan ekonomi bersih (Net Economic Welfare)

Diperkenalkan William Nordhaus dan James Tobin (1972), menyempurnakan


nilai-nilai GNP untuk memperoleh indikator ekonomi yang lebih baik, dengan dua cara :

1. Koreksi positif : Memperhatikan waktu senggang (leisure time) dan perekonomian sektor
informal
2. Koreksi negatif : menghitung eksternalitas negatif (kerusakan lingkungan) oleh kegiatan
informal
2. Indikator Non Moneter
Indikator ini merupakan indikator yang diambil dari beberapa hal pokok yang
berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Sama halnya dengan idikator sebelumnya, indikator
memiliki beberapa macam sub indikator.
Berikut ini adalah uraiannya :

1. Indikator Sosial

Ahli Pembangunan Ekonomi yang bernama Beckerman membedakan berbagai penelitian


tentang cara-cara membandingkan tingkat kesejahteraan dalam 3 kelompok.
Kelompok pertama, merupakan suatu usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan
yang terjadi dalam masyarakat yang ada di dalam dua atau beberapa Negara dengan cara
memperbaiki pelaksanaan dalam perhitungan pendapatan nasional biasa. Usaha ini dipelopori
oleh Colin Clark yang selanjutnya disempurnakan oleh Gilbert dan Kravis.
Kelompok kedua, dengan usaha membuat penyesuaian dalam pendapatan masyarakat
yang dibandingkan dengan melihat pertimbangan perbedaan tingkat harga disetiap Negara.
Kelompok ketiga, adalah usaha untuk membuat perbandingan tingkat kesejahteraan dari
setiap Negara berdasarkan pada data yang tidak bersifat moneter seperti, jumlah kendaraan
bermotor, konsumsi minyak, jumlah penduduk yang mengenyam pendidikan, dan usaha ini
dipelopori oleh tokoh yang bernama Bennet.
Menurut Beckerman, dari tiga cara diatas, cara yang dirasa paling tepat adalah cara yang
dilakukan oleh Gilbert dan Kravis. Cara ini merupakan usaha untuk membandingkan tingkat
kesejahteraan dan pembangunan di berbagai Negara dengan memperbaiki metode
pembanding dengan menggunakan data pendapatan nasional dari masing-masing Negara.
Dengan cara-cara diatas memiliki kelemahan pada Negara sedang berkembang. Pada
dasarnya Negara berkembang tidak memiliki data-data tentang cara-cara diatas. Sehingga
Beckerman mengemukakan lagi cara yang lain dalam membandingkan tingkat kesejahteraan
masyarakat di berbagai Negara yaitu dengan menggunakan data yang bukan bersifat moneter
untuk menentukkan indeks kesejahteraan masyarakat disetiap Negara. Cara ini sering disebut
dengan Indikator Non-Moneter Disederhanakan. Untuk itu, berikut adalah data yang dapat
digunakan untuk memperoleh indikator tersebut.
a. Jumlah konsumsi baja dalam satu tahun (kg)
b. Jumlah konsumsi semen dalam satu tahun dikalikan 10 (ton)
c. Jumlah surat dalam negeri dalam satu tahun.
d. Jumlah persediaan pesawat radio dikalikan 10.
e. Jumlah persediaan telpon dikalikan 10
f. Jumlah persediaan berbagai jenis kendaraan.
g. Jumlah konsumsi daging dalam satu tahun (kg).
Usaha lain juga dilakukan oleh United Nations Research Institute for Social Development
(UNRISD) untuk menentukan dan membandingkan tingkat kesejahteraan suatu Negara.
Untuk menciptakan indeks taraf pembangunan, ada 18 jenis data yang harus diperoleh yakni :
a. Tingkat harapan hidup.
b. Konsumsi protein hewani
c. Presentase anak-anak yang belajar di sekolah dasar dan menengah.
d. Persentase anak-anak yang belajar di sekolah kejuruan
e. Jumlah surat kabar
f. Jumlah telepon
g. Jumlah radio
h. Jumlah penduduk di kota-kota yang mempunyai 20.000 penduduk atau lebih
i. Persentase PDB yang berasal dari industri-industri manufaktur
j. Persentase laki-laki dewasa di sektor pertanian
k. Konsumsi energi per kapita
l. Konsumsi listrik per kapita
m. Konsumsi baja per kapita
n. Nilai per kapita perdagangan luar negeri
o. Persenatse tenaga kerja (dari seluruh tenaga kerja yang mempunyai pekerjaan) yang
bekerja di sector listrik, gas, air, kesehatan, pengangkut, pergudangan, dan komunikasi.
p. Persentase tenaga kerja (dari keseluruhan tenaga kerja yang memiliki pekerjaan) yang
memperoleh gaji.
q. Produk pertanian rata-rata dari pekerja laki-laki di sector pertanian.
r. Pendapatan per kapita Produk Nasional Bruto.
Apabila indeks pembangunan yang diusulkan oleh UNRISD ini digunakan sebagai
indicator kesejahteraan atau pembangunan ekonomi, maka perbedaan tingkat pembangunan
antara negara maju dan negara sedang berkembang tidak terlalu besar seperti yang
digambarkan berdasarkan pendapatan perkapita masing-masing Negara.
3. Indikator Campuran
A. Indikator Susenas Inti
1) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu indicator yang digunakan dalam mengukur pembangunan ekonomi
suatu Negara. Pada umumnya, dalam Negara maju tingkat pendidikan rata-rata tinggi dengan
TPAK dari tahun ketahun selalu meningkat. Negara maju sangat memperhatikan tingkat
pendidikan para penduduknya. Berbeda dengan Negara sedang berkembang, pendidikan di
NSB masih rendah jika dibandingkan Negara maju. Terbukti tingkat melek huruf dan TPAk
serta angka partisipasi sekolah masih rendah. Sehingga, dari perbandingan tersebut, indicator
yang dapat diukur dalam pendidikan yakni ; tingkat pendidikan, tingkat melek huruf, dan
tingkat partisipasi pendidikan.
2) Kesehatan
Kesehatan merupakan hak asasi yang harus dipenuhi demi keberlangsungannya kehidupan
bermasyarakat. Indikator tingkat kesehatan dapat dilihat dari rata-rata hari sakit dan
ketersediaannya fasilitas kesehatan. Ketika terpenuhinya pembangunan ekonomi berupa
kesejahteraan dalam bidang kesehatan, dapat dilihat dari beberapa indikasi berupa tingkat
mortalitas yang rendah, angka pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan angka harapan hidup
yang tinggi.
3) Perumahan
Rumah merupakan kebutuhan primer yang harus terpenuhi oleh masing-masing penduduk.
Indicator perumahan yang sesuai dengan tujuan kesejahteraan penduduk yakni sumber air
bersih dan listrik, sanitasi, dan mutu rumah tinggal.
4) Angkatan Kerja
Penduduk yang dikatakan angkatan kerja adalah orang yang telah berumur 15-64 tahun.
Angkatan kerja ini juga dibagi lagi menjadi dua yakni bekerja dan sedang mencari pekerjaan
(Menganggur). Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kesejahteraan angkatan kerja
adalah, partisipasi tenaga kerja, jumlah jam kerja, sumber penghasilan utama, dan status
pekerjaan.
5) KB dan Fertilitas
Indikator yang dapat digunakan yakni, penggunaan asi, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga
kesehatan pada kelahiran, dan penggunaan alat kontrasepsi.
6) Ekonomi
Pembangunan ekonomi pada dasarnya di ikuti dengan pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya
pertumbuhan ekonomi, kita dapat melihat Indikator ekonomi itu sendiri, yakni tingkat
pendapatan dan konsumsi per kapita.
7) Kriminalitas
Pada dasarnya Negara maju memiliki tingkat kriminalitas yang rendah, hal ini disebabkan
sudah lengkapnya alat keamanan Negara yang digunakan oleh Negara tersebut. Hal ini
berbeda dengan keadaan di Negara sedang berkembang. Di NSB, banyak terjadi kriminalitas
yang disebabkan beberapa factor seperti adanya cultural shock, ketidak mampuan dalam
memenuhi kebutuhan, dan adanya kepentingan dari suatu pihan. Indicator kriminalitas itu
sendiri diantaranya adalah, jumlah pencurian per tahun, jumlah pembunuhan per tahun, dan
jumlah pemerkosaan per tahun.
8) Perjalanan Wisata
Indikatornya adalah frekuensi perjalanan wiata per tahun.
9) Akses Media Massa
Akses media bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam masyarakat itu sendiri.
Indikatornya antara lain : jumlah surat kabar, jumlah radio, dan jumlah televise
B. Indeks Kualitas Hidup dan Pembangunan Manusia (IPM)
Untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat, ada sebuah indeks gabungan yang
dikenal dengan Physical Quality of Line Index (PQLI) dan Indeks Kualitas Hidup (IKH).
Indeks ini diperkenalkan oleh Morris D. Morris. Indeks Kulaitas Hidup (IKH) terdiri dari 3
indikator yakni, tingkat harapan hidup, angka kematian, dan tingkat melek huruf.
Sejak tahun 1990, United Netions for Development Program (UNDP) mengembangkan
indeks yang sering dikenal dengan istilah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Sedangkan
indicator yang digunakan untu mengukur indeks ini adalah :
1. Tingkat harapan hidup.
2. Tingkat melek huruf masyarakat.
3. Pendapatan riil perkapita berdasarkan daya beli masing-masing Negara.
Indeks IPM ini besarannya antara 0 sampai dengan 1,0. Apabila angka indeks yang diperoleh
dari suatu Negara mendekati 1, maka IPM di Negara tersebut semakin tinggi. Sedangkan,
apabila angka indeks mendekati 0, maka Negara tersebut memiliki indeks pembangunan
manusia yang rendah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Indikator pembangunan dapat memberikan gambaran mengenai lajunya perkembangan
tingkat kesejahteraan masyarakat dan corak perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang
terjadi di berbagai negara. Selain itu, indikator pembangunan juga dapat dipergunakan untuk
mengetahui syarat-syarat yang diperlukan oleh negara berkembang untuk menyamakan
tingkat kehidupannya dengan negara maju. Indikator Pembangunan dapat terbagi 3 yaitu (1)
Indikator Pembangunan Monete, Indikator Pembangunan Non Moneter dan Indikator
Campuran.
B. Saran
Pentingnya pembangunan ekonomi di suatu negara mengharuskan suatu negara tersebut
mampu menyusun strategi demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar laju
perekonomian dan juga kesejahteraan semakin meningkat.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/28612873/Indikator_Keberhasilan_Pembangunan_Ekonomi
https://www.gramedia.com/literasi/pembangunan-ekonomi/

Anda mungkin juga menyukai